Anda di halaman 1dari 28

Metode

penelitian
Disusun oleh
Nama : Nurlaila Halida
Nim : 441419045
Kelas : pendidikan kimia A
METODOLOGI PENELITIAN

1. Penelitian kuantitatif
2. Proses penelitian
3. Masalah
4. Variabel
5. Paradigma penelitian
Penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif merupakan
metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti populasi atau sampel tertentu.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian
ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta kausalitas
hubungan-hubungannya. Penelitian
kuantitatif banyak digunakan baik dalam
ilmu alam maupun ilmu sosi
Tahapan-tahapan proses penelitian
TAHAP- TAHAP PROSES PENELITIAN
1. Mengidentifikasi Masalah
2. Membuat Hipotesa
3. Studi Literature
4. Mengidentifikasi dan Menamai Variabel
5. Membuat Definisi Operasional
6. Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
7. Menyusun Desain Penelitian
8. Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan
Pengukuran
9. Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview
10. Melakukan Analisa Statistik
11. Menggunakan Komputer untuk Analisa Data
1. Mengidentifikasi Masalah
Yang dimaksud dengan mengidentifikasi
masalah ialah peneliti melakukan tahap
pertama dalam melakukan penelitian, yaitu
merumuskan masalah yang akan diteliti.
Tahap ini merupakan tahap yang paling
penting dalam penelitian, karena semua
jalannya penelitian akan dituntun oleh
perumusan masalah. Tanpa perumusan
masalah yang jelas, maka peneliti akan
kehilangan arah dalam melakukan penelitian.
2 Membuat Hipotesa

Hipotesa merupakan jawaban sementara dari persoalan


yang kita teliti. Perumusan hipotesa biasanya dibagai
menjadi tiga tahapan: pertama, tentukan hipotesa
penelitian yang didasari oleh asumsi penulis terhadap
hubungan variable yang sedang diteliti. Kedua, tentukan
hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0)
dan Hipotesa1 1 (H1). H0 bersifat netral dan H1 bersifat
tidak netral. Perlu diketahui bahwa tidak semua
penelitian memerlukan hipotesa, seperti misalnya
penelitian deskriptif.
2
Untuk penjelasan lebih lanjut
mengenai masalah ini akan dibahas pada BAB V.
3
3. Studi Literature

Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang


disebut dengan kajian pustaka, yaitu mempelajari
buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis
sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain.
Tujuannya ialah untuk mendapatkan1 landasan teori
mengenai masalah yang akan diteliti. Teori
2
merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami
persoalan yang diteliti dengan benar dan
3
sesuai
dengan kerangka berpikir ilmiah.
4
4. Mengidentifikasi dan Menamai Variabel

Melakukan identifikasi dan menamai variable


merupakan salah satu tahapan yang penting
karena hanya dengan mengenal variabel yang
sedang diteliti seorang peneliti dapat
memahami hubungan 1 Click dan
here to makna variable-
add to the title
variabel yang 2
sedang diteliti.
Click here to add to the title

3
5. Membuat Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang


menjadikan variable-variabel
1 yang sedang diteliti
menjadi bersifat operasional dalam kaitannya
dengan proses pengukuran variable-variabel
2

tersebut. Definisi3 operasional memungkinan


sebuah konsep yang 4
bersifat abstrak dijadikan
suatu yang operasional sehingga memudahkan
peneliti dalam melakukan pengukuran.
5

6
6. Memanipulasi dan Mengontrol Variabel

Yang dimaksud dengan memanipulasi variable


ialah memberikan suatu perlakuan pada variable
bebas dengan tujuan peneliti dapat melihat
efeknya bagi variable tergantung atau variable
yang dipengaruhinya. Sedang yang dimaksud
dengan mengontrol variable ialah melakukan
kontrol terhadap variable tertentu dalam penelitian
agar variable tersebut tidak mengganggu
hubungan antara variable bebas dan variable
tergantung.
Apa yang dimaksud dengan menyusun desain
penelitian? Desain penelitian khususnya dalam
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif
merupakan alat dalam penelitian dimana seorang
peneliti tergantung dalam menentukan berhasil atau
tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan.
Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti
dalam melakukan proses penentuan instrumen
pengambilan data, penentuan sample, koleksi data dan
analisanya. Tanpa desain yang baik maka penelitian
yang dilakukan akan tidak mempunyai validitas yang
tinggi.
8. Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran

Yang dimaksud pada bagian ini ialah tahap dimana seorang peneliti harus
melakukan identifikasi alat apa yang sesuai untuk mengambil data dalam
hubungannya dengan tujuan penelitannya. Pada penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif biasanya peneliti menggunakan kuesioner, khususnya
dalam penelitian-penelitian jenis Ex Post Facto.

9. Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview


Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, kuesioner
merupakan salah satu alat yang penting untuk pengambilan data; oleh karena
itu, peneliti harus dapat membuat kuesioner dengan baik. Cara membuat
kuesioner dapat dibagi dua, yaitu dari sisi format pertanyaan dan model
jawaban. Disamping kuesioner, alat pengambilan data juga dapat dilakukan
dengan interview. Cara-cara melakukan interview diatur secara sistematis agar
dapat memperoleh informasi dan/atau data yang berkualitas dan sesuai
dengan yang diinginkan oleh peneliti
.
10. Melakukan Analisa Statistik

Salah satu cirri yang menonjol dalam penelitian yang


menggunanakan pendekatan kuantitatif ialah adanya
analisa statistik. Analisa statistik digunakan untuk
membantu peneliti mengetahui makna hubungan antar
variable. Sampai saat ini, analisa statistik merupakan
satu-satunya alat yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah untuk menghitung besarnya hubungan antar
variable, untuk memprediksi pengaruh variable bebas
terhadap variable tergantung, untuk melihat besarnya
pesentase atau rata-rata besarnya suatu variable yang
kita ukur..
11. Menggunakan Komputer untuk Analisa Data
Dengan berkembangnya teknologi komputer yang semakin canggih dan
dituntutnya melakukan penelitian secara lebih cepat serta kemungkinan
besarnya jumlah data, maka seorang peneliti memerlukan bantuan
komputer untuk melakukan analisa data. Banyak perangkat lunak yang
telah dikembangkan untuk membantu peneliti dalam melakukan analisa
data, baik yang bersifat pengelohan data maupun analisanya. Salah satu
program yang popular ialah program SPSS.

12. Menulis Laporan Hasil Penelitian


Tahap terakhir dalam penelitian ialah membuat laporan mengenai hasil
penelitian secara tertulis. Laporan secara tertulis perlu dibuat agar
peneliti dapat mengkomunkasikan hasil penelitiannya kepada para
pembaca atau penyandang dana.
Masalah penelitian
Masalah penelitian adalah pertanyaan-pertanyaan yang sengaja
diajukan untuk dicarikan jawabannya melalui penelitian.
Permasalahan secara faktual dapat berupa kesulitan yang dirasakan
oleh orang awam maupun para peneliti, permasalahan dapat
diartikan juga sebagai sesuatu yang menghalangi tercapainya tujuan.
Permasalahan dapat pula diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan
target yang telah ditetapkan oleh peneliti, tetapi karena sesuatu hal
target tidak dapat tercapai.
Masalah penelitian adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari
interaksi dua atau lebih faktor (seperti: kebiasan-kebiasan, keadaan-
keadaan, keinginan-keinginan, dan sebagainya).
Masalah penelitian dapat timbul dari berbagai macam antara
lain; Pengalaman pribadi, dedukasi dan teori, membaca
buku, keadaan sosial politik dan situasi praktis.
Pengalaman pribadi, yaitu dapat menjadi sumber masalah
penelitian sangat baik, khususnya bagi peneliti pemula.
Dedukasi dari teori pendidikan dan teori tingkah laku, juga
merupakan sumber permasalahan yang baik.
Membaca buku. Sumber permasalahan lainnya adalah
membaca literatur yang menarik perhatian peneliti, menarik
dapat dilihat dari segi keterkaitan dengan bidang
keahliannya atau dengan isu-isu tersebut telah menjadi
polemik di tengah-tengah masyarakat
Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2007, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung).
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. Variabel bebas (independent variable) atau
variabel X adalah variabel yang dipandang sebagai penyebab
munculnya variabel terikat yang diduga sebagai akibatnya.
Sedangkan variabel terikat (dependent variable) atau variabel Y
adalah variabel (akibat) yang dipradugakan, yang bervariasi mengikuti
perubahan dari variabel-variabel bebas. Umumnya merupakan kondisi
yang ingin kita ungkapkan dan jelaskan (Kerlinger, 1992:58-59).
Paradigma penelitian

Paradigma penelitian adalah pola pikir atau cara


pandang (aliran/mazhab) mengenai keseluruhan proses,
format dan hasil penelitian. Ragamnya dintaranya adalah
:
1. Positivis
2. Interpretif
3. Kritis.
Paradigma Positivis Pandangan paradigma ini didasarkan pada hukum-hukum dan
prosedur-prosedur yang baku; ilmu dianggap bersifat deduktif,berjalan dari hal yang
umum dan bersifat abstrak menuju yang konkit dan bersifat sepesifik; ilmu dianggap
nomotetik, yaitu didasarkan pada hukum-hukum yang kausal yang universal dan
melibatkan sejumlah variable.

Paradigma Interpretif
Pendekatan interpretif berangkat dari upaya untuk mencari penjelasan tentang
peristiwa-peristiwa sosial atau budaya yang didasarkan pada perspektif dan
pengalaman orang yang diteliti.
Pendekatan interpretif berangkat dari upaya untuk
mencari penjelasan tentang peristiwa-peristiwa
sosial atau budaya yang didasarkan pada perspektif
dan pengalaman orang yang diteliti
THANK YOU
• Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit.
METODOLOGI PENELITIAN
(AKHIR PENELITIAN KUANTITATIF)

Oleh :
Nurlaila Halida
441419045
Pendidikan Kimia A. 2019

Dosen : Dr. Masrid Pikoli, S.Pd,. M.Pd


Landasan Teori
Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dengan penelitian
yang sedang dilakukan, yang selanjutnya dijadikan dasar analisis
untuk menjelaskan fakta-fakta yang ada.

Fungsi Landasan Teori


Landasan teori tidak sebatas teori-teori yang diuraikan saja, namun
juga harus bisa memenuhi fungsi dari landasan teori, yaitu:
 Explanation: memperjelas masalah yang akan diteliti
 Prediction: dapat digunakan sebagai dasar perumusan hipotesis
 Control: dapat digunakan untuk memberikan saran dan upaya
pemecahan masalah.
Ciri-ciri teori yang baik menurut Mouly dalam Sugiono
adalah :
 Sebuah sistem teoritis harus mengijinkan
pemotongan yang diuji secara empiris
 Sebuah teori harus kompatibel yang baik dengan
observasi dan dengan teori selanjutnya divalidasi
 Teori harus dinyatakan dalam istilah yang
sederhana
 Teori ilmiah harus berdasarkan pada fakta empiris
Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir menurut Sapto Haryoko adalah sebuah penelitian yang akan meneliti
dua variable atau lebih. Jika peneliti akan membahas satu variable atau lebih secara
mandiri, maka peneliti hanya bisa mengemukakan deskripsi teoritik dari masing-masing
variable, atau bisa juga mengemukakan argumentasi terhadap variasi besaran variable
yang diteliti.

Manfaat Kerangka Berpikir


Kerangka berpikir memiliki manfaat yang banyak. Diantaranya membantu
peneliti untuk menempatkan penelitian dalam konteks yang lebih luas.
Selain itu hal ini juga membantu peneliti dalam menguji rumusan masalah.
Dalam Sugiono (2013:95-96), Uma sekarang
mengemukakan bahwa, kerangka berpikir yang baik
adalah :
 Variabel yang akan diteliti harus dijelaskan
 Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat
menunjukkan dan menjelaskan pertautan antar
variabel yang diteliti, dan ada teori yang mendasari.
 Diskusi juga harus menunjukkan dan menjelaskan
apakah hubungan antar variabel itu positif atau
negatif, berbentuk simetris, atau interaktif
 Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan
dalam bentuk diagram.
Pengajuan Hipotesis

Dalam Azwar (2007:49), hipotesis merupakan jawaban sementara


terhadap pertanyaan penelitian. Oleh kerena itu, perumusan hipotesis
sangat berbeda dari perumusan pernyataan penelitian.
Ciri-ciri Hipotesis Yang Benar :
 Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif.
 Hipotesis berisi pernyataan mengenai hubungan antara paling sedikit
dua variabel.
 Hipotesis harus dapat diuji
Bentuk-Bentuk Hipotesis
 Hipotesis Deskriptif, yaitu jawaban sementara terhadap
masalah deskriptif (variabel mandiri)
 Hipotesis Komparatif, yaitu jawaban sementara
terhadap masalah Komparatif (variabel nya sama)
 Hipotesis Asosiatif, yaitu jawaban sementara terhadap
masalah Asosiatif (hubungan antara dua variabel)

Anda mungkin juga menyukai