Anda di halaman 1dari 11

DASAR REPRODUKSI VIRUS

1. Eugenius Alvandi T. Amtonis (P07120319019)


2. Fatikhah Frida Yustika (P07120319017)
3. Ghaniya Ghairunnisa (P07120319054)
4. Hanun Nur Afifah (P07120319024)

 
REPRODUKSI VIRUS

Virus tidak memiliki sistem enzim dan tidak dapat bermetabolisme sehingga virus
tidak dapat melakukan reproduksi sendiri. Untuk berkembang biak, mereka harus
menginfeksi sel inang. Inang virus berupa makhluk hidup lain yaitu bakteri, sel
tumbuhan, maupun sel hewan. Di dalam sel inang, virus ini akan “memerintahkan”
sel inang inang untuk membentuk virus-virus baru.

Berdasarkan tahapan-tahapannya daur hidup virus dapat dibedakan menjadi daur


litik dan daur lisogenik.
1. DAUR LITIK
TAHAP-TAHAP DAUR LITIK

A. FASE ADSORPSI
Fase adsorpsi ditandai dengan melekatnya ekor
virus pada dinding sel bakteri. Virus menempel
hanya pada tempat-tempat khusus, yakni pada
permukaan dinding sel bakteri yang memiliki
protein khusus yang dapat ditempeli protein
virus. B. FASE INJEKSI
Setelah menempel, virus mengeluarkan enzim
lisozim atau enzim penghancur sehingga Setelah terbentuk lubang, kapsid virus
terbentuk lubang pada dinding bakteri atau sel berkontraksi untuk memompa asam nukleatnya
inang. (DNA atau RNA) masuk kedalam sel. Jadi,
kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri. Jika
telah kosong, kapsid terlepas dan tidak berfungsi
lagi.
C. FASE SINTESIS
Virus akan menggunakan mesin biosintetik
inang (misalnya bakteri) untuk melakukan
kehidupannya. Karena itu, pengendali mesin
biosintetik bakteri yakni DNA bakteri, harus
D. FASE PERAKITAN
dihancurkan. Untuk DNA virus memproduksi
enzim penghancur. Enzim penghancur akan
Kapsid yang disintesis mula-mula
menghancurkan DNA bakteri, tapi tidak
terpisah-pisah antara bagian kepala, ekor,
menghancurkan DNA virus. Dengan demikian
dan serabut ekor. Bagian-bagian kapsid
bakteri tidak mampu mengendalikan mesin
itu dirakit menjadi kapsid virus yang
biosintetiknya sendiri.
utuh, kemudian DNA virus masuk
Kini, DNA virus mengambil alih kendali
didalamnya. Kini terbentulah tubuh virus
kehidupan. DNA mereplikasi diri berulangkali
yang utuh. Jumlah virus yang terbentuk
dengan jalan mengkopi diri membentuk DNA
100-200 buah.
virus dalam jumlah yang banyak.
Didalam sel bakteri yang tidak berdaya itu
disintesis DNA virus dan protein yang akan
dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali
DNA virus.
E. FASE LITIK
Ketika perakitan virus selesai, virus telah
memproduksi enzim lisozim lagi, yakni enzim
penghancur yang akan menghancurkan dinding
sel bakteri. Dinding sel bakteri hancur, sel
bakteri mengalami lisis (pecah), dan virus-
virus baru akan keluar untuk mencari inang
yang lain. Fase ini merupakan fase lisisnya sel
bakteri namun bagi virus merupakan fase
penghaburan virus.
2. DAUR LISOGENIK
TAHAP-TAHAP DAUR LISOGENIK
FASE PENGGABUNGAN FASE PEMBELAHAN
FASE ADSORPSI FASE INJEKSI Karena DNA virus menjadi satu dengan DNA
Kapsid virus berkontraksi DNA virus masuk ke dalam
Melekatnya ekor virus dalam bakteri, maka jika DNA bakteri melakukan
untuk memompa asam tubuh bakteri. Selanjutnya,
dinding bakteri. virus replikasi, profag juga ikut melakukan
nukleatnya (DNA atau RNA) DNA menyisip ke dalam DNA
mengeluarkan enzim lisozim replikasi. Terbentulah dua sel bakteri sebagai
masuk kedalam sel. bakteri atau melakukan
sehinggan terbentuk lubang hasil pembelahan dan di dalam setiap sel
penggabungan
pada dinding bakteri anak bakteri terkandung profag yang identik

FASE LITIK FASE PERAKITAN FASE SINTESIS


Virus-virus yang terbentuk Kapsis-kapsid dirakit menjadi DNA virus mengadakan sintesis, yakni
berhambutan keluar sel kapsid virus yang utuh. DNA mensintesis untuk digunakan sebagai
bakteri guna menyerang hasil replikasi masuk ke kapsid bagi virus-virus baru dan juga
bakteri baru dalamnya guna membentuk melakukan replikasi DNA,.
virus-virus baru.
STRATEGI REPRODUKSI VIRUS

VIRUS YANG ASAM NUKLEAT “DNA”

01 02 03 04

DNA mengalami transkripsi DNA dan protein virus sel inang lisis dan virus-
Virus menginfeksi sel
membentuk RNA-D. RNA mengkonstruksi diri menjadi virus keluar dan siap
inang, DNA mengalami
duta akan mengalami virus-virus baru. RNA-D menginfeksi sel inang
replikasi menjadi
translasi menghasilkan mentranslasi membentuk enzim yang baru
beberapa DNA
protein selubung virus penghancur yang akan
menghancurkan membran sel.
VIRUS YANG ASAM NUKLEATNYA “RNA”
Sebagai contoh virus HIV

RNA virus melalkukan


transkripsi balik
membentuk hibrid
RNA-DNA dan
05
akhirnya terbentuk
DNA virus 04
HIV memasukkan RNA
ke dalam sel inang. 03
02
Di sitoplasma, RNA
01 virus membentuk
DNA virus protein virus.
membentuk RNA Akhirnya protein
duta yang virus dan RNA virus
DNA virus (provirus) dirakit membentuk
masuk ke dalam sel dikeluarkan dari
inti. HIV.
inang, menyisip ke
dalam DNA inang
Thank You

Anda mungkin juga menyukai