Disusun Oleh:
TASSYA ANGGRIANI DEHIMELI
C01419124
A KEPERAWATAN 2019
SEMESTER 4
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, Yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya
kepadah kita semua sehingga saya bisa menyelesaikan makalah “SEJARAH SINGKAT
PERKEMBANGAN KESEHATAN JIWA DI INDONESIA” ini. Sholawat serta salam selalu
tercurahkan kepadah nabi Muhammad SAW, beserta keluarga-nya, sahabat-nya dan kita selaku
umatnya hingga akhir zaman.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,hal ini karena
kemampuan dan pengalaman saya yang masih ada dalam keterbatasan.untuk itu saya
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun,demi perbaikan dalam makalah yang
akan datang.
Akhir kata saya sampaikan terimah kasih semoga Allah SWT senantiasa meridohi segala
usaha kita amin.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................3
BAB IV PENUTUP............................................................................................................16
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................16
4.2 Saran...........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17
2
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan keperawatan yang kita ketahui saat ini tidak dapat dipisahkan dan
sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia.
Kepercayaan terhadap animism,penyebaran agama-agama besar dunia,serta kondisi
social ekonomi masyarakat,terjadinya perang,renaissance serta gerakan reformasi turut
serta mewarnai perkembangan keperawatan. Dari sejarah kita dapat mengetahui
pengalaman tersebut untuk itu kita gunakan pada masa kini dan masa yang akan datang.
Kecepatan informasi dan mobilitas manusia di era modernisasi saat ini begitu
tinggi sehingga terjadi hubungan social budaya. Hubungan social antar manusia
dirasakan menurun akhir-akhir ini,bahkan kadang-kadang hanya sebatas imitasi saja.
Padahal bangsa Indonesia yang mempunyai/menjunjung tinggi adat ketimuran sangat
memperhatikan hubungan social ini. Dengan demikian kita patut waspada dari
kehilangan identitas diri tersebut. Perubahan yang terjadi tadi dapat membuat rasa
bingung karena muncul rasa tidak pasti antara moral,norma,nilai-nilai dan etika bahkan
juga hokum. Menurut Dadang Hawari (1996) hal-hal tersebut dapat menyebabkan
perubahan psikososial,antara lain : pola hidup social religious menjadi materialistis dan
sekuler. Nilai agama dan tradisional diera modern menjadi serba boleh dan seterusnya.
3
Perubahan-perubahan yang dirasakan dapat memperngaruhi tidak hanya fisik tapi
juga mental,seperti yang menjadi standar WHO (1984) yang dikatakan sehat tidak hanya
fisik tetapi juga mental,social,dan spiritual. Standar sehat yang disampaikan oleh WHO
tersebut dapat menjadi peluang besar bagi perawat untuk berbuat banyak,karena perawat
mempunyai kesempatan kontak dengan klien 24 jam sehari.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tahun 1799 didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk memelihara kesehatan
staf dan tentara Belanda. Usaha pemerintah colonial Belanda pada masa ini adalah
membentuk Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat. Daendels mendirikan
rumah sakit di Jakarta,Surabaya,dan Semarang,tetapi tidak diikuti perkembangan profesi
keperawatan,karena tujuannya hanya untuk kepentingan tentara Belanda.
5
Gubernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan
kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik manusia,ia
melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi antara
lain:
- Pencacaran umum
- Cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa
- Kesehatan para tahanan
Tahun 1949 mulai adanya pembangunan dibidang kesehatan yaitu rumah sakit dan balai
pengobatan. Tahun 1952 didirikan Sekolah Guru Perawat dan sekolah perawat setingkat
SMP. Pendidikan keperawatan professional mulai didirikan tahun 1962 yaitu Akper milik
Departemen Kesehatan di Jakarta untuk menghasilkan perawat professional pemula.
Pendirian Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) mulai bermunculan,tahun 1985 didirikan PSIK
(Program Studi Ilmu Keperawatan) yang merupakan momentum kebangkitan keperawatan di
Indonesia. Tahun 1995 PSIK FK UI berubah status menjadi FIK UI. Kemudian muncul
PSIK-PSIK baru seperti di Undip,UGM,UNHAS,dll.
6
BAB III
PEMBAHASAN
1. Psychoanalytical (Freud,Erickson)
Model ini menjelaskan bahwa gangguan jiwa dapat terjadi pada seseorang apabila
ego (akal) tidak berfungsi dalam mengontrol id (kehendak nafsu atau insting).
Ketidakmampuan seseorang dalam menggunakan akalnya (ego) untuk mematuhi tata
tertib,peraturan,norma,agama (super ego/das uber ich),akan mendorong terjadinya
penyimpangan perilaku (devation of Behavioral).
Faktor penyebab lain gangguan jiwa dalam teori ini adalah adanya konflik
intrapsikis terutama pada masa anak-anak. Misalnya ketidakpastian pada masa oral
dimana anak tidak mendapatkan air susu secara sempurna.,tidak adanya stimulus untuk
belajar berkata-kata,dilarang dengan kekerasan untuk memasukkan benda pada mulutnya
pada fase oral dan sebagainya. Hal ini akan menyebabkan traumatic yang membekas
pada masa dewasa.
7
Proses terapi pada model terapi ini adalah menggunakan metode asosiasi bebas
dan analisa mimpi,transferan untuk memperbaiki traumatic masa lalu. Misalnya klien
dibuat dalam keadaan ngantuk yang sangat. Dalam keadaan yang tidak berdaya
pengalaman alam bawah sadarnya digali dengan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali
traumatic masa lalu. Hal ini lebih dikenal dengan metode hypnotic yang memerlukan
keahlian dan latihan yang khusus.
2. Interpersonal (Sullivan,peplau)
Menurut konsep model ini,kelainan jiwa seseorang bisa muncul akibat adanya
ancaman. Ancaman tersebut menimbulkan kecemasan (Anxiety). Ansietas timbul dan
dialami seseorang akibat adanya konflik saat berhubungan dengan orang lain
(interpersonal). Menurut konsep ini perasaan takut seseorang didasari adanya ketakutan
ditolak atau tidak diterima oleh orang sekitar.
Proses terapi menurut konsep ini adalah Build Feeling Security (berupaya
membangun rasa aman pada klien), Trusting Relationship and interpersonal Satisfaction
(menjalin hubungan saling percaya) dan membina kepuasan dalam bergaul dengan orang
lain sehingga klien merasa berharga dan dihormati.
Peran perawat dalam terapi adalah share anxietas (berupaya melakukan sharing
mengenai apa-apa yang dirasakan klien,apa yang biasa dicemaskan oleh klien saat
berhubungan dengan orang lain), therapist use empathy and relationship (perawat
8
berupaya bersikap empati dan turut merasakan apa-apa yang dirasakan oleh klien).
Perawatat memberikan respon verbal yang mendorong rasa aman klien dalam
berhubungan dengan orang lain.
Prinsip proses terapi yang sangat penting dalam konsep model ini adalah
environment manipulation and social support pentingnya modifikasi lingkungan dan
adanya dukungan social).
Peran perawat dalam memberikan terapi menurut model ini adalah pasien harus
menyampaikan masalah menggunakan sumber yang ada di masyarakat melibatkan teman
sejawat,atasan,keluarga atau suami-istri. Sedangkan therapist berupaya: menggali system
social klien seperti suasana di rumah,di kantor,di sekolah, di masyarakat atau tempat
kerja.
Menurut teori model eksistensial gangguan perilaku atau gangguan jiwa terjadi
bila individu gagal menemukan jati dirinya dan tujuan hidupnya. Individu tidak memiliki
kebanggan akan dirinya. Membenci diri sendiri dan mengalami gangguan dalam Bodi-
imagenya.
9
dirinya sendiri dan menerima kritik atau feedback tentang perilakunya dari orang lain
(encouraged to accept self and control behavior).
Penyebab gangguan jiwa dalam konsep ini adalah: faktor biopsikososial dan
respon maladaptive saat ini. Aspek biologisnya menjadi masalah seperti: sering sakit
mag,migraine,batuk-batuk. Aspek psikologisnya mengalami banyak keluhan seperti:
mudah cemas,kurang percaya diri,perasaan bersalah,ragu-ragu,pemarah. Aspek sosialnya
memiliki masalah seperti: susah bergaul,menarik diri,tidak disukai,bermusuhan,tidak
mampu mendapatkan pekerjaan,dan sebagainya. Semua hal tersebut terkakumulasi
menjadi penyebab gangguan jiwa. Fenomena tersebut muncul akibat ketidakmampuan
dalam beradaptasi pada masalah-masalah yang muncul saat bini tidak ada kaitannya
dengan masa lalu.
10
Menurut konsep ini gangguan jiwa cenderung muncul akibat multifactor yang
kompleks meliputi: aspek fisik,genetic,lingkungan dan factor social. Sehingga focus
penatalaksanaannya harus lengkap melalui prosedur pemeriksaan diagnostic,terapi
somatic,farmakologik dan teknik interpersonal. Perawat berperan dalam berkolaborasi
dengan tim medis dalam melakukan prosedur diagnostic dan terapi jangka
panjang,therapist berperan dalam pemberian terapi,laporan mengenai dampak
terapi,menentukan jenis pendekatan terapi yang digunakan.
Dalam sejarah evolusi keperawatan jiwa, kita mengenal beberapa teori dan model
keperawatan yang menjadi core keperawatan jiwa, yang terbagi dalam beberapa periode.
Pada awalnya perawatan pasien dengan gangguan jiwa tidak dilakukan oleh petugas
kesehatan (Custodial Care) (tidak oleh tenaga kesehatan). Perawatan bersifat isolasi dan
penjagaan. Mereka ditempatkan dalam suatu tempat khusus, yang kemudian berkembang
menjadi Primary Consistend of Custodial Care.
Baru sekitar tahun 1945-an fokus perawatan terletak pada penyakit, yaitu model
kuratif (model Curative Care). Perawatan pasien jiwa difokuskan pada pemberian
pengobatan. Baru tahun 1950 fokus perawatannya mulai befokus pada klien, anggota
keluarga tidak dianggap sebagai bagian dari tim perawatan. Obat-obat psychotropic
menggantikan Restrains dan seklusi (pemisahan). Deinstitutionalization dimulai, mereka
bukan partisipan aktif dalam perawatan dan pengobatan kesehatan mereka sendiri.
Hubungan yang terapetik mulai diterpakan dan ditekankan. Fokus utama pada preventiv
primer. Perawatan kesehatan jiwa diberikan di rumah sakit jiwa yang besar (swasta atau
pemerintah) yang biasanya terletak jauh dari daerah pemukiman padat.
Sekitar dekade berikutnya, pada saat terjadi Pergerakan Hak-Hak Sipil (The Civil
Rights) di 1960-an, penderita gangguan jiwa mulai mendapatkan hak-haknya. The
Community Mental Health Centers Act (1963) secara dramatis mempengaruhi pemberian
pelayanan kesehatan jiwa. Undang-Undang inilah yang menyebabkan fokus dan
11
pendanaan perawatan beralih dari rumah sakit jiwa yang besar ke pusat-pusat kesehatan
jiwa masyarakat yang mulai banyak didirikan.
Pada tahun 1970-1980, perawatan beralih dari perawatan rumah sakit jangka
panjang ke lama rawat yang lebih singkat. Fokus perawatan bergeser ke arah community
based care / service (Pengobatan berbasis komunitas). Pada tahun-tahun ini banyak
dilakukan riset dan perkembangan teknologi yang pesat. Populasi klien di rumah sakit
jiwa yang besar berkurang, sehingga banyak rumah sakit yang ditutup. Pusat-pusat
kesehatan komunitas jiwa sering tidak mampu menyediakan layanan akibat
bertambahnya jumlah klien. Tunawisma menjadi masalah bagi penderita penyakit mental
kronik persisten yang mengalami kekurangan sumber daya keluarga dan dukungan sosial
yang adekuat.
,
Baru pada akhir abad ke-20, biaya perawatan kesehatan yang tinggi dan
kebutuhan pembatasan biaya menjadi focus nasional. Pada saat ini sistem manajemen
perawatan mengatur hubungan antara pembayar, penyedia jasa, dan konsumen layanan
kesehatan. Sistem ini memantau distribusi pelayanan, tindakan penyedia jasa, dan hasil
perawatan. Tujuan dari sistem ini adalah mengurangi biaya sambil tetap meningkatkan
mutu pelayanan. Hubungan antara penyedia jasa dan pengguna layanan tidak lagi bersifat
primer. Manajer dan pihak asuransi kesehatan memantau hubungan antara penyedia jasa
dan konsumen layanan kesehatan.
Awal abad 21, fokus perawatan pada preventif atau pengobatan berbasis
komunitas, yang menggunakan berbagai pendekatan, antara lain melalui pusat kesehatan
mental, praktek, pelayanan di rumah sakit, pelayanan day care, home visite dan hospice
care. Pada saat ini banyak terjadi perubahan yang signifikan dalam perawatan kesehatan
jiwa. Managed care menghubungkan struktur dan layanan baru. Seorang manajer kasus
ditugaskan untuk mengkoordinasikan pelayanan untuk klien individu dan bekerja sama
dengan tim multidisipliner. Alat-alat manajemen klinis yang menunjukkan organisasi,
12
urutan dan waktu intervensi yang diberikan oleh tim perawatan untuk satu gangguan
yang teridentifikasi pada klien. Pemberian dan pemfokusan layanan pencegahan primer
(bukan hanya perawatan berbasis penyakit); mencakup identifikasi kelompok-kelompok
berisiko tinggi dan penyuluhan untuk mencegah gaya hidup guna mencegah penyakit.
Meski dalam sejarah kesehatan jiwa banyak didominasi oleh dunia barat,
namun sesungguhnya dalam dunia Islam sejarah kesehatan jiwa justru sudah dimulai
sejak jauh sebelum Barat mengenal metode penyembuhan penyakit jiwa berikut
tempat perawatannya. Pada abad ke-8 M di Kota Baghdad. Menurut Syed Ibrahim B
PhD dalam bukunya berjudul "Islamic Medicine: 1000 years ahead of its times",
mengatakan, rumah sakit jiwa atau insane asylums telah didirikan para dokter dan
psikolog Islam beberapa abad sebelum peradaban Barat menemukannya. Hampir
semua kota besar di dunia Islam pada era keemasan telah memiliki rumah sakit jiwa.
Selain di Baghdad ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah Insane Asylum juga terdapat di
kota Fes, Maroko. Selain itu, rumah sakit jiwa juga sudah berdiri di Kairo, Mesir pada
tahun 800 M. Pada abad ke-13 M, kota Damaskus dan Aleppo juga telah memiliki
rumah sakit jiwa.
13
Konsep kesehatan mental atau al-tibb al-ruhani pertama kali diperkenalkan dunia
kedokteran Islam oleh seorang dokter dari Persia bernama Abu Zayd Ahmed ibnu
Sahl al-Balkhi (850-934). Dalam kitabnya berjudul Masalih al-Abdan wa al-Anfus
(Makanan untuk Tubuh dan Jiwa), al-Balkhi berhasil menghubungkan penyakit antara
tubuh dan jiwa. Ia pun sangat terkenal dengan teori yang dicetuskannya tentang
kesehatan jiwa yang berhubungan dengan tubuh. Menurut dia, gangguan atau
penyakit pikiran sangat berhubungan dengan kesehatan badan. Jika jiwa sakit, maka
tubuh pun tak akan bisa menikmati hidup dan itu bisa menimbulkan penyakit
kejiwaan, tutur al-Balkhi.
Menurut al-Balkhi, badan dan jiwa bisa sehat dan bisa pula sakit. Inilah yang
disebut keseimbangan dan ketidakseimbangan. Dia menulis bahwa
ketidakseimbangan dalam tubuh dapat menyebabkan demam, sakit kepala, dan rasa
sakit di badan. Sedangkan, ketidakseimbangan dalam jiwa dapat mencipatakan
kemarahan, kegelisahan, kesedihan, dan gejala-gejala yang berhubungan dengan
kejiwaan lainnya.
14
Dia juga mengungkapkan dua macam penyebab depresi. Menurut dia,
depresi bisa disebabkan alasan yang diketahui, seperti mengalami kegagalan atau
kehilangan. Ini bisa disembuhkan secara psikologis. Kedua, depresi bisa terjadi oleh
alasan-alasan yang tak diketahui, kemukinan disebabkan alasan psikologis. Tipe
kedua ini bisa disembuhkan melalui pemeriksaan ilmu kedokteran.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
15
1. Bahwa perkembangan keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi
yaitu pada saat penjajahan colonial Belanda, Inggris, dan Jepang. Pada masa
pemerintahan colonial Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut
Valpeger dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit.
2. Dalam pendekatan keperawatan jiwa menggunakan beberapa model konseptual yaitu
Psycoanalitical (Freud, Erickson), Interpersonal (Sullivan, peplau), Social (Caplan,
Szasz), Existensial (Ellis, Rogers)/ Supportive Therapy (Wermon, Rockland), dan
Medica (Meyer, Kraeplin).
4.2 Saran
Kita sebagai perawat tidak boleh lupa akan sejerah perjuangan keperawatan jiwa
yang selalu dipandang sebelah mata terhadap khalayak umum dan harus terkobarkan
semangat juang membantu orang yang mengalami gangguan jiwa untuk sembuh seperti
semula.
Demikian isi makalah ini,saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan banyak kekurangan baik dari segi bentuk maupun materi yang saya
uraikan. Oleh karena itu,saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca untuk memrebaiki makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://grhasia.jogjaprov.go.id/berita/41/sejarah-perkembangan-keperawatan-jiwa.html
https://www.academia.edu/33363241/Sejarah_Keperawatan_Jiwa?auto=download
16
https://www.scribd.com/document/406589772/Makalah-Sejarah-Keperawatan-Jiwa-Di-Dunia-
dan-Di-Indonesia-docx
http://calonsarjanabangsa.blogspot.com/2018/12/makalah-sejarah-keperawatan-di.html
17