RARA RARA SUCI SUCI 1914301077 1914301077 TASYA TASYA DWINTA DWINTA 1914301056 1914301056 MUSTIKA MUSTIKAAYU AYU 1914301068 1914301068 VERONICA VERONICAANGGRAINI ANGGRAINI 1914301091 1914301091 EVITHA EVITHAADE ADE RAHMA RAHMA 1914301079 1914301079 FENI FENI MELIANI MELIANI 1914301085 1914301085 SINTA SINTA RIZQIANI RIZQIANI 1914301082 1914301082 SINDI SINDI ARTIKA ARTIKA 1914301065 1914301065 AUGY AUGYALFANDITO ALFANDITO 1914301093 1914301093 AMRI AMRI WIJAYA WIJAYA 1914301094 1914301094 M. M. LUTHFAN LUTHFAN 1914301095 1914301095 Terapi Terapi Bermain Bermain Pada Pada Anak Anak Dengan Dengan DM DM Juvenil Juvenil
● Pengertian Terapi Bermain
Bermain adalah salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan salah satu alat paling penting untuk menatalaksanakan stress, karena hospitalisasi menimbulkan krisis dalam kehidupaan anak, dan karena situasi tersebut sering disertai stress berlebihan, maka anak-anak perlu bermain untuk mengeluarkan rasa takut dan cemas yang mereka alami sebagai alat koping dalam menghadapi stress. ● Tujuan Terapi Bermain Anak bermain pada dasarnya agar ia memperoleh kesenangan, sehingga tidak akan merasa jenuh. Bermain tidak sekedar mengisi waktu tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makan, perawatan, dan cinta kasih. Bermain merupakan unsur yang penting untuk perkembangan fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial. Anak dengan bermain dapat mengungkapkan konflik yang dialaminya. Bermain cara yang baik untuk megatasi kemarahan, kekhawatiran, dan kedukaan • Manfaat Terapi Bermain Perawatan anak di rumah sakit merupakan pengalaman yang penuh dengan stress, baik bagi anak maupun bagi orangtua. Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa lingkungan rumah sakit itu sendiri merupakan penyebab stress bagi anak dan orangtuanya, baik lingkungan fisik rumah sakit, petugas kesehatan, maupun lingkungan sosial. Perasaan seperti takut, cemas, tegang, nyeri, dan perasaan yang tidak menyenangkan lainnya. ● Menurut Adriana (2013) menyatakan bahwa aktivitas bermain yang dilakukan di rumah sakit memberikan manfaat: ○ Membuang energi ekstra. ○ Mengoptimalkan pertumbuhan sseluruh bagian tubuh. ○ Aktivitas yang dilakukan dapat meningkatkan nafsu makan anak. ○ Anak belajar mengontrol diri. ○ Meningkatkan daya kreativitas. ○ Cara untuk mengatasi kemarahan, kecemasan, kedukaan dan iri hati. ○ Kesempatan untuk belajar bergaul dengan orang lain atau anak lainnya. ○ Kesempatan untuk belajar mengikuti aturan ○ Dapat mengembagkan kemampuan intelektualnya.
• Penanganan Diabetes Pada Anak Diabetes merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan, akan tetapi dengan tata laksana dan pemantauan yang adekuat anak dapat memiliki kualitas hidup yang baik. Tujuan dari terapi pada DM tipe-1 adalah mencapai kontrol metabolik yang optimal, mencegah komplikasi akut, mencegah komplikasi jangka panjang mikrovaskular dan makrovaskular, serta membantu psikologis anak dan keluarga.10 Lima pilar tata laksana DM tipe-1 pada anak adalah injeksi insulin, pemantauan gula darah, nutrisi, aktivitas fisik, serta edukasi.10 Dalam menangani DM tipe-1, dibutuhkan pendekatan holistik dari tim tenaga kesehatan terintegrasi yang terdiri atas dokter anak endokrinologi, ahli gizi, psikiater atau psikolog dan, edukator DM • Insulin Insulin diklasifikasikan berdasarkan lama kerjanya yaitu cepat, pendek atau reguler, menengah, dan panjang. Regimen insulin bersifat individual, yaitu menyesuaikan usia, berat badan, lama menderita, target kontrol glikemik, pola hidup, dan komorbiditas. Regimen yang disarankan adalah basal bolus yang diberikan dengan pompa atau insulin subkutan minimal 2 kali/hari dengan menggunakan insulin basal dan insulin kerja cepat atau pendek karena paling menyerupai sekresi insulin fisiologis.8 Kebutuhan insulin basal harian adalah berkisar antara 30% (jika menggunakan insulin reguler) sampai 50% (jika menggunakan insulin kerja cepat) dari total kebutuhan insulin. Penentuan Penentuan dosis dosis insulin insulin kerja kerja cepat cepat dapat dapat menggunakan menggunakan rasio rasio insulin insulin terhadap terhadap karbohidrat karbohidrat yang yang dihitung dihitung dengan dengan menggunakan menggunakan rumus rumus 500, 500, yaitu yaitu 500 500 dibagi dibagi dosis dosis insulin insulin harian harian total. total. Hasil Hasil yang yang didapatkan didapatkan adalah adalah berapa berapa jumlah jumlah gram gram karbohidrat karbohidrat yang yang dapat dapat dicakup dicakup oleh oleh 11 unit unit insulin.14 insulin.14 Penyesuaian Penyesuaian dosis dosis insulin insulin selanjutnya selanjutnya ditentukan ditentukan berdasarkan berdasarkan pola pola kadar kadar gula gula darah darah sewaktu sewaktu harian. harian. Pada Pada pemberian pemberian insulin insulin kerja kerja cepat cepat disarankan disarankan untuk untuk dilakukan dilakukan pemeriksaan pemeriksaan gula gula darah darah sewaktu sewaktu 1-2 1-2 jam jam setelah setelah makan makan untuk untuk menentukan menentukan efikasi efikasi insulin. insulin. Dosis Dosis insulin insulin sebaiknya sebaiknya ditentukan ditentukan berdasarkan berdasarkan konsumsi konsumsi makanan makanan atau atau karbohidrat karbohidrat dan dan hasil hasil pemeriksaan pemeriksaan GDS. GDS. Selain Selain insulin insulin basal basal dan dan preprandial, preprandial, terdapat terdapat dosis dosis insulin insulin koreksi koreksi yang yang diberikan diberikan saat saat terjadi terjadi kenaikan kenaikan kadar kadar glukosa glukosa darah. darah. Penghitungan Penghitungan dosis dosis koreksi koreksi menggunakan menggunakan faktor faktor sensitifitas sensitifitas insulin insulin yang yang menentukan menentukan banyaknya banyaknya glukosa glukosa darah darah yang yang dapat dapat diturunkan diturunkan oleh oleh 11 unit unit insulin. insulin. Dosis Dosis koreksi koreksi dihitung dihitung menggunakan menggunakan rumus rumus 1800 1800 untuk untuk insulin insulin kerja kerja cepat, cepat, yaitu yaitu 1800 1800 dibagi dibagi dosis dosis insulin insulin total total harian. harian. Penghitungan Penghitungan dosis dosis koreksi koreksi untuk untuk insulin insulin kerja kerja pendek pendek adalah adalah menggunakan menggunakan rumus rumus 1500, 1500, yaitu yaitu 1500 1500 dibagi dibagi dosis dosis insulin insulin total total harian. harian. ● Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pola Bermain Pada Anak Menurut Sujono (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi pola bermain pada anak yaitu: ○ Tahap perkembangan, setiap perkembangan mempunyai potensi atau keterbatasan dalam permainan. Alat permainan pada tiap umur berbeda. ○ Status kesehatan, pada anak yang sedang sakit kemampuan psikomotor/kognitif terganggu. Sehingga ada saat-saat dimana anak sangat ambisius pada permainannya dan ada saat-saat dimana anak sama sekali tidak punya keinginan untuk bermain. ○ Jenis kelamin, anak laki-laki dan perempuan sudah membentuk komunitas tersendiri. Tipe dan alat permainan pun berbeda, misalnya anak laki-laki suka main bola dan anak perempuan suka bermain boneka. ○ Lingkungan, lokasi dimana anak berada sangat mempengaruhi pola permainan anak. ○ Alat permainan yang cocok, disesuaikan dengan tahap perkembangan sehingga anak menjadi senang. • Kategori Permainan Menurut Saputro dan Intan (2017), terapi bermain diklasifkasikan menjadi 2 yaitu: - Bermain Aktif Dalam bermain aktif, kesenangan timbul dari apa yang dilakukaan anak, apakah dalam bentuk kesenangan bemain alat misalnya mewarnai gambar, melipat kertas origami dan menempel gambar. Bermain aktif juga dapat dilakukan dengan bermain peran misalnya bermain dokter-dokteran dan bermain dengan menebak kata. - Bermain Pasif Dalam bermain pasif, hiburan atau kesenangan diperoleh dari kegiatan orang lain. Pemain menghabiskan sedikit energi, anak hanya menikmati temannya bermain atau menonton televisi dan membaca buku. Bermain tanpa mengeluarkan banyak tenaga, tetapi kesenangannya hampir sama dengan bermain aktif. • Klasifikasi Permainan Menurut Wong (2009), bahwa permainan dapat diklasifikasikan : - Bermain afektif sosial (social affective play) Permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara anak dan orang lain. Anak mendapatkan kesenangan dari hubungannya dengan orangtuannya - Bermain untuk senang-senang (sense of pleasure) Permainan ini akan menimbulkan kesenangan bagi anak anak. Permainan ini membutuhkan alat yang mampu memberikan kesenangan pada anak, misalnya menggunakan pasir untuk membuat gunung- gunung, menggunakan air yang dipindahkan dari botol, atau menggunakan plastisin untuk membuat sebuah konstruksi - Permainan keterampilan (skill play) Permainan ini akan meningkatkan keterampilan bagi anak. Khususnya keterampilan motorik kasar dan motorik halus. Keterampilan tersebut diperoleh melalui pengulangan kegiatan dari permainan yang dilakukan - Permainan simbolik atau pura-pura ( dramatic play role) Permainan anak yang dilakukan dengan cara memainkan peran dari orang lain. Dalam permainan ini akan membuat anak melakukan percakapan tentang peran apa yang mereka tiru. Dalam permainan ini penting untuk memproses atau mengidentifikasi anak terhadap peran tertentu • Fungsi Bermain di Rumah Sakit Meskipun anak sedang mengalami perawatan di rumah sakit, kebutuhan aktivitas anak akan aktivitas bermain tidak boleh terhenti. Bermain di rumah sakit juga dibutuhkan. Menurut Ikhbal (2016) bermain di rumah sakit memiliki fungsi sebagai berikut: Memfasilitasi anak untuk beradaptasi dengan lingkungan yang asing. Memberi kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol Membantu mengurangi stress terhadap perpisahan Memberi kesempatan untuk mempelajari tentanng bagian-bagian tubuh dan fungsinya. Memperbaiki konsep-konsep yang salah tentang penggunaan dan tujuan peralatan serta proedur medis. Memberi peralihan dan relaksasi. Membantu anak untuk merasa lebih aman dalam lingkungan. Memberikan solusi untuk mengurangi tekanan dan untuk mengeksplorasi perasaan. Mengembangkan kemampuan anak berinteraksi dengan orang lain di rumah sakit. Mencapai tujuan terapeutik THANK YOU