Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GANGGUAN PERSENDIAN LUTUT

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Husain Rahmat 8. Pebriani R.L Sappe


2. Kelvin Polapa 9. Sirlan Nasibu
3. Raflin H. Abdullah 10. Nurdiyanti R. Sali
4. Nerlanti Adam 11. Irmawati H. Naki
5. Siti Magfirah Juniar Djafar 12. Ayu Ashari
6. Asri Caesariani Kamali 13. Sri Lismawati lasangole
7. Tassya Anggriani Dehimeli 14. Yelan Y. Lapajili

KELAS A KEPERAWATAN 2019

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
T.A 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah 3 yang berjudul ”GANGGUAN PERSENDIAN LUTUT.”

Kami menyadari, bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan 1 yang bersifat membangun dalam penyempurnaan makalah ini
kedepannya. Semoga kita semua dapat menambah wawasan dan keilmuan atas
makalah ini.

Penulis

Ttd,

KELOMPOK 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................. Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI ........................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I ....................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN .................................................... Error! Bookmark not defined.
LATAR BELAKANG .................................................. Error! Bookmark not defined.

RUMUSAN MASALAH ............................................. Error! Bookmark not defined.

TUJUAN PENULISAN ............................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II ...................................................................... Error! Bookmark not defined.


PEMBAHASAN ...................................................... Error! Bookmark not defined.
APA ITU SENDI LUTUT ........................................... Error! Bookmark not defined.

GELAJA SENDI LUTUT ............................................ Error! Bookmark not defined.

PENYEBAB SENDI LUTUT ...................................... Error! Bookmark not defined.

GANGGUAN SENDI LUTUT.................................... Error! Bookmark not defined.

PENCEGAHAN SENDI LUTUT ............................... Error! Bookmark not defined.

PENGOBATAN SENDI LU........................................ Error! Bookmark not defined.

TUT................................................................................ Error! Bookmark not defined.

BAB IV .................................................................... Error! Bookmark not defined.


PENUTUP ............................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .............................................. Error! Bookmark not defined.

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Arthritis secara umum diartikan sebagai peradangan pada sendi,
sedangkan Osteoarthritis (OA) adalah salah satu tipe arthritis yang paling
sering terjadi. Sebelumnya penyakit ini sering disebut sebagai penyakit
sendi degeneratif, karena secara umum menyerang lansia. (Gunadi R,
2008) Osteoarthritis sering mengenai sendi lutut. Lutut adalah sendi yang
paling sering dipakai dalam kegiatan sehari-hari. Bila dalam 24 jam,
manusia tidur antara 8-10 jam, maka sendi lutut bekerja selama 16-18
jam setiap hari. Jadi tidak mengherankan bila sendi lutut adalah sendi
terbanyak yang mengalami OA. (Rachma, 2006) Nyeri Arthritik, seperti
yang dialami pasien OA, merupakan kejadian medik yang sering
dijumpai. Dan terkait dengan penurunan fungsional yang berakibat pada
menurunnya kualitas hidup pasien, bila dibandingkan dengan keadaan
kelainan klinis menahun lainnya. (Kidd BL, Langferd RM, 2009) Pada
tahun 1999 dilaporkan bahwa orang dewasa yang terkena OA lutut
kehilangan 13 hari kerja selama setahun dengan alasan kesehatan. Angka
mortalitas pasien OA lutut adalah 0,4% , meskipun penyebab kematian
tidak tersedia untuk dilakukan analisis. Enampuluh sampai enampuluh
tiga persen pasien OA lutut melakukan operasi lutut dan 98% diantaranya
dilakukan penggantian sendi lutut total. (American Academy of
Orthopedic Surgeons, 2004) Diperkirakan prevalensi terjadinya OA pada
populasi di Amerika Serikat adalah sekitar 40 juta orang atau sekitar 15%
dari keseluruhan populasi di Amerika. Ditemukan kejadian OA 49,4%
pada usia lebih dari 65 tahun dan lebih banyak menyerang wanita. Di
Indonesia, prevalensi OA lutut secara radiologis cukup tinggi, yaitu

4
sekitar 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita yang berumur antara 40-
60 tahun. Diperkirakan sekitar 1-2 juta orang lanjut usia di Indonesia
mengalami kecacatan karena OA. Di Bandung, khusus untuk angka
kejadian OA, 1 2 telah dilakukan penelitian di poli Reumatologi Rumah
Sakit Hasan Sadikin Bandung antara bulan Juli 2003 sampai dengan Juli
2005. Ternyata kasus OA didapatkan pada 69% dari 3025 kunjungan
pasien ke poliklinik Reumatologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Lokasi anatomis OA tersering pada penelitan ini adalah pada genue
sebanyak 62,86% kasus. (Gunadi R, 2008) Diagnosis OA biasanya
ditegakkan berdasarkan gejala klinis, temuan laboratorium, dan
pemeriksaaan radiologis. Radiogram khusus dapat membantu untuk
mengevaluasi OA. Radiogram sendi lutut yang sedang memikul beban
tubuh dapat memberi gambaran lebih baik tentang efek penyakit bila
dibandingkan dengan gambaran sendi yang tidak sedang memikul beban
tubuh. OA bukan suatu penyakit yang simetris, sehingga pembuatan
gambar radiogram sendi kontralateral akan dapat membantu. (Price,
2006) Berdasarkan pada beratnya gejala pada tingkat lanjut serta
tingginya angka kejadian di Indonesia, maka penulis mengajukan judul
skripsi ini untuk mengetahui angka kejadian OA genue di Rumah Sakit
Umum Daerah Moewardi Surakarta dan dapat digunakan masyarakat
sebagai acuan untuk mencegah OA genue pada tingkat lanjut.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa Itu Sendi Lutut
b. Gelaja Sendi Lutut
c. Penyebab Sendi Lutut
d. Gangguan Sendi Lutut
e. Pencegahan Sendi Lutut
f. Pengobatan Sendi Lutut

5
C. TUJUAN PENULISAN
a. Mengetahui Apa Itu Sendi Lutut
b. Mengetahui Gelaja Sendi Lutut
c. Mengetahui Penyebab Sendi Lutut
d. Mengetahui Gangguan Sendi Lutut
e. Mengetahui Cara Pencegahan Sendi Lutut
f. Mengetahui Cara Pengobatan Sendi Lutut

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SENDI LUTUT

Sendi lutut merupakan salah satu bagian tubuh yang sangat


penting. Lutut menopang beban tubuh terutama saat berdiri, berjalan,
berlari, serta melompat. Disamping itu, sendi lutut juga berperan sangat
besar untuk mobilisasi atau bergerak berpindah tempat, sehingga
perannya sangat vital bagi kualitas hidup manusia

B. GELAJA SENDI LUTUT


Nyeri lutut dapat muncul seketika saat seseorang mengalami cedera,
atau muncul secara bertahap dan bertambah parah seiring waktu. Tingkat
keparahan sakit lutut berbeda-beda, tergantung penyebabnya.
Beberapa gejala yang dapat menyertai sakit lutut adalah:
• Lutut terasa kaku.
• Lutut tampak kemerahan, bengkak, dan terasa hangat.
• Lutut terasa lemah, tidak stabil, serta sulit untuk diluruskan.
• Lutut mengeluarkan suara gemeretak (bunyi ‘kretek-kretek’).

C. PENYEBAB SENDI LUTUT

Salah satu penyebab lutut sakit adalah cedera pada lutut. Bila lutut
mengalami cedera, beberapa jaringan yang menyusun lutut, seperti
tulang rawan atau tulang, dapat terganggu. Gangguan pada jaringan
penyusun lutut akibat cedera bisa berupa:

 Ligamen atau jaringan antar tulang di sendi lutut terkilir.


 Ligamen lutut robek, misalnya akibat cedera ligamen lutut
anterior.
 Tulang rawan robek.
 Bursitis.
 Dislokasi tulang tempurung lutut.

7
 Patah tulang tempurung lutut, tulang paha, atau tulang kering.

Selain karena cedera, lutut sakit juga dapat disebabkan oleh penyakit
tertentu, seperti:

 Rheumatoid arthritis
 Osteoarthritis
 Penyakit asam urat (gout)
 Infeksi pada lutut
 Kanker yang menyebar ke sendi lutut
 Penyakit Osgood-Schlatter

Mengingat fungsinya yang cukup berat dalam menopang berat tubuh,


sendi lutut rentan mengalami kerusakan. Beberapa hal yang dapat
meningkatkan risiko seseorang mengalami cedera atau penyakit pada
lutut hingga menyebabkan nyeri lutut adalah:

 Berat badan berlebih.


 Pernah mengalami cedera lutut.
 Memiliki kebiasaan merokok.
 Memiliki pekerjaan yang mengharuskan sering berlutut,
mengangkat benda berat, atau melakukan aktivitas fisik yang
berat, misalnya pekerja bangunan atau olahragawan.

D. GANGGUAN PADA SENDI LUTUT

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadi gangguan pada


sendi lutut, seperti faktor keturunan, faktor bawaan sejak lahir, cedera dan
lain sebagainya. Gangguan sendi lutut membuat seseorang kesulitan dalam
melakukan aktivitas. Bahkan, untuk berjalan mungkin membutuhkan
bantuan.

1. Osteoarthritis Knee / Pengapuran Lutut

Osteoarthritis knee / pengapuran lutut / nyeri lutut bisa menyerang


siapa saja, tetapi terjadi terutama pada pasien usia lanjut. Penyakit ini
merupakan penyakit yang paling umum pada sendi di mana tulang
rawan mengalami kerusakan karena overuse seiring usia.

Penderita Osteoarthritis Knee / pengapuran lutut seringkali


merasakan nyeri pada lutut yang meningkat saat aktivitas, bengkak,
rasa hangat, dan kekakuan saat menggerakkan sendi. Jika Anda

8
sering mengalami rasa nyeri atau sakit berkepanjangan pada lutut,
Anda sebaiknya memeriksakan ke dokter.

2. Gangguan Pada Sendi Knock Knee (Kaki X)

Salah satu jenis terjadinya gangguan pada sendi lutut disebabkan oleh
kaki yang berbentuk X. Jenis gangguan knee joint / gangguan sendi
lutut ini bisa dilihat saat anak memasuki umur 4 tahun dan akan
kembali lurus saat berusia 6 sampai 7 tahun. Namun, ada beberapa
kondisi yang harus segera diperiksakan, seperti jika kelainan
menetap, timbul rasa sakit, terjadi hanya satu kaki, dan jarak antar
kedua kaki lebih dari 8 cm saat berdiri.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab seseorang mengalami


gangguan persendian ini adalah infeksi tulang, obesitas, kelainan
genetik, dan radang sendi. Selain itu, penyakit rakitis juga bisa
menyebabkan seseorang mengalami hal tersebut. Penyakit ini bisa
diatasi dengan mengkonsumsi suplemen, melakukan fisioterapi,
sampai melakukan operasi.

3. Genu Varum / Kaki O

Genu Varum merupakan sebutan untuk penyakit kaki O. Penyakit ini


terjadi akibat kedua tungkai melengkung ke arah luar dan membentuk
huruf O. Dibandingkan dengan kaki X, kaki O lebih sering terjadi
pada anak-anak. Jenis gangguan sendi lutut ini biasanya terjadi pada
bayi atau balita. Saat balita memasuki umur 12 sampai 18 bulan,
biasanya dapat membaik sediri dan normal. Akan tetapi, jika
berlanjut dan anak merasa lemas, lunglai, dan bengkok pada satu kaki
maka harus diperiksa.

Terdapat beberapa penyakit kaki O yang bisa menyerang anak-anak,


seperti penyakit blount, penyakit paget, rakitis, dan dwarfisme.
Untuk mencegah seorang anak mengalami penyakit kaki O, Anda
perlu memenuhi nutrisi vitamin D dan menjaga berat badan pada
anak.

4. Runner's Knee / Patellofemoral Pain Syndrome / Anterior

Gangguan persendian yang sering terjadi adalah Runner's Knee.


Penyakit ini biasanya semakin sakit saat selesai berlari. Dalam dunia
medis atau kedokteran, gangguan Runner's Knee disebut sebagai

9
Patellofemoral Pain Syndrome. Atau yang biasa disingkat menjadi
PFPS. Penyakit ini sering kali menyerang atlet lari.

Selain berlari, ada beberapa yang menjadi faktor penyebab lainnya.


Contoh, menaiki tangga, bersepeda, squat, berjalan terlalu lama, dan
duduk sepanjang hari. Hal ini dikarenakan PFPS terjadi akibat
adanya gesekan secara berulang kali dan kartilago yang berlebihan.
Tidak hanya itu, seseorang yang terjatuh dan mengenai lutut sebagai
titik tumpu juga bisa mengalami ini.

Seseorang yang mengalami gangguan pada sendi ini akan merasa


sakit dan nyeri pada bagian tempurung. Biasanya gejala terjadi secara
perlahan. Untuk itu, meski Anda hanya merasa sedikit rasa nyeri ada
baiknya untuk memeriksakan diri. Karena semakin lama dibiarkan,
rasa sakit akan menjadi-jadi dan mengganggu aktivitas.

5. Iliotibial Band Syndrome / ITB Syndrome / Nyeri Lutut Bagian


Luar

Jenis knee joint / gangguan pada sendi lutut yang terakhir adalah ITB
Syndrome. Penyakit ini terjadi karena jaringan ikat menjadi sangat
ketat dan menggosok tulang bagian paha. Seseorang yang sering
melakukan lari jarak jauh akan sering mengalami hal ini. Gejala yang
muncul adalah rasa panas antara luar lutut dan paha bawah.

Apabila gejala gangguan persendian tersebut disepelekan dan


dibiarkan, maka rasa nyeri akan terasa sangat menusuk. Bahkan bisa
mengakibatkan pembengkakan pada bagian lutut. Jika sudah parah,
mengatasi penyakit ini bisa menggunakan operasi. Jika masih biasa
saja bisa mengonsumsi obat-obatan atau melakukan fisioterapi.

Itulah beberapa jenis gangguan pada sendi lutut atau knee joint yang
sering terjadi. Ketika rasa nyeri muncul mulai sering, ada baiknya
untuk memeriksakan diri. Agar nantinya penanganan lebih mudah
dilakukan. Alhasil, tingkat kesembuhan lebih cepat diraih.

E. PENCEGAHAN SENDI LUTUT

Untuk menjaga kesehatan sendi lutut dan mencegah cedera lutut, dapat
dilakukan langkah-langkah sederhana di bawah ini:

10
 Selalu melakukan pemanasan sebelum berolahraga serta
peregangan setelah selesai berolahraga.
 Menggunakan sepatu yang sesuai dengan bentuk kaki atau yang
menyangga kaki dengan baik saat olahraga.
 Meningkatkan intensitas dan frekuensi olahraga secara bertahap,
dari yang ringan ke yang berat.
 Menyesuaikan jenis dan intensitas olahraga dengan kemampuan
dan kondisi tubuh

F. PENGOBATAN SENDI LUTUT

Pengobatan untuk lutut sakit bergantung pada penyebabnya. Setelah


mengetahui penyebab sakit lutut yang diderita pasien, dokter baru bisa
memberikan pengobatan yang sesuai. Pengobatan dapat berupa:

 Obat-obatan
Obat-obatan bertujuan untuk meredakan nyeri lutut maupun
mengobati penyebab nyeri tersebut. Untuk meredakan nyeri,
dokter dapat memberikan paracetamol atau obat antiinflamasi
nonsteroid.
 Fisioterapi
Fisioterapi bertujuan untuk melatih dan menguatkan otot di
sekitar lutut, sehingga sendi lutut lebih stabil. Jika diperlukan,
misalnya pada penderita osteoarthritis, dokter akan menyarankan
penggunaan alat penyangga lutut (knee support) untuk
meredakan nyeri lutut.
 Suntik sendi
Penyuntikan obat ke sendi lutut dilakukan untuk meredakan
nyeri. Zat yang disuntikkan dapat berupa kortikosteroid, asam
hialuronat, atau platelet-rich plasma (PRP). Tanyakan mengenai
manfaat dan risiko dari suntik obat ke sendi.

Jika sakit lutut yang diderita sangat parah dan metode pengobatan di atas
tidak berhasil meredakan lutut sakit, dokter dapat melakukan operasi,
seperti arthroskopi atau operasi penggantian sendi lutut.
Untuk mempercepat pemulihan nyeri lutut sekaligus mencegah
komplikasi, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan di rumah, yaitu:

 Mengompres lutut dengan es untuk mengurangi peradangan dan


rasa sakit pada lutut.
 Meminimalkan gerakan pada lutut, misalnya dengan
penggunaan knee support.

11
 Memosisikan kaki lebih tinggi dari lutut, misalnya dengan
meletakkan kaki di atas bantal, untuk mengurangi pembengkakan
pada lutut.
 Banyak beristirahat, untuk mengurangi tekanan pada lutut
sehingga dapat pulih lebih cepat.

12
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sesuai dengan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadi gangguan pada sendi
lutut, seperti faktor keturunan, faktor bawaan sejak lahir, cedera dan lain
sebagainya. Gangguan sendi lutut membuat seseorang kesulitan dalam
melakukan aktivitas. Bahkan, untuk berjalan mungkin membutuhkan
bantuan.

B. SARAN
a) Menjaga berat badan ideal merupakan salah satu hal yang paling baik
dilakukan dalam hal menjaga kesehatan sendi, setiap peningkatan
berat badan akan menempatkan beban lebih pada lutut yang mana
akan meningkatkan resiko terjadinya cedera lutut.
b) Lakukan latihan secara teratur untuk menguatkan otot paha, baik
bagian depan maupun bagian belakang.
c) Disarankan juga untuk renang seminggu sekali

13
DAFTAR PUSTAKA

Bronner, Felix, Mary C. Farach-Carson 2007. Bone and Osteoarthritis.


Speinger. USA.

Depkes RI. 2007. Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas). Badan penelitian dan
pengembangan Kesehatan departemen Kesehatan republic Indonesia. Jakarta

Haq I, E Murphy, J Dacre. 2003. Osteoarthritis. Academic Centre for Medical


education 4th floor Holborn union building archway campus. 18 december 2003:
377-383 london.

Niken E dan Lucia Y. Hubungan obesitas dan factor-faktor pada individu


dengan kejadian Osteoarthritis genu. Jurnal berkala Epidemiologi 2014; 2 (1): 93-
104.

Pratiei AI. Diagnosis and Treatment Osteoarthritis. J Majority 2015; 4(4);


10-6.

14

Anda mungkin juga menyukai