Anda di halaman 1dari 14

9TH GRADE

PENELITIAN TERAPI BERMAIN


PADA ANAK DENGAN DM JUVENIL
KELOMPOK
KELOMPOK 33
  
RARA
RARA SUCI
SUCI 1914301077
1914301077
TASYA
TASYA DWINTA
DWINTA 1914301056
1914301056
MUSTIKA
MUSTIKAAYU
AYU 1914301068
1914301068
VERONICA
VERONICAANGGRAINI
ANGGRAINI 1914301091
1914301091
EVITHA
EVITHAADE
ADE RAHMA
RAHMA 1914301079
1914301079
FENI
FENI MELIANI
MELIANI 1914301085
1914301085
SINTA
SINTA RIZQIANI
RIZQIANI 1914301082
1914301082
SINDI
SINDI ARTIKA
ARTIKA 1914301065
1914301065
AUGY
AUGYALFANDITO
ALFANDITO 1914301093
1914301093
AMRI
AMRI WIJAYA
WIJAYA 1914301094
1914301094
M.
M. LUTHFAN
LUTHFAN 1914301095
1914301095
Terapi
Terapi Bermain
Bermain Pada
Pada Anak
Anak Dengan
Dengan DM
DM Juvenil
Juvenil

● Pengertian Terapi Bermain


Bermain adalah salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan salah satu alat paling penting untuk
menatalaksanakan stress, karena hospitalisasi menimbulkan krisis dalam kehidupaan anak, dan karena situasi
tersebut sering disertai stress berlebihan, maka anak-anak perlu bermain untuk mengeluarkan rasa takut dan cemas
yang mereka alami sebagai alat koping dalam menghadapi stress.
● Tujuan Terapi Bermain
Anak bermain pada dasarnya agar ia memperoleh kesenangan, sehingga tidak akan merasa jenuh. Bermain
tidak sekedar mengisi waktu tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makan, perawatan, dan cinta kasih.
Bermain merupakan unsur yang penting untuk perkembangan fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan
sosial. Anak dengan bermain dapat mengungkapkan konflik yang dialaminya. Bermain cara yang baik untuk
megatasi kemarahan, kekhawatiran, dan kedukaan
• Manfaat Terapi Bermain
Perawatan anak di rumah sakit merupakan pengalaman yang penuh dengan stress, baik
bagi anak maupun bagi orangtua. Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa lingkungan
rumah sakit itu sendiri merupakan penyebab stress bagi anak dan orangtuanya, baik
lingkungan fisik rumah sakit, petugas kesehatan, maupun lingkungan sosial. Perasaan
seperti takut, cemas, tegang, nyeri, dan perasaan yang tidak menyenangkan lainnya.
● Menurut Adriana (2013) menyatakan bahwa aktivitas bermain yang dilakukan di rumah sakit
memberikan manfaat:
○ Membuang energi ekstra.
○ Mengoptimalkan pertumbuhan sseluruh bagian tubuh.
○ Aktivitas yang dilakukan dapat meningkatkan nafsu makan anak.
○ Anak belajar mengontrol diri.
○ Meningkatkan daya kreativitas.
○ Cara untuk mengatasi kemarahan, kecemasan, kedukaan dan iri hati.
○ Kesempatan untuk belajar bergaul dengan orang lain atau anak lainnya.
○ Kesempatan untuk belajar mengikuti aturan
○ Dapat mengembagkan kemampuan intelektualnya.
 
• Penanganan Diabetes Pada Anak
Diabetes merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan, akan tetapi dengan tata laksana dan pemantauan
yang adekuat anak dapat memiliki kualitas hidup yang baik. Tujuan dari terapi pada DM tipe-1 adalah
mencapai kontrol metabolik yang optimal, mencegah komplikasi akut, mencegah komplikasi jangka panjang
mikrovaskular dan makrovaskular, serta membantu psikologis anak dan keluarga.10 Lima pilar tata laksana
DM tipe-1 pada anak adalah injeksi insulin, pemantauan gula darah, nutrisi, aktivitas fisik, serta edukasi.10
Dalam menangani DM tipe-1, dibutuhkan pendekatan holistik dari tim tenaga kesehatan terintegrasi yang
terdiri atas dokter anak endokrinologi, ahli gizi, psikiater atau psikolog dan, edukator DM
• Insulin
Insulin diklasifikasikan berdasarkan lama kerjanya yaitu cepat, pendek atau reguler, menengah,
dan panjang. Regimen insulin bersifat individual, yaitu menyesuaikan usia, berat badan, lama
menderita, target kontrol glikemik, pola hidup, dan komorbiditas. Regimen yang disarankan
adalah basal bolus yang diberikan dengan pompa atau insulin subkutan minimal 2 kali/hari dengan
menggunakan insulin basal dan insulin kerja cepat atau pendek karena paling menyerupai sekresi
insulin fisiologis.8 Kebutuhan insulin basal harian adalah berkisar antara 30% (jika menggunakan
insulin reguler) sampai 50% (jika menggunakan insulin kerja cepat) dari total kebutuhan insulin.
Penentuan
Penentuan dosis
dosis insulin
insulin kerja
kerja cepat
cepat dapat
dapat menggunakan
menggunakan rasio
rasio insulin
insulin terhadap
terhadap karbohidrat
karbohidrat yang
yang dihitung
dihitung dengan
dengan
menggunakan
menggunakan rumus
rumus 500,
500, yaitu
yaitu 500
500 dibagi
dibagi dosis
dosis insulin
insulin harian
harian total.
total. Hasil
Hasil yang
yang didapatkan
didapatkan adalah
adalah berapa
berapa jumlah
jumlah gram
gram
karbohidrat
karbohidrat yang
yang dapat
dapat dicakup
dicakup oleh
oleh 11 unit
unit insulin.14
insulin.14 Penyesuaian
Penyesuaian dosis
dosis insulin
insulin selanjutnya
selanjutnya ditentukan
ditentukan berdasarkan
berdasarkan pola
pola
kadar
kadar gula
gula darah
darah sewaktu
sewaktu harian.
harian. Pada
Pada pemberian
pemberian insulin
insulin kerja
kerja cepat
cepat disarankan
disarankan untuk
untuk dilakukan
dilakukan pemeriksaan
pemeriksaan gula
gula darah
darah
sewaktu
sewaktu 1-2
1-2 jam
jam setelah
setelah makan
makan untuk
untuk menentukan
menentukan efikasi
efikasi insulin.
insulin.
Dosis
Dosis insulin
insulin sebaiknya
sebaiknya ditentukan
ditentukan berdasarkan
berdasarkan konsumsi
konsumsi makanan
makanan atau
atau karbohidrat
karbohidrat dan
dan hasil
hasil pemeriksaan
pemeriksaan GDS.
GDS.
Selain
Selain insulin
insulin basal
basal dan
dan preprandial,
preprandial, terdapat
terdapat dosis
dosis insulin
insulin koreksi
koreksi yang
yang diberikan
diberikan saat
saat terjadi
terjadi kenaikan
kenaikan kadar
kadar glukosa
glukosa
darah.
darah. Penghitungan
Penghitungan dosis
dosis koreksi
koreksi menggunakan
menggunakan faktor
faktor sensitifitas
sensitifitas insulin
insulin yang
yang menentukan
menentukan banyaknya
banyaknya glukosa
glukosa darah
darah
yang
yang dapat
dapat diturunkan
diturunkan oleh
oleh 11 unit
unit insulin.
insulin. Dosis
Dosis koreksi
koreksi dihitung
dihitung menggunakan
menggunakan rumus
rumus 1800
1800 untuk
untuk insulin
insulin kerja
kerja cepat,
cepat,
yaitu
yaitu 1800
1800 dibagi
dibagi dosis
dosis insulin
insulin total
total harian.
harian. Penghitungan
Penghitungan dosis
dosis koreksi
koreksi untuk
untuk insulin
insulin kerja
kerja pendek
pendek adalah
adalah menggunakan
menggunakan
rumus
rumus 1500,
1500, yaitu
yaitu 1500
1500 dibagi
dibagi dosis
dosis insulin
insulin total
total harian.
harian.
● Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pola Bermain Pada Anak
Menurut Sujono (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi pola bermain pada anak
yaitu:
○ Tahap perkembangan, setiap perkembangan mempunyai potensi atau keterbatasan
dalam permainan. Alat permainan pada tiap umur berbeda.
○ Status kesehatan, pada anak yang sedang sakit kemampuan psikomotor/kognitif
terganggu. Sehingga ada saat-saat dimana anak sangat ambisius pada permainannya
dan ada saat-saat dimana anak sama sekali tidak punya keinginan untuk bermain.
○ Jenis kelamin, anak laki-laki dan perempuan sudah membentuk komunitas
tersendiri. Tipe dan alat permainan pun berbeda, misalnya anak laki-laki suka main
bola dan anak perempuan suka bermain boneka.
○ Lingkungan, lokasi dimana anak berada sangat mempengaruhi pola permainan
anak.
○ Alat permainan yang cocok, disesuaikan dengan tahap perkembangan sehingga
anak menjadi senang.
• Kategori Permainan
Menurut Saputro dan Intan (2017), terapi bermain diklasifkasikan menjadi 2 yaitu:
- Bermain Aktif
Dalam bermain aktif, kesenangan timbul dari apa yang dilakukaan anak, apakah dalam bentuk
kesenangan bemain alat misalnya mewarnai gambar, melipat kertas origami dan menempel gambar.
Bermain aktif juga dapat dilakukan dengan bermain peran misalnya bermain dokter-dokteran dan bermain
dengan menebak kata.
- Bermain Pasif
Dalam bermain pasif, hiburan atau kesenangan diperoleh dari kegiatan orang lain. Pemain menghabiskan
sedikit energi, anak hanya menikmati temannya bermain atau menonton televisi dan membaca buku.
Bermain tanpa mengeluarkan banyak tenaga, tetapi kesenangannya hampir sama dengan bermain aktif.
• Klasifikasi Permainan
Menurut Wong (2009), bahwa permainan dapat diklasifikasikan :
- Bermain afektif sosial (social affective play)
Permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara anak dan orang lain.
Anak mendapatkan kesenangan dari hubungannya dengan orangtuannya
- Bermain untuk senang-senang (sense of pleasure)
Permainan ini akan menimbulkan kesenangan bagi anak anak. Permainan ini membutuhkan alat yang
mampu memberikan kesenangan pada anak, misalnya menggunakan pasir untuk membuat gunung-
gunung, menggunakan air yang dipindahkan dari botol, atau menggunakan plastisin untuk membuat sebuah
konstruksi
- Permainan keterampilan (skill play)
Permainan ini akan meningkatkan keterampilan bagi anak. Khususnya keterampilan motorik kasar dan motorik
halus. Keterampilan tersebut diperoleh melalui pengulangan kegiatan dari permainan yang dilakukan
- Permainan simbolik atau pura-pura ( dramatic play role)
Permainan anak yang dilakukan dengan cara memainkan peran dari orang lain. Dalam permainan ini akan membuat
anak melakukan percakapan tentang peran apa yang mereka tiru. Dalam permainan ini penting untuk memproses
atau mengidentifikasi anak terhadap peran tertentu
• Fungsi Bermain di Rumah Sakit
Meskipun anak sedang mengalami perawatan di rumah sakit, kebutuhan aktivitas anak akan aktivitas
bermain tidak boleh terhenti. Bermain di rumah sakit juga dibutuhkan. Menurut Ikhbal (2016) bermain di
rumah sakit memiliki fungsi sebagai berikut:
 Memfasilitasi anak untuk beradaptasi dengan lingkungan yang asing.
 Memberi kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol
 Membantu mengurangi stress terhadap perpisahan
 Memberi kesempatan untuk mempelajari tentanng bagian-bagian tubuh dan fungsinya.
 Memperbaiki konsep-konsep yang salah tentang penggunaan dan tujuan peralatan serta proedur
medis.
 Memberi peralihan dan relaksasi.
 Membantu anak untuk merasa lebih aman dalam lingkungan.
 Memberikan solusi untuk mengurangi tekanan dan untuk mengeksplorasi perasaan.
 Mengembangkan kemampuan anak berinteraksi dengan orang lain di rumah sakit.
Mencapai tujuan terapeutik
THANK
YOU 

Anda mungkin juga menyukai