Anda di halaman 1dari 16

INOVASI UPT BLUD PUSKESMAS SENARU

GERAKAN

“SAPA MAS BUNTING”


(SABTU PAGI MASYARAKAT BERANTAS STUNTING)
Jumlah Stunting di Wilayah Kerja UPT BLUD
Puskesmas Senaru Sampai Dengan Bulan
Agustus 2019
3,000

2,500

2,000

1,500

1,000
Axis Title
500

-
Stunting (kerdil)
 Kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi
badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur.
 Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang

disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial


ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi,
dan kurangnya asupan gizi pada bayi.
 Balita stunting di masa yang akan datang akan

mengalami kesulitan dalam mencapai


perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.
DAMPAK
 Jangka pendek
a. Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian;
b. Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak
tidak optimal;
c. Peningkatan biaya kesehatan.
 Jangka panjang.

a. Postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa (lebih


pendek dibandingkan pada umumnya)
b. Meningkatnya risiko obesitas dan penyakit
c. Menurunnya kesehatan reproduksi
d. Kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal
saat masa sekolah; dan
e. Produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal.
TUJUAN
 Tujuan Umum :
Menurunkan prevalensi stunting pada balita.

Tujuan Khusus :
 Terselenggaranya koordinasi dan komunikasi yang efektip

antara lintas program dan lintas sektor dalam upaya mencegah


terjadinya stunting pada balita di wilayah kerja UPT BLUD
Puskesmas Senaru
 Terlaksananya kegiatan pencegahan stunting secara bersama

sama dan kontinyu di tengah masyarakat di wilayah kerja UPT


BLUD Puskesmas Senaru
 Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam upaya pencegahan

stunting di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Senaru.


SASARAN PENERIMA MANFAAT DAN INDIVIDU/KELOMPOK
YANG TERLIBAT DALAM GERAKAN

1. Balita yang ada di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Senaru;


2. Keluarga yang memiliki balita;
3. Ibu hamil;
4. Remaja putri putus sekolah;
5. Kader Posyandu;
6. Tokoh masyarakat;
7. Tokoh agama;
8. Ibu – ibu PKK;
9. Kepala Dusun;
10. Kepala Desa beserta seluruh perangkat desa;
11. Bhabinkamtibmas;
12. Babinsa
13. Sarjana Penggerak Masyarakat Desa ( SPMD);
14. Tim De Best (Desa Bersih Dan Sehat) yang terdiri dari : dokter desa, perawat Pustu,
bidan desa, Tenaga Pelaksana Gizi desa;
15. Seluruh staf UPT BLUD Puskesmas Senaru.
16. Lembaga Swadaya Masyarakat yang peduli terhadap masalah stunting
17. Swasta
Sumber data
 Data status gizi balita, ibu hamil dan remaja putri
putus sekolah yang belum menikah (umur 13 – 25
tahun) setiap bulan yang didapatkan dari:
1. Laporan hasil penimbangan di posyandu setiap
bulan atau hasil Bulan Penimbangan ( e- PPGBM )
2. Kohort bayi dan balita yang ada di bidan desa
3. Data ibu hamil yang di dapat dari kohort ibu
yang ada di bidan desa
4. Data remaja putri yang putus sekolah yang di
dapat dari kader posyandu/kepala dusun.
STRATEGI GERAKAN
 setiap hari Sabtu pagi seluruh keluarga yang
ada di semua dusun, yang di wakili oleh paling
sedikit 1 (satu) orang anggota keluarga secara
bersama-sama melaksanakan dan mengikuti
beberapa kegiatan yang di mulai dari dalam
rumah masing-masing kemudian bergerak ke
suatu tempat umum yang telah di sepakati
oleh tokoh masy bersama kepala dusun,
misalnya gedung posyandu, kantor kepala
dusun, mushalla, masjid dll.
 Kegiatan yang akan dilakukan adalah:
 PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk)

a. Menguras/membersihkan tempat yang sering


dijadikan tempat penampungan air seperti bak
mandi, ember air, tempat penampungan air minum,
penampung air lemari es dan lain-lain;
b. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air
seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya;
c. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang
bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat
perkembangbiakan nyamuk yang menularkan
demam berdarah.
KEGIATAN YANG DILAKUAKAN…
 Membersihkan halaman masing-masing termasuk
membersihkan saluran pembuangan air limbah yang ada di
sekitar rumah
 Minum 1 tablet tambah darah di tempat oleh remaja putri

yang putus sekolah.


 Penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil yang dilakukan oleh

kader posyandu dan/atau tenaga kesehatan.


 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan kepada ibu

hamil dan balita.


 Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) oleh kader

posyandu dan/atau tenaga kesehatan.


 Kampanye makan buah.

Pelaksanaan gerakan ini didasarkan pada pemberdayaan


masyarakat (peran serta aktif dari masyarakat).
PELEMBAGAAN TK DESA
POKJA SAPA MAS BUNTING
ALUR PELAPORAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN GERAKAN

 Setiap hari sabtu anggota pokja yang sudah


di tetapkan di setiap dusun melakukan
pencatatan dan pelaporan kegiatan yang
dilaksanakan di dusun masing-masing.
TENTANG:
o Jenis kegiatan;
o Jumlah sasaran dan kelompok penerima

manfaat;
o Jumlah masyarakat yang terlibat
o Dokumentasi kegiatan.
PENCATATAN…..

 Anggota Pokja di setiap dusun akan


melaporkan hasil Pencatatan dan pelaporan
yang disusunya kepada Pokja di desa paling
lama 3 hari setelah kegiatan
 Pokja Sapa Mas Bunting di desa akan

merekapiitulasi pencatatan dan pelaporan


dari semua dusun menjadi Pencatatan dan
pelaporan tingkat desa untuk selanjutnya di
laporkan ke Kepala UPT BLUD Puskesmas
Senaru dan Camat Bayan.
MONITORING DAN EVALUASI

 LOKAKARYA MINI BULANAN RUTIN DI


PUSKESMAS ATAU RAPAT EVALUASI KEGIATAN
PEMBANGUNAN DI DESA
 LOKAKARYA MINI TRIBULANAN LINTAS

SEKTOR ATAU RAKOR DI TINGKAT


KECAMATAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai