Bentuk BUMN :
a) Perusahaan Perseroan
Persero merupakan kerjasama yang melibatkan paling sedikit dua pihak.
Dalam akta pendirian Persero dinyatakan bahwa sebagian saham-sahamnya
(minimal 51%) dimiliki oleh pemerintah dan sebagian lainnya (maksimal
49%) dimiliki oleh pihak swasta. Saham persero dibagi atas saham prioritas
dan saham biasa. Contoh : PT. Pertamina, PT. Garuda Indonesia, PT. Aneka
Tambang, dsb.
b) Perusahaan Umum
Perum adalah suatu perusahaan negara yang bertujuan untuk melayani
kepentingan umum tetapi sekaligus mencari keuntungan. Perum dimiliki oleh
pemerintah dan karena itu pemerintah berstatus sebagai pengusaha. Contoh :
Perum Pegadaian, Perum Jasa Tirta, Perum Damri, Perum Peruri, dsb
2) PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Perusahaan perseroangan adalah perusahaan yang dikelola oleh satu orang,
memperoleh semua keuntungan perusahaan, dan menanggung semua risiko yang
timbul dalam kegiatan usaha. Dengan kata lain, perusahaan perseorangan
merupakan bentuk badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh orang pribadi
yang bertanggungjawab penuh terhadap semua risiko dan aktivitas yang
dijalankan. Perusahaan perseorangan biasanya tidak berbadan hukum.
Perusahaan perseorangan dibagi menjadi dua (2) kelompok :
a) Perusahaan perseorangan berizin
Yaitu perusahaan perseorangan yang memiliki izin operasional dari
departemen teknis. Jika perusahaan perseorangan bergerak dalam bidang
perdagangan, maka dapat memilii izin seperti Tanda Daftar Usaha
Perdagangan (TDUP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
b) Perusahaan perseorangan yang tidak memiliki izin
Yaitu perusahaan perseorangan yang dilakukan para pedagang kaki lima, toko
barang kelontong, dan sebagainya.
3) PERSEKUTUAN FIRMA
Firma adalah setiap perusahaan yang didirikan untuk menjalankan suatu
perusahaan dengan memakai nama bersama. Semua sekutu merupakan pemilik
dan kekayaan perusahaan tidak dipisah dari kekayaan pribadi. Kerugian yang
dialami perusahaan akan ditanggung bersama.
4) PERSEKUTUAN KOMANDITER
Persekutuan Komanditer (CV) adalah persekutuan yang didirikan oleh beberapa
orang yang menyertakan dan mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam
persekutuan. Para anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal
perseroan dengan jumlah yang tidak perlu sama sebagai tanda keikutsertaan di
dalam persekutuan.
Sekutu dibagi menjadi dua yaitu :
a) Sekutu aktif (managing partner)
Yaitu sekutu yang menjalankan perusahaan, memimpin perusahaan, berhak
melakukan perjanjian dengan pihak ketika dan menyusun semua kebijakan
perusahaan.
b) Sekutu pasif (sleeping partner)
Yaitu sekutu yang hanya menyertakan modal dalam perusahaan tanpa terlibat
langsung dalam kegiatan perusahaan.
5) PERSEROAN TERBATAS
PT adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham dan tanggung
jawab pemegang saham terbatas pada jumlah saham yang dimilikinya. Perangkat
yang ada dalam PT adalah Rapat Umum Pemegang Saham, direksi, dan
komisaris.
RUPS merupakan perlengkapan Perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi
dalam perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada
direksi atau komisaris.
Direksi adalah perlengkapan Perseroan yang bertanggung jawab atas pengurusan
Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan, serta mewakili Perseroan baik
di dalam maupun di luar pengadilan, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
6) KOPERASI
Koperasi adalah sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh
orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan
berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
7) KONSENTRASI BADAN USAHA
Yaitu bentuk badan usaha gabungan dari beberapa badan usaha sebagai berikut :
a) Gabungan Vertikal
Badan usaha yang bergabung secara vertikal adalah badan usaha yang
disatukan karena urut-urutan hubungan kegiatan.
Keuntungan dari penggabungan vertikal adalah :
Ketersediaan bahan dasar pasti karena badan usaha yang menyediakan
bahan dasar sudah menjadi bagian dari badan usaha
Persaingan dapat dikurangi karena faktor-faktor persaingan telah
berkurang.
b) Gabungan Horizontal
Yaitu penggabungan beberapa badan usaha yang memiliki kegiatan yang
sama untuk tujuan tertentu.
Berikut adalah jenis gabungan horizontal :
1. Trust
Yaitu penggabungan atau peleburan badan usaha yang sejenis ataupun
tidak sejenis menjadi satu sehingga membentuk badan usaha yang
besar. Contoh : Bank Mandiri (yang merupakan gabungan dari Bank
Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, dan
Bank Exim.)
2. Kartel
Yaitu gabungan dari beberapa badan usaha yang memproduksi dan
memasarkan barang sejenis untuk tujuan tertentu. Tujuan
penggabungannya antara lain keseragaman baik harga, jumlah
produksi, maupun pembagian daerah pemasaran.
3. Holding company
Yaitu penggabungan badan usaha dengan badan usaha lainnya dengan
cara membeli sebagian besar saham. Badan usaha yang membeli
sebagain besar saham badan usaha dapat memengaruhi badan usaha di
bidang pemasaran dan keuangan. Contoh : PT Semen Indonesia Tbk.,
PT Medcho Energi Internasional Tbk., Astra Internasional.
4. Concern
Yaitu penggabungan beberapa badan usaha yang ditujukan untuk
mengatasi masalah pembelanjaan. Concern pada dasarnya sama
dengan holding company, yaitu membeli sejumlah besar saham dari
beberapa badan usaha. Perbedaannya, holding company berbentuk PT
sedangkan concern berbentuk Perusahaan Perseorangan.
5. Joint venture
Yaitu bentuk kerja sama antara beberapa perusahaan yang berasal dari
beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk memperoleh kekuatan
ekonomi sehingga diperoleh keuntungan bersama.
Contoh : PT Astra Honda Motor (AHM), yang merupakan perusahaan
joint venture antara PT Astra International Tbk., Honda Motor Co. Ltd
(Jepang), PT Astra Otoparts Tbk., dan Denso Corporation (Jepang).
6. Akuisisi
Yaitu menerima, memperoleh, menguasai perusahaan lain, atau
tindakan pengambil-alihan (take over) kepemilikan suatu perusahaan
melalui pembelian saham suatu perusahaan sehingga perusahaan
pengakuisisi ini memiliki suara mayoritas.
7. Merger
Yaitu penggabungan beberapa perseroan yang membentuk perseroan
baru. Contoh : bank-bank negara (BUMN) mengadakan peleburan
untuk menghadapai persaingan perdagangan bebas ASEAN atau
ASEAN Free Trade Area (AFTA). Contoh : Bank Niaga (besar) dan
Bank Lippo bergabung untuk memperkuat posisinya di kancah
persaingan global
8. Franchise
Yaitu hak istimewa yang diterima oleh seseorang atau badan dari
pihak lain untuk mengomersialkan formula, teknik, atau produk
tertentu. Contoh : KFC, McDonald’s, Pizza Hut, Indomart, Alfamart,
Papa Ronz Pizza.
C.