Anda di halaman 1dari 7

KPK Dikabarkan Tangkap Anggota DPR

KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap seorang anggota DPR pada Jumat, 13 Juli 2018. (CNN
Indonesia/Andry Novelino)

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap anggota


DPR lewat operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan hari ini, Jumat (13/7). Anggota DPR
itu dikabarkan ditangkap bersama sejumlah orang lainnya.

Namun, belum diketahui pasti penangkapan itu terkait kasus apa. Termasuk berapa jumlah uang
yang turut diamankan dalam OTT kali ini.

KPK belum memberikan keterangan resmi soal OTT terhadap salah satu wakil rakyat tersebut.
Ketua KPK Agus Rahardjo tak membantah adanya penangkapan itu. Namun ia tak memberikan
detail penangkapan.

Ia hanya menyatakan bahwa malam ini ada kegiatan di Jakarta dan akan disampaikan dalam
konferensi pers besok.

"Ada kegiatan di Jakarta, tunggu kompers besok," katanya dalam pesan singkat.

Sementara itu, berdasarkan salah satu sumber CNNIndonesia.com di DPR RI membenarkan


soal OTT tersebut. Anggota DPR yang ditangkap itu berasal dari Fraksi Golkar.

"Benar. Saya dapat informasi dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan," kata seorang
anggota DPR yang juga berasal dari Fraksi Golkar yang enggan disebutkan namanya saat
dikonfirmasi CNNIndonesia.com.

Anggota DPR tersebut diciduk di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan dan disinyalir terkait dengan
proyek PLN. 1
Seminggu Pascabom Surabaya, Polri Tangkap
74 Terduga Teroris

Petugas kepolisian berjalan melewati puing-puing pascaledakan bom di Gereja Santa Maria,
Surabaya, Minggu (13/5). Selain di Gereja Katolik Santa Maria, dua ledakan lain di Gereja
Pantekosta Pusat Surabaya dan Gereja Kristen Jawi Wetan. (AP/Trisnadi)
Liputan6.com, Jakarta - Densus 88 Antiteror Polri gencar melakukan operasi penangkapan
terhadap sejumlah terduga anggota teroris di sejumlah daerah di Indonesia. Operasi itu
dilakukan pascabom bunuh diri di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 13 Mei 2018 lalu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan,
penangkapan dilakukan dalam kurun waktu 13 - 20 Mei 2018. Total ada 74 orang terduga teroris
yang ditangkap dalam waktu sepekan itu.

"Ada 74 terduga teroris yang ditangkap sejak tanggal 13 sampai 20 Mei 2018. Sebanyak 14 di
antaranya tewas karena melawan petugas saat proses penangkapan," ujar Iqbal melalui
keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Berdasarkan infografis yang diperoleh dari Divisi Humas Polri, penangkapan terbesar dilakukan
di wilayah Jawa Timur, yakni sebanyak 31 orang. Empat terduga teroris di antaranya tewas
dalam penyergapan.

Sebanyak 16 terduga teroris juga ditangkap di wilayah Banten dan DKI Jakarta. Dalam operasi
itu, dua orang terduga teroris tewas. Selanjutnya, sembilan terduga teroris ditangkap di wilayah
Riau. Empat orang di antaranya tewas saat menyerang Mapolda Riau.

Di wilayah Jawa Barat, Densus 88 menangkap delapan orang terduga teroris. Empat orang di
antaranya tewas dalam penyergapan.

Penangkapan juga dilakukan di wilayah Sumatera Utara terhadap enam orang terduga teroris.
Terakhir, penangkapan dilakukan terhadap empat terduga teroris di wilayah Lampung.

"Polri buktikan keseriusan dalam memberantas tindak kejahatan terorisme. Operasi penindakan
terhadap jaringan teroris ini digencarkan Polri pascakejadian bom di Surabaya, Jawa Timur,"
tulis akun Instagram Divisi Humas Polri.
Selain Eni, KPK juga tangkap
Bupati Temanggung terpilih Al
Khadziq
Sabtu, 14 Juli 2018 21:23Reporter : Merdeka

Eni Maulani. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut mengamankan Bupati
Temanggung terpilih M Al-Khadziq dalam operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Ketua
Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih. Al-Khadziq merupakan suami dari Eni. Dia diciduk KPK
bersama dua orang staf Eni di kediaman Politikus Golkar di Larangan, Banten, Sabtu
(14/7/2018) sekitar pukul 01.00 WIB.
"MAK (M Al-Khadziq) suami EMS (Eni) dan dua staf EMS, ketiganya diamankan di rumah EMS
di daerah Larangan, Tangerang," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitansaat konferensi pers,
di Gedung KPK, Sabtu (14/7).
Penangkapan terhadap Al-Khadziq untuk mendalami dugaan suap yang diterima Eni dari salah
satu pemegang saham Blackgold Natural Recourses Limited Johannes B Kotjo. Eni diduga
menerima total Rp 4,8 miliar terkait kontrak kerjasama pembangunan PLTU Riau-1 di Riau.

"Ini masih dalam pendalaman dan masih pemeriksaan," kata Basaria.

Basaria mengatakan, pihaknya akan mendalami dugaan uang suap diperuntukan untuk
membiayai Al-Khadziq dalam pemilihan bupati (Pilbup) Temanggung 2018. Dalam Pilbup itu, Al-
Khadziq terpilih bersama pasangannya Heri Ibnu Wibowo.

"Ini belum sampai ke sana, kami fokus untuk kasus pemberian suap kemaren," kata dia.

Dalam kasus ini, KPK menetapman Eni dan Johanes sebagai tersangka. Sementara status Al-
Khadziq masih sebagai saksi.

Reporter: Fachrur Rozie


Sumber: Liputan6.com [noe]
Densus 88 Ringkus Teroris terkait Penembakan
Polisi di Tol Cipali
Selasa, 4 September 2018 09:53 WIB

tribun jateng/akhtur gumilang


Lokasi kandang ayam tempat Densus 88 menggerebek dua terduga teroris yang telah menembak polisi di Tol
Pejagan beberapa waktu lalu, keduanya tewas ditembak aparat
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 Antiteror meringkus tujuh orang terduga teroris, yang
diduga terkait aksi penembakan dua anggota polisi Patroli Jalan Raya (PJR) di tol Kanci-Pejagan,
Cipali, Jawa Barat.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyebutkan inisial dari para terduga teroris tersebut.
Antara lain, S, C, G, MU, KA, IA, dan RS.
Dua inisial terakhir tewas ditembak mati oleh petugas, karena melawan saat akan ditangkap.
Setyo pun menceritakan kronologi kejadian bagaimana tujuh orang terduga teroris ini bisa ditangkap
jajarannya.
Awalnya, Densus 88 Antiteror meringkus S, pada Minggu (2/9) pukul 12.09 WIB. Dari keterangan S
usai diperiksa didapati sejumlah fakta baru, yakni adanya rentetan peristiwa yang saling terkait
dengan penembakan terhadap dua polisi PJR di Tol Cipali.
Ternyata sejumlah terduga teroris merupakan pelaku yang juga melakukan penyerangan terhadap
anggota Polri di Polsek Bulakamba, Brebes, pada 18 Juni 2018 dan Polres Cirebon Kota, 20 Agustus
2018.
"Diperoleh keterangan bahwa pelaku penyerangan anggota Polsek Bulakamba adalah H dan RS.
Pelaku yang lakukan penyerang anggota Sabhara Polres Cirebon Kota adalah H dan RS, dan pelaku
penyerangan PJR adalah H, RS, IA, dan MU," ujar Setyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan, Senin (3/9/2018).
Aksi mereka dibantu oleh C dan G, yang ditangkap juga pada hari yang sama, namun pukul 14.09
WIB. Setyo mengatakan dua orang itu memiliki keterlibatan membantu pelaksanaan aksi H, RS, IA,
dan MU.
Densus 88 kemudian beraksi sehari setelahnya, yakni Senin (3/9) dengan penangkapan terhadap IA
dan RS. Mereka tewas karena melakukan perlawanan menggunakan senjata api jenis revolver.
Polisi Amankan Pria Mencurigakan di Daan
Mogot

ilustrasi penangkapan (Liputa6.com)


Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria berinisial HS diamankan petugas Satpas SIM Polda Metro
Jaya, Daan Mogot, Jakarta Barat, pada Selasa, 15 Mei 2018.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, HS diamankan karena gerak
geriknya mencurigakan.

"Selasa kemarin ada saksi melihat seseorang yang datang berboncengan, turun di depan piket
Satpas Daan Mogot atas nama HS langsung menemui anggota jaga. Ya karena kebetulan di sana
ada Masjid Al Amanah ya," kaya Argo, Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Aiptu Warsito langsung memerintahkan stafnya untuk mengamankan HS dan langsung diinterogasi.

"Sekitar jam setengah 7 saksi Aiptu Warsito selaku petugas piket melihat seorang melintas di depan
piket Satpas. Merasa curiga, kemudian saksi memerintahkan stafnya untuk melaporkan ke piket
Satpas di Daan Mogot," ia menambahkan

Melempar Pisau

Alhasil, orang itu pun diperiksa. Saat diperiksa itu, tiba-tiba ia melempar sebuah benda ke arah dalam
masjid di sana.

Petugas pun bergegas memeriksa barang yang dilempar itu. Saat dicek, ternyata benda yang
dilempar adalah sebilah pisau. Kini yang bersangkutan masih diamankan oleh polisi.

"Setelah diinterogasi saksi melihat yang masuk tadi mengaku namanya HS tadi, tapi dia
meninggalkan sebuah tas di masjid Al Amanah. Tapi sama dia tas itu dibuka terus dibuang keluar
pagar. Setelah dicek sama anggota isinya pisau," tandas Argo.

Reporter: M Genantan Putra

Sumber: Merdeka.com
Sebulan, BNN Gagalkan Penyelundupan 114,9 Kg Sabu
dan 60 Ribu Ekstasi

Kepala BNN Komjen Heru Winarko mengatakan, pihaknya telah mengamankan sebanyak 114,9
kilogram sabu, 60.000 butir ekstasi dan menangkap 21 tersangka atas kasus tersebut.

Pada kasus pertama pertama, pihaknya mengungkap 31 kilogram sabu dari Rokan Hilir, Provinsi
Riau, pukul 00.15 WIB, Sabtu 4 Agustus, di Jalan Lintas Riau-Sumatera Utara KM 16, Desa Bangko
Bakti, Kecamatan Bangko Pusako.

"Telah tertangkap tangan empat orang laki-laki, masing-masing atas nama JM alias ABI (52), S alias
Sis (39). RS alias Riki (25) dan DP alias Kapten Kapal (44), yang sedang membawa barang narkotika
jenis Methampetamina (Sabu) sebanyak 30 bungkus atau seberat bruto kurang lebih 31,4 kilogram
dari Malaysia," kata Heru di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (31/8/2018).

Kasus kedua, pihaknya mengungkap penyelundupan dari Malaysia dengan sabu seberat 73 kilogram
dan 30 ribu ekstasi. BNN menangkap satu unit kapal motor RENI 2 di perairan Aceh Timur Tamiang
yang membawa narkotika jenis sabu sebanyak 70 bungkus atau seberat kurang lebih 73,50 kilogram
dan 30.000 butir ekstasi dari Malaysia, pada Minggu 19 Agustus.

"Kami pun menangkap empat orang ABK masing-masing atas nama lA, AR, A dan JS. Selanjutnya
melakukan pengembangan dan berhasil menangkap tiga orang tersangka. Masing-masing atas nama
IH alias Hongkong (anggota DPRD Kabupaten Langkat) sebagai pemilik barang, I alias Jampok
sebagai kurir darat dan RN alias Naldi sebagai pemilik kapal dan koordinator ABK," ujar Heru.

Selanjutnya, BNN mengungkap peredaran sabu seberat 10 kilogram dari Kuching, Malaysia.
Pengungkapan berawal dari informasi masyarakat tentang akan adanya penyelundupan narkotika
jenis sabu dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur perbatasan.

"Tim BNN pun melakukan penyelidikan dan akhirnya mengamankan tiga orang pelaku, yaitu B (34), Y
(42) dan G (45) pada Minggu (19/8). Para tersangka diamankan petugas ketika tengah berboncengan
dan beriringan mergendarai sepeda motor di Jalan Trans Kalimantan, Kubu Raya, Kalimantan Barat,"
ucap Heru.

Pada saat dilakukan penangkapan, salah satu tersangka berinisial G langsung melarikan diri hingga
akhirnya dilakukan pengejaran ke sebuah rumah yang berada di Gang Goa, Pontianak, Kalimantan
Barat, dan pada akhirnya G dapat diringkus.

"Dari penggeledahan yang dilakukan, petugas menemukan barang bukti berupa kurang lebih 10
kilogram sabu. Para tersangka memanfaatkan minimnya pengawasan pada jalur perbatasan tidak
resmi untuk menyelundupkan narkoba tersebut. Hingga kini petugas masih melakukan penyidikan
dan pengembangan terhadap kasus tersebut," jelas Heru

Anda mungkin juga menyukai