Anda di halaman 1dari 6

Nama: Ni Kadek Setyawati

NPM: 1833122036

Kelas: F1 Akuntansi semester VI

Mata Kuliah: Akuntansi Lembaga Keuangan

1. Jelaskan aktivitas bank dan apa yg membedakan aktivitas yang dijalankan bank
tersebut sehingga menunjukkan perbedaan bank satu dan bank lainnya?
Berikut ini adalah jenis bank menurut fungsinya.
 Bank Sentral
Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) yang diatur dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pasal 23D.
Pasal tersebut menyatakan, sebuah negara memiliki sebuah bank sentral yang
susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan kemandiriannya
diatur dengan Undang-Undang. BI didirikan dengan tujuan utamanya untuk
mencapai dan memelihara kestabilan nilai mata uang rupiah. Selain itu, BI
juga memiliki sejumlah fungsi, yakni
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Terkait fungsi ini, bank sentral berwenang untuk:
1) Menetapkan tingkat diskonto, cadangan minimal bank umum, dan
mengatur kredit atau pembiayaan.
2) Menetapkan sasaran moneter dengan mempertimbangkan laju
inflasi yang ditargetkan.
3) Mengendalikan moneter dengan tidak terbatas pada operasi pasar
terbuka di pasar uang, baik dalam bentuk mata uang rupiah
maupun valuta asing.
4) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter guna mencapai
serta memelihara kestabilan nilai rupiah.
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
Fungsi bank sentral berikutnya dengan sistem pembayaran, yaitu
1) Menetapkan pemanfaatan alat atau instrumen pembayaran.
2) Melakukan dan memberikan persetujuan dan izin atas
penyelenggaraan jasa sistem pembayaran.
3) Meminta kewajiban penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk
menyampaikan laporan kegiatannya.
4) Menetapkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut,
menarik, dan memusnahkan uang dari peredaran.
c. Mengatur dan mengawasi bank
BI juga berfungsi untuk mengatur dan mengawasi bank lain yang meliputi:
1) Menyusun dan menetapkan berbagai peraturan atau kebijakan
perbankan dengan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian.
2) Memberlakukan sanksi terhadap bank yang melanggar ketentuan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3) Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan
usaha tertentu dari bank.
4) Mengawasi bank, baik secara individual maupun sebagai bagian
dari sistem perbankan.
 Bank Umum
Jenis bank selanjutnya berdasarkan fungsinya adalah bank umum.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
fungsi bank umum antara lain:
a. Menghimpun dana dari masyarakat
Bank umum berfungsi membuka berbagai produk tabungan, deposito, giro,
atau bentuk simpanan lainnya sehingga masyarakat merasa aman dalam
menyimpan uang.
b. Menyalurkan dana kepada masyarakat
Tak hanya menghimpun, bank umum juga menyalurkan dana kepada
pihak-pihak yang membutuhkan. Caranya bisa melalui sistem kredit
(pinjaman), pembelian surat-surat berharga dan sebagainya.
c. Menyediakan layanan jasa bank
Fungsi lain bank umum adalah menyediakan layanan jasa bank, seperti
transfer untuk memudahkan pengiriman uang dari satu wilayah ke wilayah
lainnya. Selain itu, bank umum juga bisa memfasilitasi jasa pembayaran
atau pembelian yang semakin memudahkan masyarakat, seperti rekening
listrik atau telepon.
d. Mendukung kelancaran transaksi internasional
Bank umum juga dapat berfungsi dalam hal transaksi internasional.
Transaksi internasional biasanya terkendala dengan jarak dan kebijakan
moneter antardua negara atau lebih. Keberadaan bank umum
mempermudah transaksi internasional melalui jasa penukaran mata uang
asing atau transfer dana luar negeri.
e. Sarana investasi
Bank umum juga bisa menawarkan sejumlah instrumen investasi,
contohnya reksa dana, emas, valuta asing, saham dan lain-lain.
 Bank Perkreditan Rakyat
Jenis bank terakhir berdasarkan fungsinya adalah bank perkreditan rakyat
(BPR). BPR adalah lembaga keuangan yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Ada batasan tertentu
dalam kegiatan BPR. Dengan kata lain, terdapat sejumlah kegiatan yang tidak
boleh dilakukan oleh BPR, seperti menerima simpanan giro, kegiatan valas,
dan perasuransian. Namun, BPR lebih mungkin menjangkau masyarakat yang
mengalami kesulitan dalam mengakses layanan bank umum atau belum
bankable. Hal ini karena lokasi sebagian BPR berada di wilayah yang belum
terdapat bank umum. Adapun fungsi BPR mencakup:
a. Menyebarluaskan pengetahuan perbankan kepada masyarakat luas
BPR dapat berfungsi untuk menyebarluaskan pengetahuan perbankan
kepada masyarakat yang selama ini belum bankable, misalnya masyarakat
pedesaan. Masih banyak penduduk desa yang awam terhadap fasilitas
bank, misalnya sebagai lembaga yang bisa menyimpan uang masyarakat
dengan aman.
Maka tak heran bila sebagian penduduk desa menyimpan uang mereka di
kolong kasur ataupun di dalam celengan dari tanah liat. Di sinilah BPR
dapat memberikan pengetahuan mendasar kepada semua lapisan
masyarakat tentang sistem perbankan.
b. Menyediakan layanan perbankan
Meski tidak sekompleks bank umum, BPR memiliki sejumlah layanan
perbankan kepada para nasabahnya. Layanan-layanan tersebut lebih
ditujukan kepada masyarakat menengah ke bawah di wilayah tertentu.
Berbagai layanan tersebut antara lain membuka tabungan, deposito
berjangka, menyalurkan kredit dengan batasan plafon dan sebagainya.
Layanan-layanan ini juga memiliki batasan spesifik lain, seperti kredit
yang disediakan terbatas pada kredit tanpa agunan atau kredit karyawan
dan kredit usaha kecil.
BPR juga tidak memiliki layanan kartu kredit. Plafon kredit juga terbatas
dibandingkan bank umum yang bisa sampai miliar rupiah. Meski begitu,
bunga deposito BPR juga mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS).
c. Membuka kesempatan untuk menjalankan usaha
Tidak sedikit orang yang memiliki ide usaha. Namun, mereka tidak bisa
merealisasikannya karena terbentur biaya. BPR dapat berfungsi membuka
kesempatan orang banyak untuk menjalankan usaha melalui pemberian
pinjaman modal usaha. Ini juga artinya dapat mempercepat pembangunan
daerah di mana BPR beroperasi. Bukan tak mungkin, kedepannya akan
terjadi peningkatan pemerataan ekonomi seiring dengan makin banyaknya
penduduk yang berwirausaha.

2. Jelaskan aktivitas yg membedakan antara bank komersial (bank umum) dengan bank
syariah

No Poin Perbedaan Bank Komersial (Bank Bank Syariah


Umum)
1 Fungsi dan kegiatan bank Berfungsi menyediakan Menjadi intermediasi, jenis
jasa keuangan dan sebagai bank yang satu ini juga
intermediasi memiliki fungsi sebagai
manajer investasi, investor
sosial, dan tentu saja
penyedia layanan keuangan

2 Prinsip Dasar
 Prinsip pertama Bank komersial (umum) Bank syariah menjunjung
menyangkut nilai berprinsip bebas nilai prinsip syariah Islam yang
menyatakan tidak ada
pembebasan nilai
 Prinsip kedua Bank komersial (umum) Bank syariah memandang
yaitu mengenai melihat uang sebagai uang sebagai alat tukar. Jadi,
pandangan komoditas. Artinya, uang dalam bank syariah, uang
terhadap uang dipandang sebagai barang tidak dapat diperjual-
yang dapat diperjual- belikan, namun dapat
belikan. ditukarkan kepada bentuk
lain sesuai kebutuhan.
 Prinsip ketiga Di bank komersial Di bank syariah menolak
menyangkut (umum) , uang akan sistem bunga tersebut, Untuk
tentang bertumbuh dengan adanya menumbuhkan uang
pertumbuhan pemberian bunga yang nasabahnya, bank syariah
dana yang didapat dari pengelolaan menerapkan sistem bagi
disimpan nasabah pihak bank hasil
di kedua jenis
bank tersebut
3 Sumber Likuiditas Likuiditas bank komersial Bank syariah hanya
Jangka Pendek (umum) dari pasar uang mengambil sumber dari
bebas didapatkan dari pasar uang yang menerapkan
emiten mana saja. prinsip-prinsip syariah.
4 Risiko Usaha Pada bank komersial Bank syariah menerapkan
(umum) biasa, pihak bank poin “ringan sama dijinjing,
tidak berurusan dengan berat sama dipikul” antara
risiko yang mungkin bank dan nasabah. Hal ini
dihadapi nasabahnya. membuat semua hal yang
Pihak nasabah juga tidak terjadi ditanggung secara
perlu memikirkan risiko bersama-sama, baik berupa
yang mungkin terjadi keuntungan maupun
kepada bank tempatnya kerugian
melakukan transaksi
keuangan ataupun
menyimpan dana.
5 Struktur Pengawas Di bank konvensional, Di bank syariah, akan
struktur pengawas dijabat menemui struktur pengawas
oleh dewan komisaris yang lebih kompleks, mulai
dari dewan komisaris, dewan
pengawas syariah, hingga
dewan syariah nasional.

3. Jelaskan perbedaan laporan keuangan bank bulanan, triwulan dan tahunan!


a. Laporan Keuangan Bulanan, yaitu laporan keuangan yang disiapkan setiap
akhir bulan selama satu tahun. Dan laporan ini merupakan gugusan antara kantor
pusat bank dengan seluruh cabang atau perwakilan bank.
b. Laporan Keuangan Triwulanan, yaitu laporan keuangan yang disiapkan setiap 3
bulan, misalkan di bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Nah laporan ini
harus disajikan sesuai dengan peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan yang
mempublikasikan hasil usaha, kinerja, dan posisi keuangan bank berdasarkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia, dan peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
c. Laporan Keuangan Tahunan, yaitu laporan keuangan yang dirilis setiap tahun
yang berfungsi untuk menginformasikan kondisi keuangan bank secara
menyeluruh. Sehingga dengan laporan ini, baik nasabah maupun publik bisa
mendapatkan gambaran tentang kinerja dan performa bank di tahun tersebut.
Selain itu, laporan keuangan tahunan akan menumbuhkan transparansi, dan juga
akan disampaikan kepada Bank Indonesia dan pemegang saham, serta lembaga
lain yang terlibat dalam perkembangan usaha Bank.

Anda mungkin juga menyukai