PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan teori Travel Bee
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan teori Peplau
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sebuah titik balik untuk memefokuskan dalam merawat adalah merupakan fungsi
seorang perawat dalam menjaga ,merawat orang-orang dan memeprediksikannya jika
tidak ditemukan pelanggan yang dalam hal ini pasien akan menuntut pelayanan-
pelayanan dari pekerja kesehatan. Seperti kebanyakan hal, travelbee dipengaruhi oleh
Loa Jean Orlande salah seorang instrukturnya selama menyelesaikan studinya di Yale.
contoh Orlando melewati berbagai cara persamaan adalah harapan trevelbee. Orlando
berpendapat “perawat adalah tanggung jawab dalam membantu pasien menghindari
dan meringankan rasa duka cita mereka karena tidak mendapatkan makanan.
Orlando berpandapat bahwa perawat dan pasien saling berinteraksi antara satu dengan
yang lain. persamaan antara keduanya terlihat dari pernyataan trevelbee bahwa
perawat dan pasien saling berinteraksi antara satu dengan yang lain dan definisinya itu
merupakan tujuan keperawatan. Travelbee menyatakan bahwa tujuan keperawatan
adalah guna membantu perseorangan, keluarga, atau komunitas untuk mencegah atau
mengulangi dengan pengalaman penyakit dan penderitaan bahkan jika dibutuhkan
juga untuk menemukan areti dari pernyataan ini.
Trevelbee juga terlihat dipengaruhi oleh viktor frankl, seorang penyelamat dari
Auscwitz dan yang lain-lainnya dari pemusatan Nazi. hasil dari pengalamannya,
frankl mengajukan teori logoterapi yang mana pasien sebenarnya adalah pelawan dan
reorientasi untuk mengartikan hidupnya. berdasarkan asumsi dari travelbee dalam
teorinya di konsep logoterapy.
2
Kegunaan bukti- bukti empiris Katherine taylor, pelajar pertama dan rekan kerjanya
travelbee, mengenang travelbee sebagai seorang pembaca yang produktif yang juga
sering menggeluti data-data tentang kartu bibliografi. pada kenyataannya teori
travelbee adalah berdasarkan pengalaman kumulatif keperawatanya dan bacaan-
bacaanya dari pada fakta-fakta study penelitian yang akurat.
B. Asumsi Dasar
a. Keperawatan
b. Personal/ orang
Kata person didefinisikan sebagai manusia, antara keduanya antara perawat dan
pasien dalah manusia, seorang manusia dalah pribadi yang unik, indifidu yang tidak
dapat dipisahkan yang berproses berkelanjutan menjadi susunan dan perubahan.
c. Kesehatan
d. Lingkungan
3
C. Konsep dan Devinisi Utama
a. Manusia
Manusia ditemukan sebagai individu yang unik dan takdapat dipisahkan dalam suatu
waktu adaa didunia ini. tidak ada yang seperti manusia baik yang pernah hidup
ataupun yang akan hidup.
b. Pasien
Kata pasien adalah merupakan hal yang klise yang berguna untuk komunikasi
ekonomi. sebenrnya pasien itu tidaklah ada. hanya ada mahluk hidup individu yang
membutuhkan kepedulian, pelayanan, dan bantuan dari orang lain yang dipercaya
dapat memberikan pertolongan yang dibutuhkan.
c. Perawat
d. Penyakit
Penyakit dalah sebuah kategori dan klasifikasi . travelbee tidak menggunakan kata
penyakit (illness) sebagai definisi dari tidak sehat akan tetapi ia lebih
mengidentifikasakannya dari pengalaman sakit seseorang. travelbee menemukan
penyakit sebagai criteria subjektiv dan objektif ditentukan oleh dampak luar dari
penyakit dalam diri individu. sedangkan criteria subjektiv lebih kepada apa yang
seseorang rasakan sebagai penyakit.
e. Penderitaan
Penderitaan adalah perasaan yang tidak senang yang meluas dari mental yang pindah
dengan sederhana, secara fisik, atau ketidak sesuain spiritual hingga penderitaan
tersebut dinamakan tingkat yang menular “tidak terjaga”dan seterusnya meningkat
dari persamaan apatis.
4
f. Rasa Sakit
Rasa sakit itu sendiri tidak dapat diamati hanya saja dampaknya tidak tertulis. rasa
sakit adalah pengalaman tersendiri dan susah untuk dikomunikasikan keindividu.
penderitaan dapat diganti diatas continuum,
g. Harapan
Harapan adalah karakterisasi yang dibangun oleh mental dengan keinginan untuk
memeperoleh sebuah penyelesaian atau menyelesaikan sebuah penggabungan
perwencanaan dengan beberapa tingkatan pengharapan bahwa apa yang diinginkan
atau diminta dapat tercapai. harapan berhubungan atau adakaitanya dengan
ketergantungan dengan yang lain, pilihan, keinginan, kepercayaan, kegigihan,
keberanian dan orientasi pada masa depan.
h. Keputuasaan
i. Komunikasi
j. Interaksi
kata interaksi (interaction) mengacu pada banyak hubungan selama dua individu yang
dapat berpengaruh timbal balikantara sesame dan dapat berkomunikasi secara verbal
taupun nonverbal.
Kata interaksi antara perawat dan pasien mengacu pada hubungan antra perawat dan
seseorang yang menderita skit dan dikarakteristikkan oleh fakta bahwa antara kedua
individu merasa dipenanggulangan klise yang lain.
5
kebutuhan keperawatan sebuah kebutuhan keperwatan adalah rasa kebutuhan dari
seseorang yang sakit (atau keluarga) yang dapat ditemukan oleh perawat professional
pelaksana dan dengan meletakkan dalam jangkauan definisi yang legal/ sah atau
dalam praktik keperawatan.
Pengobatan yang digunakan untuk diri sendiri adalaah kemampuan seseorang untuk
menggunakan secara sadar dan dalam memenuhi kekhawatiran dalam berusaha untuk
memebangun hub dan intervensi struktur keperawatan. hal ini memerlukan
pengetahuan diri sendiri, kepemahaman diri sendiri, pemahaman dari pengetahuan.
seseorang yang dinamis kemampuan untuk mengintetprestasikan sesuatu pengetahuan
pribadi yang sama dengan pengetahuan yang lain, dan kemampuan dalam campur
tangan yang efektif dalam situasi keperawatan.
m. Rasa empati
Empati adalah proses yang mana individu dapat memehami psikologi dari orang lain.
n. Rasa simpati
o. Hubungan
Hubungan adalah suatu proses, satu kejadian, satu pengalaman atau pengalaman yang
berkelanjutan dengan cara bersama dan dengan keperawatan dan menerima
kepedulianya. hal ini menyusun sebuah kelompok yang menyangkut pikiran dan
perasaan, pikiran-pikiran ini, perasaan-perasaan dan penderitaan yang diubah atau
dikomunikasikan oleh seorang terhadap orang lain.
Sebuah hubungan antara sesame manusia adalah pengalaman utama dari pengalaamn
yang berkelanjutan antara perawat dan penerima keperawatanya. karakteristi utama dr
pengalaman adalah kebutuhan keperawatan dalam individu (atau keluarga) itu
bertemu. hub antara sesame manusia dalam situasi keperawatan adalah berarti
terusmenerus dengan maksud . keperawatan adalah suatu kepandaian. hubungan
antara sessama manusia dibangun ketika perawat dan penerima perawatanya
6
mencapai sebuah hub setelah meningkat atas tahapan pertemuan yang original,
munculnya identitas, empati dan simpati.
menggunakan pengetahuan yang dikutip dari ilmu perilaku dan model psikologikal
orientasi terhadap penyakit ke salah satu bagian dari psikologi, perasaan, serta
Hal ini memberikan kesempatan kepada perawat untuk mengajari pasien bagaimana
Hary Stack Sullivan, Percival Symonds, Abraham Maslow, Bella Mittleman dan Neal
Elgar Miller adalah merupakan tokoh – tokoh sumber utama Peplau didalam
dapatkan secara langsung dari tokohnya sendiri yakni Freud dan Fromm (Tomey &
Alligood, 1998).
Menurut Peplau, keperawatan adalah terapeutik karena hal ini mengandung suatu seni
menyembuhkan, menolong individu yang sakit atau membutuhkan pelayanan
7
kesehatan. Keperawatan dapat dipandang sebagai satu proses interpersonal karena
melibatkan interaksi antara dua atau lebih individu dengan tujuan yang sama. Dalam
keperawatan tujuan bersama ini akan mendorong kearah proses terapeutik dimana
perawat dan pasien saling menghormati satu dengan yang lain sebagai individu,
kedua-duanya mereka belajar dan berkembang sebagai hasil dari interaksi. Belajar
menempatkan diri saat individu mendapat stimulus dalam lingkungan dan
berkembang penuh sebagai reaksi kepada stimulus tersebut (George, 1995).
Untuk mencapai tujuan ini atau tujuan-tujuan yang lain di capai melalui penggunaan
serangkaian langkah-langkah dan pola yang pasti. Saat hubungan perawat dan pasien
berkembang pada pola terapeutik ini, ada cara yang fleksibel dimana fungsi perawat
dalam berpraktek – dengan membuat penilaian – dengan keahlian yang didapatkan
melalui ilmu pengetahuan, serta dengan menggunakan kemampuan teknis dan
berbagai asumsi (George, 1995).
Ketika perawat dan pasien mengidentifikasi satu masalah pertama kalinya, mereka
mulai menyusun tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Masing – masing
pendekatan yang gunakan sebagai tindakan nantinya, tergantung dari perbedaan latar-
belakang dan keunikan individu. Setiap individu dapat pandang sebagai satu struktur
yang unik biologis-psikologis-spritual-sosial, dimana reaksi antara individu satu
dengan yang lain tidak sama (George,1995).
Perawat dan pasien mempelajari persepsi yang unik tersebut dari perbedaan
lingkungan, adat-istiadat, kebiasaan, dan kepercayaan yang membentuk budaya
individu tersebut. Setiap orang mempunyai pemikiran yang berbeda sehingga
mempengaruhi persepsi dan perbedaan persepsi inilah sangat penting dalam proses
interpersonal. Sebagai tambahan lagi, perawat harus memiliki pengetahuan
keperawatan seperti managemen stress-krisis dan pengembangan teori, yang akan
memberikan arahan pada pemahaman yang lebi tentang peran perawat professional
pada proses terapeutik. Sebagai perawat dan pasien yang berhubungan terus harus
mengerti peran masing-masing dan faktor – faktor yang mempengaruhi masalah. Dari
pemahaman tersebut, perawat dan pasien berkolaborasi serta sharing sesuai tujuan
yang ingin dicapai hingga masalah dapat teratasi (George, 1995).
Selama perawat dan klien bekerja sama, mereka akan memiliki banyak pengetahuan
dan kematangan berfikir selama proses. Peplau (1952/1988) memandang keperawatan
8
sebagai “ maturing force and an educative instrument”. Dia percaya bahwa
keperawatan adalah hasil pengalaman belajar mengenai diri sendiri sebaik individu
lainnya yang terlibat dalam hubungan interpersonal. Konsep ini didukung oleh
Genevieve Burton penulis lain tentang keperawatan (1950) mengatakan bahwa “
tingkah laku orang lain harus dimengerti agar dapat mengerti diri sendiri secara jelas”.
Seseorang yang sadar dengan perasaannya sendiri, persepsinya sendiri serta
tindakannya sendiri, akan lebih sadar terhadap reaksi orang lain (George,1995).
1. Orientasi
Pada tahap awal orientasi, perawat dan pasien bertemu sebagai dua orang
asing. Pasien dengan keluarga memiliki "felt need” (kebutuhan yang
dirasakan), oleh karena itu bantuan profesional akan dicari. Namun, kebutuhan
ini tidak dapat dengan mudah diidentifikasi atau dipahami oleh individu-
individu yang terlibat.Ini sangat penting bahwa perawat bekerja sama dengan
pasien dan keluarga dalam menganalisis situasi, sehingga mereka bersama-
sama dapat mengenali, memperjelas, dan mendefinisikan masalah yang ada.
Contoh: Perawat dalam peran konselor membantu gadis remaja yang merasa
9
"sangat down". Untuk menyadari bahwa perasaan ini adalah hasil dari sebuah
pertengkaran dengan ibunya kemarin malam. Sebagai seorang perawat terus
mendengarkan, ada faktor yang membuat gadis itu berdebat dengan ibunya
dan perasaan tertekan. Karena perasaan ini dibahas, gadis itu mengakui
berdebat sebagai faktor pencetus yang menyebabkan depresi.
Dengan demikian perawat dan pasien telah menetapkan masalah. Anak dan
orang tua kemudian setuju untuk mendiskusikan masalah tersebut dengan
perawat. Jadi dengan saling menjelaskan dan mendefinisikan masalah dalam
fase orientasi, pasien dapat mengarahkan energi yang terakumulasi dari
kecemasan kebutuhan yang tak terpenuhi untuk lebih konstruktif berhadapan
dengan masalah yang diajukan. Hubungan didirikan dan terus diperkuat
sementara kekhawatiran sedang diidentifikasi.
10
Dengan demikian, pada awal fase orientasi, perawat dan pasien bertemu
sebagai orang asing. Pada akhir fase orientasi, mereka secara bersamaan
berusaha untuk mengidentifikasi masalah dan menjadi lebih nyaman satu sama
lain. Para perawat dan pasien sekarang siap untuk maju ke tahap berikutnya
(George, 1995).
2. Identifikasi
11
dijelaskan kepadanya sebagai regimen penting setelah operasi. Perawat
mengamati pengaruh lengan menjadi edema (bengkak). Sementara perawat
sedang menjajaki kemungkinan alasan untuk edema, pasien mengaku tidak
melakukan latihan lengannya. Dalam rangka untuk memfasilitasi pemahaman
pasien dan kembalinya latihan berikutnya, perawat dapat mengidentifikasi
orang-orang profesional, seperti terapis fisik, perawat dan dokter, yang akan
mengklarifikasi kesalahpahaman pasien. Umumnya, hal ini menjadi yang
terbaik jika perawat obyektif membahas peran setiap orang serta keuntungan
dan kerugian dari konsultasi dengan masing-masing orang tersebut. Namun,
dalam kasus ini, pasien mungkin menyatakan bahwa dia tidak peduli untuk
mendiskusikan latihan dengan perawat atau ahli terapi fisik karena dia
merasakan hanya dokter memiliki informasi yang diperlukan.
3. Eksploitasi
12
Selama tahap ini, beberapa pasien kemungkinan menuntut lebih
dibandingkan dengan ketika saat mereka sakit parah. Mereka mungkin
mengajukan sedikit permintaan atau perhatian lain untuk mendapatkan teknik
tergantung dari kebutuhan individu tersebut. Prinsip-prinsip teknik wawancara
harus digunakan dalam rangka untuk menggali, memahami, memecahkan
masalah yang mendasari. Penting bahwa perawat mengeksplorasi penyebab
yang mungkin untuk perilaku pasien. Hubungan terapeutik harus dijaga yang
ditunjukkan melalui sikap penerimaan, perhatian, dan kepercayaan. Perawat
harus mendorong pasien untuk mengenali dan mengeksplore perasaan, pikiran,
emosi, dan perilaku dengan memberikan suasana yang tidak menghakimi dan
iklim emosional terapeutik.
4. Resolusi
13
mungkin bersedia untuk mengakhiri hubungan itu, tapi perawat dapat terus
mengunjungi rumah untuk melihat bagaimana bayi berkembang. Perawat
mungkin tidak dapat menjadi bebas dari ikatan ini dalam hubungan mereka.
Kecemasan akan meningkat pada pasien dan perawat jika ada penyelesaian
yang gagal.
Fase Fokus
Orientasi Fase untuk mendefinisikan masalah
Identifikasi Pemilihan bantuan profesional yang tepat
Eksploitasi Penggunaan bantuan profesional sebagai alternatif pemecahan
masalah
Resolusi Pemutusan hubungan profesional
14
dalam dua kategori, yakni instructional yang berisi pemberian informasi dan
format yang dijelaskan dalam literatur pendidikan, serta experiental yang
digunakan oleh learner sebagai dasar dari produk pembelajaran. Konsep
learning ini digunakan di dalam teaching role secara tumpang tindih dengan
peran perawat sebagai konselor,karena konsep learning menggunakan tehnik
psikoterapeutik 4) Leadership role ; leadership role meliputi proses
demokratik. Perawat membantu pasien menemukan tugasnya/kewajibannya
melalui hubungan yang kooperatif dan partisipasi aktif. 5) Surrogate role;
pasien melimpahkan ke perawat dalam surrogate role ini. Fungsi perawat
adalah membantu pasien mengenali persamaan antara dirinya dengan perawat
tersebut. Pada fase ini, antara pasien dan perawat mengenali area dependen,
independen dan terakhir interdependen, 6) Counseling role ; fungsi konseling
pada hubungan perawat-pasien adalah sebagai jalan bagi perawat untuk
merespon kebutuhan pasien. (Tomey & Alligood, 1998).
15
psikologis (George, 1995). Keperawatan dideskripsikan sebagai tindakan
terapeutik yang signifikan pada proses interpersonal. Fungsi hal ini adalah
kooperatif dengan proses manusia lainnya yang membuat kemungkinan sehat
seorang individu dalam suatu komunitas (Tomey & Alligood,1998).
Sedangkan dalam buku George (1995), Peplau mendefinisikan keperawatan
sebagai hubungan manusia antara individu yang sakit atau yang membutuhkan
layanan kesehatan dan perawat mengenali atau merespon kebutuhan untuk
dibantu
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Travelbee mendefinisikan keperawatan sebagai sebuah proses antar diri
perseorangan komunitas untuk mencegah dan menanggulangi dengan pengalaman
dari penyakit dan penderitaan dan bahkan jika diperlukan untuk sebuah proses
antar diri seseorang karena ini adalah merupakan sebuah pengalaman yang terjadi
antara perawat dan individu atau sekelompok individu – individu. Peplau
mengidentifikasi empat tahapan hubungan interpersonal yang saling berkaitan
yaitu: (1) orientasi, (2) identifikasi, (3) eksploitasi, (4) resolusi. Setiap tahap
saling melengkapi dan berhubungan sebagai satu proses untuk penyelesaian
masalah
3.2 Saran
Kami berharap dengan dibuatnya makalah ini, mahasiswa mampu memahami
konsep dasar komunikasi menurut teori travelbee dan peplau.
17
DAFTAR PUSTAKA
18