Anda di halaman 1dari 2

eformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional.
Munculnya keinginan untuk melakukan perubahan itu meuncul oleh dampak negatif dari
kebijakan - kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah Orde Baru.

Di masa Orde Baru, Pemerintah berhasil mewujudkan kemajuan pembangunan yang pesat.
Namun, Pembangunan kemajuan itu ternyata tidak merata. Hal ini tampak dengan adanya
kemiskinan di sejumlah wilayah yang justru menjadi penyumbang terbesar devisa negara
seperti di Riau, Kalimantan Timur dan Papua. 
Dalam bidang ekonomi, Pemerintah Orde Baru berhasil meningkatkan pendapatan perkapita
Indonesia ke tingkat US$ 600 pada 1980-an, kemudian meningkat lagi hingga US$ 1300 pada
tahun 1990-an. Namu, kebijakan Pemeritnah Orde Baru yang terlalu memfocuskan 
pertumbuhan ekonomi ternyata menjadi pemicu terbentuknya mentalitas dan budaya korupsi
dikalangan para pejabat Indonesia.

Selain itu, pelaksanaan kebijakan politik yang cenderung otoriter dan sentralistik tidak
memberikan ruang demokrasi dan kebebasan rakyat untuk berpartisipasi penuh dalam proses
pembangunan. Dampak-dampak negatif inilah yang kemudian mendorong munculnya
keinginan rakyat Indonesia untuk melakukan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

Keraniq
Bosan Botak? Tumbuh Bibit Rambut Baru dalam 8 Hari! Baca di Sini
Pelajari Lebih

Gerakan reformasi diawali dengan krisis moneter yang melanda Thailand pada awal Juli 1997
yang mengguncang nilai tukar mata uang di Asia, seperti Malaysia, Filipina, Korea, dan
Indonesia. Rupiah yang berada pada posisi nilai tukar Rp 2.500/US$ menjadi sekitar Rp
17.000/US$ pada bulan Januari 1998. 
Baca Juga

 Apa Makna Demokrasi Dalam Sistem Pemerintahan - pembelajaranmu.com


 6 pengertian sosialisasi politik secara umum - pembelajaranmu.com
 Perkembangan Kehidupan Ekonomi Indonesia Pada Masa Reformasi Hingga Kini

Kondisi ini  berdampak pada jatuhnya bursa saham Jakarta, Bangkrutny perusahaan -
perusahaan besar di Indonesai yang menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja
(PHK) secarfa besar-besaran, dan kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok yang tidak
terkendali. Keadaan kemudian diperparah dengan terkuaknya praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN) di kalangan elit negara.

Hal tersebut memicu demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran dan terjadi di seluruh
Indonesia. Tuntutan mahasiswa dalam aksi-aksi tersebut adalah penurunan harga sembako,
penghapusan monopoli, kolusi, korupsi, dan nepotisme serta menuntut Presiden Soeharto
turun dari jabatanya selaku Presiden.

Dan pada tanggal 12 Mei 1998, empat orang mahasiswa tewas tertembak peluru aparat
keamanan saat menggelar demonstrasi untuk menuntut Presiden Soeharti turun dari
jabatannya selaku Presiden Republik Indonesia di masa itu. Penembakan itu menyulut
demonstrasi yang lebih besar dan pada tanggal 13 Mei 1998 terjadi kerusuhan, pembakaran,
dan penajarahan di Jakarta dan Solo.

Tanggal 14 Mei 1998 demonstrasi mahasiswa semakin meluas. Para demonstran mulai
menduduki gedung-gedung pemerintah  di pusat dan daerah. Di Jakarta sendiri, ribuan
mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR Harmoko guna meminta Presiden Soeharto
menyatakan pengunduran dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia dan menyerahkan
jabatanya kepada wakil Presiden B.J Habibie. Peristiwa pengunduran diri Presiden Soeharto
ini menandai berakhirnya masa Pemeritnahan Orde Baru selama 32 tahun dan dimulainya
masa Reformasi.

Anda mungkin juga menyukai