Anda di halaman 1dari 5

CRITICAL BOOK REPORT

RELASI MANUSIA DENGAN DIRI SENDIRI, SESAMA, LINGKUNGAN DAN TUHAN

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur dalam

Mata Kuliah Pendidikan Agama Katolik

DOSEN PENGAMPU :

OSCAR RAPAEL TAMPUBOLON, SS, M.PD.K

DISUSUN OLEH:

NAMA : AGNES YULIAN SITUMORANG

NIM : 4163321001

PRODI/KELAS : PENDIDIKAN FISIKA EKSTENSI 2016

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
IDENTITAS BUKU (E-BOOK) :

Nama Buku (E-Book) : Pendidikan Agama Katolik untuk Perguruan Tinggi

Penulis : Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Tahun Terbit : 2016

Kota Terbit : Jakarta

Penerbit : Kemenristekdikti

ISBN : 978-602-70089-4-6

RINGKASAN BUKU:

BAB II

RELASI MANUSIA DENGAN DIRI SENDIRI, SESAMA, LINGKUNGAN DAN TUHAN

A. Proses Menelusuri Relasi Manusia dengan Diri Sendiri, Sesama,dan Tuhan


Kehidupan Yang Berkualitas Seorang profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis
militer pada tanggal 1 Desember. Di sana ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tidak
mungkin dilupakannya, bernama Ralph. Ralph dikirim untuk menjemput sang profesor di
bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan koper.
Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal yang dilakukannya. Ia membantu
seorang wanita tua yang kopernya jatuh dan terbuka. Kemudian mengangkat dua anak kecil agar
mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah
yang benar. Setiap kali ia kembali ke sisi profesor itu dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.
“Dari mana Anda belajar melakukan hal-hal seperti itu?” tanya sang profesor. “Melakukan apa
?”, kata Ralph. “Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu?”, tanya sang profesor. “Oh”,
kata Ralph, “Selama perang, saya kira”. Lalu ia menuturkan kisah perjalan tugasnya di Vietnam.
Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan
satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya. “Saya belajar untuk
hidup di antara pijakan setiap langkah”, katanya. “Saya tidak pernah tahu apakah langkah
berikutnya merupakan pijakan yang terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala
sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki. Setiap langkah
yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya
Bagaimanakah Anda memaknai kehidupan? Setiap waktu Anda alami secara unik Sekali untuk
selamanya.

B. Persoalan Dasar dalam Membangun Relasi dengan Diri Sendiri , Sesana, Lingkungan,
dan Tuhan
Apakah ada masalah dengan diri Anda ? Atau Anda merasa hidup Anda baik-baik saja, dan
Anda sudah hidup secara berkualitas. Anda diminta mendiskusikan pertanyaan di bawah ini
setelah Anda menyimak kisah sang prajurit Ralf dalam kisah di atas.
1) Pertanyaan apa yang bisa Anda ajukan terhadap pengalaman Ralph sehingga ia dapat
membangun hidup yang berkualitas?
2) Menurut Anda mengapa Ralph berhasil membangun hidup yang berkualitas melalui
pengalaman hidupnya sebagai seorang tentara? Bagaimana ia memaknai relasinya dengan
dirinya, sesama, lingkungan yang ia jumpai dan Tuhan?

C. Menggali Sumber dan Argumentasi Relasi Manusia dengan Diri Sendiri, Sesama,
Lingkungan, dan Tuhan
Hubungan Manusia dengan Dirinya Sendiri Manusia ketika diciptakan sudah dilengkapi
dengan segala daya kemampuan akal budi, hati nurani dan kebebasan. Allah
menganugerahkannya agar manusia mampu mengembangkan hidupnya demi kebahagiaan
manusia. Dalam perjalanan hidupnya manusia kerapkali lupa diri akan kodratnya sebagai
manusia ciptaan Tuhan yang memiliki keterbatasan dan ketergantungan dengan Sang
Penciptanya.
Kesombongan manusia mengakibatkan hubungan dengan dirinya sendiri menjadi terganggu
yaitu keterasingan diri manusia itu sendiri, menjadikan manusia asing terhadap dirinya sendiri.
Dalam kitab Kejadian dikisahkan bagaimana manusia setelah didapati melanggar tatanan
surgawi, manusia malu dan telanjang (kej. 3: 7), ini pertanda bahwa ketika manusia menjadi
asing dihadapan Allah, manusia menjadi asing bagi dirinya sendiri. Manusia kehilangan
hakikatnya sebagai gambar Allah, ia kehilangan gambar yang hendak diwujudkannya, ia malu
dan telanjang.
Hubungan manusia dengan Tuhan telah kehilangan rohnya. Manusia dalam berelasi dengan
Tuhan terkadang kurang jujur, takut membuka jati diri yang sebenarnya. Relasi inilah yang harus
dipulihkan kembali agar manusia dapat hidup dan berelasi dengan Tuhan seperti kata sang
Pemazmur: “Dengan telanjang aku keluar dari rahim ibuku, dengan telanjang juga aku datang
menghadap Tuhan”. Relasi yang jujur, terbuka apa adanya dengan segala kekurangan dan
keterbatasan manusia datang kepada Tuhan untuk mencari dan menemukan apa kehendak Tuhan
dalam diri Anda. 1. Bagaimana Anda mengamati relasi manusia dengan Tuhan: apakah manusia
masih terbuka, jujur datang menghadap Tuhan ? 2. Apa usaha Anda untuk memulihkan relasi
manusia dengan Tuhan?

D. Mengomunikasikan Relasi Manusia dengan Diri Sendiri, Sesama, Lingkungan, dan


Tuhan
Apakah Anda menyadari bahwa salah satu kenyataan khas dalam diri manusia adalah bahwa
dalam hatinya yang terdalam dia memiliki suatu kepekaan terhadap hal-hal yang bersifat gaib,
suatu keterbukaan dan keterarahan kepada hal-hal yang bersifat transenden, yang mengatasi
dirinya sendiri. Kenyataan inilah yang akhirnya membuat manusia mampu terbuka pada hal-hal
yang bersifat ilahi, bahkan yang membuatnya mampu mencari dan mengakui adanya Tuhan serta
mengimaninya. Keterbukaan transendental ini memperlihatkan dengan jelas bahwa manusia
memiliki orientasi hidup yang tidak hanya terbatas pada lingkup dirinya sendiri, sesama, dan
dunia fana, melainkan mengatasinya. Akan tetapi, dengan keterbatasan dan keterarahan yang
demikian, manusia masuk dalam pencarian yang tidak pernah selesai, karena apa yang menjadi
objek pencariannya itu tidak pernah bisa dia lakukan sepenuhnya.
KELEBIHAN BUKU:
1) Penjelasan materi pada buku ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
2) Dilengkapi dengan gambar sehingga pembaca tertarik membacanya.
3) Banyak contoh yang diberikan.
4) Di setiap akhir bab diberikan juga rangkuman materinya.
5) Setiap bab diberikan tugas proyek, supaya mahasiswa lebih aktif dan kreatif dalam
memahami materi.
6) Setiap kalimat yang menggunakan bahasa asing dibuat dengan tulisan miring.

KELEMAHAN BUKU:

1) Kalimat pada pembahasan materinya bertele-tele


2) Tidak langsung ke inti pembahasan
3) Terlalu banyak kalimat penjelasnya.
4) Penampilan bukunya kurang menarik sehingga membuat pembaca merasa bosan.

Anda mungkin juga menyukai