Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Tentang
KARAKTERISTIK DAN NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Ella Sri Rahmadani 2112020077
Avira Novirastin 2112020108
Fatimah Zikra 2212020053

Dosen Pengampu :
Romi Altavia, M.Si

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM ( C )


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
2024 M / 1445 H
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur pemakalah sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan karunia-nya kepada kita bersama. Kemudian shalawat dan salam juga disampaikan
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, serta sahabat dan keluargannya, seayun langkah
dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita
dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.

Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Kewirausahaan yang berjudul
Karakteristik dan Nilai-Nilai Kewirausahaan. Adapun tujuan dan maksud dari penyusunan
makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu yaitu Bapak
Romi Altavia, M.Si. Makalah ini tidak tertutup dari kata ketidaksempurnaan, dan berikan kritik
saran yang konstruktif. Semoga yang kita amalkan menjadi amalan di sisi Allah SWT.

Padang, 12 Maret 2024

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................................. 1
BAB II............................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
A. Karakteristik Kewirausahaan ............................................................................................... 2
B. Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan ....................................................................................... 3
C. Sikap dan Kepribadian Wirausaha ....................................................................................... 7
D. Motif Berprestasi ............................................................................................................... 12
BAB III ......................................................................................................................................... 14
PENUTUP..................................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 14
B. Saran .................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Business plan merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang
menggambarkan semua unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai
perusahaan untuk memulai pada waktu usaha. Perencanaan bisnis merupakan langkah awal
yang sangat penting sebelum memulai bisnis. Perencanaan memastikan waktu, uang, dan
energi yang diinvestasikan pada sebuah strategi bisnis tidak terbuang sia-sia. Tanpa rencana
yang matang, sebuah bisnis akan cenderung banyak melakukan kesalahan, misalnya
penentuan waktu yang kurang tepat atau memilih langkah awal yang salah. Rencana yang
baik dapat meningkatkan keuntungan bisnis dan mengurangi kesalahan yang mungkin
terjadi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik kewirausahaan?
2. Apa saja nilai-nilai hakiki kewirausahaan?
3. Bagaimana sikap dan kepribadian wirausaha?
4. Apa yang dimaksud motif berprestasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui karakteristik kewirausahaan
2. Untuk memahami nilai-nilai kewirausahaan
3. Untuk mengetahui sikap dan kepribadian wirausaha
4. Untuk memahami motif berprestasi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Kewirausahaan
10 Karakteristik Kewirausahaan Menurut Bygrave Seorang Pakar Kewirausahaan Yang
Terkenal Dengan Sebutan 10 D Yaitu:
1. Dream (Mimpi)
Seorang wirausaha mempunyai visi keinginan terhadap masa depan pribadi dan
bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.

2. Decisiveness (Ketegasan)
Seorang wirausaha mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat dan
tidak bekerja lambat.

3. Doing (Bertindak)
Seorang wirausaha selalu menindak lanjuti keputusan yang telah dibuat, mempunyai
kecepatan dan tenaga ekstra dalam bertindak serta tidak suka menunda pekerjaan.

4. Determination (Ketetapan Hati atau Kebulatan Tekad)


Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang tinggi
sehingga tidak pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi masalah.

5. Dedication (Pengabdian)Seorang wirausaha memiliki dedikasi yang tinggi terhadap


bisnisnya karena dedikasi yang tinggi maka kesuksesan akan selalu menghampirinya.

6. Devotion (Kecintaan atau Kesetiaan)


Bisnis akan menyita banyak waktu, pikiran, tenaga, energi, fokus dan semangat seorang
wirausaha sehingga ia harus mencintai pekerjaannya dan pandai membagi waktu.

7. Details (Terperinci)

2
Untuk mencapai kesuksesan seorang wirausaha harus berpikir detail atau terperinci
karena ketika menjalankan usaha aspek keuangan dan perencanaan strategi
memerlukan pemikiran secara detail.

8. Destiny (Nasib)
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapainya.

9. Dollars (Materi atau Uang)


Seorang wirausaha sangat memperhitungkan nilai waktu, tenaga, pikiran, strategi dan
usaha ditinjau dari nilai mata uang tetapi menghindari menjadi wirausaha yang
materialistis karena berbahaya.

10. Distribute (Menyalurkan atau Mendistribusikan)


Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-
orang kepercayaannya yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai
sukses di bidang bisnis.1

B. Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan


Nilai-nilai kewirausahaan di atas identic dengan system nilai yang melekat pada system
nilai manajer. Seperti dikemukakan oleh Andreas A. Danandjaja (1986), dan Sidharta
Poespadibrata (1993), dalam system nilai manajer terdapat dua kelompok nilai, yaitu:
1. Sistem nilai pribadi
2. System nilai kelompok atau organisais. Dalam system nilai pribadi terdapat empat jenis
system nilai, yaitu:
a. Nilai primer pragmatic
b. Niali primer moralistic
c. Nilai primer efektif dan

1
Dinar, Muhammad. 2020. Kewirausahaan. ( Bandung : CV. Media Sains Indonesia ), hal. 46

3
d. Nilai baruan.

Dalam system nilai primer Pragmatik terkandung beberapa unsur diantaranya


perencanaan, prestasi, produktivitas, kemampuan kecakapan, kreativitas, kerja sama, dan
kesempatan. Sedangkan dalam nilai moralistic terkandung unsur-unsur keyakinan,
jamianan, martabat, pribadi, kehormatan, dan ketaatan.

Dalam kewirausahaan, system nilai primer pragmatic tersebut dapat dilihat dari watak,
jiwa, dan prilaku, misalnya selalu bekerja keras, tegas, mengutamakan prestasi, keberanian
mengambil resiko, produktivitas, kreativitas, inovatif, kualitas kerja, komitmen dan
kemampuan mencari peluang, selanjutnya nilai moralistic meliputi keyakinan atau percaya
diri, kehormatan, kepercayaan, kerja sama, kejujuran.

Dari beberapa ciri di atas, terdapat beberapa nilai hakiki yang penting dari
kewirausahaan, yaitu:
1) Percaya Diri
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam
menghadapi tugas atau pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini merupakan
sikaap dan keyakinan untuk memulai, melakukan, dan menyelesaikan tugas atau
pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri memilikki nilai keyakinan,
optimisme, individualisme, dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki
kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai
keberhasilan.

Kepercayaan diri ini bersifat internal, sangat relative, dinamis dan banyak ditentukan
oleh kemampuan untuk memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu pekerjaan.
Orang yang percaya diri mrmiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
sistematis, berencana, efektif, dan efesien. Kepercayaan diri juga sellu ditunjukkan
olehketenangan, ketekunan, kegairahan, kemantapan dalam melakukan pekerjaan. dan

2) Berorientasi pada Tugas dan Hasil

4
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai- nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai sesuatu. Untuk memulai
diperlukan adanya niat dan tekad yang kuat serta karsa yang besar. Sekali. sukses atau
berprestasi. Maka sukses berikutnya. akan menyusul, sehingga usahanya akan semakin
maju dan berkembang. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila
terdapat inisiatif. Perilaku inisiatif ini biasanya diperoleh melalui pelatihan dan
pengalaman selama bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara
disiplin diri, berpikir kritis, dan semangat berprestasi.

3) Keberanian Mengambil Risiko


Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama
dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar
memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S. Bajaro, seorang wirausaha yang berani
menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin menjadi pemenang
danmemenangkan dengan cara yang baik. Wirausaha adalah orang yang lebih
menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau
kegagalan daripada usaha yang kurang menantang.

Oleh sebab itu wirausaha kurang menyukai risiko yang terlalu rendah atau terlalu
tinggi. Risiko yang terlalu rendah akan memperoleh sukses yang relatif rendah.
Sebaliknya, risiko yang tinggikemungkinan memperoleh sukses yang tinggi, tetpi
dengan kegagalan yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ia akan lebih menyukai risiko
yang seimbang (moderat). Dengan demikian keberanian untuk menanggung risiko
yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan
perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam
melaksanakan tugas-tugasnya secara realistis..

4) Kepemimpinan

5
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
dan keteladanan. la selalu ingin tampil berbeda, menjadi yang pertama, dan lebih
menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu
menampilkan barang dan jasa-jasa yang di hasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu,
dan segera berada dipasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan
berbeda sehinggamenjadi pelopor dalam proses produksi mauoun pemasaran. la selalu
memanfaatkan perbedaan sebagai sesuatu yang menambah nilai. Karena itu, perbedaan
bagi seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber pembaruan
untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peuang dan terbuka
terhadap kritik serta saran yang kemudian dijadikan peluang. Dalam karya dan karsa
yang berbeda akan dipandang sebagai suatu yang baru dan dijadikan peluang. Banyak
hasil karya wirausaha yang berbeda dan dipandang baru, seperti computer, mobil,
minuman, dan produk makanan lainnya.

5) Berorientasi ke Masa Depan


Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan
pandangan ke masa depan. Karena memiliki pandangan yang jauh ke masa depan,
maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada saat
ini. Meskipun terdapat risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari
peluang dan tantangan demi pembaruan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan
membuat wirausaha tidak cept puas dengan karsa dan karya yang sudah ada saat ini.
Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.

6) Keorisinilan kreativitas dan Inovasi


Nilai inovtif, kreatif, dan fleksibilitas merupakan unsur-unsur keorisinilan seseorang.
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-cara
baru yang lebih baik dengan ciri-ciri:
a) Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara
tersebut. cukup baik.
b) Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.

6
c) Selalu ingin tampil beda atau manfaatkan perbedaan.2

C. Sikap dan Kepribadian Wirausaha


1. Sikap Wirausaha
Sikap adalah kepercayaan positif atau negatif untuk menampilkan suatu perilaku
tertentu. Kepercayaan-kepercayaan ini disebut dengan behavioral beliefs. Seorang
individu akan berniat untuk menampilkan suatu perilaku tertentu ketika ia menilainya
secara positif. “Sikap ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan seseorang mengenai
konsekuensi dari menampilkan suatu perilaku yang dipertimbangkan berdasarkan hasil
evaluasi terhadap konsekuensinya yang mungkin dia hadapi”3

Sedangkan menyatakan bahwa: Sikap wirausaha terdiri dari dua aspek pokok, yaitu
keyakinan individu bahwa menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu
akan menghasilkan akibat-akibat atau hasil-hasil tertentu, dan aspek pengetahuan
individu tentang obyek sikap dapat pula berupa opini individu hal yang belum tentu
sesuai dengan kenyataan; semakin positif keyakinan individu akan akibat dari suatu
obyek sikap, maka akan semakin positif pula sikap individu terhadap obyek sikap
tersebut, demikian pula sebaliknya”.

Menurut Suryana, “wirausahawan adalah orang yang mempunyai usaha sendiri”.


Wirausahawan adalah orang yang berani membuka kegiatan produktif yang mandiri.
Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh
seseorang. Sifat dan watak yang baik, beroreintasi pada kemajuan dan positif
merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar wirausaha
tersebut dapat lebih maju/sukses”.4

2
Ibid, hal. 36-45
3
Adi Putra Nanang, P. R. (n.d.). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Sikap Berwirausaha Terhadap Minat
Berwirausaha Siswa Kelas XII SMA Negeri 11 Kota Jambi. 3. BIBLIOGRAPHY \l 1033
4
Suryana. 2014. Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat. Jakarta. ISBN : 978-979-061-
3751.

7
Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat ke depan. Melihat
kedepan dan berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai
alternatif masalah dan pemecahannya. Alma menjelaskan jika untuk menjadi
wirausahawan, seorang harus memiliki sikap sebagai berikut:

a. Percaya Diri
Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa
dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil
seperti yang diharapkan” (Siska & Purnamaningsih, 2003: 27). Dariyo mengatakan
bahwa “orang yang percaya diri biasanya memiliki ciri mempunyai yakin kepada
kemampuan diri sendiri, berani menghadapi tantangan, berpikir positif,
bertanggung jawab, dan objektif”. Berdasarkan penjelasan tersebut, percaya diri
tinggi akan membantu seseorang wirausaha yakin dengan kemampuan yang
dimiliki. Seorang wirausaha akan lebih mempertimbangkan segala hal yang akan
dijalankan dalam usahanya.

b. Berorientasi pada Tugas dan Hasil


Suryana menjelaskan jika “keberanian menanggung resiko, yaitu usaha untuk
menimbang dan mananggung resiko dalam mengambil keputusan dan menghadapi
ketidakpastian”. Alma menjelaskan jika “Seorang wirausaha yang berorientasi pada
tugas dan hasil adalah seorang wirausahawan yang mampu mengutamakan
pekerjaannya, penuh inisiatif, dan tekun sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara
maksimal dan memperoleh prestasi atau hasil yang didapatkan”.

c. Pengambilan Resiko
Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung
resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha” Keberanian dalam
mengambil resiko terkait langsung dengan kepercayaan pada diri sendiri. Dengan
demikian, semakin besar keyakinan seseorang pada kemampuan sendiri, maka
semakin besar pula keberaniannya dalam mengambil resiko yang
diperhitungkannya sebagai tindakan yang kreatif inovatif.

8
Oleh sebab itu, “orang yang berani mengambil resiko diketemukan pada pada
orang-orang yang kreatif dan inovatif dan merupakan bagian terpenting dari
perilaku wirausaha”. Sikap pengambilan resiko dari seorang wirausahawan
ditunjukkan dari kemampuan mengambil resiko dan menyukai tantangan. Hal ini
menjadi penting mengingat, seorang wirausaha harus bisa mengambil resiko
darikesulitan dalam mengembangkan atau menjalankan usaha yang akan dihadapi.
Wirausahawan harus memiliki pertimbangan dan perhitungan matang untuk
mengatasi resiko yang menghadang.

d. Kepemimpinan
Thoha menjelaskan jika “kepemimpinan adalah kegiatan untuk memengaruhi
perilaku orang lain, atau seni memengaruhi perilaku manusia baik perorangan
maupun kelompok”. Handoko menjelaskan bahwa indikator yang mengukur
kepemimpinan meliputi kecerdasan, kedewasaan, motivasi diri, keahlian, dan
ketegasan. Dengan kata lain, efektif atau tidaknya seorang pemimpin tergantung
dari bagaimana kemampuannya dalam mengelola dan menerapkan pola
kepemimpinannya sesuai dengan situasi dan kondisi organisasi tersebut. Sifat
kemimpinan harus melekat pada diri wirausahawan. Wirausahawan adalah
seseorang yang akan memimpin jalannya sebuah usaha, wirausahawan harus bisa
memimpin pekerjanya agar dapat menjalankan usaha dengan baik.

e. Keorisinilan
Alma menjelaskan keorisinilan adalah kemampuan menghasilkan ide asli dan
inovatif”. Keorisinilan yang dimiliki seseorang ditunjukkan dengan ciri-ciri
inovatif (pembaharu), kreatif, fleksibel, banyak sumber, dan serba bisa. Orisinil
tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk mencerminkan hasil kombinasi baru
atau reintegrasi atau komponenkomponen yang sudah ada, sehingga melahirkan
sesuatu yang baru. Menciptakan inovasi sangat penting untuk bersaing demi
melancarkan sebuah usaha, karena inovasi akan menciptakan sebuah kreasi atau hal
baru yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan sebuah usaha.

9
f. Berorientasi ke Masa Depan
Menurut Zimmerer adalah “sikap selalu berambisi untuk mencari peluang”.
Wirausahawan harus mempunyai tekad untuk yakin, mampu mancari peluang dan
berhasil dimasa depan. Hal ini menjadi penting mengingat, sebuah usaha tidak
semata-mata musiman, usaha dijalankan untuk selamanya. Berorientasi ke masa
depan ditunjukkan dari adanya perencanaan dan pandangan ke depan.

2. Kepribadian Wirausaha
Menurut Miner 17, ada empat tipe kepribadian wirausaha, yaitu personal achiever,
supersalesperson, real manager, dan expert idea generation.

a. Personal Achiever.
Ciri-ciri wirausaha tipe personal achiever adalah sebagai berikut:
• Memiliki kebutuhan berprestasi;
• Memiliki kebutuhan akan umpan balik;
• Memiliki kebutuhan perencanaan dan penetapan tujuan;
• Memiliki inisiatif pribadi yang kuat;
• Memiliki komitmen pribadi yang kuat untuk organisasi;
• Percaya bahwa satu orang dapat memainkan peran penting;
• Percaya bahwa pekerjaan seharusnya dituntun oleh tujuan pribadi bukan oleh
hal lain.

b. Supersalesperson.
Ciri-ciri wirausaha tipe supersalesperson adalah sebagai berikut:
• Memiliki kemampuan memahami dan mengerti orang lain;
• Memiliki keinginan untuk membantu orang lain;
• Percaya bahwa proses-proses sosial sangat penting;
• Kebutuhan memilik hubungan positif yang kuat dengan orang lain;
• Percaya bahwa bagian penjualan sangat penting untuk melaksanakan strategi
perusahaan.

10
c. Real managers.
Ciri-ciri wirausaha tipe real managers adalah sebagai berikut:
• Keinginan untuk menjadi pemimpin perusahaan;
• Ketegasan;
• Sikap positif terhadap pemimpin;
• Keinginan untuk bersaing;
• Keinginan berkuasa;
• Keinginan untuk menonjol di antara orang-orang lain.

d. The expert idea generator.


Ciri-ciri wirausaha tipe expert idea generator adalah sebagai berikut:
• keinginan untuk melakukan inovasi:
• Keinginan untuk berinovasi menyebabkan expert idea generator suka
menemukan gagasan baru dan melaksanakannya.
• Keinginan untuk berinovasi konsisten dengan usaha sendiri untuk mencapai
keberhasilan dan merasakan kepuasan pribadi dengan itu. menyukai gagasan-
gagasan
• Suka akan gagasan mencakup banyak unsur, seperti antusiame,
memperlihatkan perhatian terhadap pendapat orang lain.Percaya bahwa
pengembangan produk baru sangat penting untuk menjalankan strategi dan
organisasi.
• Inteligensi yang tinggi: inteligensi mencakup kemampuan seperti penilaian dan
penalaran, serta kemampuan untuk menggunakan abstraksi, konsep, dan
gagasan. Juga kemampuan untuk belajar, menganalisis dan membuat sintetis.
• Ingin menghindari risiko. Meskipun banyak orang yang menganggap sifat suka
ambil risiko sebagai esensi profesi wirausaha, banyak wirausaha yang sangat
berhati-hati, dan baru melangkah kalau betul-betul sudah yakin. Bagi wirausaha
tipe ini, sifat ini memang penting karena gagasan-gagasannya bisa saja sangat
baru dan aneh.

11
D. Motif Berprestasi
Menurut Mc. Clelland dalam Anwar Prabu Mangkunegara, bahwa manusia memiliki
3 kebutuhan yang mendasari motif seseorang yaitu :

1. Kebutuhan berprestasi (n-ach) sebagai kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan


refleksi dari dorongan akan tanggungjawab untuk pemecahan masalah yang berkenaan
dengan keinginan berbuat sebaik-baiknya karena semata-mata hal tersebut memang
dianggap baik, bukan sekedar mendapatkan hadiah atau pengakuan dan prestasi.
2. Kebutuhan berkuasa (n-pow) yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan
refleksi dari dorongan untuk mencapai otoritas serta berkenaan dengan keinginan untuk
menguasai dan mempengaruhi orang lain.
3. Kebutuhan berafiliasi (n-aff) yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan
dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain, tidak mau
melakukan sesuatu yang merugikan orang lain serta yang berkenaan dengan keinginan
untuk membentuk, mempertahankan atau memperbaharui hubungan lebih efektif
dengan orang lain. 5

Dari ke-3 kebutuhan tersebut kebutuhan berprestasi (n-ach) merupakan kebutuhan yang
paling kuat yang mempengaruhi perilaku seseorang. Menurut Mc. Clelland (Sugandi
Miharja, 2001:9) motif berprestadi merupakan suatu dorongan pada diri seseorang untuk
berhasil dalam berkompetisi dengan standar keunggulan (standard of excellence). Standar
keunggulan itu dapat berupa prestasi orang lain dan juga prestasi diri sendiri sebelumnya.

Menurut David Mc. Clelland (Anwar Prabu Mangkunegara, 2001:103) mengemukakan 6


karakteristik orang yang mempunyai motif berprestasi tinggi yaitu:
a. Memiliki tingkat tanggungjawab pribadi yang tinggi
b. Berani mengambil dan memikul resiko
c. Memiliki tujuan yang realistic
d. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan tujuan

5
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung : Remaja
Rosdakarya.

12
e. Memanfaatkan umpan halik yang konkret dalam semua kegiatan yang dilakukan
f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam system nilai primer Pragmatik terkandung beberapa unsur diantaranya
perencanaan, prestasi, produktivitas, kemampuan kecakapan, kreativitas, kerja sama, dan
kesempatan. Sedangkan dalam nilai moralistic terkandung unsur-unsur keyakinan,
jamianan, martabat, pribadi, kehormatan, dan ketaatan. Dalam kewirausahaan, system nilai
primer pragmatic tersebut dapat dilihat dari watak, jiwa, dan prilaku, misalnya selalu
bekerja keras, tegas, mengutamakan prestasi, keberanian mengambil resiko, produktivitas,
kreativitas, inovatif, kualitas kerja, komitmen dan kemampuan mencari peluang,
selanjutnya nilai moralistic meliputi keyakinan atau percaya diri, kehormatan,
kepercayaan, kerja sama, kejujuran.

Sikap wirausaha terdiri dari dua aspek pokok, yaitu keyakinan individu bahwa
menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu akan menghasilkan akibat-akibat
atau hasil-hasil tertentu, dan aspek pengetahuan individu tentang obyek sikap dapat pula
berupa opini individu hal yang belum tentu sesuai dengan kenyataan; semakin positif
keyakinan individu akan akibat dari suatu obyek sikap, maka akan semakin positif pula
sikap individu terhadap obyek sikap tersebut, demikian pula sebaliknya.

B. Saran
Penulis masih menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah yang
berjudul Karakteristik dan Nilai-nilai Kewirausahaan. Untuk itu diharapkan pembaca
untuk bisa memberikan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah yang kami
buat ini. Dengan adanya saran tersebut penulis dapat tau dimana letak kesalahan yang akan
disempurnakan.

14
DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Bandung : Remaja Rosdakarya.

Adi Putra Nanang, P. R. (n.d.). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Sikap


Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII SMA Negeri 11 Kota
Jambi.
Dinar, Muhammad. 2020. Kewirausahaan. ( Bandung : CV. Media Sains Indonesia )
Suryana. 2014. Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat. Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai