DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH:
NIM : 4163321001
2018
IDENTITAS BUKU (E-BOOK) :
Penerbit : Kemenristekdikti
ISBN : 978-602-70089-4-6
RINGKASAN BUKU:
BAB II
B. Persoalan Dasar dalam Membangun Relasi dengan Diri Sendiri , Sesana, Lingkungan,
dan Tuhan
Apakah ada masalah dengan diri Anda ? Atau Anda merasa hidup Anda baik-baik saja, dan
Anda sudah hidup secara berkualitas. Anda diminta mendiskusikan pertanyaan di bawah ini
setelah Anda menyimak kisah sang prajurit Ralf dalam kisah di atas.
1) Pertanyaan apa yang bisa Anda ajukan terhadap pengalaman Ralph sehingga ia dapat
membangun hidup yang berkualitas?
2) Menurut Anda mengapa Ralph berhasil membangun hidup yang berkualitas melalui
pengalaman hidupnya sebagai seorang tentara? Bagaimana ia memaknai relasinya dengan
dirinya, sesama, lingkungan yang ia jumpai dan Tuhan?
C. Menggali Sumber dan Argumentasi Relasi Manusia dengan Diri Sendiri, Sesama,
Lingkungan, dan Tuhan
Hubungan Manusia dengan Dirinya Sendiri Manusia ketika diciptakan sudah dilengkapi
dengan segala daya kemampuan akal budi, hati nurani dan kebebasan. Allah
menganugerahkannya agar manusia mampu mengembangkan hidupnya demi kebahagiaan
manusia. Dalam perjalanan hidupnya manusia kerapkali lupa diri akan kodratnya sebagai
manusia ciptaan Tuhan yang memiliki keterbatasan dan ketergantungan dengan Sang
Penciptanya.
Kesombongan manusia mengakibatkan hubungan dengan dirinya sendiri menjadi terganggu
yaitu keterasingan diri manusia itu sendiri, menjadikan manusia asing terhadap dirinya sendiri.
Dalam kitab Kejadian dikisahkan bagaimana manusia setelah didapati melanggar tatanan
surgawi, manusia malu dan telanjang (kej. 3: 7), ini pertanda bahwa ketika manusia menjadi
asing dihadapan Allah, manusia menjadi asing bagi dirinya sendiri. Manusia kehilangan
hakikatnya sebagai gambar Allah, ia kehilangan gambar yang hendak diwujudkannya, ia malu
dan telanjang.
Hubungan manusia dengan Tuhan telah kehilangan rohnya. Manusia dalam berelasi dengan
Tuhan terkadang kurang jujur, takut membuka jati diri yang sebenarnya. Relasi inilah yang harus
dipulihkan kembali agar manusia dapat hidup dan berelasi dengan Tuhan seperti kata sang
Pemazmur: “Dengan telanjang aku keluar dari rahim ibuku, dengan telanjang juga aku datang
menghadap Tuhan”. Relasi yang jujur, terbuka apa adanya dengan segala kekurangan dan
keterbatasan manusia datang kepada Tuhan untuk mencari dan menemukan apa kehendak Tuhan
dalam diri Anda. 1. Bagaimana Anda mengamati relasi manusia dengan Tuhan: apakah manusia
masih terbuka, jujur datang menghadap Tuhan ? 2. Apa usaha Anda untuk memulihkan relasi
manusia dengan Tuhan?
KELEMAHAN BUKU: