Anda di halaman 1dari 2

Sehabis kegagalan datanglah kebahagiaan

Pada suatu hari, ketika saya berada di sekolah. Waktu itu, saat berada di
tangga seorang gadis yang membawa setumpuk buku. Ia terjatuh akibat
tidak melihat tangga lalu saya menolongnya. Saat hendak
mengumpulkan buku-buku yang terjatuh saya langsung jatuh cinta
ketika melihat ia sedang mengambil buku yang terjatuh satu per satu.
Dalam hati saya “ia terlihat cantik sekali saat sedang mengambil buku-
buku tersebut”.
Sesudahnya mengumpulkan buku-buku tadi ia berterima kasih kepadaku
karena sudah menolongnya. Lalu ketika ia hendak pergi, saya langsung
menanyakan siapakah nama gadis tersebut. “hei kamu, siapakah
namamu” ujar saya. Ia menjawab “evelyn”, Saya akan mengingat nama
itu.

Saya terus kepikiran tentang dia. Ia sangat cantik saya tidak bias
melupakannya. Akibatnya saya tidak dapat fokus dalam hal belajar. Saya
ingin menjumpai ia lagi. Setelah menemukan dia, saya langsung
mengungkapkan perasaan saya tentang dia “evelyn, maukah kamu
menjadi pacarku?” Kata saya. Ia menjawab “Maaf, saya sudah
mempunyai pacar”. Saya terkejut, dia ternyata sudah memeliki
pasangan. Semenjak hari itu, saya langsung murung dan juga
melupakannya secepat mungkin dan tidak ingin lagi berjumpa
dengannya.

Keesokan harinya, ada sebuah murid baru yaitu seorang gadis ceria yang
bernama Olivia. Ia duduk sebangku denganku. Ia selalu ceria walaupun
disaat-saat sedih.suatu hari ia melihatku duduk sendirian dibangku
halaman sekolah. Ia mendekatiku lalu mengatakan “Gosyen, kenapakah
kamu duduk sendirian?”. Saya menjawab “aku tidak memiliki teman
ataupun pasangan yang dapat menemaniku”. Lalu ia pergi.
Esok hari, ketika saya ingin masuk ke kelas ia menungguku di meja
kami. Saat aku mendekatinya ia mengatakan “Gosyen, tidak bisakah
kamu ceria?, aku ingin melihatmu senyum manis dan ceria”. Aku
terkejut ternyata ada orang yang mempedulikanku dan menganggap
seperti teman.

Keesokan harinya, ketika saya ingin masuk ke kelas. Saya memasang


muka ceria dan senyum bahagia. Ia meihat saya dan mengatakan
“Gosyen, kamu terlihat manis saat senyum” tiba-tiba mukaku terlihat
memerah dan aku bersikap gugup. Ia berkata “muka kamu memerah, apa
kamu baik baik saja?”. Aku jawab “ya……., aku baik baik saja” dalam
keadaan gugup. Lama kelamaan aku mulai jatuh cinta padanya tetapi
masih trauma akan kejadian dulu yang aku alami. Dengan penuh
persiapan aku mengungkapkan perasaanku padanya. Dan ya trauma
yang aku alami dulu tidak terjadi lagi. Ia menerimanya, ia mau menjadi
pacarku dan kami menjalani hidup kami sebagai sepasang kekasih.

BY:
Christian Jones

Anda mungkin juga menyukai