Anda di halaman 1dari 78

BAB 1

SEMESTER
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI
1
Indikator pencapaian:

1. Menjelaskan kebutuhan dan alat pemenuhan kebutuhan


2. Mengindentifikasi inti masalah ekonomi
3. Mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi

A. PENGERTIAN ILMU EKONOMI

Kata ekonomi berasal dari bahasa yunani, yakni oikonomia yang berarti manajemen
rumah tangga. Asal katanya adalah oikos dan nomos. Oikos berarti keluarga atau rumah
tangga dan nomos yang berarti peraturan, aturan, atau hukum.

Ekonomi berkaitan dengan bagaimana rumah tangga menggunakan dana terbatas


dengan hati-hati. Ketika manajemen rumah tangga diterapkan dalam pengelolaan
ekonomi, muncullah ekonomi. Pemikiran Yunani tentang ekonomi ini dikembangkan
para ahli untuk mendefinisikan ilmu ekonomi, antara lain berikut ini :

a) Adam Smith menyatakan bahwa ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan
sebab adanya kekayaan negara.
b) J. S. Mill, ekonomi adalah ilmu praktis tentang produksi dan distribusi kekayaan.
c) Penson, ekonomi adalah ilmu kesejahteraan material.
d) J. B. Say menyatakan bahwa ekonomi sebagai suatu kajian tentang peraturan yang
bisa menentukan kekayaan.

B. INTI MASALAH EKONOMI


 Keterbatasan benda pemenuhan kebutuhan di alam. Suber daya alam yang
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dapat segera diperbaruhi, sehinga
lama-kelamaan jumlahnya menjadi sangat terbatas. Contohnya, pembentukan minyak
bumi memerlukan waktu hingga jutaan tahun.
 Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa
banyak sumber daya alam yang rusak karena ulah manusia. Contohnya, banyak hutan

1
yang gundul atau rusak akibat pembalakan liar maupun pembukaan lahan untuk
perladangan atau perkebunan.
 Keterbatasan kemampuan manusia mengolah sumber daya ekonomi yang ada.
Disebabkan oleh rendahnya penguasaan teknologi dan kurangnya modal.
 Peningkatan kebutuhan yang lebih cepat dibandingkan penyediaan sarana pemenuhan
kebutuhan. Peningkatan jumlah manusia menyebabkan bertamhnya jumlah
kebutuhan. Produksi alat pemenuhan kebutuhan tidak sebanding dengan pertambahan
jumlah kebutuhan sehingga terjadi kelangkaan.

C. KEBUTUHAN DAN ALAT PEMENUHAN KEBUTUHAN


1. Kebutuhan Yang Tidak Terbatas
Jenis-Jenis Kebutuhan
a. Jenis-Jenis Kebutuhan Berdasarkan Tingkat Intensitas
Berdasarkan tingkat intensitas atau keharusan pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan
dibedakan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
1) Kebutuhan Primer
Kebutuhan manusia yang harus dipenuhi untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan
primer sering disebut sebagai kebutuhan alamiah atau kebutuhan utama.
2) Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan pelengkap adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer.
Contohnya, manusia perlu melengkapi diri dengan sepatu, tas, dan peralatan untuk
bekerja.
3) Kebutuhan Tersier
Kebutuhan yang bersifat mewah. Umumnya tujuan pemenuhan kebutuhan ini adalah
untuk menaikkan status sosial. Sebagai contoh, penggunaan mobil meah bukan lagi
bertujuan sebagai sarana transportasi, tetapi untuk menujukan status sosial.
Penggunaan perhiasan mahal atau tinggal di apertemen mewah juga dapat menaikkan
status sosial pengguna.
b. Jenis Kebutuhan Berdasarkan Waktu
1) Kebutuhan saat ini adalah kebutuhan yang tidak dapat ditunda pemenuhannya dan
harus dilakukan saat ini. Sebagai contoh, orang yang lapar harus segera makan dan
orang yang sakit harus segera berobat atau dirawat di rumah sakit.

2
2) Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang dirancang atau direncanakan untuk
terpenuhi di masa depan. Sebagai contoh, orang tua menabung atau mengikuti
asuransi pendidikan untuk mempersiapkan biaya kuliah anaknya.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
a. Lingkungan
Orang yang tinggal di daerah yang beriklim dingin cenderung menggunakan pakaian
tebal dan makan-makanan yang mengandung kalori tinggi agar badan mereka tetap
hangat. Sebaliknya, orang yang tinggal di daerah beriklim panas cenderung
berpakaian tipis dan mengindari makanan yang mengandung kalori tinggi.
b. Agama
Salah satu faktor pembeda kebutuhan individu. Orang yang beragama Islam
membutuhkan Al-Quran, sajadah, dan tasbih untuk beribadah serta tidak
mengomsumsi daging babi. Di lain pihak, penganut agama Hindu menggunakan
bunga, janur, dan perlengkapan lainnya untuk melaksanaka ritual keagamaan serta
tidak mengonsumsi danging sapi.
c. Adat Istiadat
Berlaku di suatu daerah juga turut memengaruhi perbedaan kebutuhan dan pola hidup
seseorang. Contohnya, masyarakat suku Melatu Riau memiliki tradisi untuk
menggunakan berbagai jenis pakaian adat berdasarkan waktu atau acara tertentu.
d. Peradaban
Kemajuan peradaban yang berbeda-beda di tiap wilayah juga menyebabkan
perbedaan kebutuhan. Contohnya, nenek moyang kita pada masa lalu cukup
berpakaian sederhana dan makan umbi-umbian.

D. MEMANFAATKAN BIAYA PELUANG


1. Pengertian Biaya Peluang

Biaya peluang adalah segala sesuatu yang dikorbankan untuk mendapat suatu. Setiap
kali kita harus membuat keputusan atau memilih suatu tindakan, kita tidak hanya
memilih, tetap juga harus mempertimbangkan biaya peluang.

Menurut, Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus menyatakan bahwa keputusan


memilih biaya peluang. Karena memilih satu hal dalam dunia kelangkaan berarti
menyerahkan sesuatu yang lain. Biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang paling
berharga yang hilang.

3
Dari beberapa pengertian biaya peluang di atas, diambil beberapa kesimpulan antara
lain:

I. Biaya peluang dari sesuatu adalah apa yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu.
II. Biaya peluang juga dpat menjadi dasar pilihan jika mengerjakanal ternatif yang
dipilih. Hasilnya adalah sesuatu yang tidak didapat dibandingkan dengan sesuatu yang
didapat setelah memilih alternatif tindakan.

Untuk lebih memahami penerapan biaya peluang atau opportunity cost, berikut ini
disajikan contohnya.

Contoh 1.1

Seorang siswa yang baru lulus SMA ingin melanjutkan kuliah untuk mendapatkan
gelar S1. Biaya yang harus dibanyar untuk kuliah di perguruan tingg adalah:

Biaya tetap (hanya 1x) Rp 5.000.000,00

Uang semester 8 x Rp 3.000.000 Rp 24.000.000,00

Pembelian buku Rp 10.000.000,00

Uang asrama 48 perbulan Rp 48.000.000,00

Biaya eksplisit Rp 87.000.000,00

Sebenarnya, calon mahasiswa tersebut jika tidak kuliah dpat bekerja dengan gaji
sebesar Rp 3.000.000,00 sebulan. Jika dia bekerja selama empat tahun, dia akan
memperoleh gaji sebesar Rp 144.000.000,00 (biaya implisit). Hal ini tidak diperbolehnya
karena dia kuliah.

Pertanyaannya, berapa biaya peluang siswa tersebut untuk kuliah S1?

Jawab:

Rp 231.000.000 (Rp 87.000.000 + Rp 144.000.000). ini adalah biaya eksplisit + biaya


implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan. Biaya implisit adalah
biaya peluang. Jadi, biaya peluang dalam contoh ini adalah Rp 144.000.000,00.

2. Perbedaan Biaya Peluang dan Biaya Sehari-hari

4
Biaya adalah pengorbanan untuk mendapatkan suatu tujuan. di suatau perusahaan,
biaya merupakan pengorbanan ekonomis untuk memproduksi suatu barang, memasarkan
suatu barang, atau kegiatan lainnya. Jika pengorbanan itu untuk memproduksi suatu
barang, maka biaya atau pengorbanan tersebut dinamakan biaya produksi.

Biaya terdiri dari biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit perusahaan adalah
pembanyaran tunai untuk membayar sumber daya yang dibeli di “pasar sumber daya”

Latihan Soal :

1. Jelaskan masalah ekonomi yang terutama dibicarakan dala artikel ini?


2. Menurut Anda pemahaman ilmu ekonomi siapa yang relatif tepat dengan artike di
atas? Coba jelaskan alasan Anda

5
BAB 2

MASALAH EKONOMI & SISTEM EKONOMI

Indikator pencapaian:

1. Mampu menjelaskan masalah pokok ekonomi


2. Mampu menjelaskan sistem ekonomi
3. Dapat mengidentifikasi sistem ekonomi Indonesia

Kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas dan beraneka ragam, sedangkan alat dan
sarana untuk memenuhi kebutuhan jumlahnya terbatas. Keadaan semacam ini dapat
menimbulkan kelangkaan dan munculnya permasalahan ekonomi yang sangat mendasar
seperti apa, bagaimana, dan untuk siapa barang-barang diproduksi. Seiring dengan
meningkatnya kegiatan perekonomian menuntut perusahaan untuk mengembangkan
teknologinya, namun di sisi lain justru berdampak pengurangan tenaga kerja yang tidak
sesuai kemampuannya. Untuk itulah, kamu perlu mempelajari pembelajaran ini dengan
tujuan agar kamu dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan sistem ekonomi
yang tepat.

A. KEBUTUHAN

Manusia setiap hari dihadapkan pada berbagai kebutuhan. Kebutuhanmu tentu


berbeda dengan kebutuhan ibumu, begitu juga usaha untuk memenuhinya. Sebagai
pelajar, kamu mempunyai kebutuhan alat-alat tulis, tas sekolah, dan sepatu. Di samping
itu, mungkin kamu juga memerlukan komputer dan kendaraan bila sekolahmu jauh, serta
hiburan atau bermain dengan teman-temanmu. Nah, betapa beragamnya kebutuhan
tersebut. Itu baru kebutuhan dari pihak kamu, belum kebutuhan ibu, bapak, atau
saudaramu yang lain.

Dari kenyataan di atas menunjukkan bahwa kebutuhan manusia beraneka ragam dan
sifatnya tidak terbatas, baik kebutuhan secara fisik maupun secara rohani yang semuanya
memerlukan pemenuhan. Akan tetapi, keragaman kebutuhan manusia tersebut tidak
semuanya dapat dipenuhi dengan alat pemuas kebutuhan yang ada. Untuk itulah manusia
perlu menyusun skala prioritas kebutuhan yang harus dipenuhi agar tercapai
kemakmuran.

1. Kebutuhan Menurut Intensitasnya

6
Dilihat dari intensitasnya atau tingkat kepentingannya, kebutuhan manusia dapat
dibedakan sebagai berikut:

a. Kebutuhan primer, artinya kebutuhan manusia yang mutlak harus dipenuhi terlebih
dahulu, misalnya makanan, pakaian, dan perumahan.
b. Kebutuhan sekunder, artinya kebutuhan yang sifatnya sebagai pelengkap setelah
kebutuhan primer terpenuhi. Misalnya meja, kursi, lemari, peralatan atau
perlengkapan rumah tangga.
c. Kebutuhan tersier, artinya kebutuhan terhadap barang- barang mewah. Kebutuhan
tersier dipenuhi setelah terpenuhinya kebutuhan primer dan sekunder. Misalnya
rumah mewah dan pakaian hasil karya perancang luar negeri.
2. Kebutuhan Menurut Sifatnya

Menurut sifatnya, kebutuhan dibedakan menjadi dua macam yaitu kebutuhan jasmani
dan kebutuhan rohani:

a. Kebutuhan jasmani, artinya kebutuhan yang berupa barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan jasmani atau fisik manusia. Misalnya makan, pakaian, dan olahraga.
b. Kebutuhan rohani, artinya kebutuhan manusia yang bersifat kejiwaan atau rohani.
Misalnya hiburan, agama, pendidikan, rekreasi, keindahan, kenyamanan, dan
keamanan.
3. Kebutuhan Menurut Waktu Pemenuhannya

Alat pemuas kebutuhan menurut wujudnya dapat dibedakan menjadi barang konkret
(berwujud) dan barang abstrak (tidak berwujud):

a. Barang konkret/nyata/material, adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang berupa


zat, dapat diraba dan dilihat. Misalnya rumah, makanan, sepeda motor, mobil, dan
perhiasan.
b. Barang abstrak/immaterial, adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang tidak dapat
diraba dan dilihat tetapi dapat dirasakan, atau lebih dikenal dengan jasa. Misalnya
nama baik (goodwill), hak cipta, dan merk dagang.

B. ALAT PEMUAS KEBUTUHAN (BARANG DAN JASA)

Kita telah mengetahui bahwa untuk memenuhi kebutuhan manusia diperlukan alat
pemuas, atau secara sederhana bisa dipenuhi oleh barang dan jasa.

7
Adapun yang dimaksud barang/jasa adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan atau pemuas kebutuhan manusia. Dengan kata lain, barang adalah setiap benda
berwujud yang mempunyai faedah atau guna (utility) bagi manusia. Dan jasa adalah
benda tak berwujud/abstrak yang juga berfungsi sebagai alat pemuas kebutuhan manusia.

Untuk memperjelas pengertianmu mengenai alat pemuas kebutuhan manusia, berikut


ini akan dikelompokkan berdasarkan sifat, fungsi (tujuan penggunaan), wujud, cara
penggunaan, dan cara pengerjaannya.

1. Barang Menurut Sifatnya

Berdasarkan sifat atau langka tidaknya, barang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
barang ekonomis dan barang bebas:

a. Barang ekonomis, adalah barang yang jumlahnya terbatas bila dibandingkan dengan
kebutuhan manusia, sehingga untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan, baik
tenaga maupun uang. Misalnya makanan, minuman, pakaian, rumah, dan air mineral
yang semuanya harus kamu dapatkan dengan melakukan pengorbanan. Pengorbanan
itu misalnya kamu harus membayar dengan sejumlah harga tertentu.
b. Barang bebas, adalah barang yang tersedia dan tidak terbatas jumlahnya, sehingga
untuk memperolehnya tanpa mengeluarkan pengorbanan. Misalnya air, udara, sinar
matahari, angin, dan hujan yang dapat kamu peroleh tanpa melakukan pengobanan.
2. Barang Menurut Fungsinya (Tujuan Penggunaannya)

Barang menurut tujuan penggunaannya dapat dibedakan menjadi barang konsumsi


dan barang produksi:

a. Barang konsumsi, adalah barang yang langsung dapat memenuhi kebutuhan manusia
(barang jadi). Barang konsumsi disebut juga barang siap pakai, misalnya sepatu, baju,
kaos, dan televisi.
b. Barang produksi/barang modal, adalah barang yang tidak langsung memenuhi
kebutuhan manusia/konsumen, tetapi merupakan alat pembantu dalam proses
produksi. Misalnya mesin produksi, gedung/bangunan pabrik, tanah, dan bahan baku.
3. Barang Menurut Cara Pengerjaannya

Berdasarkan proses pengerjaannya, barang dapat di- kelompokkan sebagai berikut:

8
a. Barang mentah/bahan mentah, adalah barang yang baru dihasilkan oleh alam,
misalnya hasil pertanian, dan hasil perkebunan.
b. Barang setengah jadi adalah barang yang masih dalam proses produksi, misalnya
tepung, kain, dan kulit.
c. Barang jadi, adalah barang yang telah selesai mengalami proses produksi dan
langsung dapat dikonsumsi, misalnya sepatu, kaos kaki, tas, dan pakaian.

Jadi, sudah jelas bahwa barang atau jasa sangat berguna bagi manusia dan mempunyai
nilai serta manfaat yang besar dalam rangka memenuhi berbagai macam kebutuhan
manusia. Menurut Al Meyers, jenis-jenis kegunaan barang atau benda dapat diuraikan
sebagai berikut:

1. Element utility (faedah elemen), artinya benda berguna karena mempunyai zat asli
yang dibutuhkan. Misalnya umbi-umbian, buah-buahan, dan sayur-sayuran.
2. Time utility (faedah waktu), artinya benda akan lebih berfaedah bila digunakan pada
waktu yang tepat. Sebagai contoh menimbun gabah untuk persiapan pada masa
paceklik dan payung pada saat musim hujan.
3. Place utility (faedah tempat), artinya benda yang setelah dipindahkan tempatnya akan
lebih berfaedah bagi manusia. Misalnya pasir di sungai dipindahkan ke kota dan kayu
di hutan dipindahkan ke kota dipakai sebagai bahan bangunan.
4. Form utility (faedah bentuk), artinya benda setelah diubah bentuknya dapat lebih
berfaedah bagi manusia. Misalnya kayu diubah mejadi mebel, kain diubah menjadi
baju/celana, gandum diubah menjadi roti, dan sebagainya.
5. Ownership utility (faedah hak milik), artinya benda yang dapat berfaedah setelah
dimiliki. Misalnya mobil yang masih di toko setelah dibeli oleh konsumen akan
menjadi lebih berguna.

C. HILANGNYA KESEMPATAN TENAGA KERJA JIKA MEMPRODUKSI


BARANG LAIN

Tuhan menganugerahi manusia berbagai sumber daya alam, seperti air, udara, sinar
matahari, barang galian dari alam, dan sebagainya. Sumber daya tersebut digunakan
manusia untuk memproduksi barang. Di samping sumber daya alam, faktor yang sangat
menentukan dalam proses produksi yaitu sumber daya manusia atau tenaga kerja.

9
Sumber daya modal juga tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lain. Sumber
daya modal merupakan investasi yang digunakan untuk pengembangan usaha. Bukankah
harapan dari kegiatan perekonomian yang dilakukan manusia adalah makin berkembang
dan bertambah luas usahanya?

Perlu kamu ketahui, jika suatu kegiatan perekonomian melakukan pengembangan


usaha atau memperluas usaha dengan menghasilkan barang atau memproduksi barang
yang lain, maka akan terjadi penambahan tenaga kerja yang sesuai dengan keahliannya.
Ironisnya, perusahaan justru melakukan pengurangan tenaga kerja karena tidak sesuai
dengan kemampuannya.

Kenyataan tersebut menunjukkan jika perusahaan mengembangkan usahanya dengan


mencari peluang-peluang produksi yang lain sehingga menjadikan hilangnya kesempatan
tenaga kerja untuk bekerja pada perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan adanya
produksi barang yang harus dikorbankan agar barang lain dapat diproduksikan, atau
sering dinamakan biaya peluang.

Biaya peluang/biaya kesempatan/ongkos alternatif (opportunity cost) adalah sejumlah


barang atau pendapatan yang harus dikorbankan agar sejumlah barang yang lain dapat
diproduksi/digunakan. Jadi ongkos alternatif sejumlah barang X adalah sejumlah barang
Y yang harus dikorbankan agar sejumlah barang X dapat diproduksi. Sebagai contoh
suatu ruangan toko disewakan dengan pendapatan sewa Rp150.000,00 per bulan. Pemilik
mempertimbangkan untuk menggunakan sendiri, karena jika digunakan sendiri
diperkirakan akan menghasilkan Rp175.000,00 per bulan. Jadi biaya kesempatan yang
dikorbankan sebesar Rp150.000,00 dan keuntungan yang diperoleh atas keputusan ini
sebesar Rp25.000,00

D. SISTEM EKONOMI

Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk
menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what,
how, dan for whom) McEachern, 2000 : 35. Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi
adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen,
produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan
yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.

10
E. MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI

Sistem ekonomi adalah cara untuk mengatur atau mengorganisasi seluruh aktivitas
ekonomi, baik ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah, maupun rumah tangga
masyarakat atau swasta. Aktivitas ekonomi yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan
yang dilakukan oleh masyarakat yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan
konsumsi.

Setiap pengusaha atau usahawan sebaiknya mengetahui sistem ekonomi untuk


membantu dan mempermudah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehari-hari,
karena sistem ekonomi tersebut tidak dapat lepas dari kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah khususnya di bidang ekonomi.

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang


belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan barter (natura), belum
mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi
dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.

Ciri-ciri Kebaikan Kelemahanan


1. Belum ada 1. Setiap masyarakat 1. Tidak ada kerja sama
pembagian kerja. termotivasi untuk antar- individu atau
2. Pertukaran dengan menjadi produsen. masyarakat.
sistem barter. 2. Produksi tidak 2. Sulit mempertemukan
3. Jenis produksi ditujukan untuk kedua belah pihak
ditentukan sesuai mencari keuntungan. yang saling
dengan kebutuhan. 3. Dengan sistem membutuhkan.
4. Hubungan pertukaran barter, 3. Jenis dan jumlah
masyarakat bersifat masyarakat barang yang
kekeluargaan. cenderung bertindak diproduksi sering
5. Bertumpu pada sektor jujur. tidak mencukupi
agraris. kebutuhan.
6. Keadaan 4. Sulit menetapkan
masyarakatnya masih ukuran dari barang

11
statis, tradisional, dan yang dipertukarkan.
miskin

2. Sistem Ekonomi Kerakyatan

Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi,


artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan
atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan,
bukan kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila,
UUD 1945, serta GBHN, sehingga disebut sebagai “sistem ekonomi berdasar demokrasi
ekonomi Pancasila”.

Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung ciri-ciri positif


sebagai berikut:

a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas- asas kekeluargaan.


b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada
pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
e. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

F. Sistem Perekonomian di Indonesia

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando,


Sistem ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi yang
diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung
demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Demokrasi
Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah
pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan

12
bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan keejahteraan
masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, daya kreasi setiap
warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya dalam membangun
perekonomian.

Latihan soal:

1. Apa yang dimaksud sistem ekonomi?


2. Sebutkan faktor-faktor yang memengaruhi sistem perekonomian suatu negara!
3. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi campuran?
4. Jelaskan perbedaan antara sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi liberal!
5. Jelaskan mengapa koperasi merupakan saka guru perekonomian di Indonesia?
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem “etatisme”?
7. Jelaskan mengapa sistem “Free Fight Liberalisme” tidak sesuai dengan nilai-nilai di
Indonesia?
8. Suatu perusahaan akan menentukan berbagai pilihan produksi sebagai berikut.
Apabila memproduksi barang A diperoleh laba Rp2.000.000,00, memproduksi barang
B diperoleh laba Rp 2.200.000,00, dan memproduksi barang C diperoleh laba
Rp2.500.000,00. Pada akhirnya perusahaan mengambil keputusan untuk
memproduksi barang D. Lakukan diskusi dengan teman-temanmu berapa biaya
peluangnya
9. Sebutkan faktor-faktor penyebab kegagalan sistem perekonomian Indonesia!

13
BAB 3

KEGIATAN EKONOMI & PELAKU EKONOMI

Indikator pencapaian :

 Mampu menmahami tentang definisi pelaku ekonomi dan contohnya


 Mampu mengetahui berbagai kegiatan ekonomi

A. Pengertian pelaku ekonomi

Apa yang dimaksud dengan pelaku ekonomi? Pengertian Pelaku Ekonomi adalah semua


pihak yang melakukan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi), baik itu
perorangan maupun organisasi (pemerintah atau swasta). Pihak-pihak yang berperan sebagai
pelaku ekonomi adalah rumah tangga, perusahaan produsen, pemerintah, lembaga keuangan,
dan masyarakat luar negeri. Semua pihak tersebut memiliki peran masing-masing dan saling
mempengaruhi dalam perekonomian suatu negara.

B. Para Pelaku Ekonomi dan Perannya

Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari kegiatan ekonomi setiap harinya dimana semua
yang terlibat memiliki peran masing-masing. Adapun beberapa pelaku ekonomi adalah
sebagai berikut:

1. Rumah Tangga Keluarga (Konsumen)

Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang lingkupnya kecil baik itu individu
maupun kelompok yang terdiri dari Bapak, Ibu, anak, paman, tante, kakek, nenek, hingga
asisten rumah tangga. Semua rumah tangga pasti membutuhkan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka. Untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya maka
rumah tangga keluarga mengeluarkan penghasilannya untuk membeli berbagai barang/ jasa
yang dibutuhkan. Untuk memperoleh penghasilan, kelompok rumah tangga keluarga
memanfaatkan faktor produksi mereka, yaitu tenaga, untuk dijual kepada rumah tangga
perusahaan. Adapun beberapa kegiatan pokok dari rumah tangga adalah sebagai berikut:

 Memperoleh penghasilan dari perusahaan/ produsen berupa gaji, upah, bunga,


laba, dan sewa.
 Memperoleh penghasilan dari lembaga keuangan dalam bentuk bunga atas
simpanan mereka.

14
 Membelanjakan pendapatan mereka di pasar barang.
 Menabung sebagian dari pendapatan mereka pada lembaga keuangan.
 Membayarkan pajak kepada pemerintah.
 Melakukan transaksi pembelian di pasar uang karena membutuhkan uang tunai
untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

2. Perusahaan/ Produsen

Perusahaan atau rumah tangga perusahaan adalah semua bentuk usaha yang menjalankan
bisnis yang sifatnya tetap dan terus-menerus untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, serta
didirikan, beroperasi, dan berkedudukan di wilayan negara Indonesia.

Adapun beberapa kegiatan kelompok perusahaan atau produsen adalah sebagai berikut:

 Menghasilkan produk, baik itu barang maupun jasa, serta berperan sebagai
pemasuk di pasar barang/ jasa.
 Memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada pada rumah tangga konsumsi
untuk melakukan proses produksi.
 Memohon kredit modal kerja kepada lembaga keuangan untuk membangun atau
mengembangkan usaha mereka.
 Menentukan pembelian berbagai barang modal dan stok barang lainnya.
 Membayarkan pajak kepada pemerintah atas penjualan barang yang dihasilkannya.

3. Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan adalah semua pihak yang melakukan kegiatan keuangan, baik bank
maupun bukan bank, untuk membantu meningkatkan perekonomian suatu negara.

Adapun beberapa kegiatan kelompok lembaga keuangan adalah sebagai berikut:

 Menghimpun dana dari berbagai pihak, baik rumah tangga konsumen maupun
perusahaan.
 Menyediakan kredit modal usaha bagi perusahaan/ produsen untuk meningkatkan
kinerja produksi mereka.
 Menyediakan uang giral untuk kegiatan transaksi keuangan.

15
4. Pemerintah

Pemerintah adalah pihak yang memiliki peran penting dalam perekonomian dimana tugasnya
adalah mengatur dan mengendalikan perekonomian suatu negara dengan berbagai kebijakan
ekonomi untuk memakmurkan warga negaranya. Beberapa kebijakan pemerintah di bidang
ekonomi adalah sebagai berikut:

 Membuatu kebijakan fiskal, yaitu kebijakan yang berkaitan dengan pendapatan


dan pengeluaran negara.
 Membuat kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang berkaitan dengan pengaturan
jumlah uang yang beredar untuk mengendalikan laju inflasi.
 Membuat kebijakan keuangan internasional, yaitu segala kebijakan di bidang
keuangan yang berkaitan dengan dunia internasional. Misalnya perdagangan
internasional, kerjasama ekonomi dengan negara lain.
 Adapun beberapa kegiatan pemerintah dalam perekonomian adalah sebagai
berikut:
 Menarik pajak langsung dan pajak tidak langsung.
 Belanja segala kebutuhan pemerintahan dimana dananya berasal dari pendapatan
negara.
 Melakukan pinjaman dari luar negeri untuk membantu pembiayaan pembangunan
dalam negeri.
 Menyewa tenaga kerja ahli untuk membantu berbagai tugas dan pekerjaan
pemerintah.
 Menyediakan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat.

5. Masyarakat Luar Negeri

Setiap negara memiliki kondisi geografis dan masyarakat yang berbeda-beda. Hal ini
mengakibatkan masing-masing negara memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia
yang berbeda pula. Perbedaan sumber daya tersebut mengakibatkan setiap negara memiliki
ketergantungan pada negara lain karena tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Itulah
sebabnya setiap negara di dunia melakukan perdagangan luar negeri. Adapun beberapa
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri adalah sebagai berikut:

 Menyediakan kebutuhan barang tertentu untuk diimpor oleh negara lain.


 Melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara lain untuk saling memenuhi
kebutuhan masing-masing negara.

16
 Melakukan investasi dengan menyediakan kredit untuk membiayai kegiatan
pembangunan yang dilakukan pemerintah dan swasta di dalam negeri.
 Masuk ke dalam pasar uang Indonesia sebagai penyalur uang dari luar negeri,
peminta kredit, dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan semua cabang perusahaan
mereka di dalam negeri.
 Menjadi media penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang luar
negeri.

Latihan soal:

1. Sebut dan jelaskan kegiatan ekonomi!


2. Jelaskan menurut pendapat anda mengenai pengertian pelaku ekonomi!
3. Sebutkan kegiatan ekonomi apa saja yang dilakukan Indonesia saat ini!

17
BAB 4

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Indikator pencapaian :

 Mampu mengetahui pengertian permintaan dan penawaran


 Mampu memahami hokum permintaan dan penawaran

A. Permintaan

Permintaan adalah jumlah barang dan jasa tertentu yang diminta (dibeli) pada
berbagai kemungkinan tingkat harga dan dalam waktu tertentu. Permintaan tercipta
apabila pembeli memiliki keinginan untuk membeli barang dan jasa yang disertai oleh
kemampuan untuk membayarnya.

1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan


a. Harga Barang Substitusi dan Barang Komplementer

Permintaan terhadap suatu barang dapat di- pengaruhi oleh harga barang-barang lain
yang ada kaitannya seperti barang dapat saling menggantikan (substitusi) dan barang
yang saling melengkapi (komplementer).

Naik turunnya harga barang pengganti (substitusi) dapat memengaruhi permintaan


terhadap barang yang digantikannya. Misalnya, jika harga tiket kereta api naik maka akan
memengaruhi naiknya permintaan tiket bus, demikian pula jika harga tiket kereta api
turun, maka permintaan tiket bus akan ikut menurun.

Demikian pula dengan barang yang saling melengkapi (komplementer). Barang


komplementer atau barang pelengkap yaitu barang yang akan memberikan manfaat penuh
apabila digunakan bersama-sama dengan barang lainnya. Misalnya, kopi dan gula, jarum
dan benang, bensin dan motor, kapur dan papan, kamera dan film, dan sebagainya.
Apabila harga kamera turun, maka dimungkinkan permintaan film akan bertambah.
Sebaliknya jika harga kamera naik maka dimungkinkan permintaan film akan turun.

b. Pendapatan Konsumen

18
Pendapatan konsumen (sebagai pembeli) merupakan faktor yang sangat penting di
dalam menentukan permintaan terhadap berbagai jenis barang. Bila pendapatan
konsumen meningkat, berarti daya beli juga meningkat.

Bayangkan saja, seandainya kalian mempunyai banyak uang, tentu kalian ingin
membelanjakan uang tersebut dan tidak memperdulikan tinggi rendahnya harga. Lain
halnya, jika kalian mempunyai uang pas-pasan. Kalian akan berpikir dua kali untuk
membelanjakan uang tersebut, dan kemungkinan kalian akan mencari harga barang yang
lebih murah dan sesuai dengan kemampuan dana yang kalian miliki.

c. Jumlah Penduduk

Pertambahan jumlah penduduk jelas me- nambah jumlah barang yang dikonsumsi,
akan tetapi proporsinya akan sangat tergantung pada pertambahan dalam kesempatan
kerja. Apabila pertambahan penduduk diiringi oleh pertambahan dalam kesempatan kerja,
maka akan lebih banyak orang yang menerima pendapatan, sehingga daya beli
masyarakat akan meningkat. Meningkatnya daya beli masyarakat berarti akan
meningkatkan permintaan terhadap barang atau jasa.

d. Selera Konsumen

Selera konsumen mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keinginan


masyarakat untuk membeli barang-barang atau jasa-jasa. Contohnya, pada masa-masa
tertentu orang lebih suka terhadap barang konsumsi yang bersifat instan (siap saji),
sehingga permintaan terhadap barang tersebut akan bertambah. Akan tetapi pada saat
yang lain orang akan meninggalkan barang konsumsi yang bersifat instan tersebut karena
mengandung bahan pengawet yang berbahaya untuk kesehatan sehingga permintaan
terhadap barang konsumsi tersebut akan berkurang.

2. Hukum Permintaan

Sifat keterkaitan antara permintaan terhadap suatu barang dan harganya dijelaskan
dalam Hukum Permintaan yang berbunyi sebagai berikut:

Apabila harga suatu barang turun maka permintaan terhadap barang tersebut akan
bertambah, sebaliknya jika harga suatu barang naik maka permintaan terhadap barang
akan berkurang.

19
Jadi antara harga barang dengan permintaan mempunyai sifat hubungan yang berlawanan
arah (negatif). Hal ini sangat logis karena apabila harga suatu barang naik, maka pembeli
akan mencari barang lain sebagai penggantinya yang harganya tidak mengalami kenaikan,
atau jika pendapatan nominal konsumen tetap sementara harga barang naik, maka pendapatan
konsumen tersebut akan menurun, akibatnya konsumen akan mengurangi permintaan
terhadap barang tersebut. Sebaliknya apabila harga barang turun, maka konsumen akan
mengurangi pembelian terhadap barang lain dan menambah pembelian terhadap barang yang
harganya mengalami penurunan tersebut.

Cara untuk menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat
harga dapat dilakukan dengan membuat skedul permintaan. Skedul permintaan merupakan
daftar angka-angka yang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang diminta pada berbagai
tingkat harga. Contohnya dapat kalian perhatikan pada tabel berikut ini.

Jumlah Permintaan Barang

Harga Barang X Jumlah yang Diminta


A Rp 600.000 40
B Rp 500.000 50
C Rp 400.000 60
D Rp 300.000 70
E Rp 200.000 80
F Rp 100.000 100

B. Penawaran

Transaksi di pasar tidak terwujud bila hanya ada permintaan dari pihak pembeli saja.
Permintaan dapat terwujud apabila ada barang-barang dan jasa yang disediakan penjual
(penawaran). Dengan demikian, bila ada permintaan dan penawaran terjadilah transaksi di
pasar. Adapun yang dimaksud penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia
dan dapat dijual oleh penjual. Keinginan para penjual dalam menawarkan barang-
barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor.

1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penawaran


a. Harga Barang Itu Sendiri

20
Harga barang menentukan tingkat penawaran. Contoh, menanam kelapa sawit
merupakan kegiatan yang menguntungkan bagi petani kelapa sawit ketika harga kelapa
sawit tinggi. Petani akan menanam kelapa sawit sebanyak-banyaknya agar memperoleh
ke- untungan yang lebih banyak. Jika perlu, petani akan menambah lahan dan tenaga
kerja untuk menanam kelapa sawit. Sebaliknya, bila harga kelapa sawit turun, tentu petani
tersebut akan mengurangi produksinya, bahkan mungkin tidak menanam kelapa sawit
sama sekali.

b. Biaya untuk Memperoleh Faktor Produksi

Pembayaran kepada faktor-faktor produksi merupakan pengeluaran yang sangat


penting dalam proses produksi. Pengeluaran tersebut mempunyai peran yang sangat besar
dalam menentukan biaya produksi. Biaya produksi akan naik jika harga faktor-faktor
produksi naik. Biaya produksi yang melebihi hasil penjualan akan menyebabkan
kerugian. Hal ini dapat menimbulkan jumlah barang yang ditawarkan berkurang. Jika
penawaran semakin berkurang menyebabkan pengusaha akan menutup usahanya karena
tingkat keuntungan usaha tersebut tidak menarik lagi, atau pindah ke usaha lain.

c. Ekspektasi (Harapan Produsen)

Perkiraan di masa datang berkaitan dengan harga barang. Apabila diperkirakan bulan
depan harga minyak tanah naik, maka produsen dan dis- tributor akan menyimpan
sebagian minyak tanah tersebut untuk ditimbun dan dijual bulan depan. Dapat dipastikan
penjualan minyak tanah saat ini akan turun sehingga penawaran minyak tanah di pasar
menjadi berkurang pula.

C. Harga Keseimbangan (Ekuilibrium)


1. Pasar di Luar Titik Keseimbangan

Pada dasarnya, di pasar pembeli dan penjual selalu mengambil tindakan yang
bertujuan untuk mencapai keseimbangan. Namun dalam keseimbangan pasar ada tiga
keadaan yang terjadi, yaitu:

a. Keadaan kelebihan penawaran (surplus), terjadi apabila jumlah yang ditawarkan di


pasar melebihi dari jumlah barang yang diminta.
b. Keadaan kelebihan permintaan (shortage), terjadi apabila jumlah yang diminta para
pembeli melebihi dari jumlah yang ditawarkan penjual.

21
c. Keadaan ekuilibrium, terjadi apabila jumlah yang ditawarkan para penjual sama
dengan jumlah yang diinginkan pembeli.
2. Perubahan-Perubahan dalam Ekuilibrium

Permintaan dan penawaran dapat berubah karena ada banyak faktor yang
memengaruhi seperti selera konsumen, pendapatan, biaya produksi, dan lain-lain. Hal ini
mengakibatkan kurva permintaan dan kurva penawaran mengalami pergeseran seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya.

Perubahan permintaan dan penawaran ini dapat memengaruhi keadaan keseimbangan.


Ada empat kemungkinan yang menyebabkan perubahan ekuilibrium yaitu:

a. Permintaan bertambah.
b. Permintaan berkurang.
c. Penawaran bertambah.
d. Penawaran berkurang.

D. Elastisitas

Elastisitas merupakan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap
perubahan harga. Konsep elastisitas sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana
responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu perlu dikembangkan
satu pengukuran kuantitas yang menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh
perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini dinamakan elastisitas
permintaan. Adapun ukuran kuantitatif sebagai akibat perubahan harga terhadap
perubahan jumlah barang yang di tawarkan disebut elastisitas penawaran.

Peran Pasar dalam Perekonomian

1. Pengertian Pasar

Pertemuan permintaan dan penawaran tidak hanya dilakukan di pasar (tempat), tetapi
juga di luar pasar, melalui alat-alat komunikasi, misalnya telepon, teleks dan surat.
Barang-barang yang diperdagangkan pun tidak hanya sebatas barang- barang konsumsi,
tetapi juga barang-barang produksi, seperti mesin, bahan mentah, tenaga kerja, dan jasa.
Bahkan, pasar modal, pasar surat berharga (bursa), dan sejenisnya.

22
2. Fungsi Pasar

Dalam kehidupan sehari-hari, pasar tentunya sangat penting. Karena pasar memiliki
fungsi sebagai berikut.

a) Pembentukan nilai harga Pasar berfungsi untuk pembentukan harga (nilai) karena
pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang kemudian saling
menawar dan akhirnya membuat kesepakatan suatu harga. Harga atau nilai ini
merupakan suatu hasil dari proses jual beli yang dilakukan di pasar.
b) Pendistribusian Pasar mempermudah produsen untuk mendistribusikan barang dengan
para konsumen secara langsung. Pendistribusian barang dari produsen ke konsumen
akan berjalan lancar apabila pasar berfungsi dengan baik.
c) Promosi Pasar merupakan tempat yang paling cocok bagi produsen untuk
memperkenalkan (mempromosikan) produk-produknya kepada konsumen. Karena
pasar akan selalu dikunjungi oleh banyak orang, meskipun tidak diundang.

3. Macam-macam Pasar Output

Pasar Menurut Bentuk

Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)

Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran
yang ditandai oleh jumlah produsen dan konsumen sangat banyak dan hampir tidak terbatas.
Ciri-ciri pokok pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut:

a) Terdapat banyak sekali penjual (perusahaan) dan pembeli

Karena terdapat banyak sekali penjual dan pembeli, masing-masing tidak dapat menentukan
harga(price taker). Harga terbentuk dengan kesepakatan antara kedua belah pihak
(mekanisme pasar).

b) Produk-produk homogen (persis sama)

Barang yang dihasilkan oleh para produsen homogen, persis sama baik dalam bentuk, warna,
kualitas, dan lain-lain sehingga produk yang satu merupakan substitusi yang sempurna bagi
produk dari produsen yang lain.

23
c) Bebas keluar masuk pasar

Dalam pasar persaingan sempurna baik penjual maupun pembeli bebas untuk keluar masuk
pasar, tidak ada aturan tertentu yang membatasi hal tersebut. Karena dengan adanya batasan
dan hambatan akan mengurangi persaingan.

d) Penjual dan pembeli mengetahui kondisi pasar secara sempurna

Masing-masing penjual maupun pembeli dapat memperoleh informasi dengan cepat dan tepat
tentang perubahan harga dan produk sehingga masing-masing tidak dapat menjadi penentu
harga.

e) Faktor-faktor produksi bergerak bebas

Faktor-faktor produksi bergerak bebas tidak dikuasai oleh salah satu atau beberapa produsen
saja sehingga tidak ada pihak yang dapat menentukan harga secara sepihak.

f) Tidak ada campur tangan pemerintah

Adanya campur tangan pemerintah akan menimbulkan batasan- batasan dan hambatan untuk
terbentuknya persaingan sempurna.

PERAN PASAR DALAM PEREKONOMIAN

Pasar adalah tempat bertemunya calon pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual
beli barang atau jasa. Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan dengan kegiatannya bukan
tempatnya. Ciri khas sebuah pasar adalah adanya kegiatan transaksi jual beli barang atau jasa.

A. Syarat Terjadinya Pasar


Berdasarkan uraian di atas tersebut, suatu kejadian disebut sebagai suatu pasar apabila
memenuhi beberapa syarat, yaitu :
1. Ada calon penjual dan pembeli.
2. Terjadi hubungan antara penjual dan pembeli secara langsung ataupun tidak langsung.
3. Ada barang dan jasa yang akan diperjual belikan.

B. Macam- Macam Pasar


1. Bentuk pasar menurut sifat barang dan penyerahannya
a. Pasar Konkret / Nyata

24
Pasar ini merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
melakukan transaksi jual beli. Dalam pasar nyata terdapat penjual, pembeli dan
barang yang diperjualbelikan dalam suatu tempat.

b.  Pasar Abstrak
Adalah proses interaksi (hubungan timbal balik) yang dilakukan penjual dan
pembeli dalam rangka mencapai kesepakatan harga dan barang (output) yang akan
diperjualbelikan.
2. Menurut jenis barang yang diperjualbelikan
1. Pasar Barang Konsumsi
Yaitu tempat untuk memperjualbelikan barang-barang konsumsi. Contohnya :
barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sayur mayur, dll.
2. Pasar Barang Produksi
Adalah tempat untuk memperdagangkan faktor-faktor produksi. Contohnya :
mesin-mesin produksi, alat pertanian dan alat transportasi.

C. Fungsi Pasar

a. Fungsi Distribusi
Pasar berfungsi sebagai distribusi maksudnya memudahkan proses pendistribusian
dari produsen ke konsumen. Contohnya jika kita ingin membeli beras, kita tinggal pergi
ke  pasar tanpa harus langsung ke pabrik beras.

b. Pasar Sebagai Pembentuk Harga


Di pasar terdapat penjual yang menawarkan barang-barang atau jasa kepada pembeli..
Pembeli yang membutuhkan barang atau jasa akan berusahan menawar harga dari penjual
tersebut. Setelah terjadinya kesepakatan, maka terbentuklah harga. Oleh sebab itu Pasar
berfungi sebagai pembentukan harga.

c. Pasar Sebagai Sarana Promosi


Pasar sebagai sarana promosi maksudnya pasar memudahkan produsen untuk
mempromosikan barang atau jasa yang akan dijualnya kepada konsumen.

D. Peran Pasar dalam Perekonomian

25
1. Peran Pasar Bagi Produsen
Adapun peranan pasar bagi produsen diantaranya adalah
 Sebagai tempat promosi barang atau jasa .
 Sebagai tempat untuk mencari bahan-bahan produksi.
 Sebagai tempat menjual barang hasil produksi

2. Peran Pasar Bagi Konsumen


Pasar juga berperan bagi konsumen dalam kegiatan perekonomiannya. Peran pasar
bagi konsumen diantaranya adalah
 Sebagai tempat bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
 Pasar memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.
 Pasar sebagai tempat bagi konsumen untuk menawarkan sumber daya yang
dimilikinya.

3. Peran Pasar Bagi Pemerintah


Pasar selain berperan bagi produsen dan konsumen, pasar juga berperan bagi
pemerintah. Peran pasar bagi pemerintah antara lain.
 Sebagai sumber pendapatan bagi Negara/Pemerintah
 Sebagai penunjang bagi kelancaran pembangunan nasional, karena di pasar terdapat
bahan bangunan sebagai penunjang pembangunan dan di pasar pemerintah
memperoleh pendapatan yang kemudian pendapatan itu dipakai untuk pembangunan
di Negeri ini.
Latihan Soal :

1. Bagaimana keseimbangan pasar tercapai? Apa yang terjadi bila dalam keseimbangan
pasar terjadi perubahan-perubahan berikut:
a. Permintaan bertambah.
b. Penawaran berkurang.
2. Jelaskan tujuan mempelajari elastisitas!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pasar?
4. Apa-apa saja peran pasar bagi perekonomian?
5. Menurut anda apa peran pasar dlam kegiatan distribusi?

26
BAB 5
OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)
Indikator pencapaian :
 Mampu menjelaskan pengertian OJK serta lembaga jasa keuangan
 Mampu menjelaskan fungsi, peran serta jenis dari pasar modal
 Mampu menyebutkan jenis asuransi, dana pension dan pegadaian

OJK adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang
mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang untuk mengatur dan mengawasi lembaga jasa
keuangan, serta melindungi konsumen sektor jasa keuangan di Indonesia. OJK dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

A. Peralihan Pengawasan Sektor Jasa Keuangan ke OJK


Pengawasan sistem keuangan di Indonesia meliputi pengawasan makroprudensial dan
mikropudensial. Pengawasan makroprudensial mengacu pada stabilitas sistem keuangan
secara menyeluruh terhadap industri jasa keuangan sedangkan pengawasan
mikroprudensial mengacu pada stabilitas industri dan lembaga jasa keuangan.
Pengawasan mikroprudensial memiliki peran yang penting bagi setiap individu lembaga
jasa keuangan mengingat kelangsungan usaha setiap lembaga jasa keuangan harus
dipantau secara terus-menerus dan sistematis. Pada masa sebelum OJK dibentuk,
pengawasan lembaga jasa keuangan di industri pasar modal dan industri keuangan non-
bank dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-
LK) Kementerian Keuangan, dan industri perbankan diawasi oleh Bank Indonesia (BI).
Pengalihan pengawasan lembaga jasa keuangan dari kedua lembaga dimaksud ke OJK
dilakukan secara bertahap. Untuk industri pasar modal dan industri keuangan non-bank
pengalihan dilakukan pada tanggal 31 Desember 2012, sedangkan untuk industri
perbankan pada tanggal 31 Desember 2013. Di samping itu, pada tahun 2015,
berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro,
OJK memiliki tugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan Lembaga
Keuangan Mikro.

B. Latar Belakang Terbentuknya OJK


1. Amanat Undang-undangUndang-Undang

27
Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
menjadi Undang-Undang, mengamanatkan pembentukan lembaga pengawasan sektor jasa
keuangan yang mencakup perbankan, asuransi, dana pensiun, sekuritas, modal ventura
dan perusahaan pembiayaan, serta badan-badan lain yang menyelenggarakan pengelolaan
dana masyarakat

2. Perkembangan Industri Keuangan


Proses globalisasi dalam sistem keuangan dan pesatnya kemajuan di bidang teknologi
informasi serta inovasi keuangan telah menciptakan industri keuangan yang sangat
kompleks, dinamis, dan saling terkait.

3. Konglomerasi Lembaga Jasa Keuangan


Saat ini terdapat kecenderungan lembaga jasa keuangan besar memiliki beberapa anak
perusahaan di bidang keuangan yang berbeda-beda kegiatan usahanya (konglomerasi).
Misalnya, bank memiliki anak perusahaan dalam bentuk asuransi, perusahaan sekuritas,
perusahaan pembiayaan, dan dana pensiun. Konglomerasi lembaga keuangan tersebut
mendorong terciptanya kompleksitas kegiatan usaha lembaga jasa keuangan.

C. Tujuan Dibentuknya OJK


Salah satu karakteristik khusus yang dimiliki OJK serta menjadi nilai tambah
keberadaan OJK sebagaimana diamanatkan dalam UU OJK adalah kewenangannya di
bidang edukasi dan perlindungan konsumen. Kewenangan ini tercermin dalam amanat
Pasal 4 UU OJK, yang menyebutkan bahwa pembentukan OJK dilakukan dengan tujuan
agar:
 Keseluruhan kegiatan dalam sistem jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil,
transparan, dan akuntabel.
 Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil.
 Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

D. Fugsi dan Tugas OJK

28
Fungsi dan tugas OJK adalah menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan
yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan dalam sektor jasa keuangan. OJK adalah
lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain. OJK melaksanakan
tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
1. Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan.
2. Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal
3. Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan,
dan lembaga jasa keuangan lainnya.

E. Wewenang OJK
Wewenang Pengaturan OJK adalah menetapkan:
1. Peraturan pelaksanaan UU OJK
2. Peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan
3. Peraturan mengenai pengawasan; danPeraturan mengenai tata cara penetapan
perintah tertulis.

Wewenang Pengawasan OJK adalah menetapkan:


1. Melakukan pengawasan dan perlindungan konsumen sektor perbankan, pasar
modal, dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB).
2. Memberikan dan atau mencabut izin usaha; pengesahan; persetujuan atau
penetapan pembubaran.
3. Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan menunjuk
pengelola statuter.
4. Menetapkan sanksi administratif.

Terkait Edukasi dan Perlindungan Konsumen, OJK memiliki kewenangan


untuk melakukan:
1. Edukasi kepada masyarakat dalam rangka pencegahan kerugian konsumen dan
masyarakat.
2. Pelayanan pengaduan konsumen.
3. Pembelaan hukum untuk kepentingan perlindungan konsumen dan masyarakat.

29
Lembaga jasa keuangan perbankan
A. BANK
Di sekitar tempat tinggalmu mungkin banyak berdiri kantor-kantor bank. Atau bahkan
kamu menjadi penabung di salah satu bank tersebut. Memang, sebagian besar orang saat
ini telah banyak yang memanfaatkan jasa perbankan, bagaimana dengan dirimu?
Bank banyak dikenal sebagai lembaga yang menerima simpanan dan deposito. Selain
itu, bank juga dikenal sebagai tempat pembayaran segala macam bentuk pajak seperti
listrik, telepon, dan PDAM, serta pemindahan uang atau tranfer. Dengan demikian
transaksi ekonomi banyak sekali yang melibatkan bank.
1. Pengertian BANK
Kata bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti meja. Menurut UU Nomor 10
Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Beberapa pengertian bank yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai
berikut:
1) Macleod, tugas bank adalah menciptakan kredit, sedangkan bankir adalah
pengusaha yang membeli uang dan peminjam dengan cara menciptakan pinjaman
lainnya.
2) R.G. Hawtery, pengusaha bank adalah pedagang yang mengadakan transaksi
kredit, yang berupa penerimaan dan pengeluaran kredit.
3) A. Hann, tugas bank terletak pada pemberian pinjaman dengan cara menciptakan
pinjaman dari simpanan yang dipercayakan.
2. Jenis-jenis BANK
a. BANK Sentral
Bank sentral di Indonesia dipegang oleh Bank Indonesia (BI). Menurut UU
Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia merupakan lembaga
negara yang independen bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak
lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang tersebut.
Fungsi bank sentral adalah sebagai bank dari pemerintah dan bank dari bank
umum (banker’s bank), sekaligus untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah.
Adapun tugas bank sentral antara lain sebagai berikut.

30
1) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
2) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
3) Mengatur dan mengawasi bank.
4) Sebagai penyedia dana terakhir (last lending resort) bagi bank umum dalam
bentuk Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
b. Bank Umum
Bank umum sering disebut juga sebagai bank komersial (commercial bank). Bank
umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
c. Bank Syariah
Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatannya dengan aturan
perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk
penyimpanan dana dan atau pembayaran kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai dengan syariah Islam.
Dalam perdagangan Islam ada dua konsep utama, yaitu:
1. Larangan atas penerapan bunga.
2. Sebagai penggantiannya dipakai sistem bagi hasil.
Kedudukan bank syariah dalam hubungan dengan nasabah adalah sebagai
mitra investor, digunakan teknik dan metode investasi seperti kontrak mudharabah,
yaitu seorang pemilik modal memberikan modal dan mudharab (mitra tenaga kerja)
memberikan kecakapan teknik dan keterampilan. Laba dibagi antara keduanya
menurut persentase yang disetujui dengan mengacu pada prinsip keadilan (persentase
ditentukan oleh usaha).
Bank syariah juga bisa melakukan aktivitas di pasar devisa dan menjalankan
jasa perbankan lainnya, seperti surat kredit dan surat jaminan. Selain itu dapat
melakukan trust business, real estate, dan jasa konsultan.
B. Produk Perbankan dan Lembaga Keuangan
1. Kredit Pasif
Bank menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan yang berupa hal berikut
ini:
a. Giro yaitu simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana
perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindahbukuan.

31
b. Deposito berjangka yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpanan dengan bank yang
bersangkutan.
c. Sertifikat deposito yaitu deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat
diperdagangkan.
d. Tabungan yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang
dipersamakan dengan itu.
e. Surat berharga yaitu surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi yang lazim
diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang.
2. Kredit Aktif
Bank menyalurkan atau melayani pemberian kredit kepada masyarakat, baik berupa
kredit jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Adapun jenis kredit
yang termasuk kredit aktif antara lain sebagai berikut:
a. Kredit rekening koran (R/K), artinya kredit yang diberikan sesuai dengan
kebutuhannya dengan jaminan surat-surat berharga, barang dalam gudang atau
barang bergerak.
b. Kredit Reimburs (Letter of Credit), artinya kredit yang diberikan dengan cara
mambayar harga pembelian suatu barang setelah nasabah memperlihatkan bukti-
bukti pengiriman barang antarnegara.
c. Kredit aksep, artinya kredit yang diberikan dengan cara menandatangani wesel
yang ditarik oleh nasabah dan dijual ke bank.
d. Kredit dokumenter, artinya kredit yang diberikan atas jaminan dokumen yang
diserahkan ke bank.
e. Kredit dengan jaminan surat-surat berharga, artinya kredit yang diberikan kepada
nasabah untuk membeli surat-surat berharga.
3. Jasa Pembayaran
Bank memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, baik lalu lintas
pembayaran dalam negeri maupun pembayaran internasional. Sebagaimana bank,
lembaga keuangan bukan bank juga memiliki produk-produk tertentu dalam
kegiatannya.
Adapun produk-produk lembaga keuangan bukan bank antara lain sebagai
berikut:
a. Perusahaan pembiayaan.

32
b. Perusahaan sewa-guna (leasing).
c. Perusahaan anjak piutang.
d. Perusahaan pegadaian.
e. Perusahaan kartu kredit.
f. Perusahaan asuransi.
g. Perusahaan penyelenggara dana pensiun.

PASAR MODAL

A. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan merupakan
pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya lebih dari satu
tahun. Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang
terorganisasi tempat efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek.

Pengertian bursa efek (stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang
mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Pengertian efek adalah setiap surat berharga (sekuritas) yang diterbitkan
oleh perusahaan, misalnya: surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial
paper), saham, obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue), dan waran (warrant).

B. Fungsi Pasar Modal


a. Sebagai Sarana Penambah Modal Bagi Usaha
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal.
Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain,
lembaga, atau oleh pemerintah.
b. Sebagai Sarana Pemerataan Pendapatan
Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan
deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya
(pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat
dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.
c. Sebagai Sarana Peningkatan Kapasitas Produksi
Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka
produktivitas perusahaan akan meningkat.

33
d. Sebagai Sarana Peningkatan Pendapatan Negara
Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan
pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan
meningkatkan pendapatan negara.
e. Sebagai Indikator Perekonomian Negara
Aktivitas dan volume penjualan atau pembelian di pasar modal yang semakin
meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan
berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.

C. Peran Pasar Modal


1. Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antara pembeli dan penjual untuk
menentukanharga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan
2. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil
(return) yangdiharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong perusahaan (emiten)
untuk memenuhi keinginan para investor. Pasar modal menciptakan peluang bagi
perusahaan untuk memuaskan keinginan para pemegang saham melalui kebijakan
deviden dan stabilitas harga sekuritas yang relatif normal.
3. Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham
yangdimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan beroperasinya pasar modal,
para investor dapatmelikuidasi surat berharga yang dimilikinya tersebut setiap
saat.
4. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi
dalam perkembangan suatu perekonomian. Masyarakat umum mempunyai
kesempatan untuk mempertimbangkan alternatif cara penggunaan uang mereka.
5. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Bagi para
investor, keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya informasi yang
akurat dan dapatdipercaya. Pasar modal dapat menyediakan kebutuhan terhadap
informasi bagi para investor secara lengkap, yang apabila hal tersebut dicari
sendiri maka akan memerlukan biaya yangsangat mahal.

D. Lembaga Penunjang Pasar Modal

Pasar Modal di Indonesia terdiri atas lembaga-lembaga sebagai berikut:

1. Badan Pengawas Pasar Modal


34
2. Bursa efek, saat ini ada dua: Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya namun
sejak akhir 2007 Bursa Efek Surabaya melebur ke Bursa Efek Jakarta sehingga
menjadi Bursa Efek Indonesia
3. Perusahaan efek
4. Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (PT. KPEI)
5. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan oleh PT. Kustodian
Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI)

E. Produk Pasar Modal


1. Saham
Saham merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan suatu
perusahaan. Satuan saham adalah lot, 1 lot berisi 500 lembar saham. Ada 2 bentuk
keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi saham. Yang pertama adalah deviden
yang didapat dari keuntungan perusahaan. Yang kedua adalah capital gain. Capital
gain merupakan keuntungan yang didapatkan dari selisih harga jual dan harga beli
saham.
2. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga yang menyatakan bahwa investor pemegang
obligasi telah meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan. Keuntungan yang
didapatkan dari kepemilikan obligasi adalah bunga dari dana yang telah dipinjamkan
kepada perusahaan.
3. Derivatif (Derivative)
Derivatif merupakan efek yang diturunkan dari efek lain. Di Indonesia ada
beberapa jenis derivatif seperti bukti right dan waran
1. Bukti Right
Bukti right adalah efek yang berfungsi untuk memesan efek terlebih dahulu
pada harga yang terlah ditetapkan.  Efek ini memberikan hak bagi investor
untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten.
2. Warrant
Warrant memberikan hak untuk memesan saham pada waktu dan harga
tertentu. Warrant menjadi sweetener atau daya tarik penawaran saham,
obligasi, dan surat berharga lainnya.

35
PERASURANSIAN
A. Pengertian Asuransi
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau
bisnis di mana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa,
properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian
yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau
sakit, di mana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu
sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
Pengertian asuransi menurut para ahli :

1. Prof. Wiryono Prodjodikoro, S.H.


Menurut Prof. Wiryono Prodjodikoro, S.H menyatakan bahwa Asuransi ialah
sebuah persetujuan yang dimana pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang
dijamin, untuk menerima sejumlah uang sebagai pengganti kerugian, yang mungkin
diderita oleh yang dijamin, karena diakibatkan dari suatu peristiwa yang belum jelas.
2. Prof. Mehr dan Cammack
Menurut Prof. Mehr dan Cammack menyatakan bahwa Asuransi ialah suatu alat untuk
mengurangi risiko keuangan, dengan cara sebuah pengumpulan unit-unit eksposur
(exposure) dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar kerugian individu
bisa diperkirakan. Kemudian, kerugian yang bisa diramalkan itu dipikul merata oleh
mereka yang tergabung.
3. Prof. Mark R. Green
Menurut Prof. Mark R. Green menyatakan bahwa Asuransi ialah suatu lembaga
ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi suatu risiko, dengan jalan
mengkombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah objek yang cukup besar
jumlahnya, yang sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh bisa diramalkan
dalam batas-batas tertentu.

B. Fungsi Asuransi
Fungsi asuransi yaitu dapat mengambalikan keadaan pihak tertanggung jika
terjadi kebangkrutan sehingga dapat kembali pada keadaan sebelum terjadi kebangkrutan
atau jika terjadi kerugian dapat mengembalikan pihak tertanggung kepada posisi ekonomi
sebelum terjadi kerugian.

36
Biasanya nasabah (pihak tertanggung) dapat menentukan besarnya jumlah premi yang
harus dibayar sesuai dengan kemampuannya. Nasabah juga dapat menentukan besarnya
jumlah uang pertanggungan sesuai yang dia butuhkan.
Besarnya uang pertanggungan yang dibutuhkan dapat mempengaruhi besarnya biaya
asuransi dan juga dapat mempengaruhi manfaat tambahan yang bisa didapatkan.
Sehingga semakin besar uang pertanggungan akan memperkecil manfaat tambahan yang
bisa didapatkan. Maka disinilah peranan bagi seorang agen asuransi untuk dapat membuat
ilustrasi manfaat yang seimbang dari asuransi.

C. Peran Asuransi
1. Peran asuransi bagi individu atau masyarakat
Peran asuransi bagi individu atau masyarakat mungkin sudah tidak asing bagi Anda.
Bisa dibilang, peran asuransi bagi diri sendiri dan masyarakat langsung terasa
manfaatnya.
Berikut beberapa di antaranya:
1) Mengalihkan risiko finansial akibat beberapa kejadian tertentu sebagai
proteksi diri sendiri dan keluarga.
2) Terbiasa untuk mengelola uang karena Anda harus menyisihkan dana tertentu
untuk persiapan masa depan.
3) Dalam masyarakat, asuransi merupakan subsidi silang antara satu individu
dengan individu lain. Sebab, uang premi yang disetorkan bisa digunakan untuk
perawatan individu lain.
2. Peran asuransi bagi perusahaan atau dunia usaha
1) Meningkatkan produktivitas dan loyalitas karyawan pada perusahaan. Sebab,
karyawan merasa diperhatikan oleh perusahaan. Kemudian, karyawan dapat
segera kembali produktif karena mendapatkan perawatan kesehatan maksimal.
2) Perusahaan sendiri juga sebenarnya jauh lebih menghemat dan efisien. Ini karena
perusahaan tidak perlu memegang tanggung jawab pengelolaan dana kesehatan
karyawannya sendiri. Tak hanya itu, premi yang disetorkan akan dapat dikelola
secara silang dengan perusahaan lain oleh pihak perusahaan asuransi.

F. Jenis Asuransi

37
Setiap jenis asuransi juga memberikan proteksi khusus yang berbeda-beda sesuai
fungsinya masing-masing. Beberapa jenis asuransi yang banyak digunakan di Indonesia
antara lain adalah:

1. Asuransi Kesehatan
Produk asuransi jenis ini secara khusus memberikan manfaat kepada
pemegang polis atas jaminan biaya kesehatan atau perawatan ketika terjadi
kecelakaan atau jatuh sakit. Asuransi kesehatan menjamin ketersediaan dana yang
dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan kesehatan Anda dan keluarga selaku
pemegang polis.
Kejadian sakit atau kecelakaan bukanlah kejadian yang direncanakan dan
sama sekali tidak ada orang yang ingin hal itu terjadi. Namun kita tidak bisa
memprediksi apa yang akan terjadi dan bagaimana dampaknya kepada kita. Hal
inilah yang menjadi perhatian para penyedia layanan jasa asuransi untuk
membantu Anda dalam memberikan jaminan kesehatan seperti contohnya biaya
rawat inap dan biaya operasi.
2. Asuransi Jiwa
Asuransi ini diperuntukkan bagi orang yang menanggung kerugian finansial
tidak terduga yang disebabkan oleh risiko kematian atau risiko hidup terlalu
lama. Penggunaan asuransi jiwa akan memberikan manfaat kepada masyarakat
pemegang polis untuk mengganti program JPS (Jaring Pengaman Sosial)
pemerintah, karena turut membantu menjaga stabilitas masyarakat, dan menjadi
salah satu sumber keuangan. Bisnis ini juga memberikan manfaat dengan
membuka lowongan pekerjaan.
3. Asuransi Jaminan Hari Tua
Asuransi jenis ini tujuannya memberikan kepastian pendapatan pemegang
polis ketika telah menjalani masa pensiun, dan juga kepada keluarganya apabila
tertanggung meninggal dunia. Asuransi ini juga membantu penggunanya
mewujudkan impian setelah memasuki masa tua, karena dananya bisa digunakan
untuk berbagai macam keperluan di masa mendatang.
4. Asuransi Pendidikan
Dikenal sebagai alternatif tabungan pendidikan bagi anak yang direncanakan akan
menjalani masa sekolah di tingkat SD hingga Perguruan Tinggi. Asuransi
pendidikan terbagi menjadi dua jenis, yaitu proteksi dan investasi.

38
5. Asuransi Properti
Dapat dikatakan asuransi jenis ini kurang populer di kalangan masyarakat
Indonesia. Asuransi properti merupakan salah satu jenis asuransi yang
memberikan jaminan kepada para pemegang polisnya untuk menjaminkan rumah
atau bisnis yang menjadi sub-jenis asuransi properti.
Aset penting seperti rumah, kantor, atau gedung sekarang ini dinilai perlu
mendapatkan proteksi lebih. Dengan mendaftarkan asuransi untuk aset berharga,
maka Anda akan mendapat jaminan dari pihak asuransi bila terjadi musibah yang
mengakibatkan rusak atau hilangnya aset berharga tersebut. Ganti rugi yang
dialami bila terdaftar menjadi pemegang polis akan ditutup oleh pihak asuransi.
6. Asuransi Perjalanan
Merupakan jenis asuransi yang memberikan jaminan perlindungan kepada
para pemegang polis ketika sedang dalam perjalanan seperti perlindungan biaya
medis, kehilangan barang di bagasi, kehilangan dokumen perjalanan, dan lain-
lain.
7. Asuransi Kendaraan Bermotor
Salah satu jenis asuransi yang memberikan jaminan perlindungan dari
kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor bagi para pemegang polis. Kerugian
atau kerusakan yang ditanggung oleh pihak penyedia jasa asuransi kendaraan
bermotor.

G. Prinsip Kegiatan Usaha Asuransi


Dalam dunia asuransi terdapat 6 prinsip asuransi dasar yang wajib Anda ketahui,
antara lain:
 Insurable Interest
 Utmost Good Faith
 Proximate Cause
 Indemnity
 Subrogation
 Contribution

39
DANA PENSIUN

A. PENGERTIAN
Dana Pensiun (Pension Funds) adalah sekumpulan aset yang dikelola dan
dijalankan oleh suatu lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat pensiun yaitu suatu
pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan cara yang
ditetapkan dalam ketentuan yang menjadi dasar penyelenggaraan program pensiun
dimana pembayaran manfaat tersebut dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.
Dana pensiun menurut UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun adalah badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.
Berdasarkan definisi di atas dana pensiun merupakan lembaga atau badan hukum yang
mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada
karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun.
Selanjutnya pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan
setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain
sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
B. Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun
Tujuan penyelenggaraan program dana pensiun–baik dari kepentingan pemberi kerja
maupun dari karyawan–dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Bagi Pemberi Kerja.
a. Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah mengabdi di
perusahaan tersebut.
b. Agar dimasa pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang diperoleh
setelah bekerja di perusahaannya.
c. Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
d. Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.
e. Kewajiban moral. Perusahan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa
aman kepada karyawan. Kewajiban moral tersebut diwujudkan dengan memberikan
jaminan ketenangan atas masa depan para karyawannya. Karyawan yang sudah
memasuki usia pensiun tidak dapat dilepas begitu saja. Perusahan masih memiliki
tanggung jawab moral terhadap mereka. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban
perusahaan untuk mengikutkan atau membentuk sendiri dana pensiun untuk para
kayawannya.

40
f. Loyalitas. Dengan diadakannya program pensiun, karyawan diharapkan akan
mempunyai loyalitas dan dedikasi terhadap perusahaan. Jaminan yang diberikan
untuk karyawan akan memberikan dampak positif pada perusahaan. Karyawan akan
termotivasi untuk bekerja lebih baik dengan loyalitas dan dedikasi yang tinggi.
Loyalitas tersebut akan semakin besar dengan jaminan keamanan yang diterima oleh
karyawan.
g. Kompetisi pasar tenaga kerja. Dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu
bagian dari total kompensasi yang diberikan kepada karyawan, diharapkan perusahaan
akan memiliki daya saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang
berkualitas dan profesional di pasaran tenaga kerja.
2. Bagi Karyawan.
a. Kepastian memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang sesudah masa
pensiun.
b. Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja.
c. Agar tetap memiliki penghasilan pada saat mencapai usia pensiun.
d. Kompensasi yang lebih baik karena karyawan mempunyai tambahan kompensasi,
meskipun baru bisa dinikmati pada saat mencapai usia pensiun/berhenti bekerja.

C. Asas-asas Dana Pensiun


Dalam pengelolaan dana pensiun, pemerintah menganut asas-asas berikut ini.
1. Penyelenggaraan yang dilakukan dengan sistem pendanaan
Dengan asas ini, penyelenggaraan program pensiun, baik bagi karyawan,
maupun bagi pekerja mandiri, harus dilakukan dengan pemupukan dana yang dikelola
secara terpisah dari kekayaan pendiri sehingga cukup untuk memenuhi pembayaran
hak peserta. Pemupukan dana tersebut bersumber dari iuran dan hasil
pengembangannya. Oleh karena itu, pembentukan cadangan pensiun dalam
perusahaan untuk membiayai pembayaran manfaat pensiun tidak diperkenankan.

2. Pemisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan pendiri


Kekayaan dana pensiun harus dipisahkan dari kekayaan pendiri. Dengan
demikian, tidak diperkenankan adanya pembentukan “cadangan pensiun” dalam
pembukuan pendiri atau perusahaan.
3. Kesempatan untuk mendirikan dana pensiun

41
Setiap pemberi kerja memperoleh kesempatan untuk mendirikan dana pensiun
bagi karyawannya. Keputusan untuk membentuk dana pensiun merupakan tindak
lanjut dari prakarsa pemberi kerja yang menjanjikan manfaat pensiun bagi
karyawannya. Janji itu membawa konsekuensi pendanaan, yaitu timbulnya kewajiban
pemberi kerja untuk membayar iuran.
4. Penundaan manfaat
Penghimpunan dana dalam penyelenggaraan program pensiun dimaksudkan
untuk memenuhi pembayaran hak peserta yang telah pensiun agar kesinambungan
penghasilan terpelihara. Sejalan dengan itu, berlaku asas penundaan manfaat yang
mengharuskan pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta
memasuki masa pensiun dan dapat diberikan secara berkala.
5. Pembinaan dan pengawasan
Pengelolaan dan penggunaan kekayaan dana pensiun harus dihindarkan dari
pengaruh kepentingan-kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya
maksud utama dari pemupukan dana, yaitu memenuhi kewajiban pembayaran hak
peserta. Di samping pengawasan yang dilakukan oleh Direktorat Dana Pensiun
Departemen Keuangan dan pelaksanaan sistem pelaporan, pengawasan dilakukan pula
melalui kewajiban para pengelola dana pensiun untuk memberikan informasi kepada
para pesertanya.

D. Jenis Lembaga Pengelola Dana Pensiun


Dalam Undang-undang dana pensiun, lembaga pengelola dana pensiun dibedakan
dalam dua jenis, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK). Pembedaan kedua jenis lembaga pengelola dana pensiun ini
didasarkan pada penyelenggaraannya atau pihak yang mendirikan.

1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)


DPPK dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, untuk
menyelenggarakan program pensiun.Dari pengertian di atas, jelas bahwa DPPK
merupakan dana pensiun yang didirikan oleh perusahaan maupun perorangan yang
memiliki karyawan. Perlu dijelaskan bahwa pendirian dan penyelenggaraan program
pensiun melalui dana pensiun oleh pemberi kerja sifatnya tidak wajib. Akan tetapi,
mengingat dampak dan peranan yang positif dari program dana pensiun kepada para

42
karyawan, pemerintah sangat menganjurkan kepada setiap pemberi kerja untuk
mendirikan dana pensiun.
Dana pensiun pemberi kerja dapat menyelenggarakan, baik program pensiun manfaat
pasti, maupun program pensiun iuran pasti. Pemilihan jenis program pensiun didasarkan
pada kemampuan pemberi kerja terhadap dana pensiun. Dengan mendirikan dana
pensiun, timbul kewajiban dari perusahaan untuk menggiur sejumlah uang kepada dana
pensiun. Mengingat adanya perbedaan mendasar diantara kedua jenis program pensiun ini
yang tentunya menimbulkan konsekuensi yang berbeda pula, sebelumnya pemberi kerja
harus mempertimbangkan semuanya ini dengan seksama. Begitu mendirikan dana
pensiun, pemberi kerja terikat dan tidak dapat menarik kembali keinginan tersebut.
Dana pensiun pemberi kerja dibentuk oleh oleh orang atau badan yang
mempekerjakan karyawan, selaku pendiri dan untuk menyelenggarakan sebagian atau
seluruh karyawan sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi
kerja.

2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)


Pasal 1 butir 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 menyatakan bahwa dana pensiun
lembaga keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi
jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik karyawan
maupun pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi pekerja bagi karyawan
bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan. Pihak yang diperkenankan untuk
mendirikan dana pensiun hanyalah bank umum dan perusahaan asuransi jiwa. Oleh karena
itu, bank umum dan perusahaan asuransi jiwa dapat menyelenggarakan dua jenis dana
pensiun, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

LEMBAGA PEMBIAYAAN
A. Pengertian Lembaga Pembiayaan
Istilah lembaga pembiayaan (finance) merupakan istilah yang relatif lebih baru
dibandingkan dengan lembaga perbankan. Lembaga pembiayaan berkembang setelah adanya
Paket Deregulasi 27 Oktober 1988 (Pakto 88) dan Paket Deregulasi 20 Desember 1988
(Pakdes 88). Kegiatan usaha lembaga pembiayaan menekankan pada fungsi pembiayaan,
yaitu dalam bentuk penyediaan dana dan barang modal dengan tidak menarik dana secara
langsung dari masyarakat.

43
Perbedaan antara Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Perbankan :
No. Lembaga Pembiayaan Lembaga Perbankan
Dalam pelaksanaan kegiatannya
1. tidak memungut dana dari Dana bersumber dari masyarakat.
masyarakat.
Menyediakan dana atau barang
2. Hanya menyediakan modal finansial.
modal.
Kadang kala tidak memerlukan
3. Selalu disertai dengan jaminan.
jaminan.
Biasanya memberikan tingkat Memberikan tingkat suku bunga yang lebih
4.
suku bunga yang lebih tinggi. rendah.
Tidak dapat menciptakan uang
5. Dapat menciptakan uang giral.
giral.
Pengaturan, perizinan, pembinaan dan
Pengaturan, perizinan, pembinaan pengawasan dilakukan oleh Bank Indonesia
6. dan pengawasan dilakukan oleh (UU No. 10 Tahun 1998), selanjutnya
departemen keuangan. dialihkan kepada lembaga pengawas jasa
keuangan sesuai UU No. 23 Tahun 1999.

B. Fungsi Lembaga Pembiayaan


Lembaga pembiayaan mempunyai fungsi yang lebih penting, yaitu sebagi salah satu
lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk menunjang pertumbuhan
perekonomian nasional disamping peran tersebut diatas, lembaga pembiayaan juga
mempunyai fungsi penting dalam hal pembangunan yaitu menampung dan menyalurkan
aspirasi dan minat masyarakat, berperan aktif dalam pembangunan dimana lembaga
pembiayaan ini diharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi salah satu faktor
yang umum dialami yaitu faktor permodalan.

C. Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan


1. Sewa Guna Usaha (Leasing)
Istilah lain dari Sewa Guna Usaha yaitu “leasing”, dimana leasing itu berasal dari kata
lease (inggris) yang berarti menyewakan. Menurut Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 1169/KMK.01/1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing), leasing
adalah  kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna
usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating

44
lease) untuk digunakan oleh Lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran
secara berkala.  Sedangkan Barang modal adalah setiap aktiva tetap berwujud, termasuk tanah
sepanjang di atas tanah tersebut melekat aktiva tetap berupa bangunan (plant), dan tanah serta
aktiva dimaksud merupakan satu kesatuan kepemilikan, yang mempunyai masa manfaat lebih
dari 1 (satu) tahun dan digunakan secara langsung untuk menghasilkan atau meningkatkan,
atau memperlancar produksi dan distribusi barang atau jasa oleh Lessee. Barang modal pada
hal ini berdasarkan pada pasal 11 UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
2. Anjak Piutang (Factoring)
Factoring atau Anjak Piutang menurut Perpres No. 9 Tahun 2009 adalah Anjak kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu Perusahaan berikut
pengurusan atas piutang tersebut. Menurut Kasmir dalam "Bank dan Lembaga Keuangan
lainnya" (2002) menjelaskan bahwa anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan factoring
adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan penagihan atau pembelian atau
pengambilalihan atau pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau
pembayaran tertentu dari perusahaan (klien). Kemudian pengertian anjak piutang menurut
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 125/KM.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 adalah
badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau
pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari
transaksi perdagangan dalam dan luar negeri.
3. Usaha Kartu Kredit
Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, Usaha Kartu Kredit adalah kegiatan
pembiayaan untuk pembelian barang dan/atau jasa dengan menggunakan kartu kredit,
Sedangkan pengertian kartu kredit sendiri menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor
7/52/PBI/2005, Kartu Kredit adalah Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu yang
dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu
kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan
tunai dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh  acquirer
atau penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban melakukan pelunasan kewajiban pembayaran
tersebut pada waktu yang disepakati baik secara sekaligus (charge card) ataupun secara
angsuran.

PERGADAIAN

45
A. Pengertian Pergadaian
Menurut kitab Undang- Undang Hukum perdata pasal 1150 disebutkan bahwa
gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang berpiutang atas suatu barang
bergerak, dan yang menberikan kekuasaan kepada orang berpiutang itu utuk
mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripadaorang yang
berpiutang lainya; dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan
biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang itu setelah digadaikan,
biaya- biaya mana yang harus didahulukan.
B. Tujuan Pergadaian
1. Membantu orang- orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat mudah
2. Untuk masyarakat yang ingin mengetahui barang yang dimilikinya, pegadaian
memberikan jasa taksiran untuk mengetahui nilai barang.
3. Menyediakan jasa pada masyarakat yang ingin menyimpan barangnya
4. Memberikan kredit kepada masyarakat yang mempunyai penghasilan tetap seperti
karyawan.
5. Menunjang pelaksana kebijakan dan program pemerintah dibinang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas
dasar hokum gadai.
6. Mencega praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar lainya.
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah kebawa
melalui penyediaan dana atas dasar hokum gadai, dan jasa dibidang keuangan
lainya berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
8. Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar
hukum gadai kepada masyarakat.
9. Di samping penyaluran kredit, maupun usaha- usaha lainya  yang bermanfaat
terutama bagi pemerintah dan masyarakat.
10. Membina pola pengkreditan supaya benar- benar terarah dan bermanfaat, terutama
mengenai kredit yang bersifat produktif dan bila perlu memperluas daerah
operasionalnya.

C. Kegiatan Usaha Pegadaian Lainnya


1. Kredit Gadai ( Kredit Karyawan )
Kredit Gadai adalah fasilitas pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan
pelayanan prosedur mudah, aman, dan cepat. Memberikan kredit bagi karyawan
yang berpenghasilan tetap, pembayaran pinjaman dilakukan dengan memotong
gaji setiap bulannya.
2. Jasa Taksiran dan Jasa Titipan
Jasa taksiran ditawarkan oleh perum pergaidaian kepada masyarakat dengan
dengan tujuan unuk melindungi masyarakat dari kemungkinan pemalsuan para
penjual barang-barang perhiasan emas permata.

46
Jasa Titipan adalah fasilitas semacam safe deposit box yang ditawarkan oleh
pegadaian kepada masyarakat dengan maksud untuk melindungi surat-surat dan
atau barang-barang berharga lainnya bila pemiliknya meninggalkan rumah.
3. Unit taksiran emas (UTE)
Unit taksiran emas perum pegadaian dinamakan Galeri 24. Kegiatannnya adalah
menyediakan perhiasan dengan kualitas yang tinggi dan disain perhiasan yang
modern. Harga emas yang di perhitungkan adalah harga emas yang berlaku pada
saat pembelian. Sedangkan kadarnya adalah kadar sesuai Standar Nasional
Indonesia.
4. Kegiatan-kegiatan usaha lainnya
Kegiatan ini bertujuan memanfaatkan aset yang kurang produktif, tetapi nilai
pendapatannya relatif kecil di bandingkan dengan jasa gadai. Misalnya penyewaan
gedung di beberapa tempat di Indonesia.

Latihan Soal :

1. Jelasakan apa saja yang diperdagangkan di bursa?


2. Jelaskan fungsi pasar modal sebagai sarana untuk menampung tenaga kerja! Serta
berikan contohnya?
3. Jelaskan fungsi pasar modal sebagai sarana untuk meningkatkan kapasitas produksi!
Serta berikan contohnya?
4. Menurut Anda apa tujuan asuransi!
5. Setelah saudara baca dan pahami pembahasan mengenai perasuransian. Jelaskan apa
manfaat asuransi bagi Anda sendiri!
6. Jelaskanlah bagaimana menurut Anda mempersiapkan Dana Pensiun Jika Ia Bukan
Karyawan!
7. Jelaskan menurut Anda peranan lembaga pembiayaan!
8. Jelaskan 4 menurut Anda kegiatan usaha pembiayaan!

47
BAB 6
SEMESTER
BANK SENTRAL
2

Indikator pencapaian:

 Mampu mengetahui pengertian bank sentral


 Mampu mengetahui peran system pembayaran
 Mampu mengetahui fungsi dan jenis alat pembayaran tunai dan non tunai
A. Pengertian Bank Sentral

Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam perekonomian
suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan. Sehingga oleh
karena itu bank sentral menjalankan tugasnya berdasarkan garis-garis pokok
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Bank Sentral bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah dalam bidang


Ekonomi dan Moneter, karena bank Sentral adalah juga bagian dari Pemerintah dan juga
Lembaga keuangan Negara yang mempunyai wewenang untuk Mengeluarkan alat
pembayaran yang sah, Merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, Mengontrol
kelancaran system pembayaran, dan Pengawasan Perbankan, serta Menjalankan fungsi
sebagai “Lender of the Last Resort”.

Bank sentral dapat didefinisikan sebagai sebuah badan keuangan, yang pada
umumnya dimiliki pemerintah, yang bertugas untuk mengatur kesetabilan badan-badan
keuangan, serta menjamin agar kegiatan badan-badan keuangan terseut dapat
menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.

Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 968 pada Pasal 7 dapat diketahui:

1. Bank Indonesia adalah bank sentral sebagaimana dimaksudkan 1945.


2. Bank Indonesia adalah milik Negara.

3. Bank Indonesia sebagai bank sentral berbentuk badan hokum.

4. Bank Indonesia adalah pembantu pemerintah.

5. Bank Indonesia diangkat dan diperhentikan oleh presiden.

48
B. Tujuan Bank Sentral

Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan
tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah
ini mengandung 2 aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta
kestabilan terhadap mata uang Negara lain. (Eko Prasetyo, 2009:106-107)

Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun1999 Bab 3 Pasal 7
adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Adapun maksud dari
kestabilan rupiah dan diinginkan oleh bank sentral adalah :

1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur dengan atau
tercermin dari perkembangan laju inflansi.
2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang Negara lain. Hal ini dapat diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar
rupiah dengan mata uang Negara lain. (Kasmir, 1998:169-170)
Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak manfaat yang
akan diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan
dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

C. Fungsi, Tugas, Dan Wewenang Bank Sentral


1. Fungsi Bank Sentral
Dari segi otoritas moneter, peran dan fungsi bank sentral di Indonesiaa adalah
sangat dominan dan strategis. Dalam UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia, telah ditegaskan bahwa untuk menjamin keberhasilan tujuan memelihara
stabilitas nilai rupiah diperlukan bank sentral yang memiliki kedudukan untuk
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum
dalam UU No.3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Artinya, fungsi dan peran
Bank Indonesia sebagai bank sentral sangat dibutuhkan dan semakin independen;guna
mendukung terwujudnya perekonomian nasional sebagaimana tersebut diatas dan
sejalan dengan keuangan yang semakin maju serta perekonomian internasional yang
semakin kompetitif dan terintegrasi, kebijakan moneter harus dititikberatkan pada
upaya untuk memelihara stabilitas nilai rupiah. (Eko Prasetyo, 2009:106).
2. Tugas-Tugas Dan Wewenang Bank Sentral

49
Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya.
Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
men gatur dan menjaga kelancaran system pembayaran, serta mengatur dan
mengawasi perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. . (Eko
Prasetyo, 2009:107)
Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah sepertti yang telah diungkapkan diatas. Berikut ini
akan diuraikan tugas Bank Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang Undang
No. 23 tahun 1999.
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank
Indonesia berwenang:
 Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju
inflasi yang ditetapkannya.
 Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang
termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
o Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang Rupiah maupun
valas.
o Penetapan tingkat diskonto.
o Penetapan cadangan wajib minimum.
o Pengaturan kredit atau pembiayaan
 Memberikan kredit berdasarkan prinsip syariah, paling lama 90 hari kepada
bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek bank yang
bersangkutan.
 Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan system nilai tukar yang telah
ditetapkan.
 Mengelola cadangan devisa
 Menyelenggarakan survey secara berkala yang dapat bersifat
makro dan mikro.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
Dalam tugas mengatur dan menjaga system pembayaran, Bank Indonesia
berwenang:

50
1) Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa
system pembayaran
2) Mewajibkan penyelenggara jasa system pembayaran untuk menyampaikan laporan
kegiatannya.
3) Menetapkan penggunaan alat pembayaran
4) Mengatur system kliring bank baik dalam aupun asing
5) Menyelenggharakan penyelasaian akhir transaksi pembayaran bank
6) Menetapkan macam harga ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang digunakan,
dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.
3. Mengatur dan Mengawasi bank
Dalam hal Mengatur dan Mengawasi bank mempunyai wewenang:
a. Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsip-prinsip kehati-
hatian
b. Memberi dan meyabut izin bank
c. Memberikan izin dan pembukuan, penutupan, dan pemindahan kantor bank.
d. Memberikan persetujuan atas kepemilikan, dan kepengurusan bank
e. Memberikan izin pada bank untuk menaympaikan laporan, keterangan, dan penjelasan
sesuai dengan tata cara yang ditetapkan bank Indonesia
f. Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan, keterangan, dan penjelasan sesuai
dengan tata cara yang ditetapkan Bank Indonesia.
g. Melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun setiap waktu
apabila diperlukan.
h. Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara sebagian atau seluruh kegiatan
transaksi tertentu apabila menurut penilaian Bank Indonesia transaksi patut diduga
merupakan tindak pidana di bidang perbankan.
i. Mengatur dan mengembangkan informasi antar bank
j. Mengambil tindakan terhadap sutu bank sebagaimana diatur dalam undang-undang
tentang perbankan yang berlaku apabila menurut penilaian Bank Indonesia dapat
membahayakan kelangsungan usaha bank yang bersangkutan dan atau membahayakan
perekonomian nasional.
k. Tugas mengawasi bank akan dilakukan bank oleh lembaga pengawasan sector jasa
keuangan yang independen dan dibentuk dengan undang-undang. (Kasmir,1998:170-
174)

51
SISTEM PEMBAYARAN

A. Pengertian Sistem Pembanyaran


Pada tingkat yang paling dasar, sistem pembayaran adalah suatu cara yang disepakati
untuk mentransfer suatu nilai (value) antara pembeli dan penjual dalam suatu transaksi.
Sistem pembayaran memfasilitasi pertukaran barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
Dalam pandangan Manuel Guitian mantan Direktur the Monetary and Exchange
Affairs Department IMF, sistem pembayaran mencakup seperangkat alat dan sarana
umum yang diterima dalam melakukan pembayaran, kerangka kelembagaan dan
organisasi yang mengatur pembayaran tersebut (termasuk peraturan prudensial), dan
prosedur operasi serta jaringan komunikasi yang digunakan untuk memulai dan
mengirimkan informasi pembayaran dari pembayar kepada penerima dan menyelesaikan
pembayaran.

B. Alat Pembayaran
Ravi Vendra's Blog, "Perkembangan Alat Pembayaran dan Sistem Transfer Modern
dari Sudut Pandang Sistem Informasi", Berikut ini beberapa Penggolongan Metode
Pembayaran dan Sistem Transfer secara Garis besar yang dikenal oleh masyarakat
Indonesia, antara lain sebagai berikut :
1. Alat Pembayaran Menggunakan Uang Kartal.
- Uang Pecahan Logam (Rp 100,- , Rp 200,- , Rp 500,- , Rp 1.000,-)
- Uang Pecahan Kertas (Rp 1.000,- , Rp 2.000,- , Rp 5.000,- dan seterusnya)
2. Uang Pecahan Kertas (Rp 1.000,- , Rp 2.000,- , Rp 5.000,- dan seterusnya)
- Cek (Cheque)
- BG (Bilyet Giro)
3. Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK)
- Kartu Debit (Kartu ATM)
- Kartu Kredit
4. Sistem Transfer Dana Bank Indonesia
- BI RTGS (Real Time Gross Settlement)
- BI SKN (Sistem Kliring Nasional)

C. Peran Bank Indonesia Dalam Sistem Pembayaran


1. Peran Bank Indonesia

52
Tujuan bank Indonesia adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Untuk mencapai
tujuan tersebut, diperlukan pengaturan dan pengelolaan kelancaran sistem pembayaran
nasional (SPN). Kelanacaran SPN juga perlu didukung oleh infrastruktur yang andal.
Semakin lancar dan andal SPN, semakin lancar pula transmisi kebijakan moneternya.
Kelancaran kebijakan moneter tersebut pada akhirnya akan bermuara pada stabilitas nilai
tukar.
Bank Indonesia adalah lembaga yang mengatur dan menjaga kelancaran SPN.
Sebagai otoritas moneter, bank sentral berhak menetapkan dan memberlakukan kebijakan
SPN. Selain itu, Bank Indonesia juga memiliki wewenang memberikan persetujuan dan
perizinan serta melakukan pengawasan atas SPN.
Selain itu, masih ada tugas Bank Indonesia dalam SPN, misalnya, peran sebagai
penyelenggara sistem kliring antarbank untuk jenis alat-alat pembayaran tertentu. Bank
sentral adalah satu-satunya lembaga yang berhak mengeluarkan dan mengedarkan alat
pembayaran tunai seperti uang rupiah. BI juga berhak mencabut, menarik, hingga
memusnahkan uang rupiah yang sudah tak berlaku dari peredaran.
Dalam hal alat pembayaran tunai, Bank Indonesia adalah satu-satunya lembaga yang
berwenang mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah, serta mencabut, menarik, dan
memusnahkan uang dari peredaran. Terkait dengan peran tersebut, Bank Indonesia
senantiasa berupaya untuk memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat baik dalam
nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisiyang
layak edar (clean money policy).
2. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Nontunai
Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan lazim digunakan masyarakat. Hal
ini menunjukkan bahwa jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun lembaga
keuangan bukan bank, baik dalam proses pengiriman dana, penyelenggara kliring,
maupun sistem penyelesaian akhir (settlement) sudah tersedia dan dapat berlangsung di
Indonesia.
Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai yang besar diselenggarakan Bank
Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan sistem klirin
Hampir 95% transaksi keuangan nasional bernilai besar dan bersifat mendesak.
Contohnya, transaksi di Pasar Uang AntarBank (PUAB), transaksi di bursa saham,
transaksi pemerintah, transaksi valuta asing, serta settlement hasil kliring dilakukan
melalui sistem BI-RTGS. Pada tahun 2010, misalnya, BI-RTGS telah melakukan
transaksi sedikitnya Rp174,3 triliun per hari. Sementara itu, sebagai perbandingan,

53
transaksi nontunai dengan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) dan uang
elektronik yang dilakukan bank atau lembaga keuangan bukan bank hanya sekitar Rp8,8
triliun per hari.
Mengingat pentingnya peran BI-RTGS dalam sistem pembayaran nasional, maka
kontinuitas dan stabilitasnya harus dijaga. Jika sesaat saja sistem BI-RTGS mengalami
gangguan, maka akan sangat mengganggu kelancaran dan stabilitas sistem keuangan.
Oleh karena itu, Bank Indonesia sangat peduli dalam menjaga stabilitas BI-RTGS yang
dikategorikan sebagai Systemically Important Payment System (SIPS). SIPS adalah
sistem yang memproses transaksi pembayaran bernilai besar dan bersifat mendesak.
Selain SIPS, dikenal pula System Wide Important Payment System (SWIPS), yaitu sistem
yang digunakan oleh masyarakat luas. Sistem Kliring dan APMK termasuk dalm kategori
SWIPS ini. Bank Indonesia juga peduli dengan SWIPS karena sistem ini digunakan
secara luas oleh masyarakat. Jika terjadi gangguan, maka kepentingan masyarakat dalam
melakukan pembayaran akan terganggu.
Bank Indonesia tidak hanya peduli pada terciptanya efisiensi dalam sistem
pembayaran, tapi juga kesetaraan akses dan perlindungan konsumen. Terciptanya
efisiensi sistem pembayaran berarti member kemudahan bagi pengguna untuk memilih
metode pembayaran yang dapat diakses di seluruh wilayah dengan biaya serendah
mungkin. Kesetaraan akses berarti Bank Indonesia memperhatikan penerapan asas
kesetaraan dalam penyelenggaraan sistem pembayaran. Sementara itu, aspek
perlindungan konsumen dimaksudkan Bank Indonesia mewajibkan penyelenggara sistem
pembayaran nontunai untuk mengadopsi asas-asas perlindungan konsumen secara wajar
dalam penyelenggaraan sistemnya.

ALAT PEMBAYARAN TUNAI (UANG)

A. Pengertian System Pembayaran


Pembayaran adalah perpindahan nilai antara dua belah pihak (secara sederhana kita
memakai istilah pembeli dan penjual), dimana secara bersamaan terjadi perpindahan
barang dan jasa. Maka, proses pembayaran antara kedua belah pihak dalam kegiatan
ekonomi digambarkan sebagai berikut.

54
Secara garis besar, sistem pembayaran dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem
pembayaran tunai dan sistem pembayaran non-tunai.
Proses pembayaran memang mudah dan sederhana, tetapi bisa juga kompleks dan
sulit tergantung dari kompleks tidaknya transaksi ekonomi yang terjadi. Pembayaran
secara umum dapat diartikan sebagai “pindahnya kepemilikan hak atas dana dari
pembayar kepada penerimanya”.  Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
pembayaran adalah perpindahan hak atas nilai antara pihak pembeli dan pihak penjual
yang secara bersamaan terjadi perpindahan hak atas barang atau jasa secara berlawanan.

A. Sistem Pembayaran Tunai


Pembayaran merupakan salah satu aktivitas penting pada setiap transaksi dalam
kegiatan ekonomi. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, semakin banyak
dan semakin besarnya nilai transaksi serta risiko, dibutuhkan adanya sistem pembayaran
dan alat pembayaran yang cepat, lancar dan aman.
Keberhasilan sistem pembayaran akan dapat mendukung perkembangan sistem
keuangan dan perbankan. Sebaliknya ketidaklancaran atau kegagalan sistem pembayaran
akan memberikan dampak yang kurang baik pada kestabilan perekonomian.
Pembayaran bukanlah sebagai suatu proses yang berdiri sendiri, yang terjadi secara
spontan tanpa ada kaitannya dengan transaksi lain, sebab setiap pembayaran merupakan
realisasi dari suatu transaksi ekonomi. Pembayaran dapat dilakukan secara tradisional
sederhana yang tidak memerlukan jasa bank, atau suatu proses yang cukup rumit, dimana 
lembaga perbankan mempunyai peran yang sangat penting dan memerlukan jasa-jasa
perantara karena tanpa jasa perantara tidak dapat terlaksana dengan aman cepat dan
efisien.
Secara etimologi, kata sistem berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Systemo”, sedangkan
dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “System” yang mempunyai satu pengertian yaitu
sehimpunan komponen atau bagian yang saling berhubungan secara teratur dan
merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan.

55
B. Sejarah Uang
Uang adalah produk yang dihasilkan oleh perekonomian itu sendiri. Semakin maju
suatu perekonomian semakin membutuhkan sarana pertukaran yang mampu melayani
perekonomian itu sendiri. Dengan demikian mungkin uang yang ada sekarang ini akan
terus mengalami perubahan baik bentuk maupun fungsinya sesuai perkembangan
perekonomian dan perkembangan peradaban manusia.
a. Uang Benda
Uang benda adalah barang yang disukai oleh setiap orang dan diterima oleh
semua pihak sebagai alat penukar (generally acepted). Macam-macam barang yang
pernah dipakai sebagai uang benda antara lain: kerang, ternak, batu intan, perhiasan,
garam, senjata, tembakau, dan teh. Pada mulanya uang benda tersebut berfungsi
sebagai alat untuk mempermudah pertukaran barang dengan barang tetapi akhirnya
uang benda tersebut berkembang sebagai alat pengukur nilai barang dan jasa,
misalnya sehelai kain sarung dinilai sama dengan 10 kg beras ditukar dengan seekor
kambing yang dinilai sama dengan 300 kg beras sehingga untuk mendapatkan seekor
kambing diperlukan 30 potong kain sarung (300: 10 = 30). Sampai pada suatu saat
disadari bahwa tukar menukar dengan uang benda dirasakan tidak memuaskan. Uang
benda sulit dipecah-pecah menjadi satuan yang lebih kecil untuk memenuhi keperluan
yang kecil-kecil, selain itu untuk keperluan yang besar membawa uang benda
dirasakan kurang praktis dan merepotkan. Karena itu orang mencari barang yang lebih
praktis sebagai alat pembayaran. Akhirnya logam mulia (khususnya emas dan perak)
yang paling banyak dipakai karena memenuhi semua syarat-syarat uang.
b. Uang Logam
Uang logam yang dibuat dari emas dan perak telah mulai digunakan sejak
abad ketujuh sebelum Masehi. Pada awalnya bentuk uang ini belum diatur
sedemikian rupa sehingga orang bebas untuk membuat dan meleburnya. Untuk
setiap kali membuat uang, orang harus menimbang, dan menentukan kadarnya untuk
menentukan nilainya. Karena hal ini merepotkan maka lambat laun akhirnya mata
uang dibuat/ditempa oleh raja-raja/penguasa setempat. Potongan¬-potongan logam
mulia yang dijadikan mata uang diberi bentuk tertentu dan diberi tanda atau cap
resmi sebagai jaminan kadar dan beratnya dan diberi angka untuk menentukan
nilainya. Nilai bahan uang (emas/perak yang termuat di dalam mata uang) disebut
nilai instrinsik, sedangkan angka yang dicap pada mata uang untuk menyatakan
nilainya disebut nilai nominal.

56
c. Uang Kertas
Untuk menyelesaikan transaksi-transaksi dalam jumlah yang besar
penggunaan uang yang terbuat dan logam mulia banyak mengalami kesulitan, antara
lain:
- Membawa uang logam dalam jumlah besar merupakan beban berat.
- Memerlukan biaya transportasi yang besar dan risiko yang tinggi.
- Persediaan logam emas tidak mencukupi lagi untuk volume perdagangan yang
semakin besar.
Atas kesulitan tersebut kemudian beredarlah uang kertas. Peristiwa awalnya
terjadi sekitar abad ke-16, yang dimulai oleh tukang-tukang emas yang berada di
London (Inggris), Amsterdam (Belanda), dan Atwerpen de Leuven (Belgia) yang
bersedia menerima titipan uang emas dan uang perak (kemudian berkembang menjadi
bank). Sebagai tanda penitipan diberikan tanda deposito yang dikenal dengan
Goldsmith’s note. Goldsmith’s note tersebut merupakan bukti bahwa tukang emas
mempunyai hutang. Lambat laun tanda deposito itu diterima sebagai alat pembayaran
atau menjadi uang kertas. Goldsmith’s note ini dijamin oleh 100% emas dan
merupakan bentuk asli uang kertas bank.
Dewasa ini kaitan antara emas dengan uang kertas sudah hampir lepas sama
sekali (uang kertas sudah tidak mewakili sejumlah emas). Masyarakat mau menerima
uang kertas hanya atas dasar kepercayaan bahwa uang kertas dijamin oleh pemerintah
berdasarkan undang-undang sebagai alat pembayaran yang syah. Itulah sebabnya
uang kertas dinamakan uang fiducio (kepercayaan). Dengan berlakunya uang kertas
terdapat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh antara lain:
- Biaya pembuatan uang kertas relatif murah dibandingkan mencetak uang logam.
- Pengiriman uang kertas dalam jumlah besar lebih mudah.
- Penggunaan logam mulia dapat lebih meluas.
- Penambahan jumlah uang sesuai keperluan dapat dilaksanakan dengan cepat,
sehingga tidak mengganggu pasar.

ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI


A. Sistem Pembayaran Non Tunai
Sistem pembayaran nontunai melibatkan lembaga perantara agar dana tersebut dapat
benar-benar efektif berpindah dari pihak yang menyerahkan ke pihak penerima. Jika
kedua pihak yang terlibat merupakan nasabah pada bank yang sama, proses perpindahan

57
dana lebih sederhana. Bank tersebut cukup melakukan proses pemindahbukuan dari
rekening yang satu ke rekening lainnya. Namun, tidak demikian halnya jika kedua pihak
merupakan nasabah bank pada bank yang berbeda. Untuk hal tersebut diperlukan suatu
lembaga lain yang dikenal sebagai lembaga kliring yang mengakomodir transaksi
antarbank tersebut.
Implikasi dari suatu transaksi pembayaran adalah adanya pihak yang harus membayar
dan pihak penerima pembayaran. Dalam transaksi non-tunai, pihak yang bertransaksi
biasanya menggunakan jasa lembaga perantara seperti bank untuk melakukan
pembayaran lewat mekanisme kliring antarbank dan menggunakan warkat bank seperti
cek dan bilyet giro sebagai instrumen pembayaran nontunai.

B. Jenis-jenis Pembayaran Non Tunai


1. Alat Pembayaran Nontunai
Pastilah tidak ada yang asing dengan alat pembayaran nontunai ini. Salah satu bentuk
alat pembayaran nontunai yang sering kita pakai adalah ATM. ATM merupakan salah
satu bagian dari uang elektronik. Lalu, apakah pengertian alat pembayaran nontunai itu?
Alat pembayaran nontunai adalah alat pembayaran dengan tidak memakai uang kartal
(uang kertas dan logam), yang terdiri atas paper based (cek/BG), APMK (Alat
Pembayaran Menggunakan Kartu), dan uang elektronik. Alat pembayaran nontunai sudah
berkembang dan semakin lazim dipakai masyarakat.
Kenyataan ini memperlihatkan kepada kita bahwa jasa pembayaran nontunai yang
dilakukan bank maupun lembaga selain bank (LSB), baik dalam proses pengiriman dana,
penyelenggara kliring maupun sistem penyelesaian akhir (settlement) sudah tersedia dan
dapat berlangsung di Indonesia. Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai besar
diselenggarakan Bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement),
dan sistem kliring.

58
 Kartu Kredit
Alat pembayaran non tunai yang pertama adalah kartu kredit. Kartu kredit ini
termasuk jenis atau bentuk card based yang dikeluarkan oleh pihak bank untuk
pembayaran jasa ataupun barang yang pembayarannya bisa dibayar atau dilunasi di
bulan berikutnya
 Kartu ATM
Alat pembayaran non tunai yang kedua adalah kartu ATM. Kartu ATM ini
termasuk bentuk alat pembayaran tunai card based, kartu ATM ini akan anda
dapatkan saat membuka rekening atau tabungan dan menyimpan uang di sebuah bank.
Kartu ATM ini bisa membantu anda bertransaksi tanpa harus meminta bantuan atau
berurusan dengan teller bank. Kartu ATM ini bisa anda gunakan untuk mentransfer
uang atau mengambil uang dari mesin ATM tanpa harus ke bank
 Bilyet Giro
Alat pembayaran non tunai yang berikutnya adalah bilyet giro. Bilyet giro ini
merupakan surat perintah dari seorang nasabah bank untuk memindahbukukan
sejumlah dana dari pemilik rekening atau rekening yang bersangkutan ke rekening
penerima.
 E-Money
Alat pembayaran non tunai yang kelima adalah E-money. E-money adalah
sebuah kartu elektronik yang dapat di gunakan untuk alat pembayaran atas dasar nilai
uang atau dana yang sudah disetorkan terlebih dahulu. Jumlah setoran ini berkisar
antara satu juta sampai lima juta. Dana atau uang ini disimpan secara elektronik untuk
digunakan sebagai pembayaranya yang dilakukan secara elektronik atau non tunai.
Selain kelebihan di atas tadi yang lebih mudah, efisien dan aman bertransaksi
menggunakan alat pembayaran non tunai ini tentu memiliki kekurangan. Namun
banyak orang yang lebih memilih menggunakan alat pembayaran non tunai ini untuk

59
melakukan transaksi apalagi untuk orang yang sibuk dan tidak memiliki waktu untuk
melakukan pembayaran cash atau tunai.
Demikian tadi adalah beberapa alat pembayaran non tunai yang bisa anda
gunakan untuk mempermudah transaksi atau pembayaran anda. Semoga info ini
membantu dan bermanfaat.

Latihan Soal :

1. Apa arti dari kedudukan BI sebagai badan hukum?


2. Bagaimana tindakan BI dalam mengawasi perbankan di Indonesia?
3. Jelaskan menutut Anda pengertian sistem pembayaran!
4. Jelaskan menurut Anda apa yang dimaksud dengan BI-RTGS?
5. Jelaskan bagaimana peran bank Indonesia dalam sistem pembayaran?
6. Jelaskan yang anda ketahui tentang uang logam!
7. Apakah menurut Anda para penjual mengetahui transaksi non tunai? Jika IYA tolong
Jelaskan, Jika TIDAK tolong Jelaskan!
8. Menurut Anda siapakah yang menyediakan alat transaksi Non Tunai?

60
BAB 7
BUMN, BUMD DAN BUMS

Indicator pencapaian:

 Mampu menjelaskan pengertian BUMN, BUMD dan BUMS


 Mampu menyebutkan jenis kegiatan BUMS, BUMD
 Mampu menjelaskan bentuk-bentuk BUMN,BUMD,BUMS

A. Pengertian BUMN

Defenisi BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN dapat pula
berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi
masyarakat. Besar saham yang harus dimiliki pemerintah harus lebih dari atau sama
51%. Sejak tahun 2001 seluruh. BUMN dikoordinasikan pengelolaannya
oleh Kementerian BUMN, yang dipimpin oleh seorang Menteri BUMN.

1. Bentuk- bentuk BUMN itu sendiri ada 3 yaitu:


a. Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang
berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau
paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara
Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan. 
b. Perusahaan Perseroan Terbuka, yang selanjutnya disebut Persero Terbuka, adalah
Persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu
atau Persero yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal.
c. Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang seluruh
modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi
dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
2. Ciri –Ciri BUMN:
1. Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
2. Pengawasan dilakukan secara penuh oleh pemerintah

61
3. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah
4. Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
5. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
6. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
7. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
8. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
9. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari
keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
10. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
11. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya
prinsip-prinsip ekonomi.
12. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
3. MANFAAT BUMN
 Memberi kemudahan kepada masyarakat luas dalam memperoleh berbagai alat.
 Pemenuhan kebutuhan hidup yang berupa barang atau jasa.
 Membuka dan memperluas kesempatan kerja bagi penduduk angkatan kerja.
 Mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa yang merupakan
kebutuhan Masyarakat banyak oleh sekelompok pengusaha swasta yang bermodal
kuat.
 Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi komoditi ekspor sebagai sumber
devisa,baik migas maupun non migas.
 Menghimpun dana untuk mengisi kas Negara, yang selanjutnya dipergunakan untuk
memajukan dan mengembangkan perekonomian negara.
 Memberikan pelayanan kepada masyarakat.
BUMN dibagi 2 yaitu :

1. BUMN Non Keuangan

a. Infrastruktur BUMN 

b. Noninfrastruktur BUMN 

Aspek yang dinilai adalah aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi.

2. BUMN Keuangan

62
a.Usaha Perbankan

b.Asuransi
c.Usaha Pembiayaan

d.Usaha Penjaminan 

Aspek yang dinilai adalah aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi.

B. Pengertian BUMD dan dasar Hukum


Badan usaha milik negara yang dikelola oleh pemerintah daerah disebut badan usaha
milik daerah (BUMD). Perusahaan daerah adalah perusahaan yang didirikan oleh
pemerintah daerah yang modalnya sebagian besar / seluruhnya adalah milik pemerintah
daerah. Tujuan pendirian perusahaan daerah untuk pengembangan dan pembangunan
potensi ekonomi di daerah yang bersangkutan. Contoh perusahaan daerah antara lain:
perusahaan air minum (PDAM) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Badan Usaha
Milik Daerah ( BUMD ) memiliki kedudukan sangat panting dan strategis dalam
menunjang pelaksanaan otonomi.

1. Dasar Hukum BUMD


Dasar hukum pembentukan BUMD adalah berdasarkan UU No 5 tahun 1962
tetang perusahaan daerah. UU ini kemudian diperkuat oleh UU No 5 tahun 1974
tentang pokok-pokok pemerintahan daerah (Nota Keuangan RAPBN, 1997/1998).

Ciri-ciri BUMD adalah sebagai berikut:

- Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha.


- Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam pemodalan
perusahaan.
- Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan
perusahaan.
-  Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang.
- Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan.
- Sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyat.
- Sebagai sumber pemasukan negara.
- Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara.
- Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public.
- Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun nonbank.
- Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN di
pengadilan.
2. Tujuan Pendirian BUMD

63
- Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas
negara.
- Mengejar dan mencari keuntungan.
- Pemenuhan hajat hidup orang banyak.
- Perintis kegiatan-kegiatan usaha.
- Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah.
- Melaksanakan pembangunan daerah melalui pelayanan jasa kepada masyarakat.
- Penyelenggara kemanfaatan umum, dan peningkatan penghasilan
pemerintah  daerah.

Berdasarkan kategori sasarannya secara lebih detail, BUMD dibedakan menjadi


dua yaitu sebagai perusahaan daerah untuk melayani kepentingan umum yang
bergerak di bidang jasa dan bidang usaha. Tetapi, jelas dari kedua sasaran tersebut
tujuan pendirian BUMD adalah untuk meningkatkan PAD.

BADAN USAHA MILIK SWASTA (BUMS)


A. Pengertian BUMS
Secara umum, pengertian Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang
modalnya dimiliki oleh pihak swasta yang dimiliki seseorang atau beberapa orang. BUMS
bertujuan untuk mencari keuntungan seoptimal mungkin, untuk mengembangkan usaha dan
modalnya serta membuka lapangan pekerjaan. Selain berperan dalam menyediakan barang,
jasa, badan usaha swasta juga membantu pemerintah dalam usaha mengurangi pengangguran
serta memberi kontribusi dalam pemasukkan dana berupa pajak. Berdasarkan Pasal 33 UUD
1945 pada badan usaha milik swasta yang berbunyi bahwa bidang-bidang usaha yang
diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak
vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak.

B. Fungsi Dan Peranan Bums


 Fungsi BUMS
a. Sebagai rekan kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
b. Sebagai rekan dalam pengelolaan sumber daya
c. Merupakan dinamisator dalam perekonomian masyarakat
d. Memberikan pelayanan bagi masyarakat

 Peranan BUMS
1. Sebagai Mitra BUMN

64
2. Sebagai Penambah produksi nasional
3. Sebagai pembuka kesempatan kerja
4. Sebagai penambah kas negara dan pemacu pendapatan nasional
5. Membantu pemerintah dalam pengelolaan dan mengusahakan kegiatan ekonomi
yang tidak ditangani oleh pemerintah.
6. Membantu pemerintah dalam usaha dalam pemerataan pendapatan
C. Ciri-ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
1. Dimiliki oleh perseorangan atau persekutuan badan-badan usaha.
2.  Pemilik dapat bertindak sebagai pengelola, dapat juga hanya sebagai pemilik tetapi
pengelolaannya.
3. Keuntungan dan kerugian menjadi tanggung jawab pemilik atau pimpinan.
4.  Keberhasilan atau kegagalan badan usaha sangat tergantung pada kecakapan pemilik
atau pimpinan.
5.   Modal sepenuhnya dari pihak swasta
6. Modal dapat dihimpun dari laba yang tidak dibagi, dari cadangan, dan dari
penyusutan.
7.  Modal dapat diperoleh dari lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank
D. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA MILIK SWASTA (BUMS)
1) Perusahaan Perseorangan (Po)
Secara definisi yang dimaksud perusahaan perorangan adalah perusahaan yang
dimiliki satu individu. Akan tetapi dalam praktiknya badan usaha ini kerap kali
merupakan perusahaan keluarga, yaitu perusahaan yang menggunakan seluruh atau
sebagian anggota keluarga untuk menjalankannya. Dalam suatu perekonomian tidak
mudah untuk menentukan apakah suatu kegiatan itu digolongkan sebagai perusahaan
perseorangan atau merupakan suatu kegiatan ekonomi yang tidak digolongkan sebagai
perusahaan.

2) Firma (partnership)

Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih yang menjalankan perusahaan
menggunakan nama bersama dan membagi hasil yang didapatkan dari usahanya. Dalam
menjalankan usaha, ada dua macam anggota firma, yaitu :

1. Anggota yang mendapat kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan.


2. Anggota yang tidak menerima kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan.

65
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya tindakan yang merugikan bagi
perusahaan.

Proses pendirian firma adalah sebagai berikut :

1. Tahap akta otentik


2. Tahap pendaptaran akta firma
3. Tahap pengumuman dalam berita acara

3) Commanditaire Vennootschap (CV)

CV atau biasa disebut Persekutuan Komanditer adalah persekutuan atas dasar


kepercayaan. sekutu Komplementer dapat menggunakan modal dari para sekutu hanya
dengan dasar kepercayaan. Perusahaan dijalankan oleh sekutu komplementer yang
bertanggungjawab sepenuhnya atas utang-utang perusahaan.

Dalam pengelolaan persekutuan komanditer, ada 2 macam yaitu :

 Sekutu komanditer adalah anggota yang memercayakan modalnya kepada


sekutu komplementer dengan menanggung kerugian yang terbatas pada modal
yang disetor.
 Sekutu komplementer adalah anggota yang menjalankan dan memimpin
perusahaan dengan menanggung kerugian secara tidak terbatas.

4) Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan terbatas adalah merupakan suatu kumpulan modal yang diberi hak dan
diakui oleh hukum untuk mencapai tujuan tertentu, biasanya mencari keuntungan. PT
merupakan bentuk perusahaan dimanaperolehan modalnya berskala dari penjualan saham.

Beberapa karakteristik utama dari PT adalah sebagai berikut:

1. Pemiliknya adalah para pemegang saham.


2. Kekuasaan tertinggi berada pada keputusan rapat pemegang saham.
3. Merupakan suatu perkumpulan modal.

66
4. Dalam rapat pemegang saham  setiap satu lembar saham yang dimiliki berarti satu
suara.
5. Bertujuan mencari laba yang sebesar-besarnya.
6. Keuntungan dibagi atas dasar modal yang disetor. Jadi yang memiliki saham
terbanyak akan memperoleh bagian yang besar.
7. Pemilik dan pengelolah dipisahkan.
8. Unit usahanya didasarkan pada kebutuhan konsumen (pasar).
9. Tatalaksananya bersifat tertutup (hanya terbuka bagi persero)

Latihan Soal :

1. Sebutkan dan Jelaskan ciri-ciri umum sebuah perusahaan negara (BUMN)!


2. Sebutkan dan Jelaskan ciri-ciri umum sebuah perusahaan daerah (BUMN)!
3. Menurut Anda, apa yang kamu ketahui tentang BUMS!
4. Sebutkan kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan bentuk badan usaha PT!

67
BAB 8
PERKOPERSIAN
Indikator pencapaian :
 Mampu mengetahui Sejarah perkembangan Koperasi di Indonesia
 Mengetahui pengertian dari Koperasi
 Mengetahui konsep koperasi
 Dapat memahami lambing dan cirri-ciri koperasi
 Dapat mengegtahui unsur-unsur koperasi

A. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia


Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya
merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang
yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam
lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin
memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan
ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara
spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.
Organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi sangat perlu diperbaiki. Para
pengusaha dan petani ekonomi lemah sering kali menjadi hisapan kaum tengkulak dan
lintah darat. Cara membantu mereka adalah mendirikan koperasi di kalangan  mereka.
Dengan demikian pemerintah dapat menyalurkan bantuan berupa kredit melalui koperasi
tersebut. Untuk menanamkan pengertian dan fungsi koperasi di kalangan masyarakat
diadakan penerangan dan pendidikan kader-kader koperasi.

B. Pengertian Koperasi
1. Pengertian Koperasi Menurut Istilah
Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti
bersama dan ”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah
kerja sama. Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-
orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan
kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan anggota.

68
2. Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang
UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia)
Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas
kekeluargaan.
3. Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli
Dr. Fay ( 1980 )
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang
terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak
memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup
menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan
pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
Prof. R.S. Soeriaatmadja
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan
dikendalikan oleh anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan
untuk mereka atas dasar nir laba atau dasar biaya.

C. Konsep Koperasi
a. Konsep Koperasi Barat
Merupakan orgaisasi swasta yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang
yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan
anggota.
b. Konsep Koperasi Sosialis
Menurut konsep ini koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem
dari system sosialisme.
c. Konsep Koperasi Negara Berkembang
koperasi sudah berkembang dengan cirri tersendiri yaitu dominasi campur
tangan pemerintah dalam pebinaan dan pengembangan.

D. Fungsi dan Peran Koperasi


Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi dan peran
koperasi di Indonesia seperti berikut ini :

69
1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosial. Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada
umumnya relatif kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil
itu dihimpun sebagai satu kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih
besar. Dengan demikian koperasi akan memiliki peluang yang lebih besar dalam
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial anggota koperasi pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya.
2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional. Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang
dikelola secara demokratis. Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan
dapat memainkan peranannya dalam menggalang dan memperkokoh perekonomian
rakyat. Oleh karena itu koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja
usaha yang tangguh dan efisien.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi. Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia,
koperasi mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional
bersama-sama dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Dengan demikian koperasi
harus mempunyai kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh,
sehingga dengan cara tersebut koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.

PENGELOLAAN KOPERASI

A. Organisasi Koperasi
Organisaisi koperasi yang telah terbentuk memerlukan pelaksanaan manajemen koperasi
diantaranya mengenai Bagan Struktur Organisais yang relevan, perangkat dan fungsi
organisasai koperasi.

70
Bagan Struktur Organisasi Koperasi menggambarkan susunan, isi dan luas cakupan
organisasi koperasi, serta menjelaskan posisi daripada fungsi beserta tugas maupun
kewajiban setiap fungsi, hubungan kerja dan tanggung jawab yang jelas.
Landasan pembuatan struktur organisasi adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
2. Anggaran Dana dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.
3. Keputusan Rapat.

B. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI


1. Rapat Anggota
Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Hal ini
mengandung pengertian bahwa segala keputusan yang sifatnya mendasar mengenai
kebijakan pengembangan aktifitas koperasi ditentukan oleh anggota yang disampaikan
melalui forum rapat anggota, setiap anggota mempunyai hak yang sama dalam mengeluarkan
pendapatnya. Penyelenggaraan rapat anggota sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT), yaitu rapat anggota yang diselenggarakan tiap akhir
tahun buku. Diadakan oleh Pengurus dan Badan Pengawas yang dihadiri oleh
anggota. Rapat Anggota Tahunan ini mengesahkan laporan pertanggungjawaban
Pengurus dan badan Pengawas, pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU), pemilihan
anggota Badan Pengurus dan Badan Pengawas.
2. Rapat Anggota Khusus (RAK), yaitu rapat anggota yang diadakan untuk tujuan
khusus seperti menetapkan kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen dan
usaha koperasi untk satu tahun buku berikutnya. Serta untuk menetapkan RAPB
koperasi dan perubahan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi.
3. Rapat Anggota Luar Biasa, yaitu rapat anggota yang diadakan untuk menetapkan
penggabungan atau pembagian atau peleburan atau pembubaran koperasi atau apabila
keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat
angota. Maka dapat diadakan Rapat Anggota Luar Biasa dapat dilaksanakan dengan
permintaan tertulis 1/10 dari jumlah anggota, Pengurus dan Badan Pemeriksa.
2. Pengurus
Kekuasaan yang dimiliki oleh pengurus koperasi berada di bawah kekuasaan rapat
anggota. Pengurus hanya merupakan pemegang mandat yang dipilih, diangkat serta
diberhentikan oleh anggota. Pengurus harus membuat kebijakan yang tidak menyimpang dari
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan hasil keputusan rapat anggota lainnya

71
dan pada akhir masa jabatannya harus mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada
anggota.
Secara umum, tugas utama pengurus Koperasi adalah memimpin organisasi dan
perusahaan koperasi, melakukan segala perbuatan hukum dan atas nama koperasi, serta
mewakili koperasi baik didalam maupun di luar pengadilan.
3. Pengawas
Disamping rapat anggota dan pengurus, salah satu alat perlengkapan organisasi koperasi
adalah pengawas yang antara lain mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi.
Adanya fungsi pengawasan dalam suatu organisasi koperasi, dimaksudkan sebagai salah
satu upaya untuk memperkecil resiko yang mungkin timbul sebagai akibat dari terjadinya
penyimpangan-penyimpangan kebijakan dari rencana yang telah ditetapkan.
Pengawas dipilih melalui rapat anggota bersama dengan pemilihan pengurus dengan
masa jabatan tiga tahun.Jabatan pengawas tidak boleh dirangkap dengan jabatan pengurus,
sedangkan persyaratan badan pengawas sama dengan persyaratan pengurus.

Latihan Soal :
1. Pada pasal berpakah tugas dan wewenang pengawas koperasi diatur?
2. Berapa lamanya masa jabatan anggota koperasi?
3. Sebutkan 2 wewenang dari pengurus koperasi!
4. Jelaskan menurut Anda prinsip-prinsip koperasi!
5. Jelaskan menurut Anda jenis-jenis usaha koperasi!
6. Gambar dan jelaskan struktur organisasinya!
7. Jelaskan manfaat koperasi tersebut bagi masyarakat sekitar, menurut Anda!

72
BAB 9
MANAJEMEN
Iindikator pencapaian:
 Mampu menjelaskan pengertian manajemen
 Mampu menyebutkan unsur-unsur manajemen
 Mampu memahami fungsi-fungsi manajemen

A. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan


pengawasan mengenai usaha-usaha para anggota organisasi serta pengunaan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Manajemen
mempunyai aktivitas memimpin, mengelola, mengendalikan, dan mengembangkan.
Pengertian lain dari manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui kerja
sama dengan orang lain.

B. Fungsi Manajemen

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan (planning) merupakan memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan


sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah
rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian (Organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan


besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah
manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat
dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus

73
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

3. Pengarahan (Directing)

Pengarahan (directing) merupakan suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua


anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha.

4. Penyusunan Personalia (Staffing)

Penyusunan Personalia (staffing) merupakan penarikan, pelatihan dan pengembangan


serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yang
menguntungkan dan produktif.

5. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan (Controlling) merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai dan


mengendalikan jalannya suatu kegiatan demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, tujuan pengawasan adalah memperbaiki kesalahan, penyimpangan,
penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana.

C. Unsur-Unsur Manajemen
1. Manusia
Sarana utama bagi setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
terlebih dahulu adalah manusia. Tanda adanya manusia, manajer tidak akan mungkin
dapat mencapai tujuannya. Manusia merupakan orang yang memperoleh hasil melalui
kegiatan orang-orang lain.
2. Uang
Untuk menjalankan berbagai kegiatan perusahaan diperlukan uang. Uang yang
digunakan untuk membayar upah atau gaji, membeli bahan-bahan, dan peralatan.
Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan seefektif agar tujuan tercapai
dengan biaya yang serendah mungkin.
3. Bahan-Bahan
Material adalah faktor pendukung utama dalam proses produksi, dan sangat
berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi, tanpa adanya bahan maka proses

74
produksi tidak akan berjalan. Bahan-bahan tersebut misalnya bahan baku dan bahan
pembantu lainnya untuk menunjang proses produksi.
4. Metode
Untuk melakukan kegiatan-kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna, manusia
dihadapkan pada berbagai alternatif metode atau cara melakukan pekerjaan. Oleh
karena itu, metode merupakan sarana manajemen untuk mencapai tujuan.
5. Mesin
Dengan kemajuan teknologi, penggunaan mesin-mesin sangat dibutuhkan dalam
pelaksanaan kegiatan perusahaan.
6. Pasar
Pasar adalah sarana yang tidak kalah penting dalam manajemen, karena tanda adanya
pasar, hasil produksi tidak akan ada artinya sehingga tujuan perusahaan tidak akan
tercapai.

D. Bidang-Bidang Manajemen
1. Manajemen Produksi

Manajemen produksi adalah proses manajemen yang bertanggung jawab terhadap


prencanaan (aktifitas) produksi, distribusi atau manajemen proyek yang dijalankan oleh
sebuah organisasi. Kegiatan manajemen produksi meliputi :

a. Perencanaan (desain) produksi


b. Pengendalian (berkaitan dengan persediaan) produksi
c. Pengawasan  Produksi (berkaitan dengan mutu/quality control)
2. Manajemen Pemasaran 

Manajemen pemasaran adalah suatu rencana kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
berdasarkan analisa situasi dan tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan pemasaran antara
lain menetapkan produk yang diinginkan oleh pasar, harga, promosi dan penempatan jalur
distribusi. Fungsi pemasaran meliputi :

a. Penjualan, fungsi ini merupakan fungsi utama, karena bertujuan untuk menjual
barang/jasa ke konsumen sehingga memperoleh keuntungan.
b. Pembelian, bertujuan memilih barang yang akan dibeli untuk dijual kembali.
Misalnya memilih harga, jenis, bentuk, mutu dan warna yang sekiranya dijual kembali
akan memperoleh keuntungan.

75
c. Pengangkutan, fungsinya adalah memindahkan barang dari tempat barang dihasilkan
ke tempat barang yanng mengonsumsi. Misalnya menentukan alat, angkut, ongkos
dan lain-lain yang berhubungan dengan distribusi.
d. Penyimpanan, merupakan fungsi untuk menyimpan barng-barang pada saat barang
selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsi.
e. Penanggungan resiko, adalah fungsi menghindari dan mengurangi resiko yang
berkaitan dengan pemasaran barang, misalnya dengan program asuransi.
f. Pembelanjaan, fungsi mendapatkan modal baik dari sumber intern (pemilik) maupun
ekstern (bukan pemilik).
3. Manajemen keuangan

Manajemen keuangan adalah suatu bagian dari manajemen yang fokusnya adalah
pengelolaan dana perusahaan yang efektif dan efesien guna mencapat tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan. Manajemen keuangan mempunyai tugas antara lain:

1. memanfaatkan peluang dalam memperoleh dana intern maupun ekstern


2. Pengalokasian dana untuk menunjang kegiatan perusahaan.
3. Penggunaan dana yang dilakukan secara efisien dan efektif.

E. Peranan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah


1. Perencanaan
Dalam perencanaan, terdapat penerimaan siswa baru, pengakuan hasil belajar awal,
dan persiapan pembelajaran.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pendekatan
pembelajaran, metode pembelajaran, tahapan pembelajaran, dan pola pelaksanaan
pembelajaran.
3. Evaluasi Pembelajaran
Untuk menentukan sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran, perlu
dilakukan evaluasi dengan menggunakan berbagai instrumen dan teknik hingga
diperoleh sebuah sistem pelaporan.
4. Evaluasi Program
Evaluasi program merupakan proses pengukuran dan penilaian semua program yang
berkenaan dengan konteks lingkungan eksternal, input (masukan), proses, output
(keluaran),dan hasil yang diperoleh. Pelaksanaan konsep manajemen sekolah yang

76
baik dan benar diyakini akan meningkatkan kualitas penyelenggaraan Proses Belajar
dan Mengajar (PMB) sekaligus prestasi seluruh warga sekolah.

Latihan soal:
1. Jelaskan pengertian manajemen menurut pendapat anda!
2. uraian unsur serta fungsi manajemen.
3. Bagaimana penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah?

77
DAFTAR PUSTAKA

S. Alam, P.Sitepu Roy, S. Raymond. Ekonomi. (Jakarta : Airlangga). 2016

78

Anda mungkin juga menyukai