PERMASALAHAN EKONOMI
(ECONOMIC PROBLEM)
a) Kelangkaan
Seperti dinyatakan di atas, sumber daya langka, artinya bukan tanpa batas.
Sebenarnya bukan hanya sumber daya langka. Oleh karena barang dan jasa dihasilkan
dari sumber daya yang langka, jumlahnya langka atau terbatas. Hal yang perlu kita
ketahui adalah, meskipun sumber daya tersebut langka namun penggunaan atas sumber
daya tersebut memiliki beberapa alternatif. Maksudnya sebuah sumber daya dapat
digunakan untuk menghasilkan berbagai keperluan, tidak hanya satu. Misalnya sumber
daya manusia atau tenaga kerja dapat digunakan untuk menghasilkan padi. Tenaga
kerja juga bisa untuk mnghasilkan senjata, mainan, mobil dan banyak lainnya. Ini
artinya sumber daya bukan hanya ditujukan untuk satu produk, tetapi sangat banyak
sehingga memiliki alternatif penggunaan. Ilmu ekonomi sebenarnya membahas
kelangkaan. Kelangkaan ini mencakup jumlah, kualitas, tempat, dan waktu. Sesuatu
disebut langka karena jumlahnya terbatas. Sesuatu tidak disebut langka karena
jumlahnya berlimpah, bermutu baik dan dapat ditemukan di segala tempat dan waktu.
Misalnya, udara tidak langka bisa ada di mana saja dan jumlahnya sangat banyak.
Namun udara, Sumber daya alam yang terbatas jum- bersih makin langka di perkotaaan
lahnya berdampak pada kelangkaan karena banyaknya polusi udara. Ini artinya udara
secara umum tidak langka, tetapi secara khusus udara bersih justru langka tergantung
tempat dan waktunya. jumlah barang produksi Kelangkaan merupakan hal pasti yang
dihadapi manusia. Oleh karena langka, manusia harus berpikir dengan cermat dalam
menggunakan sesuatu. Misalnya, tanah langka karena luasnya terbatas. Di atas tanah
tersebut bisa didirikan apa saja, misalnya rumah, gedung, perkantoran, lapangan sepak
bola, atau ditujukan untuk pertanian. Saat ini makin banyak tanah yang digunakan
untuk mendirikan pabrik dan perkantoran. Dengan demikian makin sedikit tanah
yang tersedia untuk pertanian atau perumahan. Akibatnya bisa diperkirakan, karena
lahan pertanian makin sempit maka hasil pertanian makin sedikit. Pada akhirnya harga
produk pertanian makin meningkat karena persediaannya yang sedikit. Kelangkaan
juga dialami oleh tenaga kerja terutama menyangkut waktu mereka dalam bekerja. Jika
tenaga kerja telah memilih satu pekerjaan tertentu, ia tidak bisa lagi bekerja di tempat
lain pada waktu yang sama. Satu hal penting yang perlu diketahui, sumber daya tersebut
langka, namun sumber daya tersebut memiliki alternatif penggunaan. Dengan adanya
alternatif penggunaan, maka manusia melakukan pilihan
b) Adanya pilihan
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, sumber daya memiliki alternatif
penggunaan. Adanya alternatif penggunaan ini memungkinkan sebuah sumber daya
tertentu digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan jasa. Contohnya
sebidang tanah bisa digunakan untuk menanam padi atau untuk kolam ikan. Bila
digunakan untuk menanam padi akan dihasilkan padi, demikian pula jika digunakan
untuk memelihara ikan, akan dihasilkan ikan. Jumlah sumber daya yang terbatas
tersebut mengharuskan adanya pemilihan. Tanah jumlahnya terbatas sehingga harus
dipikirkan untuk apa saja digunakan. Dengan demikian harus ada pemilihan terhadap
pilihan yang ada. Keharusan memilih berlaku untuk semua kalangan. Oleh karena
jumlah sumber daya yang terbatas, pilihan terhadap suatu alternatif akan mengurangi
pilihan terhadap alternatif yang lain. Misalnya jika banyak tanah digunakan untuk
membangun pabrik, makin sedikit tanah yang tersedia untuk pertanian.
Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan memproduksi senjata, makin
sedikit tenaga kerja untuk membuat ban sepeda. Intinya, kepuasan untuk memiliki
sesuatu yang lebih banyak, memerlukan keputusan untuk memiliki sesuatu yang lain
lebih sedikit. Lebih sedikitnya sesuatu yang lain atau alternatif lain tersebut dapat
dianggap sebagai biaya memiliki sesuatu yang lebih banyak. Demikian juga ketika
masyarakat hendak memenuhi kebutuhan mereka. Umumnya kita ketahui bahwa
kebutuhan manusia tidak terbatas, sedangkan pemuas kebutuhan terbatas. Bila suatu
kebutuhan telah terpenuhi, masyarakat ingin memenuhi kebutuhan yang lain. Ini
menandakan bahwa manusia tidak pernah mengenal kata putus dalam memenuhi
kebutuhan. Akan tetapi, sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas.
Oleh karena itu manusia harus melakukan pilihan. Pilihan tersebut misalnya apakah
perlu membeli televisi baru, apakah perlu makan siang di restoran, atau apakah perlu
berlibur ke luar negeri.
Setiap pilihan yang dipilih akan mengurangi pilihan yang lain. Misalnya bila
kamu memutuskan untuk membeli sepatu baru, kamu tidak bisa membeli baju baru.
Bila orang tuamu memutuskan membeli mobil baru, keinginan berlibur ke luar negeri
tidak terlaksana. Dengan demikian tidak diperolehnya sesuatu yang lain merupakan
biaya dipilihnya sesuatu yang lebih banyak. Tidak terbelinya baju baru merupakan
biaya dan lebih baik memilih membeli sepatu. Kesimpulannya, kelangkaan
memunculkan pilihan, pilihan menimbulkan biaya. Biaya ini merupakan konsep ilmu
ekonomi berikutnya yang disebut biaya peluang (opportunity cost).
C. Sistem Ekonomi
1. Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi pada dasarnya merupakan suatu cara yang diambil dalam
rangka mengatur sekaligus mengorganisir seluruh kegiatan ekonomi baik ekonomi
rumah tangga negara atau pemerintah, maupun rumah tangga masyarakat atau swasta
berdasarkan prinsip tertentu dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan. Aktivitas
ekonomi yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat
yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Setiap pengusaha atau
usahawan sebaiknya mengetahui sistem ekonomi untuk membantu dan mempermudah
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehari-hari, karena sistem ekonomi
tersebut tidak dapat lepas dari kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di
bidang ekonomi.
Fungsi sistem ekonomi dalam perekonomian antara lain :
1. Menjadi perangsang bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan produksi.
2. Menyediakan metode untuk mengkoordinasi kegiatan individu dalam
perekonomian.
3. Menyediakan mekanisme tertentu agar hasil produksi dapat dibagi secara merata.
2. Pembagian Sistem Ekonomi
Terdapat empat sistem ekonomi yaitu: sistem ekonomi tradisional, sistem
ekonomi komando atau terpusat, sistem ekonomi pasar atau liberal, dan sistem
ekonomi campuran.
a) Sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi tradisional yang menitikberatkan pada kebiasaan dan adat
istiadat dalam menjalankan perekonomiannya. Keberadaan sumber daya alam
sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka
pendek agar dapat bertahan hidup. Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi
tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan
barang dengan “barter” (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran,
produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri/masyarakat.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional
a. Belum ada pembagian kerja/spesialisasi dalam kegiatan ekonomi
b. Menerapkan sistem barter dalam kegiatan perdagangan
c. Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
d. Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan
e. Bertumpu pada sektor agraris
f. Kegiatan ekonomi terikat pada adat istiadat
g. Alat/teknologi produksi bersifat sederhana
h. Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
i. Kekayaan alam terutama tanah dan hutan menjadi sumber penghidupan utama
Kekuatan Kelemahan
1. Setiap masyarakat termotivasi untuk 1. Kegiatan ekonomi hanya untuk
menjadi produsen memenuhi kebutuhan hidup saat
2. Tidak terdapat persaingan yang tidak ini.
sehat karena produksi tidak ditujukan 2. Sulit mempertemukan kedua
untuk mencari keuntungan belah pihak yang saling
3. Dengan sistem pertukaran barter, membutuhkan.
masyarakat cenderung bertindak 3. Produktivitas rendah akibat
jujur. teknologi yang digunakan masih
4. Mendorong hubungan kerjasama dan sederhana.
kerukunan antar individu terjalin erat 4. Sulit menetapkan ukuran dari
5. Perekonomian masyarakat barang yang dipertukarkan
cenderung stabil. 5. Kualitas barang hasil produksi
6. Alam relatif terjaga karena masih rendah
masyarakat cenderung menjaga 6. Kegiatan ekonomi tidak
kelestarian alam. ditujukan untuk mencari laba
7. Kegiatan ekonomi tidak untuk
meningkatkan taraf hidup
8. Cenderung menolak perubahan
sehingga masyarakat kurang
berkembang
9. Alokasi sumber daya ekonomi
dilakukan secara tidak efisien.
Berikut beberapa contoh negara yang menerapkan sistem perekonomian tradisional ini.
a. Indonesia
Negara kita masih menganut sistem ekonomi tradisional ini. Meskipun tidak semua
tempat, ternyata di beberapa desa di Papua masih menggunakan sistem
perekonomian ini. Hal tersebut dikarenakan lokasinya berada di daerah terpencil
atau pedesaan dengan akses air maupun jalannya masih sulit untuk ditempuh.
b. Afrika Tengah
Negara Afrika, khususnya di Afrika Tengah juga masih menggunakan sistem
ekonomi ini. Terlihat dari sebagian besar desa di Afrika Tengah masih
menggunakannya. Beberapa negara yang masih menggunakan sistem ini misalnya:
Mbaiki, Mobaye, Batangafo, dan lain-lain.
c. Ethiopia
Negara selanjutnya yang masih menggunakan sistem ekonomi tradisional adalah
Ethiopia. Hal ini dikarenakan Ethiopia masih termasuk negara termiskin di dunia
yang mengandalkan industri pertanian dalam perekonomiannya.
d. Malawi
Menyandang ‘gelar’ negara paling miskin di dunia, membuat negara ini masih
menganut sistem ekonomi tradisional. Hal tersebut terlihat dari transaksisnya yang
masih menggunakan sistem barter dan perekonomiannya yang mengandalkan
pertanian.
Saat ini Indonesia menganut sistem demokrasi ekonomi, artinya kegiatan ekonomi
dilakukan dari, oleh dan untuk rakyat. Pemerintah berperan sebagai pelaku ekonomi
sekaligus pengatur dan pengawas kegiatan ekonomi di Indonesia. Kemakmuran
masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi
di Indonesia berdasar pada Pancasila dan UUD 1945, sehingga sering disebut sebagai
“sistem demokrasi ekonomi Pancasila”. Karena menjadikan Pancasila sebagai
dasarnya, maka kelima sila tersebut punya peran besar dalam sistem demokrasi
ekonomi ini :
a. Sila Pertama: Nilai Ketuhanan
Dalam menjalankan sistem perekonomian Indonesia, nilai dan etika agama berperan
penting. Nilai ini mampu menghindari adanya kemungkinan kerugian maupun
penyalahgunaan keuangan perusahaan yang bertentangan dengan nilai agama.
b. Sila Kedua: Nilai Kemanusiaan
Sistem perekonomian Indonesia mengutamakan prinsip humanis dan menolak
eksploitasi. Dalam kegiatan ekonomi, pekerja berhak mendapatkan gaji dan fasilitas
sesuai dengan tingkat kerja, tanggung jawab, dan risiko yang diberikan perusahaan.
c. Sila Ketiga: Nilai Kesatuan
Seluruh kegiatan ekonomi bermula dari keinginan keluarga untuk menjaga
persatuan. Pelaku ekonomi berupaya untuk menghasilkan produk yang tidak
bertentangan dengan nilai maupun norma yang berlaku sekaligus bermanfaat bagi
banyak rakyat Indonesia.
d. Sila Keempat: Nilai Musyawarah/Demokrasi
Sistem ekonomi Indonesia dijalankan bersama dengan nilai-nilai demokrasi.
Dengan nilai ini, segala masalah dapat diselesaikan dan diputuskan dengan lebih
bijaksana.
e. Sila Kelima: Nilai Keadilan
Semua sumber daya ekonomi yang ada dikelola dan digunakan demi kesejahteraan
seluruh warga negara. Pelaku ekonomi memastikan adanya proses distribusi yang
baik. Produk yang dihasilkan pun harus bisa dimanfaatkan untuk banyak orang.