Anda di halaman 1dari 23

TUGAS ENTOMOLOGI

OLEH

NAMA : ERNIE SOFIANA NETTU

NIM :1701040023

KELA :A

SEMESTER :VII

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2020
i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dalam kesempatan yang berbahagia ini penyusun masih diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan tugas Makalah Entomologi.
Dalam menyelesaikan tugas makalah ini, penyusun menggunakan buku
panduan dan internet. Penyusun makalah bermaksud untuk memperdalam
pemahaman sebagai seorang mahasiswa dan melatih kemandirian agar tidak hanya
menerima dari dosen, tetapi harus mengembangkan sendiri dengan cara mencari
informasi yang bersangkutan.
Penyusun menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan, untuk itu diharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi siapa saja
yang membaca dan memerlukannya.

Kupang, 05 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan..........................................................................................1

BAB II Pengertian Serangga....................................................................................… .2

A. Jenis-jenis serangga endemik Nusa Tenggara Timur...................................7

B. Peranan serangga yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia……14

BAB II PENUTUP
Kesimpulan…………………………………………………………………………… 20

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Entomologi adalah cabang sains yang mengkaji mengenai serangga. Berasal dari
bahasa Latin entomon bermakna serangga dan logos bermakna ilmu pengetahuan.
Serangga merupakan kelompok hewan yang terbesar jumlah spesiesnya dibanding hewan
yang lain . Saat ini terdapat sekitar 1 juta spesies serangga yang telah dikenali. Bilangan
spesies yang sebenarnya tidak diketahui kerana masih banyak yang belum teridentifikasi.
Kepentingan pengetahuan entomologi dapat dilihat dari peranan serangga secara
langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan manusia di bumi ini.
Di Nusa Tenggara Timur terdapat banyak sekali jenis serangga, dengan berbagai ciri-ciri dan
karakteristik serta bentuk tubuh yang berbeda-beda juga. Pada makalah ini kita akan membahas
serangga-serangga endemik Nusa Tenggara Timur.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan makalah diatas, kita dapat merumuskan rumusan masalahnya, sebagai
berikut:
1. Apa pengertian serangga?
2. Apa saja jenis-jenis serangga endemik Nusa Tenggara Timur?
3. Peranan serangga yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalahnya, dapat ditulis tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian serangga.
2. Untuk mengetahui -jenis serangga endemik Nusa Tenggara Timur.
3. Untuk mengetahui peranan serangga yang menguntungkan dan merugikan bagi
manusia.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Serangga


Serangga termasuk golongan dalam filum Arthropoda yang merupakan invertebrata
darat kecil yang memiliki kerangka luar yang keras. Sejauh ini, serangga adalah
kelompok hewan terbesar di dunia: sekitar 926.400 spesies berbeda telah dideskripsikan.
Spesies serangga baru terus ditemukan. Diperkiraan jumlah spesies berkisar dari 2 juta
hingga 30 juta. Kebanyakan serangga memiliki enam kaki; dan kebanyakan memiliki
sayap. Serangga adalah hewan pertama yang mampu terbang. Saat berkembang dari
telur, serangga mengalami metamorfosis. Serangga hidup di seluruh planet: hampir
semuanya terestrial (hidup di darat). Beberapa serangga hidup di lautan atau di tempat
yang sangat dingin, seperti Antartika . Spesies terbanyak hidup di daerah tropis.
1. Sejarah Serangga
Fosil serangga tertua yang diketahui adalah Devonian Rhyniognatha, dari
rijang Rhynie berusia 396 juta tahun. Ini mungkin secara dangkal menyerupai
serangga gegat zaman modern. Spesies ini telah memiliki rahang sejenis yang
berhubungan dengan serangga bersayap, menunjukkan bahwa sayap mungkin sudah
berevolusi saat ini. Dengan demikian, catatan anatomi menunjukkan bahwa serangga
pertama mungkin muncul lebih awal, pada periode Silur. Analisis genomik
menempatkan asal mereka lebih jauh ke belakang pada periode Ordovisium.

Asal muasal sayap, pada tahun 2008, para peneliti menemukan apa yang
mereka yakini sebagai kesan tubuh penuh tertua di dunia dari serangga terbang
primitif, spesimen berusia 300 juta tahun dari periode Karbon. Asal-usul penerbangan
serangga tetap tidak jelas, karena serangga bersayap paling awal yang saat ini
diketahui tampaknya adalah penerbang yang cakap. Beberapa serangga yang punah
memiliki sepasang sayap tambahan yang menempel pada segmen pertama dada,
dengan total tiga pasang. Tampaknya serangga bukanlah kelompok hewan yang
sukses sebelum mereka mengembangkan sayap. Ordo serangga Karbon Atas dan
Permian Bawah mencakup kelompok hidup dan sejumlah kelompok Paleozoikum ,
sekarang punah. Selama era ini, beberapa bentuk seperti capung raksasa mencapai

2
bentang sayap 55 sampai 70 cm (22 sampai 28 in) membuatnya jauh lebih besar
daripada serangga hidup manapun.
Gigantisme ini mungkin disebabkan oleh tingkat oksigen atmosfer yang lebih
tinggi, yang memungkinkan peningkatan efisiensi pernapasan. Kurangnya vertebrata
terbang bisa menjadi faktor lain. Banyak kelompok awal punah selama peristiwa
kepunahan Permian-Trias, kepunahan massal terbesar dalam sejarah Bumi, sekitar
252 juta tahun lalu.
2. Anatomi dan Fisiologi
Serangga memiliki eksoskeleton (kerangka di luar). Kerangka mereka terbuat
dari lempengan tipis yang keras, seperti baju besi, terbuat dari kitin. Secara
keseluruhan, potongan-potongan ini membuat lapisan keras di sekitar tubuh serangga.
Eksoskeleton ini berfungsi untuk melindungi serangga. Tubuh serangga memiliki tiga
bagian utama: kepala, dada, dan perut. Di kepala ada mata majemuk serangga, dua
antenanya, dan mulutnya. Di bagian dada, serangga memiliki sayap dan kaki. Semua
serangga memiliki enam kaki (tiga pasang kaki bersendi) dan biasanya empat sayap
(dua pasang). Perut adalah bagian belakang serangga. Di dalam perut adalah perut ,
jantung , dan sistem ekskresi di mana limbah tubuh keluar dari serangga. Lebah juga
memiliki alat penyengat di bagian belakang perut.
Sama seperti otot kita yang terhubung ke tulang untuk membuat kita berjalan
dan berdiri, otot serangga terhubung ke exoskeleton untuk membuatnya berjalan dan
bergerak. Otot mereka ada di bagian dalam kerangka mereka. Serangga berdarah
dingin, yang berarti mereka tidak dapat mengontrol suhu tubuhnya. Ini berarti bahwa
serangga tidak pandai bertahan dalam cuaca dingin, setidaknya di tempat terbuka. Di
musim dingin, banyak serangga masuk ke sesuatu yang disebut diapause, yaitu
hibernasi versi serangga. Beberapa serangga, seperti kecoak, tidak bisa diapause dan
mereka akan mati jika di luar terlalu dingin. Inilah mengapa kecoak suka tinggal di
rumah orang yang hangat.
Respirasi serangga terjadi tanpa paru - paru . Ada sistem tabung dan kantung
internal tempat gas berdifusi atau dipompa secara aktif . Udara masuk melalui lubang
di sisi perut yang disebut spirakel. Oksigen sampai ke jaringan yang
membutuhkannya melalui trakea (elemen 8 dalam diagram). Banyak larva serangga
hidup di air. Banyak di antaranya memiliki insang yang dapat mengekstraksi oksigen
terlarut dalam air. Orang lain harus naik ke permukaan air untuk mendapatkan udara

3
yang mungkin tertahan atau terperangkap di bagian khusus tubuh mereka. Serangga
dewasa menggunakan oksigen dengan kecepatan tinggi saat mereka terbang. Mereka
membutuhkannya untuk otot terbang, jaringan paling aktif yang dikenal dalam
biologi. Otot terbang menggunakan oksigen dengan kecepatan tinggi 100 ccs oksigen
untuk setiap cc jaringan per jam. Dengan sistem ini, diameter terbesar yang bisa
dimiliki otot (dan masih mengonsumsi oksigen pada kecepatan ini) adalah sekitar 0,5
cm. Bahkan dengan pengaturan ekstra khusus, serangga tidak bisa lebih besar dari
sekitar 11 cm. Tubuh serangga terbesar berukuran sebesar tikus.
Beberapa serangga juga menggunakan molekul yang disebut haemocyanin,
yang melakukan pekerjaan yang sama seperti hemoglobin pada vertebrata (tetapi
kurang efisien). Sistem peredaran darah serangga tidak memiliki vena atau arteri .
'Darah' itu disebut hemolimf, dan bergerak di dalam ruang yang disebut haemocoel.
Organ duduk di haemocoel dan dimandikan di haemolymph. Jantung sedikit lebih dari
satu tabung yang berdenyut (meremas).

3. Pertumbuhan Serangga
Serangga memulai hidup sebagai telur. Biasanya serangga betina (induk)
bertelur, tetapi beberapa spesies telah lahir hidup (telur berkembang di dalam

A - Kepala B - Dada C - Abdomen


1. antenna 17. anus
2. oselus (bawah) 18. saluran telur
3. oselus (atas) 19. saraf chord (ganglia perut)
4. mata majemuk 20. Malpighian tuba
5. otak (ganglia serebral) 21. bantalan tarsal
6. prothorax 22. cakar
7. pembuluh darah dorsal 23. tarsus
8. tabung trakea (batang 24. tibia
dengan spirakel ) 25. femur
9. mesothorax 26. trokanter
10. metathorax 27. fore-gut (crop, ampizzard)
11 . sayap depan 28. ganglion toraks
12. sayap belakang 29. coxa
13. usus tengah (perut) 30. kelenjar ludah
14. tabung dorsal (jantung) 31. ganglion subesophageal 4

15. ovarium 32. bagian mulut


16. usus belakang (usus, anus)
rektum &
induknya). Telurnya kecil, tapi biasanya bisa dilihat dengan mata telanjang. Meskipun
dewasa lebih besar, mereka membutuhkan kaca pembesar atau mikroskop binokuler
untuk melihat detailnya. Ahli entomologi profesional menggunakan mikroskop
binokuler untuk mengidentifikasi serangga, ditambah dengan referensi tercetak.
Setelah telur menetas, dua jenis perkembangan dapat terjadi. Beberapa serangga
memiliki apa yang disebut ' metamorfosis tidak sempurna. Artinya serangga kecil
yang disebut nimfa keluar dari telurnya, dan nimfa terlihat hampir sama dengan
serangga dewasa . Saat nimfa tumbuh, ia tidak mengubah penampilannya, tetapi
hanya seberapa besar. Ini melewati sejumlah tahap, yang disebut instar. Belalang
tumbuh dengan cara ini. Serangga lain mengalami metamorfosis sempurna, artinya
larva kecil yang keluar dari telur terlihat sangat berbeda dengan serangga dewasa.
Serangga yang bermetamorfosis sempurna biasanya keluar dari telur sebagai larva,
yang biasanya berbentuk cacing. Larva memakan makanan dan membesar hingga
berubah menjadi pupa. Kepompong kupu-kupu (jamak untuk pupa) sering kali berada
di dalam kepompong. Di dalam kepompong, serangga mengubah penampilannya dan
sering kali menumbuhkan sayap. Saat kepompong terbuka, serangga dewasa keluar.
Banyak serangga yang bermetamorfosis sempurna, misalnya kumbang, kupu-kupu
dan ngengat, serta lalat. Tahap perkembangan dewasa disebut imago.
4. Taksonomi
Taksonomi ini mencantumkan beberapa kelompok serangga yang lebih dikenal.
 Archaeognatha (bristletails melompat)
 Thysanura ( ikan gegat atau bristletails)
 Palaeoptera (serangga yang tidak bisa melenturkan sayapnya di atas perutnya)
• Ephemeroptera (Lalat capung)
• Odonata
o Anisoptera (capung)
o Zygoptera (damselflies)
 Neoptera (serangga yang dapat melenturkan sayapnya di atas perutnya)
• Exopterygota sensu stricto
o Caloneurodea (punah)
o Titanoptera (punah)
o Protorthoptera (punah)
o Plecoptera (lalat batu, sekitar 1700 spesies)
5
o Embioptera (webspinners, sekitar 300 spesies)
o Orthoptera ( belalang , jangkrik dan belalang )
o Zoraptera (satu genus, sekitar 30 spesies, menyerupai rayap )
o Dermaptera ( earwigs )
• Dictyoptera
o Notoptera ~ tentatif ~
o Grylloblattidae (penjelajah es)
o Mantophasmatidae (ditemukan pada 2001, (gladiator)
o Phasmatodea (serangga tongkat , sekitar 2500 spesies) ~ tentatif ~
o Blattaria (kecoak)
o Isoptera (rayap)
o Mantodea (mantids)
• Parapneuroptera
o Psocoptera (kutu buku)
o Thysanoptera (thrips)
o Phthiraptera (kutu)
 Hemiptera (serangga sejati , 80.000 spesies)
• Endopterygota atau Holometabola (850.000 spesies hidup dalam sebelas ordo)
o Hymenoptera (semut , lebah , tawon , lalat gergaji)
o Coleoptera (kumbang)
o Strepsiptera (parasit yang kebanyakan hidup di dalam serangga lain)
o Raphidioptera (snakeflies)
o Megaloptera
o Neuroptera (serangga bersayap jaring, mengandung antlions misalnya)
o Mecoptera (scorpionflies, termasuk kutu)
o Siphonaptera (kutu)
o Diptera (lalat sejati)
o Trichoptera (seperti ngengat)
o Lepidoptera (ngengat dan kupu - kupu)

3.2 Jenis-jenis Serangga Endemik Nusa Tenggara Timur

6
a) Belalang sembah (nama lokal doko-doko)

Belalang sembah sebenarnya bukan merupakan spesies serangga tetapi lebih


kepada kumpulan serangga yang masuk ke dalam ordo Mantodea. Hal tersebut
dikarenakan orang Indonesia menyebut serangga yang memiliki ciri kaki depannya
termodifikasi menjadi seperti tangan dengan sebutan belalang sembah. Saat ini,
jumlah belalang sembah yang ada di Indonesia telah sangat berkurang jauh
jumlahnya. Sebab utamanya adalah penggunaan pestisida yang melebihi dosis oleh
para petani, berkurangnya jumlah serangga yang menjadi mangsanya serta banyaknya
perburuan yang dilakukan oleh manusia. Seperti yang telah saya sebutkan diatas,
dalam taksnomi hewan, nama latin belalang sembah adalah Ordo Mantodea. Ordo ini
dicirikan sebagai serangga yang memiliki kaki depan yang telah termodifikasi
menjadi sebuah capit yang bergerigi. Capit ini digunakannya untuk menangkap dan
mengoyak mangsanya. Selain kaki depan, ia juga memiliki 2 pasang kaki belakang
yang memiliki fungsi untuk berjalan. Bentuk kaki belakangnya berbeda dengan
belalang pada umumnya yang kaki belakangnya termodifikasi sehingga berukuran
besar yang memiliki fungsi untuk melompat. Selain dilihat dari perkakian, kita dapat
mengidentifikasi serangga ini dari kepalanya. Kepalanya memiliki bentuk mirip
segitiga yang dapat diputarnya hingga 180º. Itu digunakannya untuk melihat kondisi
lingkungan yang ada dibelakangnya. Belalang sembah memiliki tipe mulut chewing
(mengunyah) yang berukuran besar, hal itu membuatnya dapat memangsa hewan
yang berukuran besar. Bahkan beberapa kali serangga ini terlihat sedang memangsa
burung.

Klasifikasi Belalang Sembah adalah sebagai berikut :

Kingdom  : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Supe rordo : Dictyoptera
Ordo : Mantodea

Habitat alami belalang adalah daerah yang banyak terdapat daun didalamnya. Ia
dapat anda temukan di daerah padang rumput dan hutan belantara, karena disitulah

7
banyak ditemukan makanannya. Belalang yang menjadi karnivora akan dapat
menemukan serangga kecil yang menjadi mangsanya, sedangkan yang menjadi
herbivora akan dengan mudah mendapatkan dedaunan yang akan dimakannya. Selain
di daerah yang banyak terdapat daunnya, kita dapat menemukan banyak serangga ini di
dekat sungai. Sungai merupakan tempat belalang menaruh telurnya yang kemudian
berkembang menjadi larva (bentos). Bentos ini kemudian akan berkembang menjadi
nimfa (fase remaja) lalu dewasa. Ada tidaknya bentos di sebuah belalang merupakan
sebuah indikator apakah sungai itu tercemar atau tidak.

b) Rayap

Isoptera berasal dari bahasa latin yang berarti Insekta bersayap sama. Ciri-ciri lain
yang dimiliki oleh ordo Isoptera adalah:

1. tubuh lunak,
2. memiliki dua sayap,
3. bersifat hemitabola,
4. memiliki dua pasang sayap tipis yang tipe dan ukurannya sama. Toraks
berhubungan langsung dengan abdomen yang ukuran lebih besar, merupakan
serangga sosial.
5. mengalami metamorfosis tidak sempurna,
6. tipe mulut penguyah,
7. cara hidupnya membentuk koloni dengan sistem pembagian tugas tertentu
yang disebut polimorfisme,
8. rayap memiliki 4 kasta, yaitu : kasta reproduksi pertama bersayap dan akan
ditanggalkan setelah perkawinan, kasta reproduksi kedua dewasa secara
seksual tapi dalam bentuk nympha, kasta pekerja tidak bersayap dan memiliki
banyak tugas untuk memelihara koloni, kasta tentara bersifat steril dan
8
memiliki kepala dan mandibula yang besar serta bertugas menjaga koloni
(Pratama, 2013).

Klasifikasi:

Kingdom : Animalia
Filum        : Arthropoda
Kelas         : Insecta (Hexapoda)
Ordo          : Isoptera
Famili       : Rhinotermitidae
Subfamili : Coptoterminae
Genus       : Coptotermes
Spesies      : Coptotermes havilandi Holmgren

Rayap yang ditemukan di daerah tropis jumlah telurnya dapat mencapai ±


36.000 sehari bila koloninya sudah berumur ± 5 tahun. Bentuk telur rayap ada yang
berupa butiran yang lepas ada pula uang berupa kelompok terdiri dari 16-20 butir
telur yang melekat satu sama lain. Telur-telur ini berbentuk silinder dengan ukuran
panjang yang bervariasi antara 1-1,5 mm (Hasan dalam Pratama, 2013).

c) Capung (nama lokalnya tetap disebut capung)

Capung adalah kelompok serangga dari kelas Insekta dan dari


bangsa Odonata. Serangga ini memiliki dua sub Ordo, yaitu
subordo Anisoptera (Capung) dan subordo Zygoptera (Capung jarum). Secara
morfologi, insekta ini memiliki ciri-ciri tubuh yang terdiri atas tiga bagian, yaitu
kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen).

9
Odonata merupakan ordo dari kelompok insekta karnivora seperti capung
(Anisopter) dan capung jarum (Zygoptera).

Umumnya capung memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari capung jarum.
Capung bertengger dengan sayap dibentangkan ke sisi, capung jarum tubuhnya
ramping dan ketika bertengger sayapnya berada diatas tubuh.

Capung adalah serangga yang memiliki 4 sayap tipis transparan yang panjang.
Sayap berselaput urat sayap yang cukup banyak, sayap bagian depan lebih panjang
daripada sayap belakang.

`Kepala capung berukuran besar dengan sepasang mata majemuk yang besar
dan lebar. Badan dan dada kuat dengan umbai berbentuk ekor panjang dan memiliki
empat kaki. Capung memiliki tiga ocelli dan antena pendek.

Mulut berada di bawah kepala, memiliki rahang pengunyah sederhana pada capung
dewasa.

Habitat dan Kebiasaan Capung

Cpung menyebar luas di hutan-hutan, kebun, sawah, sungai dan danau hingga ke
pekarangan rumah dan perkotaan.

Capung dapat ditemukan mulai dari tepi pantai hingga ketinggian lebih dari 3000
mdpl. Beberapa spesies capung umumnya merupakan penerbang yang kuat dan luas
wilayah jelajahnya.

Beberapa spesies lainnya memiliki habitat yang spesifik dan wilayah hidup yang
sempit. Capung jarum jarang menjelajah jauh dan merupakan penerbang yang lemah.
10
d) Kecoa

Kecoa adalah hewan insekta yang hidup di lingkungan yang lembab dan kotor seperti
kamar mandi, dapur, gudang, tempat sampah, sungai, saluran air, dan rak buku. Kecoa
seringkali mengganggu kenyamanan hidup manusia dan menimbulkan kerugian bagi
manusia. Kecoa periplaneta americana dewasa memiliki panjang sekitar 34 – 53  mm.
Kecoa ini berwarna coklat kemerahan kecuali pada bagian pelindung pronotum atau
kepalanya terdapat garis coklat atau kuning pucat  (pelindung pronotum merupakan
perluasan dari lapisan paling atas segmen depan tenggorokan). Kecoa betina dan jantan
keduanya memiliki sayap.

Sayap kecoa jantan memanjang di sekitar bagian perutnya, sementara kecoa betina
tidak. Mereka adalah penerbang yang buruk hingga cukup baik.

Klasifikasi:

Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Upakelas: Pterygota
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Dictyoptera
Ordo: Blattodea
Famili: Blaberidae
Nama Latin : Blaberidae sp

Kecoa kebanyakan terdapat di daerah tropika yang kemudian menyebar ke daerah


sub tropika atau sampai kedaerah dingin. Pada umumnya tinggal didalam rumah-rumah
makan segala macam bahan, mengotori makanan manusia, berbau tidak sedap. Kebanyakan

11
kecoa dapat terbang, tetapi mereka tergolong pelari cepat (“ cursorial“), dapat bergerak
cepat, aktif pada malam hari, metamorfosa tidak lengkap, Kerusakan yang ditimbulkan oleh
kecoa relatif sedikit, tetapi adanya kecoa menunjukkan bahwa sanitasi didalam rumah
bersangkutan kurang baik.

Hubungan kecoa dengan berbagai penyakit belum jelas, tetapi menimbulkan


gangguan yang cukup serius, karena dapat merusak pakaian, buku-buku dan mencemari
makanan. Kemungkinan dapat menularkan penyakit secara mekanik karena pernah
ditemukan telur cacing, protozoa, virus dan jamur yang patogen pada tubuh kecoa.

Seekor P brunnea betina yang telah dewasa dapat menghasilkan 30 kapsul telur atau
lebih dengan selang waktu peletakkan kapsul telur yang satu dengan peletakkan kapsul
telur berikutnya berkisar antara 3 sampai 5 hari; tiap kapsul telur P.brunnea rata-rata berisi
24 telur, yang menetes rata-rata 20 nimfa dan 10 ekor diantaranya dapat mencapai stadium
dewasa. Nimfa P.brunnea berkembang melalui sederetan instar dengan 23 kali berganti
kutikula sebelum mencapai stadium dewasa.

Hasil pengamatan di laboratorium menunjukkan bahwa seekor P.americana betina


ada yang dapat menghasilkan 86 kapsul telur, dengan selang waktu peletakkan kapsul telur
yang satu dengan kapsul telur berikutnya rata-rata 4 hari. Dari seekor N.rhombifolia betina
selama hidupnya ada yang dapat menghasilkan 66 kapsul telur,
sedangkan P.autralasiae betina dapat menghasikan 30-40 kapsul telur.

e) Jangkrik ( Cengkerik)

Jangkrik adalah salah satu serangga anggota dari keluarga Gryllidae dari ordo orthopetra.


Jangkrik tersebar luas dihampir seluruh wilayah di dunia. Jangkrik memiliki tubuh rata
dengan sepasang antena panjang. Sayap dua pasang, satu pasang sayap depan dan satu
pasang sayap belakang. Namun ada juga jenis jangkrik yang tidak bersayap. Tubuh
jangkrik memiliki rangka luar yang disebut eksoskeleton, tersusun dari bahan kitin. Sayap
depan disebut tegmina, yaitu sayap yang berbentuk seperti kertas perkamen dengan venasi
(alur-alur) pembuluh darah yang sangat kompleks. Jangkrik jantan dapat mengeluarkan
suara khas yang disebut mengerikan..

Klasifikasi Ilmiah Jangkrik

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

12
Klasifikasi Ilmiah Jangkrik

Kelas : Insecta

Ordo : Orthoptera

Subordo : Ensifera

Superfamili : Grylloidea

Famili : Gryllidae

Jangkrik ditemukan diseluruh bagian dunia, kecuali daerah diatas lintang 55 (daerah dingin
utara maupun selatan).

Jangkrik mengkolonisasi pulau-pulau baik besar maupun kecil. Menyebar melalui udara
(terbang), terbawa aktivitas manusia, hanyut terbawa kayu atau benda lain yang terapung di
perairan.

Keanekaragaman spesies serangga ini yang tertinggi berada di daerah tropis. Di Malaysia,
pernah tercatat sebanyak 88 spesies jangkrik yang terdengar suaranya (deriknya) dari satu
lokasi saja, belum termasuk spesies jangkrik yang tidak mengeluarkan suara.

Jangkrik hidup dibanyak tempat dan bermacam habitat. Umumnya jangkrik menyukai dan
hidup di antara rerumputan dan terna.

Spesies lain juga terdapat di semak-semak dan diatap tajuk pepohonan. Juga terdapat spesies
jangkrik yang hidup di gua dan di tanah dan membuat sarang dengan lubang-lubang dangkal.

13
Terdapat pula jenis jangkrik yang bersembunyi diantara kayu-kayu lapuk dan di sela-sela
bebatuan.

2.3. Keuntungan dan Kerugian yang Ditimbulkan Serangga

Dunia serangga sebagai kelompok binatang terbesar mempunyai peran, arti dan
fungsi yang sangat menentukan keberlangsungan kehidupan manusia dan lingkungan di
muka bumi.
Ordo Hexapoda atau bangsa Serangga merupakan kelompok binatang yang terbesar
di dunia, dengan jumlah spesies diperkirakan sebanyak 30-80 juta spesies yang meliputi
sekitar 50% dari diversitas spesies di muka bumi. Jumlah spesies serangga yang sudah
teridentifikasikan sekitar 2-3 juta spesies, dengan segala bentuk dan perilakunya yang
beranekaragam. Serangga selalu mempengaruhi setiap kegiatan manusia yang berupaya
untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui pembangunan ekonomi, sosial, lingkungan
dan budaya. Dimanapun dan kapanpun manusia hidup, bergerak dan bertindak tidak dapat
menghindarkan diri dari interaksi dengan dan dipengaruhi oleh serangga. Berbagai sektor
atau subsektor pembangunan ekonomi yang tidak dapat dilepaskan dari interaksinya
dengan serangga adalah sektor-sektor lingkungan hidup, pertanian, kehutanan, perikanan,
kesehatan, industri dan parawisata.
Pengaruh serangga terhadap kehidupan manusia dapat berda mpak positif,yaitu
membantu manusia tetapi dapat juga berdampak negatif, yaitu yang merugikan manusia.
Kalau kita lakukan analisis valuasi ekonomi secara benar akan didapat hasil bahwa nilai
ekonomi pengaruh positif atau manfaat serangga bagi manusia jauh lebih besar daripada
nilai ekonomi pengaruh negatif atau kerugian yang diakibatkan oleh serangga. Namun
masyarakat sudah terlanjur melihat serangga hanya dari sisi negatif yang sangat merugikan
kepentingan manusia sehingga serangga lebih sering dianggap sebagai musuh manusia yang
harus dibunuh dan dimusnahkan. Beberapa peranan serangga yang menguntungkan manusia
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Polinator

Secara umum serangga tidak berperan langsung pada proses polinasi,


serangga hanya bertujuan memperoleh nektar dari bunga yaitu sebagai sumber
makanannya. Namun dalam hal ini serangga memiliki peran yang sangat
penting. Secara tidak sengaja polen atau serbuk sari menempel dan terbawa
pada tubuh serangga hingga polen tersebut menempel pada kepala putik bunga

14
lain dan terjadilah proses polinasi. Williams (2002) menjelaskan bahwa Lebah
atau serangga jenis lain secara tidak sengaja membawa pollen dari satu bunga
ke bunga lainnya, sehingga sangat membantu proses polinasi.
2. Dekomposer

Serangga memeliki peranan yang sangat penting dalam proses


dekomposisi terutama di tanah. Kotoran atau feses dari hewan dapat
mengakibatkan pencemaran terhadap padang rumput. Tinja sapi yang dibiarkan
dipermukaan tanah dapat mematikan atau memperlambat pertumbuhan tanaman
rumput, serta menyebabkan tanaman di sekitarnya kurang disukai ternak sapi.
Selain itu kotoran atau tinja tersebut dapat pula sebagai tempat meletakan telur
bagi vektor pembawa penyakit, dan merupakan tempat hidup bagi larva parasit
pada saluran pencernaan ruminansia. Namun dengan keberadaan beberapa
spesies kumbang pendekomposisi tinja, maka hal tersebut dapat diminimalisir.
3. Predator (pengendali hayati)

Dalam kehidupan di suatu ekosistem, serangga juga berperan sebagai agen


pengendali hayati, kaitannya dalam predasi. Serangga berperan sebagai predator
bagi mangsanya baik nematoda, protozoa, bahkan sesama serangga lain.
Wereng batang coklat mempunyai banyak musuh alami di alam terutama
predator. Predator–predator tersebut cocok untuk pengendalian wereng batang
coklat karena kemampuannya memangsa spesies lain (polyfag) sehingga
ketersediaannya di alam tetap terjaga walaupun pada saat populasi wereng
tersebut rendah atau di luar musim tanam. Dari uraian tersebut, dapat kita
ketahui bahwa serangga-serangga predator sangat membantu atau berperan
penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
4. Peranan serangga dalam ekonomi

Serangga memiliki kepentingan ekonomi yang luar biasa. Beberapa


insekta menghasilkan zat yang berguna, seperti madu, lilin, pernis, dan sutra.
Lebah madu yang telah diajukan oleh manusia selama ribuan tahun untuk madu.

Gambar 10. Lebah madu (Apis sp.)

15
5. Serangga sebagai makanan

Serangga, tidak hanya dimakan oleh orang-orang. Serangga merupakan


sumber makanan tunggal untuk amfibi, reptil, burung, dan mamalia, membuat
peran mereka dalam rantai makanan dan jaring makanan sangat penting. Ada
kemungkinan bahwa jaring makanan bisa runtuh jika populasi serangga menurun.

Gambar 11. Serangga yang dikonsumsi


manusia

Di beberapa bagian dunia, insekta yang digunakan untuk makanan manusia.


Serangga merupakan sumber yang kaya protein, vitamin, dan mineral, dan dihargai
sebagai makanan lezat di banyak negara dunia ketiga. Bahkan, sulit untuk
menemukan serangga yang tidak dimakan dalam satu bentuk atau lain oleh orang-
orang. Di antara yang paling populer adalah jangkrik, belalang, belalang sembah,
belatung, ulat, jangkrik, semut, dan tawon. Banyak orang mendukung ide ini untuk
menyediakan sumber protein dalam gizi manusia. Dari Amerika Selatan ke Jepang,
orang makan insekta panggang, seperti belalang atau kumbang.
Beberapa peranan serangga yang merugikan manusia antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai hama pertanian

Serangga juga dapat sebagai perusak tanaman seperti wereng cokelat yang
dapat merusak tanaman padi. Serangga tersebut juga memiliki kekebalan
terhadap pestisida karena memiliki kemampuan berubah pada genetiknya.
Serangga hama ada yang menimbulkan kerusakan secara langsung atau
memakan langsung tanaman, ada juga yang sifatnya sebagai vektor virus.

16
2. Sebagai penyebar penyakit

Para peneliti di Amerika Serikat telah mengidentifikasi kecoa sebagai


salah satu faktor penyebab meningkatnya kasus asma di kalangan anak- anak. Di
sejumlah kawasan permukiman di New York City, di mana kasus asma banyak
ditemukan, anak-anak sering terpapar alergen dari kecoa sehinga mereka menjadi
sangat rentan terhadap serangga tersebut.

Gambar 12. Kecoa

Para ahli dari Columbia University menemukan, anak-anak yang tinggal


di kawasan permukiman dengan prevalensi asma yang tinggi memiliki
kemungkinan dua kali lebih tinggi memiliki antibodi terhadap protein kecoa di
dalam darah mereka, Suatu pertanda bahwa mereka telah terpapar serangga
tersebut dan diduga alergi terhadap hewan itu.
Lalat rumah dianggap mengganggu karena kesukaannya hinggap di
tempat-tempat yang lembab dan kotor. Selain hinggap, lalat juga menghisap
bahan-bahan kotor dan memuntahkan kembali dari mulutnya ketika hinggap di
tempat berbeda.

Gambar 13. Lalat rumah

Pakan yang dihinggapi lalat akan tercemar oleh mikroorganisme baik


bakteri, protozoa, telur/larva cacing atau bahkan virus yang dibawa dan

17
dikeluarkan dari mulut lalat- lalat tersebut. O leh karena itu lalat dianggap
sebagai penyebar berbagai penyakit kepada manusia maupun hewan.
3. Sebagai perusak bangunan

Serangga jenis rayap selama ini dikenal sebagai perusak bangunan


maupun bagian bangunan atau peralatan yang berbahan dasar kayu. Hal itu erat
terkait dengan kemampuan makannya yang sangat cepat.

Gambar 14. Rayap

Rayap menyerang bangunan disebabkan adanya sumber makanan, baik


yang terdekomposit pada kayu-kayu struktur dan non struktural maupun bahan
berselulosa lainnya. Disamping itu, kondisi dan konstruksi bangunan juga
merupakan faktor pendorong tingginya ancaman serangan rayap.

18
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
1. Pengertian Serangga Serangga termasuk golongan dalam filum Arthropoda yang
merupakan invertebrata darat kecil yang memiliki kerangka luar yang keras. Sejauh
ini, serangga adalah kelompok hewan terbesar di dunia: sekitar 926.400 spesies
berbeda telah dideskripsikan. Spesies serangga baru terus ditemukan. Diperkiraan
jumlah spesies berkisar dari 2 juta hingga 30 juta. Kebanyakan serangga memiliki
enam kaki; dan kebanyakan memiliki sayap. Serangga adalah hewan pertama yang
mampu terbang. Saat berkembang dari telur, serangga mengalami metamorfosis.
Serangga hidup di seluruh planet: hampir semuanya terestrial (hidup di darat).
Beberapa serangga hidup di lautan atau di tempat yang sangat dingin, seperti
Antartika . Spesies terbanyak hidup di daerah tropis.
2. jenis-jenis serangga endemik Nusa Tenggara Timur yaitu ada kecoa,belalang
sembah(doko-doko),capung,rayap, dan jangkrik (cengkrik).
3. Beberapa peranan serangga yang menguntungkan dan merugikan bagi manusia
antara lain adalah sebagai berikut:
a. Polinator;

b. Dekomposer;

c. Predator;

d. Serangga dalam ekonomi;

e. Serangga sebagai makanan.


f. Sebagai hama pertanian;

g. Sebagai penyebar penyakit;


h. Sebagai perusak bangunan

19
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Mochamad H., dkk. 2009. Biologi Insekta Entomologi. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Lumowa, Sonja V. T. 2014. Zoologi Invertebrata. Yogyakarta. Kepel Press

http://andi-personalblog.blogspot.co.id/2013/03/peranan-serangga-bagi- manusia-
dan.html

http://diarzahrah.blogspot.co.id/2015/10/makalah-peranan-serangga-bagi-
kehidupan.html

http://www.kajianpustaka.com/2016/02/karakteristik-dan- morfologi-
seranggga.html

http://kse-biologi.blog.ugm.ac.id/2012/11/30/mengenal-entomologi/

http://www.sridianti.com/peranan-serangga-dalam-kehidupan.html

https://www.academia.edu/9081295/Ruanglingkup_Entomologi

https://www.tentorku.com/karakteristik-klasifikasi-insecta/

Anda mungkin juga menyukai