Anda di halaman 1dari 2

SIKLUS ANGGARAN DAERAH

 Pengertian

Anggaran pendapatan dan belanja daerah itu merupakan suatu tujuan Negara Karen adanya
biaya yg direalisasikan. Otonomi daerah menjadikan daerah memiliki kewenangan untuk
mengatur sendiri urusan urusan daerahnya, salah satunya adalah mengelola keuangan daerah
sehingga ada istilah APBD(Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Dan ada juga beberapa
fungsi dari anggaran:

1. Alat Pengendalian: Anggaran hars mampu mengendalikan pengeuaran hingga batas


keuangan(daerah) sesuai dengan perundang ungdangan yang berlaku.
2. Alat Pengawas: Mengawasi terhadap satuan operasional dan memperbaiki efisiensi
lembaga pemerintahan, dalam satu arti lain anggaran berperan untuk meningkatkan
pengawasan
3. Alat Perencanaan: Anggaran merupakan sarana pembuatankebijakan untuk memelihara
keberlanjutan aktifitas pemerintahan, pengembangan program program baru, serta
mengalokasikan sumber daya diantara lembaga-lembaga pemerintah.
 Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melali rekening kas umum daerah yang
menambah ekuitas dana. Pendapatn yang meliputi:

1. Pendapatan Asli Daerah(PAD): Pendapatan daerah yang bersumber dari potensi daerah
itu sendiri yang dipunggut berdasarkan peraturan daerah tersebutsesuai dengan perturan
perundang undangan yang berlaku. PAD terdiri dari: Pajak daerah, Retribusi Daerah,
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan PAD lain lain yang disahkan.
2. Dana Primbangan: meliputi Dana alokasi umum, Dana alokasi khusus, dan Dana bagi
hasil
3. Pendapatan lain-lain yang sah: Meliputi pendapatan hibah, pendapatan dana darurat,
dana bagi hasil pajak dan provinsi kepada kabupaten/kota, Bantuan keuangan dari
provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya Dana penesuaian, Dana otonomi khusus
 Belanja Daerah

Belanjda daerah meliputi semua pengeluaran uang dari rekining kas umum daerah yang
mengurangi ekuitas dana, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang
tidak akan diperoleh persyaratannya kembali oleh daerah, Pasal 25 dan 27 daeri pemerintah
Nomor 58 Tahun 2005 tentang engelolaan keuangan daerah tidak merinci tentang klasifikasi
belanja menurut urusan wajib, urusan pilihan, dan klasifikasi menurut organisasi, fungsi,
program kegiatan, serta jenis belanja. Klasifikasi belanja menurut urusan wajib mencakup:
Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Penataan Uang, Perencanaan
Pembangunan, Perhubungan, Lingkungan Hidup, Pemberdayaan perempuan, Sosial, Tenaga
Kerja, Koperasi dan UMKM, Penanaman Modal, Kebudayaan, dll.

 Penjabaran APBD

Raperda APBD pemerintahan Kabupaten/Kota yang telah disetujui dan rancangan


pengaturan kepala daerah tentang penjabaran APBD sebelum ditetapkan oleh Bupati. Walikota
harus sampaikan kepada Gubernur untuk di-Evaluasi dalam waktu paling lama 3 hari kerja.
Evaluasi ini bertujuan demi tercapainya keserasian antara kebijakan daerah dan kebijakan
nasional, keserasian antara kepentingan public dan kepentingan aparatur, serta untuk meneliti
sejauh mana APBD Kabupaten/Kota tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan
yang lebih tinggi dan peraturan daerah lainnya.

 APBD

Tahapan terakhir ini dilaksanakan paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggran
sebelumnya. Setelah itu perda dan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD ini
disampaikan oleh Bupati/Walikota kepada Gubernur terkait paling lama 7 harikerja setelah
tanggal ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai