Anda di halaman 1dari 8

MENEMUKAN

ESENSI DEBAT
By: Nadya Santoso Onggo X MIPA 3
MENEMUKAN ESENSI DEBAT

Pernahkah kalian menyaksikan debat baik secara langsung maupun


tidak langsung atau melihat dua pihak saling bertukar pendapat dengan
mengemukakan berbagai alasan, meskipun keduanya berada pada sudut
pandang yang berbeda. Kegiatan yang dilakukan kedua orang disebut
debat. Maka dari pernyataan di atas esensi debat dapat diartikan
mempertemukan dua pendapat berbeda untuk menguji validitas (logika
berpikir) dan rasionalitas (berpikir secara logika) masing-masing
gagasan
Merumuskan Esensi Debat
◦ Cara merumuskan esensi debat kalian harus terlebih dahulu menyimak video atau teks yang dibacakan. Berikut yang kalian
harus ketahui dalam merumuskan esensi debat.

◦ Pro/Afirmasi adalah sebuah pihak yang menyetujui sebuah debat. Salah satu contohnya tentang Bahasa Inggris sebagai Alat
yang penting di Era Globalisasi: "Jika kita berbicara bahasa Inggris, tentu saja orang-orang akan memerhatikan. Kita akan
dipandang sebagai orang yang cerdas karena sama dengan orang asing".

◦ Kontra/ Oposisi adalah sebuah pihak yang tidak menyetujui sebuse debat. Salah satu contohnya: "Saya sangat tidak setuju
dengan pendapat Bahasa Inggris sebagai bahasa atau alat yang penting di Indonesia. Anda mengatakan negara termaju
menggunakan bahasa Inggris dalam berbicara".
Mengidentifikasi Unsur-unsur Debat
◦ Debat dapat terwujud apabila unsur-unsurnya terpenuhi. Berikut merupakan unsur-unsur debat.
◦ a) Mosi adalah topik yang diperkenankan.
◦ b) Tim Afirmasi adalah pihak yang menyetujui.
◦ c) Tim Oposisi adalah pihak yang tidak menyetujui.
◦ d) Tim Netral adalah pihak yang memberikan argumen dua sisi, baik dukungan maupun sangga han.
◦ e) Penonton/Juri yang dipanggil.
◦ f) Moderator adalah orang yang memandu jalannya debat.
◦ g) Penulis/notulis adalah orang yang mencatatat jalannya debat atau mencatat sejumlah pertanyaan yang dilontarkan oleh
pihak lawan debat.
Merumuskan Tata Cara Debat
◦ Untuk merumuskan tata cara debat, kita dapat mempelajari tata tertib dalam sebuah debat.

◦ a) Perkenalan, setiap tim memperkenalkan diri selama 1menit.

◦ b) Penyampaian Pernyataan Topik, setiap tim menyampaikan argumentasinya selama 5 menit. Dimulai oleh tim pendukung
dilanjut oleh tim penyanggah, lalu tim netral.

◦ c) Debat 9 menit pertama.

◦ d) Simpulan,setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik sesuai dengan posisi ya,selama 1 menit.
MENGONSTRUKSI BAGIAN-BAGIAN
DALAM BERDEBAT
◦ 1. Merumuskan Mosi Berdasarkan Isu atau Permasalahan yang sedang Berkembang
◦ Mosi dalam debat sama dengan topik dalam sebuah teks. Mosi menjadi dasar bagi pihak-pihak yang terlibat debat untuk menentukan sikap apakah
mendukung atau menolak mosi. Berdasarkan mosi, semua pihak dapat menyiapkan argumen untuk mendukung pendapatnya tentang mosi. Pada
saat membuka debat, moderator bisa menyampaikan mosi yang didebatkan.
◦ 2. Menyusun Pendapat Disertai Argumen Baik untuk Mendukung Maupun Menolak Mosi
◦ Sebelum mempertahankan pendapat tentang suatu isu atau permasalahan, hal pertama yang harus dimiliki seseorang adalah memahami isu atau
permasalahan dengan baik. Untuk itu, ihak-pihak yang akan melakukan debat harus banyak mencari informasi dari berbagai sumber Misalnya,
dengan membaca berita, menyimak berita dari radio dan televisi, atau menggali informasi dari narasumber yang memahami isu atau permasalahan
dengan baik.
◦ 3. Menyimpulkan Hasil Debat
◦ Tahapan terakhir yang harus dilakukan oleh pihak yang berdebat, baik tim afirmasi maupun tim oposisi adalah menyampaikan simpulan. Simpulan
tersebut dirumuskan berdasarkan pendapat dan argumen yang telah disampaikan sebelumnya. Simpulan dapat juga disebut sebagai hasil dari
pembicaraan. Karena simpulan dalam debat disusun berdasarkan pendapat dan argumen yang telah disampaikan sebelumnya, penalaran yang
digunakan dalam menyusun simpulan debat termasuk dalam penalaran induktif. Ada tiga cara untuk menarik kesimpulan dengan penalaran induktif
yaitu (a) generalisasi, (b) analogi, dan (c) sebab akibat.
a. Generalisasi Analogi Sebab-Akibat
◦ Penarikan kesimpulan dengan cara generalisasi berpangkal pada ◦ Analogi merupakan proses penarikan simpulan yang Penarikan simpulan secara induktif berikutnya adalah sebab-akibat.
pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus, fenomena-fenomena didasarkan atas perbandingan dua hal yang berbeda. Akan Dalam pola penalaran ini, sebab bisa menjadi gagasan utamanya,
sedangkan akibat menjadi gagasan penjelasnya. Namun, dapat juga
khusus kemudian ditarik pernyataan yang bersifat general tetapi, karena mempunyai kesamaan segi, fungsi, atau ciri,
terjadi sebaliknya. Beberapa sebab dapat menjadi gagasan penjelas
(umum). kemudian keduanya dibandingkan (disamakan). Kesamaan sedangkan akibat menjadi gagasan utamanya. Dalam debat, penarikan
keduanya inilah yang menjadi dasar penarikan simpulan. simpulan dilakukan setelah pernyataan pendapat dan argumen
◦ Contoh :
◦ Contoh disampaikan lebih dulu maka pola yang kedua lebih tepat. Oleh karena
◦ Pertanyaan Khusus itu, akibat menjadi gagasan utama, sedangkan sebab-sebabnya menjadi
◦ Perbandingan 1: gagasan penjelas yang disampaikan lebih dulu.
◦ Bahasa Indonesia menyerap kosakata dari bahasa Arab terutama Contoh :
yang berkaitan dengan masalah agama, terutama agama Islam. ◦ Orangtua mendidik kita di rumah dengan penuh kasih Sebab-sebab :
sayang. Mereka mengajari kita banyak hal. Tak jarang kita Konsep drainase saat ini dimaksudkan untuk mencegah yang
◦ Contoh kosakata hasil penyerapan dari bahasa Arab adalah dimarahi ketika kita nakal dan tidak mematuhi nasihat diterapkan di seluruh pelosok tanah air saat ini untuk mencegah banjir.
musyawarah, hak, salat, dan taubat. mereka. Konsep yang dipakai adalah konsep drainase konvensional, yaitu
drainase “pengaturan kawasan”.
◦ Bahasa Indonesia juga menyerap kosakata dan istilah bidang ◦ Hal yang dibandingkan 2 : Drainase konvensional adalah upaya membuang atau mengalirkan air
teknologi dari bahasa Jepang, Jerman, Korea, dan negara lainnya. kelebihan secepat-cepatnya ke sungai terdekat.
◦ Di sekolah, para guru juga mendidik kita dengan penuh
◦ Kosakata dan istilah teknologi hasil penyerapan dari negara- Dalam konsep drainase konvensional, seluruh air hujan yang jatuh ke
kasih sayang. Guruguru mengajari kita berbagai ilmu
atau di suatu wilayah harus secepat-cepatnya dibuang ke sungai dan
negara tersebut antara lain komputer, gadget, televisi, internet, pengetahuan dan keterampilan, bahkan juga memberikan seterusnya mengalir ke laut.
dan astronot. teladan akhlak yang baik. Demi menanamkan kedisiplinan Orang sama sekali tidak berpikir apa yang akan terjadi di bagian hilir,
◦ Tak hanya itu, bahasa Indonesia juga menyerap kata dan istilah dan tanggung jawab, para guru pun acapkali memberi jika semua air hujan dialirkan secepat-cepatnya ke sungai tanpa
hukuman pada kita diupayakan agar air mempunyai waktu cukup untuk meresap ke dalam
sekaligus budaya dari negara lain. tanah.
◦ Simpulan : Konsep mengalirkan air secepatnya berarti pengatusan kawasan atau
◦ Contoh kosakata hasil penyerapan terakhir antara lain karate,
◦ Jadi, dapat dikatakan bahwa para guru adalah orangtua kita menurunkan kesempatan bagi air untuk meresap ke dalam tanah
dansa, bakso, mie, dan kimono.Simpulan Bahasa Indonesia Akibat: Akibatnya, banyak terjadi kekeringan di mana-mana sebab air
menyerap kosakata dan istilah dari bahasa asing untuk di sekolah.
tidak diberi kesempatan meresap ke dalam tanah.
memperkaya perbendaharaan kosakata.
◦ Simpulan ◦ Berdasarkan contoh penarikan simpulan secara analogi di
◦ Bahasa Indonesia menyerap kosakata dan istilah dari bahasa asing atas dapat diketahui bahwa rumusan simpulan dalam
untuk memperkaya perbendaharaan kosakata. analogi adalah pembanding ^ hal yang dibandingkan ^
kesamaan kedua hal yang diperbandingkan.
Referensi :
Bahasa Indonesia : Buku siswa kelas 10/ Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017.

Anda mungkin juga menyukai