Disusun Oleh:
Ade Hendra Vaskah Tarigan
( 02 )
( 07 )
( 08 )
( 23 )
Kelas IX-C
Program Diploma IV Akuntansi Kurikulum Khusus
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
2015
I.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
rekomendasi guna tindakan perbaikan. Berikut ini adalah pedoman dalam melaporkan unsurunsur temuan:
1. Kondisi; memberikan bukti mengenai hal-hal yang ditemukan pemeriksa di lapangan.
Pelaporan lingkup atau kedalaman dari kondisi dapat membantu pengguna laporan dalam
memperoleh perspektif yang wajar.
2. Kriteria; memberikan informasi yang dapat digunakan oleh pengguna laporan hasil
pemeriksaan untuk menentukan keadaan seperti apa yang diharapkan. Kriteria akan
mudah dipahami apabila dinyatakan secara wajar, eksplisit, dan lengkap, dan sumber dari
kriteria dinyatakan dalam laporan hasil pemeriksaan.
3. Akibat; memberikan hubungan yang jelas dan logis untuk menjelaskan pengaruh dari
perbedaan antara apa yang ditemukan pemeriksa (kondisi) dan apa yang seharusnya
(kriteria). Akibat lebih mudah dipahami bila dinyatakan secara jelas, terinci, dan apabila
memungkinkan, dinyatakan dalam angka. Signifikansi dari akibat yang dilaporkan
ditunjukkan oleh bukti yang meyakinkan.
4. Sebab; memberikan bukti yang meyakinkan mengenai faktor yang menjadi sumber
perbedaan antara kondisi dan kriteria. Dalam melaporkan sebab, pemeriksa harus
mempertimbangkan apakah bukti yang ada dapat memberikan argumen yang meyakinkan
dan masuk akal bahwa sebab yang diungkapkan merupakan faktor utama terjadinya
perbedaan. Pemeriksa juga perlu mempertimbangkan apakah sebab yang diungkapkan
dapat menjadi dasar pemberian rekomendasi. Dalam situasi temuan terkait dengan
kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dimana tidak dapat
ditetapkan dengan logis penyebab temuan tersebut, pemeriksa tidak diharuskan untuk
mengungkapkan unsur sebab ini.
Apabila pemeriksa mendeteksi adanya kelemahan dalam pengendalian intern atas
pelaporan keuangan yang merupakan kondisi yang dapat dilaporkan, pemeriksa harus
mengkomunikasikan secara tertulis kelemahan tersebut kepada entitas yang diperiksa melalui
laporan tentang pengendalian intern.
E Pelaporan Tanggapan dari Pejabat yang Bertanggung Jawab
Pernyataan standar pelaporan tambahan keempat adalah: Laporan hasil pemeriksaan yang
memuat adanya kelemahan dalam pengendalian intern, kecurangan, penyimpangan dari
ketentuan peraturan perundang-undangan, dan ketidakpatutan, harus dilengkapi tanggapan dari
pimpinan atau pejabat yang bertanggung jawab pada entitas yang diperiksa mengenai temuan
dan rekomendasi serta tindakan koreksi yang direncanakan.
Cara yang paling efektif untuk menjamin bahwa suatu laporan hasil pemeriksaan telah
dibuat secara wajar, lengkap dan obyektif adalah dengan mendapatkan reviu dan tanggapan
dari pejabat yang bertanggung jawab pada entitas yang diperiksa. Tanggapan atau pendapat
dari pejabat yang bertanggung jawab tidak hanya mencakup kelemahan dalam pengendalian
intern, kecurangan, penyimpangan terhadap ketentuan peraturan perundang- undangan, atau
ketidakpatutan yang dilaporkan oleh pemeriksa, tetapi juga tindakan perbaikan yang
direncanakan. Pemeriksa harus memuat komentar pejabat tersebut dalam laporan hasil
pemeriksaannya.
Pemeriksa harus meminta pejabat yang bertanggung jawab untuk memberikan tanggapan
tertulis terhadap temuan, simpulan dan rekomendasi, termasuk tindakan perbaikan yang
direncanakan oleh manajemen entitas yang diperiksa.
Tanggapan yang diperoleh harus dievaluasi secara seimbang dan obyektif. Tanggapan
yang berupa suatu janji atau rencana untuk tindakan perbaikan tidak boleh diterima sebagai
alasan untuk menghilangkan temuan yang signifikan atau rekomendasi yang berkaitan.
Apabila tanggapan dari entitas yang diperiksa bertentangan dengan temuan, simpulan atau
rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan dan menurut pemeriksa, tanggapan tersebut
4
tidak benar atau apabila rencana tindakan perbaikannya tidak sesuai dengan rekomendasi,
maka pemeriksa harus menyampaikan ketidaksetujuannya atas tanggapan dan rencana tindakan
perbaikan tersebut beserta alasannya. Ketidaksetujuan tersebut harus disampaikan secara
seimbang dan obyektif. Sebaliknya, pemeriksa harus memperbaiki laporannya apabila
pemeriksa berpendapat bahwa tanggapan tersebut benar.
F
1.
2.
3.
4.
5.
6.
10
III.
laporan utama.
a.
b.
Laporan Keuangan yang terdiri atas Neraca, Laba/Rugi, LRA, Laporan Arus Kas
serta Catatan atas Laporan Keuangan.
c.
2. Jenis Opini
Opini terhadap kewajaran atas Laporan Keuangan yang dapat diberikan adalah salah
satu di antara empat opini sebagai berikut:
12
14
16
LHP yang telah ditandatangani tersebut disampaikan kepada (1) Pemilik atau wakil
pemilik/stakeholders, dan (2) Pimpinan/pengurus entitas terperiksa.
Pemilik/
Stakeho
lders
Terperiksa
LKPP/LKKL
LKPD
BI
DPR-RI
dan
DPD-RI
melalui
Pimpinan
DPR-RI
Pemerintah
Pusat yang
ditujukan
kepada
Kepala
Negara
DPRD
melalui
Pimpinan
DPRD
DPRRI
Pemerintah
Daerah
yang
ditujukan
kepada
Gubernur/
Bupati/W
alikota
Gubern
ur
BI,
BUMN/D
dan
entitas
lainny
a
Pemegang
Saham
Direksi
Laporan tersebut disampaikan pula kepada: (a) Anggota/Pembina Keuangan Negara, (b)
Auditor Utama Keuangan Negara, (c) Inspektur Utama, dan (d) Kepala Biro Pengolahan Data
Elektronik (soft copy) untuk dimuat dalam website Badan Pemeriksa Keuangan.
Jadwal Penyelesaian Pemeriksaan dan Laporan Hasil Pemeriksaan
a. Badan Pemeriksa Keuangan menerima seluruh LKKL 2 (dua) bulan setelah tahun
anggaran berakhir (akhir Februari tahun berikutnya) dan LKPP tiga bulan setelah tahun
anggaran berakhir (akhir Maret tahun berikutnya).
b. Badan Pemeriksa Keuangan segera melakukan pemeriksaan keuangan setelah laporan
(LKPP dan LKKL) tersebut diterima dengan batas waktu penyelesaian LHP sebagai
berikut
1) Pemeriksaan Interim atas LKPP selama 3 bulan (Januari s.d. Maret tahun berikutnya).
Sedangkan Pemeriksaan Interim atas LKKL selama 2 bulan (Januari s.d. Februari
tahun berikutnya)
2) Pemeriksaan LKKL selama 1 (satu) bulan (Maret tahun berikutnya)
3) TP seluruh LKKL paling lambat diterima pada awal minggu ke-4 Maret tahun
berikutnya
4) Pembahasan Konsep LHP LKKL dengan pejabat entitas yang diperiksa paling lambat
1 (satu) minggu setelah TP seluruh LKKL diterima (paling lambat minggu pertama
April tahun berikutnya).
5) LHP atas seluruh pemeriksaan LKKL harus selesai disusun paling lambat 1 (satu)
minggu sebelum dilakukannya konsolidasi atas seluruh LHP LKKL (paling lambat
minggu pertama April tahun berikutnya).
6) Pemeriksaan LKPP dilaksanakan selama 1 (satu) bulan (April tahun berikutnya)
7) Temuan Pemeriksaan atas LKPP (sebelum Konsolidasian) harus selesai disusun
paling lambat 1 (satu) minggu sebelum dilakukannya konsolidasi atas seluruh LHP
LKKL (paling lambat minggu ke-4 April tahun berikutnya).
18
19
Lampiran I
20
Lampiran II
21
22