Tentang
KARAKTERISTIK DAN NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Ella Sri Rahmadani 2112020077
Avira Novirastin 2112020108
Fatimah Zikra 2212020053
Dosen Pengampu :
Romi Altavia, M.Si
Segala puji dan syukur pemakalah sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan karunia-nya kepada kita bersama. Kemudian shalawat dan salam juga disampaikan
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, serta sahabat dan keluargannya, seayun langkah
dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita
dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Kewirausahaan yang berjudul
Karakteristik dan Nilai-Nilai Kewirausahaan. Adapun tujuan dan maksud dari penyusunan
makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu yaitu Bapak
Romi Altavia, M.Si. Makalah ini tidak tertutup dari kata ketidaksempurnaan, dan berikan kritik
saran yang konstruktif. Semoga yang kita amalkan menjadi amalan di sisi Allah SWT.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Business plan merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang
menggambarkan semua unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai
perusahaan untuk memulai pada waktu usaha. Perencanaan bisnis merupakan langkah awal
yang sangat penting sebelum memulai bisnis. Perencanaan memastikan waktu, uang, dan
energi yang diinvestasikan pada sebuah strategi bisnis tidak terbuang sia-sia. Tanpa rencana
yang matang, sebuah bisnis akan cenderung banyak melakukan kesalahan, misalnya
penentuan waktu yang kurang tepat atau memilih langkah awal yang salah. Rencana yang
baik dapat meningkatkan keuntungan bisnis dan mengurangi kesalahan yang mungkin
terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik kewirausahaan?
2. Apa saja nilai-nilai hakiki kewirausahaan?
3. Bagaimana sikap dan kepribadian wirausaha?
4. Apa yang dimaksud motif berprestasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui karakteristik kewirausahaan
2. Untuk memahami nilai-nilai kewirausahaan
3. Untuk mengetahui sikap dan kepribadian wirausaha
4. Untuk memahami motif berprestasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Kewirausahaan
10 Karakteristik Kewirausahaan Menurut Bygrave Seorang Pakar Kewirausahaan Yang
Terkenal Dengan Sebutan 10 D Yaitu:
1. Dream (Mimpi)
Seorang wirausaha mempunyai visi keinginan terhadap masa depan pribadi dan
bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
2. Decisiveness (Ketegasan)
Seorang wirausaha mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat dan
tidak bekerja lambat.
3. Doing (Bertindak)
Seorang wirausaha selalu menindak lanjuti keputusan yang telah dibuat, mempunyai
kecepatan dan tenaga ekstra dalam bertindak serta tidak suka menunda pekerjaan.
7. Details (Terperinci)
2
Untuk mencapai kesuksesan seorang wirausaha harus berpikir detail atau terperinci
karena ketika menjalankan usaha aspek keuangan dan perencanaan strategi
memerlukan pemikiran secara detail.
8. Destiny (Nasib)
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapainya.
1
Dinar, Muhammad. 2020. Kewirausahaan. ( Bandung : CV. Media Sains Indonesia ), hal. 46
3
d. Nilai baruan.
Dalam kewirausahaan, system nilai primer pragmatic tersebut dapat dilihat dari watak,
jiwa, dan prilaku, misalnya selalu bekerja keras, tegas, mengutamakan prestasi, keberanian
mengambil resiko, produktivitas, kreativitas, inovatif, kualitas kerja, komitmen dan
kemampuan mencari peluang, selanjutnya nilai moralistic meliputi keyakinan atau percaya
diri, kehormatan, kepercayaan, kerja sama, kejujuran.
Dari beberapa ciri di atas, terdapat beberapa nilai hakiki yang penting dari
kewirausahaan, yaitu:
1) Percaya Diri
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam
menghadapi tugas atau pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini merupakan
sikaap dan keyakinan untuk memulai, melakukan, dan menyelesaikan tugas atau
pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri memilikki nilai keyakinan,
optimisme, individualisme, dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki
kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai
keberhasilan.
Kepercayaan diri ini bersifat internal, sangat relative, dinamis dan banyak ditentukan
oleh kemampuan untuk memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu pekerjaan.
Orang yang percaya diri mrmiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
sistematis, berencana, efektif, dan efesien. Kepercayaan diri juga sellu ditunjukkan
olehketenangan, ketekunan, kegairahan, kemantapan dalam melakukan pekerjaan. dan
4
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai- nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai sesuatu. Untuk memulai
diperlukan adanya niat dan tekad yang kuat serta karsa yang besar. Sekali. sukses atau
berprestasi. Maka sukses berikutnya. akan menyusul, sehingga usahanya akan semakin
maju dan berkembang. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila
terdapat inisiatif. Perilaku inisiatif ini biasanya diperoleh melalui pelatihan dan
pengalaman selama bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara
disiplin diri, berpikir kritis, dan semangat berprestasi.
Oleh sebab itu wirausaha kurang menyukai risiko yang terlalu rendah atau terlalu
tinggi. Risiko yang terlalu rendah akan memperoleh sukses yang relatif rendah.
Sebaliknya, risiko yang tinggikemungkinan memperoleh sukses yang tinggi, tetpi
dengan kegagalan yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ia akan lebih menyukai risiko
yang seimbang (moderat). Dengan demikian keberanian untuk menanggung risiko
yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan
perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam
melaksanakan tugas-tugasnya secara realistis..
4) Kepemimpinan
5
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
dan keteladanan. la selalu ingin tampil berbeda, menjadi yang pertama, dan lebih
menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu
menampilkan barang dan jasa-jasa yang di hasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu,
dan segera berada dipasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan
berbeda sehinggamenjadi pelopor dalam proses produksi mauoun pemasaran. la selalu
memanfaatkan perbedaan sebagai sesuatu yang menambah nilai. Karena itu, perbedaan
bagi seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber pembaruan
untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peuang dan terbuka
terhadap kritik serta saran yang kemudian dijadikan peluang. Dalam karya dan karsa
yang berbeda akan dipandang sebagai suatu yang baru dan dijadikan peluang. Banyak
hasil karya wirausaha yang berbeda dan dipandang baru, seperti computer, mobil,
minuman, dan produk makanan lainnya.
6
c) Selalu ingin tampil beda atau manfaatkan perbedaan.2
Sedangkan menyatakan bahwa: Sikap wirausaha terdiri dari dua aspek pokok, yaitu
keyakinan individu bahwa menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu
akan menghasilkan akibat-akibat atau hasil-hasil tertentu, dan aspek pengetahuan
individu tentang obyek sikap dapat pula berupa opini individu hal yang belum tentu
sesuai dengan kenyataan; semakin positif keyakinan individu akan akibat dari suatu
obyek sikap, maka akan semakin positif pula sikap individu terhadap obyek sikap
tersebut, demikian pula sebaliknya”.
2
Ibid, hal. 36-45
3
Adi Putra Nanang, P. R. (n.d.). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Sikap Berwirausaha Terhadap Minat
Berwirausaha Siswa Kelas XII SMA Negeri 11 Kota Jambi. 3. BIBLIOGRAPHY \l 1033
4
Suryana. 2014. Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat. Jakarta. ISBN : 978-979-061-
3751.
7
Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat ke depan. Melihat
kedepan dan berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai
alternatif masalah dan pemecahannya. Alma menjelaskan jika untuk menjadi
wirausahawan, seorang harus memiliki sikap sebagai berikut:
a. Percaya Diri
Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa
dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil
seperti yang diharapkan” (Siska & Purnamaningsih, 2003: 27). Dariyo mengatakan
bahwa “orang yang percaya diri biasanya memiliki ciri mempunyai yakin kepada
kemampuan diri sendiri, berani menghadapi tantangan, berpikir positif,
bertanggung jawab, dan objektif”. Berdasarkan penjelasan tersebut, percaya diri
tinggi akan membantu seseorang wirausaha yakin dengan kemampuan yang
dimiliki. Seorang wirausaha akan lebih mempertimbangkan segala hal yang akan
dijalankan dalam usahanya.
c. Pengambilan Resiko
Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung
resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha” Keberanian dalam
mengambil resiko terkait langsung dengan kepercayaan pada diri sendiri. Dengan
demikian, semakin besar keyakinan seseorang pada kemampuan sendiri, maka
semakin besar pula keberaniannya dalam mengambil resiko yang
diperhitungkannya sebagai tindakan yang kreatif inovatif.
8
Oleh sebab itu, “orang yang berani mengambil resiko diketemukan pada pada
orang-orang yang kreatif dan inovatif dan merupakan bagian terpenting dari
perilaku wirausaha”. Sikap pengambilan resiko dari seorang wirausahawan
ditunjukkan dari kemampuan mengambil resiko dan menyukai tantangan. Hal ini
menjadi penting mengingat, seorang wirausaha harus bisa mengambil resiko
darikesulitan dalam mengembangkan atau menjalankan usaha yang akan dihadapi.
Wirausahawan harus memiliki pertimbangan dan perhitungan matang untuk
mengatasi resiko yang menghadang.
d. Kepemimpinan
Thoha menjelaskan jika “kepemimpinan adalah kegiatan untuk memengaruhi
perilaku orang lain, atau seni memengaruhi perilaku manusia baik perorangan
maupun kelompok”. Handoko menjelaskan bahwa indikator yang mengukur
kepemimpinan meliputi kecerdasan, kedewasaan, motivasi diri, keahlian, dan
ketegasan. Dengan kata lain, efektif atau tidaknya seorang pemimpin tergantung
dari bagaimana kemampuannya dalam mengelola dan menerapkan pola
kepemimpinannya sesuai dengan situasi dan kondisi organisasi tersebut. Sifat
kemimpinan harus melekat pada diri wirausahawan. Wirausahawan adalah
seseorang yang akan memimpin jalannya sebuah usaha, wirausahawan harus bisa
memimpin pekerjanya agar dapat menjalankan usaha dengan baik.
e. Keorisinilan
Alma menjelaskan keorisinilan adalah kemampuan menghasilkan ide asli dan
inovatif”. Keorisinilan yang dimiliki seseorang ditunjukkan dengan ciri-ciri
inovatif (pembaharu), kreatif, fleksibel, banyak sumber, dan serba bisa. Orisinil
tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk mencerminkan hasil kombinasi baru
atau reintegrasi atau komponenkomponen yang sudah ada, sehingga melahirkan
sesuatu yang baru. Menciptakan inovasi sangat penting untuk bersaing demi
melancarkan sebuah usaha, karena inovasi akan menciptakan sebuah kreasi atau hal
baru yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan sebuah usaha.
9
f. Berorientasi ke Masa Depan
Menurut Zimmerer adalah “sikap selalu berambisi untuk mencari peluang”.
Wirausahawan harus mempunyai tekad untuk yakin, mampu mancari peluang dan
berhasil dimasa depan. Hal ini menjadi penting mengingat, sebuah usaha tidak
semata-mata musiman, usaha dijalankan untuk selamanya. Berorientasi ke masa
depan ditunjukkan dari adanya perencanaan dan pandangan ke depan.
2. Kepribadian Wirausaha
Menurut Miner 17, ada empat tipe kepribadian wirausaha, yaitu personal achiever,
supersalesperson, real manager, dan expert idea generation.
a. Personal Achiever.
Ciri-ciri wirausaha tipe personal achiever adalah sebagai berikut:
• Memiliki kebutuhan berprestasi;
• Memiliki kebutuhan akan umpan balik;
• Memiliki kebutuhan perencanaan dan penetapan tujuan;
• Memiliki inisiatif pribadi yang kuat;
• Memiliki komitmen pribadi yang kuat untuk organisasi;
• Percaya bahwa satu orang dapat memainkan peran penting;
• Percaya bahwa pekerjaan seharusnya dituntun oleh tujuan pribadi bukan oleh
hal lain.
b. Supersalesperson.
Ciri-ciri wirausaha tipe supersalesperson adalah sebagai berikut:
• Memiliki kemampuan memahami dan mengerti orang lain;
• Memiliki keinginan untuk membantu orang lain;
• Percaya bahwa proses-proses sosial sangat penting;
• Kebutuhan memilik hubungan positif yang kuat dengan orang lain;
• Percaya bahwa bagian penjualan sangat penting untuk melaksanakan strategi
perusahaan.
10
c. Real managers.
Ciri-ciri wirausaha tipe real managers adalah sebagai berikut:
• Keinginan untuk menjadi pemimpin perusahaan;
• Ketegasan;
• Sikap positif terhadap pemimpin;
• Keinginan untuk bersaing;
• Keinginan berkuasa;
• Keinginan untuk menonjol di antara orang-orang lain.
11
D. Motif Berprestasi
Menurut Mc. Clelland dalam Anwar Prabu Mangkunegara, bahwa manusia memiliki
3 kebutuhan yang mendasari motif seseorang yaitu :
Dari ke-3 kebutuhan tersebut kebutuhan berprestasi (n-ach) merupakan kebutuhan yang
paling kuat yang mempengaruhi perilaku seseorang. Menurut Mc. Clelland (Sugandi
Miharja, 2001:9) motif berprestadi merupakan suatu dorongan pada diri seseorang untuk
berhasil dalam berkompetisi dengan standar keunggulan (standard of excellence). Standar
keunggulan itu dapat berupa prestasi orang lain dan juga prestasi diri sendiri sebelumnya.
5
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung : Remaja
Rosdakarya.
12
e. Memanfaatkan umpan halik yang konkret dalam semua kegiatan yang dilakukan
f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam system nilai primer Pragmatik terkandung beberapa unsur diantaranya
perencanaan, prestasi, produktivitas, kemampuan kecakapan, kreativitas, kerja sama, dan
kesempatan. Sedangkan dalam nilai moralistic terkandung unsur-unsur keyakinan,
jamianan, martabat, pribadi, kehormatan, dan ketaatan. Dalam kewirausahaan, system nilai
primer pragmatic tersebut dapat dilihat dari watak, jiwa, dan prilaku, misalnya selalu
bekerja keras, tegas, mengutamakan prestasi, keberanian mengambil resiko, produktivitas,
kreativitas, inovatif, kualitas kerja, komitmen dan kemampuan mencari peluang,
selanjutnya nilai moralistic meliputi keyakinan atau percaya diri, kehormatan,
kepercayaan, kerja sama, kejujuran.
Sikap wirausaha terdiri dari dua aspek pokok, yaitu keyakinan individu bahwa
menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu akan menghasilkan akibat-akibat
atau hasil-hasil tertentu, dan aspek pengetahuan individu tentang obyek sikap dapat pula
berupa opini individu hal yang belum tentu sesuai dengan kenyataan; semakin positif
keyakinan individu akan akibat dari suatu obyek sikap, maka akan semakin positif pula
sikap individu terhadap obyek sikap tersebut, demikian pula sebaliknya.
B. Saran
Penulis masih menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah yang
berjudul Karakteristik dan Nilai-nilai Kewirausahaan. Untuk itu diharapkan pembaca
untuk bisa memberikan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah yang kami
buat ini. Dengan adanya saran tersebut penulis dapat tau dimana letak kesalahan yang akan
disempurnakan.
14
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Bandung : Remaja Rosdakarya.
15