Anda di halaman 1dari 5

2.

2 Daya Ingat

Daya ingat merupakan alih bahasa dari memory. Santrock menjelaskan bahwa daya ingat adalah
umur perkembangan kognitif, yang memuat seluruh situasi yang di dalamnya individu menyimpan
informasi yang diterima sepanjang waktu (Atkinson,2000). Daya ingat (memory) merujuk pada
kemampuan individu memiliki dan mengambil kembali suatu informasi dan juga struktur yang
mendukungnya serta suatu bentuk kompetensi, memori juga memungkinkan individu memiliki identitas
diri (Wade, 2008).

Menurut Porter & Hernacki daya ingat adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang
telah diketahui.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa daya ingat adalah kemampuan individu untuk menyimpan,
memproses dan memunculkan kembali pengalaman,data, informasi yang telah didapatkan pada masa
lalu untuk masa yang akan datang dengan mempertimbangkan situasi dan kondisinya sendiri.

2.2.1 Tahap-tahap Daya Ingat

Sebelum seseorang mengingat suatu informasi atau sebuah kejadian dimasa lalu, ada beberapa
tahapan yang harus dilalui ingatan tersebut untuk dapat muncul kembali. Atkinson (2000) berpendapat
bahwa, para ahli psikologi membagi tiga tahapan ingatan, yaitu:

a. Memasukan pesan dalam ingatan (encoding). Mengacu pada cara individu mentranformasikan
input fisik indrawi menjadi sejenis representasi mental dalam memori.
b. Penyimpanan ingatan (storage) . Mengacu pada cara individu menahan informasi yang sudah
disimpan dalam memori.
c. Mengingat kembali (retrieval).Mengacu pada bagaimana individu memperoleh akses menuju
informasi yang sudah disimpan dalam memori.
Pengkodean, penyimpanan, dan pengeluaran sering kali dilihat sebagai tahapan proses memori
yang berurutan. Proses ini tidak berdiri sendiri atau terpisah-pisah, melainkan saling berkaitan dan
bergantung satu sama lain.
Tiga tahapan dalam memori di atas sebagai berikut:

Penyandian Penyimpanan Pengulangan

Memasukkan Mempertahankan Pengambilan


Ke dalam memori Ke dalam memori dari memori

Gambar 1
Tahapan dalam memori
Sumber: Atkinson & Atkinson. Pengantar Psikologi Edisi Kedelapan Jilid I.
Jakarta: Erlangga
2.2.2 Memori Anak

Pada fase pertumbuhan (0-5 tahun) anak telah diketahui telah memiliki potensi yang

luar biasa dalam mengembangkan intelegensinya. Itu berarti sistem memori anak sudah

berjalan, artinya anak memiliki kemampuan menerima sejumlah informasi. Sementara ingatan

sadar mulai bermunculan pada usia 7 bulan, walaupun anak-anak dan orang dewasa memiliki

atau tidak lagi ingat akan peristiwa yang dialami sebelum usia 3 tahun, memori jangka pendek

akan mengalami peningkatan yang besar sekali pada masa awal anak-anak, tetapi setelah usia

7 tahun tidak memperlihatkan banyak peningkatan.

Dempster (1981) dalam Santrock mengatakan ingatan jangka pendek meningkat

selama masa awal anak-anak, dalam penelitiannya membuktikan rentang ingatan meningkat

sekitar 2 digit pada anak-anak berusia 6 sampai 3 tahun. Sampai sekitar 5 digit pada anak-

anak usia 7 tahun, tetapi antara usia 7 sampai dengan 13 tahun, rentang ingatan meningkat

hanya ½ digit. 3 proses kontrol yang penting yang terjadi pada anak-anak ialah pengulangan

(rehearsal), organisasi dan perbandingan (imagery). Oleh Dali Gulo rehearsal diartikan

sebagai pengulangan informasi atau perilaku yang dipelajari, dengan tujuan memperpanjang

ingatan jangka pendek dan membantu memindahkan materi yang dipelajari ke ingatan jangka

panjang.

Selain faktor pengulangan, faktor lain yang sangat berpengaruh dalam perkembangan

memori anak adalah pengorganisasian. Hal ini searah dengan Atkinson yang menjelaskan

bahwa organisasi pelama penyandian mampu meningkatkan pengingatan selanjutnya.48 Selain

itu proses kontrol yang lain yang berkembang ketika anak-anak mengalami usia masa

pertengahan dan akhir anak-anak adalah perbandingan. Strategi yang paling kuat adalah

metode kata kunci.49


Walaupun memori anak berkembang dengan pesat namun tetap memiliki kelemahan. Greeno

dalam Nurlaila menyebutkan salah satu unit hippocampus merupakan unit tempat

penyimpanan (storage), dari memori (ingatan). Maka ingatan tersebut dapat berbentuk ingatan

jangka pendek atau ingatan jangka panjang. Sedikitnya ada tiga sistem dalam memori

menurutnya, yaitu system penyimpanan ingatan jangka sangat pendek, sistem ingatan jangka

pendek dan sistem ingatan jangka panjang. Sistem ingatan jangka sangat pendek artinya anak

memiliki kemampuan untuk menerima sejumlah besar informasi. Bila informasi diberikan

secara serentak informasi itu hanya bertahan dalam waktu sekejap.50 Informasi yang hanya

bertahan dalam jangka waktu yang sekejap bukanlah suatu pengetahuan.

Sistem ingatan jangka panjang, artinya anak mempunyai kemampuan menerima

sejumlah informasi kecil. Jika hubungan antara informasi yang datang dengan pengetahuan

yang dimiliki cukup kuat, maka informasi menjadi terintegrasi sebagai bagian dari struktur,

konsep dan pengetahuan yang permanen.

Anak merupakan jenis makhluk yang masih kecil dan akan melewati masa

pertumbuhan dan perkembangan, dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa jenis memori

pada anak tidak jauh berbeda dengan memori yang ada pada orang dewasa. Pengelompokan

yang terjadi pada ingatan didasarkan pada waktu dan lamanya memori disimpan. Suharnan

memjelaskan bahwa banyak konsep yang dikemukan oleh para ahli mengenai macam-macam

ingatan. Hal ini tergantung pada dari mana ingatan itu ndilihat dan dikaji, dapat dilihat dari

jenis tugas mengingat, lamanya waktu menyimpan atau informasi yang diperoleh.
2.3 Stik

Stik merupakan salah satu makanan ringan yang hampir mirip dengan kerupuk.

Menurut Peter Salim dalam Pratiwi ( 1985) Stik (Stick) merupakan kata serapan dari bahasa

inggris yang mempunyai arti tongkat atau sesuatu yang berbentuk memanjang seperti batang.

Menurut Inayah (1999:2) stik merupakan suatu adonan yang homogen kemudian dipipihkan

selanjutnya dipotong memanjang sesuai ukuran yang diinginkan lalu digoreng.

Stik adalah salah satu jenis camilan yang berbahan utama tepung terigu yang memiliki

kandungan gluten dan pati. Tepung terigu merupakan tepung yang berasal dari bahan dasar

gandum yang diperoleh dengan cara penggilingan gandum yang banyak digunakan dalam

industry pangan. Komponen yang terbanyak dari tepung terigu adalah pati, sekitar 70% yang

terdiri dari amilosa dan amilopektin. Besarnya kandungan amilosa dalam pati ialah sekitar

20% (Belitz and Grosch, 1987). Menurut pendapat Salim (2011) pati adalah salah satu

kandungan pada tepung terigu yang membuat stik renyah.

Anda mungkin juga menyukai