1. Dalam menentukan pilihan, ada beberapa hal yang perlu kita laukan. Di
antaranya adalah sebagai berikut.Analisis biaya peluang. Biaya peluang
adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif
tindakan.
2. Analisis biaya manfaat. Analisis biaya manfaat adalah suatu teknik yang
digunakan untuk membandingkan berbagai biaya dengan manfaat yang
diharapkan.
3. Mengidentifikasi faktor pendorong ekonomi.
4. Menyadari trade off. Trade off adalah situasi ketika seseorang harus
membuat keputusan untuk memilih suatu hal dengan mengorbankan hal lain
dengan alasan ekonomis.
5. Berpegang pada prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi adalah prinsip tindakan
dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil sebesar-besarnya,
atau tindakan dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan
hasil tertentu.
Pengolahan Keuangan.
Langkah-langkah yang dapat kita lakukan da`lam mengelola keuangan antara lain:
- Membuat pembukuan keuangan
- Memonitor dan mengevaluasi keuangan secara berkala
- Membiasakan diri sejak dini untuk menabung.
Biaya Peluang adalah segala sesuatu yang dikorbankan untuk mendapat sesuatu. Biaya
peluang sering disebut “Opportunity Cost”.
1. Biaya Peluang adalah segala sesuatu yang harus anda korbankan untuk
memperoleh sesuatu (Mankiw 2011) “Menurut N. Gregory Mankiw”.
2. Biaya Peluang adalah biaya dari penggunaan sumber daya ekonomi untuk
tujuan tertentu, diukur dalam ukuran keuntungan yang tidak jadi di dapat
karena tidak memilih alternatife itu dibandingkan dengan komoditas yang
didapat sebagai gantinya karena memilih suatu alternative. (Ekelund Ressler
dan tollison, 2006) “Menurut Robert B Ekelund dan Robert D. Tollison”.
3. Keputusan mengandung biaya peluang , karena memilih satu hal dalam
dunia kelangkaan berarti menyerahkan sesuatu yang lain. Biaya peluang
adalah nilai barang atau jasa yang paling berharga yang hilang (Samuelson
dan Nordhaus, 2009) “Menurut Paul A Samuelson dan William D. Nordhaus”.
Prinsip ekonomi menurut”Mankiw” adalah dasar berpikir yang digunakan manusia untuk
memaksimumkan suatu tujuan melalui pengorbanan tertentu, atau untuk mencapai
tujuan tertentu dengan pengorbanan sekecil mungkin (Mankiw, 2011).
a). Konsumen menjadi lebih terarah, rasional, dan cermat dalam kegiatan ekonomi.
b). Konsumen memperoleh kepuasan semaksimal mungkin dengan pengorbanan
sekecil-
kecilnya.
c). Produsen bertindak lebih rasional dan tepat.
d). Distribusi akan lebih rasionlal dan tepat.
Memilih barang dan jasa yang memiliki kualitas yang terbaik dengan harga
yang
murah.
MOTIF EKONOMI
Motif ekonomi merupakan dorongan yangt berasal dalam diri yang mampu membuat
orang melakukan kegiatan ekonomi. Motif Ekonomi dibagi atas tiga bagian:
1) Motif Kegiatan Produksi
Hal terbanyak yang mendorong adalah Motif ekonomi (imbalan materi) dan adapula motif
non ekonomi (imbalan non materi).
2) Motif Kegiatan Konsumsi
Yang mendorong kegiatan ekonomi adalah Motif non ekonomi agar dapat
bertahan hidup, diterima dengan baik dimasyarakat, dan status sosial naik di mata
masyarakat.
3) Motif Kegiatan Distribusi
Motif Distributor menyampaikan barang/jasa dari produsen ke konsumen untuk mem-
peroleh laba sebesar-besarnya. Tapi tidak untuk semua distributor. Contoh: suatu
koperasi membeli pupuk dan pupuk dijual ke petani dengan harga murah / dicicil.
Ilmu Ekonomi dapat dibagi menjadi 8 Cabang Ilmu Ekonomi (Napirin,2011) P:20
a). Ilmu Ekonomi Moneter adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang menbahas
tentang uang,perbankan, dan lembaga keuangan lainnya.
b). Ilmu Ekonomi Publik adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang membahas tentang kebijakan
pemerintah dalam perekonomian.
c). Ilmu Ekonmi Industri adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang memfokuskan pembahasan
pada interaksi berbagai perusahaan didalam suatu industri.
d). Ilmu Ekonomi internasional adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang membahas tentang
kegiatan perekonomian antar bangsa atau antar Negara.
e). Ilmu Ekonomi Regional adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang antara lain membahas
tentang interaksi ekonomi antarwilayah dan proses perkembangan suatu wilayah.
f). Ilmu Ekonomi Sumber Daya Alam adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang membahas
masalah dan alokasi Sumber Daya Alam yang optimal menurut ekonomi.
g). Ilmu Ekonomi Sumber Daya Manusia adalah Cabang Ilmu Ekonomi ang membahas
faktor produksi tenaga kerja.
h). Ilmu Ekonomi Syari’ah bertujuan untuk menerapkan ekonomi islam.
M.A. Mannan mendefinisikan ilmu ekonomi syariah sebagai suatu ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai
islam. Sedangkan , Muhammad Amin Suma mendefinisikan ekonomi syariah sebagai
Ilmu yang membahas perihal ekonomi dari berbagai sudut pandang keislaman,terutama
dari aspek hukum atau syariah ( Muslimin, 2016). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
aturan yang berlaku dalam ekonomi syariah merupakan refleksi dari ajaran dan nlai-nilai
islam , baik dalam berekonomi maupun beribadah. Meskipun demikian, ekonomi syariah
tidak hanya ditujukan untuk orang-orang muslim.
* Prinsip-Prinsip Umum Ekonomi Syariah ( P.24) menurut Prof. Dr. H. Juhaya S. Pradja
(2012)
1. Hutan, Air, dan Udara dengan segala isinya adalah milik Allah SWT. Dan tidak boleh
dimiliki individu.
2. Negara adalah wakil Allah SWT. di bumi yang mempunyai otoritas mengatur
dan mengelok hutan, , air dan udara dengan segala isinya untuk memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat.
3. Negara menjamin pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat
secara jasmani dan rohani (syariah).
4. Negara menjamin kebebasan selama pasar bekrja sesuai dengan garis ketentuan
yang ditetapkan Allah SWT. yaitu keadilan, keseimbangan, dan kemanusiaan.
5. Setiap orang bebas melakukan transaksi dengan siapapun untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan Allah serta hukum dan peraturan yang ditetapkan negara.
Masalah pokok ekonomi dapat dilihat dari sudut pandang pembahasannya, ada 2:
1. Teori Ekonomi Klasik
Masalah ekonomi berfokus pada kegiatan ekonomi produksi, distribusi, dan
konsumsi.
2. Teori Ekonomi Modern
Menyangkut jenis barang dan jumlah yang akan di produksi. Berkaitan pula dengan
pengalokasian sumber daya yang langka di antara berbagai alternatif penggunaannya.
Setelah memutuskan apa yang akan di produksi masyarakat harus memutuskan berapa
jumlah barang tersebut di produksi, sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya
yang harus dialokasikan.
Keputusan mengenai barang apa yang akan di produksi harus dipertimbangkan dengan
cermat. Dalam pengalokasian dana pembangunan, terutama dalam memproduksi
barang-barang, kita harus dapat mengajukan alasan mengapa barang itu di produksi.
2. Bagaimana Memproduksinya?
Hal ini berkaitan dengan teknologi atau metode produksi apa yang digunakan untuk
memproduksi suatu barang. Berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin apa, serta bahan
mentah apa yang akan digunakan. Produksi dengan menggunakan padat karya banyak
menggunakan tenaga manusia, tapi jumlah produksinya terbatas. Jika menggunakan
padat modal maka masalahnya adalah darimana akan di peroleh modal. Masalah yang
kedua adalah bagaimana mengombinasikan faktor produksi yang ada agar berhasil
guna dan berdaya guna. Hal yang berkaitan dengan masalah metode produksi ini
adalah bagaimana melakukan proses produksi tersebut seefisien mungkinsehingga
produksi dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan, baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang.
BAB 3
PERAN PELAKU EKONOMI DALAM KEGIATAN EKONOMI
2. TUJUAN PRODUKSI
Untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Bagi produsen
untuk meningkatkan keuntungan dan menjaga kesinambungan. Bagi konsumen untuk
penyedia dan pemuas kebutuhan.
Q = f ( C,L,R,T )
Keterangan :
Q (Quality) = jumlah barang yang dihasilkan
f (Function) = simbol persamaan fungsional
C (Capital) = modal
L (Labor) = tenaga kerja
R (Raw material) = bahan baku
T (Technology) = teknologi
MP =
AP =
Keterangan :
MP = produk marjinal
AP = produk rata rata
TP = produk total
L = tenaga kerja
= perubahan (selisih)
TC=FC+VC
Keterangan:
TC= Total Cost (Biaya Total)
FC= Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC= Variable Cost (Biaya Variabel)
Keterangan:
AFC= Average Total Cost (Biaya Total Rata-Rata)
TFC= Total Fixed Cost (Total Biaya Tetap)
Q= Quantity (Kuantitas)
Biaya variabel rata-rata (average variable cost) adalah biaya variabel untuk tiap unit
yang dihasilkan. Secara sistematis, biaya total rata-rata dapat ditulis sebagai berikut.
AVC=
Keterangan:
AVC= Average Variable Cost (Biaya Total Rata-Rata)
TVC= Total Variable Cost (Biaya Total Variabel)
Q= Quantity (Kuantitas)
6. KONSEP PENERIMAAN
Secara umum Penerimaan dapat diartikan sebagai sejumlah uang yang diterima
oleh masyarakat dari berbagai sumber. Berdasarkan kepemilikan terhadap faktor
produksi, masyarakat dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Pemilik faktor alam, seperti petani, pemilik bangunn, pemilik perkebunan, dengan
balas jasa berupa sewa.
b. Pemilik faktor produksi tenaga kerja, seperti tenaga ahli, tenaga buruh dan tenaga
terampil, dengan balas jasa berupa upah atau gaji.
c. Pemilik faktor produksi modal, seperti pemilik modal besar, modal kecil, dan modal
menengah, dengan balas jasa berupa bunga modal.
d. Pemilik faktor produksi kewirausahaan, seperti pengusaha besar, pengusaha
menengah dan pengusaha kecil, dengan balas jasa berupa laba.
Jasa Penerimaan
Penerimaan dapat dibagi dalam tiga jenis yaitu, yaitu penerimaan total, penerimaan
marjinal dan penerimaan rata-rata. Penerimaan total atau total average (TR) adalah
penerimaan yang didapat perusahaan dari menjual produknya. Secara matematis
penerimaan total dapat ditulis sebagai berikut.
TR=PxQ
Keterangan:
TR= penerimaan total (total revenue)
P= harga (price)
Q= jumlah barang yang terjual (Quantity)
Penerimaan rata-rata atau average revenue (AR) adalah penerimaan rata-rata per
satuan produk yang dijual. Secara matematis penerimaan rata-rata dapat ditulis
sebagai berikut.
AR=Karena TR= PxQ, maka:
AR=Penerimaan marjinal atau marginal revenue (MR) adalah penambahan penerimaan
total akibat penambahan jumlah barang yang dijual. rumus penerimaan marjinal
sebagai berikut.
7. LABA MAKSIMUM
Profit atau laba adalah kelebihan penerimaan atas biaya. Pada titik tertentu,
penambahan produksi justru akan mengakibatkan penurunan penjualan . maka
pengusaha harus dapat menganalisis titik produksi mana yang mampu memberikan
laba maksimal bagi perusahaan.
Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal digunakan karena pendekatan cardinal memiliki beberapa
kelemahan antara lain, karena pendekatan cardinal bersifat subjektif dalam penentuan
nilai guna total dan nilai guna marjinal.
Pendekatan ordinal lebih memberi penekanan pada preferensi, yaitu bahwa “barang
A lebih saya sukai dibanding barang B”. pendekatan ordinal membuat peringkat atau
urut-urutan kombinasi barang yang dikonsumsi.
D. PELAKU-PELAKU EKONOMI
1. RUMAH TANGGA KELUARGA ATAU RUMAH TANGGA KONSUMEN
Rumah tangga keluarga atau rumah tangga konsumen adalah unit ekonomi yang
paling kecil. Ada dua peran yang dimainkan rumah tangga kelurga dalam kegiatan
ekonomi yaitu sebagai konsumen dan sebagai penyedia faktor-faktor produksi, seperti
tenaga kerja, tanah, modal dan kewirausahaan.
Kegiatan utama rumah tangga keluarga adalah kegiatan konsumsi. Secara singkat
rumah tangga keluarga diasumsikan memiliki cirri-ciri sebagai berikut .
a. Rumah tangga keluarga adalah pemilik dari semua faktor produksi, seperti tenaga
kerja, tanah, modal dan kewirausahaan.
b. Total pendapatan rumah tangga keluarga bearasal dari kompensasi faktor produksi
yang mereka miliki.
c. Kegiatan utama rumah tangga keluarga da;ah konsumsi.
d. Rumah tangga keluarga menghabiskan total pendapatan mereka untuk membeli
barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan.
e. Jika rumah tangga keluarga menyimpan sebagian dari pendapatan mereka.
Simpanan itu akan mengalir keperusahaan dalam bentuk investasi.
3. PEMERINTAH
Sebagai pelaku ekonomi pemerintah juga melakukan konsumsi. Konsumsi itu juga
dapat terlihat dari upaya memanfaatkan layanan sumber daya manusia dari rumah
tangga serta barang dan jasa dari perusahaan untuk menyelenggarakan pemerintahan
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah
Peran pemerintah adalah:
a. Membuat kebijaka untuk mengatur kegiatan produksi konsumsi dan distribusi.
b. Membuat kebijakan untuk mengatur distribusi pendapatan.
c. Membeli barang dan jasa untuk penyelenggara Negara.
d. Menghasilkan barang dan jasa yang dilakukan melalui peran BUMN.
e. Pengadaan infrastruktur untuk kelancaran kegiatan ekonomi.
f. Menyediakan barang-barang public seperti, taman dan jembatan penyeberangan.
g. Kegiatan bantuan dan subsidi bagi masyarakat.
Perekonomian terbuka merupakan gambaran nyata dari pola kegiatan ekonomi modern
saat ini, kenapa demikian ? sebab perekonomian terbuka melibatkan para pelaku
ekonomi sebuah negara dengan pelaku ekonomi negara lain.
a) Rumah Tangga
1) Hubungan dengan perusahaan
Dalam perekonomian, rumah tangga membeli barang atau jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan untuk dikonsumsi.
Rumah tangga mendapatkan penghasilan berupa gaji, bunga, sewa dan
sebagainya dari perusahaan atas balas jasa dari penawaran faktor produksi.
b) Pemerintah
1) Hubungan dengan rumah tangga
Pemerintah mendapatkan setoran pajak dari rumah tangga yang digunakan untuk
kebutuhan operasional, pembangaunan, fasilitas publik dan sebagainya.
c) Perusahaan
1) Hubungan dengan rumah tangga
Perusahaan menghasilkan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi oleh rumah
tangga.
Perusahaan memberikan sejumlah keuntungan dan penghasilan atas balas jasa
berupa gaji, sewa, upah, bunga dan sebagainya.
Perhatikan arus pertama (1) pada diagram diatas, kita tahu bahwa rumah tangga adalah
pemilik faktor produksi oleh sebab itu rumah tangga melakukan penawaran fakor
produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal dan sebagainya kepada perusahaan sebagai
modal perusahaan untuk menjalankan kegiatan produksi.
Pada arus kedua (2), perusahaan mengalirkan arus uang berupa gaji, sewa, laba, bunga
dan sebagainya kepada rumah tangga sebagai balas jasa atas penggunaan faktor
produksi rumah tangga oleh perusahaan.
Selanjutnya pada arus ketiga (3), pendapatan yang sebelumnya dimiliki rumah tangga
akan mengalir kembali ke perusahaan. Hal ini akan terus berlangsung selama rumah
tangga mempunyai pendapatan dan perusahaan masih berproduksi.
Dan yang terakhir pada arus keempat (4), dari perusahaan akan mengalir barang atau
jasa kepada rumah tangga sebagai pemenuh kebutuhannya. Arus barang tersebut bisa
disalurkan melalui perantara seperti pedagang dan sebagainya atau disalurkan langsung
oleh perusahaan.
b) Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor
Bila sebelumnya dalam kegiatan ekonomi dua sektor yang terlibat hanya dua pelaku
ekonomi, dalam kegiatan ekonomi tiga sektor yang terlibat ada tiga pelaku ekonomi yaitu
rumah tangga, pemerintah dan perusahaan. berikut gambaran diagram interaksinya:
Sebenarnya tidak berbeda jauh dengan kegiatan ekonomi dua sektor, hanya saja
terdapat peran pemerintah disini. Kita lihat pada arus satu (1) rumah tangga membeli
barang dan jasa dari perusahaan melalui product market (pasar barang) dengan begitu
perusahaan akan menerima uang dari penjualan barang dan jasa tersebut. Dalam arus
ini, rumah tangga berperan sebagai konsumen sedangkan perusahaan berperan sebagai
penjual. Perusahaan menetapkan harga barang atau jasa berdasarkan biaya produksi,
sedangkan di product market (pasar barang) penetapan harga ditentukan oleh
permintaan rumah tangga dan penawaran perusahaan.
Arus dua (2) pada diagram menunjukan bahwa pendapatan rumah tangga yang
digunakan untuk membeli barang dan jasa dari perusahaan didapatkan dari penjualan
fakor produksi yang dimilikinya kepada perusahaan. Disini perusahaan berperan sebagai
pembeli sedangkan rumah tangga berperan sebagai penjual. Dan harga faktor produksi
ditentukan oleh penawaran rumah tangga dan permintaan perusahaan.
Selanjutnya pemerintah menggunakan pendapatan dari hasil pajak untuk digunakan
membeli barang dan jasa dari pasar faktor produksi, pasar barang dan perusahaan untuk
memberikan fasilitas dan pelayanan kepada masyarakat umum.
Dengan adanya interaksi antar pelaku ekonomi, perputaran barang dan jasa, uang, dan
faktor produksi dapat berlangsung dengan baik sehingga kebutuhan dari masing-masing
pelaku ekonomi dapat terpenuhi.