DISUSUN OLEH :
Dalam menulis makalah ini, syukurnya kami tidak mendapatkan kendala-kendala yang
sangat berarti, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kata sempurna. Sehingga
kami mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan isi dari makalah ini agar memenuhi tujuan. Dan semoga makalah yang kami buat
dapat bermanfaat bagi para menbaca.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih. Dan jika ada kesalahan dalam penulisan ini,
kami mohon maaf.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN...............................................................................................4
2.1. Pengertian Produksi....................................................................................................4
2.2. Faktor-Faktor Produksi...............................................................................................5
2.3. Fungsi Produksi..........................................................................................................9
2.4. Teori Fungsi Produksi Dengan Satu Input Variabel.................................................10
2.5. Teori Fungsi Produksi Dengan Dua Input Variabel.................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting yaitu kegiatan produksi.
Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan manusia.
Berarti barang itu harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan manusia, bukan untuk
memproduksi barang secara berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan manusia.
Oleh sebab itu harus dipertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
tersebut selain faktor kita harus mengetahui juga fungsi produksi. Fungsi produksi
sangatlah penting, sebab suatu bagian dari fungsi tersebut dapat membantu kita untuk
mengatur semua kegiatan kita agar berjalan lancar tanpa adanya hambatan. Dalam
membangun sebuah perusahaan pun juga sangat membutuhkan fungsi produksi, sebab
terselenggaranya proses produksi itu sendiri sangat mengharapkan agar proses
produksinya itu dapat berjalan lancar sesuai keinginan dan hasil barang produksinya itu
dapat berkualitas tinggi dan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh semua
masyarakat.
Pada umumnya tugas fungsi produksi itu sendiri sangat berkaitan dengan
pencapaian tujuan dalam sebuah perusahaan yang secara umum berusaha mencapai biaya
produksi yang rendah tetapi produknya bermutu yang tinggi, serta cepat dalam membuat
beragam barang yang sesuai dengan selera permintaan konsumen. Pada dasarnya besar
kecilnya tingkat produksi suatu barang bergantung pada jumlah modal, jumlah tenaga
kerja, jumlah kekayaan alam dan dalam tingkat teknologi yang digunakan. Suatu fungsi
produksi itu juga menunjukkan bahwa dalam jumlah barang produksi tergantung pada
jumlah suatu faktor produksi yang digunakan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PRODUKSI
Menurut bahasa, “Produksi” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “To Produce” yang
artinya menghasilkan. Sedangkan menurut istilah produksi adalah suatu aktifitas pengolahan
input menjadi output yang bermanfaat kepada para konsumen. Produksi merupakan sebuah
proses mengubah bahan baku menjadi barang jadi yang meningkatkan nilai tambah suatu
produk yang dihasilkan dalam proses produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai konsumennya.
Pelaku kegiatan produksi disebut sebagai produsen sedangkan barang yang dihasilkan
disebut dengan produk. Produk bisa meliputi barang ataupun jasa yang bermanfaat bagi para
konsumen.
Ada beberapa macam produksi, yaitu:
1. Produksi ekstraktif, yaitu mendapatkan barang yang disediakan alam seperti
pertambangan,perikanan, dan perburuhan.
2. Produksi agraris, yaitu mengerjakan tanah seperti pertanian, perkebunan, dan kelautan.
3. Produksi industri yang mengerjakan bahan-bahan baku.
4. Produksi bidang pengangkutan yang menghasilakan jasa memindahakan barang.
5. Produksi perdagangan, yaitu jasa memperdagangakan barang.
6. Produksi jasa-jasa lain seperti kredit(pinjaman) dan jasa pertangguangan(asuransi).
Sumber daya alam dijadikan sebagai salah satu faktor produksi dikarenakan
sumber daya alam dapat memenuhi segala kebutuhan manusia untuk dapat terus bertahan
hidup. Misalnya seperti para petani yang memproduksi padi yang akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Faktor produksi dari padi itu sendiri adalah
tanah, air, sinar matahari, iklim, dan lain sebagainya yang mendukung proses
pertumbuhan padi tersebut.
Faktor produksi tenaga kerja dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
Faktor produksi tenaga kerja berdasarkan kualitas
Tenaga kerja terdidik – Tenaga kerja yang memerlukan pendidikan formal (seperti
tamatan S1 atau minimal lulusan SMA/SMK) untuk dapat melakukan pekerjaannya.
Contohnya seperti arsitek, dokter, pengacara, dan lain sebagainya.
Tenaga kerja terampil – Tenaga kerja yang memerlukan keterampilan khusus untuk
dapat melakukan pekerjaannya. Contohnya seperti tukang jahit, kapster salon, supir,
dan lain sebagainya.
Tenaga kerja tidak terdidik maupun tidak terampil – Tenaga kerja yang tidak
memerlukan pendidikan formal atau tidak memerlukan keterampilan khusus untuk
dapat melakukan pekerjaannya. Contohnya seperti asisten rumah tangga, baby sitter,
kuli bangunan, petugas kebersihan, dan lain sebagainya.
Faktor produksi tenaga kerja berdasarkan sifat pekerjaan
Tenaga kerja jasmani – Tenaga kerja yang lebih membutuhkan tenaga untuk dapat
melakukan pekerjaannya. Contohnya seperti kuli bangunan, petugas kebersihan, kuli
angkut, tukang becak, dan lain sebagainya.
Tenaga kerja rohani – Tenaga kerja yang lebih membutuhkan pikiran dan perasaan
(biasanya kreatif dan inovatif) untuk dapat melakukan pekerjaannya. Contohnya
seperti psikolog, designer, guru, seniman, dan lain sebagainya.
c. Modal (Capital)
Modal (Capital) merupakan faktor produksi yang memiliki peranan penting dalam
mempercepat dan membantu kelancaran dalam proses produksi barang. Modal dibagi
menjadi beberapa macam yaitu sebagai berikut:
Modal berdasarkan sifatnya
Modal tetap – Modal yang memiliki sifat tetap atau tahan lama sehingga dapat
digunakan berkali-kali dalam jangka waktu yang panjang. Misalnya seperti bangunan,
kendaraan, mesin, dan lain-lain.
Modal lancar – Modal yang memiliki sifat sekali pakai. Misalnya seperti kertas, bahan
bakar (bensin), dan lain-lain.
Modal berdasarkan sumbernya
Modal sendiri – Modal yang berasal dari pihak pribadi si pemilik atau suatu
perusahaan.
Modal asing – Modal yang berasal dari pinjaman bank atau pinjaman perusahaan
asing.
Modal berdasarkan kepemilikannya
Modal individu – Modal yang bersumber dan dimiliki oleh seorang individu dan
hasilnya nanti dapat dikatakan sebagai penghasilan bagi si pemilik individu itu
sendiri.
Modal publik – Modal yang bersumber dari pemerintah dan hasilnya akan digunakan
untuk kepentingan bersama.
Modal berdasarkan bentuknya
Modal konkret – Modal yang bentuk fisiknya dapat dilihat secara langsung selama
proses produksi. Misalnya seperti bahan baku dan mesin.
Modal abstrak – Modal yang tidak memiliki bentuk fisik tetapi modal ini sangat
berharga dan sangat berguna bagi suatu perusahaan. Misalnya seperti merek dagang,
hak paten, dan nama baik perusahaan.
d. Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dan keterampilan yang dimiliki
oleh seseorang di dalam mengkoordinasikan faktor-faktor produksi menjadi sedemikian
rupa sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan. Beberapa hal penting yang harus
dimiliki oleh seorang wirausaha yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakan (actuating), serta pengawasan (controlling).
Keterangan :
Q = Output
X = Input
Ketika input input produksi terdiri dari Capital, Labour, Resources, dan Technology,
maka persamaan Fungsi produksi secara matematis sebagai berikut :
Q = f (C,L,R,T)
Keterangan :
Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi atau
dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan
tergantung pada jenis / macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input
akan menyebabkan terjadinya perubahan pada output.
2.4 TEORI FUNGSI PRODUKSI SATU INPUT VARIABEL
Teori fungsi produksi satu input variabel yaitu teori dengan mengansumsikan beberapa
inut dianggap konstan dalam jangka panjang dan hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang
dapat berubah.
Q = f(L)
Keterangan :
Persamaan produksi diatas sangat sederhana karena hanya melibatkan tenaga kerja untuk
mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, faktor produksi yang dapat
berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan
berkeinginan untuk menambah tingkat produksi maka perusahaan hanya dapat menambah
jumlah tenaga kerja.
Jika input produksi adalah tenaga kerja, maka fungsi produksinya menjelaskan tentang
hubungan antara jumlah output yang dihasilkan dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Dengan kata lain, fungsi produksi satu input tenaga kerja menjelaskan pengaruh jumlah
tenaga kerja terhadap jumlah output yang dihasilkan dari suatu produksi.
Jika hanya satu input factor produksi yang dapat diubah secara terus menerus, maka akan
berlaku suatu kondisi di mana pertambahan outputnya akan semakin berkurang secara terus
menerus. Kondisi ini disebut dengan hukum hasil lebih yang semakin berkurang atau the law of
diminishing return.
The Law Of Diminishing Return menyatakan bahwa jika salah satu factor produksi
ditambah terus menerus, maka produksi total akan bertambah terus (dengan pertambahan
semakin mengecil) sampai total produksi mencapai tingkat maksimum dan bila ditambah lagi,
maka produksi total akan semakin berkurang.
Pada teori fungsi produksi satu input variabel ada beberapa hal yang akan dibahas yaitu
Total Product (TP), Average Product (AP) dan Marginal Product (MP).
TP = Q = f(L)
Keterangan :
TP = Total Produk
Q = Quantity (Jumlah barang yang dihasilkan)
f = Function / Fungsi Produksi
L = Labour (Tenaga Kerja)
b. Average Product (AP)
Average Product/ Produk rata rata (AP) adalah rata rata produk yang dihasilkan
oleh setiap input tenaga kerja. Produk rata rata merupakan hasil bagi antara total produk
dengan jumlah tenaga kerja. produk rata rata akan meningkat dengan bertambahnya
dengan tambahan tenaga kerja. setelah mencapai titik maksimumnya, penambahan tenaga
kerja akan menyebabkan turunnya produk rata rata.
Produk rata rata dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus sebagai
berikut:
AP = TP/L
Keterangan :
AP = Produk rata rata
TP = Produk total
L = Jumlah tenaga kerja
d. Contoh Soal
Sebuah perusahaan memiliki fungsi produksi untuk tenaga kerja dan total produk seperti
ditunjukkan pada table di bawah. Tentunkan Average produk AP dan Marginal produk
MP perusahaan tersebut dan gambarkan kurva fungsi produksinya.
Jawab:
Menghitung Produk Rata-Rata (AV)
AP = TP/L
Untuk L = 1 dan TP = 6, maka AP adalah:
AP = 6/1 = 6
Artinya setiap tenaga kerja L menghasilkan 6 produk.
Untuk L = 2 dan TP = 15, maka AP adalah:
AP = 15/2 = 7,5
Artinya setiap tenaga kerja L menghasilkan 7 produk.
Untuk L = 3 dan TP = 27, maka AP adalah:
AP = 27/3= 9
Artinya setiap tenaga L menghasilkan 9 output produk.
Untuk L = 4 dan TP = 36, maka AP adalah:
AP = 36/4= 9
Artinya setiap tenaga L menghasilkan 9 output produk.
Untuk L = 5 dan TP = 42, maka AP adalah:
AP = 42/5= 8,4
Artinya setiap tenaga L menghasilkan 8,4 output produk.
Untuk L = 6 dan TP = 45, maka AP adalah:
AP = 45/6= 7,5
Artinya setiap tenaga L menghasilkan 7,5 output produk.
Untuk L = 7 dan TP = 45, maka AP adalah:
AP = 45/7= 6,4
Artinya setiap tenaga L menghasilkan 6,4 output produk.
Untuk L = 8 dan TP = 42, maka AP adalah:
AP = 42/8= 5,3
Artinya setiap tenaga L menghasilkan 5,3 output produk.
Untuk L = 9 dan TP = 36, maka AP adalah:
AP = 36/9= 4
Artinya setiap tenaga L menghasilkan 4 output produk.
Untuk L = 10 dan TP = 27, maka AP adalah:
AP = 27/10= 2,7
Artinya setiap tenaga L menghasilkan 2,7 output produk.
Dari table dapat diketahui bahwa total produki TP mencapai nilai maksimumnya
yaitu 45 ketika nilai marginal product MP nilai nol dengan tenaga kerja sebanyak 7
tenaga kerja. Sedangkan average product AP mencapai nilai maksimumnya yaitu 9
ketika nilai marginal product MP sama dengan 9 juga dengan jumlah tenaga kerja 4
tenaga kerja.
Kurva Fungsi Produksi Satu Input Faktor Produksi Tenaga Kerja
Gambar berikut menunjukkan kurva atau grafik fungsi produksi satu input
variabel tenaga kerja L yang terdiri dari kurva Produk total TP, Produk rata rata AP,
dan Kurva Produk marjinal MP.
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan
merubah factor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Karena menggunakan dua factor produksi
yang dapat diubah ubah, maka disebut fungsi produksi dua input variabel.
ΔTP = ΔL x MPL
Supaya output selalu sama ketika ada penambahan tenaga kerja dan pengurangan jumlah
modal, maka penurunan output akibat berkurangnya input modal ΔK, harus sama dengan
peningkatan output akibat penambahan tenaga kerja ΔL.
Jadi MRTSLK perusahaan tersebut adalah 3. Angka 3 menunjukkan laju pertukaran antara
modal terhadap tenaga kerja. Artinya, perusahaan dapat mengganti atau menukar atau
mengurangi 3 modal K dengan menambah satu tenaga kerja L.
Table Isoquant
Table berikut menunjukkan contoh gabungan atau kombinasi antara tenaga kerja L dan
modal K untuk menghasilkan output Q 200 unit produk.
Tabel Fungsi Produksi Dua Input Variabel Faktor Produksi Konsep Isoquant
Pada table dapat dilihat penggantian atau pertukaran antara input tenaga kerja L dengan
modal K untuk dapat menghasilkan output Q 200 unit produk.
Saat produksi menggunakan kombinasi B, output 200 unit produk dapat dihasilkan
dengan menggunakan 6 tenaga kerja dan 14 modal. Namun demikian Produsen dapat
mengurangi jumlah modal menjadi 10 dengan menambah 2 tenaga kerja menjadi 8 tenaga kerja
(seperti kombinasi C).
MRTS kombinasi B lebih tinggi dari MRTS kombinasi C, ini artinya dengan kombinasi
B, produsen dapat mengurangi modal lebih banyak setiap kali menambah satu tenaga kerja.
Pada kombinasi B, satu tenaga kerja dapat mengurangi 3 modal, sedangkan pada
kombinasi C, satu tenaga kerja hanya mampu mengurangi 2 modal.
Kurva Grafik Fungsi Produksi Dua Input Faktor Variabel Konsep Isoquant
Pada gabungan atau kombinasi A, untuk menghasilkan output Q 200 unit diperlukan 4
tenaga kerja dengan 20 modal. Kombinasi B, untuk menghasilkan jumlah produk yang sama
perusahaan dapat menambah dua tenaga kerja menjadi 6 tenaga kerja dengan mengurangi jumlah
modal sebanyak 6 dari 20 menjadi 14 modal. Begitu seterusnya sesuai dengan grafiknya.
Dengan demikian, untuk mendapatkan output Q yang sama, perusahaan dapat menambah
penggunaan tenaga kerja dengan mengurangi jumlah modal yang digunakan. Garis yang
menghubungkan titik titik kombinasi A, B, C, D, E dan F disebut kurva atau grafik Isoquant atau
Isokuan.
C = PL x L + PK x K
Keterangan :
C = biaya untuk mendapatkan input
PL = upah tenaga kerja
L = jumlah tenaga kerja
PK = harga modal
K = jumlah modal
Jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dinyatakan dengan rumus berikut
L = C/PL – (PK/PL) x K
Jumlah modal K yang digunakan dapat dinyatakan dengan rumus berikut
K = C/PK – (PL/PK) x L
Buat kurva garis dengan menghubungkan titik 1 (40, 0) dan titik 2 (0, 20)
Kurva Grafik Fungsi Produksi Dua Input Faktor Variabel Konsep Isocost
Sepanjang kurva isocost yaitu dari titik A sampai titik E merupakan titik titik
kemungkinan kombinasi antara tenaga kerja L dan modal K dengan biaya yang dikeluarkan
produsen tetap sama yaitu Rp 160 juta.
Pada Kombinasi A, Produsen mengeluarkan biaya sebesar Rp 160 juta untuk penggunaan
40 tenaga kerja L dan 0 modal K. Dengan biaya yang sama Rp 160 juta, produsen dapat
mengurangi tenaga kerja menjadi 30 tenaga kerja dengan menambah modal menjadi 5 modal K
(seperti pada kombinasi titik B).
Kombinasi lainnya yaitu C, D, dan E merupakan alternatif penggunaan tenaga kerja dan
modal yang berbeda dengan biaya yang sama.
Jika dana yang tersedia lebih besar dari Rp 160 juta, maka kurva bergesar ke kanan, dan
jika dana yang tersedia lebih kecil dari Rp 160 juta, maka kurva bergeser ke kiri.
Cara membuat kurva isocost dengan menentukan titik akhir kurva (curve end point) untuk
titik akhir 1 pada K = 0 dan titik akhir 2 pada L = 0
Buat kurva garis dengan menghubungkan titik 1 (60, 0) dan titik 2 (0, 30)
Pergeseran Kurva Grafik Fungsi Produksi Dua Input Faktor Variabel Konsep Isocost
Pada gambar dapat diketahui, bahwa jika biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja dan
modal dinaikan menjadi Rp 240 juta, maka kurva grafik fungsi isocost bergesar ke arah kanan,
menjauh dari titik nol. Dengan bergesernya kurva fungsi isocost, maka produsen memiliki
kombinasi tenaga kerja dan modal yang baru yaitu titik titik pada kurva isocost C = Rp 240 jt.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Produksi adalah suatu aktifitas pengolahan input menjadi output yang bermanfaat kepada
para konsumen. Untuk melakukan produksi ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan
yaitu faktor Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM)/Tenaga Kerja, Modal dan
Kewirausahaan.
Dalam produksi juga harus diketahui fungsi produksi yaitu hubungan ketergantungan
(fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output
yang dihasilkan. Untuk melakukan perhitungan produksi ada dua teori fungsi yang dikenal yaitu
teori fungsi produksi dengan satu input variabel dan teori fungsi produksi dengan dua input
variabel.
Teori fungsi produksi dengan satu input variabel teori dengan mengansumsikan beberapa
input dianggap konstan dalam jangka panjang dan hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang
dapat berubah. Fungsi produksinya dapat ditulis Q = f(L). Didalam teori fungsi produksi satu
input variabel yang perlu diperhatikan yaitu total product, marginal product, average product dan
pembuatan kurva.
Teori fungsi produksi dengan dua input variabel terjadi jika faktor produksi yang dapat
berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi
produksi dapat ditulis Q = f(L, C). Didalam teori fungsi produksi input dua variabel inilah ada
isoquant dan isocost.
3.2. SARAN
Saran kami sebagai penulis yaitu agar kami bisa kedepannya dalam memperbaiki
makalah kedepannya dan saran bagi pembaca agar terus menambah referensi bacaan agar dapat
terus menambah pengetahuan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Teori Fungsi Produksi Satu Input Variabel, Pengertian Contoh Soal, dari
https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-mikro/teori-fungsi-produksi/
Fungsi Produksi Dua Input Variabel Isoquant Isocost Pengertian Contoh Soal, dari
https://ardra.biz/fungsi-produksi-isoquant-isocost/
Pengertian Teori Produksi, dari https://www.artonang.com/2018/10/pengertian-teori-
produksi.html
TEORI PRODUKSI 1. Pengertian Produksi 2. Jangka Waktu Produksi, dari
https://slideplayer.info/slide/2802943/
Teori Produksi, Fungsi Produksi, Isocost dan Isoquant, dari
https://abstraksiekonomi.blogspot.com/2013/12/teori-produksi-fungsi-produksi-isocost.html
Teori Produksi dan Fungsi Produksi dalam Ekonomi, dari https://portal-ilmu.com/teori-
produksi-dalam-ekonomi/
Faktor-Faktor Produksi dan Fungsi Produksi, dari https://selembar.com/faktor-faktor-produksi-dan-
fungsi-produksi.html
Faktor Produksi, dari https://www.studiobelajar.com/faktor-produksi/