Anda di halaman 1dari 31

Bab 1

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI


A. Pengertian Ilmu Ekonomi
Kata ekonomi barasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomia yang berasal dari
kata oikos yang berarti Rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan atau aturan.
Jadi oikonomia adalah aturan masyarakat sebagai hukum kodrat yang menetapkan
rumah tangga yang baik. Pemikiran Yunani tentang ekonomi dikembangkan para ahli
untuk mendefinisikan ilmu ekonomi antara lain :
a. Adam Smith “ekonomi adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya
kekayaan Negara.”
b. J.B. say “ekonomi sebagai suatu kajian tentang peraturan yang bisa menentukan
kekayaan.”
c. J.S. Mill “ekonomi adalah praktis tentang produksi dan distribusi kekayaan.”
d. Penson “ekonomi adalah ilmu kesejahteraan material.”
e. N. Gregory Mankiw “ekonomi adalah study tentang cara masyarakat mengelola
sumber-sumber daya langka.”

B. Inti Masalah Ekonomi


Inti masalah ekonomi adalah kelangkaan. Kelangkaan (scarcity) adalah kondisi di
mana manusia memiliki sumber daya ekonomi yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan
yang tak terbatas. Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan disini. Pertama adalah
sumber daya ekonomi bersifat terbatas dan yang kedua adalah pemenuhan kebutuhan
memerlukan sumber daya ekonomi yang tidak terbatas. Kelangkaan semakin nyata
ketika kita ingin memanfaatkan sumber daya ekonomi, seperti sumber daya alam, tenaga
kerja, modal, dan keterampilan kewirausahaan. Jika kita ingin menggunakan suatu
barang lebih dari ketersediaan yang ada, maka barang tersebut menjadi langka.
Kelangkaan dapat disebabkan oleh beberapa hal,antara lain adalah sebagai berikut.
1) Keterbatasan benda pemenuhan kebutuhan di alam. Tidak semua sumber daya alam
yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dapat segera diperbarui,
sehingga lama-kelamaan jumlahnya menjadi sangat terbatas.
2) Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia.
3) Keterbatasan kemampuan manusia mengolah sumber daya ekonomi yang ada.
Disebabkan oleh rendahnya penguasaan teknologi dan kurangnya modal.
4) Peningkatan kebutuhan yang lebih cepat dibandingkan penyediaan sarana
pemenuhan kebutuhan.

C. Menentukan Pilihan yang Tepat


Keinginan yang tidak terbatas dan sumber daya yang terbatas tersebut membuat
orang harus memilih dengan bijak keinginan atau kebutuhan mana yang harus mereka
penuhi di antara berbagai keinginan atau kebutuhan yang ada.

1. Dalam menentukan pilihan, ada beberapa hal yang perlu kita laukan. Di
antaranya adalah sebagai berikut.Analisis biaya peluang. Biaya peluang
adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif
tindakan.
2. Analisis biaya manfaat. Analisis biaya manfaat adalah suatu teknik yang
digunakan untuk membandingkan berbagai biaya dengan manfaat yang
diharapkan.
3. Mengidentifikasi faktor pendorong ekonomi.
4. Menyadari trade off. Trade off adalah situasi ketika seseorang harus
membuat keputusan untuk memilih suatu hal dengan mengorbankan hal lain
dengan alasan ekonomis.
5. Berpegang pada prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi adalah prinsip tindakan
dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil sebesar-besarnya,
atau tindakan dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan
hasil tertentu.

Dalam kegiatan konsumsi, ada beberapa prinsip yang mendasari pilihan


konsumen. Prinsip tersebut anara lain.

1. Pendapatan yang terbatas mengharuskan pemilihan. Oeh karena


penghasilan kita terbatas, maka kita harus memilih barang apa yang akan
dan tidak akan kita beli.
2. Konsumen membuat keputusan dengan mempertimbangkan alternatif. Jika
biaya dua produk sama, konsumen akan memilih produk dengan manfaat
terbesar. Sebaliknya, jika dua produk memiliki manfaat yang sama,
konsumen akan memilih produk dengan harga termurah.
3. Konsumen harus membuat keputusan tanpa informasi sempurna, tetapi
pengetahuan dan pengalaman akan membantu.
4. Terjadinya hukum nilai guna menjual, yaitu ketika jumlah konsumsi
meningkat, nilai guna marjinal yang didapat dari mengonsumsi unit
tambahan mula-mula meningkat sampai pada titik tertentu dan akhirnya
menurun.

D. Skala Prioritas Dan Pengolahan Keuangan


1. Skala Prioritas.
Skala Prioritas adalah urutan pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan.

Berikut adalah prioritas kebutuhan manusia.

Prioritas I ==> Prioritas II ==> Prioritas III


Kebutuhan Primer Kebutuhan Sekunder KebutuhanTersier
Kebutuhan Sekunder Kebutuhan Masa Depan

Pengolahan Keuangan.
Langkah-langkah yang dapat kita lakukan da`lam mengelola keuangan antara lain:
- Membuat pembukuan keuangan
- Memonitor dan mengevaluasi keuangan secara berkala
- Membiasakan diri sejak dini untuk menabung.

E. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan Kebutuhan

1. Kebutuhan tak terbatas


Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai
kemakmuran diperlukan keberadaan alat pemuas kebutuhan.
Ada beberapa jenis kebutuhan antara lain :
a. Berdasarkan tingkat intensitas, dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Kebutuhan Primer, yaitu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi untuk melangsungkan
hidupnya, contoh kebutuhan makan, minum dan tempat tinggal.
2. Kebutuhan Sekunder, yaitu kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer
terpenuhi, contoh motor.
3. Kebutuhan Tersier, yaitu kebutuhan yang bersifat mewah, contoh perhiasan.

b. Kebutuhan berdasarkan waktu pemenuhannya, dibedakan menjadi 2 yaitu :


1. Kebutuhan sekarang, yaitu kebutuhan yang tidak dapat di tunda pemenuhannya dan
harus dilakukan saat ini.
Contohnya orang sakit harus segera berobat.
2. Kebutuhan masa depan, yaitu kebutuhan yang dirancang atau direncanakan untuk
terpenuhi dimasa depan.
Contoh orang tua menabung untuk asuransi anaknya.

c. Kebutuhan berdasarkan sifat pemenuhannya, dibedakan menjadi 2 yaitu :


1. Kebutuhan jasmani, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan masalah kesehatan.
Contoh olahraga, istirahat yang cukup dll.
2. Kebutuhan rohani, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kejiwaan.
Contoh beribadah, rekreasi dll.

d. Kebutuhan berdasarkan subjek, dibedakan menjadi 2 yaitu :


1. Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan untuk perseorangan.
Contoh seorang pelajar membutuhkan buku, bolpoint dll.
2. Kebutuhan bersama, yaitu kebutuhan untuk kepentingan bersama.
Contoh rumah sakit, jalan dll.

2. Barang dan Jasa Sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan


Barang adalah alat pemenuhan kebutuhan manusia yang mempunyai bentuk
fisik. Sedangkan jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak berbentuk
tetapi dapat dirasakan manfaatnya.
a. Jenis Barang
1) Berdasarkan cara memperoleh, dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Barang ekonomi adalah barang yang didapat dengan mengorbankan sesuatu. Contoh
computer dan sepatu.
b. Barang non ekonomi adalah barang yang didapat tanpa pengorbanan. Contoh sinar
matahari.

2) Berdasarkan kepentingan, dibedakan menjadi 4 yaitu :


a. Barang inferior adalah barang yang pemakaiannya disesuaikan dengan pendapatan.
b. Barang esensial adalah barang yang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
dan tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.
c. Barang normal adalah barang yang permintaannya bertambah saat pendapatan
meningkat.
d. Barang mewah adalah barang yang harganya mahal dan dapat meningkatkan status.

3) Berdasarkan cara penggunaan, dibedakan menjadi 2 yaitu ;


a. Barang pribadi adalah barang yang digunakan oleh individu.
b. Barang publik adalah barang yang digunakan oleh orang banyak.

4) Berdasarkan hubungan pemakaian, dibedakan menjadi 2 yaitu :


a. Barang subtitusi adalah barang yang dapat menggantikan barang lain.
b. Barang komplementer adalah barang yang kegunaannya akan betambah jika
digunakan bersama barang yang lain.

5) Berdasarkan proses pengolahan, dibedakan menjadi 3 yaitu :


a. Barang mentah adalah barang yang belum mengalami pengolahan.
b. Barang setengah jadi adalah barang yang telah diolah tetapi belum siap pakai.
c. Barang jadi adalah barang yang sudah diproses sehingga siap pakai.

6) Berdasarkan bentuk dan sifat, dibedakan menjadi 2 yaitu :


a. Barang tetap adalah barang yang bersifat tetap dan tahan lama.
b. Barang bergerak adalah barang yang bersifat tidak tetap.

b. Kegunaan Suatu Barang


1) Kegunaan bentuk adalah kegunaan yang muncul setelah suatu barang
dibentuk.
2) Kegunaan tempat adalah kegunaan yang muncul setelah suatu barang dipindah
tempat.
3) Kegunaan waktu adalah kegunaan yang muncul ketika digunakan tepat waktu.
4) Kegunaan milik adalah kegunaan yang muncul ketika barang tersebut sudah
dimiliki.

F. Memanfaatkan Biaya Peluang.

Biaya Peluang adalah segala sesuatu yang dikorbankan untuk mendapat sesuatu. Biaya
peluang sering disebut “Opportunity Cost”.
1. Biaya Peluang adalah segala sesuatu yang harus anda korbankan untuk
memperoleh sesuatu (Mankiw 2011) “Menurut N. Gregory Mankiw”.
2. Biaya Peluang adalah biaya dari penggunaan sumber daya ekonomi untuk
tujuan tertentu, diukur dalam ukuran keuntungan yang tidak jadi di dapat
karena tidak memilih alternatife itu dibandingkan dengan komoditas yang
didapat sebagai gantinya karena memilih suatu alternative. (Ekelund Ressler
dan tollison, 2006) “Menurut Robert B Ekelund dan Robert D. Tollison”.
3. Keputusan mengandung biaya peluang , karena memilih satu hal dalam
dunia kelangkaan berarti menyerahkan sesuatu yang lain. Biaya peluang
adalah nilai barang atau jasa yang paling berharga yang hilang (Samuelson
dan Nordhaus, 2009) “Menurut Paul A Samuelson dan William D. Nordhaus”.

G. Prinsip dan Motif Ekonomi

Prinsip ekonomi menurut”Mankiw” adalah dasar berpikir yang digunakan manusia untuk
memaksimumkan suatu tujuan melalui pengorbanan tertentu, atau untuk mencapai
tujuan tertentu dengan pengorbanan sekecil mungkin (Mankiw, 2011).

*Menurut Penerapan Prinsip Ekonomi :

a). Hasil yang diperoleh semaksimal mungkin.


b). Kemampuan, alat, dan modal yang digunakan secukupnya.
c). Resiko kerugian diperkecil.

*Tujuan Prinsip Ekonomi :

a). Konsumen menjadi lebih terarah, rasional, dan cermat dalam kegiatan ekonomi.
b). Konsumen memperoleh kepuasan semaksimal mungkin dengan pengorbanan
sekecil-
kecilnya.
c). Produsen bertindak lebih rasional dan tepat.
d). Distribusi akan lebih rasionlal dan tepat.

* Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan oleh Konsumen:

 Menentukan skala prioritas kebutuhan dalam kurun waktu tertentu dengan


memper-

timbangkan jumlah uang yang dimiliki.

 Memilih barang dan jasa yang memiliki kualitas yang terbaik dengan harga
yang

murah dan terjangkau.


 Berusaha untuk memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan dengan
harga yang

murah.

MOTIF EKONOMI

Motif ekonomi merupakan dorongan yangt berasal dalam diri yang mampu membuat
orang melakukan kegiatan ekonomi. Motif Ekonomi dibagi atas tiga bagian:
1) Motif Kegiatan Produksi
Hal terbanyak yang mendorong adalah Motif ekonomi (imbalan materi) dan adapula motif
non ekonomi (imbalan non materi).
2) Motif Kegiatan Konsumsi
Yang mendorong kegiatan ekonomi adalah Motif non ekonomi agar dapat
bertahan hidup, diterima dengan baik dimasyarakat, dan status sosial naik di mata
masyarakat.
3) Motif Kegiatan Distribusi
Motif Distributor menyampaikan barang/jasa dari produsen ke konsumen untuk mem-
peroleh laba sebesar-besarnya. Tapi tidak untuk semua distributor. Contoh: suatu
koperasi membeli pupuk dan pupuk dijual ke petani dengan harga murah / dicicil.

H. Pembagian Ilmu Ekonomi (P.19)


Menurut Stoner dan Hague (Mankiw,2011) berdasarkan subjeknya, Ekonomi
dikelompokkan menjadi Ekonomi deskriptif, teori Ekonomi, dan Ekonomi terapan.
Ekonomi deskriptif mengumpulkan informasi-informasi factual mengenai masalah
Ekonomi. Dengan kegiatan ini, kita memperoleh sejumlah pengetahuan tentang fakta-
fakta atau data empiris yang ada.
Teori Ekonomi adalah bagian dari Ilmu Ekonomi yang bertugas menerangkan hubungan
antara peristiwa–peristiwa ekonomi dan merumuskan hubungan-hubungan tersebut
dalam suatu hukum atau teori ekonomi. Teori Ekonomi terbagi atas Ekonomi Makro dan
Ekonomi Mikro. Ekonomi Makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang khusus
mempelajari mekanisme kerja perekonomia secara keseluruhan. Ekonomi
Mikro mempelajari perilaku individu, rumah tangga konsumen dan rumah tangga
produksi atau perusahaan dalam membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber
daya yang terbatas.
Ekonomi Terapan merupakan Cabang Ilmu Ekonomi yang menggunakan hasil kajian
teori ekonomi untuk menjelaskan fakta-fakta yang dikumpulkan ekonomi deskriptif
sebagai solusi bagi masalah-masalah praktis. Yang termasuk kelompok ekonomi
Terapan adalah Ekonomi industry , ekonomi manajerial dan ekonomi pertanian.

Ilmu Ekonomi dapat dibagi menjadi 8 Cabang Ilmu Ekonomi (Napirin,2011) P:20
a). Ilmu Ekonomi Moneter adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang menbahas
tentang uang,perbankan, dan lembaga keuangan lainnya.
b). Ilmu Ekonomi Publik adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang membahas tentang kebijakan
pemerintah dalam perekonomian.
c). Ilmu Ekonmi Industri adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang memfokuskan pembahasan
pada interaksi berbagai perusahaan didalam suatu industri.
d). Ilmu Ekonomi internasional adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang membahas tentang
kegiatan perekonomian antar bangsa atau antar Negara.
e). Ilmu Ekonomi Regional adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang antara lain membahas
tentang interaksi ekonomi antarwilayah dan proses perkembangan suatu wilayah.
f). Ilmu Ekonomi Sumber Daya Alam adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang membahas
masalah dan alokasi Sumber Daya Alam yang optimal menurut ekonomi.
g). Ilmu Ekonomi Sumber Daya Manusia adalah Cabang Ilmu Ekonomi ang membahas
faktor produksi tenaga kerja.
h). Ilmu Ekonomi Syari’ah bertujuan untuk menerapkan ekonomi islam.

I. Ekonomi Syariah ( P:23)

M.A. Mannan mendefinisikan ilmu ekonomi syariah sebagai suatu ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai
islam. Sedangkan , Muhammad Amin Suma mendefinisikan ekonomi syariah sebagai
Ilmu yang membahas perihal ekonomi dari berbagai sudut pandang keislaman,terutama
dari aspek hukum atau syariah ( Muslimin, 2016). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
aturan yang berlaku dalam ekonomi syariah merupakan refleksi dari ajaran dan nlai-nilai
islam , baik dalam berekonomi maupun beribadah. Meskipun demikian, ekonomi syariah
tidak hanya ditujukan untuk orang-orang muslim.

* Ciri-ciri Sistem Ekonomi Syariah


5 hal yang membentuk sistem ekonomi syariah menurut Nagui dalam Mubarok (2016)

1. Kepemilikan faktor-faktor produksi. Kepemilikan perorangan atas faktor-faktor


produksi berlaku, namun pemanfaatannya harus sesuai kehendak pemberi amanah
yaitu Allah SWT.
2. Sistem Rangsangan. Rangsangan Spiritual dan Moral bekerja dalam system ekonomi
syariah. Kualitas akhlak seseorang menjadi penting dan masyarakat harus
mendorongnya.
3. Alokasi Sumber Daya. Negara turut campur tangan dalam mengendalikan kerakusan
individu sehingga kesejahteraan social dapat ditingkatkan secara maksimal, baik
langsung atau tidak langsung. Kontrol langsung misalnya kebijakan distribusi
pendapatan. Kontrol tidak lanngsung misalnya kebijakan pajak dan pengeluaran
pemerinth.
4. Jaminan Sosial dan Program Penanggulangannya Kemiskinan. Keadilan sosial sangat
penting sehingga Negara dapat mengambil kebijakan pemerataan manfaat antar
individu. Hal ini berarti penurunan tingkat pendapatan golongan atas dan
meningkatkan pendapatan golongan bawah.
5. Penghapusan Riba dan Implementasi Zakat. Penghapusan riba tidak semata-mata
menggantikan bunga dengan bagi hasil saja namun juga membentuk perekonomian
yang berorientasi kesejahteraan. Mengenai Zakat, zakat adalah sebuah instrument
kebijakan sah yang bertujuan mendistribusikan kekayaan kepada kelompok fakir
miskin. Jika hasil pemungutan tidak mencukupi maka pajak lain dapat dan harus
dipungut.

* Prinsip-Prinsip Umum Ekonomi Syariah ( P.24) menurut Prof. Dr. H. Juhaya S. Pradja
(2012)

1. Hutan, Air, dan Udara dengan segala isinya adalah milik Allah SWT. Dan tidak boleh
dimiliki individu.
2. Negara adalah wakil Allah SWT. di bumi yang mempunyai otoritas mengatur
dan mengelok hutan, , air dan udara dengan segala isinya untuk memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat.
3. Negara menjamin pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat
secara jasmani dan rohani (syariah).
4. Negara menjamin kebebasan selama pasar bekrja sesuai dengan garis ketentuan
yang ditetapkan Allah SWT. yaitu keadilan, keseimbangan, dan kemanusiaan.
5. Setiap orang bebas melakukan transaksi dengan siapapun untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan Allah serta hukum dan peraturan yang ditetapkan negara.

* Perbankan Syariah ( P:24 )


Undang-undang no. 21 tahun 2008 menyebutkan perbankan syariah adalah
segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya. Bank Syariah tidak mengenal system bunga, baik bunga yang
diperoleh dari nasabah yang meminjam uang atau bunga yang dibayarkan ke
penyimpanan dana.
Investor yang menempatkan dananya di bank syariah akan mendapatkan imbalan
dalam bentuk bagi hasil atau bentuk lain yangt disahkan dalam syariah islam. Begitu pula
dengan pihak yang membutuhkan dana, mereka akan memperoleh penyaluran dana dari
bank syariah dalam akad jual beli dan kerja sama usaha. Imbalan bank syariah diproleh
dari margin keuntungan dalam bentuk bagi hasil dan atau bentuk lain. Sesuai syariah
islam imbalan yang diterima bank maupun yang dibayarkan pada nasabah tergantung
pada perjanjian antara nasabah dan bank dan harus sesuai dengan syariah islam.

*Fungsi Bank Syariah

 · Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk ttipan dan investasi.


 · Menyalurkan dana kepada pihak lain yang membutuhkan dalam bentuk jual beli
maupun kerja sama usaha.
 Memberikan pelayanan dalam bentuk jasa perbankan syariah
BAB 2
PERMASALAHAN POKOK EKONOMI

Masalah pokok ekonomi dapat dilihat dari sudut pandang pembahasannya, ada 2:
1. Teori Ekonomi Klasik
Masalah ekonomi berfokus pada kegiatan ekonomi produksi, distribusi, dan
konsumsi.
2. Teori Ekonomi Modern

Ada 3 pokok masalah ekonomi yaitu :


Apa dan berapa banyak barang yang di produksi, bagaimana cara memproduksinya,
dan untuk siapa barang tersebut di produksi. 3 pokok tersebut merpakan permasalahan
pokok ekonomi jika di lihat dalam konteks ekonomi mikro.
· Ekonomi Mikro yaitu salah satu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku
individu dan rumah tangga perusahaan dalam membuat keputusan tentang alokasi
sumber daya yang terbatas. Yang mengarah pada satuan-satuan ekonomi yang
mencakup konsumen, produsen, para investor, pekerja, pemilik faktor produksi, dan
setiap orang yang turut berperan dalam kegiata roda perekonomian.

Permasalahan Ekonomi Klasik


1. Produksi
Masalahnya dapat berupa pengadaan input, proses, dan peningkatan hasil output.
2. Distribusi
Walaupun barang dan jasa tersedia namun jika tidak terdistribusikan barang dan jasa
tidak sampai ke tangan konsumen dan tidak dapat di konsumsi.
3. Konsumsi
Konsumsi merupakan kegiatan menggunakan barang dan jasa dengan tujuan
memenuhi kebutuhan

Pemasalahan Pokok Ekonomi Modern


1. Apa dan berapa barang yang di produksi?

Menyangkut jenis barang dan jumlah yang akan di produksi. Berkaitan pula dengan
pengalokasian sumber daya yang langka di antara berbagai alternatif penggunaannya.
Setelah memutuskan apa yang akan di produksi masyarakat harus memutuskan berapa
jumlah barang tersebut di produksi, sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya
yang harus dialokasikan.
Keputusan mengenai barang apa yang akan di produksi harus dipertimbangkan dengan
cermat. Dalam pengalokasian dana pembangunan, terutama dalam memproduksi
barang-barang, kita harus dapat mengajukan alasan mengapa barang itu di produksi.

2. Bagaimana Memproduksinya?
Hal ini berkaitan dengan teknologi atau metode produksi apa yang digunakan untuk
memproduksi suatu barang. Berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin apa, serta bahan
mentah apa yang akan digunakan. Produksi dengan menggunakan padat karya banyak
menggunakan tenaga manusia, tapi jumlah produksinya terbatas. Jika menggunakan
padat modal maka masalahnya adalah darimana akan di peroleh modal. Masalah yang
kedua adalah bagaimana mengombinasikan faktor produksi yang ada agar berhasil
guna dan berdaya guna. Hal yang berkaitan dengan masalah metode produksi ini
adalah bagaimana melakukan proses produksi tersebut seefisien mungkinsehingga
produksi dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan, baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang.

Selain itu ada 3 pertanyaan terkait dengan hal ini :


1. Bagaimana memanfaatkan sumber daya dalam produksi barang dan jasa yang
diinginkan oleh masyarakat dan bagaimana mencegah penggunaan sumber daya
dalam produksi barang dan jasa yang tidak diinginkan oleh masyarakat
2. Bagaimana memastikan perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang dan
jasa tersebut mendapat sumber daya yang di butuhkan.
3. Bagaimana memastikan metode tertentu sebagai kombinasi paling efisien dari
sumber daya sangat diperlukan karena setiap komoditas dapat diproduksi
menggunakan lebih dari satu metode. Setiap metode memiliki keuntungan dan kerugian
tersendiri. Mekanisasi atau peningkatan teknologi meningkatkan kualitas serta
kuantitas, tetapi ini dapat mengakibatkan pengangguran.

3. Untuk siapa diproduksi?


Permasalahan disini adalah siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa saja
yang menikmati hasilnya, atau dengan kata lain adalah bagaimana pendistribusiannya.
Siatem ekonomi pasar berpendapat bahwa sedikit atau banyaknya distribusi
tergantung pada persaingan.jadi, distribusi tergantung pada mekanisme pasar.
Sedangkan sistem ekonomi komando,produksi dan distribusi diatur oleh pemerintah.

Dalam mengatasi masalah-masalah ini, ekonomi mikro membahas beberapa kebijakan,


antara lain :
1. Menentukan pilihan yang paling tepat untuk mengatasi masalah kelangkaan.
2. Bersinergi antara sesama pelaku pasar dan industri untuk membentuk satuan yang
lebih besar.
3. Membentuk kesepakatan dikalangan produsen dan konsumen.
4. Menggunakan teknik analisis ekonomi mikro.
5. Pemanfaatan analisis biaya peluamg dalam rangka menentukan pilihan.

Dalam ekonomi mikro pemerintah juga ikut campur tangan.


Ada beberapa asumsi dalam ekonomi mikro yang dapat digunakan sebagai landasan
membuat kebijakan menyangkut keterlibatan-keterlibatan dalam pasar. Antara lain yaitu
:
1. Berusaha memaksimalkan hasil yang dicapai.
2. Melakukan kegiatan atas dasar kelangkaan.
3. Konsumen dan produsen melakukan kegiatan ekonomi secara rasional, yaitu
memperhitungkan untung dan rugi.
Pengayaan
Permasalahan ekonomi juga dapat disorot dari sudut pandang ekonomi makro.
Sesuai namanya, ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari
bagaimana mekanisme perekonomian secara keseluruhan bekerja. Ini mencakup
struktur, kinerja, perilaku, dan pengambilan keputusan ekonomi secara keseluruhan
dalam perekonomian nasional, regional, dan global. Permasalahan dalam ekonomi
makro mencakup pertumbuhan ekonomi, masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi,
masalah inflasi, serta masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
menyebabkan kapasitas barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat meningkat.
Pertumbuhan ekonomi selalu menjadi harapan semua perekonomian. Pertumbuhan
ekonomi biasanya berhubungan dengan perubahan teknologi. Contohnya adalah
pengenalan internet dan teknologi dalam industri AS secara keseluruhan mempunyai
pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi AS. Selain teknologi, faktor-faktor lain yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah sumber daya manusia, sumber daya alam,
ilmu pengetahuan, budaya, dan modal. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan tidak hanya
sebagai peningkatan kapasitas produksi, tetapi juga sebagai perbaikan kualitas hidup
masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi tidak sama dengan pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi merupakan konsep yang tidak hanya meliputi pertumbuhan
ekonomi, tetapi juga perubahan positif tertentu di bidang kehidupan yang lain.
Pembangunan ekonomi berarti pertumbuhan ekonomi bersama dengan perubahan
dalam distribusi pendapatan nasional dan perubahan teknis serta kelembagaan lainnya
yang diinginkan.
2. Masalah Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi
Dalam system ekonomi bebas atau sistem ekonomi pasar, kegiatan ekonomi
sering mengalami pasang surut. Kadang kala pertumbuhan ekonomi maju pesat dan
kadang kala berjalan lambat, bahkan kadang-kadang merosot. Pergerakan naik turunnya
kegiatan perusahaan-perusahaan demi mencapai kemajuan ekonomi dalam jangka
panjang disebut konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan. Perhatikan peraga berikut.
Grafik pada peraga di atas menunjukkan hubungan antara periode waktu dan
pendapatan nasional yang diwujudkan pada waktu itu. Perhatikan pergerakan dari titik A
ke titik B, dari titik B ke titik C, dari titik C ke titik D, dan dari titik D ke titik E dalam siklus
konjungtur ABCDE. Dari pergerakan itu kita dapat menyimpulkan bahwa pergerakan dari
titik A ke titik B dan dari titik C ke titik D menggambarkan kemunduran ekonomi.
Sebaliknya titik B ke titik C dan titik D ke titik E menggambarkan kemajuan ekonomi.
Pergerakan ini menunjukkan bahwa siklus kegiatan ekonomi sangat stabil. Kemajuan
ekonomi diikuti dengan kemunduran ekonomi.
Siklus dalam suatu periode konjungtur berbeda dengan keadaan konjungtur pada
periode lain. Tetapi sifat-sifat dasar setiap siklus sama. Kurva konjungtur ekonomi terdiri
dari masa pertumbuhan, masa puncak kemakmuran (peak of wealth), masa kemunduran,
masa keterpurukan (peak of crises). Setelah krisis dapat teratasi, akan terjadi masa
pemulihan (recovery), pertumbuhan, dan seterusnya. Siklus ini terbangun seperti
gelombang sinus.
3. Masalah Pengangguran
Pengangguran adalah suatu kondisi ketika seseorang yang dikategorikan dalam
golongan angkatan kerja yang ingin memperoleh pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Pengangguran dapat terjadi karena faktor-faktor berikut.
a. Kekurangan pengeluaran agregat
b. Ingin meninggalkan pekerjaan lama untuk mendapat pekerjaan baru
c. Perusahaan mengganti tenaga kerja manusia dengan peralatan-peralatan canggih,
seperti penggunaan mesin-mesin komputer
d. Ketidaksesuaian antara keterampilan pencari kerja dan keterampilan yang dibutuhkan
dalam industri
e. Masalah inflasi
4. Masalah Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga naik secara umum dan terus-menerus.
Keadaan inflasi akan berbeda dari waktu ke waktu dan dari suatu negara ke negara
lainnya. Ada empat golongan inflasi yaitu ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Pada
inflasi ringan, kenaikan harga masih di bawah angka 10% setahun. Pada inflasi sedang,
kenaikan harga antara 10%-30% setahun. Pada inflasi berat, kenaikan harga antara
30%-100% setahun. Pada hiperinflasi atau inflasi tak terkendali, kenaikan harga berada
di atas 100% setahun.
Inflasi dapat terjadi karena hal-hal berikut.
a. Ketidakseimbangan pengeluaran agregat dibandingkan dengan kemampuan
perusahaan dalam menyediakan barang-barang.
b. Tuntutan kenaikan upah oleh pekerja yang menyebabkan harga pokok barang
bertambah.
c. Kenaikan harga-harga barang yang diimpor.
d. Penawaran uang yang bertambah secara berlebihan tanpa diikuti oleh pertambahan
produksi dan penawaran barang.
e. Kekacauan politik dan ekonomi.
5. Masalah Kemiskinan
Masalah Kemiskinan tampaknya sudah seusia peradaban manusia. Ada dua jenis
kemiskinan, yakni kemiskinan absolut dan kemiskinan relative. Kemiskinan absolut
adalah kondisi penduduk yang benar-benar miskin dan hidup dibawah garis kemiskinan.
Kemiskinan ini kebanyakan terjadi di negara-negara berkembang. Sementara itu,
kemiskinan relative menunjuk pada penduduk yang sudah berada di atas garis
kemiskinan, namun berada dalam strata masyarakat yang paling bawah dibandingkan
masyarakat sekelilingnya. Mereka sudah hidup di atas garis miskin, tetapi mereka masih
berada dalam kondisi rentan untuk jatuh miskin (dibawah garis kemiskinan).
Untuk indikator kemiskinan mutlak biasanya digunakan garis kemiskinan. Garis
kemiskinan menunjukkan jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan pokok minimum makanan yang setara dengan 2.100 kilo kalori per kapita per
hari dan kebutuhan pokok bukan makanan. Penduuk yang memiliki rata-rata pengeluaran
konsumsi per kapita per bulan dibawah garis kemiskinan dikategorikan sebagai
penduduk miskin. Pada bulan September 2015, menurut Badan Pusat Statistik, jumlah
penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,51 juta orang. Persentase penduduk miskin
di daerah perkotaan sebesar 8,22 persen pada September 2015. Sementara penduduk
miskin di daerah perdesaan sebesar 14,09 persen pada September 2015.
Penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan dengan strategi pemberdayaan.
Pemberdayaan secara strategis diarahkan pada tiga hal berikut.
a. Pemberdayaan manusia yang tertinggal dalam pembangunan
b. Pemberdayaan sektor yang tertinggal dalam pembangunan
c. Pemberdayaan wilayah yang tertinggal dalam pembangunan
6. Masalah Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran
Neraca perdagangan atau balance of trade adalah ikhtisar yang menunjukkan
selisih antara nilai transaksi ekspor dan impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu.
Biasanya kurun waktunya satu tahun. Neraca perdagangan suatu negara positif
menunjukkan negara itu mengalami ekspor yang nilai moneternya melebihi impor. Terjadi
surplus perdagangan. Sementara itu, neraca perdagangan suatu negara yang negative
menunjukkan nilai moneter impornya melebihi nilai moneter ekspor. Terjadi defisit
perdagangan.
Neraca pembayaran adalah suatu ikhtisar yang menunjukkan aliran pembayaran
yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri dan dari dalam negeri ke negara
lain dalam satu tahun tertentu. Aliran itu mencakup hal-hal berikut.
a. Aliran penerimaan ekspor serta pembayaran impor barang dan jasa.
b. Aliran penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal asing.
c. Aliran keluar masuk modal jangka pendek seperti deposito di luar negeri.
Neraca pembayaran yang defisit dapat menimbulkan akibat sebagai berikut.
a. Penurunan kegiatan ekonomi dalam negeri karena penggunaan barang impor.
b. Harga valuta asing meningkat.
c. Harga barang impor bertambah mahal.
d. Kegairahan pengusaha berkurang dalam penanaman modal dan membangun usaha
baru.
Untuk mengatasi masalah defisit neraca pembayaran itu, langkah-langkah
kebijakan ekonomi makro yang diterapkan antara lain adalah sebagai berikut.
a) Menstabilkan neraca pembayaran dan kurs valuta asing.
b) Mengusahakan pertumbuhan ekonomi.
c) Mencapai penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi.
d) Menghindari masalah inflasi.
e) Menstabilkan kegiatan ekonomi.
Kristalisasi kebijakan ekonomi bertumpu pada kebijakan berikut.
a. Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang dirancang oleh pemerintah dalam
rangka memengaruhi jumlah uang yang beredar untuk memperbaiki kinerja
perekonomian.
b. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang bertujuan memengaruhi jumlah pengeluaran
dan penerimaan pemerintah. Salah satu tindakan yang secara langsung dapat
memengaruhi pengeluaran dan penerimaan pemerintah adalah sector perpajakan.
c. Kebijakan dengan arah harga barang murah dan bermutu. Hal ini dapat dilakukan,
antara lain dengan mengendalikan keadaan sehingga pekerja tidak meminta kenaikan
upah yang berlebihan dan mengurangi pungutan pajak terhadap yang mengadakan
inovasi produk.
B. Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang
merupakan satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.
Aturan-aturan sistem perekonomian harus dapat menjawab permasalahan barang apa
yang harus diproduksi, bagaimana cara memproduksi, dan untuk siapa barang tersebut
diproduksi.
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh
masyarakat tradisional. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional adalah sbb:
a. Teknik produksi dipelajari secara turun-temurun dan bersifat sederhana,
b. Hanya sedikit menggunakan modal,
c. Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang),
d. Belum mengenal pembagian kerja,
e. Masih terikat dengan tradisi, dan
f. Tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
Kelebihan dari sistem ekonomi tradisional antara lain sbb:
a. Mendorong hubungan kerja sama dan kerukunan sehingga terdapat keselarasan
antarindividu,
b. Barang dihasilkan untuk kelangsungan hidup masyarakatnya sehingga memgurangi
pemborosan,
c. Adat istiadat dan tradisi relatif terjaga, dan
d. Alam relatif terjaga karena masyarakat cenderung menjaga kelestarian alam
sekitarnya.
Kekurangan sistem ekonomi tradisional adalah sbb:
a. Lebih rentan karena bergantung pada kondisi alam,
b. Standar hidup masyarakatnya relatif rendah,
c. Teknologi yang digunakan sederhama dab tradisional, dan
d. Cenderung menolak perubahan sehingga masyarakat kurang berkembang.
Sistem Ekonomi Komando
Pada sistem ekonomi komando (sistem ekonomi pusat / perencanaan) peran
pemerintah sangan dominan, sedangkan peran masyarakat atau pihak swasta sangat
kecil. Contoh negara yang dapat dikatakan mendekati sistem ekonomi komando adalah
Kuba. Ciri sistem ekonomi komando adalah sbb:
a) Semua alat dan sumber daya produksi dimiliki dan dikuasai oleh negara sehingga
hak milik perorangan hampir tidak ada (tidak diakui),
b) Pekerjaan yang tersedia dan siapa yang akan bekerja ditentukan oleh perintah.
Rakyat tidak memilili kebebasan untuk memilih pekerjaan, dan
c) Kebijakan perekonomian diatir oleh pemerintah, sehingga sehala keputusan dalam
perekonomian berada di tangan pemerintah. Perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan seluruhnya dilaksanakan oleh pemerintah.
Kekuatan sistem ekonomi komando adalah sbb:
a) Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran, atau berbagai
keburukan ekonomi lainnya,
b) Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan,
sehingga pasar dalam negeri berjalan lancar,
c) Relatif mudah melakukan distribusi pemdapatan, dan
d) Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
Kelemahan sistem ekonomi komando adalah sbb:
a. Mematikan inisiatif individu unuk maju, sebab segala kegiatan ekonomi diatur secara
terpusat,
b. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat, dan
c. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.

Sistem Ekonomi Pasar


Sistem ekonomi pasar merupakan kebalikan dari sistem ekonomi komando. Pada
sistem ekonomi pasar, kegiatan ekonomi dilakukan oleh oihak swasta. Pemerintah
hanya mengawasi dan melakukan kegiatan ekonomi yang berhubunhan dengan
oenyelenggaraan negara. Contoh negara yang sistem ekonominya mendekati sistem
ekonomi pasar adalah Amerika Serikat dan Inggris.
Ciri-ciri sistem ekonomi pasar adalah sbb:
a) Semua sumber produksi menjadi milik masyarakat. Masyarakat diberi kebebasan
tanpa batas untuk memiliki sumber-sumber produksi,
b) Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi,
c) Masyarakat terdiri atas dua bagian, yaitu golongan pemberi kerja atau pemilik
sumber daya produksi dan golongan pekerja,
d) Timbul persaingan dalam masyarakat,
e) Setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan, dan
f) Kegiatan pasar selalu mempertimbangkan keadaan pasar. Pasar merupakan dasar
setiap tindakan ekonomi. Contohnya, barang apa yang dibutuhkan masyarakat dan
bagaimana memproduksi barang yang bermutu tinggi.
Kekuatan sistem ekonomi pasar adalah sbb:
a) Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah,
b) Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi,
c) Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan
kepada masyarakat,
d) Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu
tidak akan laku di pasar, dan
e) Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif
mencari keuntungan.
Kelemahan sistem ekonomi pasar adalah sbb:
a) Sulit melakukan pemerataan pendapatan; karena persaingan bersifat bebas,
b) Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang
kaya bertambah kaya, yang miskin cenderung tetap miskin,
c) Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat, dan
d) Sering terjadi gejolak dalam perekonomian, karena kesalahan alokasi sumbet daya
oleh individu.
Sistem Ekonomi Campuran
Dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah dan swasta (masyarakat) saling
berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Pemerintah tetap melakukan
kendali dan campur tangan yang bertujuan agar perekonomian tidak lepas kendali
sama sekali dam tidak hanya menguntungkan bagi pemilik modal besar.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran adalah sbb:
a) Pemerintah dan swasta melakukan kegiatan perekonomian,
b) Tatanan ekonomi merupakan mekanisme pasar; namun pemerintah masih terdapat
campur tangan pemerintah, dan
c) Terjadi persaingan dalam perekonomian; namun pemerintah masih tetap melakukan
pengawasan
Kebaikan sistem ekonomi campuran adalah sbb:
a. Terjaminnya kestabilan ekonomi,
b. Pemerintah dapat lebih fokus untuk menggerakkan sektor usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM),
c. Terdapat kebebasan berusaha, dan
d. Terdapat pengakuan atas hak milik individu terhadap sumber produksi meskipun ada
pembatasan.
Keburukan sistem ekonomi campuran adalah sbb:
a) Terdapat kesulitan untuk menentukan batas kegiatan ekonomu yang seharusnya
dilakukan pemerintah dan swasta,
b) Terdapat kesulitan untuk menentukan batas produksi batas sumber produksi yang
dapat dikuasai oleh pemerintah dan swasta.
C.Sistem Perekonomian Indonesia
1. Karakteristik perekonomian Indonesia menurut UUD 1945 PASAL 33:
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
b. Cabang –cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.
c. Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar besar kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan,efisiensi berkeadilan,berkelanjutan ,berwawasan lingkungan,kemnadirian
serta denga menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Dalam penerapannya harus menghindari hal hal negative berikut.
a) Sistem ekonomi liberal yang bebas è eksploitasi {pemerasan terhadap manuasia }
b) Sistem ekonomi komando,yaitu sifat Negara beserta aparatur ekonomi yang
dominan,mendesak dan mematikan potensi serta daya kreasi ekonomi swasta.
c) Adanya persaingan yang tidak sehat,pemusatan ekonomi dan monopoli yang
merugikan.
2. Nilai nilai dasar perekonomian Indonesia menurut UUD 1945 pasal 33:
a. Usaha bersama perekonomian disusun atas dasar usaha bersama antara pemerintah
dan swasta, pemerintah melalui BUMN bahu-membahu membangun perekonomian.
b. Usaha vital dikuasai oleh Negara dengan keberadaan BUMN. Perusahaan
tambang,perusahaan air minum,maupun kereta Api ditangani oleh Negara.
c. Keputusan tentang APBNharus berdasarkan atas hak dab kedaulatan rakyat yang
diwakili oleh anggota DPR.
d. Tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghasilan.
e. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkandemokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian serta dengan menjaga keseimbangan.

BAB 3
PERAN PELAKU EKONOMI DALAM KEGIATAN EKONOMI

A. PRODUKSI SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI


1. PENGERTIAN PRODUKSI
Produksi adalah kegiatan menambah faedah atau kegunaan suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.

2. TUJUAN PRODUKSI
Untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Bagi produsen
untuk meningkatkan keuntungan dan menjaga kesinambungan. Bagi konsumen untuk
penyedia dan pemuas kebutuhan.

3. FAKTOR FAKTOR PRODUKSI


a. Faktor produksi alam (natural resources), antara lain tanah,air,sinar
matahari,udara,dll.
b. Faktor produksi tenaga kerja (labor), antara lain tenaga kerja terampil, tenaga kerja
terdidik, dan tenaga kerja tidak terampil dan terdidik.
c. Factor produksi modal (capital) antara lain benda hasil produksi. Funsinya sebagai
penunjang dalam mempercepat kemempuan dalam memproduksi.
d. Factor produksi keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha (entrepreneurship).

4. TEORI PERILAKU PRODUSEN


Penggabungan berbagi factor produksi yang umum disebut masukan (input)
memberikan hasil produksi yang disebut keluaran (output). Misal dalam mebel, Input
antara lain papan,cat,mesin,dll. Output antara lain meja,kursi,dll. Contoh perilaku
produsen antara lain:
a. Produsen mencari keuntungan dengan menghasilkan barang atau jasa sebanyaknya
melalui modal yang sedikit.
b. Produsen menetapkan biaya produksi berdasarkan factor input.
c. Produsen menghasikan barang dan jasa sesuai kebutuhan konsumen dan tren.
Untuk mengetahui perilaku produsen dalam memproduksi barang dan jasa, kita
akan membahas berbagai hal berikut.

Klasifikasi Faktor Produksi


Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya
dalam waktu tetentu. Contoh gedung,mesin,dan kendaraan. Faktoe produksi variabel
adalah factor produksi yang dapat diubah dengan cepat dalam jangka pendek. Contoh
tenaga kerja dan bahan baku.
Fungsi Produksi Jangka Pendek
Menunjukan hubungan antar input dan output yang dihasilkan oleh kombinasi input.
Secara sistematis dapat ditulis dalam persamaan berikut.

Q = f ( C,L,R,T )

Keterangan :
Q (Quality) = jumlah barang yang dihasilkan
f (Function) = simbol persamaan fungsional
C (Capital) = modal
L (Labor) = tenaga kerja
R (Raw material) = bahan baku
T (Technology) = teknologi

Fungsi Produksi Jangka Panjang


Dalam jangka panjang, semua faktor yang digunakan dalam produksi bersifat
variabel. Konsep fungsi produksi dapat digambarkan dengan kurva isokuan dari kata
iso (sama) dan quant (kuantitas).
Penambahan dan Perluasan Produksi
Penambahan hasil produksi dapat dilakukan dengan jalan menambah faktor
produksinya (ekstentifikasi) atau meningkatkan produktivitas faktor produksi yang ada
(intensifikasi).
Produk Total, Produk Marjinal, dan Produk Rata-Rata
Jumlah output yang dihasilkan selama periode waktu tertentu disebut sebagai
produk total (total product TP). Pertambahan output yang dihasilkan dari pertambahan
satu unit faktor produksi variabel dinamakan produk marjinal (marginal product MP).
Produk marjinal dan produk rata rata dapat ditulis sebagai berikut

MP =
AP =
Keterangan :
MP = produk marjinal
AP = produk rata rata
TP = produk total
L = tenaga kerja
= perubahan (selisih)

Hukum Produk Marjinal Yang Semakin Menurun


Law of diminishing return proporsi input yang tepat untuk mendapatkan output
maksimal. Teori ini menggambarkan bahwa ketika input yang kita miliki melebihi
kapasitas produksi dari input, maka return (pendapatan) kita akan semakin menurun.

5. KONSEP BIAYA PRODUKSI


Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik
yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya
yang harus ada dalam proses produksi, dipengaruhi oleh besar kecilnya unit barang
dan jasa yang diproduksi. Contohnya biaya kontrak atas bangunan, biaya pembayaran
bunga atas uang, dan gaji pegawai tetap.
Biaya variabel (variabel cost) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sesuai dengan
besarnya output. Biaya total (total cost) adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan
untuk menghasilkan barang dan jasa. Biaya total didapatkan dari menjumlahkan biaya
tetap dengan biaya variabel secara matematis adalah sebagai berikut.

TC=FC+VC

Keterangan:
TC= Total Cost (Biaya Total)
FC= Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC= Variable Cost (Biaya Variabel)

Biaya Marjinal (Marginal Cost)


Biaya marjinal atau marginal cost (MC) menunjukkan tambahan biaya yang
diperlukan untuk memproduksi satu unit tambahan output. Secara matetmatis, biaya
marjina dapat ditulis sebagai berikut.
MC=TCn-TCn-1

Biaya Rata-Rata (Average Cost)


Biaya total rata-rata (average total cost) didefinisikan sebgai total
yang harus dikeluarkan untuk setiap unit produksi. Secara matematis, biaya total rata-
rata dapat ditulis sebagai berikut.
ATC=
Keterangan:
ATC= Average Total Cost (Biaya Total Rata-Rata)
TC= Total Cost (Biaya Total)
Q= Quantity (Kuantitas)

Biaya tetap rata-rata dapat ditulis secara matematis sebagai berikut.


AFC=

Keterangan:
AFC= Average Total Cost (Biaya Total Rata-Rata)
TFC= Total Fixed Cost (Total Biaya Tetap)
Q= Quantity (Kuantitas)

Biaya variabel rata-rata (average variable cost) adalah biaya variabel untuk tiap unit
yang dihasilkan. Secara sistematis, biaya total rata-rata dapat ditulis sebagai berikut.
AVC=
Keterangan:
AVC= Average Variable Cost (Biaya Total Rata-Rata)
TVC= Total Variable Cost (Biaya Total Variabel)
Q= Quantity (Kuantitas)

6. KONSEP PENERIMAAN
Secara umum Penerimaan dapat diartikan sebagai sejumlah uang yang diterima
oleh masyarakat dari berbagai sumber. Berdasarkan kepemilikan terhadap faktor
produksi, masyarakat dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Pemilik faktor alam, seperti petani, pemilik bangunn, pemilik perkebunan, dengan
balas jasa berupa sewa.
b. Pemilik faktor produksi tenaga kerja, seperti tenaga ahli, tenaga buruh dan tenaga
terampil, dengan balas jasa berupa upah atau gaji.
c. Pemilik faktor produksi modal, seperti pemilik modal besar, modal kecil, dan modal
menengah, dengan balas jasa berupa bunga modal.
d. Pemilik faktor produksi kewirausahaan, seperti pengusaha besar, pengusaha
menengah dan pengusaha kecil, dengan balas jasa berupa laba.

Jasa Penerimaan
Penerimaan dapat dibagi dalam tiga jenis yaitu, yaitu penerimaan total, penerimaan
marjinal dan penerimaan rata-rata. Penerimaan total atau total average (TR) adalah
penerimaan yang didapat perusahaan dari menjual produknya. Secara matematis
penerimaan total dapat ditulis sebagai berikut.

TR=PxQ

Keterangan:
TR= penerimaan total (total revenue)
P= harga (price)
Q= jumlah barang yang terjual (Quantity)
Penerimaan rata-rata atau average revenue (AR) adalah penerimaan rata-rata per
satuan produk yang dijual. Secara matematis penerimaan rata-rata dapat ditulis
sebagai berikut.
AR=Karena TR= PxQ, maka:
AR=Penerimaan marjinal atau marginal revenue (MR) adalah penambahan penerimaan
total akibat penambahan jumlah barang yang dijual. rumus penerimaan marjinal
sebagai berikut.

7. LABA MAKSIMUM
Profit atau laba adalah kelebihan penerimaan atas biaya. Pada titik tertentu,
penambahan produksi justru akan mengakibatkan penurunan penjualan . maka
pengusaha harus dapat menganalisis titik produksi mana yang mampu memberikan
laba maksimal bagi perusahaan.

B. DISTRIBUSI SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI


1. PENGERTIAN DISTRIBUSI
Distribusi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau lembaga untuk
menyampaikan barang atau jasa dari produsen ke tangan konsumen yang
membutuhkan. Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan distribusi disebut
distributor. Tugas utama kegiatan distribusi adalah membeli barang-barang dari
produsen untuk kemudian dijual kepada konsumen. kegiatan distribusi mencakup
kegiatan berikut ini.
a. Pembelian merupakan kegiatan membeli barang dari produsen.
b. Pemilahan dan pengelompokan barang merupakan kegiatam membungkus dan
mengepak barang yang sudah dipilah dan dikelompokkan.
c. Penggudangan merupakan kegiatan menyimpan sementara didalam gudang, barang
yang dibeli tetapi belum bisa langsung dijual.
d. Pengangkatan dan pengangkutan merupakan kegiatan memindahkan barang dari
lokasi pembelian ke gudang, kemudian dari gudang ke pabrik, atau ke lokasi
konsumen.

2. PIHAK-PIHAK DALAM DISTRIBUSI


Pihak distribusi merupakan orang, badan, atau lembaga yang terlibat dalam
kegiatan distribusi. Berikut adalah orang atau badan yang terlibat dalam kegiatan
distribusi.
a. Agen merupakan perantara yang melakukan pembelian dan penjualan dengan
perjanjian.
b. Makelar merupakan perantara yang menjual atau membeli barang atas nama orang
lain.
c. Komisioner merupakan perantara pemasaran seperti makelar yang menguasai atau
memiliki barangnya.
d. Importer merupakan badan atau perusahaan yang membeli barang-barang dari luar
negeri untuk dijual didalam negeri.
e. Eksportir merupakan badan atau pengusahan yang menjual barang-barang yang
dihasilkan oleh produsen dalam negeri ke luar negeri.
f. Pedagang besar (grosir) merupakan pedagang yang membeli dan menjual abarng
dalam jumlanh besar.
g. Pedagang eceran merupakan pedagang yang membeli barang dari produsen atau
pedagang besar, kemudian menjual barang tersebut kepada konsumen.

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISTRIBUSI


Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi meliputi hal-hal berikut.
a. Produk
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain nilai barang, besar, dan berat
barang, mudah rusaknya barang, dan keluasaan lini produk.
b. Pasar
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain jumlah pembeli, letak geografis,
jumlah pesanan dan kebiasaan dalam pembelian.
c. Produsen
Beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dari segi produsen antara lain pendanaan,
pengalaman dan kemampuan dalam distribusi, pengawasan saluran, dan pelayanan
yang diberikan.
d. Perantara
Beberapa factor yang perlu dipertimbangkan antara lain pelayanan perantara,
keuangan perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume
penjualan, dan ongkos penyaluran barang.

4. MATA RANTAI DISTRIBUSI


Mata rantai distribusi adalah cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyalurkan
barang-barang dari tangan produsen ke tangan konsumen. Mata rantai dibedakan atas:
a. Sangat Pnjang
Mata rantai ini, perusahaan atau produsen menyampaikan barangnya kepada
konsumen akhir melalui banyak sekali distributor atau penyalur.
b. Mata Rantai Panjang
Mata rantai ini, perusahaan menyalurkan barang-barang melalui perantar, tetapi tidak
sepanjang saluran distribusi yang sangat panjang.
c. Mata Rantai Saluran Distribusi Agak Pendek
Mata rantai ini, penggunaan saluran distribusi ;ebih sedikit meskipun terdapat
perantara.
d. Mata Rantai Saluran Distribusi Pendek
Mata rantai ini, perusahaan hanya menggunakan satu perantara yaitu pengecer.
e. Mata Rantai Saluran Distribusi Sangat Pendek/Langsung
Mata rantai ini, perusahaan menjual barangnya langsung pada konsumen akhir.

C. KONSUMEN SEBAGAI KEGIATAN EKONOMI


1. PENGERTIAN KONSUMSI DAN TUJUAN KONSUMSI
Konsumsi adalah kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan faedah
suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
Benda-benda konsumsi mempunyai sejumlah cirri-ciri sebagai berikut.
a. Benda-benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi atau benda yang untuk
memperolehnya diperlukan pengorbanan.
b. Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
c. Manfaat nilai ataupun volume benda-benda yang digunakan tersebut akan habis
sekaligus berangsur-angsur.
Atas dasar habis tidaknya suatu benda pada saat dikonsumsi, benda konsumsi dapat
dibedakan sebagai berikut.
a. Benda yang habis dalam sekali pemakaian. Contoh makanan, minuman dan obat-
obatan.
b. Benda yang pemakaiannya berulang-ulang dalam waktu relative lama. Contoh
pakaian, sepatu, tas, laptop, dan telepon genggam.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI


Faktor Ekonomi
a. Tingkat pendapatan
b. Tingkat harga barang dan jasa
c. Ketersediaan barang dan jasa
Faktor Nonekonomi
a. Jumlah tanggungan keluarga
b. Tingkat pendidikan
c. Tempat tinggal
d. Lingkungan sosial, buadaya, agama dan adat istiadat

3. TEORI PERILAKU KONSUMEN


Teori konsumen terakomodasi dalam dua pendekatan yaitu.
Pendekatan Kardinal
Pendekatan cardinal disebut juga sebagai pendekatan marginal utility. Pendekatan
cardinal dalam analisis konsumen dedasarka pada asumsi bahwa tingkat kepuasan
yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang dapat diukur/dikuantifikasi
dengan satuan tertentu seperti uang, jumlah atau buah.
a. Hukum Gossen I
“Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus menerud,
maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi. Namun, semakin lama kenikmatan
teesebut semakin menurun sampai akhir mencapai batas jenuh.”
b. Hukum Gossen II
“konsumen akan melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai guna marjinal
setiap barang dan jasa yang dikonsumsi akan sama.”

Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal digunakan karena pendekatan cardinal memiliki beberapa
kelemahan antara lain, karena pendekatan cardinal bersifat subjektif dalam penentuan
nilai guna total dan nilai guna marjinal.
Pendekatan ordinal lebih memberi penekanan pada preferensi, yaitu bahwa “barang
A lebih saya sukai dibanding barang B”. pendekatan ordinal membuat peringkat atau
urut-urutan kombinasi barang yang dikonsumsi.
D. PELAKU-PELAKU EKONOMI
1. RUMAH TANGGA KELUARGA ATAU RUMAH TANGGA KONSUMEN
Rumah tangga keluarga atau rumah tangga konsumen adalah unit ekonomi yang
paling kecil. Ada dua peran yang dimainkan rumah tangga kelurga dalam kegiatan
ekonomi yaitu sebagai konsumen dan sebagai penyedia faktor-faktor produksi, seperti
tenaga kerja, tanah, modal dan kewirausahaan.
Kegiatan utama rumah tangga keluarga adalah kegiatan konsumsi. Secara singkat
rumah tangga keluarga diasumsikan memiliki cirri-ciri sebagai berikut .
a. Rumah tangga keluarga adalah pemilik dari semua faktor produksi, seperti tenaga
kerja, tanah, modal dan kewirausahaan.
b. Total pendapatan rumah tangga keluarga bearasal dari kompensasi faktor produksi
yang mereka miliki.
c. Kegiatan utama rumah tangga keluarga da;ah konsumsi.
d. Rumah tangga keluarga menghabiskan total pendapatan mereka untuk membeli
barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan.
e. Jika rumah tangga keluarga menyimpan sebagian dari pendapatan mereka.
Simpanan itu akan mengalir keperusahaan dalam bentuk investasi.

2. RUMAH TANGGA PRODUSEN


Rumah tangga produsen atau sering disebut perusahaan merupakan kesatuan
yuridis dan ekonomis dari factor-faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau
member layanan kepada masyarakat. Jika dilihat dari kepemilikannya, perusahaan
dapat dibedakan menjadi perusahaan milik negara dan perusahaan milik swasta.
Cirri-ciri rumah tangga produsen:
a. Rumah tangga produsen tidak memiliki sumber daya mereka sendiri untuk
memproduksi barang dan jasa.
b. Mereka menyewa faktor-faktor produksi seperti, lahan, tenaga keraj dan modal dari
rumah tangga keluarga.
c. Mereka menggunakan faktor produksi, melakukan kegiatan produksi dan menjual
barang dan jasa kepada rumah tangga keluarga.
d. Mereka membayar pajak kepada pemerintah.
e. Mereka tidak memiliki simpanan.

3. PEMERINTAH
Sebagai pelaku ekonomi pemerintah juga melakukan konsumsi. Konsumsi itu juga
dapat terlihat dari upaya memanfaatkan layanan sumber daya manusia dari rumah
tangga serta barang dan jasa dari perusahaan untuk menyelenggarakan pemerintahan
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. MASYARAKAT LUAR NEGERI


Merupakan pelaku ekonomi yang dapat dilihat dari kegiatan ekspor dan impor
barang dan jasa. Berikut ini keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari kerjasama
dengan masyarakat luar negeri:
a. Pemerintah dapat memperoleh pinjaman untuk membiayai pembangunan.
b. Hasil bumi dan hasil kerajinan Indonesia dapat diekspor keliar negeri untuk
mendapatkan devisa.
c. Memungkinkan [engiriman tenaga kerja untuk bekerja diluar negeri.
d. Memungkinkan dilakukannya alih teknologi maju dari masyarakat luar negeri yang
sangat bermanfaat bagi Negara kita yang sedang membangun.
e. Memungkinkan tenaga kita untuk melakukan impor berbagai kebutuhan konsumsi
dan barang-barang modal untuk menunjang pembangunan.

E. PERAN PELAKU EKONOMI


Peran para pelaku ekonomi:
Rumah Tangga Konsumen
peran rumah tangga konsumen adalah:
a. Sebagai pemakai barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
b. Membantu kelancaran peredaran barang dan jasa
c. Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka perlindungan konsumen
d. Berperan menaikkan atau menurunkan harga factor-faktor produksi.
e. Penyedia factor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah, dan modal.

Rumah Tangga Produsen


Peran produsen adalah:
a. Sebagai penghasil barang dan jasa yang perlu untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat
b. Sebagai pihak yang dapat meningkatkan produk domestic bruto.
c. Sebagai pemakai factor-faktor produksi yang dimiliki oleh konsumen dalam kegiatan
ekonomi yang terkait.
d. Memenuhi kebijakan pemerintah dlam rangka menghasilkan produksi.
e. Mengusahakan kelancaran pasokan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen.
f. Membayar harga barang factor-faktor produksi.
g. Melakukan kegiatan inovasi pada produksi barang.

Pemerintah
Peran pemerintah adalah:
a. Membuat kebijaka untuk mengatur kegiatan produksi konsumsi dan distribusi.
b. Membuat kebijakan untuk mengatur distribusi pendapatan.
c. Membeli barang dan jasa untuk penyelenggara Negara.
d. Menghasilkan barang dan jasa yang dilakukan melalui peran BUMN.
e. Pengadaan infrastruktur untuk kelancaran kegiatan ekonomi.
f. Menyediakan barang-barang public seperti, taman dan jembatan penyeberangan.
g. Kegiatan bantuan dan subsidi bagi masyarakat.

Masyarakat Luar Negeri


Peran masyarakat luar negeri adalah:
a. Tempat mengekspor barang dan jasa.
b. Member pinjaman bagi rumah tangga produsen dan pemerintah.
c. Tempat mengimpor barang dan jasa.
d. Member sumbangan ketika terjadi bencana alam.

1. Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi (Cilculair Flow Diagram) pada Perekonomian


Terbuka

Perekonomian terbuka merupakan gambaran nyata dari pola kegiatan ekonomi modern
saat ini, kenapa demikian ? sebab perekonomian terbuka melibatkan para pelaku
ekonomi sebuah negara dengan pelaku ekonomi negara lain.

Dalam perekonomian terbuka terdapat 4 pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga,


pemerintah, perusahaan dan masyarakat luar negeri. Peran perekonomian luar negeri
sangat besar bagi perekonomian dalam negeri dalam rangka menjalin kerjasama
dibidang ekonomi maupun hubungan diplomatik. Hubungan kerja sama tersebut dapat
berupa perdagangan, investasi dan sebagainya yang tercermin dalam kegiatan ekspor
dan impor. Diagram perekonomian terbuka bisa digambarkan sebagai berikut:

Diagram interaksi pelaku ekonomi 4 sektor


Dapat dilihat, diagram perekonomian terbuka mempnyai 4 pelaku ekonomi yakni rumah
tangga, perusahaan, pemerintah dan masyarakat luar negeri. Dalam perekonomian, ke
empat pelaku ini mempunyai hubungan interaksi yang bertujuan untuk memenuhi
keperluan masing-masing. Hubungan tersebut diantaranya sebagai berikut:

a) Rumah Tangga
1) Hubungan dengan perusahaan
 Dalam perekonomian, rumah tangga membeli barang atau jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan untuk dikonsumsi.
 Rumah tangga mendapatkan penghasilan berupa gaji, bunga, sewa dan
sebagainya dari perusahaan atas balas jasa dari penawaran faktor produksi.

2) Hubungan dengan pemerintah


 Rumah tangga menerima pendapatan berupa gaji, bunga dan sebagainya.
 Rumah tangga mendapatkan fasilitas publik dari pemerintah sebagai timbal balik
dari pembayaran pajak.
 Rumah tangga berkewajiban membayar pajak kepada pemerintah.

3) Hubungan dengan masyarakat luar negeri


 Rumah tangga mengekspor sumber daya ke luar negeri.
 Rumah tangga memenuhi kebutuhan akan barang atau jasa yang tidak diproduksi
didalam negeri dengan cara mengimpornya dari luar negeri.

b) Pemerintah
1) Hubungan dengan rumah tangga
 Pemerintah mendapatkan setoran pajak dari rumah tangga yang digunakan untuk
kebutuhan operasional, pembangaunan, fasilitas publik dan sebagainya.

2) Hubungan dengan perusahaan


 Pemerintah menerima setoran pajak dari perusahaan.
 Pemerintah membeli dan memakai produk yang dihasilkan oleh perusahaan baik
berupa barang maupun jasa.

3) Hubungan dengan masyarakat luar negeri


 Pemerintah menetapkan kebijakan dalam ekspor dan impor.
 Pemerintah mendapatkan penerimaan berupa devisa dari hasil mengekspor
barang dan jasa.
 Pemerintah menerima pajak dari masyarakat luar negeri.

c) Perusahaan
1) Hubungan dengan rumah tangga
 Perusahaan menghasilkan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi oleh rumah
tangga.
 Perusahaan memberikan sejumlah keuntungan dan penghasilan atas balas jasa
berupa gaji, sewa, upah, bunga dan sebagainya.

2) Hubungan dengan pemerintah


 Perusahaan menjual hasil produksinya baik berupa barang atau jasa kepada
pemerintah.
 Perusahaan berkewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah.

3) Hubungan denga masyarakat luar negeri


 Perusahaan melakukan kegiatan ekspor dan impor barang dan jasa dari dan ke
luar negeri.

d) Masyarakat luar negeri


1) Hubungan dengan rumah tangga
 Masyarakat luar negeri menyediakan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga (dalam negeri) dan juga sebaliknya.

2) Hubungan dengan perusahaan


 Masyarakat luar negeri mengekspor barang dan jasa ke perusahaan begitu juga
sebaliknya.

2. Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi (Cilculair Flow Diagram) pada Perekonomian


Tertutup
Selanjutnya kita akan membahas diagram interaksi pelaku ekonomi pada perekonomian
tertutup, Diagram interaksi pelaku ekonomi pada perekonomian tertutup terdiri dari dua
bagian sektor, yaitu kegiatan ekonomi dua sektor serta kegiatan ekonomi tiga sektor.

a) Kegiatan Ekonomi Dua Sektor


Dalam kegiatan ekonomi dua sektor ini, yang terlibat didalamnya hanya dua pelaku
ekonomi, yang pertama adalah rumah tangga dan yang kedua perusahaan. Dalam sektor
ini kita bisa melihat hubungan interaksi atau timbal balik antara kedua pelaku ekonomi
tersebut. Jika kita lihat dalam diagram interaksi (circulair flow diagram) maka akan
tampak sebagai berikut:

Diagram interaksi pelaku ekonomi 2 sektor

Perhatikan arus pertama (1) pada diagram diatas, kita tahu bahwa rumah tangga adalah
pemilik faktor produksi oleh sebab itu rumah tangga melakukan penawaran fakor
produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal dan sebagainya kepada perusahaan sebagai
modal perusahaan untuk menjalankan kegiatan produksi.

Pada arus kedua (2), perusahaan mengalirkan arus uang berupa gaji, sewa, laba, bunga
dan sebagainya kepada rumah tangga sebagai balas jasa atas penggunaan faktor
produksi rumah tangga oleh perusahaan.

Selanjutnya pada arus ketiga (3), pendapatan yang sebelumnya dimiliki rumah tangga
akan mengalir kembali ke perusahaan. Hal ini akan terus berlangsung selama rumah
tangga mempunyai pendapatan dan perusahaan masih berproduksi.

Dan yang terakhir pada arus keempat (4), dari perusahaan akan mengalir barang atau
jasa kepada rumah tangga sebagai pemenuh kebutuhannya. Arus barang tersebut bisa
disalurkan melalui perantara seperti pedagang dan sebagainya atau disalurkan langsung
oleh perusahaan.
b) Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor
Bila sebelumnya dalam kegiatan ekonomi dua sektor yang terlibat hanya dua pelaku
ekonomi, dalam kegiatan ekonomi tiga sektor yang terlibat ada tiga pelaku ekonomi yaitu
rumah tangga, pemerintah dan perusahaan. berikut gambaran diagram interaksinya:

Diagram interaksi pelaku ekonomi 3 sektor

Sebenarnya tidak berbeda jauh dengan kegiatan ekonomi dua sektor, hanya saja
terdapat peran pemerintah disini. Kita lihat pada arus satu (1) rumah tangga membeli
barang dan jasa dari perusahaan melalui product market (pasar barang) dengan begitu
perusahaan akan menerima uang dari penjualan barang dan jasa tersebut. Dalam arus
ini, rumah tangga berperan sebagai konsumen sedangkan perusahaan berperan sebagai
penjual. Perusahaan menetapkan harga barang atau jasa berdasarkan biaya produksi,
sedangkan di product market (pasar barang) penetapan harga ditentukan oleh
permintaan rumah tangga dan penawaran perusahaan.

Arus dua (2) pada diagram menunjukan bahwa pendapatan rumah tangga yang
digunakan untuk membeli barang dan jasa dari perusahaan didapatkan dari penjualan
fakor produksi yang dimilikinya kepada perusahaan. Disini perusahaan berperan sebagai
pembeli sedangkan rumah tangga berperan sebagai penjual. Dan harga faktor produksi
ditentukan oleh penawaran rumah tangga dan permintaan perusahaan.
Selanjutnya pemerintah menggunakan pendapatan dari hasil pajak untuk digunakan
membeli barang dan jasa dari pasar faktor produksi, pasar barang dan perusahaan untuk
memberikan fasilitas dan pelayanan kepada masyarakat umum.

Dengan adanya interaksi antar pelaku ekonomi, perputaran barang dan jasa, uang, dan
faktor produksi dapat berlangsung dengan baik sehingga kebutuhan dari masing-masing
pelaku ekonomi dapat terpenuhi.

Manfaat Diagram Interaksi Antar Pelaku Ekonomi


Dari diagram interaksi antar pelaku ekonomi dapat diperoleh berbagai manfaat, baik bagi
pemerintah maupun bagi masyarakat. Manfaat diagram interaksi antar pelaku
ekonomi bagi pemerintah adalah sebagai berikut.
1. Sebagai alat bantu untuk membuat pola pembangunan nasional.
2. Sebagai sarana untuk mengetahui hak dan kewajiban pemerintah kepada
masyarakat.
3. Sebagai alat bantu untuk mengukur dan mengontrol arus peredaran uang.
4. Sebagai media untuk menentukan struktur ekonomi nasional.
5. Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa serta
faktor-faktor produksi yang terjadi di masyarakat.
6. Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa dan
faktor-faktor produksi dari dan ke luar negeri.
7. Sebagai alat bantu untuk mengatur distribusi pendapatan nasional.
8. Sebagai alat bantu untuk membuat APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara).

Sedangkan Manfaat diagram interaksi antar pelaku ekonomi bagi masyarakat


(rumah tangga) adalah sebagai berikut.
1. Sebagai media untuk mengetahui arus barang dan jasa serta faktor-faktor
produksi yang terjadi dalam kehidupan.
2. Sebagai media untuk mengetahui hak dan kewajiban masyarakat dalam kegiatan
ekonomi bila dihubungkan dengan peran perusahaan, pemerintah, dan
masyarakat luar negeri.
3. Sebagai sarana untuk memperluas wawasan.
4. Sebagai alat bantu untuk mengetahui jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh
masyarakat (misalnya, menjadi eksportir atau importir).

Anda mungkin juga menyukai