Anda di halaman 1dari 3

Bagai Kepompong

(Oleh : Tri Vusva Melviani)

Hari yang cerah saat selalu tersenyum bersamanya. Dia yang selalu ada bersamaku
dari kami kecil sampai sekarang kami menginjak masa remaja yang dimana ia selalu
menemaniku terutama di tiap saat-saat yang paling penting dalam hidupku.
Aku mengambil ponsel di saku bajuku
“sel ayo pulang udah sore!! Kan besok sekolah”.
“Iya tunggu naa!”
Beberapa saat kemudian
“kamu kemana aja sih jel? Aku nunggu di sini udah lama lohh”.
“iya maaf maaf tadi kan aku pergi ke perpustakaan”.
“Ahh kamu kebiasaan dehh kalo ke perpustakaan ga bilang bilang dulu. Yaudah yuk pulang
besok kan sekolah”
“Iya”.
Aku pun pergi menunggu angkutan umum dan kembali pulang ke rumah masing masing.

Keesokan harinya
“Asalamualaikum… ninaaaa…”
“iya, waalaikum salam selaaaa tunggu sebentar ya pake sepatu dulu.
“Iya”.
Aku pun pergi seperti biasa ke sekolah, belajar seperti biasa. Dan kembali pulang ke rumah
seperti biasanya.
Hari weekend tiba aku pergi bermain bersama sela ke bioskop.
Saat perjalan Pulang…
“selaaa?”
“Iya apa naa?”
“Kamu gak lupakan minggu depan hari apa?”
“emang minggu depan hari apa??”
“Ihhhhh… Masa kamu gak inget sih, minggu depan itu hari ultah aku!!!”
“oh iyaaa aku lupaaa.. CIE yang mau ultah ummm… Bahagia pasti karna mau dapet kado.
Iyaaaaa kaan…?”
“hehehe.. Kamu tau aja Jangan lupa ya kadonya aku tunggu minggu depan”. (Disetiap ulang
tahunku sela pasti selalu memberikan kado-kado tak terdugaa aku sangat senang)
“Iya.. Iya.. Kalo aku gak lupa Hehehee…”
“ahhh kamu mah gitu..”
“iya.. iya.. dehh. Jangan marah dong”.
“hahaha… makasih ya sel kamu tuh emang sahabat aku yang paling baik”.

Beberapa hari kemudian H-3 hari jumat, Tiga hari sebelum ultah nina. Seperti biasa sela
datang ke rumah untuk pergi sekolah bareng.
“assalamualakum… ninaaaa!”
“Waalaikum salam..”
“eh selaa. sel titip Surat ya ke walikelas nya nina, Dina gak akan sekolah sakit”.
“Oh gitu ya tan. Yaudah deh selaa pergi sekolah dulu yaa. Assalamualaikum”
“Waalaikum saalam”.

Keesokan harinya aku masih tak bisa sekolah karena sakit. Sampai akhirnya waktu yang
ditunggu tunggu tiba Nanti kan jam 12 malem hari ultahku, aku gak akan tidur sebelum jam
12 malem”.
Tinggg.. Tingggg… Tinggggg
Suara dentingan jam yang terus melaju sampai Saatnya 5 menit sebelum jam 12
“Aku udah gak sabar nihhh”
Ting ting ting… suara alarm yang berbunyi Dan menunjukan tepat pukul 12 malem.
Tiba tiba…
“Selamat Ulang Tahun… Selamat Ulang Tahun …”
“Selamat Ulang Tahun Ninaaaa”. Kejutan ulangn tahun Dari mama Dan teman teman semua,
aku sangat senang Dan bahagia.
“Makasih ya mah udah buat ini semua”.
“Mah selaa mana ya mah Kok aku belum liat sih?”
“Mama juga ga tau”.

Tiba tiba Ada suara bel pintu berbunyi


“Eh sela akhirnya kamu dateng juga. Kenapa telat? Aku udah Nuggu kamu tau Dari tadi”.
“ah massa aku kan cuma telat 5 menit aja Kok. Selamat ulang Tahun ya semoga kamu selalu
bahagia. Nih kado Dari aku but kamu, maaf aku gak bisa lama-lama disini, aku Ada perlu
dah. aku Pulang dulu yah”.
“Kenapa Pulang? Ya udah deh Kalo kamu mau Pulang tapi besok ke rumah aku yah Jangan
lupa!”
“iya, tapi pasti kamu yang bakal ke rumah aku”.
“Ya udah deh. dah… Hati-hati di Jalan yah”.

Keesokan harinya Saat aku menunggu sela, aku menerima kabar bahwa sela mengalami
kecelakaan Saat akan pergi ke rumahku pada malam hari. Penyebabnya adalah karena Dia
buru buru ingin pergi ke rumahku sehingga tidak melihat mobil yang Ada di depannya
sehingga kecelakaan pun terjadi. Sekarang sela sedang dirawat di rumah sakit. Itu lah yang
dikatakan ibu sela kepadaku.
“Apa sela kecelakaan!!!. Tatapiii Dia kan semalem ke rumahku Dan ngasih kado katanya Dia
Ada urusan sehingga tidak bisa merayakan ulang tahunku”.
Setelah itu aku langsung pergi ke rumah sakit dengan yang lain. menunggu jabar Dari dokter.
Waktu berlalu begitu cepat sehingga tidak terasa sudah sore.
Tiba-tiba dokter datang Dan mengatakan
“Maaf bu, kamu tidak bisa menyelamatkan putri ibu karna dia kehilangan banyak darah”.
Setelah mendengar itu kakiku terasa lemas, aku menangis sampai Saatnya aku melihat
keadaannya.
Aku sangat dirundung duka yang amat mendalam karena sahabat yang aku sayangi Dia sudah
pergi meninggalkanku ke
tempat yang lebih baik. Aku mencoba untuk ikhlas.
Keesokan harinya Saat pemakaman selesai aku diberi kado olah ibu sela.
“naa ini mungkin kado terakhir untuk kamu”.
Aku pun menangis haruu
“Terimakasih bu”.
“Iya sama-sama”.
Aku pun Pulang ke rumah, Dan Saat itu aku sadar bahwa kado yang diberikan oleh ibu sela
sama seperti yang sela beri kepadaku. Tapi Saat aku melihat tempatku menyimpan kado Dari
sela ternyata kadonya hilang. Aku tersadar mungkin itu adalah kata kata terakhir yang ia
ucapkan sebelum meninggalkanku.

Sela mungkin sudah tiada tapi sosoknya akan selalu melekat dihatiku, layaknya persahabatan
Bagai kepompong sela selalu ada bersamaku dari kami kecil hingga dia tutup usia.
Kebahagiaan tumbuh bersamanya hingga remaja adalah sebuah anugerah yang sangat aku
syukuri.
Selamat jalan sahabatku…
Kau akan selalu menjadi sahabat yang tak terlupakan.

Anda mungkin juga menyukai