Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik.
Definisi
Lingkungan hidup ini mencakupi benda hidup dan benda mati. Benda hidup perlu makanan dan
Umum berkembang biak seperti manusia, binatang, dan tumbuhan. Benda mati antara lain tanah, air, api, batu,
dan udara. Jika terpelihara dengan baik, lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang
sehat, aman, tenteram, lahir dan batin.
Definisi
Indonesia merupakan paru-paru dunia kedua. Indonesia memiliki hutan lebat yang memberikan banyak
Bagian oksigen. Di negara ini terdapat tumbuhan dan hewan yang khas, seperti matoa, kayu cendana, burung
cendrawasih, orang utan, dan komodo.
Alam yang indah ini harus dicintai, dijaga, dan dilestarikan. Kecintaan pada alam itu harus selalu kita
Definisi tumbuhkan kepada seluruh warga Indonesia. Selain itu, rasa cinta itu juga harus terus ditanamkan agar
Manfaat alam Indonesia tetap menjadi paru-paru dunia yang bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk yang
hidup dari masa ke masa.
Dalam teks observasi “Cinta Lingkungan” itu terdapat beberapa unsur kebahasaan yang sangat
dibutuhkan dalam memadukan teks laporan hasil observasi. Unsur kebahasaan itu berupa rujukan kata,
konjungsi, kata berimbuhan, dan kelompok kata. Unsur-unsur tersebut merupakan unsur yang
menyusun sebuah teks hasil observasi.
Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda. Dapat berfungsi
menggantikan kata benda. Contoh :buku tulis, lemari besi, ibu bapak.
Frasa verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja. Dapat berfungsi
menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat. Contoh : sedang belajar, akan datang,
belum muncul, baru menyadari, tidak mandi
Frasa ajektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat. Contoh : cukup pintar,
tidak cantik, hitam manis
Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata depan. Contoh:
di rumah, dari Bandung, ke pantai.
No. Proses Pembentukan Kelompok Kata No. Proses Pembentukan Kelompok Kata
Kelompok Kata (Frasa) (Frasa) Kelompok Kata (Frasa) (Frasa)
3. Kata berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang mendapat awalan (prefiks), akhiran (sufiks), dan sisipan
(infiks).
Contoh:
Lingkungan hidup yang terpelihara dapat menyelamatkan habitat manusia karena keseimbangannya
terjaga.
No. Proses Pembentukan Bentukan Kata No. Proses Pembentukan Bentukan Kata
1. lingkung + an lingkungan 7. me-kan+cipta menciptakan
2. ter+ pelihara terpelihara 8. me-kan+beri memberikan
3. me+selamat+kan menyelamatkan 9. tumbuh+ an tumbuhan
4. ke-an+seimbang keseimbangan 10. di-kan+lestari dilestarikan
5. ke-an+seimbang keseimbangan 11. ke- an+cinta kecintaan
6. ber-an+hubung berhubungan 12. di-kan+tanam ditanamkan
Konjungsi yang berfungsi sebagai penghubung satu kata dengan kata lainnya dalam satu
kalimat.
Konjungsi yang berfungsi sebagai penghubung satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Konjungsi Koordinatif
Konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain tetapi memiliki sintaksis
yang sama, diantaranya yaitu : dan, tetapi, atau, melainkan, sedangkan, lalu, kemudian, padahal.
Konjungsi Subordinatif
Konjungsi Subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa
lain tetapi memiliki sintaksis yang tidak sama, diantaranya yaitu : ketika, jika, seandainya, agar,
walaupun, seolah-olah, sebab, sampai-sampai, bahwa.
b. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat yaitu konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan
kalimat lainnya. Konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yang baru dan huruf pertamanya ditulis
dengan huruf kapital. Ada beberapa macam konjungsi antarkalimat yang kita kenal, antara lain sebagai
berikut.
Kalimat kompleks atau kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat yang tersusun atas klausa utama dan
klausa subordinatif. Klausa utama adalah induk kalimat, yang diikuti oleh anak kalimat atau klausa subordinatif.