Anda di halaman 1dari 23

Pengertian Identifikasi

Menurut Swassing (1985) : Identifikasi mempunyai 2 konsep:


• Penjaringan (screening) dan
• Identifikasi actual

Menurut Wardani (1995), dalam Munawir Yusuf, M.Psi):


Identifikasi merupakan Langkah awal dan sangat penting untuk
menandai munculnya kelainan atau kesulitan.
IDENTIFIKASI FUNGSIONAL OLEH GURU
MENURUT UU NO. 8 TAHUN 2016 TENTANG
PENYANDANG DISABILITAS

🞆 Kesulitan/ gangguan penglihatan


🞆 Kesulitan/ gangguan pendengaran
🞆 Kesulitan/ gangguan wicara
🞆 Kesulitan Intelektual (Slow learner dan Tunagrahita/ down syndrom)
🞆 Kesulitan Gerak/ Motorik (Tunadaksa, CP)
🞆 Kesulitan Belajar Spesifik (Disleksia, Diskalkulia, Disgrafia)
🞆 Kesulitan Prilaku dan Emosi (Autis, ADHD, Tunalaras)
TOOLS UNTUK MENGIDENTIFIKASI

1. Lembar Screening dari Kemendikbud


2. Lembar PBS dari Kemenag & Inovasi
3. KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) dari Dinkes
4. Ceklis Observasi hambatan mental (DSM/ Diagnostic and Statistical Manual
for mental disorder IV) dari Psikolog

Catatan : Mengenal lembar ceklis identifikasi


Peserta diberi ragam identifikasi untuk mencermati cara menggunakannya.
Identifikasi Gangguan Penglihatan
1. Peserta didik diidentifikasi penglihatannya melalui cara melihat
gambar/ huruf dari jarak dekat, sedang sampai jauh.
2. Mengenal Warna
3. Mengenal Ukuran

4. Gejala yang tampak:


5. Peserta didik memakai kacamata agak tebal (low vision)
6. Kondisi mata tidak dapat melihat sebagian atau total (tuna netra)
Identifikasi Gangguan Pendengaran
1. Apakah peserta didik dapat mendengarkan suara keras, sedang atau lemah (sering meminta
orang lain mengulang perkataannya)
2. Posisi telinga dalam mencari sumber suara (Biasanya dengan memiringkan kepala)
3. Kesulitan mendengarkan huruf-huruf konsonan tertentu seperti S, F, dan T
4. Cenderung mendengarkan musik dari TV atau hp dg suara keras lebih dari lainnya
(menyebabkan tinnitus)
5. Infeksi pada telinga, adanya penumpukan cairan dari dalm telinga, efek samping obat-
obatan (antibiotik, anti depresi dll)

Catatan :
Batas aman suara untuk telinga manusia itu 80 desibel. Suara konser musik, mainan di mall
diatas 100 desibel, maksimal telinga masih bisa mendengar 15 menit, lebih dari itu akan
mengganggu indra pendengaran dan akan membuat tuli permanen.
Identifikasi Gangguan Wicara
• Gangguan atau hambatan yang dialami anak sehingga sulit
melakukan komunikasi secara verbal
• Gangguan bisa berupa gangguan suara, artikulasi dari bunyi,
hingga kelancaran berbicara.
Faktor Penyebab Tuna wicara
• 1. Faktor sentral : Kerusakan pada susunan syaraf pusat shingga
mengakibatkan anak tidak bisa berbicara, keterbelakangan mental/
gangguan kognitif
• 2. Faktor Pariferal : Gangguan sensoris atau fisik terutama gangguan
pendengaran, gangguan motorik yang berhubungan dengan
kemampuan bicaranya terganggu
• 3. Faktor lingkungan dan emosional : penelantaran, penganiayaan,
mengalami kejadian traumatik yang menimbulkan stres berat pada
anak
Gejala Tuna Wicara
1. Sering memperpanjang/mengulang suara
2. Suara melengking
3. Bicara sangat pelan atau serak
4. Menambahkan suara atau suku kata pada kalimat yang diucapkan
5. Kesulitan mengucapkan kata-kata dengan benar
6. Telinga mengeluarkan cairan
7. Cenderung pendiam
8. suka melihat geraak bibir atau gerak tubuh orang yang bicara kepadanya
9. IQ Normal (hanya skor verbalnya kurang)
Slow Learner
Penyebab (menurut Hopkins, 2008):
1. Faktor Keturunan (IQ : 70-90)
2. Perkembangan otak terbatas karena kurang rangsangan
3. Motivasi rendah
4. Masalah perhatian
5. Perbedaan latar belakang kebudayaan anak dengan sekolah
6. Kekacauan masalah pribadi
Ciri-cirinya : Daya tengkap terhadap pelajaran lambat, menyelesaikan tugas
sering terlambat, daya ingat lemah, prestasi belajar rendah, motivasi rendah
Down Syndrom
Down syndrom adalah kelainan genetik yang disebabkan ketika pembelahan sel menghasilkan kromosom
21 yang berlebih.
Penyebab: Dugaan usia kehamilan ibu diatas 35 tahun, dan kekurangan protein.

Ciri atau gejala yang tampak:


1. Raut wajah khas
2. Kulit tebal
3. Jari-jari pendek
4. Umumnya badan anak gemuk
5. Rabun jauh 40%
6. IQ dibawah rata-rata
7. Gangguan pendengaran
8. Bisa bergaul
Sumber; Internet
Tuna Daksa
Kondisi anak yang mengalami kelainan bawaan atau cacat yang menetap
pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sehingga memerlukan layanan khusus
Ciri-cirinya :
1. Anggota gerak tubuh kaku/ layuh
2. Kesulitan dalam gerakan
3. Terdapat anggota gerak yang tidak lengkap
4. Terdapat cacat pada alat gerak
5. Jari tangan kaku tidak bisa menggenggam
6. Kesulitan pada saat berdiri/ berjalan
Cerebral Palsy (CP)
• CP adalah kelainan kongenital pada gerakan, otot, atau postur
• Lumpuh otak (CP) disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak
normal, seringkali sebelum lahir.
• Gangguan motorik dan postur tubuh dikarenakan cedera pada otak/
gangguan susunan syaraf saat di kandungan/ lahir / setelah lahir yang
mengakibatkan otot lemah, tulang kaku, kontrol tubuh kurang,
Gangguan bicara, sensori dan kognisi, termasuk emosi
Gifted/ CIBI
• Menurut Gunarsa 1991, 2008: Sudono, 2000 : Anak berbakat memiliki potensi
yang luar biasa, ciri khas yang unggul, untuk menjadi pribadi yang positif atau
negatif (DePorter & Hernacki, 2000)
• Anak Berbakat dikategorikan sebagai ABK karena mereka berbeda dengan anak
yang lain (Ade Sessiani, 2007:Agustina, 2014)
• UU No. 20 th 2003 tentang Sisdiknas, mengatakan bahwa “Warga negara yang
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan
khusus” (Pasal 5 ayat 4)

• Ciri-cirinya : Memiliki kemampuan cepat dalam menyerap pelajaran, kaya


perbendaharaan kata-kata, pemikiran lebih dewasa dari usianya, kritis, suka hal-
hal baru, daya ingat kuat, multi talent, imaginasi kuat, mudah bosan, emosional
Tingkatan Gifted

1. Moderate Gifted : IQ 130-140


2. Highly Gifted : IQ 140-150
3. Genius : IQ > 150

Karakter Gifted yang menonjol :


1. Memiliki bakat istimewa pada bidang tertentu
2. Kreatifitas tinggi dan memiliki ide-ide out of the box
3. Perfeksionis
4. Sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan
Kesulitan Belajar Spesifik
Disleksia adalah gangguan kemampuan membaca dan sekaligus
menulis. Disleksia adalah kondisi seumur hidup.
Penyebab Disleksia :
1. Keturunan
2. Beberapa ahli mengatakan bahwa penderita disleksia tidak
menggunakan otak bagian kiri yang mengatur kemampuan mengeja
dan membaca. Penderita Disleksia memiliki masalah dalam
mengolah fonem (divisi terkecil dari suara ketika sebuah kata
diucapkan)
Gejala Disleksia
1. Imajinasi tinggi dan Kreatif
2. Kesulitan membaca (bingung dengan bentuk huruf-huruf)
3. Kesulitan menulis (kurang huruf, huruf terbalik, kurang tanda baca, kesulitan
memahami simbol-simbol)
4. Persepsi ruang dan waktu membingungkan
5. Khayalan kuat
6. Pendengaran lebih tajam
7. Memiliki masalah dalam berhubungan sosial
8. Memiliki kemampuan visual yang baik
9. Percaya diri rendah
10. Depresi (merasa dikucilkan)
Tingkatan Disleksia
• Gangguan Bahasa : Ringan (lisan dan tulisan, ekspresif dan reseptif),
kosa kata terbatas, bingung kata ganti, bicara tidak runtut

• Gangguan Perilaku : Sedang ( mudah lupa, sulit ingat instruksi


majemuk, sulit mengikuti ritme, sulit memahami konsep waktu dan
tempat

• Gangguan Sosial : Berat (sulit memahami preposisi, sulit memahami


bahasa tubuh, tidak memahami norma, kaku terhadap aturan, tampak
sering bohong)
Diskalkulia
Kesulitan belajar dalam memahami matematika termasuk simbol-simbol, disebabkan kerusakan
tertentu pada otak .

Gejalanya yang tampak :


1. Tidak dapat membaca kalender/ tanggal
2. Tidak memahami konsep bilangan
3. Tidak memahami konsep waktu
4. Tidak memahami sistem penomoran
5. Kesulitan membedakan arah kanan dan kiri
6. Kesulitan membaca jam analog

Anak diskalkulia bisa disebabkan karena faktor genetika, kelahiran prematur, atau ibu konsumsi
alkohol saat hamil
Disgrafia
• Disgafia adalah kesulitan belajar yang ditandai kesulitan
mengungkapkan pemikiran dalam komposisi tulisan.
• Seringkali disgrafia dianggap sebagai tulisan tangan yang sangat
buruk.
• Kondisi ini bukan termasuk gangguan mental, melainkan masalah
pada fungsi otak yang berperan dalam menjalani ketrampilan motorik
halus untuk menulis.
• Kesulitan menyelaraskan antara pikiran dan gerakan otot tangannya
saat hendak menulis
ADHD
• ADHD / Attention Deficit and Hiperactivity Disorder atau
Gangguan pemusatan Perhatian/ Hiperaktif adalah kondisi
kronis berupa kesulitan fokus, hiperaktif, dan impulsif.
• ADHD sering dimulai pada masa kanak-kanak dan dapat
bertahan sampai dewasa. Dapat menyebabkan rendah diri,
hubungan bermasalah, dan kesulitan di sekolah atau
pekerjaan.
Ciri-Ciri ADHD

Mudah teralihkan / sulit konsentrasi, tidak fokus, tugas sering


tidak selesai, suka bermain yang membahayakan/ jahil, sering
kehilangan barang-barang keperluan sehari-hari, kerap lupa
terhadap aktifitas sehari-hari, kerap gelisah dengan tangan
dan kaki senantiasa bergerak, sering meninggalkan tempat
duduk di kelas, terlalu banyak berlari, berputar-putar,
memanjat sesuatu yang tidak tepat,banyak bicara sendiri,
tergesa gesa, sering interupsi, mudah lupa, impulsif (Acting
without thingking), reaktif.
Autis (Autism Spectrum Disorder)
Autis adalah Orang yang mengalami gangguan pada sistem syaraf dan
mempengaruhi perilakunya sehari-hari, atau yang sering disebut
neurobehavior.

ASD merupakan gangguan perkembangan pada anak yang menyebabkan


kemampuan komunikasi dan sosialisasi anak terganggu.

Penyebab pasti belum diketahui, akan tetapi resiko terjadinya gangguan


autisme dapat meningkat jika terjadi faktor genetik dan lingkungan,
misalnya paparan racun, efek samping obat-obatan, infeksi virus, serta
gaya hidup yang tidak sehat saat hamil
Ciri-ciri/gejala yang tampak pada ASD
Kognisi (main problem)
• Interaksi sosial (Tdk kooperatif, tidak ada timbal balik, tidak mampu berempati,
sulit mengungkapkan rasa)
• Komunikasi/Bahasa (Terlambat bicara, tidak memahami bahasa verbal dan bahasa
tubuh)
• Prilaku (kelekatan pada rutinitas yang tidak fungsional, stereotip berulang (rocking,
spinning, terpaku pada bagian yang bergerak sprt buka tutup keran, nyalakan
lampu, buka tutup laci )
• Motorik(clumsy/ grusa grusu)
• Emosi(pasif, aloof/mojok didunianya sendiri )
• Persepsi sensori (sensitif pada cahaya, suara, bau dan perabaan)

Anda mungkin juga menyukai