2. Research Gap
Penelitian yang dilakukan oleh Ernawati (2014) menunjukan hasil bahwa tingkat
pendidikan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, karena semakin tinggi tingkat
pendidikan, maka semakin meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Jika tingkat pendidikan
masyarakat rendah, kesadaran untuk membayar pajak tersebut juga akan lebih rendah
dibandingkan mereka yang berpendidikan tinggi. Penghasilan wajib pajak sebagai objek
pajak dalam pajak penghasilan sangat tekait dengan besarnya pajak terutang. Di samping itu
tingkat penghasilan juga akan memenuhi kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
pajak terkait erat dengan besarnya penghasilan, maka salah satu hal dipertimbangkan dalam
pemungutan pajak adalah penghasilan pajak. Tarif merupakan salah satu faktor yang diduga
paling erat kaitannya atau berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. Pada saat
tarif rendah, maka akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak (Ananda,2015).
3. Teori Gap
Menurut Yusro dan Kiswanto (2014), upaya yang dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan penerimaan pajak yaitu dengan kegiatan ekstensifikasi. Kegiatan
ekstensifikasi yang berkaitan dengan target penerimaan (extra effort) yaitu penambahan
jumlah wajib pajak. Dengan adanya perluasan wajib pajak diharapkan dapat menambah
penerimaan pajak. Selain dengan diadakannya kegiatan ekstensifikasi adapun kegiatan
insentifikasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menambah jumlah penerimaan dari
wajib pajak yang sudah terdaftar sebagai wajib pajak. Kegiatan ini dimulai dari melakukan
pembinaan, sosialisasi peraturan terkait pajak, pengawasan sekaligus melakukan
pemeriksaan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam
melakukan kewajiban perpajakannya.Namun kecepatan pertumbuhan penerimaan pajak
belum mencapai hasil yang seperti diharapkan. Hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya
tax ratio Indonesia. Faktor yang menyebabkan rendahnya tax ratio adalah rendahnya
pendapatan per kapita, tingkat kepatuhan wajib pajak masih rendah, wajib pajak dalam
melaporkan peredaran usaha dan penghasilannya sebagian besar belum dilakukan secara
transaparan.
BAB II
1. Landasan Teori
a. Pajak
Pengertian pajak dikemukakan oleh oleh Dr. N.J. Feldmann, Pajak adalah prestasi yang
dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa (menurut norma-norma yang
untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum. Pajak dikemukaan oleh Prof. Dr. P.J.A.
Andriani, dalam buku R.Santoso Brotodihardjo, Pajak adalah iuran kepada negara (yang
dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-
peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan
b. Wajib Pajak
Menurut Mardiasmo (2011:135), wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi
pembayaran pajak, pemotongan pajak, dan pungutan pajak, yang mempunyai hak dan
melalui tempat usaha/gerai yang tersebar di beberapa lokasi, tidak termasuk perdagangan
c. Tingkat Pendidikan
2013 yaitu sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
d. Tingkat Penghasilan
Kamar Dagang dan Industri (KADIN) sebagaimana dikutip dalam Ernawati (2014)
kewajiban membayar pajaknya kalau nilai yang harus dibayar itu masih di bawah
merupakan hal yang sangat fundamental dalam hal melaksanakan kewajiban. Karenanya
e. Tarif Pajak
Menurut Rismawati Sudirman dan Anton Amirudidin tarif pajak ialah ketentuan
presentase (%) atau jumlah (rupiah) pajak yang harus dibayar oleh Wajib Pajak sesuai
dengan dasar pajak atau objek pajak. Menurut Dwi Sunar Prasetyo tarif pajak adalah
dalam pemungutan pajak harus ditetapkan terlebih dahulu jenis tarif yang dipergunakan,
karena tarif ini berhubungan erat dengan fungsi pajak, yaitu fungsi buget dan fungsi
mengatur.
2. Jurnal
a. Nadwatul Khiroh (2017), Pengaruh Sanksi, Sosialisasi dan Pendapatan Wajib Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Di Desa
Gandaria.
b. Tri Wahyuningsih (2016), Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Tarif Pajak, Mekanismen
Pembayaran Pajak, dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Hasil penelitian watul Khiroh menunjukkan bahwa secara parsial variabel sanksi dan
pendapatan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak bumi dan bangunan
sedangkan variabel sosialisasi tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak bumi dan bangunan. Hasil penelitian Tri Wahyuningsih menunjukkan
bahwa variabel pemahaman wajib pajak, tarif pajak, mekanisme pembayaran pajak, dan
kesadaran wajib pajak berpengaruh positif signifkan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM
bidang mebel di Surakarta. Hasil penelitian Agung Julianto menunjukkan bahwa tarif pajak
memiliki pengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM, sosialisasi tidak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM karena memiliki nilai signifikansi, dan
pemahaman perpajakan juga tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak karena