Feni Meliani (1914301085) Ilham Adiansyah (1914301087) Wayann Yuli (1914301071) Berliana Oktavia (1914301081) M. Luthfan Amirudin (1914301095) Rara Suci Ariati (1914301077) Nessie Nina Azalia (1914301073) Pemberdayaan Keluarga A. Pengertian Pemberdayaan Keluarga Pemberdayaan atau empowerment berawal dari kata daya (power). Daya dalam arti kekuatan yang berasal dari dalam, dapat diperkuat dengan unsur-unsur penguatan yang diserap dari luar. Pemberdayaan merupakan sebuah konsep untuk memotong lingkaran yang menghubungkan power dengan pembagian kesejahteraan. Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan, ikatan emosional dan yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Marilynn M. Friedman, 1998). B. Tujuan Pemberdayaan Keluarga 1. Tujuannya antaralain : • Membantu sasaran untuk menerima/melewati/mempermudah proses perubahan yang harus/akan dijalani/ditemui individu/keluarga.
• Menggali kapasitas/potensi laten anggota keluarga (kepribadian,
ketrampilan manajerial dan keterampilan kepemimpinan).
• Mendorong sasaran agar memiliki daya ungkit/daya lompat serta
sebagai lecutan untuk lari mengejar cita-cita keluarga. Lanjutan
• Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan hidup
seluruh anggota keluarga sepanjang tahap perkembangan dan siklus hidupnya.
• Membangun daya tahan dan adaptasi yang tinggi
terhadap perubahan agar mampu menjalani kehidupan dengan sukses tanpa kesulitan dan hambatan yang berarti.
• Membina dan mendampingi proses perubahan sampai
pada tahap kemandirian dan tahap tujuan yang dapat diterima. 2.Agar tujuan pemberdayaan dapat tercapai,perlu memperhatikan beberapa prinsip; • Pemberdayaan keluarga hendaknya tidak memberikan bantuan pendampingan yang bersifat charity yang akan mendatangkan ketergantungan dan melemahkan.
• Hendaknya menggunakan metode pemberdayaan yang menjadikan
pihak yang dibantu/dibina/didamping menjadi lebih kuat melalui latihan daya juang/tahan, menghadapi masalah.
• Meningkatkan partisipasi yang membawa pihak yang diberdayakan
meningkat kapasitasnya.
• Menjadikan pihak yang diberdayakan mengambil kontrol penuh,
pengambilan keputusan penuh, dan tanggung jawab penuh untuk melakukan kegiatan yang akan membawanya menjadi lebih kuat. C. Strategi Pemberdayaan Keluarga
Menurut Herawati (2013), strategi pemberdayaan keluarga yang
dimaksud adalah:
1. Sistemik–holistic Strategi yang memperhatikan berbagai dimensi
kehidupan keluarga
2. Sinergistik Strategi yang memperhatikan dan menempatan kegiatan
pemberdayaan keluarga diantara program keluarga atau program kemasyarakatan
3.Kemandirian dan ketahanan keluarga Strategi pemberdayaan adalah
mendorong kemandirian dan menguatkan ketahanan keluarga. Lanjutan Menurut Herawati (2013), strategi pemberdayaan keluarga yang dimaksud adalah: 4. Fokus yaitu proses perubahan Strategi ini menekankan bahwa pemberdayaan adalah sebuah proses oleh karnanya perlu memberi ruang dan memasukkan perjalanan sebuah proses dalam perencanaan serta memastikan agar proses perubahan tersebut dilalui sampai tujuan tercapai
5. Kepedulian atau kemitraan Strategi ini memperhatikan aspek utama
dalam proses pembangunan manusia yaitu kepedulian, serta meningkatkan kemitraan untuk mendorong perubahan yang lebih luas.
6. Keberlanjutan (sustainability) Strategi yang memperhatikan
keberlanjutan program, mengingat perubahan sosial membutuhkan waktu yang lama dan panjang. Lanjutan 7. Meningkatkan partisipasi dan menggunakan pendekatan pendidikan orang dewasa.
8. Memanfaatkan dan atau meningkatkan kapasitas
kelembagaan lokal agar perubahan lebih mengakar untuk menjamin keberlanjutan dan kelangsungannya.
9. Memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi lokal.
Pemberdayaan ekonomi keluarga hendaknya memanfaatkan potensi lokal yang bertujuan memberi nilai tambahan serta meningkatkan potensi ekonomi wilayah. D. Cara Mendorong Keluarga Untuk Menangani Masalah Mendorong keluarga untuk dapat menangani masalah kesehatan, diantaranya:
• Meningkatkan potensi atau kapasitas individu dalam keluarga
untuk berkembang.
• Pelatihan di berbagai tingkat sasaran untuk meningkatkan
produktifitas keluarga dalam meningkatkan sumber daya ekonomi. • Pelatihan, bimbingan konseling untuk meningkatkan ketrampilan keluarga: menilai sumber daya
• Kampanye sosial dan penyuluhan untuk meningkatkan dukungan
sosial bagi ketahanan keluarga. Lanjutan
• Pelatihan ketrampilan organisasi di masyarakat:
managemen, kepemimpinan dan ekonomi orang, kerjasama jaringan organisasi kelembagaan di masyarakat.
• Menciptakan lingkungan supaya kapasitas
keluarga untuk berkembang dapat terwujud E. Ruang Lingkup Pemberdayaan Keluarga Ruang lingkup substansi pemberdayaaan keluarga meliputi : 1. Ketahanan keluarga Pemberdayaan keluarga menekankan pada peningkatan pengetahauan, kesadaran, serta peningkatan kapasitas keluarga dalam kaitannya dengan kondisi dinamik suatu keluarga yang harus memiliki keuletan dan ketangguhan serta kemampuan secara fisik-material dan psikis mental spiritual 2. Keberfungsian, peran, dan tugas keluarga Pemberdayaan keluarga menekankan pada peningkatan potensi dan kapasitas keluarga dalam memenuhi fungsinya Lanjutan Sementara itu terdapat lima peran utama keluarga bagi efektifnya fungsi keluarga yaitu:
• Penyediaan sumberdaya yang dibutuhkan
keluargau untuk tumbuh dan berkembang • Dukungan, pengasuhan, dan kasih sayang • Pengembangan keterampilan hidup • Pemeliharaan dan pengelolaan sistem keluarga • Kepuasan seksual suami-istri. Pengolahan masalah dan stress keluarga Membahas kemampuan keluarga dalam menghadapi stressor atau penyebab stress yang berpotensi menyebabkan stress dan krisis. Dalam proses tersebut, tipologi keluarga, persepsi keluarga terhadap stress serta kemampuan koping mekanisem keluarga menentukan timbulnya stress atau krisis dalam keluarga. Tipologi keluarga Tipologi keluarga mengidentifikasi keluarga dari 4 dimensi yaitu: 1. Family regenerative (kemampuan keluarga tumbuh berkembang), family resilien (kelentingan keluarga), rhythmic (kebersamaan keluarga) dan tradisionalistic family (Mc Cubbin & Thompson,1997).
2. Analisis tipologi keluarga menggunakan tujuh perubah :
-family hardness -family coherence -family bonding -family time and routine -valuing family time and routine -family traditions -family celebration Lanjutan 3. Tipologi kelurga regenerative menghasilkan 4 tipologi keluarga turunan yaitu regenerative families, durable families, secure families dan fulnerable families.
4. Tipologi resilient menghasilkan 4 tipologi turunan yaitu resilien
5. Tipology of rhythmic, menghasilkan 4 tipologi turunan yaitu
rhythmic families, intentional families, structural families dan unpattern families.
6. Tipology of traditionalistic families menghasilkan 4 tipologi
turunan yaitu ritualistic families, celebratory families, traditionalistic families, situational families. Lanjutan 7. Kelentingan keluarga (family resilience), Kelentingan keluarga diartikan sebagai kemampuan keluarga untuk merespon secara positif terhadap situasi yang menyengsarakan atau merusak kehidupan keluarga, sehingga memunculkan perasaan kuat, tahan, dan bahkan situasi dimana kelarga merasa lebih berdaya dan lebih percya diri disbanding situasi sebelumnya.
8.Kelentingan keluarga dialami ketika anggota keluarga
menunjukkan perilaku seperti percaya diri, kerja keras, kerjasama, memanfaatkan hal tersebut merupakan faktor yang menolong keluargga dapat menghadapi stressor sepanjang siklus kehidupannya. TERIMAKASIH