Anda di halaman 1dari 16

HANDOUT

ASUMSI, PRINSIP DAN KONSEP DASAR


AKUNTANSI

Akuntanasi Dasar untuk Kelas X, Semester Ganjil

Disusun oleh

NI LUH GEDE MURNIASIH, S.Pd

SMK NEGERI 1 TABANAN

Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 1


3.4 Memahami asumsi, prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar akuntansi
3.4.1 Menjelaskan asumsi dasar akuntansi
3.4.2 Menjelaskan prinsip dasar akuntansi
3.4.3 Menjelaskan konsep dasar akuntansi

4.4 Mengelompokkan asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi


4.4.1 Mengidentifikasikan asumsi dasar akuntansi
4.4.2 Mengidentifikasikan prinsip dasar akuntansi
4.4.3 Mengidentifikasikan konsep dasar akuntansi
4.4.4 Mengelompokkan asumsi, prinsip dan konsep dasar akuntansi

Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 2


Peta Konsep

Menurut GAAP Menurut AICPA Menurut SAK

Biaya Historis
Asumsi dasar

Pengakuan
Pendapatan
Akuntansi
Prinsip dasar Mempertemukan

Konsistensi
Konsep dasar

Pengungkapan Penuh

Entitas Pengukuran Kelangsun Dua Periode Upah dan


Bisnis Uang gan usaha Aspek Biaya Penandingan
Akuntansi hasil
akuntansi

Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 3


Asumsi, prinsip dan konsep dasar akuntansi
Akuntansi merupakan proses pencatatan transaksi secara bertahap hingga menghasilkan laporan
keuangan. Laporan keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang dapat dipahami,dapat
memenuhi kebutuhan pemakai, dapat diuji kebenarannya, dapat dibandingkan dengan periode
sebelumnya, tidak hanya ditujukan kepada pihak ertentu saja, tepat waktu dan lengkap.

Jadi, laporan keuangan yang baik haruslah menerapkan asumsi, prinsip, dan konsep dasar
akuntansi supaya disajikan laporan keuangan yang akurat.

A. ASUMSI DASAR AKUNTANSI


Sebelum mempelajari Asumsi dasar akuntansi, alangkah baiknya kamu mengetahui
pengertian asumsi. Asumsi adalah suatu landasan berpikir yang dianggap benar dan
membutuhkan pembuktian kebenaran. Lalu apa yang dimaksud dengan asumsi dasar akuntansi?
Berikut penjelasan singkat asumsi dasar akuntansi menurut :

Asumsi dasar Akuntansi menurut GAAP (Generally Accepted


Accounting Principles)

1. Asumsi Kesatuan Usaha (Economic Entity Assumption)


Asumsi bahwa aktivitas sebuah perusahaan bisnis dapat dipisahkan serta dibedakan
dari pemiliknya serta unit bisnis lain. Konsep ini tidak berlaku sematamata untuk pemisahan
aktivitas antar perusahaan bisnis. Untuk tujuan akuntansi, perusahaan dipisahkan dari
pemegang saham atau pemilik.

Misalnya, Pak Andi adalah pengusaha restoran,


tidak boleh menyatukan pengeluaran pribadinya
dengan pengeluaran untuk usahanya. Pak Andi
menyewa tempat tinggal untuk keluarga pribadi,
maka pengeluarannya tidak boleh dicampur
dengan pengeluaran untuk usahanya. Ini
dikategorikan pengeluaran pribadi.

Demikian halnya apabila Pak Andi mempunyai


usaha yang berbeda lagi, misalnya punya bengkel
Gambar1.1 Kekayaan Bill Gates motor. Pengeluaran bengkel motor ini juga harus
terpisah dari perusahaan miliknya dipisahkan dengan restorannya serta pribadinya
Microsoft

Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 4


2. Asumsi Kontinuitas Usaha (Going Concern Assumption)
Asumsi bahwa perusahaan tersebut mempunyai umur yang panjang. Artinya,
perusahaan tidak dilikuidasi dalam jangka waktu dekat, akan tetapi diharapkan perusahaan
dapat beroperasi dalam jangka waktu yang tak
terbatas dan ada anggapan bahwa mempunyai
cukup waktu bagi suatu perusahaan untuk
menyelesaikan usaha, kontrak-kontrak dan
perjanjian-perjanjian.

Gambar 1.2 PT. Unilever adalah perusahan


yang mampu bertahan lama

3. Aumsi Pengukuran Unit Moneter (Monetary Unit Assumption)


Beberapa transaksi yang terjadi salam
suatu perusahaan dapat dicatat dengan
menggunakan ukuran unit fisik atau waktu.
Tapi karena tidak semua transaksi itu bisa
menggunakan ukuran unit fisik yang sama
sehingga akan menimbulkan kesulitan-
kesulitan di dalam pencatatan dan penyusunan Gambar 1.3 Uang sebagai alat ukur
laporan keuangan. transaksi

Asumsi ini memungkinkan akuntansi untuk mengukur setiap transaksi bisnis/ peristiwa
ekonomi ke dalam mata uang.

4. Asumsi Periodisasi Tepat Waktu (Time Period Assumption)


Asumsi ini beranggapan bahwa kehidupan perusahaan
akan berkesinambungan dan informasi akuntansi
dibutuhkan atas dasar ketepatan waktu. Atas dasar itu
laporan keuangan perusahaan disusun dan diterbitkan
berdasarkan periode perusahaan dalam kurun waktu yang
konsisten. Agar berguna bagi manajemen, pemilik, dan
kreditur.
Gambar 1.4 Manajer, pemilik dan kreditur
membutuhkan laporan keuangan

Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 5


5. Asumsi Kewajaran Usaha (Arm’s-Leght Transaction Assumption)

Dalam asumsi ini, kedua belah pihak terlibat dalam transaksi,


pembeli dan penjual bekerja secara mandiri, bebas, dan
rasional. Setiap pihak harus berusaha mencapai kesepakatan
untuk memuaskan kedua belah pihak

Gambar 1.5 Kesepakatan


dalam transaksi

6. Asumsi Keterandalan (Reliability Assumption)


Akuntansi hanya catatan bukti transaksi yang memadai dan
hanya menyajikan laporan keuangan yang dapat diandalkan
untuk pengguna seperti manajer , pemilik, dan kreditor

Gambar 1.6 Pencatatan bukti transaksi

7. Konsistensi Asumsi (Consistency Asssumption)


Asumsi bahwa akuntansi percaya
bahwa metode yang konsisten dalam akuntansi
harus dapat digunakan dalam periode ke
periode, tetapi juga dapat diganti selama metode
tersebut lebih tepat. Gambar 1.7 Metode Pencatatan Akuntansi

8. Asumsi Akrual (Accrual Assumption)

Dalam laporan transaksi, Akuntansi ini


menggunakan basis akrual di mana pengakuan penerimaan
muncul ketika diterima dan pengakuan biaya dapat terjadi
ketika digunakan / tanpa uang tunai.

Gambar 1.8 Penjualan barang secara kredit

Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 6


Asumsi dasar Akuntansi menurut AICPA (Institute of Certified
Public Accountans)

1. Pemerintah dan Masyarakat akan menjamin hak kepemilikan pribadi


2. Persatuan dalam upaya yang lebih spesifik
3. Keberlangsungan bisnis
4. Penggunaan unit moneter di beberapa akun
5. Konsistensi antar periode dalam entitas bisnis yang sama
6. Konservatif
7. Cukup berarti
8. Berbeda dalam akuntansi antara entitas bebas lainnya
9. Ketergantungan pada data yang berasal dari pengontrol internal
10. Tenggat waktu dalam kendali yang membutuhkan prakiraan

Asumsi Menurut Pedoman Standar Akuntansi (SAK)

1. Dasar tunai adalah dasar untuk menentukan pencatatan


transaksi jika transaksi menimbulkan perubahan uang tunai.

Gambar 2.1 Pembelian Tunai

2. Dasar Akrual adalah dasar akuntansi yang


mengakui keberadaan transaksi dan peristiwa
lainnya dalam peristiwa tersebut. Kemudian
transaksi akan dicatat dalam catatan akuntansi
dan akan dilaporkan pada periode tertentu. Gambar 2.2 Pencatatan transaksi sesuai
kejadian

3. Konsep Entitas adalah dasar akuntansi yang harus


berlaku untuk semua unit ekonomi secara terpisah.
Dengan demikian peristiwa yang melibatkan unit
ekonomi tidak boleh dicampur dengan unit lain
meskipun mereka adalah pemiliknya.
Gambar 3.3 Bob Sadino memiliki lebih
dari 2 perusahaan

Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 7


4. Kelangsungan Usaha adalah laporan
keuangan yang mengasumsikan bahwa
perusahaan pasti akan melanjutkan bisnis di
masa depan sampai waktu tak terhingga.

Gambar 2.4 Indofood merupakan perusahaan


yang sukses

5. Unit moneter adalah semua transaksi ekonomi


yang dinyatakan dalam mata uang tertentu

Gambar 2.5 Uang sebagai alat ukur


transaksi

6. Periode akuntansi adalah laporan keuangan dari suatu


perusahaan yang harus dilaporkan secara berkala dan
dibagi dalam periode tertentu.

Gambar 2.6 Pelaporan laporan


keuangan

B. PRINSIP DASAR AKUNTANSI


Prinsip dasar akuntansi adalah dasar dari standar akuntansi yang penting untuk diketahui.
Dalam prinsip dasar akuntansi memuat hal-hal apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak
harus dilakukan untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat.

Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 8


Berikut adalah 5 prinsip dasar akuntansi :
1. Prinsip Biaya Histori (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang,
modal dan biaya. Harga perolehan adalah total biaya yang dikeluarkan untukmendapatkan
suatu asset.

Misalnya , sebuah asset tetap berupa mesil dibeli


dari luar negeri sebesar Rp150.000.000, biaya
pengangkutan sebesar Rp5.000.000 dan biaya
asuransi sebesar Rp2.500.000. besarnya harga
asset tersebut dicatat di pembukuan adalah sebesar
Rp 157.500.000 yaitu Rp150.000.000 + Gambar 3.1 Aset tetap dicatat
Rp5.000.000 + Rp2.500.000 sesuai harga perolehan

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)


Prinsip saat suatu pendapatan diakui karena telah
direalisasikan.lalu kapan pendapatan itu dikatakan di
realisasikan? Pendapatan baru dikatakan terealisasi saat produk
barang atau jasa telah ditukar dengan klaim atas kas
Gambar 3.2 Transaksi tunai

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)


Untuk menyusun laporan keuangan periodik pendapatan yang diperoleh atau terjadi
dalam periode akuntansi tertentu harus dipertemukan secara layak dengan biaya-biaya yang
terjadi dalam periode akuntansi yang sama.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)


Agar laporan keuangan dapat
dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya, maka metode dan prosedur-
prosedur yang digunakan dalam proses
akuntansi harus diterapkan secara konsisten
dari tahun ke tahun.

Gambar 3.3 Stok produk di catat dengan


metode FIFO
Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 9
5. Prinsip Pengungkapan Penuh (full Disclosure Principle)
Prinsip ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan yang disusun hendaknya
dapat menghasilkan dan memberikan semua
informasi, baik yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif yang dapat mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Gambar 3.4 Pencatatan seluruh informasi
akuntansi

C. KONSEP DASAR AKUNTANSI

Gambar 4.1 Pencatatan laporan keuangan sesuai konsep

Pada dasarnya, semua ilmu memiliki konsep yang mendasari. Coba pikirkan, konsep apa saja
yang mendasari dalam akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat?

1. Konsep Entitas Bisnis (Entity Theory)


Dalam konsep ini, perlakuan akuntansi
terhadap perusahaan atau bisnis harus berbeda
dengan pemilik entitas. Kepemilikan aset dan
kewajiban antara pemilik dan perusahaan tidak boleh
disamakan.

Gambar 4.2 Pencatatan harta perusahaan

Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 10


2. Konsep Pengukuran Uang (Money Measurement Concept)
Uang merupakan alat ukur yang paling umum dan dianggap paling tepat untuk
mencatat aktivitas ekonomi. Mengapa uang dijadikan sebagai standar dalam mencatat
aktivitas ekonomi menurut konsep ini? Uang
memiliki nilai nominal yang sudah jelas, tidak
seperti pengukuran nilai menggunakan barang
yang sangat berpotensi kekeliruan
taksiran karena sifatnya yang subjektif. Sehingga
uang menjadi standar penilaian pokok.

Gambar 4.3 Uang memudahkan transaksi

3. Konsep Kelangsungan Usaha (Going Concern)


Konsep kelangsungan usaha adalah
konsep yang menyatakan bahwa perushaan akan
beroperasi terus menerus sampai waktu yang tidak
ditentukan. Perusahaan akan mampu
mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka
panjang dan tidak untuk dilikuidasi dalam jangka
Gambar 4.4 Menyusun rencana untuk pendek.
mengembangkan usaha

4. Konsep Dua Aspek Akuntansi


Konsep dua aspek akuntansi memetakan setiap transaksi dalam dua aspek.
Hubungannya kepada penerimaan atas manfaat dan pemberian atas manfaat. Sebagai contoh,
ketika perusahaan baru saja membeli aset baru berupa mesin
produksi, aset tersebut memiliki dua aspek. Aspek
pertama adalah ketika mesin bisa memproduksi barang
atau jasa yang akan dijual dan menghasilkan sejumlah
uang yang disebut sebagai pendapatan
perusahaan. Sedangkan aspek kedua dari aset ini adalah
untuk memiliki mesin tersebut perusahaan harus
membayar sejumlah uang kepada supplier mesin. Gambar 4.5 Mesin menghasilkan
produk untuk di jual

Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 11


5. Konsep Biaya (Cost)

Konsep ini digunakan ketika perusahaaan hendak menentukan nilai jual sebuah asset
dan mendapatkan laba dari transaksi tersebut. Menurut konsep ini, semua transaksi dicatat
dalam buku akun senilai harga pembelian.

Misalnya, jika suatu mesin dibeli dengan


harga Rp75.000.000, padahal secara actual
mesin itu seharga Rp100.000.000 maka
dalam buku akun dicatat dengan nilai harga
pembelian yaitu Rp75.000.000

Gambar 4.6 Asset di catat sesuai nilai


harga pembelian

6. Konsep Periode Akuntansi


Konsep periode akuntansi digunakan untuk mengetahui hasil operasi sebuah
perusahaan yang kemudian disajikan dalam bentuk laporan posisi keuangan. Agar para pihak
yang mengambil keputusan dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dan melihat kondisi serta
kebijakan yang akan diambil.

Gambar 4.7 Laporan Keuangan ditunjukkan


kepada direktur

Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 12


7. Konsep Penandingan (Matching Concept)
Konsep ini memberikan pemahaman bahwa beban diakui tidak saat pengeluaran sudah
dilunasi. Beban akan diakui ketika produk – baik barang maupun jasa – sudah memberikan
kontribusi pada pendapatan.

Misalkan pemerintah menjual surat obligasi senilai Rp 1.000.000 dengan


bunga 12% dan dibayarkan dua kali dalam setahun pada 1 Januari 2017.

Maka, pada tahun yang sama tanggal 1 Juli harus membayar bunga
sebanyak Rp 60.000. Ketika dicatat dalam penjurnalan, akun nya adalah
beban bunga. Karena selama 6 bulan terhitung penjualan surat obligasi
sudah menikmati manfaat dari aktivitas tersebut.

8. Konsep Upaya dan Hasil (Effort and Accomplishment)


Konsep upaya dan hasil mengakui adalanya pendapatan sekaligus manfaatnya belum
diberikan. Pendapatan sudah dapat diakui meskipun belum terealisai karena adanya
pengeluaran atau upaya entitas dalam melakukan kegiatan produktifnya.

Misalnya, Agen asuransi berhasil mendapatkan


konsumen baru yang membayar polis langsung lunas
dalam satu tahun.

Sejumlah nominal yang mewakili polis 11 bulan ke


depan diakui sebagai pendapatan diterima di
muka. Meski pihak asuransi belum memberikan
manfaat untuk polis yang dibayar dalam waktu 11
bulan selanjutnya, tetapi pihak asuransi sudah berhak
menganggap uang yang dibayarkan pemegang polis
sebagai pendapatannya. Gambar 4.8 Pembayaran
Asuransi

Evaluasi
a. Petunjuk mengerjakan,
Kerjakanlah pertanyaan dibawah ini secara mandiri dan jawablah secara tepat dan teliti

Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 13


b. Petunjuk Penilaian
Soal no.1 = skor 10
Soal no. 2 = skor 20
Soal no.3 = skor 30
Soal no.4 = skor 40
Latihan Soal
1. Going Concern merupakan asumsi dasar akuntansi, identifikasilah apa saja ciri-ciri asumsi going
concern?
2. Jelaskan dengan pendapat anda tentang pengakuan pendapatan pada saat penjualan!
3. Analisislah secara kritis, Mengapa konsep kesatuan usaha menjadi konsep yang fundamental
dalam akuntansi?
4. Pilihlah item pada table di bawah ini, ke dalam kelompok asumsi, prinsip atau konsep dasar
akuntansi,kemudan tuliskan penjelasan singkat pada kolom penjelasan.
No. Item Termasuk kelompok Penjelasan Singkat
(Asumsi / Prinsip / Konsep)
1 Pengakuan Pendapatan
2 Upaya dan hasil
3 Kesatuan Usaha
4 Mempertemukan
5 Kontinuitas usaha
6 Pengungkapan Penuh
7 Pengakuan Unit
Moneter
8 Pengukuran uang
9 Konsistensi
10 Biaya historis

LEMBAR
JAWABAN

NAMA SISWA :
KELAS :

Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 14


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………............................

Daftar Pustaka
Dwi, Wahyudi dalam https://akuntansee.com/4-asumsi-dasar-akuntansi/, tertanggal 16 Agustus 2019

Guru Akuntansi dalam https://guruakuntansi.co.id/asumsi-dasar-akuntansi/, tertanggal 16 Agustus


2019

Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 15


Novia, Widia dalam https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-lebih-dekat-8-konsep-dasar-
akuntansi/, tertanggal 16 Agustus 2019

Sucipto, Toto. 2014. Pengantar Akuntansi dan Keuangan untuk SMK Kelas X Semester 1. Jakarta:
Yudhistira

Suryanto, Deden. 2018. Akuntansi Dasar untuk SMK Kelas X. Jakarta: CV. Pustaka Mulia

Akuntansi Dasar – Ni Luh Gede Murniasih, S.Pd 16

Anda mungkin juga menyukai