Disusun oleh :
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembunuhan merupakan salah satu tindak kejahatan yang harus mendapatkan penegakan
hukum, pada tahun 2015 silam, terjadi pembunuhan terhadap salah seorang mahasiswa UI bernama
akseyna, kasus tersebut berakhir dengan penarikan kesimpulan oleh pihak yang berwenang dengan
menyatakan bahwa akseyna melakukan bunuh diri, namun banyak pihak yang tidak menerima
pernyataan ini setelah mengetahui kronologi dan hasil visum dari akseyna.
Pada tahun 2023 ini, kasus akseyna kembali ramai di perbincangkan oleh masyarakat
terutama melalui media sosial tiktok karna kasus tersebut tidak mendapat jawaban yang memuaskan
dari aparat penegak hukum setelah 8 tahun telah berlalu. Orang tua akseyna sampai saat ini masih
menunggu keadilan untuk anak nya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kronologi kasus akseyna?
2. Bagaimana hasil penegakan hukum terhadap kasus akseyna?
3. Apa kejanggalan yang terdapat dalam kasus akseyna?
4. Bagaimana penegakan dari supremasi hukum pada kasus akseyna?
5. Apa solusi yang dapat dilakukan untuk kasus akseyna?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kronologi kasus akseyna
2. Untuk mengetahui hasil penegakan hukum terhadap kasus akseyna
3. Untuk mendapatkan kejanggalan yang terdapat dalam kasus akseyna
4. Untuk mengetahui bagaimana penegakan dari supremasi hukum pada kasus akseyna
5. Untuk mencari solusi yang dapat dilakukan untuk kasus akseyna
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Batu
Jasad Akseyna dievakuasi dari danau UI pada 26 Maret 2015 sekitar pukul 11.25 WIB.
Setelah diangkat, sesuatu yang aneh ditemukan pada jenazahnya. Kepolisian menemukan tas yang
masih melekat pada tubuh Akseyna. Setelah dibuka, tas tersebut ternyata berisi batu. Seperti
diungkapkan Kapolsek Beji, Depok, Jawa Barat
3. Secarik kertas
Anggota polresta depok mendatangi kos kos an akseyna. Di sanalah polisi dan ayah korban
menemukan secarik kertas bertuliskan pesan terakhir Akseyna dalam kamar yang ditempel korban,
Surat yang tertempel di dining kamar korban berbunyi, 'Jangan cari saya, saya pergi tidak akan
kembali' Namun terungkap fakta bahwa setelah melalui hasil forensik, tulisan tersebut bukan lah
tulisan akseyna.
4. Hasil Otopsi
Hasil otopsi menunjukkan Adanya luka-luka lebam di tubuh. Luka itu diduga berasal dari
pukulan benda tumpul. Bisa dari benda seperti stik atau tangan, yang jelas ada jejak lebam di
beberapa bagian tubuh. Hasil otopsi tersebut, juga dapat mengungkap motif tewasnya Akseyna yang
sebenarnya. Hal itu juga menentukan dugaan apakah Akseyna dibunuh atau bunuh diri.
Saat masuk ke dalam air, akseyna diduga masih bernapas. Di paru-paru Akseyna terdapat air
dalam jumlah cukup banyak dan pasir. Oleh karena itu, Akseyna diduga mash pingsan atau belum
meninggal ketika masuk ke danau. jika Akseyna sudah meninggal saat masuk ke dalam air, maka
tidak akan ada banyak air di paru-parunya. Sebab, sudah tidak ada perbedaan tekanan antara dalam
tubuhnya dan air.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kasus aksyena merupakan kasus tindak pembunuhan yang sampai sekarang tidak
mendapatkan kepastian hukum sehingga penegakan dari supremasi hukum masih layak untuk di
pertanyakan
B. Saran
Marilah kita sebagai generasi muda memperdalam ilmu pengetahuan dan wawasan
mengenai penegakan dari supremasi hukum agar kita dapat menjadi generasi perubahan nantinya
yang akan memperkuat supremasi hukum diindonesia.