Anda di halaman 1dari 17

Long Form Audit Report dan Peran Profesi

Akuntan Sektor Publik dalam Penguatan Fungsi


Pemeriksaan Keuangan Negara

ANGGOTA V BPK

Pemeriksaan
Kinerja
Pemeriksaan
Keuangan
AGENDA
Kerangka Teoritis Perkembangan
01 02 Mengapa Pemeriksaan LFAR Perlu
Profesi Akuntan dan Diterapkan?
Gambaran Long Form Audit Report
(LFAR)
Amanat Peraturan dan Dorongan
Penerapan Pemeriksaan LFAR 03 04 Mandat dan Inisiatif BPK

Kendala dan Alternarif Penerapan Pilot Project Pemeriksaan LFAR


LFAR 05 06 Tahun 2019 dan IHPD

07 08 Pengaruh LFAR Terhadap Tugas dan


Manfaat LFAR bagi Stakeholders
Fungsi Akuntan Sektor Publik

2
2
Kerangka Teoritis Perkembangan Profesi Akuntan
Perkembangan Profesi Akuntan di Teori globalisasi dan “historical structure” dari Robert Cox :
Indonesia memiliki kaitan yang erat Profesi Akuntan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari
dengan program pendidikan Akuntan pengaruh-pengaruh kapitalis barat dan dinamika sosio-
yang didukung oleh organisasi donor politik yang terjadi di sepanjang rezim pemerintahan di
internasional Indonesia

Abdoelkadir Irmawan
(1983) (2010)
Perkembangan Profesi Akuntan
di Indonesia dimulai pada awal
kemerdekaan Indonesia dimana
ekspansi kaum kapitalis memiliki
Sukoharsono & Irmawan pengaruh dengan diterbitkannya
Gaffikin (2010) Undang-undang Nomor 34 tahun
(1993 & 1995) 1954 tentang Pemakaian Gelar
Akuntan
Konsep power/knowledge dari Michel Foucault dalam
Perkembangan Profesi Akuntan menjadi profesi modern dimulai
mendalami Profesi Akuntan di Indonesia :
pada masa transisi menuju reformasi
“Bagaimana Profesi Akuntan yang pada awalnya
Pengaruh dan tekanan perkembangan global dan juga
didominasi oleh warga negara keturunan asing untuk
dari organisasi donor internasional
kemudian didominasi oleh para Akuntan pribumi?”
3 3
Gambaran Long Form Audit Report (LFAR)
ISSAI 400:
Fundamental Principles of Compliance Auditing
Pemeriksaan Pemeriksaan
Kinerja Gambaran umum tentang sifat, unsur, dan
Keuangan
prinsip-prinsip yang terdapat dalam pemeriksaan
kepatuhan yang dilakukan oleh Supreme Audit
Tujuan : Institutions (SAI)
Para pemangku kepentingan dapat memiliki pemahaman komprehensif
terkait dengan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
Pelaporan untuk pemeriksaan kepatuhan
• Berbentuk singkat (short form) berupa satu
Opini penilaian atas tingkat keberhasilan pernyataan tertulis tentang pendapat atas
pemerintah dalam melaksanakan level kepatuhan entitas
Laporan Keuangan
program-program pembangunan yang
berdampak pada kesejahteraan rakyat • berbentuk panjang (long form) berupa
penjelasan yang rinci dan menyeluruh atas
beberapa pertanyaan audit kepatuhan yang
ekonomis, efisiensi, efektivitas,
spesifik
maupun indikator kinerja lain
Implementasi LFAR :
Output : BPK, SAI Australia, SAI Selandia Baru, dan
Gabungan dari Laporan Pemeriksan Keuangan dan Pemeriksa Eksternal beberapa lembaga PBB
Laporan Pemeriksaan Kinerja (Pemeriksaan Badan Atom Dunia (IAEA),
dilakukan oleh BPK)
4
Mengapa
Pemeriksaan LFAR
Perlu Diterapkan?
LFAR mendorong perubahan Pengaruh dan tekanan
Perkembangan Profesi
peran dan paradigma baru perkembangan global
Akuntan
Profesi Akuntan

Mendefinisikan dan membuat praktis Audit integrated, yaitu pelaksanaan tugas secara paralel
antara Pemeriksaan Keuangan dengan Pemeriksaan Kinerja

LFAR merupakan penyajian laporan untuk menjawab dan menggabungkan secara komprehensif dari
pertanyaan Pemeriksaan Keuangan dan Pemeriksaan Kinerja pada periode tertentu.
5
Penjelasan UU Nomor
bagaimana mengukur Menilai capaian output dan
17 Tahun 2003 menyatakan
istilah “prestasi kerja” K/L sasaran strategis K/L,
bahwa yang dimaksud
dan SKPD Pemda atau SKPD, yang
dengan “Prestasi Kerja”
bagaimana outcome-nya secara
adalah bentuk akuntabilitas
mesinkronisasikan langsung maupun tidak
Kementerian/Lembaga (K/L)
dengan opini tas langsung dapat
dan Satuan Kerja Perangkat
kewajaran yang diberikan meningkatkan
Daerah (SKPD) dalam
BPK atas LK K/L dan SKPD kesejahteraan rakyat, dari
merealisasikan anggaran
setiap uang yang
berbasis prestasi kerja dalam
dianggarkan.
bentuk program atau kegiatan

Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi


Amanat Peraturan dan Dorongan Pemerintah (SAKIP)

Penerapan Pemeriksaan LFAR Pengukuran elemen kinerja dalam LHP atas LK


seharusnya mengacu pada SAKIP sebagai indikator
kinerja pelayanan (service performance), bukan
UU Nomor 17 Tahun 2003 berdasarkan indikator kinerja keuangan (financial
performance) karena kinerja keuangan tidak berkaitan
Nilai tambah berupa informasi
“informasi kinerja layanan
. : adanya
pencapaian kinerja
erat dengan kesejahteraan rakyat
pelaporan informasi kinerja
pemerintah dalam mengelola
layanan entitas, dalam hal ini
Dana Publik.
seharusnya tercantum dalam LRA yang berisi pencapaian PSAP 04 tentang Catatan atas Laporan
Laporan Realisasi Anggaran LRA tidak hanya berisi kinerja/prestasi kerja dalam Keuangan (CaLK) yang merupakan sarana
(LRA), dan adanya Standar realisasi penyerapan anggaran bentuk keluaran (output), hasil penyajian dan pengungkapan segala
Akuntansi mengenai pelaporan semata, tetapi juga (outcome), efisiensi dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna
informasi kinerja demi pencapaian kinerja/prestasi efektivitas belum diatur dalam untuk memahami laporan keuangan,
keseragaman bentuk dan isi” kerja atas penggunaan Standar Akuntansi Pemerintahan ternyata juga belum memberikan
anggaran tersebut Nomor 2 (PSAP 02) tentang LRA pengaturan yang menekankan pada
Berbasis Kas pencapaian kinerja organisasi

6
Penerapan Standar Akuntansi Kinerja Instansi Pemerintah

Penerapan LFAR Selandia Baru pada


Tahun 1989 (Public Finance Act 1989) dan
baru mengeluarkan Standar Akuntansi
pada tahun 2017 atau 28 tahun kemudian

INDONESIA???

7
MANDAT
Kewajaran
Pemeriksaan Penyajian
Keuangan OPINI
Laporan

DAN INSIATIF Keuangan

BPK
inisiatif BPK untuk berkontribusi
terhadap peningkatan kesejahteraan
rakyat dengan memasukkan komponen
pemeriksaan kinerja kedalam Laporan
Hasil Pemeriksaan (LHP) atas
Laporan Keuangan (LK) yang
merupakan kewajiban BPK sebagai
Peningkatan Opini LKPD
Anggota Lembaga Pemeriksa
Internasional.
Practice Note to ISSAI 1200 Overall Objevtives of Independent
Auditor and Conduct of an Audit in Accordance with
International Standards on Auditing

8
Kendala BPK jika mengacu pada SAKIP untuk memasukkan aspek kinerja
pada LHP atas Laporan Keuangan K/L dan Pemda
1 - Belum adanya ketentuan pada
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
yang mengatur penggabungan aspek
kinerja pada LK instansi pemerintah Direktorat Litbang BPK (2018)

2- Belum adanya ketentuan yang


mengharuskan K/L dan SKPD untuk 3 - Ketidaksinkronan waktu
menyampaikan Laporan Akuntabilitas penyampaian LAKIP dan LK
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
kepada BPK

ISSAI 12 :
SAI diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada rakyat dengan
cara memeriksa isu-isu yang 4 - Tidak adanya sumber daya BPK yang
memadai untuk memeriksa LAKIP
menjadi tantangan bagi kehidupan
masyarakat yang lebih baik
9
Mempertajam pengujian atas kecukupan pengungkapan dalam CaLK.
1 • Pengungkapan yang memadai yang menjadi salah satu kriteria dalam opini audit (PSAP 04) : CaLK dapat memasukkan informasi
tentang kebijakan fiskal dan ekonomi makro, serta ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala
dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target tersebut

• Jika dalam CaLK tersebut telah disajikan informasi, BPK dapat melakukan pengujian validitas atas keandalan data
yang disajikan untuk kemudian dinilai prestasi kerjanya apakah telah mencapai hasil keluaran yamg direncanakan
(outcome) dari output anggaran yang dibelanjakan, sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat atas
program-program atau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sepanjang tahun pelaporan

Alternatif Penerapan
LFAR
penekanan aspek penekanan aspek kinerja pada pencapaian target Penekanan aspek
2 kinerja terutama 3 program/kegiatan utama entitas atau penilaian atas 4 kinerja berdasarkan isu
terhadap permasalahan indikator kinerja utama dari entitas tersebut seperti tematik lokal (BPK
yang menjadi temuan tidak tercapainya suatu output tertentu, tidak efektifnya Perwakilan Propinsi)
berulang atau berlarut- suatu kegiatan, atau pemborosan atau inefisiensi terkait
larut penyelesaiannya pencapaian target program/kegiatan utama entitas
10
Pilot Project Pemeriksaan LFAR Tahun 2019
Laporan 4 (empat) buku
 Buku I Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah/LHP LKPD tentang Opini;
 Buku II LHP Sistem Pengendalian Intern;
 Buku III LHP Kepatuhan, dan
 Buku IV tentang LHP Kinerja

Topik Pemeriksaan
penekanan atas aspek upaya pencapaian target  Program utama/prioritas entitas
Pertimbangan

kinerja terhadap Program/Kegiatan utama  Pertimbangan Jumlah Anggaran


Pendekatan

Penentuan
pencapaian target tertentu (certain area), yang

Kriteria
yang dikelola/materialitas
Model

Program/Kegiatan dapat dianggap mewakili keuangan, Kepentingan


entitas OPD, dan tidak populasi dan merefleksikan publik/masyarakat, Auditabilitas,
mengukur overall pencapaian Program/Kegiatan dan dampak terhadap
Kinerja Pemda sebagian dan/atau keseluruhan lingkungan
11
Hasil Pemeriksaan Pilot Project Pemeriksaan LFAR Tahun 2019
No Nama Pemda Opini LKPD Topik Pemeriksaan Kinerja LFAR Kesimpulan Pemeriksaan Kinerja LFAR
1 Pemerintah Aceh WTP Efektivitas program pembangunan dan Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh masih
pemeliharaan insfrastruktur dari dana kurang efektif dalam mencapai target program
Otonomi Khusus (Otsus) Tahun Anggaran pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dari
(TA) 2019 dana Otsus TA 2019

2 Provinsi Lampung WTP Efektivitas upaya pemerintah daerah untuk Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi
mencapai target kemantapan jalan dalam Lampung kurang efektif dalam mencapai target
mendukung pergerakan orang dan barang kemantapan jalan untuk mendukung pergerakan
Tahun 2019 orang dan barang Tahun 2019

3 Provinsi Banten WTP Efektivitas kegiatan penanggulangan Pemerintah Provinsi Banten belum efektif dalam
bencana tahap prabencana Tahun Anggaran melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana
(TA) 2019 tahap prabencana TA 2019
4 Provinsi DKI WTP Pengendalian pencemaran udara dari sektor Upaya Pemprov DKI Jakarta untuk melaksanakan
Jakarta transportasi darat Tahun Anggaran 2019 pengendalian pencemaran udara dari sektor
transportasi darat masih perlu ditingkatkan

5 Provinsi Jawa WTP Efektivitas Program Pembangunan dan Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Timur Pemeliharaan Jalan dan Jembatan TA 2019 Timur cukup efektif dalam mencapai target
kemantapan jalan TA 2019
Kesimpulan:
Melalui pemeriksaan dan pelaporan dengan model pendekatn Aspek Kinerja pada area tertentu, BPK dapat memberikan penilaian secara lebih utuh mengenai kualitas
pelaporan keuangan dan penggunaan keuangannya. Selain itu, pembaca laporan BPK juga mendapat simpulan yang lebih lengkap dan dapat lebih dipahami secara
komprehensif oleh para pemangku kepentingan
12
Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Daerah (IHPD)
pada Pemerintah Provinsi
Tujuan
Profil dan Kapasitas
Daerah Tujuan pemeriksaan LFAR dan memberikan
IHPD agar menjadi rujukan kebijakan
Pemerintah Propinsi mencapai tujuan entitas
Kebijakan Pemeriksaan sesuai APBD Propinsi dan menginformasikan
pelaksaan pertanggungjawab APBD tingkat
Kota dan Kabupaten
Gabungan hasil Pemeriksaan
Keuangan, Pemeriksaan Kinerja dan Diharapkan Pemerintah Propinsi mendapat
Pemeriksaan Dengan Tujuan gambaran yang lebih jelas dan rinci tentang
Tertentu (PDTT) hasil-hasil pemeriksaan dalam rangka
perbaikan kebijakan, dan peningkatan
tranparansi dan akuntabilitas

13
Pertimbangan lingkup dalam menghasilkan LFAR
Perubahan • lingkup yang merujuk pada keluasan dan
Pendekatan kedalaman pemeriksaan,
Pemeriksaan dengan • tingkat assurans yang diinginkan yang merujuk
Manfaat LFAR Menggunakan LFAR pada keyakinan pemeriksa akan ketepatan opini
yang disajikan dalam laporan,
bagi • ambang signifikansi ditetapkan yang merujuk
pada keputusan pemeriksa untuk memilih mana
yang akan dimuat dalam laporan.
Stakeholders
Opini WTP tidak semata-mata
dijadikan patokan
keberhasilan pemerintah
tetapi juga dari aspek Pemeriksa harus menguasai
Efektivitas, Efisiensi, dan subject matter dan bisa
Ekonomis penggunaan menggunakan tenaga ahli
keuangannya
Penerapan Standar
Pemeriksaan akan dipakai

14
Pengaruh LFAR Terhadap Tugas dan Fungsi Akuntan
Sektor Publik
• Regulator dan standard-
setter
Membuat Standar dan
Lembaga Kediklatan dan Pemeriksa • IAI
prosedur, guidance, dan
• IAPI Pedoman juklak/juknis
• IAI : pengembangan kompetensi para • Kementerian Keuangan LFRA
anggotanya (materi dari pemeriksaan
keuangan saja dan pemeriksaan
kinerja) dengan mengangkat Lembaga Pemeriksa
pemeriksan kinerja ke dalam tatanan • Mengembangkan metodologi
keahlian baru yang disandingkan pemeriksaan LFAR sebagai praktik,
dengan pemeriksaan keuangan oleh kompetensi, keahlian, dan ilmu baru
Profesi Akuntan • pengembangan pendidikan Pemeriksa
secara berkelanjutan
• Penyusunan kurikulum pendidikan
• Mendisain pola perekrutan, pelatihan, dan
berkelanjutan bagi para Pemeriksa
pengembangan auditor
Eksternal, Pemeriksa Internal maupun
Akuntan pada Kantor Akuntan Publik Pemeriksa dapat bekerja secara profesional dan proposional,
Due Professional Care

15 15
Kesimpulan Lembaga Kediklatan dan
Pemeriksa, para regulator dan
Implementasi
standard-setter diharapkan
Manfaat LFAR Konsep LFAR
dapat duduk bersama
BPK, SAI Australia, SAI Selandia merumuskan dan menyusun
Baru, dan Pemeriksa Eksternal Standar dan prosedur,
beberapa lembaga PBB guidance, dan pedoman
• para pemangku kepentingan dapat Juklak/Juknis LFRA agar para
memiliki pemahaman komprehensif Pemeriksa memiliki arah,

SARAN
terkait dengan pengelolaan dan Perubahan Mindset
konsiten dalam bekerja secara
tanggung jawab keuangan negara. profesional dan proposional,
Penggabungan dua pemeriksaan Due Professional Care.
• Dengan penerapan LFAR, opini
memiliki filosofi, metodologi, dan
WTP tidak semata-mata dijadikan pendekatan yang berbeda
patokan keberhasilan pemerintah
tetapi juga dari aspek Efektivitas, harus ada kolaborasi dalam
Tambahan Informasi menyusun kurikulum pendidikan
Efisiensi, dan Ekonomis
penggunaan keuangannya berkelanjutan bagi para
Tambahan informasi atau data Pemeriksa Eksternal, Pemeriksa
• meningkatkan transparansi, dalam pelaksanaan penugasan Internal maupun Akuntan pada
akuntabilitas dan juga kredibilitas pemeriksaan dan proses Kantor Akuntan Publik
hasil audit penyusunan LHP

16 16
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai