Oleh Kelompok 2
Kelas : Perpajakan 2B (J2B)
Nilam Nurhidayah 203141414111040
Dyana Iramatus Safitri 203141414111056
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sepanjang perekonomian menggunakan uang (money) sebagai alat pembayaran maka
peran akuntansi selalu krusial karena akuntansi mencatat peristiwa bisnis yang bersifat
keuangan. Penjualan barang dagangan, pembayaran gaji, dan pembelian kredit merupakan
contoh peristiwa bisnis yang dicatat akuntansi.
Dewasa ini hampir seluruh organisasi telah menggunakan komputer dalam pengolahan
datanya.Penggunaan komputer lebih memudahkan dan mempercepat hampir seluruh
aspek pekerjaan di dalam organisasi.Namun penggunaan komputer dinilai lebih rentan
terhadap ancaman.Data komputer sangat mudah untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggungjawab.Misalnya dicuri, dihapus, maupun dirusak dengan tujuan-
tujuan tertentu.Maka pengendalian terhadap sistem informasi berbasis komputer juga
sangat penting. Ada cara tersendiri yang dapat digunakan untuk mengamankannya.
Sistem pengendalian intern merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
informasi akuntansi. Tanpa dukungan sistem pengendalian intern yang memadai sistem
informasi akuntansi tidak akan dapat menghasilkan informasi yang handal untuk
pengambilan keputusan. Sistem pengendalian intern yang diterapkan pada sistem
informasi akuntansi sangat berguna untuk mencegah dan menjaga hal-hal yang tidak
diinginkan. Sistem pengendalian intern juga dapat digunakan untuk mengecek kesalahan-
kesalahan yang terjadi sehingga dapat dikoreksi.
Berdasarkan dari beberapa definisi yang telah dipaparkan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa pengendalian intern adalah suatu rancangan prosedur organisasional
yang mendorong terciptanya kebijakan manajemen untuk menciptakan efisiensi
operasional, melindungi aktiva, serta yang terpenting untuk mencegah penyelewengan
terhadap aktiva perusahaan.
Dengan melihat definisi di atas maka fungsi atau arti penting pengendalian intern
dapat didentifikasi sebagai berikut:
1) Melindungi harta organisasi dari tindakan dan keadaan yang merugikan, misalnya
pencurian, kerugian dan kerusakan.
2) Mengecek kerusakan data akuntansi, sehingga dapat menghasilkan data yang dapat
diandalkan dalam pengambilan keputusan.
3) Meningkatkan efisiensi usaha dalam beroperasi. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari pengulangan kerja yang tidak perlu dan merupakan pemborosan
dalam seluruh aspek usaha.
4) Mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Manajemen
membuat berbagai peraturan dan prosedur untuk pencapaian tujuan perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGENDALIAN INTERNAL
1. Jenis-jenis Pengendalian Internal
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,
mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan
pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern,
menyediakan disiplin dan struktur.Lingkungan pengendalian menyediakan
arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-
orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Beberapa faktor yang berpengaruh
di dalam lingkungan pengendalian antara lain integritas dan nilai etik, komitmen
terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite audit, gaya manajemen dan gaya
operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab, praktik
dan kebijkan SDM. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang
lingkungan pengendalian untuk memahami sikap, kesadaran, dan tindakan
manajemen, dan dewan komisaris terhadap lingkungan pengendalian intern,
dengan mempertimbangkan baik substansi pengendalian maupun dampaknya
secarakolektif.
Ada juga yang menjelaskan dengan redaksi yang agak berbeda tetapi
memiliki makna yang sama, bahwa lingkungan pengendalian terdiri dari faktor
faktor berikut:
1) Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika.
2) Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
3) Struktur organisasional
4) Badan audit dan dewan komisaris
5) Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab.
6) Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia. 7) Pengaruh-
pengaruh eksternal.
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu
menjamin bahwaarahan manajemen dilaksanakanAktivitas tersebut membantu
memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam
pencapaian tujuan entitas.Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan
diterapkan di berbagai tingkat organisasi dan fungsi. Umumnya aktivitas
pengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai
kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan review terhadap kinerja,
pengolahan informasi, pengendalian fisik, dan pemisahan tugas. Aktivitas
pengendalian dapat dikategorikan sebagai berikut:
Penilaian Risiko
Penilaian risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko
yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk
menentukan bagaimana risiko harus dikelola.Penentuan risiko tujuan laporan
keuangan adalah identifkasi organisasi, analisis, dan manajemen risiko yang
berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan
PABU.
Mengawasi Kinerja
Pengawasan kinerja adalah proses yang menentukan kualitas kinerja
pengendalian intern sepanjang waktu.Pengawasan kinerja juga disebut dengan
pemantauan.Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian
tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui
kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau
dengan berbagai kombinasi dari keduanya.
Risk exposure adalah resiko-resiko yang dihadapi suatu entitas dari operasi
usahanya dan yang memiliki konsekwensi keuangan. Eksposure resiko muncul
bukan karena tidak ada pengendalian internal namun karena pengendalia internal
yang kurang memadai. Eksposure resiko bisa menghalangi suatu entitas untuk
mencapai tujuannya. Eksposure resiko bisa berasal dari dalam (internal) entitas
maupun dari luar (eksternal) entitas.
Contoh –contoh risk exposure sebagai berikut:
• Kos yang berlebihan
• Pendapatan yang menurun
• Kehilangan aset
• Kesalahan-kesalahan akuntansi yang tidak disengaja
• Bisnis yang berhenti
• Pencurian aktiva
• Tindakan kekerasan dan bencana alam
• Kecurangan dan kejahatan kerah putih (white collar crime),dll.
Control Activities
Control Activities adalah kebijakan dan prosedur membantu meyakinkan
manajemen bahwa arahannya telah dijalankan. Control Activities termasuk dalam
unsure hard control. Yang termasuk dalam control activities dalam entitas yaitu:
• Dokumen dan catatan yang memadai
• Keamanan terhadap Aset (Security of Assets)
• Pemisahan tugas (Segregation of duties)
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, yang berupa
laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan hasil usaha (laporan laba/rugi). Apabila
diperlukan ditambah lagi dengan laporan lain, seperti laporan arus kas, laporan perubahan
modal dan sebagainya. Apapun bentuk dan namanya, laporan keuangan merupakan sebuah
alat pertanggungjawaban dari pengelola organisasi kepada pihak-pihak yang mempunyai
kepentingan.
Pengendalian internal memang tidak dapat menjamin laporan keuangan benar secara
mutlak, karena pengendalian internal tidak dapat mendeteksi kolusi dan kongkalikong
yang dilakukan oleh personil organisasi atau bahkan oleh manajemen sendiri. Untuk itu
peran audit independen yang dilakukan oleh auditor eksternal/independen (akuntan
publik).Laporan auditor independen akan menyampaikan kondisi laporan keuangan yang
sebenarnya
DAFTAR PUSTAKA
https://lowita.wordpress.com/2012/12/19/tugas-sia/
http://chandrachristianoke.blogspot.com/2013/01/sia-pengendalian-internal.html
Abubakar, A. dan Wibowo. 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi Keempat. Penerbit PT.
Grasindo. Jakarta
Susanto, A dan Midjan, L. 2002. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Delapan. Penerbit Lingga
Jaya. Bandung
https://jurnal.polibatam.ac.id/index.php/JABA/article/download/609/420/
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-sistem-pengendalian-intern/
http://nisanodb13.blogspot.co.id/2013/01/pengendalian-intern.html
https://zzzfadhlan.wordpress.com/2012/11/25/komponen-pengendalian-interncoso/
COMPONEN PENGENDALIAN INTERN (COSO)