Anda di halaman 1dari 6

FINANCIAL CONTROL

DEFINISI DARI KONTROL


KEUANGAN (FINANCIAL CONTROL)

Respon Mekanis VS Respon Prilaku

Perhatian utama pada subsistem pengendalian keuangan


adalah perilaku dari orang-orang yang ada dalam perusahaan,
bukan alat-alat keuangannya (mesin). Untuk alasan tersebut,
pengendalian keuangan dapat dipahami dengan memberi
penekanan pada pentingnya asumsi keperilakukan

Peralatan tekhnik dan elektrik juga dapat digunakan untuk


mempengaruhi perilaku manusia. Sebagai contoh, alarm
peringatan dipasang sebagai alat pengaman atau sistem
password yang didesain untuk mencegah orang yang tidak
mempunyai otorisasi mengunakan komputer
Memperluas konsep tradisional

Konsep pengendalian tradisional dalam


akuntansi telah mengasumsikan bahwa
pembuatan informasi akuntansi adalah langkah
terakhir dari peranan akuntan.
Dalam pendekatan keperilakuan terhadap desain
dan implementasi subsistem pengendalian
keuangan, pembuatan informasi bukanlah
sebagai langkah akhir dari keterlibatan seorang
akuntan melainkan sebuah langkah (tahap)
menengah dari pembuatan informasi
Ketika mendesain sistem pengendalian yang sesuai dengan
informasi akuntansi yangakurat dan andal, pendekatan
tradisional menekankan pada tujuh faktor berikut:

1. Melibatkan anggota yang akan menyelesaikan tanggung


jawabnya dengan kompeten dan berintegritas
2. Menghindari fungsi-fungsi yang tidak kompetibel dengan
pemisahan tugas dan tanggung jawab
3. Menjelaskan otoritas yang berhubungan dengan posisi
mereka sehingga kebenaran transaksi yang dieksekusi
dapat dievaluasi
4. Menetapkan metode yang sistematik untuk memberi
keyakinan bahwa transaksi dicatat secara akurat
5. Menjamin bahwa dokumentasi telah memadai
6. Perlindungan aset dengan merancang prosedur untuk
membatasi akses terhadap aset
7. Merancang pengecekan independen untuk meningkatkan
akurasi.
KONTROL YANG KOMPREHENSIF
(COMPREHENSIVE CONTROL)

-Secara formal, pengendalian sistem yang


komprehensif sebenarnya merupakan kesatuan
subsistem formal yang mendukung proses
administratif.
-Untuk perumusan (pembentukan), subsistem
pengendalian harus disusun terlebih dahulu dan
ditetapkan sebagai proses yang tepat untuk
pencapaian tujuan tertentu.
-Kemudian untuk menjadi komprehensif, sistem
pengendalian harus mencakup aktivitas
perencanaan, operasi, dan fungsi umpan balik.
Perencanaan

Proses ini identik dengan istilah penyusunan tujuan


perilaku. Aspek penting dari proses penetapan tujuan
merupakan perhatian mendasar dari organisasi dan
komunikasi.
Jika struktur organisasi kurang baik, hal ini harus
diselesaikan selama proses perencanaan berlangsung.
Dapat dilihat bahwa perencanaan merupakan hal yang
sangat penting untuk menciptakan sebuah kontrol yang
efektif.
Begitu juga dengan kontrol yang merupakan bagian yang
penting dari penciptaan perencanaan yang efektif.
Sehingga dua hal ini merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan.

Anda mungkin juga menyukai