A. Latar Belakang
Penyakit menular menjadi salah satu penyebab utama kematian di Dunia.
Penyebabnya munculnya penyakit baru (new emerging disease) dan munculnya
kembali penyakit menular yang lama (re-emerging disease) membuat Indonesia
menanggung beban berlebih dalam penanggulangan penyakit (triple burden disease)
(Kemenkes, 2013). Kondisi ini semakin buruk dengan kondisi lingkungan yang tidak
sehat menyebabkan beberapa penyakit infeksi akut yang berbahaya menyerang
manusia seperti penyakit yang bersumber pada binatang seperti leptospirosis
(Widarso dan Wilfried, 2008).
Menurut Depkes RI Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang
disebabkan oleh infeksi bakteri yang berbentuk spiral dari genus leptospira yang
patogen, dan bergerak aktif yang menyerang hewan dan manusia. Penyakit zoonosis
merupakan penyakit yang secara alami dapat dipindahkan dari hewan verterbrata ke
manusia atau sebaliknya (Depkes RI, 2005). Angka kejadian leptospirosis di dunia
sangat rendah dikarenakan terlambatnya penanganan medis dan diagnosis oleh tenaga
kesehatan (WHO, 2010).
Penyakit infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi organisme
patogen hidup seperti bakteri,virus, jamur, protozoa cacing ke dalam tubuh. Penyakit
menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh agen
biologi (seperti virus bakteri atau parasit ), bukan faktor fisik seperti luka bakar atau
kimia seperti keracunan ( sumampouw,2017)
Mikroba patogen yang hidup dan berkembang biak pada suatu reservoir akan
mencari reservoir baru begitu seterusnya. mekanisme transmisi mikroba patogen ke
pejamu yang rentan melalui dua cara yaitu transmisi langsung dan tidak langsung.
B. Rumusan Masalah
1. Konsep dasar Keperawatan Komunitas dengan masalah Kesehatan Populasi:
Penyakit Infeksi/menular
2. Asuhan Keperawatan Komunitas dengan masalah Kesehatan Populasi: Penyakit
Infeksi/menular
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Komunitas dengan masalah kesehatan
Populasi: penyakit menular/Infeksi
2. Tujuan khusus
1) Untuk mengetahui Konsep dasar Keperawatan Komunitas dengan masalah
Kesehatan Populasi: Penyakit Infeksi/menular
2) Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Komunitas dengan masalah
Kesehatan Populasi: Penyakit Infeksi/menular
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Enviroment
agent Host
Pejamu/Host adalah semua faktor yang terdapat pada manusia yang dapat
mempengaruhi timbulnya suatu perjalanan penyakit. Bibit penyakit/ agent adalah
suatu perjalanan penyakit. Bibit penyakit/agent adalah suatu subsitansi tertentu
yang keberadaannya diikuti kontak efektif pada manusia dapat menimbulkan
penyakit atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. Environment
(lingkungan) adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia (Rajab, 2009). John
Gordon berpendapat bahwa:
a. Penyakit timbul karena ketidakseimbangan antara agent (penyebab) dan host
(manusia)
b. Keadaan keseimbangan tergantung pada sifat alami dan karakteristik agent
dan host (baik individu/kelompok)
c. Karakteristik agent dan host akan mengadakan interaksi, dalam interaksi
tersebut akan berhubungan langsung pada keadaan alami daru lingkungan
(lingkungan sosial, fisik, ekonomi, dan biologis)
1) Agent Penyakit
Agen penyakit adalah makhluk hidup atau mati yang memegang peranan
penting di dalam epidemiologi yang merupakan penyebab penyakit dapat
dikelompokkan menjadi:
a. Golongan virus, misalnya influenza dan cacar
b. Golongan riketsia, misalnya tifus
c. Golongan bakteri, misalnya disentri
d. Golongan protozoa, misalnya malaria, filaria, dan sebagiannya
e. Golongan jamur, misalnya panu
f. Golongan cacing, misalnya cacing perut seperti ascaris, cacing kremi,
cacing pita, cacing tambang, dan sebagainya (Budiarto, 2003)
Klasifikasi agen penyakit agen penyakit dibagi menjadi lima kelompok yaitu:
a. Agen biologis, contohnya virus, bakteri, fungi
b. Agen kimia, dapat bersifat endogenous, seperti asidosis, diabetes dan
uremia atau bersifat eksogenus seperti zat kimia, alergen, debu
c. Agen nutrisi, contoh protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, air
d. Agen mekanik, contoh gesekan, benturan atau pukulan yang dapat
menimbulkan kerusakan jaringan tubuh penjamu
e. Agen fisika, contoh panas, radiasi, dingin, kelembaban, tekanan, kebisingan
(Chandra 2009)
2) Host/ pejamu
Semua faktor yang terdapat pada manusia yang dapat mempengaruhi
timbulnya suatu perjalanan penyakit (Rajab, 2009)
Faktor intrinsik pada host
a. Genetik, misalnya penyakit herediter seperti hemofilia
b. Umur, misalnya pada usia lanjut beresiko terkena penyakit jantung
c. jenis kelamin, misalnya penyakit hipertensi cenderung menyerang pria dan
penyakit kelenjar gondok cenderung menyerang wanita
d. keadaan fisiologi, misalnya kehamilan dan persalinan memiliki risiko
penyakit anemia
e. kekebalan, misalnya manusia yang tidak mempunyai kekebalan tubuh
yang baik akan mudah terserang penyakit
f. penyakit yang diderita sebelumnya misalnya rhumatoid arthritis yang
mudah kambuh
g. sifat-sifat manusia misalnya hygiene perorangan yang buruk akan
menyebabkan mudah terserang penyakit (Budiarto, 2003)
Dalam riwayat perjalanan penyakit, pejamu yang peka akan berinteraksi dengan
mikroba patogen,yang secara alamiah akan melewati 4 tahap.
a. Tahap Rentan
Pada tahap ini pejamu masih dalam kondisi relatif sehat,namun faktor predisposisi
yang memudahkan terkena penyakit seperti umur Keadaan fisik,
perilaku/kebiasaan hidup. Sosial ekonomi dan lain-lain. Faktor predisposisi
tersebut mempercepat masuknya agen penyebab penyakit untuk berinteraksi
dengan pejamu.
b. Tahap inkubasi
Setelah masuk ke tubuh pejamu,mikroba patogen mulai beraksi, namun tanda dan
gejala penyakit belum tampak.saat mulai masuknya mikroba patogen ke tubuh
pejamu hingga saat munculnya tanda dan gejala penyakit disebut masa inkubasi.
Masa inkubasi 1 penyakit berbeda dengan penyakit lainnya.
c. Tahap klinis
Merupakan tahap terganggunya fungsi organ yang dapat memunculkan tanda dan
gejala penyakit. Dalam perkembangannya,penyakit akan berjalan secara bertahap.
Pada tahap awal, tanda dan gejala penyakit masih ringan. Penderita masih mampu
melakukan aktivitas sehari-hari dan masih dapat diatasi dengan berobat
jalan.tahap selanjutnya kuman penyakit tidak dapat diatasi dengan berobat jalan
karena penyakit bertambah parah baik secara objektif maupun subjektif.pada
tahap ini penderita sudah tidak mampu lagi melakukan aktivitas sehari-hari dan
jika berobat umumnya harus memerlukan perawatan.
d. Tahap akhir penyakit
Perjalanan penyakit pada suatu saat akan berakhir pula. Perjalanan penyakit
tersebut dapat berakhir dengan 5 alternatif.
1. Sembuh sempurna
2. Sembuh dengan cacat
3. Pembawa (carier)
4. Kronis
5. Meninggal dunia.
2. Sub system
a) Lingkungan fisik meliputi :
1. Iklim/ cuaca : Tropis
2. Keadaan rumah
a. Pencahayaan rumah oleh matahari
- Baik
- Cukup
- Kurang
b. Ventilasi
- Ada
- Tidak ada
- Luas kamar
- Memenuhi syarat
- Tidak memenuhi syarat
c. Status rumah
- Milik sendiri
- Kontrak
d. Lantai rumah
- Tanah
- Papan Keramik
3. Memiliki perkarangan
- Memiliki
- Tidak memiliki
4. Sumber air dan air minum
a. Penyediaan air bersih
- PAM
- Sumur
- Sungai
b. Penyediaan air minum
- PAM
- Sumur
- Sungai
- Air mineral
c. Pengolahan air minum
- Masak
- Tidak dimasak
6. Kondisi tanah (kualitas dan kuantitas)
Kondisi tanah masyarakat di area sekitar apakah subur atau tidak
7. Binatang dan tumbuh- tumbuhan
- Apakah binatang seperti nyamuk dan lalat sering terlihat di sekitar
pemukiman warga terutama di tempat pembuangan sampah
- Apakah ada tumbuh- tumbuhan yang terlihat di pemukiman masyarakat
8. Saluran pembuangan air/ sampah
Kebiasaan membuang sampah
- Diangkat petugas
- Dibuang sembarangan
- Pembuangan air limbah
- Got/ parit
- Sungai
Keadaan pembuangan air limbah
- Baik / lancar
- Kotor
9. Jamban
Kepemilikan jamban
- Memiliki jamban
- Tidak memiliki jamban
Macam jamban yang dimiliki
- Septitank
- Disungai
Keadaan jamban
- Bersih
- Kotor
10. Fasilitas umum dan kesehatan
Fasilitas umum
Sarana kegiatan kelompok
- Karang taruna
- Pengajian
- Ceramah agama
- PKK dan kegiatan lainnya
Tempat perkumpulan umum
- Balai desa
- RT
- RW
- Masjid/ mushola
Fasilitas kesehatan
Pemanfaatan fasilitas kesehatan
- Puskesmas
- Rumah sakit
- Praktek kesehatan lain
11. Kebiasaan check up kesehatan
- Rutin tiap bulan
- Jarang
12. Pusat perbelanjaan
Apakah pusat perbelanjaan di masyarakat sudah cukup memadai atau belum
seperti adanya minimarket, pasar dan sebagainya
b) Pendidikan
● Fasilitas pendidikan yang digunakan masyarakat berupa jenis fasilitas
(milik pemerintah atau non pemerintah)
● Tingkat pendidikan penduduk :
- SD
- SMP
- SMA
- Perguruan tinggi
● Sarana sekolah (jika ada): jumlah siswa, fasilitas sekolah, UKS
c) Ekonomi
● Tingkat ekonomi penduduk
● Jenis pekerjaan :
- PNS/ ABRI
- Pegawai swasta
- Wiraswasta
- Buruh tani/ pabrik
● Tingkat pengangguran : apakah tingkat pengangguran di masyarakat
masih tinggi atau sudah berkurang
d) Keamanan dan transportasi
● Alat transportasi yang dimiliki :
- Sepeda
- Motor
- Mobil
- Becak / lain- lain
● Penggunaan sarana transpotasi oleh masyarakat
- Angkutan umum
- Kendaraan pribadi
e) Politik dan pemerintahan
- Struktur organisasi
- Terdapat kepala desa dan perangkatnya
- Apakah di masyarakat ada organisasi karang taruna
- Kelompok layanan kepada masyarakat (PKK, karang
taruna, panti, posyandu)
- Kebijakan pemerintah dalam pelayanan kesehatan
- Peran serta parta dalam pelayanan kesehatan
f) Komunikasi
● Fasilitas komunikasi yang ada
- Radio
- TV
- Telepon/ handphone
- Majalah/ Koran
● Fasilitas komunikasi yang menunjang untuk penyakit infeksi
menular
- Pamphlet, leaflet dan poster tentang penanganan
penyakit infeksi/ menular
- Kegiatan yang menunjang kegiatan penanganan
penyakit infeksi menular seperti penyuluhan dari
puskesmas terdekat dan lain sebagainya
g) Rekreasi
Sarana rekreasi meliputi, taman, area bermain, perpustakaan,
rekreasi umum dan privat, serta fasilitas khusus.
h) Persepsi
Persepsi masyarakat dan keluarga terhadap suatu penyakit bisa
terbilang rendah, mungkin dipengaruhi rendahnya tingkat
pendidikan masyarakat, kurang pengetahuan, masalah ekonomi
dan lingkungan social yang kurang baik sehingga sebagian
masyarakat masih mengabaikan kesehatannya
B. Diagnosa Keperawatan
dalam
mengembangkan
jaringan kesehatan
● Bangun komitmen
antar
anggota masyarkat
● Kembangkan
mekanisme
keterlibatan
tatanan local,
regional
bahkan
nasional terkait
isu kesehatan
komunitas
b. Deficit Tingkat Edukasi Kesehatan (hal :
pengetahuan Pengetahuan (hal : 65) Tindakan
berhubungan 146) Observasi
dengan Ekspektasi :
● Identifikasi
kurang Meningkat Kriteria
kesiapan dan
terpapar hasil :
kemampuan
● Perilaku menerima
informasi (SDKI;
informasi
D. 0111; hal
sesuai anjuran ● Identifikasi
: 246). faktor-
meningkat
Definisi : faktor yang
● Verbalisasi minat
Ketiadaan dalam dapat
atau meningkatkan
kurangnya belajar meningkat dan
informasi ● Kemampuan menurunkan
menjelaskan motivasi
kognitif yang pengetahuan perilaku
tentang suatu hidup bersih
berkaitan dengan dan sehat
topic Terapeutik
topic meningkat
● Sediakan materi
tertentu ● Kemampuan
dan media
menggambark
pendidikan
an
kesehatan
pengalaman
● Jadwalkan
sebelumnya
meningkat pendidikan
● Perilaku kesehatan
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih
dan sehat
C. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan
1 Deficit kesehatan komunitas a. Mengidentifikasi masalah atau isu
berhubungan dengan kesehatan dan prioritasnya
program tidak atau kurang b. Mengidentifikasi potensi atau asset
didukung komunitas (SDKI; dalam masyarakat terkait isu yang
D.0110; hal : 244). dihadapi
c. Mengidentifikasi kekuatan dan
partner dalam pengembangan
kesehatan
d. Mengidentifikasi pemimpin / tokoh
dalam masyarakat
e. Memberikan kesempatan kepada setiap
anggota masyarakat untuk
berpartisipasi
sesuai aset ang dimiliki
f. Melibatkan anggota masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran terhadap isu
dan masalah kesehatan yang dihadapi
g. Melibatkan anggota masayarakat
dalam mengembangkan jaringan
kesehatan
h. Membangun komitmen antar anggota
masyarkat
i. Mengembangkan
mekanisme keterlibatan tatanan local,
regional bahkan nasional terkait isu
kesehatan
komunitas
2 Deficit a. Mengidentifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
pengetahuan berhubungan b. Mengidentifikasi faktor- faktor yang
dengan kurang terpapar dapat meningkatkan dan menurunkan
informasi (SDKI; D. 0111; motivasi perilaku hidup bersih dan
hal : 246). sehat
c. Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
d. Menjadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
e. Memberikan kesempatan untuk
bertanya
f. Menjelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
g. Mengajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
h. Mengajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku
hidup bersih dan sehat
D. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan komunitas berguna untuk melengkapi proses keperawatan
komunitas khususnya terhadap populasi penyakit menular/infeksi. Bila ada yang
belum tercapai maka dilakukan pengkajian ulang, kemudian disusun rencana,
kemudian dilaksanakan dalam implementasi keperawatan lalu dievaluasi, bila
dalam evaluasi belum teratasi maka dilakukan langkah awal lagi dan seterusnya
sampai tujuan tercapai.