Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

MISTERI KEMATIAN MAHASISWA UI : DALAM BAYANG-BAYANG


KEMUNGKINAN BUNUH DIRI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Semester 5 Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Disusun Oleh :

Kelompok 3 (XII IPA 1) : - Fathan Taufiqurrahman Junaedi (07)


- Mahardika Robbani Prasetyo (14)
- Muhamad Erlangga Saputra (17)
- Muhamad Farhan Dzikri Pratama (18)
- Raga Rusmana (29)
- Zaidan Ilmi Nafis (35)

SMA NEGERI 10 BANDUNG

TAHUN AJARAN 2022-2023


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Misteri Kematian Mahasiswa Ui : Dalam Bayang-Bayang Kemungkinan Bunuh
Diri” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata pelajaran PPKN. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis tentang materi
PPKN.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Hj. Siti Aruni Shakilla Assdianie,
S.Pd, selaku guru PPKN yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat saya sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas ini.

Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuh kan demi
kesempurnaan makalah ini
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
BAB II......................................................................................................................6
KAJIAN TEORI......................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................8
PEMABAHASAN...................................................................................................8
3.1 PROSES PENYELIDIKAN KEMATIAN AKSEYNA OLEH
KEPOLISIAN RESOR KOTA DEPOK..............................................................8
3.2 BUKTI YANG MENDUKUNG KEMUNGKINAN BUNUH DIRI.......8
3.3 PENGARUH ALIBI JIBRIL DALAM PENYELIDIKAN......................9
3.4 IMPLIKASI KASUS INI TERHADAP MASYARAKAT DAN
LINGKUNGAN KAMPUS UI............................................................................9
BAB IV..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Kematian tragis Akseyna Ahad Dori, seorang mahasiswa berusia


18 tahun dari Universitas Indonesia (UI), yang ditemukan tewas di tepi
Danau Kenanga, bagian dari kompleks kampus UI, pada tanggal 26 Maret
2015, tidak hanya merenggut nyawa seorang mahasiswa yang berpotensi,
tetapi juga mengguncang seluruh masyarakat. Hingga saat ini, kasus ini
masih terbungkus dalam misteri yang perlu ditelusuri lebih dalam.
Kepolisian Resor Kota Depok telah menjalankan penyelidikan intensif
untuk mengungkap penyebab kematian Akseyna, apakah itu akibat tindak
pidana oleh pihak ketiga ataukah tindakan bunuh diri. Adanya bukti-bukti
yang tersedia cenderung menunjukkan kemungkinan bunuh diri sebagai
penyebab utama dalam peristiwa ini. Salah satu indikator kunci yang
menambah kecenderungan ini adalah penemuan sebuah batu dalam tas
Akseyna, yang disinyalir sebagai alat yang digunakan untuk
menenggelamkan diri di Danau Kenanga.
Kasus ini telah menjadi sorotan utama di masyarakat, dan spekulasi
pun bermunculan. Penyelidikan yang sedang berlangsung oleh kepolisian
menjadi pusat perhatian, dan implikasinya terhadap lingkungan kampus UI
serta masyarakat secara keseluruhan menjadi perdebatan yang semakin
mendalam. Dalam konteks ini, penyelidikan akan terus diperlukan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengitari kematian tragis ini dan
memahami dampaknya pada semua pihak yang terlibat.

1.2 IDENTIFKASI MASALAH

Adapun rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai


berikut:
1) Bagaimana proses penyelidikan kematian Akseyna Ahad Dori oleh
Kepolisian Resor Kota Depok?
2) Apa bukti yang mendukung kemungkinan bunuh diri sebagai
penyebab kematian Akseyna?
3) Bagaimana alibi Jibril, teman seangkatan Akseyna, memengaruhi
hasil penyelidikan polisi?
4) Apa implikasi kasus ini terhadap masyarakat dan lingkungan
kampus UI

1.3 TUJUAN PENULISAN

1) Menganalisis proses penyelidikan yang dilakukan oleh Kepolisian


Resor Kota Depok terkait kematian Akseyna Ahad Dori.
2) Mengidentifikasi bukti-bukti yang mendukung kemungkinan
bunuh diri sebagai penyebab kematian Akseyna.
3) Menganalisis pengaruh alibi Jibril terhadap hasil penyelidikan
polisi.
4) Menganalisis implikasi kasus ini terhadap masyarakat dan
lingkungan kampus UI.
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 KRONOLOGI KASUS SERTA ANALISIS MEMO BUNUH DIRI

Kematian Akseyna Ahad Dori pada tanggal 26 Maret 2015 di


Danau Balairung, kompleks kampus UI, telah menjadi misteri yang belum
terpecahkan hingga saat ini. Kronologi kasus ini adalah kunci untuk
memahami awal mula peristiwa tersebut. Awalnya, penyebab kematian
Akseyna dianggap sebagai bunuh diri, kemudian berubah menjadi kasus
pembunuhan. Ini mengindikasikan bahwa dalam penyelidikan awal,
mungkin terdapat bukti atau temuan yang menimbulkan keraguan terhadap
teori bunuh diri.
Salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah memo bunuh diri
yang diduga ditulis oleh Akseyna. Ini merupakan contoh kajian linguistik
forensik, di mana bahasa digunakan sebagai bukti untuk menentukan niat
seseorang. Namun, perlu dicatat bahwa teman-teman dan keluarga
Akseyna tidak sepenuhnya yakin bahwa memo ini merupakan bukti yang
kuat untuk menyimpulkan bahwa Akseyna benar-benar bunuh diri.

2.2 FAKTA-FAKTA SERTA PENYELIDIKAN KASUS

Beberapa fakta yang muncul dalam penyelidikan membingungkan.


Adanya batu di dalam tas yang ditemukan bersama jasad Akseyna menjadi
indikasi bahwa ada kemungkinan lain di balik kematian tersebut. Selain
itu, dugaan bahwa Akseyna masih hidup ketika berada di dalam air dan
adanya air serta pasir di dalam paru-parunya menimbulkan pertanyaan
serius tentang apakah ini benar-benar bunuh diri.
Meskipun penyelidikan telah berlangsung, polisi belum dapat
menyimpulkan apakah Akseyna dibunuh atau bunuh diri. Awalnya, kasus
ini dianggap sebagai pembunuhan, tetapi kemudian kemungkinan bunuh
diri tidak sepenuhnya terabaikan. Pada saat ini, meskipun tujuh tahun telah
berlalu, kasus ini masih belum terpecahkan sepenuhnya.

Dengan mempertimbangkan semua kajian teori ini, dapat


disimpulkan bahwa kasus kematian Akseyna Ahad Dori tetap menjadi
misteri yang belum terpecahkan. Semua bukti dan temuan yang ada
menunjukkan kompleksitas peristiwa tersebut, dan penyelidikan lebih
lanjut diperlukan untuk mencari jawaban yang lebih pasti tentang
penyebab kematian Akseyna.
BAB III

PEMABAHASAN

3.1 PROSES PENYELIDIKAN KEMATIAN AKSEYNA OLEH


KEPOLISIAN RESOR KOTA DEPOK
Penyelidikan kematian Akseyna Ahad Dori, seorang mahasiswa
berusia 18 tahun dari Universitas Indonesia (UI), yang ditemukan tewas di
Danau Kenanga, kompleks kampus UI pada Kamis, 26 Maret 2015, telah
menjadi fokus perhatian masyarakat dan pihak berwenang. Hingga saat ini,
kasus ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan sepenuhnya.
Dalam konteks ini, beberapa pertanyaan penting muncul yang memerlukan
analisis lebih mendalam.
Penyelidikan kasus kematian Akseyna Ahad Dori masih
berlangsung. Pihak Kepolisian Resor Kota Depok telah melakukan
serangkaian tindakan investigatif, termasuk wawancara dengan saksi-saksi
dan pengumpulan bukti-bukti terkait. Mereka berusaha untuk mengungkap
penyebab pasti kematian Akseyna. Keputusan akhir apakah Akseyna
dibunuh atau bunuh diri akan ditentukan oleh satuan reserse dan kriminal
setelah analisis menyeluruh. Meskipun telah berlalu beberapa tahun, upaya
untuk mendapatkan kejelasan tentang kematian Akseyna terus dilakukan.

3.2 BUKTI YANG MENDUKUNG KEMUNGKINAN BUNUH DIRI


Salah satu aspek yang menarik dalam penyelidikan adalah temuan
sebuah batu dalam tas Akseyna. Batu ini dianggap sebagai alat yang
mungkin digunakan untuk menenggelamkan diri, mengindikasikan adanya
niat bunuh diri. Namun, penting untuk mencatat bahwa bukti ini hanya
satu aspek dari berbagai elemen yang harus diperhitungkan dalam
penyelidikan.
3.3 PENGARUH ALIBI JIBRIL DALAM PENYELIDIKAN
Alibi Jibril merupakan salah satu faktor yang menghambat
penyelidikan kasus pembunuhan Akseyna Ahad Dori. Jibril merupakan
teman dekat Akseyna dan merupakan salah satu orang terakhir yang
melihat Akseyna sebelum kematiannya. Menurut alibi Jibril, ia bersama
Akseyna di kamar kos Akseyna pada malam sebelum kematiannya. Jibril
mengatakan bahwa ia dan Akseyna bermain game bersama hingga pukul
23.00 WIB. Setelah itu, Jibril pulang ke kamar kosnya.
Alibi Jibril didukung oleh sejumlah saksi, termasuk pemilik kos
dan tetangga Akseyna. Namun, polisi memiliki sejumlah keraguan
terhadap alibi Jibril. Salah satu keraguan polisi adalah adanya luka lebam
di tubuh Akseyna yang menunjukkan bahwa ia telah dianiaya sebelum
dibunuh. Luka lebam ini tidak terlihat pada saat Jibril melihat Akseyna
terakhir kali. Keraguan lainnya adalah adanya dugaan bahwa Jibril
memiliki hubungan asmara dengan Akseyna. Dugaan ini diperkuat oleh
adanya pesan teks asmara yang ditemukan di ponsel Akseyna.
Alibi Jibril membuat polisi kesulitan untuk mengidentifikasi
pelaku pembunuhan Akseyna. Polisi tidak dapat membuktikan bahwa
Jibril berada di lokasi kejadian pada saat pembunuhan terjadi.

3.4 IMPLIKASI KASUS INI TERHADAP MASYARAKAT DAN


LINGKUNGAN KAMPUS UI
Kasus kematian Akseyna Ahad Dori telah menciptakan dampak
yang luas. Terlepas dari hasil akhir penyelidikan, peristiwa ini telah
menciptakan ketegangan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan di
lingkungan kampus UI. Masyarakat menjadi resah dan merasa tidak aman
ketika kasus seperti ini belum terselesaikan dengan jelas. Citra universitas
juga terkait erat dengan bagaimana kasus ini ditangani.
Pihak kampus UI dan masyarakat seharusnya menyediakan
dukungan psikologis yang memadai bagi mahasiswa yang mungkin
terpengaruh oleh peristiwa ini. Di samping itu, media massa harus
bertanggung jawab dalam memberikan liputan yang akurat dan tidak
menciptakan ketakutan berlebihan di masyarakat.
BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Dalam kasus kematian Akseyna Ahad Dori yang masih menjadi


misteri hingga saat ini, berbagai faktor dan elemen penyelidikan telah
dianalisis dengan seksama. Meskipun demikian, belum ada kesimpulan
yang pasti mengenai penyebab kematian Akseyna. Proses penyelidikan
oleh Kepolisian Resor Kota Depok masih berlangsung, dan keputusan
akhir apakah Akseyna dibunuh atau bunuh diri masih harus ditentukan
oleh satuan reserse dan kriminal. Namun, berdasarkan bukti-bukti yang
ada, kemungkinan bunuh diri menjadi lebih mungkin.
Temuan sebuah batu dalam tas Akseyna yang dapat digunakan
sebagai alat untuk menenggelamkan diri menjadi salah satu indikator yang
mendukung kemungkinan ini. Namun, peran alibi Jibril, teman seangkatan
Akseyna, juga memengaruhi hasil penyelidikan. Kehadiran Jibril di kosan
Akseyna pada tanggal 29 Maret 2015, atas permintaan keluarga Akseyna,
menciptakan pertanyaan apakah Akseyna masih hidup pada saat itu. Alibi
ini harus diperiksa secara cermat untuk memastikan bahwa tidak ada
keterlibatan Jibril dalam peristiwa tersebut.
Implikasi kasus ini terhadap masyarakat dan lingkungan kampus
UI sangat besar. Perasaan ketidakpastian dan kekhawatiran di kalangan
masyarakat menciptakan atmosfer yang tegang. Oleh karena itu, penting
untuk menyediakan dukungan psikologis yang memadai bagi mahasiswa
dan masyarakat yang terpengaruh oleh peristiwa ini. Selain itu, media
massa harus bertanggung jawab dalam melaporkan kasus-kasus seperti ini
agar tidak menimbulkan kepanikan dan spekulasi berlebihan di
masyarakat.

Dalam kesimpulan, kasus kematian Akseyna Ahad Dori masih merupakan


teka-teki yang belum terpecahkan sepenuhnya. Diperlukan upaya lebih
lanjut untuk mengungkap kebenaran di balik peristiwa ini. Harapannya
adalah bahwa dengan penyelidikan yang teliti dan akurat, masyarakat serta
lingkungan kampus UI akan menemukan jawaban yang memuaskan dan
dapat menjalani proses penyembuhan.

4.2 SARAN

Berdasarkan hasil analisis, penulis merekomendasikan hal-hal


berikut:
1) Kepolisian Resor Kota Depok sebaiknya melanjutkan penyelidikan
dengan seksama untuk mengungkap penyebab kematian Akseyna
dengan lebih pasti.
2) Pihak kampus UI dan mahasiswa dapat bekerja sama dalam
memberikan dukungan psikologis bagi mahasiswa dalam
menghadapi tekanan akademik dan emosional.
3) Media massa harus bertanggung jawab dalam melaporkan kasus-
kasus seperti ini agar tidak menimbulkan kepanikan dan
spekulasi berlebihan di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Hayati, Istiqomatul (2015-06-04). "Ini Status Ayah di Ulang Tahun ke-19
Akseyna". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-03.

Baiduri, MC Nieke Indrietta (2015-04-02). "Firasat Ibu Akseyna, Mahasiswa


yang Tenggelam di UI". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-
03.

Baiduri, MC Nieke Indrietta (2015-03-26). "Mayat Pria Mengambang di Danau


Kenanga UI Depok". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-04.

Baiduri, MC Nieke Indrietta (2015-04-02). "Mahasiswa Terapung di Danau UI,


Hasil Otopsi Akseyna..." Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-
04-04.

Silaban, Martha Warta (2015-04-08). "Kasus Mahasiswa UI, Polisi:


Kemungkinan Akseyna Bunuh Diri". Diakses tanggal 2023-04-04.

Prameswari, L. A. S. (2021). A graphological study of akseyna’s mysterious


suicide notes (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).

Aris, Y. U. N. I. (2015). Hubungan tingkat stres dengan strategi koping pada


mahasiswa keperawatan universitas andalas padang tahun 2015. Penelitian
Keperawatan Jiwa.

Anda mungkin juga menyukai