Anda di halaman 1dari 48

DIKTAT

KEWIRAUSAHAAN

OLEH :
DEDY KUSNAENDAR, S.E.,M.Si

PRODI TEKNIK KIMIA


AKADEMI MIMYAK DAN GAS
BALONGAN
2020
1
2
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................... i

I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1. Pengertian Hidup Sukses ...................................................... 2
1.2. Sifat dan Jiwa Kewirausahaan .............................................. 3
1.3. Asas Pokok Kewirausahaan .................................................. 6
1.4. Falsafah Kewirausahaan ....................................................... 6
1.5. Fungsi Wirausaha ................................................................. 7
1.6. Manfaat Membuka Usaha Sendiri ........................................ 9

II. Mengenal Macam – Macam Peluang Usaha ................................ 12


2.1. Mengenal Usaha ..................................................................... 12
2.2. Mencarai Informasi ............................................................... 12
2.2.1. Buku atau Artikel di Media Masa .............................. 13
2.2.2. Seminar, Training atau Penyuluhan ............................ 13
2.2.3. Internet ...................................................................... 14
2.2.4. Biografi .................................................................... 14
2.2.5. Observasi ................................................................ 15
2.2.6. Riset sederhana .......................................................... 15
2.3. Memulai Usaha Dari Rumah ................................................ 16

III. MENGANALISA FAKTOR-FAKTOR KUNCI ...................... 18


3.1. Kenali Pribadi Sendiri ........................................................... 18
3.2. Penentuan jenis Usaha ........................................................... 20
3.3. Penguasaan Aspek Teknis ..................................................... 22

IV. PRINSIP PEMASARAN DI ERA GLOBAL .............................. 25


4.1. Mutu Produk .................................................................... 25
4.2. Harga Kompetitip ............................................................. 25
4.3. Pelayanan .......................................................................... 26
4.4. Meningkatkan Pelanggan .................................................. 27
4.5. Filsafat Dagang ................................................................. 29
4.6. Faktor Pendorong Kepuasan Pelanggan ........................... 32
4.7. Dimensi Kualitas Produk ................................................... 33
4.8. Kualitas Pelayanan .............................................................. 35
4.9. Pesaing ............................................................................... 36
4.10. Perubahan Pemasaran ........................................................ 38

V. A N ALISA USAHA DAN PERNCANAAN ............................... 40


5.1. Analisa Usaha ..................................................................... 40
5.2. Perencanaan ....................................................................... 42

3
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 45
BAB I
PENDAHULUAN

Kewirausahaan awalnya dikenal dengan istilah Kewiraswastaan. Istilah

kewiraswastaan di Indonesia dikemukakan oleh Bapak Suparman pada tahun 1967.

Berdasarkan suku katanya wiraswasta terdiri dari : wira berarti berani, swa berarti sendiri,

dan sta berarti berdiri, sehingga wiraswasta diartikan sebagai sifat keberanian, keutamaan dan

keteladanan dalam mengambil risiko yang bertumpu pada kemampuan sendiri.

Wiraswastawan adalah orang yang gagah berani untuk berdiri dengan kekuatan sendiri

. Wiraswasta adalah orang yang berbudi luhur dan mampu mandiri membangun bangsa.

Swasta lebih tepat diartikan sebagai berdiri sendiri, baik dalam menyelesaikan tugas

pekerjaannyamaupun tanggung jawabnya. Karena itu kewiraswastaan tidak hanya terjadi pada

bidang swasta, tetapi juga pada bidang pemerintahan, bahkan pada para

pejabat.

Perkembangna selanjutnya, orang lebih cendrung menggunakan istilah wirausaha dari

pada wiraswata, oleh karena terasa lebih tepat dengan konteks gerakan membudayakan

kewirausahaan dan membangun manusia wirausaha indonesia sebanyak-banyaknya, untuk

mempercepat kemajuan ekonomi.

Wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang mempunyai sifat kewirausahaan.

Kewirausahaan atau entrepreneurship adalah kemampuan seseorang untuk melihat peluang-

peluang bisnis, mengelola dan memanfaatkannya (kreatif), dengan gagasan-gagasan baru

(inovatif), serta melembagakannya dalam dalam suatu perusahaan miliknya untuk mencapai

nilai tambah dan kesejahtraan (berani). Jadi kata kuncinya adalah : kreatif, inovatif dan

berani.

4
Para wirausahawan memiliki kemampuan untuk memimpin, berani mengambil resiko

dan mengambil keputusan yang tepat pada saat yang diperlukan. Kemampuan-kemampuan

inilah yang yang merupakan ciri khas seorang wirausahawan. Jadi dalam kewirausahaan yang

dipentingksn bukan sekedar berani berdiri sendiri untuk mengatasi segala persoalan hidupnya,

tetapi mampu melihat dan mengelola peluang yang ada, mengembangkan gagasan -gagasan

yang ada baru, serta melembagakannya dalam perusahaannya untuk memperoleh nilai tambah

dan kesejahtraan.

Pandangan berwirausaha, sekarang sudah lebih maju dan memasuki sektor

Pemerintahan menghendaki pengelolaan aset negara secara wirausaha. Pemerintah lebih

berfungsi mengarahkan ketimbang mengayuh , memberikan unsur persaingan ke dalam

pemberian layanan, lebih membiayai hasil, berorientasi kepada pelanggan, lebih menghasilkan

ketimbang membelanjakan, lebih menekankan pada kepuasan pelanggan kepada masyarakat.

1.1. Pengertian “Hidup Sukses”

Setiap orang menghendaki keberhasilan, kesuksesan, dan kebahagian dalam

kehidupannya. Akan tetapi kesuksesan itu masih dimaknai secara bervariasi. Sebagian orang

menganggap sukses jika mampu memiliki banyak uang. Anggapan demikian masih amat

terlalu sempit mengartikan sukses. Bagaimana jika ternyata kelurganya berantakan, orangnya

sakit-sakitan, atau mereka tidak diterima dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut David

Chia, seorang pakar kehidupan “Dinamic life” dari Singapura menyatakan untuk mencapai

sukses yang benar-benar sempurna diperlukan keseimbangan dalam enam unsur kehidupan

yakni : fisik, mental, karier, keluarga, sosial, dan spritual.

Keenam-enamnya beperan sebagai satu kesatuan soko guru yang secara bersama-sama

menunjang kokohnya kebahagian hidup seseorang. Diantara unsur di atas juga saling

5
berinteraksi mempengaruhi satu sama lainnya, setiap unsur sensitif terhadap perubahan unsur

yang lainnya. Agar dapat membina kesemua unsur itu dengan baik, dan berlangsung secara

selaras dan harmonis maka diperlukan sikap mental (Attitude) dan ilme pengetahuan yang

sesuai dengan masing-masing aspek terkait.

Sikap mental muncul karena adanya stimulus tertentu dan berhubungan dengan obyek

tertentu (orang, prilaku, konsep, benda), dan mengandung penilaian (setuju/ tidak setuju,

suka/tidak suka).

Sikap merupakan kecendrungan orang untuk bertindak menerima atau menolak suatu obyek

berdasarkan penilaian terhadap obyek itu sehingga sangat dekat prilaku. Sikap merupakan

sesuatu yang dipelajari (bukan bawaan, sehingga sikap dapat dibentuk, dikembangkan,

dipengaruhi dan diubah).

Pemahaman tentang kewirausahaan diharapkan dapat mengembangkan sikap mental

seseorang, membantu menghadapi hidup dan kehidupan yang penuh tantangan menuju

kehidupan yang lebih baik, sukses, dan terhormat. Untuk itulah perlu dikembangkan sikap

mental maju dan sekaligus mengikis sikap mental rendah diri, malas, dan jiwa yang seperti

budak.

1.2. Sifat dan Jiwa Kewirausahaan

Sifat terdapat dalam diri sesorang dan cendrung permanen. Dalam diri seseorang

wirausahawan terdapat beberapa sifat atau jiwa yang khas. Sifat-sifat tersebut mampu

mengantarkan keberhasilannya dalam mengelola perusahan atau sifat-sifat itu akan menetukan

kadar kewirausahaan seseorang. Berbagai sumber pustaka mengemukakan sifat-sifat itu secara

bervariasi. Tetapi secara umum dapat diidentifikasi sebagai berikut :

6
1. Sifat Instrumental

Sifat Instrumental adalah sifat yang dalam berbagai situasi selalu dapat memenfaatkan

segala sesuatu yang ada di lingkungannya, untuk membantu mencapi tujuan pribadi atau

usahanya.

2. Sifat Prestatif

Sifat Presentatif dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif dan selalu

ingin mencapai hasil lebih baik. Baginya yang penting adalah proses untuk mencapai

prestasi yang lebih baik.

3. Sifat keluwesan bergaul

Selalu aktif dalam bergaul dan cepat menyesuaikan diri dalam pergaulan, berusaha untuk

terlibat dengan tema-temannya yang ditemui dalam kegiatan sehari-hari. Selalu tampil

dengan wajah ramah, ceria, akomodatif terhadap berbagai ajakan untuk berdialog dan

memiliki kemanpuan mengendalikan emosinya.

4. Sifat mengambil resiko

Selalu memperhatikan kemungkinan keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan

kegiatan untuk mencapai tujuan. Segala tindakan diperhitungan dengan cermat dan selalu

mencoba mengantisifasi kemungkinan adanya hambatan-hambatan yang dapat

menggagalkan usahanya.

7
5 Sifat Swa Kendali

Selalu mengacu kepada kekuatan dan kelemahan pribadi serta batas-batas kemampuan

dalam menghadapi berbagai situasi. Mengetahui persis kapan saatnya harus bekerja keras,

berhenti bekerja dan harus mengubah strategi dalam bekerja bila menghadapi hambatan.

6. Sifat Kerja keras

Selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai, lebih

suka mengisi waktu dengan perbuatan yang nyata.

7. Sifat Keyakinan Diri

Selalu percaya kemampuan diri sendiri, tidak ragu-ragu dalam bertindak serta cendrung

melibatkan diri secara langsung dalam berbagai situasi.

8. Sifat Inovatif

Selalu mendekati masalah-masalah baru yang lebih bermanfaat, dan sangat terbuka dengan

hasil penemuan terbaru.

9. Sifat Kreatif

Selalu mempunyai gagasan baru dan melakukan langkah-langkah baru dalam memecahkan

masalah

10. Sifat Kepemimpinan

Selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar secara sadar melakukan tugas untuk

mencapai tujuan. Dan melakukan perbaikan-perbaikan pada organisasi perusahaannya.

8
1.3. Asas Pokok Kewirauasahaan

Seorang wirausahawan perlu memahami aspek pokok kewirausahaan, agar mampu

melaksanakan hal yang paling hakiki dalam menjalankan fungsi kewirausahaan yakni :

1. Kemampuan yang kuat untuk berkarya dengan semangat kemandirian

2. Kemampuan untuk memecahkan masalah dan berani mengambil keputusan

3. Kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara kreatif, inovatif dan berani

4. Kemampuan untuk bekerja secara teliti tekun dan produktif

5. Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan dan etika bisnis yang sehat.

1.4. Falsafah Kewirausahaan

Belajar kewirausahaan perlu memiliki pegangan dasar, filosofi, yang mendasari setiap gerak

dan tingkah laku kewirausahaan, yakni :

1. Keberhasilan tergantung dari kesediaan untuk bertanggung jawab atas pekerjaan anda

sendiri

2. Belajar banyak tentang diri sendiri

3. Kekuatan datang dari tindakan-tindakan sendiri dan bukan dari tindakan orang lain

4. Kegagalan harus diterima sebagai pengalaman belajar.

5. Kejarlan tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan ketrampilan

6. Terimalah diri anda sebagaimana adanya, tingkatkan kekuatan dan kurangi kelemahan

7. Lakukan hal penting yang dapat dikerjakan paling baik

8. Hasil yang dapat diterima lebih penting dari pada sempurna.

9
1.5. Fungsi Wirausaha

1. Mencari dan menciptakan berbagai cara baru, terobosan baru dalam mendapatkan

masukan, serta mengolahnya menjadi barang dan jasa yang menarik, memasarkannya

untuk memuaskan pelanggan dan sekaligus untuk memperoleh keuntungan

2. Mengenali lingkungan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang usaha serta

untuk mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi perusahaan

3. Sebagai pionir pengembangan usaha yang menciptakan lapangan kerja, menghasilkan

barang dan jasa yang lebih baik, bermanfaat, serta melakukan pengembangan dan

akumulasi sumber daya modal SDM dan saran teknologi

Mengapa Takut Berusaha

Banyak orang merasa takut untuk memulai berusaha walaupun mereka sudah

menamatkan pendidikan diperguruan tinggi. Mereka akan lebih senang apabila bisa diterima

bekerja sebagai karyawan baik di instansi pemerintah atau menjadi karyawan di perusahaan

swasta. Hanya sayang dewasa ini peluang kerja diinstansi pemerintah atau perusahaan swasta

semakin sempit sehingga persaingan kerja sangat ketat. Sebenarnya supaya tidak tergantung

dengan kedua instansi tersebut tidak ada salahnya untu mencoba membuka lapangan kerja

sendiri hanya saja lagi-lagi perasaan takut memulai usaha selalu menghantuinya. Mengapa

orang takut berusaha, itu tidak lain karena disebabkan oleh antara lain pusaran perasaan

rendah diri dan tidak percaya diri. Merasa tidak mempunyai :

 Kesiapan mental

 Bakat berbisnis

 Persiapan modal

 Ketrampilan yang cukup

10
 Pengalaman

 Pendorong/penarik semangat

 Pengetahuan tentang kreteria tentang suatu produk atau jasa

Banyak orang merasa tidak percaya diri untuk membuka suatu usaha karena:

 Merasa terbiasa atau terbelenggu oleh budaya hidup dan pendidikan yang

ditekuninya

 Merasa asing terhadap kegiatan masyarakat ekonomi

 Merasa tidak tertarik akan layanan masyarakat secara ekonomi (economical

human Services)

Untuk bisa merubah atau mendorong seseorang supaya mempunyai hasrat menjadi wirausaha,

ada beberapa kiat yang bisa dilakukan seperti :

 Adanya niat kuat yang menunggal untuk merubah nasib

 Adanya niat untuk merubah prinsip pola piker dari yang negative statis menjadi

positif ekonomis

 Mau belajar terutama dari keberhasilan seseorang

 Berbuat selalau dalam orientasi perencanaan atau rekayasa positif yang inovatif

 Berdisiplin atas rencana-rencana secara berkesinambungan yang dirancangnya

sendiri atau hasil diskusi kelompok

 Paham akan kaidah-kaidah tatanan bermasyarakat dan bernegara

(EPOLEKSOSBUD)

 Bersikap dalam wawasan atau semangat melayani dan bukan untuk dilayani

11
1.6. Manfaat membuka usaha sendiri

Apa sih untungnya buka usaha sendiri. Berikut ini dipaparkan keuntungan-keuntungan

menarik yang bisa di dapatkan dari membuka usaha :

1. Potensi Penghasilan Tak Terbatas

Berbicara soal penghasilan, pasti ini yang paling menarik perhatian banyak orang. Siapa sih

yang tidak ingin mendapat penghasilan tinggi? Menariknya, membuka usaha berbeda

dengan bekerja sebagai karyawan di perusahaan orang lain. Kalau anda bekerja sebagai

karyawan, penghasilan anda adalah sebesar gaji anda (mungkin ditambah tunjangan-

tunjangan bila ada), dimana gaji dan tunjangan tersebut telah ditetapkan berdasarkan

jabatan (atau masa kerja) oleh Bos anda atau pemilik perusahaan. Disini anda hanya bisa

menerima saja keputusan tersebut, atau bila bos anda cukup baik dan prestasi anda cukup

bagus, mungkin anda akan diperkenankan mengajukan kenaikan gaji. Tapi kembali lagi,

disetujui atau tidaknya tergantung dari Bos anda. Sebaliknya bila anda membuka usaha

sendiri anda bisa mendapatkan penghasilan dalam jumlah yang sangat besar, bahkan tidak

terbatas, tergantung dari kinerja dan pengelolaan usaha anda. Disini anda bebas

menentukan berapa yang akan anda dapatkan sebagai penghasilan, karena andalah bosnya.

2. Memaksimalkan Kemampuan

Kemampuan yang dimaksud disini bisa berupa ide-ide kreatif , ataupun kemampuan yang

lain seperti kemampuan menjual, bernegosiasi, dan lain sebagainya. Dengan memiliki

usaha sendiri maka kita memiliki kebebasan seluas-;uasnya untuk berkreasi dengan ide-ide

untuk bekerja tanpa adanya batasan-batasan yang mungkin akan sering kita temui jika kita

memilih untuk bekerja sebagai karyawan di suatu perusahaan.Nah, sudah tentu dengan

12
berkreasi secara maksimal menurut keinginan maka semangat kerja pun akan menjadi

berlipat ganda. Semangat kerja yang tinggi inilah yang sangat diharapkan dapat membuat

hasil yang maksimal pula bagi usaha.

3. Bebas Mengatur Ritme Kerja

Dengan menjadi keryawan, sebenarnya kita telah melakukan suatu transaksi dengan

perusahaan tempat anda bekerja, yaitu transaksi jual beli. Kita menjual waktu dan

kemampuan untuk digunakan oleh perusahaan dan kita mendapatkan gaji sebagai

imbalannya. Hal ini tidak buruk, karena ini adalah suatu kelaziman di dunia kerja.

Masalahnya, banyak orang mengeluh bahwa dia sering tidak cukup waktu untuk

keluarganya, karena seluruh waktunya tersita untuk pekerjaannya. Apalagi bagi anda yang

tinggal di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, tuntutan pekerjaan bisa membuat anda

menghabiskanlebih dari separo waktu di luar rumah. Akan tetapi, kalau kita memulai

usaha sendiri, kita bisa mengatur sendiri waktu kerja . Bahkan bila usaha mengambil

tempat di rumah, tidak perlu pergi meninggalkan rumah. Sebagai contoh seseorang yang

berprofesi sebagai self-employed, yaitu sebagai penulis. Dia bekerja di depan computer di

ruang tengah rumahnya. Oleh karena jam-jam produktifnya adalah di malam hari, dia

menggunakan siang hari sebagai waktu untuk keluarga, mengantarkan anak ke sekolah,

menemani istri berbelanja, dan aktivitas lainnya. Menarik bukan, kita bisa memilih sendiri

ritme kerja seperti apa yang paling pas untuk kita.

4. Sikap Mental yang Mandiri

Ketiga poin di atas memang kelihatannya sangat menarik, tapi jangan lupa bahwa masih

ada satu manfaat yang sangat besar dari membuka usaha yakni sikap mental yang kuat serta

13
mandiri. Ya, sebagai bos dalam suatu usaha kita sendiri, maka kita akan dituntut untuk

dapat bersikap mandiri dalam menjalankan usaha kita. Sikap mental yang kuat dan mandiri

ini sering sekali sangat dibutuhkan pada saat usaha kita sedang menghadapi yang berat

sehingga kita dituntut untuk dapat mengambil tindakan secara cepat dan tepat. Pada situasi

seperti itu tidak ada siapapun yang dapat kita handalkan selain diri kita sendiri karena kita

sendiri adalah bosnya. Justru kitalah yang diharapkan oleh karyawan kita untuk dapat

mengatasi masalah tersebut. Dari pengalaman berbagai pengusaha yang saya temuai, saya

menarik benang merahnya bahwa kemandirian dan sikap mental yang kuat dalam berbisnis

dan dalam kehidupan pribadi si pengusaha sangat berkorelasi dan saling mempengaruhi.

5. Kepuasan Atas Keberhasilan

Sering kita dengar dari pera pengusaha yang kita temui alasan kuat yang mendorong untuk

membuka usaha sendiri adalah rasa puas jika telah berhasil menghasilkan sesuatu. Inilah

yang menyebabkan mengapa para pengusaha memilih untuk membuka usaha sendiri dari

pada menjadi karyawan di perusahaan orang lain. Mereka merasa puas jika berhasil

menghasilkan sesuatu dengan usaha sendiri sekaligus membuktikannya kepada orang

banyak. Hal ini meninmbulkan motivasi tersendiri bagi mereka dan banyak pengusaha

sukses lain untuk terus dan terus berusaha supaya bisa menjadi yang terbaik.

14
BAB II

MENGENAL MACAM-MACAM PELUANG USAHA

2.1. Mengenal Usaha

Apa bila anda memutuskan untuk membuka suatu usaha, wajib hukumnya untuk

mengetahui seluk beluk bidang usaha yang akan kita buka nantinya. Pemahaman akan

bidang usaha ini akan sangat mempengaruhi tingkat resiko usaha. Semakin kita mengenal

dan memahami bidang usaha kita, semakin kecil resiko yang kita hadapi, sebailiknya bila

kita tidak memahami bidang usaha kita akan lebih berisikolah bidang usaha itu.

Kegagalan seseorang dalam membuka usaha bukanlah disebabkan oleh usahanya yang

jelek atau tidak berprospek tetapi pengusahanyalah yang menentukan factor sukses

tidaknya usaha itu. Bila pengusaha memahami seluk beluk bisnis rental atau toko

klontong, bukalah usaha rental atau toko klontong, dan janganlah membuka usaha

perbengkelan atau lokomotif.

2.2. Mencari Informasi

Untuk memahami seluk beluk bidang usaha sekaligus mencari peluang usaha kita harus

mencari banyak informasi. Informasi yang sesuai dengan usaha yang akan kita buka

sangat membantu untuk memperkecil resiko yang muncul. Kadang-kadang kita sangat

bingung untuk mencari dimana kita bisa mendapatkan informasi, informasi macam apa

yang kita butuhkan sehingga menghambat langkah keinginan kita untuk membuka usaha.

Beberapa sumber informasi yang bisa dipergunakan sebagai referensi atau sebagai

pelengkap sumber informasi yang sudah kita miliki bisa diuraikan sebagai berkut :

15
2.2.1. Buku atau Artikel di Media Masa

Dewasa ini di toko-toko buku banyak dijual buku-buku yang mengulas mengenai

usaha-usaha tertentu, seperti cara berternak ikan lohan, cara berternak unggas, atau

cara merawat tanam-tanman tertentu. Buku-buku ini bisa kit abaca untuk mendapatkan

ionformasi usaha sesuai yang kita harapkan, sekarang juga banyak buku-buku

mengenai cara-cara menjalankan usaha, bagaimana menyusun rencana usaha (Bisnis

Plan), mauppun buku yang memberikan gambaran mengenai macam-macam usaha

yang bisa kita buka. Selain buku tersebut, kita juga bisa mendapatkan informasi dari

artikel-artikel di media massa, atau dari tabloid yang sering memuat profil bisnis kecil

yang sukses. Kita bisa menyusun semacam kliping yang berisi informasi atau

perkembangan terakhir bidang usaha yang kita minati. Bila kita ingin mendapatkan

informasi lebih lanjut mengenai buku atau artikel tersebut, kita bisa menghubungi si

penulis buku atau menghubungi redaksi media yang bersangkutan.

2.2.2. Seminar, Tarining atau Penyuluhan

Untuk menambah pengetahuan dan informasi kita mengenai bidang usaha tertentu, ada

baiknya bila kita rajin mengikuti seminar, training atau penyuluhan yang terkait

dengan bisnis tersebut. Beberapa seminar atau training memang mematrok harga tiket

yang cukup mahal, namun bila kita merasa bahwa manfaat yang kita terima akan lebih

besar dari biayanya kita harus berani mengikutinya, hitung-hitung sebagai investasi

dalam bentuk ilmu pengetahuan. Apabila kita mengahdiri suatu seminar atau training,

siapkan beberapa daftar pertanyaan dari rumah dan tambahkan pertenyaan-pertanyaan

yang mungkin muncul selama seminar, kemudian pada istirahat makan jangan ragu-

ragu untuk menanyakan pertanyaan tersebut pada pembicara, trainer/narasumber.

16
Gunakan semua kesempatan yang ada un tuk mengimbangi tiket seminar yang cukup

mahal. Jangan lupa untuk mendapatkan alamat kontak dari si Pakar sehingga bisa

menghubungi kelak bila diperlukan. Bila kita tidak mempunyai dana yang cukup untuk

mengikuti seminar, cobalah untuk pergi ke kantor instansi pemerintah untuk

menanyakan kalau ada jadwal penyuluhan untuk UKM dan bisnis tertentu.

2.2.3. Internet

Bila kita mempunyai perangkat computer di rumah atau cukup akrab dengan computer,

kita bisa memanfaatkan kemajuan teknologi yang satu ini. Ribuan informasi dari

hamper semua bidang usaha ada disana. Siapa tahu setelah akrab dengan dunia internet

malah jadi tertarik untuk membuka bisnis warnet.

2.2.4. Biografi atau Kisah Sukses Pengusaha

Kita bisa mendapatkan informasi dari buku-buku biografi pengusaha terkenal atau

kisah-kisah sukses pengusaha. Biasanya dalam biografi tersebut, mereka membeberkan

kiat-kiat sukses mereka dalam menjalankan usaha dan mengatasi kendala-kendala yang

ada. Banyak pengusaha yang dulunya merangkak dari bawah dan sekaramng telah

sukses mulai menulis buku untuk menularkan ilmunya, seperti Purdi E Chandra

(Pemilik Group Bimbingan Belajar Primagama). Kita bisa belajar dari buku-buku

mereka baik dari sisi teknis menjalankan usaha maupun dari sisi motivasi, karena

buku-buku seperti itu sarat akan muatan motivasi.

17
2.2.5. Observasi dan Wawancara dengan Pelaku Bisnis

Kita bisa melakuan observasi dan wawancara dengan cara meluangkan waktu datang

ke tempat usaha yang ingin kita dirikan misalnya, kita ingin membuka usaha makanan

ternak luangkanlah waktu anda seharian untuk datang ke took makanan ternak. Amati

(lebih baik dicatat) berapa orang yang dating ke took tersebut, dari manakah mereka,

berapa keperluannya, dan tidak kalah pentingnya amati pula bagaimana karyawan dan

si pemilik took menerima dagangan dari supplier. Apabila si pemilik cukup ramah

cobalah untuk mendapatkan beberapa informasi.

2.2.5. Riset Sederhana

Riset ini bentuknya mirip dengan observasi dan wawancara tadi, hanya perbedaannya

dalam riset, penyelidikan dilakukan dengan lebih terstruktur dan lebih menyeluruh.

Dalam riset ini akan sangat baik bila obyeknya lebih dari satu untuk dapat

membandingkan keberhasilan dari obyek yang kita amati. Hasil perbandingan inlah

yang akan menjadi dasar pengambilan keputusan apakah kita akan tetap membuka

usaha tersebut, menundanya, atau menggantinya dengan bidang usaha lain. Untuk

keperluan riset kita harus membuat formulir khusus buatanb sendiri. Beberapa contah

pertanyaan dasar yang kita masukan dalam formulir tersebut adalah sebagai berikut :

 Adakah usaha sejenis disekitar kita

 Bila ada, berapa jumlahnya, berapa jaraknya dari rencana tempat usaha kita

 Berapa rata-rata pengunjung tempat usaha

 Adakah saat-saat tertentu pelanggannya ramai dan saat tertentu pelanggannya

sepi

 Bila usaha dagang barang apa yang paling laku

18
 Berapa pendapatan sehari dari masing-masing tempat usaha

 Berapa pengeluaran sehari dan sebulannya untuk masing-masing tempat usaha

 Berapa tariff gaji tenaga kerja untuk masing-masing tempat usaha

 Siapa pemasok mereka

 Bagaimana system pembayaran mereka ke pemasok

 Bagaimana kualitas barang dan layanan masing-masing tempat usaha

 Apakah tempat usaha mereka milik sendiri atau menyewa

 Berapa besar kebutuhan listrik, telephon dan air untuk usaha bidang tersebut.

2.3. Memulai Usaha dari Rumah

Memulai usaha dari rumah sangat bermanfaat, namun harus disesuaikan dengan kondisi

rumah dan sifat dari usaha. Bila keduanya tidak memungkinkan untuk memulai usaha dari

rumah jangan dipaksakan, tetapi bila memungkinkan untuk menjalankan usaha dari

rumah maka ada beberapa keuntungan yang bisa diambil :

2.3.1. Lebih Banyak Waktu Untuk Keluarga

Memulai usaha dari rumah bisa mempunyai waktu lebih untuk mengejakan pekerjaan

rumah tangga, oleh karena itu memulai usaha dari rumah sangat cocok untuk kaum

wanita yang ingin tetap menunaikan kodrat kewanitaannya sebagai ratu rumah tangga

19
2.3.2. Hemat Biaya

Memulai usaha dari rumah dapat memberikan penghematan yang cukup berarti, karena

dapat mengurangi biaya untuk menyewa atau membeli tempat usaha dan sekaligus

dapat menghemat biaya transportasi.

Hal-hal yang harus dilakukan untuk memulai usaha dari rumah

 Jalin hubungan baik dengan tetangga dan aparat setempat. Peran Masyarakat

disekitar tempat usaha kita, akan sangat mendukung perkembangan usaha rumah

tangga, seperti:

- Ikut serta menjaga keamanan usaha serta barang-barangnya

- Bila usaha berada di daerah permukiman tetangga dapat membantu dan

sekaligus sebagai pelanggan dari usaha kita.

 Sediakan ruang dan tenaga khusus yang memadai untuk keperluan usaha.

Usahakan tersedia ruang khusus untuk usaha dan terpisah dari ruang keluarga.

 Memiliki telepon dan faximile khusus untuk usaha

20
BAB III

MENGANALISA FAKTOR-FAKTOR KUNCI

Ada beberapa factor yang perlu diketahui sebelum membuka usaha. Factor-faktor tersebut

adalah :

3.1. Kenali Pribadi Sendiri

Sebelum memulai membuka usaha hal penting yang perlu dilakukan adalah mengenali

diri kita sendiri terlebih dahulu sebagai calon pengusaha. Yang perlu dilakukan dalam

mengenali diri sendiri dalam kaitannya dengan usaha adalah sebagai berikut :

3.1.1. Memahami Karakter Pribadi

Sebagai langkah pertama untuk mengenali diri sendiri, bisa dilihat apakah kita

mempunyai motivasi yang tinggi, suka mencari tantangan, senang bergaul dengan

orang lain dan lain sebagainya. Yang harus diingat tidak ada jawaban yang salah atau

benar dalam pemahaman karakter. Yang ada adalah cocok tidaknya karakter tersebut

dalam menjalankan usaha bahkan terkadang karakter tertentu bisa cocok untuk

membuka usaha tertentu tapi tidak cocok untuk usaha yang lain, misalnya:

 Seseorang yang memiliki sifat ingin mendapat hasil besar secara cepat tentunya

kurang cocok untuk membuka toko kelontong yang mengandalkan jumlah

penjualan terus menerus meskipun dengan margin keuntungan yang kecil.

Mungkin akan lebih cocok jika dia mencari model usaha yang bersifat “high

profit” seperti pekerjaan yang bersifat proyek.

 Seseorang yang terlalu takut mengambil resiko bukanlah orang yang tepat untuk

berbisnis, begitu juga orang yang bermental penjudi yaitu mengambil resiko

21
tanpa pertimbangan bukanlah orang yang tepat untuk berbisnis. Disini kita

menimbang-nimbang apakah berani mengambil resiko atau tidak.

 Sering kali dalam merintis usaha baru ketekunan dan kesabaran merupakan hal

yang mutlak karena dalam usaha baru sering kali berjalan tidak sesui dengan

harapan kita, bahkan dalam bidang usaha tertentu membutuhkan kesabaran dan

ketekunan yang ekstra besar.

3.1.2. Memahami Motivati Diri

Kebanyak orang yang berhasil di dunia usaha mempunyai motivasi yang kuat untuk

mendorong tindakan-tindakan mereka, mereka tahu betul apa yang menjadi motivasi,

dan terus memelihara motivasi tersebut dalam setiap tindakannya. Jika anda ingin

berhasil dalam usaha anda, anda juga harus memiliki motivasi tertentu dan terus

memeliharanya. Tidak ada yang salah dari sekian banyak motivasi, apapun motivasi

kita peliharalah sebagai semangat dalam setiap tindakan. Sering motivasi terpelihara

jika ada dukungan dari lingkungan sekitar, terutama dari orang-orang terdekat. Oleh

karena itu carilah dukungan keluarga anda jika ingin membuka usaha. Jika mereka bisa

memahami dan mendukungnya, maka itu sudah merupakan support yang luar biasa dan

pasti akan membuat motivasi anda bertambah kuat.

3.1.3. Memahami Bakat dan Kemampuan Anda

Setelah memahami karakter dan motivasi langkah selanjutnya adalah menggali potensi

baklat dan kemampuan. Pemahaman akan bakat dan kemampuan diri menjadi sangat

penting karena akan menjadi poin penting dalam pemilihan bidang usaha. Katakanlah

anda mempunyai bakat dan kemampuan dalam bidang mendesain model pakaian akan

22
sudah tentu akan menjadi modal yang sangat bagus untuk membuka usaha garmen.

Akan lebih baik lagi apabila anda bisa memperkerjakan orang yang mempunyai

kelebihan di bidang yang tidak terlalu kita kuasai. Dengan demikian dia bisa menutupi

kelemahan kita.

3.1.4. Pengalaman

Point penting yang harus diperhatikan dalam mulai membuka usaha adalah

pengalaman. Tetapi bukan berarti dalam membuka usaha harus berpengalaman terlebih

dahulu. Namun apabila kita mempunyai pengalaman terlebih dahulu di bidang yang

akan kita geluti, itu akan sangat membantu. Pengalaman bisa diperoleh dari siapa saja

dan dimana saja. Menelaah pengalaman yang telah lalu juga bisa memberikan

gambaran apakah kita berbakat untuk membuka usaha sendiri. Apabila sebelumnya

telah beberapa kali membuka usaha dan semuanya gagal, maka ini menjadi semacam

“PR’ untuk dipikirkan apa penyebab utamanya, apakah bidang usahanya atau

pengelolaannya atau karakter anda yang tidak pas. Pengalaman adalah guru yang

paling baik.

3.2. Penentuan Jenis Usaha

3.2.1. Karakter Usaha

Membuka usaha layaknya seperti orang menikah, kita akan menjadi bagian tak

terpisahkan dari usaha kita. Oleh karena itu seperti pasangan hidup, kita juga perlu

mengenali karakter dari usaha kita. Tujuannya adalah untuk melihat apakah dari segi

karakter dasar kita, seperti misalnya :

23
 Kenali apakah usaha kita bersifat continous atau temporer.Jika kita bersifat agak

pembosan kemungkinan usaha yang bersifat temporer akan lebih cocok,

sebaliknya jika kita menyukai kestabilan maka usaha yang sifatnya continous

akan lebih tepat.

 Kenali apakah usaha kita bersifat “Low Margin High Volume” atau “High

Margin Low Volume”. Low Margin High Volume artinya bahwa setiap produk

yang kita jual hanya memberi keuntungan yang kecil, maka kita harus

mengimbangi dengan cara mengusahakan terjadinya penjualan volume yang

besar. Ini biasanya terjadi pada produk-produk rumah tangga atau produk pabrik

yang di produksi secara masal. Sebaliknya High Margin Low Volume artinya

produk tersebut memberikan bagian keuntungan yang besar sehingga untuk

memperoleh bagian keuntungan kita tak perlu menjualnya dalam volume yang

besar, sebagai contoh barang mewah, barang antic atau bisnis jasa yang komplek

3.2.2. Apakah Kita Menyukai Usaha Tersebut

Merupakan syarat mutlak seseorang harus menyukai usaha yang akan digelutinya,

pengalaman menunjukan bahwa rasa suka pada usaha akan membuat seseorang lebih

giat, tekun dan pantang menyerah, sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang

baik.

3.2.3. Apakah Kita Mampu Menjalankan Usaha Tersebut

Mengukur kemampuan diri dengan melihat apakah kita mampu menjalankan usaha

tersebut menjadi sangat penting. Kita dapat mengukur kemampuan dengan

mengadakan analisa atau riset mengenai usaha tersebut kemudian hasilnya

24
dibandingkan dengan kemampuan kita. Analisa atau riset yang bisa dijadikan ukuran

kemampuan kita adalah :

 Kemapuan Modal

 Kemapuan dalam hal keahlian

 Kemampuan membagi waktu

 Kemampuan mengimbangi dinamika dunia usaha dan dinamika persaingan

3.3. Penguasaan Aspek Teknis

Pemahaman aspek teknis akan mempermudah langkah dalam membuka maupun dalam

menjalankan usaha. Beberapa aspek teknis yang perlu diperhatikan antara lain :

3.3.1. Permodalan

Sudah bukan rahasia lagi kalau banyak orang selalu membicarakan permasalahkan

permodalan ketika sedang membicarakan masalah usaha. Banyak usaha mandeg di

tengah jalan karena permasalahan permodalan. Oleh karena itu alngkah baiknya kita

memperkirakan kebutuhan modal usaha dan kemampuan kita untuk mencukupinya.

Disini perlu adanya langkah kreatif jika menyangkut masalah permodalan ini.

3.3.2. Aspek Hukum dalam Usaha

Hal ini menjadi ganjalan dikemudian hari apabila kita kurang memahaminya, ada

baiknya kita mempelajari dari sejak awal. Aspek hukum ini meliputi perpajakan, hak

paten, merk dan hak cipta.

25
3.3.3. Pengelolaan Keuangan Usaha

Selama kita membuka usaha satu hal yang tidak boleh dilewati adalah pengelolaan

keuangan yang baik. Keuangan adalah urat nadi perusahaan, sehingga bila terjadi

kebocoran dalam keuangan akibatnya bisa fatal. Ada beberapa hal yang perlu kita

cermati :

 Cermatlah dalam mencatat dan menghitung keuangan usaha

 Berikan perhatian khusus pada penjualan dan biaya-biaya.

 Pahami cara menyusun, membaca dan menganalisa keuangan

 Pisahkan keuangan keluarga dari keuangan usaha

 Hitung kapan usaha mencapai titik impas dan apakah modal mencukupi untuk

mencapai pada titik tersebut

 Hitung berapa lama bisa bertahan dalam keadaan tidak ada penjualan tanpa

menggerogoti keuangan keluarga

 Siapkan alternative-alternatif penyelamatan keuangan jika usaha mengalami

kerugian.

3.3.4. Menghadapi Persaingan

Sekali kita memutuskan untuk terjun ke dunia usaha, berarti kita harus siap untuk

bersaing dengan pemain-pemain lain, karena kita tak sendirian di dunia bisnis.

Persaingan erat hubungannya dengan memperebutkan pelanggan. Memperebutkan

pelanggan tidak akan lepas dari pemilihan pasar yang tepat, mempromosikan usaha dan

bagaimana mempertahankan pelanggan.

26
3.3.5. Mentor yang Kompeten

Apapun bentuknya atau siapapun orangnya mentor berfungsi sebagai pembimbing

dalam segi teknis maupun psikologis usaha. Seorang mentor yang baik dapat

memberikan motivasi arahan yang tepat dalam bisnis. Tentu saja hal ini dapat

mengurangi keragu-raguan dan sekaligus meminimalkan resiko usaha.

27
BAB IV

PRINSIP PEMASARAN DI ERA GLOBALISASI

Di era globalisasi sekarang ini semua berjalan lebih cepat, praktis dan ekonomis,

sehingga usaha bisnis harus benar-benar dipersiapkan secara matang yang meliputi :

4.1. Mutu Produk/Jasa

Mutu produk dari suatu usaha harus benar-benar diperhatikan. Sering suatu perusahaan

diawal produksi mempunyai mutu yang cukup bagus, namun seiring dengan perjalanan

waktu mutunya malah dirubah menjadi lebih jelek dengan alasan untuk mengurangi biaya

produksi dan meningkatkan angka keuntungan. Cara seperti ini sebenarnya tidak bagus,

karena lama kelamaan akan diketahui oleh konsumen dan secara perlahan namun pasti,

konsumen akan mencari produk sejenis yang mempunyai kualitas yang lebih bagus.

Begitu juga dalam hal seseorang yang bergerak dalam pelayanan jasa. Semestinya

pelayanan yang sudah baik dari awal mulainya suatu usaha agar dipertahankan sepanjang

ayat.

4.2. Harga Kompetitip

Dengan meningkatnya masyarakat yang bergerak dibidang kegiatan non formal, maka

persaingan menjadi sangat ketat. Kita tidak bisa secara leluasa menentukan harga maupun

target keuntungan. Sebelum membuka harga dari produk yang kita hasilkan, kita harus

terlebih dahulu melakukan survey harga dari produk atau jasa yang sejenis. Yang tidak

menjadi kalah pentingnya jangan sekali sekali mencurangi pelanggan yang sudah kita

pegang, dengan cara menaikkan harga langganan walaupun mereka tidak lagi melakukan

28
tawar menawar pada saat membeli produk. Sekali pelanggan itu merasa dibohongi maka

selamanya tidak kembali membeli produk kita atau tidak lagi menggunakan jasa kita.

4.3. Pelayanan

Mutu barang yang bagus dan harga yang kompetitif tidak akan ada artinya apabila

pelayanan yang kita berikan pada konsumen tidak memuaskan. Pelayanan yang jelek

akan membuat konsumen hanya dating sekali saja. Sebaliknya apabila kita bisa

memuaskan konsumen maka mereka akan menjadi pelanggan tetap dalam jangka

waktu yang cukup panjang. Jangan mengabaikan pelayanan walaupun usaha sedang

berada di puncak ketenaran, karena akan menjadi patal dimasa-masa selanjutnya.

Banyak pengusaha kita merasa terlena pada saat berada dipuncak ketenaran usahanya,

dan mengabaikan pelayanan sehingga dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama

usahanya jatuh ketitik yang terendah.

Siapakah pelanggan itu ?

Sebelum memulai suatu usaha terlebih dahulu kita harus memahami siapakah sebenarnya

pelanggan itu. Pelanggan adalah :

1. Orang yang paling penting dalam suatu perusahaan

2. Pelanggan tidak bergantung pada kita, tetapi kitalah yang bergantung kepadanya

3. Pelanggan tidak pernah menganggu pekerjaan kita, sebab dia adalah tujuan dari

pekerjaan kita

4. Kita tidak melakukan yang baik dengan melayani dia, tetapi justru pelangganlah yang

memberi kesempatan kepada kita untuk melayaninya.

29
5. Tidak seorangpun yang dapat memenangkan apabila berargumentasi dengan

pelanggan, sebab pelanggan adalah orang yang membawa kita kepada pemenuhan

kebutuhannya.

6. Pelanggan memang tidak selalu benar, tetapi pelangganlah yang mempunyai uang

sehingga kita harus menyesuaikan dengan kebutuhannya.

7. Pelanggan itu seperti aliran darah dalam perusahan kita, apabila darah itu tidak

mengalir lagi dalam perusahaan kita maka bangkrutlah perusahaan kita.

8. Pelanggan dapat menjadi seperti “ Nabi” tapi juga dapat menjadi

“ Teroris” Mereka akan menyebarkan kebaikan peruhaan kita kepada sanak keluarga

dan teman-teman baiknya. Begitu juga sebaliknya bisa menghancurkan perusahaan kita

apabila mereka tidak merasa puas.

4.4. Meningkatkan Pelanggan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan direnungkan untuk menjaga supaya pelanggan

yang sudah kita miliki tetap terpelihara dan tidak akan menjauh dari perusahaan kita. Ada

beberapa hal untuk direnungkan :

1. Rata-rata perusahaan hanya mendengar keluhan 4 % dari 100 % pelanggannya yang

tidak puas (PITP) maka 96 %nya akan pergi secara diam-diam dan tidak akan

pernah kembali laga. Maka akan terjadi kerugian besar pada perusahaan itu.

2. Mengapa pelanggan lari ?, karena

3 % - pindah tempat tinggal/domisili

5 % - menemukan perusahaan/toko lain

9 % - kerena bujukan pesaing anda

14% - karena tidak puas dengan produk yang dibeli

30
68 %- karena sikap masa bodoh dari pemilik, manajer, dan karyawan dari perusahaan

itu sendiri.

3. Rata-rata seorang PITP, akan menceritakan masalahnya ke pada 8 – 10 orang

temannya.

Rata-rata satu teman dari 5 PITP itu akan menceritakan lagi ke pada 20 temannya.

Dan perlu diketahui untuk memperbaiki satu insiden negatif, memerlukan 12 layanan

positif.

4. Tujuh orang dari 10 PITP akan kembali setelah kita dapat memecahkan masalahnya

dan mereka akan menceritakan kepada 5 orang temannya.

5. Bisnis dengan tingkat pelayanan yang rendah, hanya akan menambah 1% pelanggan

baru, dan akan kehilangan 2 % pangsa pasar per tahun. Akan tetapi bisnis dengan

tingkat pelayanan yang sangat baik, akan menambah 12% pelanggan baru, meraih

pangsa pasar 6 %, dan mampu menetapkan harga tinggi.

Kalau kita telusuri secara mendalam, sebenarnya hanya dua hal saja yang dibeli oleh

pelanggan. Sebenar nya pelanggan tidak membeli apa yang dijual oleh perusahaan anda,

melainkan mereka hanya membeli barang/jasa yang dapat diperbuat atau menyenangkan

terhadap dirinya.

Sebagai Contoh :

Jangan jual baju, tetapi “ Juallah penampilan, gaya dan daya tarik”.

Jangan jual rumah, tetapi “Juallah rasa bangga, inventasi, kepuasan “

Jangan jual komputer, Juallah “keajaiban teknologi modern”

Jangan jual barang, Juallah “harapan, kebahagian, perasaan &emosi”

Jangan jual mainan, juallah “sesuatu yang menyenangkan anak”

Jangan jual buku, juallah “manfaat memiliki pengetahuan”.

31
Pelanggan bersedia menukarkan uangnya hanya untuk dua hal yaitu :

1. Untuk rasa senang dan puas

Dijaman modern ini pelanggan akan membelanjakan uangnya, apabila mereka merasa

senang dan puas dari produk atau pelayanan dari suatu penyedia jasa. Maka dari itu

sebelum menentukan jenis produk atau layanan jasa yang akan didirikan tentukanlah

terlebih dahulu segmen pasar yang akan disasar. Dengan demikian produk atau pelayanan

jasa kita benar-benar akan bisa memberi kesenangan dan kepuasan pelanggan.

2. Untuk pemecahan atas masalah

Banyak orang dewasa ini merasa sengan membeli produk yang dapat digunakan untuk

memecahkan suatu masalah yang sedang mereka hadapi. Semakin cepat dan semakin baik

produk itu dapat memecahkan masalahnya maka semakin diminati produk tersebut.

Sebagai contoh; begitu tingginya kebutuhan hand phone, karena dipandang dapat

memecahkan masalah dalam hal mempermudah komunikasi.

4.5. Filsafat Dagang

Untuk lebih meningkatkan pengetahuan akan pemasaran dari suatu produk, tidak ada salahnya

kalau kita mempelajari sejarah orang-orang jaman dulu dalam menciptakan dan

mengembangkan suatu usaha. Ada beberapa filsafat tempo dulu yang masih bisa kita

renungkan sebelum kita memulai membuka suatu usaha atau sebelum kita berwiraswasta. Ada

sedikit perbedaan antara filsafat dagang barat dengan filsafat dagang timur.

32
1. Filsafat Dagang Barat

Tujuan dan cara pengelolaan usaha berkembang setiap saat sesuai dengan kemajuan ilmu

dan teknologi seperti :

 Tujuan usaha pada abad xv 9 (thn.1500)

Mencari untung / laba adalah dengan cara menjual barang-barang yang ada, seperti

kereta kuda.

 Tujuan usaha pada abad xix (thn 1900)

Mencari untung/laba dengan menjual barang dari hasil penemuan baru, dan mulai

memperhatikan selera pasar seperti mobil.

 Tujuan usaha pada abad xx (thn. 1960)

Setelah perang dunia ke II usai. Orang mencari keuntungan dengan menjual barang

hasil ilmu pengetahuan dan teknologi canggih dan menjual kepuasan barang untuk

kepuasan konsumen seperti; telkomnet, komputer, rocket, dan barang - barang mutahir

lainnya.

2. Filsafat Dagang Timur

Filsafat dagang cina kuno menyebutkan, bahwa usaha dagang akan sukses, jika seseorang

dapat memenuhi 5 syarat utama yaitu :

 Ju = jujur (chin sheet)

 Ra = rajin (chin law)

 Pin = pintar (chung min)

 Re = rejeki (siaow lie iet kaw chie chaow), (rejeki kecil jangan ditolak)

 Ra = rahasia (paw sew pie mie), rahasia perusahaan jangan keluar /simpan.

33
Jujur, syarat kejujuran mutlak untuk usaha jangka panjang. Tanpa kejujuran usaha tidak akan

berjalan langgeng.

Rajin, rajin atau ulet menandakan orang tidak akan mudah putus asa. Dengan kerajinan baik

rajin melihat, mendengan dan mengerjakan akan membuat perusahaan berkembang

kearah lebih baik dan lebih maju.

Pintar (chung min) pada urutan ke 3, meliputi pintar berhemat, pintar ber-resiko, pintar

menolong (sie hoaw pang chie) dengan demikian perusahaan akan selalu dalam

keadaan surfive.

Rejeki (fu) dalam usaha digunakan istilah rejeki, bukan laba semata, disini ada unsur nasib

(hok gie), sehingga cara kerjanya cendrung dengan penuh menggunakan perasaan

bukan semata ambisi kerja. Akan tetapi untuk menghitung rugi/laba usaha digunakan

istilah untung (cwan).

Rahasia, dalam mengembangkan suatu perusahaan memang ada suatu rahasia yang tidak bisa

diketahui oleh semua orang termasuk pelanggan. Hanya diperlukan kehati-hatian dalam

mengemas rahasia supaya tidak menjadi kecurigaan konsumen terhadap produk yang

kita hasilkan.

3. Filsafat Dagang Jawa Kuno

Tidak jauh berbeda dengan filsat dagang timur, di Indonesia juga dikenal adanya filsafat

dagang jawa kuno. Filsafat ini juga berlaku untuk beberapa jenis kegiatan selain untuk

usaha dagang dan pekerja.

Orang akan berhasil bila mengacu pada 5 T (TO)

 TOTO yaitu teratur

 TITI yaitu teliti

34
 TETEG yaitu teguh

 TATAG Yaitu berani karena benar

 TUTUG yaitu berkelanjutan, terus menerus

Usaha akan abadi, apabila hal 1 – 4 dilakukan terus menerus dengan baik (langgeng). Akan

tetapi perlu juga diketahui bahwa wirausahawan gurem/kecil, buruh dagang, kaki 5,

motivasinya kadang hanya sebatas isi perut, belum untu kemajuan jangka panjang. Untuk

mengatasi hal tersebut mereka perlu diberikan penyuluhan untuk bisa menerapkan filsafat

dagang yang telah diciptakan para pendahulu kita. Sehingga tidak ada kesan :

Berdagang hanya untuk nyambung hidup

Berdagang hanya sekedar numpang makan

Berdagang hanya asal cukup sepiring nasi

4.6. Faktor Pendorong Kepuasan Pelanggan

Pertanyaan yang fundamental adalah : Apa sebenarnya yang membuat pelanggan itu puas ?

Lima “driver” utama kepuasan pelanggan :

1. Kualitas produk

2. Harga (“value for money”)

3. Pelayanan prima (“service quality”)

4. “Emotional factor”

5. Biaya dan kemudahan untuk mendapat produk atau jasa

Kualitas Produk meliputi

 Kualitas barang

 Kemasan

35
 Daya tarik merek

 Kualitas label

 Adanya garansi

4.7. Dimensi Kualitas Produk bagi Kepuasan Pelanggan

Bagaimana Persepsi Pelanggan terhadap mutu suatu produk dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kinerja (performance)

Dimensi paling dasar dan berhubungan dengan fungsi utama suatu produk adalah

functional value nya seperti:

 kemanjuran obat

 rasa makanan

 kenyamanan mobil

 suara HP dan lain-lain

2. Keandalan (realiability)

Menunjukan probabilitas produk dapat menjalankan fungsinya atau tidak.

3. Keistimewaan (feature atau fitur)

Aspek sekunder tapi menjadi target para produsen untuk berkreasi dan berinovasi dalam

upaya memuaskan pelanggan. Perkembangan figur tidak ada batasnya sejalan dengan

perkembangan teknologi. Disini diperlukan kreatifitas dari seorang pengusaha.

36
4. Keawetan (durability)

Keawetan menunjukan pengukuran terhadap siklus produk, baik secara teknis maupun

waktu. Keawetan alamiah sangat diperlukan oleh konsumen. Namun dalam hal tertentu

penggunaan bahan pengawet tidak bisa dihindarkan. Hanya perlu diperhaitikan

penggunaan bahan pengawet jangan sampai mengganggu kesehatan. Sebab ini akan

mempengaruhi pemasaran produk.

5. Kesesuaian (conformance)

Konsistensi dan sejauh mana suatu produk dapat menyamai standar atau spesifikasi

tertentu. Kesesuaian produk akan membuat pelanggan tetap bertahan dan tetap mencintai

produk yang kita buat.

6. Desain

Menawarkan aspek emosional dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan dan bersifat

unik. Aspek emosional pelanggan memang perlu diperhatikan dengan membuat desain

yang memang sesuai dengan perkembangan jaman. Kadang-kadang pelanggan lebih

menunjukan aspek emosional dalam membeli produk ketimbang aspek fungsionalnya.

Sebagai contoh dalam membeli HP lebih mementingkan desain yang menarik dari pada

fungsinya sebagai alat komunikasi.

37
4.8. Kualitas Pelayanan bagi Kepuasan Pelanggan

1. Aspek Fisik (Tangible)

Meliputi aspek penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil dan meterial komunikasi yang

dapat dilihat dan dinilai seperti : Hotel dengan lobbinya yang mewah, bengkel dengan

peralatan yang canggih, toilet yang bersih, seragam personil, dan lain sebagainya

2. Keandalan (Reliability)

Kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan secara akurat seperti :

 Nasabah mengeluh karena kartu ATM yang dijanjikan selama 1 minggu ternyata

tak kunjung tiba

 Supermarket yang salah menghitung jumlah yang harus dibayar oleh pelanggannya

akan mengakibatkan ketidak puasan.

 Dimensi ini, menyebabkan kurang lebih 60% konsumen mengeluh dan tidak puas

akan pelayanan

3. Tanggung Jawab (Responsiviness)

Kesediaan untuk membantu konsumen dan daya tanggap karyawan terhadap permintaan

pelayanan dalam waktu yang singkat seperti : kecepatan, ketulusan, waktu, kesigapan,

komunikasi dan sikap fron line staff.

4. Kompetensi (Assurance)

 Pengetahuan dan kesopanan, keramahan para karyawan dan kemampuan mereka

untuk menciptakan keyakinan akan kualitas pelayanan dalam diri konsumen

38
 Kompetensi tampak pada titik-titik interaksi antara provider dengan konsumen

(moment of truth)

5. Emphati

Adanya perhatian dan kesungguhan untuk memahami kebutuhan dari konsumen.

Untuk bisa menjaga dan memberikan kepuasan pada pelanggan ada beberapa prinsip yang

harus diketahui oleh pengusaha. Adapun prinsip dasar yang harus diketahui untuk memberikan

kepuasan pada pelanggan adalah :

 Tentukan apa yang akan anda lakukan

 Ketahuilah kebutuhan dan keinginan pelanggan

 Sampaikan kualitas produk plus kelebihan dari produk

4.9. Pesaing

Setiap kita mendirikan suatu usaha, tidak mungkin sendirian, selalu akan diikuti

dengan berdirinya usaha orang lain yang sejenis. Disini akan terjadi suatu persaingan dan

untuk mengetahui siapa saja yang akan menjadi pesaing usaha kita terlebih dahulu dapat

dilakukan dengan mengidentifikasi dari pesaing.

Mengidentifikasikan Pesaing :

 Perusahaan yang menawarkan Produk dan harga yang sama kepada pelanggan

 Perusahaan yang membuat produk atau layanan yang sama

 Perusahaan yang bersaing merebut uang dari konsumen yang sama

 Perusahaan yang menawarkan alternatif bagi kebutuhan pelanggan

39
Keperibadian yang diperlukan Penjual

Sebagai upaya memberikan pelayanan prima ada beberapa hal yang mesti dilakukan oleh

seorang penjual atau pelayan suatu perusahaan yaitu meliputi :

1. Keperibadian yang menarik

Keperibadian yang menarik menyebabkan orang akan senang kepada kita sehingga

hubungan baik akan dapat terjalin. Jalinan hubungan baik dengan pelanggan akan dapat

meningkatkan rasa kekeluargaan, menumbuhkan rasa kepercayaan yang pada akhirnya akan

dapat menumbuhkan ikatan batin yang sulit untuk dipisahkan. Yang perlu diperhatikan

disini adalah :

 Jangan menyombongkan diri

 Cari suatu cara untuk menyumbangkan jasa

 Hargailah diri pelanggan seperti menghargai diri kita

 Jangan dominan mengutarakan pendapat

 Jadilah pendengar yang baik

 Berikan empati yang tulus

 Berikan perhatian dan penghargaan

 Senyum, ramah dan menyenangkan

2. Keperibadian yang meyakinkan

Keperibadian yang meyakinkan menyebabkan orang akan percaya pada perusahaan kita.

Kuasailah materi perusahaan atau produk kita sehingga tidak ada keraguan dalam

memberikan informasi pada pelanggan. Yang perlu diperhatikan disini :

 Kenalilah betul-betul produk anda

40
 Jangan sekali-kali berbohong, berkatalah benar dan jujur

 Bertingkah laku sewajarnya jangan over acting

3. Keperibadian yang membujuk

Kadang kala keperibadian yang sedikit membujuk menyebabkan orang mau berbuat

sesuatu atas anjuran kita.. Yang perlu diperhatikan disini :

 Mencari banyak akal dan kreatif

 Mengembangkan kemampuan mengendalikan diri

 Jangan sekali- kali memaksa konsumen

4. Keperibadian yang dinamis

Keperibadian yang dinamis menyebabkan anda sangat menarik dimata pelanggang.

Perluaslah wawasan baik melalui banyak membaca, memdengarkan informasi lewat radio

atau televise dan belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lai

4.10. Bisnis anda & Perubahan Situasi Pemasaran

Ada rumus yang bisa diterapkan dalam menentukan posisi dari bisnis atau perusahaan yang

kita kelola. Ini sangat penting untuk mengantisifasi perubahan situasi pemasaran. Rumus

tersebut adalah :

C = C1 + C2 + C3

C = Company = Bisnis anda

C1 = Customer = Pelanggan

C2 = Competitor = Pesaing

C3 = Change = Perubahan

41
Bisnis kita tidak bisa dipisahkan dengan pelanggan ,pesaing dan perubahan. Diperlukan cara

khusus untuk bisa menggaet pelanggan dan mempertahankan selama perjalanan perusahaan.

Pesaing tidak bisa dihindari dan malah gunakanlah sebagai motivasi untuk memperbaiki bisnis

anda. Begitu juga perubahan akan selalu terjadi seirama dengan perjalanan waktu baik itu

perubahan pola piker konsumen, selera konsumen, dan prilaku konsumen.

42
BAB V

ANALISA USAHA DAN PERENCANAAN

5.1. Analisa Usaha

Analisis – analisa bertujuan untuk lebih memahami produk, pelanggan, pesaing,

perubahan

5.1.1. Analisa Strategi, meliputi :

 Strategi Pemasaran

 Teknik Pemasaran

 Bauran Pemasaran

5.1.2. Analisis Situasi (analisis S.W.O.T)

Analisis situasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses perencanaan, melalui

analisis situasi, dapat diketahui posisi saat ini dari setiap kegiatan, persoalan atau

organisasi. Mengetahui posisi saat ini sangat bermanfaat sebagai sumber gagasan

perbaikan yang diperlukan atau membantu merumuskan cara mencapai sasaran.

Dalam prakteknya, analisis SWOT tidak hanya dipakai dalam proses perencanaan

saja, juga dipakai dalam mengambil keputusan terhadap persoalan/masalah yang

sedang dihadapi.

Analisis SWOT dapat digambarkan sebagai berikut :

(S) Strengths (Kekuatan)

 Dipertahankan

 Dikembangkan

43
Kekuatan yang dimiliki sehingga mencapai posisi saat ini atau dapat mendukung kegiatan

untuk mencapai sasaran mencapai sasaran.

(W) Weaknesses (Kelamahan)

 Diminimalkan

 Dikeluarkan

 Perlakuam khusus

Kelemahan yang dimiliki pada saat atau yang dapat menghambat usaha mencapai sasaran.

(O) Opportunities (Peluang)

 Dimanfaatkan

 Diraih

Peluang atau kesempatan, adalah yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pencapaian

sasaran atau perbaikan suatu usaha.

(T) Threats (Ancaman)

 Dihindari

 Diantisipasi

 Pendekatan khusus

Ancaman atau kendala /hambatan adalah yang akan dihadapi dalam usaha pencapaian sasaran

atau perbaikan.

44
Dalam melakukan analisis, harus diperhitungkan dan dipahami bahwa unsur : Kekuatan dan

Kelemahan berada dalam internal organisasi, sedangkan unsur Peluang dan Ancaman berada

dalam bentuk eksternal organisasi.

Dengan mengetahui Kekuatan yang ada, organisasi dapat terus mempertahankan dan bahkan

lebih menyempurnakan. Begitu pula dengan mengetahui Kelemahan, prioritas perbaikan

dapat segera dikerjakan (sebagai crash program) dan organisasi harus mampu mengantisipasi

meminimalkan bahkan menghilangkan Ancaman/Kendala yang sedang dan akan dihadapi.

Manfaat Analisis SWOT

Dengan terekamnya semua hasil analisis dapatlah ditentukan langkah-langkah perencanaan

secara lebih mudah/sederhana dan akurat.

5.2. Perencanaan

Dewasa ini perencanaan menjadi semakain penting dalam suatu kegiatan. Lebih-lebih

lagi pada kegiatan yang berorientasi bisnis, baik dalam bisnis industri, pertanian,

peternakan atau bisnis lainnya. Bisnis peternakan semakin kompleks, menggunakan

banyak peralatan-peralatan canggih, inovasi teknologi, memerlukan banyak modal,

tenaga kerja, prediksi pasar dan lain sebagainya. Atas dasar kekomlekan ini, maka agar

bisnis menguntungkan atau berhasil maka maka diperlukan kecakapan dalam membuat

perencanaan. Perencanaan menjadi kunci dari keberhasilan suatu usaha atau bisa

disebutkan juga sebagai syaraf sentralnya suatu usaha. Akibat perencanaan yang baik,

maka seorang pengusaha akan dapat survive apabila menghadapi perubahan-perubahan

yang selalu terjadi dalam dunia usaha. Perencanaan dapat terdiri atas banyak tahap,

misalnya:

45
 Tahap identifikasi

 Tahap difinisi masalah

 Tahap pengumpulan informasi

 Tahap pemecahan masalah

Perencanaan itu dapat merupakan proses yang berkesinambungan yang bergantung

kepada masalah dan kesempatan yang timbul. Apabila proses perencanaan telah dapat

diselesaikan, maka alternative terbaik perlu dipilih untuk dilaksanakan. Fungsi control

diperlukan dalam melihat apakah dari rencana yang telah dilaksanakan tersebut telah

dapat memenuhi sasaran yang telah dibuat. Apakah terjadi deviasi atau penyimpangan,

mengapa terjadi deviasi tersebut, apakah ada factor-faktor yang tidak dapat dikontrol

dalam proses produksi. Di dalam control perlu diciptakan system control yang regular,

ajeg terhadap rencana yang yang dilaksanakan serta terus dilakukan monitoring atau

pemantauan terhadap progress yang terjadi. Hasil juga harus terus diukur apakah sesuai

dengan yang direncanakan. Dengan cara ini maka dalam system manajemen yang benar

selalu ada feedback dari control kea rah rencana yang telah dipilih, sehingga perbaikan

perbaikan selalu dapat diupayakan berdasarkan informasi-informasi yang baru.

Perencanaan data adalah salah satu system control yang perlu dilaksanakan untuk

dipakai sebagai feedback yang berkesinambungan. Tanpa data, suatu bisnis dapat

diibaratkan seperti kapal tanpa kompas.

Langkah-langkah penting dalam suatu perencanaan meliputi :

 Menetapkan Kegiatan yang akan dilakukan :

 Apa yang hendak dicapai

 Apa yang harus dikerjakan

46
 Kapan harus dikerjakan

 Siapa yang akan mengerjakan

Atau dengan kata lain

 kita hendak menuju kemana

 kita sekarang berada dimana

 bagaimana kita bisa sampai disana

 bagaimana memperkecil penyimpangan

Manfaat perencanaan

1. Sebagai alat koordinasi

2. Memberikan kepastian atau membatasi ketidak pastian

3. Kontrol jalannya kegiatan / organisasi

4. Meningkatkan antisipasi thd perubahan

5. Meningkatkan produktifitas

6. Meningkatkan dukungan dan peran serta

7. Mempermudah kerjasama (building team)

IMPIAN BUKAN MEMBUAT ORANG MENJADI SUKSES

TAPI

ORANG SUKSES SELALU PUNYA IMPIAN

-IBKD-

47
DAFTAR PUSTAKA

Alma, B., 1999. Panduan Perkuliahan Kewirausahaan Cet. Pertama. Penerbit CV. Alfabeta,
Bandung

Anonim, 2004. Materi Pelatihan dan Pengembangan Bisnis dan Kewirausahaan. Kerjasama
Bank Rakyat Indonesia dan Program Garuda 21 Institut Pertanian Bogor

Hakim, R., 1990. Kiat sukses Berwirausaha. Cetakan Kedua. Penerbit PT. Elex Media
Komputindo. Jakarta.

Pietra Sarosa, 2004. Langkah Awal Menjadi Enterprebeur Sukses. Penerbit PT. Elex Media
Komputindo Gramedia-Jakarta

Sumahamijaya, S. (1960). Membina Sikap Mental Wiraswata. Penerbit Gunung Jati, Jakarta

Wijandi S., 2000. Pengantar Kewirausahaan. Cetakan Kedua. Penerbit PT. Sinar Baru
Algensindo, Bandung.

48

Anda mungkin juga menyukai