Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA FARMAKOLOGI DASAR

“Membuat SOP Pada Pemberian Obat Tetes Telinga dan Tetes Mata”

Disusun Oleh :
Doni Setiawan P07120319012

Dosen Pembimbing :
Bapak Rokhib Ariyadi, SST,M.Si.Tr

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA


SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
TAHUN AJARAN 2020
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Pemberian Obat Tetes Telinga

A. Pengertian
Pengobatan telinga dengan cara meneteskan obat pada telinga melalui kanal eksternal
dalam bentuk cairan

B. Tujuan
1. Untuk memberikan efek terapi obat lokal (mengurangi peradangan, membunuh
orgnisme penyebab infeksi pada telinga)
2. Menghilangkan nyeri
3. Untuk melunakkan serumen agar mudah untuk diambil

C. Indikasi
1. Infeksi superfisial telinga luar & tengah
2. Melepaskan serumen

D. Kontraindikasi
1. Infeksi akut (perdarahan)
2. Gendang telinga pecah

E. Jenis Obat
1. Obat Erlamycetin Chloramphenicol
Infeksi superfisial pada telinga luar oleh kuman gram positif atau gram negatif yang
peka terhadan chloramphenicol
2. Obat Forumen
Membantu untuk mengeeluarkan kotoran telinga
3. Obat Otopraf
Otitis eksterna (radang liang telinga luar) akut dan kronis, otitis media (radang
rongga gendang), furunkulosis, kondisi peradangan pada telinga.

F. Aspek yang dikerjakan


1. Tahap pra interaksi
1) Persiapan perawat
Baca status kesehatan pasien
2) Persiapan alat:
a. Botol obat (kloromfenikol)
b. Lidi kapas
c. Tissue
d. Bola kapas
e. Handscoon bersih + masker
f. Bak instrumen
g. Bengkok
h. Perlak/pengalas & handuk kecil
i. Penlight

2. Tahap Orientasi
1) Pengecekan Data
2) Salam terapeutik
a. Identifikasi klien
b. Perkenalkan diri
c. Jelaskan prosedur, tujuan, dan manfaat
d. Kontrak waktu
e. Beri kesempatan klien bertanya
f. Jaga privasi klien (tutup skerem)

3. Tahap Pelaksanaan / Kerja


1) Cuci tangan dan keringkan
2) Dekatkan alat-alat
3) Pakai handscoon
4) Atur posisi klien lateral ke arah telinga yang sehat/ posisi telinga yang sakit
menghadap keatas
5) Kaji keadaan keadaan daun telinga telinga dan saluran saluran telinga telinga
bagian luar.
6) Bersihkan daun telinga dan lubang telinga menggunakan cotton bud atau bola
kapas yang dibasahi cairan, bersihkan daun telinga dan meatus auditory
7) Tarik daun telinga keatas dan kebelakang (untuk dewasa dan anak-anak diatas 3
tahun), tarik daun telinga kebawah dan kebelakang (bayi)
8) Masukkan sejumlah tetes obat yang tepat sepanjang sisi kanal telinga
9) Berikan penekanan/ pijat yang lembut beberapa kali pada tragus telinga
dengan jari
10) Minta klien untuk tetap berada pada posisi miring selama 2-3 menit.
11) Tutupi saluran telinga dengan bola kapas jangan ditekan ± 15 menit
12) Kaji respon klien. Kaji pada karakter dan jumlah pengeluaran, pengeluaran,
adanya ketidaknyamanan ketidaknyamanan dan lain sebagainya.
13) Membantu klien kembali ke posisi semula
14) Bereskan alat
15) Buka handscoon
16) Cuci tangan

4. Tahap Terminasi
1) Kaji perasaan pasien selama prosedur dilakukan
2) Mengucapkan terima kasih atas kerja sama pasien dalam proses prosedur

5. Dokumentasi
Mencatat pada status klien
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Pemberian Obat Tetes Mata

A. Pengertian
Memberikan obat tertentu dengan cara meneteskannya ke dalam mata.

B. Tujuan
Melaksanakan tindakan pengobatan mata sesuai dengan program pengobatan.

C. Indikasi
1. Pasien dengan gangguan pada mata
2. Untuk melemahkan otot lensa mata pada pengukuran refraksi mata
3. Untuk mencegah kekeringan pada mata

D. Kontraindikasi
1. Hipersensitif
2. Infeksi jamur sistemik

E. Jenis Obat
Menggunakan terapi obat yang sesuai dengan indikasi yang dialami klien, diantaranya :
1. Napazholine untuk mata kemerahan karena iritasi ringan dan alergi
2. Tetrahydrozoline untuk mata kemerahan karena kelelahan dan iritasi
3. Tetets glaukoma untuk mengurangi tekanan pada mata
4. Antibiotik tetes untuk mengatasi infeksi bakteri pada organ penglihatan

F. Aspek yang dikerjakan


1. Tahap Pra Interaksi
1) Persiapan perawat
a. Baca status kesehatan pasien
2) Persiapan alat:
a. Obat tetes/salep mata.
b. Perlak dan pengalas.
c. Bengkok.
d. Handscoen.
e. Kassa streril.
f. Kom steril.
g. Handrub

2. Tahap Orientasi
1) Pengecekan Data
1) Salam terapeutik
a. Identifikasi klien
b. Perkenalkan diri
c. Jelaskan prosedur, tujuan, dan manfaat
d. Kontrak waktu
e. Beri kesempatan klien bertanya
f. Jaga privasi klien (tutup skerem)

3. Tahap Kerja
1) Mendekatkan stroler berisi alat- alat dan obat.
2) Mencuci tangan menggunakan handrub.
3) Memakai handscoen.
4) Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (kepala ditengadahkan, pasang
perlak jika diperlukan)
5) Membersihkan mata terlebih dahulu.
6) Mengambil obat yang sesuai dan dekatkan dengan mata.
7) Membuka konjungtiva bawah dengan jari, meminta pasien melihat ke atas,
teteskan obat ke kantung konjungtiva sesuai dosis, meminta pasien untuk
menutup mata selama 1-2 menit agar obat dapat masuk. (apabila obat dalam
bentuk salep, maka oleskan salep pada konjungtiva bawah sesuai dosis, minta
pasien menutup mata 1-2 menit agar obat dapat masuk)
8) Apabila ada obat yang keluar dari mata, lap menggunakan kassa steril.
9) Merapikan alat dan pasien.
10) Melepas handscoen dan mencuci tangan.

4. Terminasi
1) Mengobservasi reaksi pasien.
2) Mengucapkan terima kasih atas kerja sama pasien dalam proses prosedur
3) Membuat rencana tindak lanjut / kontrak selanjutnya.

5. Dokumentasi
Mencatat pada status klien

Anda mungkin juga menyukai