Anda di halaman 1dari 6

TEKS DISKUSI

Pengertian Teks Diskusi


Secara singkat teks diskusi adalah sebuah teks yang memberikan dua pendapat berbeda
mengenai suatu hal (satu “pro dan satu” kontra) yang menyebabkan kedua belah pihak menjadi
saling membicarakan masalah yang sedang dipersoalkan Atau bisa juga didefinisikan sebagai
tulisan yang mengulas sebuah masalah (isu) dengan disertai argumen/pendapat baik yang
mendukung maupun yang menentang isu tersebut serta diakhiri dengan simpulan atau
rekomendasi penulis.

Ciri-ciri Teks Diskusi


Teks diskusi juga memiliki ciri-ciri, yaitu sebagai berikut:
1. Strukturnya terdiri atas isu, argumen mendukung,argumen menentang, dan simpulan.
2. Memuat informasi yang bersifat informatif-argumenatif.
3. Ciri kebahasaan teks diskusi menggunakan kata hubung perlawanan (tetapi, sedangkan
dan sebagainya).

Struktur Teks Diskusi


Teks diskusi mempunyai 4 struktur diantaranya yaitu isu, argumen mendukung, argumen
menolak dan terakhir ialah kesimpulan. Untuk lebih memahaminya simak berikut ini.
 Isu: berisi masalah yang akan didiskusikan secara bersama-sama
 Argumen mendukung: berisi argumen (alasan) yang mendukung suatu hal yang
menjadi pokok permasalahan disku Setelah menyampaikan masalah, penulis dapat
menyampaikan pendapat dari satu sudut pandang pendukung disertai alasan-alasan dan
bukti untuk mendukung pendapat yang disampaikan sebelumnya.
 Argumen menentang: berisi argumen (alasan) yang menentang argumen yang
mendukun Pada tahap ini penulis memaparkan pendapat disertai alasan dan bukti dari
sudut pandang kontra.
 Kesimpulan: hasil akhir yang berisi kesimpulan dan rekomendasi tentang suatu isu yang
dibahas berisi jalan tengah antara pendapat pro dan kontra.
Unsur Kebahasaan Teks Diskusi
Teks diskusi mempunyai ciri-ciri kebahasaan yang khas, antara lain menggunakan tanda hubung
perlawanan, menggunakan kohesi leksikal dan kohesi gramatikal, mengawali dengan kalimat
tanya, serta menggunakan kata modalitas.
1. Penggunaan Konjungsi Perlawanan
Menggunakan tanda hubung perlawanan seperti tetapi, sedangkan, tidak tetapi, dan
bukan melainkan, penggunaan kata kerja dan kata benda.
Contoh:
Televisi mempermudah kita mendapatkan informasi, tetapi juga tayangan televisi
memiliki dampak negatif
2. Penggunaan Kohesi Leksikal dan Kohesi Gramatikal
Kohesi leksikal
Kohesi leksikal adalah hubungan semantis antar—unsur pembentuk wacana dengan
memanfaatkan unsur leksikal atau kata yang dapat diwujudkan dengan reiterasi dan
kolokasi.
Reiterasi adalah pengulangan kata-kata pada kalimat berikutnya untuk memberikan
penekanan bahwa kata-kata tersebut merupakan fokus pembicaraan. Reiterasi dapat
berupa repetisi, sinonim, hiponim, metonim, dan antonim. Sedangkan Kolokasi adalah
hubungan antar kata yang berada pada lingkungan atau bidang yang sama.
Kohesi gramatikal
Kohesi gramatikal adalah kepaduan yang dicapai dengan menggunakan elemen dan
aturan gramatikal. Kohesi gramatikal dapat terbentuk melalui rujukan, substitusi, dan
elipsis.
3. Penggunaan Modalitas
Salah satu ciri unsur kebahasaan di dalam teks diskusi adalah adanya kata modalitas.
Modalitas adalah kata yang mempunyai makna kemungkinan, kenyataan, dan sebagainya
yang dinyatakan dalam kalimat. Dalam bahasa Indonesia, modalitas dinyatakan dengan
kata-kata seperti harus, akan, ingin, dan mungkin.
Contoh Teks Diskusi dan Strukturnya
Dampak Menonton Televisi Bagi Remaja

Isu

Didalam era globalisasi ini tayangan televisi sudah tidak bisa dihindari, dengan menonton
televisi kita bisa memperoleh bermacam-macam informasi, termasuk di dalamnya hiburan.
Pertanyaannya ialah adakah dampak negatif yang ditimbulkan dari menonton televisi??

Sebagian masyarakat menganggap bahwa menonton televisi berdampak positif, tetapi banyak
juga masyarakat yang menganggap bahwa menonton televisi berdampak negatif.

Argumen Mendukung

Dampak positif dari menonton televisi ialah sebagai berikut:

 Pertama, televisi memiliki kelebihan dalam hal penyajian berita, televisi


umumnya selalu to date. Hal ini tentu akan membuat remaja tidak ketinggalan
informasi dan memberikan wawasan yang cukup luas pada remaja secara cepat.
 Kedua, jika televisi menyajikan acara-acara yang berhubungan dengan
pendidikan, hal ini tentu sangat berguna bagi para pelajar. Seorang palajar bisa
mengambil manfaat berupa informasi pendidikan dari acara televisi tersebut.
 Ketiga, pengaruh positif televisi lainnya ialah remaja bisa menyegarkan otak
dengan menonton beragam tayangan hiburan yang disajikan oleh stasiun televisi.
Mulai dari acara kuis, film, sinetron atau hiburan-hiburan yang lain.
 Keempat, acara televisi sering menayangkan tokoh-tokoh yang memiliki
pengaruh, baik dalam dunia pendidikan, dunia usaha, hiburan atau yang lainnya.
Tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam televisi ini bisa memicu remaja untuk
mencontoh kesuksesan mereka.

Argumen Menentang

Sementara itu, dampak negatif dari menonton televisi ialah sebagai berikut:
 Pertama, televisi membuat remaja lupa waktu, bagi pelajar kecanduan nonton
televisi menjadi kontra produktif dengan tugas seorang pelajar yang
kewajibannya belajar.
 Kedua, banyaknya acara-acara yang kurang mendidikan di televisi bisa
mempengaruhi kejiwaan remaja. Film-film yang menampilkan adegan tidak
layak ditonton remaja tanpa ada sensor sangat mudah ditiru oleh remaja.
 Ketiga, televisi mampu meningkatkan daya konsumtif remaja, karena televisi
merupakan media iklan yang memiliki pengaruh tinggi terhadap konsumennya.
Iklan yang ditayangkan secara terus menerus sepanjang hari, remaja untuk
membeli produk yang dipromosikan oleh produsen.
 Keempat, banyak acara televisi yang isinya kurang sesuai dengan norma
masyarakat Indonesia, termasuk juga dengan berita-berita yang kerap
menayangkan kekerasa tanpa disensor terlebih dahulu. Acara demikian jika
ditonton oleh remaja yang notabene suka meniru, tentu bisa ditiru oleh mereka.

Simpulan

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa televisi mempunyai dampak positif
atau negatif, hal itu bergantung pada penonton televisi.

Handphone dan Anak-anak

Handphone atau orang-orang sekarang lebih sering menggunakan Smartphone adalah


sebuah perangkat yang digunakan untuk mempermudah manusia dalam urusan
komunikasi.Tidak hanya komunikasi saja, Smartphone juga digunakan untuk membantu
keperluan manusia lainnya. Hampir setiap orang memiliki HP, termasuk anak kecil sekalipun.
Walaupun begitu, banyak terjadi pro dan kontra dalam hal pemberian HP untuk anak-anak.

Pihak yang mendukung atau pihak yang pro terhadap pemberian HP kepada anak-anak
menganggap bahwa dengan adanya alat komunikasi ini, orang tua menjadi lebih mudah dalam
memantau dan mengawasi kondisi anaknya kapanpun dan dimanapun.Selain itu juga, dengan
adanya HP atau Smartphone membuat anak lebih mudah mengakses informasi-informasi yang
mereka butuhkan dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah.

Sedangkan pihak yang kontra atau pihak yang menentang pemberian HP untuk anak-anak
beralasan
bahwa anak-anak belum saatnya untuk diberikan teknologi yang canggih ini. Hal ini disebabkan
karena tidak semua informasi-informasi di internet itu baik, banyak pula konten berbahaya yang
tidak boleh diakses oleh anak-anak. Selain itu, dengan memberikan HP kepada anak-anak
membuat ia menjadi pribadi yang pasif dan susah bergaul dengan lingkungan sekitar karena ia
lebih asyik bermain game di hpnya.

Berdasarkan kedua argumen diatas, kesimpulan yang dapat kita dapat adalah bahwa pemberian
hp untuk anak-anak sebenarnya tidak wajib. Namun, jika memang sangat diperlukan, orang tua
harus memberikan pengawasan ketat kepada anaknya. Orang tua harus mengetahui apa saja
yang diakses oleh anaknya dan selalu mengingatkan akan hal baik yang boleh diakses dan hal
buruk yang tidak boleh diakses agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif.

Pada teks Handphone dan Anak-anak dapat kita identifikasi struktur teks sebagai berikut!

Struktur Teks
Judul Handphone dan Anak-anak
Handphone atau orang-orang sekarang lebih sering menggunakan
Smartphone
Masalah
adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mempermudah manusia
dalam urusan komunikasi. Tidak hanya komunikasi saja, Smartphone juga
(Isu)
digunakan untuk membantu keperluan manusia lainnya. Hampir setiap
orang memiliki HP, termasuk anak kecil sekalipun. Walaupun begitu,
banyak terjadi pro dan kontra dalam hal pemberian HP untuk anak-anak.
Pihak yang mendukung atau pihak yang pro terhadap pemberian HP kepada
Pendapat/
anak-anak menganggap bahwa dengan adanya alat komunikasi ini, orang tua
argumen menjadi lebih mudah dalam memantau dan mengawasi kondisi anaknya
mendukung kapanpun dan dimanapun. Selain itu juga, dengan adanya HP atau Smartphone
(Pro) membuat anak lebih mudah mengakses informasi-informasi yang mereka
butuhkan dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah.
Sedangkan pihak yang kontra atau pihak yang menentang pemberian HP untuk
Pendapat/
anak-anak beralasan bahwa anak-anak belum saatnya untuk diberikan teknologi
argumen
yang canggih ini. Hal ini disebabkan karena tidak semua informasi-informasi di
internet itu baik, banyak pula konten berbahaya yang tidak boleh diakses oleh
menentang
anak-anak. Selain itu, dengan memberikan HP kepada anak-anak membuat ia
menjadi pribadi yang pasif dan susah bergaul dengan lingkungan sekitar karena
(Kontra)
ia lebih asyik bermain game di hpnya.
Berdasarkan kedua argumen diatas, kesimpulan yang dapat kita dapat adalah

Simpulan/ bahwa pemberian hp untuk anak-anak sebenarnya tidak wajib. Namun, jika
memang sangat diperlukan, orang tua harus memberikan pengawasan ketat
Saran kepada anaknya. Orang tua harus mengetahui apa saja yang diakses oleh
anaknya dan selalu mengingatkan akan hal baik yang boleh diakses dan hal
buruk yang tidak boleh diakses agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif.

Anda mungkin juga menyukai