Anda di halaman 1dari 5

BAB I

Konsep Ilmu Ekonomi

Tindakan Ekonomi, Motif Ekonomi, dan Prinsip Ekonomi

A. Tindakan Ekonomi
Tindakan ekonomi adalah Tindakan manusia yang didorong oleh usaha memenuhi
kebutuhan fisik untuk mencapai kemakmuran. Suatu tindakan dikatakan sebagai Tindakan
ekonomi apabila tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan antara
pengorbanan dan hasil serta dapat melakukan pilihan yang tepat dalam memenuhi
kebutuhan mana yang harus didahulukan dan yang sesuai dengan kemampuannya. Ilmu
ekonomi pada hakekatnya adalah sebuah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan
alasan-alasan mengapa manusia melakukan tingkah laku (tindakan) tertentu. Tindakan
manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disebut dengan tindakan
ekonomi. Tindakan manusia, termasuk tindakan ekonomi didasari oleh motif-motif
tertentu. Motif paling mendasar yang menyebabkan manusia melakukan tindakan ekonomi
adalah motif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tindakan ekonomi dibedakan menjadi dua jenis berikut ini yaitu
a. Tindakan ekonomi rasional yaitu setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan
yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian. Tindakan yang rasional ini
diperlukan oleh manusia baik dalam sebuah kehidupan sehari-hari atau dalam
melakukan usaha. Pertimbangan yang rasional ini dimulai dari suatu hal yang kecil
sampai hal yang besar.
Contoh aplikasi tindakan ekonomi rasional dalam perusahaan adalah dengan
menentukan jenis produksi yang tepat agar semua hasil produksi tersebut dapat terjual
secara maksimal, menekan biaya produksi secara rasional tanpa mengurangi kualitas
produk. Contoh lain dari tindakan ekonomi rasional adalah, seorang membeli pakaian
sesuai dengan apa yang dibutuhkannya dan sesuai dengan kemampuannya.
b. Tindakan ekonomi irasional yaitu setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan
yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian. Contoh aplikasi
dari tindakan ekonomi irasional dalam perusahaan adalah menetapkan harga tinggi
terhadap sebuah produk tanpa memperhitungkan kualitas barang, biaya produksi, dan
daya beli masyarakat terhadap produk tersebut sehingga pada akhirnya produk tersebut
justru mengalami kegagalan di pasaran. Contoh lain dari tindakan ekonomi irrasional
adalah memaksakan diri untuk membeli pakaian yang berharga mahal padahal
harganya tidak sesuai dengan kemampuannya.
Secara umum, pelaku tindakan ekonomi dapat dibagi menjadi 4 (empat) kategori yaitu :
1) Perorangan
Tindakan ekonomi yang dilakukan oleh perorangan, pada umumnya dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai mahluk ekonomi dan tidak bisa meninggalkan
dirinya sebagai mahluk sosial.
2) Lembaga masyarakat
Tindakan ekonomi yang dilakukan oleh lembaga masyarakat adalah tindakan yang
dilakukan oleh lembaga atau organisasi masyarakat seperti yayasan, perkumpulan,
karang taruna, dll.
3) Pemerintah
Tindakan ekonomi ini dilakukan oleh pemerintah dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan penduduk dan negara.
4) Antar negara
Tindakan ekonomi ini biasanya dilakukan oleh dua negara atau lebih dalam rangka
untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran warga negara masing-masing.
Pengelompokan Tindakan Ekonomi :
a. Kegiatan Produksi
Kegiatan produksi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Produksi sektor primer, sekunder, tersier
- Produksi sektor publik dan swasta
- Produksi sektor konsumsi dan investasi
b. Kegiatan Distribusi
Tujuan distribusi yaitu untuk menyeimbangkan antara daerah surplus dengan daerah
minus barang atau jasa. Agar nantinya kegiatan distribusi sesuai dengan yang
diharapkan, maka perlu diperhatikan ketepatan waktu, sasaran, dan keutuhan barang
atau jasa.
c. Kegiatan Konsumsi
Tindakan yang perlu dilakukan konsumen yaitu:
- Menyusun prioritas pemenuhan kebutuhan
- Membeli barang dengan harga yang sesuai dengan kemampuan
- Menghemat Sebagian pendapatan yang diperoleh
B. Motif Ekonomi
Secara sederhana dapat diartikan sebagai motivasi dan dorongan seseorang melakukan
tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi menjadi dua, Ekstrinsik artinya motivasi yang
mendorong yang berasal dari luar diri individu. Sedangkan Intrinsik dari dalam diri
individu atau self-interest. Sebagai contoh, seorang siswa ingin menjadi arsitek karena
keinginan orang tuanya. Motif bukan keinginan diri ini adalah motif yang bersifat
ekstrinsik. Lain halnya jika seorang siswa mau jadi sosiolog karena panggilan jiwanya dan
menyenanginya, yaitu ingin mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat. Motif tersebut
bersifat intriksik karena berasal dari dalam jiwanya.
Motif ekonomi terbagi dalam dua, yaitu sebagai berikut
1) Motif intrinsik, yaitu suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atau
kemauan sendiri.
2) Motif ekstrinsik, yaitu suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas
dorongan orang lain.
Selanjutnya motif ekonomi digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
Keinginan memenuhi kebutuhan, yaitu tindakan manusia didorong oleh hasrat ingin
memenuhi kebutuhan. Contoh seseorang bekerja keras untuk mendapatkan uang agar
bisa memenuhi berbagai kebutuhannya sehari-hari
Keinginan mendapatkan kepuasan, yaitu keinginan manusia yang sudah makmur, tetapi
masih melakukan tindakan ekonomi karena dorongan untuk memperoleh kekuasaan.
Contohnya, pengusaha sukses berupanya mengembangkan usahanya agar
perusahaannya terkenal dan bisa menguasai pasar.
Keinginan mendapatkan penghargaan dari sesama manusia, yaitu tindakan manusia
yang didorong untuk mendapatkan penghargaan. Contohnya karyawan yang rajin agar
mendapat penghargaan sebagai karyawan teladan dari perusahaannya
Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan sesama manusia, yaitu tindakan
manusia dengan maksud meringankan penderitaan orang lain dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Contohnya seorang bekerja keras dan hasilnya untuk
menyumbang korban bencana alam banjir atau letusan gunung berapi.
C. Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi adalah panduan dalam kegiatan ekonomi untuk mencapai
perbandingan rasional antara pengorbanan yang dikeluarkan dan hasil yang diperoleh.
Prinsip ekonomi adalah berusaha dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh
hasil tertentu atau dengan pengorbanan tertentu ingin memperoleh hasil maksimal. Prinsip
ekonomi berlaku dalam tiga kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi dan konsumsi.
Secara umum, penggunaan prinsip ekonomi mempunyai tujuan memaksimalkan
keuntungan di mana kita mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dan atau meminimalkan
kerugian dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya.
Ciri-ciri orang yang menerapkan prinsip ekonomi antara lain:
1. Bersikap hemat.
Seseorang dalam melakukan tindakan ekonomi selalu menghindari pemborosan dengan
membeli barang-barang yang memang benar-benar dibutuhkan.
2. Menyusun skala prioritas
Dalam memenuhi kebutuhannya, seseorang membuat urutan pemenuhan kebutuhan
berdasarkan tingkat kepentingan. Skala prioritas dimulai dari pemenuhan kebutuhan
yang paling mendesak sampai kebutuhan yang pemenuhannya bisa ditangguhkan.
3. Bertindak rasional
Dalam melakukan kegiatan atau tindakan ekonomi selalu menggunakan akal sehat,
bukan berdasarkan emosi atau hawa nafsu.
4. Memperhitungkan untung rugi
Dalam melakukan kegiatan ekonomi selalu memperhitungkan keuntungan dan kerugian
yang akan didapat.
Berikut ini manfaat dari penerapan prinsip ekonomi:
a) Mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memperoleh keuntungan maksimal.
b) Bekerja hemat, cepat dan tepat untuk memperkecil risiko kerugian atau kerusakan.
c) Mencapai tujuan dengan tepat waktu dan berhasil untuk mencapai tingkat
kemakmuran yang diinginkan.
d) Mencapai hasil kerja yang terjamin mutunya untuk memenuhi tingkat kepuasan
pelaku ekonomi. Hidup lebih maju dalam persaingan sehat.
10 prinsip ekonomi Dilansir dari New World Economics, Nicholas Gregory
Mankiw dalam Principles of Economics (1998) menjabarkan terdapat 10 prinsip
ekonomi. Kesepuluh prinsip ekonomi tersebut dinilai merepresentasikan inti kebijakan
ekonomi zaman sekarang. 10 prinsip ekonomi menurut Gregory Mankiw meliputi:
1) Orang-orang menghadapi trade-off.
2) Biaya adalah apa yang orang korbankan untuk mendapatkan sesuatu.
3) Orang rasional berpikir pada batas-batas.
4) Orang tanggap terhadap insentif.
5) Perdagangan menguntungkan semua pihak.
6) Pasar adalah tempat yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi.
7) Pemerintah terkadang mampu meningkatkan hasil-hasil dari pasar.
8) Standar hidup suatu negara bergantung pada kemampuannya menghasilkan barang
dan jasa.
9) Harga-harga meningkat jika pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
10) Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran.

Anda mungkin juga menyukai