Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

KAREKTIRISTIK KEWIRAUSAAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK: III

1. DESRI G.SINGERUBUN
2. JOCE.B.D. RAHAKET
3. IFON .WATLITIR
4. FILIA.N.K. SINGERUBUN
5. KURINA SITORUS
6. MOH.FADIL RAHADAT
7. YOHANIS.JEWAHAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERWATAN TUAL
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

i
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan karunianya berupa nikmat kesehatan dan

kesempatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

Kelompok pembuatan makalah karakteristik kewirausahawan.

Shalawat serta salam tidak lupa pula kami aturkan kepada

junjungan alam, yakni Nabi Muhamad SAW yang telah membawa

umatnya dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.

Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat

kekurangan, baik dalam penulisan maupun penyajiannya, maka kami

sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar

kedepannya lebih baik.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan

pembaca umumnya.

Langgur,05 sepetember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I............................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1. Latar Belakang................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2

1.3 Tujuan.............................................................................................2

BAB II...........................................................................................................3

PEMBAHASAN............................................................................................3

2.1 Pengertian Karakteristik..................................................................3

2.2 Pengertian Wirausahawan (Entrepreneur).....................................3

2.3 Karakteristik Wirausahawan...........................................................4

1. Motif Berprestasi Tinggi..............................................................4

2. Selalu Perspektif..........................................................................6

3. Memiliki Kreatifitas Tinggi............................................................6

4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi..................................................7

5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan

Tanggung Jawab..................................................................................8

iii
6. Mandiri atau Tidak Ketergantuangan..........................................8

7. Berani Menghadapi Risiko..........................................................9

8. Selalu Mencari Peluang............................................................10

9. Memiliki Jiwa Kepemimpinan....................................................11

10. Memiliki Kemampuan Manajerial..............................................11

2.4 Ciri Wirausahawan........................................................................12

1. Percaya Diri...............................................................................12

2. Inisiatif........................................................................................12

3. Motivasi Prestasi.......................................................................13

4. Kepemimpinan...........................................................................13

5. Berani mengambilan Risiko.......................................................14

2.6 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Karakter Wirausahawan.......14

1. Faktor lingkungan keluarga.......................................................14

2. Faktor pendidikan......................................................................15

3. Faktor usia.................................................................................15

4. Faktor pengalaman kerja...........................................................15

2.7.Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Wirausahawan.........15

BAB III........................................................................................................17

PENUTUP..................................................................................................17

3.1Kesimpulan........................................................................................17

iv
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................18

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses

mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam

kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara

yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses

tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi

risiko atau ketidakpastian.

Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti

adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui

pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan

masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.Orang yang

melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.Muncul

pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)

mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada

umumnya.Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi

dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku

sebagai manusia unggul.

Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat

dilihat pada saat berkomunikasi dalam rangka mengumumkan

informasi maupun pada waktu menjalankan usaha dan menjalin

hubungan dengan para relasi bisnis.Untuk itu, dalam menjalin


hubungan bisnis dengan seseorang kita harus mengetahui

karakteristiknya. Karena tanpa kita perhatikan karakternya bisa-

bisa kita akan rugi sendiri apabila menjalin hubung-an bisnis

dengan orang yang berkarakter tidak baik. Seorang wirausaha

harus memiliki potensi dan motivasi untuk maju dalam segala

situasi dan kondisi, serta mampu mengatasi masalah yang timbul

tanpa mengharapkan bantuan dari pihak lain. Pada makalah ini

dijelaskan tentang pengertian, ciri-ciri dan karakteristik

kewirausahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa itu pengertian karakter?

2. Apa itu pengertian wirausahawan?

3. Bagaimana karakteristik wirausahawan?

1.3 Tujuan

1.Mengetahui pengertian dari karakter

2. Mengetahui pengertian dari wirausahawan

3. Mengetahui bagaimana karakteristik wirausahawan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karakteristik

Definisi karakteristik adalah fitur pembeda dari seseorang

atau sesuatu. Karakteristik didefinisikan sebagai kualitas atau sifat.

Contoh dari karakteristik adalah kecerdasan.

Karakteristik adalah kualitas tertentu atau ciri yang khas dari

seseorang atau sesuatu. Dalam ilmu biologi karakteristik seringkali

dikaitkan dengan anatomi dan ciri khas dari hewan lainnya.

Misalnya karakteristik capung adalah mempunyai sayap yang tipis.

Karakteristik amoeba adalah dapat membelah diri dsb.

Karakteristik adalah sesuatu yang khas atau mencolok dari

seseorang ataupun sesuatu benda atau hal. Contoh karakteristik

api adalah panas dan karakteristik air adalah menyejukkan.

Karakteristik manusia dalam geografi adalah fitur dan corak

fasilitas di permukaan bumi yang dibuat oleh manusia. Ini termasuk

bangunan, bendungan, jalan dll. Karakteristik manusia dalam

biologi adalah watak dan sifat-sifat manusia yang mendasar. Ini

termasuk ciri-ciri fisik, tindakan manusia dsb.

3
2.2 Pengertian Wirausahawan (Entrepreneur)

Entrepreneur berasal dari bahasa prancis entrepreneur,

yang secara harfiah mempunyai arti perantara. Dalam bahasa

indonesia, dikenal istilah wirausaha yang merupakan gabungan

dari kata wira (gagah berani, perkasa) dan kata usaha. Dengan

demikian wirausaha berarti seorang yang mampu memulai dan

atau menjalankan usaha secara gagah berani. Dalam kamus umum

bahasa indonesia entrepreneur diartikan sebagai orang yang

pandai atau berkat mengenali produk baru, menentukan cara

produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan

produk baru, memasarkan serta mengatur permodalan

operasinya. Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur)

adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka

usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil

risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa

diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.

Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau

berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu

berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang

usaha yang dapat memberikan keuntungan. Menurut John J. Kao

berkewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui

pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan risiko

4
yang tepat, melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk

memobilisasi manusia, uang, dan

bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan

untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.

Sedangkan menurut David E. Rye wirausahawan adalah seorang

yang mengorganisasikan dan mengarahkan usaha baru.

2.3 Karakteristik Wirausahawan

Unsur sikap dan karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang

wirausahawan adalah :

1. Motif Berprestasi Tinggi

Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat

berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif

berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan

Suhanda (dalam Suryana, 2003 : 32) Motif berprestasi ialah

suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk

mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara

pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus

dipenuhi. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow (1934)

tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan

kebutuhan kebutuhan, sesuai dengan tingkatan pemuasannya,

yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan

keamanan (security needs), kebutuhan harga diri (esteem

5
needs), dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualiazation

needs).

Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan

untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien

dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif

berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut

(Suryana, 2003 : 33-34)

a. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan

yang timbul pada dirinya

b. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat

keberhasilan dan kegagalan.

c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.

d. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.

e. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara

seimbang (fifty-fifty). Jika tugas yang diembannya sangat ringan,

maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu

menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan

pencapaian keberhasilan sangat rendah.

Motivasi (Motivation) berasal dari bahasa latin "movere"

yang berarti to move atau menggerakkan, (Steers and Porter,

1991:5), sedangkan Suriasumantri (hal.92) berpendapat,

motivasi merupakan dorongan, hasrat, atau kebutuhan

seseorang. Motif dan motivasi berkaitan erat dengan

6
penghayatan suatu kebutuhan berperilaku tertentu untuk

mencapai tujuan.Motif menghasilkan mobilisasi energi

(semangat) dan menguatkan perilaku seseorang. Secara umum

motif sama dengan drive. Beck (1990: 19), berdasarkan

pendekatan regulatoris, menyatakan "drive” sama seperti

sebuah kendaraan yang mempunyai suatu mekanisme untuk

membawa dan mengarahkan perilaku seseorang.

Uraian di atas menunjukkan bahwa setidak-tidaknya ada dua

indikator dalam motivasi berprestasi (tinggi), yaitu kemampuan

dan usaha. Namun, bila dibandingkan dengan atribusi intrinsik

dari Wainer, ada tiga indikator motivasi berprestasi tinggi yaitu:

kemampuan, usaha, dan suasana hati (kesehatan).

Berdasarkan uraian di atas, hakikat motivasi berprestasi dalam

penelitian ini adalah rangsangan-rangsangan atau daya dorong

yang ada dalam diri yang mendasari kita untuk belajar dan

berupaya mencapai prestasi belajar yang diharapkan.

2. Selalu Perspektif

Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu

menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan

dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang

dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa

depan adalah orang yang memiliki persepktif dan pandangan

kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa

7
depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan

berkarya (Suryana, 2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan

untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan

yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat

terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam

mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan.

Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat

puas dengan karsa dan karya yang sudah ada. Karena itu ia

harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.

3. Memiliki Kreatifitas Tinggi

Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk

berfikir yang baru dan berbeda. Menurut Levit, kreativitas adalah

berfikir sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh karena itu

menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak

sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-

cara baru. Menurut Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana

(2003 : 24) dengan judul buku “Entrepreneurship And The New

Venture Formation”, mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas

sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan

berfikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu

kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak

ada (generating something from nothing). Dari definisi diatas,

kreativitas mengandung pengertian, yaitu:

8
a. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak

ada.

b. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu

dengan cara baru.

c. Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih

sederhana dan lebih baik.

4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi

Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi

tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang, karena setiap

orang dalam belajar berwirausaha.perilaku inovatif menurut

Wess & Farr (dalam De Jong & Kemp, 2003) adalah semua

perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan,

memperkenalkan, dan mengaplikasikanhal-hal ‘baru’, yang

bermanfaat dalam berbagai level organisasi.Inovasi adalah

kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka

memecahkan persolan-persolan dan peluang untuk

meningkatkan dan memperkaya kehidupan.

Menurut Poppy King, wirausaha muda dari Australia yang terjun

ke bisnis sejak berusia 18 tahun, ada tiga hal yang selalu

dihadapi seorang wirausaha di bidang apapun, yakni: pertama,

obstacle (hambatan); kedua, hardship (kesulitan); ketiga, very

rewarding life (imbalan atau hasil bagi kehidupan yang

memukau). Sesungguhnya kewirausahaan dalam batas tertentu

9
adalah untuk semua orang. Mengapa? cukup banyak alasan

untuk mengatakan hal itu. Pertama, setiap orang memiliki cita-

cita, impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk

meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia.Hal ini

merupakan semacam "intuisi" yang mendorong manusia normal

untuk bekerja dan berusaha."Intuisi" ini berkaitan dengan salah

satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif.

Karena manusia merupakan satu-satunya mahluk ciptaan

Tuhan yang, antara lain, dianugerahi daya imajinasi kreatif,

maka ia dapat menggunakannya untuk berpikir. Pikiran itu dapat

diarahkan ke masa lalu, masa kini, dan masa depan.

5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan

Tanggung Jawab

Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam

usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua

perhatianya pada usaha yang akan digelutinya, didalam

menjalankan usaha tersebut seorang wirausaha yang sukses

terus memiliki tekad yang mengebu-gebu dan menyala-nyala

(semangat tinggi) dalam mengembangkan usahanya, ia tidak

setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung

resiko, bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-

peluang yang ada dipasar. Tanpa usaha yang sungguh-sunguh

10
terhadap pekerjaan yang digelutinya maka wirausaha sehebat

apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh

karena itu penting sekali bagi seorang wirausaha untuk komit

terhadap usaha dan pekerjaannya.

Salah satu sumber bala yang menimbulkan bencana

nasional akhir-akhir ini adalah karena tidak dimilikinya etos kerja

yang memadai bagi bangsa kita. Belajar dari negara lain,

Jerman dan Jepang yang luluh lantak di PD II. Tetapi kini, lima

puluh tahun kemudian, mereka menjadi bangsa termaju di

Eropa dan Asia. Mengapa? Karena etos kerja mereka tidak ikut

hancur.Yang hancur hanya gedung-gedung, jalan, dan

infrastruktur fisik.

6. Mandiri atau Tidak Ketergantuangan

Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu

kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda

(create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak

inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi

tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai

kemampuan kreatif didalam mengembangkangkan ide dan

pikiranya terutama didalam menciptakan peluang usaha didalam

dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha yang digelutinya

tanpa harus bergantung pada orang lain, seorang wirausaha

harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan

11
jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya,

mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan

baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan

jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa

yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan

kepuasan kepada konsumen.

7. Berani Menghadapi Risiko

Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah

entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha

adalah seseorang yang menanggung risiko. Wirausaha dalam

mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi,

melainkan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil risiko

terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh

sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil risiko yang

moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak

terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung

komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus

berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil

itu harus nyata/jelas dan objektif, dan merupakan umpan balik

(feedback) bagi kelancaran kegiatannya (Suryana, 2003 : 14-

15). Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko

merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan.

12
Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar

memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S. Bajaro, “seorang

wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang yang

selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara

yang baik” (Yuyun Wirasasmita, dalam Suryana, 2003 : 21).

Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha

yang lebih menantang untuk lebih mencapai kesuksesan atau

kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Oleh sebab

itu, wirausaha kurang menyukai risiko yang terlalu rendah atau

terlalu tinggi. Keberanian untuk menanggung risiko yang

menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang

penuh dengan perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar

diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya

secara realistis. Wirausaha menghindari situasi risiko yang

rendah karena tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko

yang tinggi karena ingin berhasil. Pilihan terhadap risiko ini

sangat tergantung pada :

a. daya tarik setiap alternatif

b. kesediaan untuk rugi

c. kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal

Untuk bisa memilih, sangat ditentukan oleh kemampuan

wirausaha untuk mengambil risiko antara lain :

a. keyakinan pada diri sendiri

13
b. kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari

peluang dan kemungkinan memperoleh keuntungan.

c. kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis.

Pengambilan risiko berkaitan dengan berkaitan dengan

kepercayaan diri sendiri. Artinya, semakin besar keyakinan

seseorang pada kemampuan sendiri, maka semakin besar

keyakinan orang tersebut akan kesanggupan mempengaruhi

hasil dan keputusan, dan semakin besar pula kesediaan

seseorang untuk mencoba apa yang menut orang lain sebagai

risiko. Oleh karena itu, pengambil risiko ditemukan pada orang-

orang yang inovatif dan kreatif yang merupakan bagian

terpenting dari perilaku kewirausahaan (Suryana, 2003 : 22).

8. Selalu Mencari Peluang

Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap

peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan

atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan

masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai

tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang

positif tersebut. Pengertian itu juga menampung wirausaha yang

pengusaha, yang mengejar keuntungan secara etis serta

wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola

14
organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan

yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.

9. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat

kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin

tampil berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Dengan

menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu

menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkanya lebih

cepat, lebih dahulu dan segera berada dipasar. Ia selalu

menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga

ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun

prmasaran. Ia selalu memamfaatkan perbedaan sebagai suatu

yang menambah nilai.Karena itu, perbedaan bagi sesorang

yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber

pembaharuan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul

untuk mencari peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran

yang kemudian dijadikan peluang. Leadership Ability adalah

kemampuan dalam kepemimpinan. Wirausaha yang berhasil

memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa

kekuatan (power), seorang pemimpin harus memiliki taktik

mediator dan negotiator dari pada diktaktor.

15
10. Memiliki Kemampuan Manajerial

Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang

wirausaha adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang

sedang digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki

kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha,

visualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya

manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan

mengintergrasikan operasi perusahaanya yang kesemuanya itu

adalah merupakan kemampuan managerial yang wajib dimiliki

dari seorang wirausaha, tanpa itu semua maka bukan

keberhasilan yang diperoleh tetapi kegagalan uasaha yang

diperoleh.

2.4 Ciri Wirausahawan

Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu

melihat

kedepan. Melihat kedepan dengan berfikir penuh perhitungan

mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahnnya.

Untuk menjadi wirausahawan seseorang harus memiliki ciri

sebagai berikut:

1. Percaya Diri

Orang yang percaya diri adalah orang yang sudah matang

jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi

16
yang

independen dan sudah mencapai tingkat maturity

(kedewasaan).

Percaya diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan

seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan. Dalam

praktik, sikap kepercayaan ini merupakan keyakinan untuk

memulai, melakukan dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan

yang dihadapi. Oleh sebab itu kepercayaan diri memiliki nilai

keyakianan, optimisme, individualitas dan ketidaktergantungan.

Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki

keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan

(Zimerer).

Kepercayaan di atas baik lagsung maupun tidak langsung,

mempengaruhi sikap mental seseorang seperti kreativitas,

keberanian, ketekunan, semangat kerja keras, semangat

berkarya

dan sebaginya banyak dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan diri

seseorang yang berbaur dengan pengetahuan, keterampilan

serta

kewaspadaanya.

2. Inisiatif

Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai

sesuatu.

17
Untuk memulai diperlukan adanya niat dan tekad yang kuat

serta karsa yang besar. Sekali sukses, maka sukses berikutnya

akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan semakin

berkembang. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh

apabila ada inisiatif. Perilaku isiatif ini biasanya diperoleh

melalui pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun dan

pengembanganya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir

kritis, tanggap, bergairah dan semangat.

3. Motivasi Prestasi

Dorongan untuk selalu berprestasi tinggi harus ada dalam

diri

seorang wirausaha, karena dapat membentuk mental pada diri

mereka untuk selalu lebih unggul dan mengerjakan segala

sesuatu melebihi standar yang ada. Motivasi berprestasi,

pertama diartikan sebagai perilaku yang timbul karena melihat

standar keunggulan dan dengan demikian dapat dinilai dari segi

keberhasilan dan kegagalan. Kondisi kedua adalah

individusedikit banyak harus bertangggung jawab atas hasilnya.

Ketiga,

terdapat suatu tingkat tantangan dan timbul perasaan tidak

pasti.

Konsep-konsep motivasi berprestasi juga sangat menitik

beratkan pada kerja dinamika batiniah. Seseorang yang

18
memiliki

motivasi prestasi maka dalam menjalankan usahanya ia akan

berorioentasi pada hasil dan wawasan ke depan.

4. Kepemimpinan

Seorang wirausahawan yang berhasil selalu memiliki sifat

kepemimpinan, kepeloran dan teladan. Ia selalu ingin tampil

beda dan lebih menonjol.Kepemimpinanialah kualitasn tingkah

laku seseorang yang mempengaruhi tingkah orang lainatau

kelompok orang, sehingga mereka bergerak ke arahtercapianya

tujuan bersama.Seorang wirausahawan yangmenghendaki

kerjasama dengan orag lain hendaknya memilikiketerampilan

kepemimpinan.Kepemimpinan termasuk faktor kunci bagi

seorangwirausahawan. Dengan keunggulan dibidang ini, maka

seorangwirausahawan akan sangat memperhatikanorientasi

padasasaran, hubungan kerja atau personal dan efektifitas.

Pemimpinyang berorientasi pada ketiga faktor di atas,

senantiasa tampilhangat, medorong pengembangan karir

stafnya, disenangi

bawahan, dan selalu ingat pada sasaran yang hendak dicapai.

5. Berani mengambilan Risiko

Setiap usaha, baik usaha baru maupun usaha yang telah

lama akan selalu berhadapan dengan risiko. Risiko selalu ada

tanpa dapat diketahui secara pasti. Seorang wirausahawan

19
harus

belajar dari hal-hal yang pernah terjadi sebelumnya. Berbagai

kejadian yang merugikan sebagai dampak dari timbulnya risiko

telah memberikan pelajaran yang sangat berharga

kepadanya.16

Seorang wirausaha yang berani menaggung risiko adalah

orang yang selalu ingin menjadi pemenang dan memenagkan

dengan cara yang baik. Keberanian menanggung risiko

bergantung pada daya tarik setiap alternatif, siap untuk

mengalami kerugian dan kemungkinan relatif untuk sukses atau

gagal. Pemilihan untuk pengambilan risiko ditentukan oleh

keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan,

kemampuan untuk menilai risiko.

2.6 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Karakter Wirausahawan

Adapun faktor-faktor yang menjadi melatar belakangi karakter

seorang entrepreneur adalah sebagia berikut :

1. Faktor lingkungan keluarga

Menurut Duchesneau wirausahawan yang berhasil adalah

mereka yang dibesarkan oleh orang tua yang juga entrepreneur,

karena mereka memiliki pengalaman yang lebih luas dalam

usaha. Selanjutnya pengaruh pekerjaan orang tua terhadap

20
pertumbuhan semangat kewirausahaan ternyata memiliki

pengaruh yang signifikan.

2. Faktor pendidikan

Pendidikan yang baik akan memberikan pengetahuan yang

lebih baik dalam mengelola usaha. Hal tersebut akan

mempengaruhi seseorang dalam mengatasi masalah dan

mengoreksi penyimpangan dalam bisnis.

3. Faktor usia

Menurut Staw, usia bisa terkait dengan keberhasilan bila

dihubungkan dengan lamanya seseorang menjadi entrepreneur.

Artinnya dengan betambahnya usia seorang entrepreneur maka

semakin banyak pengalaman dibidang usahanya.

4. Faktor pengalaman kerja

Pengalaman kerja tidak sekedar menjadi salah satu hal yang

menyebabkan seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur.

Pengalam ketidakpuasan dalam bekerja juga turut menjadi

salah satu pendorong dalam mengembangkan usaha baru.

2.7 Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Wirausahawan

Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa

faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha

barunya:

1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak

memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha

21
merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan

kurang berhasil.

2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan

mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya

manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi

perusahaan.

3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat

berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan

adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan

penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran

kas akan menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan

perusahaan tidak lancar.

4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari

suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan

mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis

merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha.

Lokasiyang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan

sukarberoperasi karena kurang efisien.

6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya

dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat

mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.

22
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang

setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha

yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah

hati, kemungkinan gagal menjadi besar.

8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi

kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan

melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang

berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh

apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat

peralihan setiap waktu.

23
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seorang wirausahawan haruslah mempunyai karakter dan mental

yang kuat dan gigih dalam menghadapi segala macam kendala

sehubungan dengan upaya untuk meraih sukses kedepannya.

Kesuksesan tidak datang begitu saja melainkan harus dengan usaha yang

keras dan kegigihan dalam menghadapi segala kemungkinan kegagalan.

Semakin mendekati kesuksesan semakin besar pula rintangan yang akan

dihadapi seorang wirausahawan. Keberanian dalam mengambil tindakan,

pintar dalam membaca peluang, tekun serta mempunyai sikap yang baik

(jujur) merupakan modal untuk meraih kesuksesan dalam berwirausaha.

24
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. PENGERTIAN KARAKTERISTIK MENURUT PARA AHLI.

http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-karakteristik-

menurut-para-ahli/ . diambil tanggal 27 Februari 2019 jam 14.02.

Ir. Hendro, M.M. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan, Erlangga; Jakarta

25

Anda mungkin juga menyukai