Anda di halaman 1dari 8

Nama: Nurfianti

Kelas: IX E

CINTA BERSEDIH

Hari ini Senin, dan saya harus mengecek status ku di sekolah tujuan ku. Karena saya malas pergi
sendirian saya mengajak arum untuk menemaniku dan kebetulan juga dia satu tujuan denganku.

“Arum, jemput saya dong. Saya mau ke sekolah”. Pesanku singkat.

“Yaaa anti, saya tidak boleh bawah motor, kau saja yang jemput saya “. Jawabannya membalikkan
perintahku.

“Ah dasar, niat saya nyusahin kau malah saya yang susah!!!. Balasku

Saya pun mengeluarkan moto dari parkiran motor keluar rumah dan mengunci pintu
gerbang.meluncurkan motor ke rumahnya arum. Sesampainya di sana saya tidak berani untuk
membunyikan bel saya hanya mengirim pesan ke arum agar dia segera turun, semua karena ayahnya
yang sangat jahat.

“Arum turun dong. Saya sudah sampai di depan rumahmu”. Pintaku

“Kenapa tidak masuk saja?? Saya lagi siap siap!!!. Kata arum.

“Tidak ahh.sebentar hawanya panas. Ada bapak mu kan???. Udah cepatan turun!!!. Kataku

“Kenapa harus buru buru sih???.

Emangnya si kunyuk kemana sih?”.dia malah memprotes.

“Fauzan masih tidur !!!. Udah turun saja kau!!!. Ku tutup percakapan kami melalui chat.

Tidak lama arum pun keluar rumah menghampiriku. Lalu dia bertanya

“Anti....., sudah lama nunggu???” Dia mulai bercanda


“Kamu berisik, udah kita pergi saja” balasku marah.

“Yeeeh, dia marah. Hahaha......”. Katanya

Sesampainya disekolah saya menuju pusat informasi.

Nurfianti, itulah namaku. Nama itu tergampang di daftar mahasiswa baru. Begitupun arum. Saya pun
pulang dengan ceria. Tidak sabar saya memberitahukan ini kepada orangtua ku. Karena mereka
sangat mendukungku untuk masuk penguruan tinggi ini.

Beberapa Minggu kemudian saya pun masuk kampus dan menjalani ospek yang diselenggarakan
senior. Sama seperti saat masih sd ketika memasuki SMP dulu, saya di paksa memakai aksesoris ane
yang tentunya membuatku mati kutu. Tidak terasa ospek pun berjalan lancar walaupun dihiasi
dengan beberapa insiden. Contohnya saya pingsan waktu di suruh bersihin halaman sekolah.
Untungnya ada yang menolongi dan antar saya pulang. Kejadiannya dimulai dari sini.

“Kalian tuh harus nurut apa kata senior!!!.” Kata seorang senior dengan ganasnya. Tapi setelah itu

Tiba tiba keadaan hening ketika saya jatuh pingsan dihadapannya. Mereka semua panik dan
membawaku ke sebuah tempat kesehatan. Saya pun mulai siuman dan bertanya...

“Dimana saya???”. Saya kebingungan dengan arum di sampingku

“ Kamu ad diruang kesehatan???”. Kata seorang senior yang membentak ku tadi.

“Oh jam berapa sekarang”.Saya bertanya kembali.

“Sekitar jam 4 sore, Kamu mau pulang???”. Dia menawarkan ku untuk diantara pulang. Saya pun
hanya mengangguk, dan bertanya kepada Arum.

“Mana Fauzan, arum???”

“Fauzan masih ada ospek, tadinya sih dia memang disini!.”katanya arum
“Fauzan itu pacar kamu ya!!” Kata ainun

“Iyah kak.” Kataku lemas.

Saya pun diantar pulang dengan ainun, saya mengetahui namanya dari name tag yang terpasang di
jas almamater. Saya pun sampe dirumah dengan keadaan lemas dan keluarga ku masih berada di
jakarta. Saya mengajaknya untuk masuk.

“Makasih ya kak, inilah rumahku. Ayok masuk.

“Ya makasih, ini kunci motornya” dia menyerahkan kunci motornya.

“Udah disimpan saja sebentar kakak pulang pake apa???. Paling besok saya ambil!!”. Kataku
menolaknya mengembalikan kunci motor.

“Oh ya Uda. Ngomong ngomong kamu sendirian disini!!!” Tanyanya.

“Iyah. Keluargaku ada di jakarta kak.” Jawabanku.

“Oh yaudah kakak pulang dulu ya. Nanti besok saya jemput.” Dia pun berpamitan

“Ya. Hati hati ya kak”

Tidak lama kemudian terdengar mobil Fauza dan suara derit ban. Kiitttttt...... Begitu kencangnya
bunyi itu.

“Anti kamu tidak kenapa kenapa kan???” Katanya sambil panik.

“Tidak, saya cuman butuh istirahat saja kok!!!.

“Syukurlah. Kamu di antar senior ya. Tadi arum kasih tau saya.”
“Ya ayok masuk. Diam saj diluar, dingin tau!!!” kataku protes

“Iyaaah saya juga tau”. Dia balik protes.

“Mau nginap di sini???, Kalau mau pake kamar kakakku saja”. Tawar ku, memang dia sering nginap di
rumahku dan tidur di sofa. Walau begitu kami tidak pernah bermacam macam loh...

“Iya sudah deh. Disini sepi tidak ad yang jagain kamu”. Dia pun mengiyakan saja.

Lagi ini saya di antar fauza dan BBM ainun supaya tidak usah menjemput ku. Saya satu jurusan
dengan fauzan. Fauzan mungkin cowok paling prefect di mata ku, saya tidak pernah merasa sedih di
sisinya. Saya selalu di sayangnya, saya pikir dialah cowok paling romantis bagiku. Contoh hari ini,
bahkan saya pun tidak tahu hari ini saya ulang tahun tapi Fauza selalu ingat. Disiapkannya kejutan
untukku, Diapun bekerja Sam dengan arum.

Kata arum saya harus ke cafe tempat biasa nongkrong sore ini.

“Anti, Lo bisa datang ke cafe tidak sore ini???

Ada yang mau saya kasih tau”. Kata arum

“Bisa, emang ada apa arum???. Jawabku

“Udah Lo datang saja, ini penting”. Katanya lagi

*Iyaa, sebentar saya ke san”. Jawabku

Saya pun bersiap siap untuk pergi ke cafe. Saya keluarkan motor dari halaman rumah dan menuju ke
sana. Tidak lupa saya gunakan gaun sesuai apa yang diperintah arum. Okelah saya nurut kali ini. Saya
pun sampai ditujuan.

“Ada apa sih?? Kayaknha penting sekali. Mana saya di suruh pake gaun lagi??”

“Udah Lo tunggu aja”. Katanya membalas pertanyaanku.


“Iyaaaa. Tapi ada apa. Katanya ada yang mau dikasih tau”. Tanyaku ngotot.

Tiba-tiba Fauza datang. Dan

“Kejutan”.kata fauzan, Arum dan teman teman lainnya.

“Fauzan. Ada apa ini???”

“Hari ini Kamu ulang tahun. Happy birthday ya anti.!!!”

“Oh iya saya hampir lupa. Makasih ya sayang.....”. Kataku sambil menitikkan air mata karena terharu.

“Sama-sama sayang. Saya masih punya kejutan untuk kamu”

“Apa?”

“Nih”. Katanya sambil membuka tirei yang isinya semua orang satu sekolah. Mereka semua beris
teratur yang membentuk tulisan I love U. Dari lantai 2 Saya melihat dengan jelas.

“Fauzan..........”

“Ya. Ada apa??”

“Kamu kasih tau semua orang kecuali saya!!!” Kataku pura pura marah.

“Loh kok malah marah. Kan kejutan, kalau kamu tau bukan kejutan namanya”. Kata Fauzan dan
membalas santai.

“Ihh, kok malah santai sih. Kenapa sih dia se sabar ini??” Saya bertanya dalam hati. Karena dia tidak
pernah marah walau saya saya sudah membuatnya bete abis, dia tidak tidak pernah marah!!.
“Iya sih. Aa.....” Menjawabnya tapi tiba-tiba Saya menjerit karena dia langsung menggendongku ke
mobilnya.

“Kita mau kemana??” Tanyaku

“Udah ikut saja. Arum juga tau kok, nihh pake ini dulu” katanya sambil menyerahkan kain penutup
mata.

Saya pun memakainya dana tidak lama kami pun sampai. Ternyata saya dibawa ketempat yang paling
saya suka yaitu dimana gedung tertinggi pada malam hari dan di sana ada meja yang terdapat lilin
diatasnya. Kembali sag terbaru dan meneteskan air mata. Dan Fauza bertanya

“Loh kok malah nangis”Fauza bertanya sambil kebingungan

“.......mmmhhh......” Saya hanya menggelengkan kepala tidak bisa berkata

“Ada apa. Kamu takut ketinggian?? Atau kamu tidak suka??” Dia semakin bingung

“So sweet sekali!!!” Akhirnya saya bisa berkata.

“Oh. Tapi kamu kelihatan sedih. Apa kamu mau pulang??” Kata fauzan

“Ya udah kita pulang ayok” katanya lagi.

Saya yang tidak bisa berkata kata pun nurut saja. Kami pun turun. Sesampainya di lantai bawah,
keadaannya gelap. Saya pun memelukya, tapi tiba tiba dari kegelapan muncul cahaya lampu
berwarna yang bertuliskan “I LOVE U”.

Ternyata arum, dan lainnya sudah merencanakan semua ini secara matang yang tentunya atas
kemauan fauzan.

Sudah cukup saya merasakan semua ini, tapi masih saja perasaan itu menganjal di benakku. Malah
perasaan ini seakan menjadi saat ini. Saya pun makin tidak tenang.
Fauzan pun mengajakku pulang. Sedangkan motorku Arum yang bawah. Kamipun pulang membelah
pekat ny malam. Tapi....

Bukkkkk

Mobil kami terguling guling sampai ringsek tak karuan. Saya masih Sadar dalam keadaan mobil
terbalik. Saya pun berusaha keluar mobil di bantu supir trukk yang menabrak kami secara kencang
itu, setelah itu Saya membantu fauza keluar. Tapi fauzan tidak sadarkan diri, saya menelpon
ambulance. Saya hanya bisa menangis dan menangis. Sampai di ruang UGD fauza masih tertolong.
Dia bilang padaku

“Anti sayang, jangan menagis dong. Kan saya masih selamat” katanya membujukku untuk tidak
menagis

“Tapi saya khawatir sama kamu.....” Kataku. Mungkin ini perasaan ku selama ini, fauzan akan
mendapat musibah.

Tapi semua belum berakhir. 2 Minggu kemudian fauzan pun meninggalkan ku.

Saya yang berniat menjaga dia, malah saya menerima kejadian yang tidak diinginkan ini. Dia
meninggal, saya hanya menangis sekencang kencangnya. Sebelum dia pergi,dia bilang padaku.

“Anti, kamu pengan ini ya. Saya mau kamu dengar rekaman ini. Saya sudah dijemput!!!”katanya
lemas

“dijemput??. Sama siapa??” Kataku kebingungan sambil mengambil memory card yang ada di
tangannya.

“Itu ada di sana. Saya mau pergi.....

Selamat tinggal anti”. Katanya sambil menunjuk ke pintu kamar, dan beberapa detik kemudian ia pun
pergi, tidak bernafas kembali.

Saya pun sangat terpukul saat itu. Satu bulan saya bolos sekolah, saya hanya diam di kamar. Semua
orang melihatku, saya tidak nafsu makan apalagi ketemu orang. Arum membujukku dan meminta
agar memutar rekaman yang diberi oleh fauza.

Akhirnya saya mau. Kamipun memutarnya dikamar ku. Fauzan bilang


“Anti, saya tau saya udah tidak lama lagi ada dimuka bumi ini. Tapi saya sayang sekali sama kamu.
Sumpah saya tidak pernah bisa tidur karena kamu, saya hanya memikirkan kamu. Anti, semoga kamu
bahagia dengan laki-laki yang kamu sayang.

Tapi saya ingin kamu tidak ngelupain saya. Saya merencanakan untuk melamar kamu ketika lulus
sekolah nanti. Tapi waktu berkata lain

Ternyata saya dijemput lebih awal. Saya mohon kamu jangan sedih, jika kamu sedih saya pun tidak
tenang meninggalkanmu!!!. Semoga kamu bahagia di dunia sana. Saya tidak bisa apa apa. Saya akan
senang melihat kau bahagia!!!. Saya tau mungkin kamu lagi menagis dibawah sana, tapi please
janganlah kamu managis terus menerus, itu membuat saya tidak tenang!!!.

Mungkin saya akan senang jika kamu bersama rezki. Saya merasa Rezki lah yang pantas buat menjadi
pengganti ku. Tapi bagaimana pun kau adalah hal yang terindah yang pernah saya miliki.

Anti, I LOVE YOU” fauza merekam kata katanya.

Saya hanya bisa bersedih, di tinggal orang tersayang itu sangat berat!!!. Ternyata benar perasaanku
selama ini saya akan kehilangan fauzan untuk selamanya!!!. Mungkin dulu saya merasa saya cewek
paling beruntung, memang.

Tapi sekarang saya merasa menjadi cewek paling bersedih di dunia ini. Ditinggal orang paling
romantis yang pernah saya kenal. Tapi saya harus mulai hidup baru bersama orang lain. Dan pasti
saya tidak akan pernah melupakannya. Fauzan saya sayang sama kamu!!!

Anda mungkin juga menyukai