Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya buku
Kewirausahaan. Kami menyesuaikan penyusunan buku dengan pengalaman kami selama
menjadi staf pengajar sehingga diharapkan dapat memudahkan para pembaca, terutama
mahasiswa dalam memahami isinya. Bagi mahasiswa, kami berharap buku ini dapat
digunakan sebagai salah satu referensi untuk memperoleh pengetahuan tentang
kewirausahaan. Kami sengaja menggunakan bahasa dan contoh sederhana agar mudah
dipahami oleh pembaca. Karya ini masih jauh dari sempurna sehingga kami mengharapkan
masukan atau saran para pembaca untuk mengoreksi buku ini.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan
dan semua pihak yang telah membantu hingga penyusunan buku ini selesai. Kami
mengucapkan banyak terima kasih khususnya kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera
Utara Subdis Pendidikan Tinggi Medan yang telah mendanai Buku Ajar ini sampai selesai
pada waktunya. Demikian pula kami mengucapkan terima kasih kepada Politeknik IT&B
Medan yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan buku Ajar ini sampai
selesai
Semoga melalui buku ini para pembaca menjadi tertarik dan termotivasi untuk terus
mempelajari kewirausahaan sehingga tumbuh semangat dan jiwa kewirausahaan yang kreatif,
inovatif, mandiri serta tetap bersemangat dalam mencari dan mengembangkan peluang-
peluang baru yang lebih baik.
Juliana
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
BAB III PROSES KEWIRAUSAHAAN .................................................... .......... 55
3.1 Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan ........................................ .......... 55
3.2 Model Kewirausahaan .............................................................. ..........55
3.3 Tahap Permulaan Kewirausahaan ............................................. ..........58
3.4 Keberhasilan dan Kegagalan Kewirausahaan ........................... ..........60
3.5 Keuntungan dan Kerugian Kewirausahaan ............................... ..........62
3.6 Rangkuman ............................................................................... ..........62
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
ABSTRAK
Buku ajar Kewirausahaan ini disusun seringkas mungkin tanpa mengabaikan hal-hal
fundamental / mendasar yang harus dipahami oleh mahasiswa. Hal ini diupayakan sebagai
bagian dari tujuan penyusunan buku ajar ini untuk mampu memberikan kontribusi yang besar
dalam proses pembelajaran konsep teoritis sebagai dasar kemampuan praktis yang dapat
diterapkan secara nyata tanpa menambah beban bagi mahasiswa sebagai pengguna (user).
Buku ajar ini akan membantu secara nyata proses pembelajaran yang lebih terfokus, aplikatif
dan sistematis.
Sesuai dengan konsep pengadaan Buku Ajar yang difasilitasi oleh Sub Dinas
Pendidikan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dan Politeknik IT&B Medan,
maka Buku Ajar Kewirausahaan ini akan menjadi suatu media utama dalam proses
pembelajaran di program studi manajemen perpajakan. Disamping itu dapat juga dijadikan
sebagai referensi utama bagi jurusan yang lain yang berhubungan dengan perekonomian
sehingga mampu menjadi seorang entrepreneur sejati, konsep dan pembahasan yang
ditampilkan dalam buku ajar ini di susun sedemikian rupa untuk memberikan kontribusi
nyata dalam pencapaian kompetensi mahasiswa dan dosen dalam rangka penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang merupakan tuntutan dunia kerja saat ini.
Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995 tentang Gerakan
Nasional memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan, mengamanatkan kepada
seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia, untuk mengembangkan program-program
kewirausahaan. Kerangka pengembangan kewirausahaan di kalangan tenaga pendidik
dirasakan sangat penting. Karena pendidik adalah “agent of change” yang diharapkan mampu
menanamkan ciri-ciri, sifat dan watak serta jiwa kewirausahaan atau jiwa “entrepreneur” bagi
peserta didiknya. Disamping itu jiwa jiwa “entrepeneur” juga sangat diperlukan bagi seorang
pendidik, karena melalui jiwa ini, para pendidik akan memiliki orientasi kerja yang lebih
efisien, kreatif, inovatif, produktif serta mandiri.
Untuk mencapai kinerja Buku Ajar yang sesuai kebutuhan, penulisannya dilakukan dengan
strategi dan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tujuan utama buku ini adalah menguraikan konsep-konsep kewirausahaan, baik
secara teori maupun praktek, sehingga pembaca diharapkan semakin termotivasi
untuk mengembangkan peluang-peluang usaha.
2. Tujuan khusus dari buku ini adalah :
a. meningkatkan kecakapan dan keterampilan mahasiswa khususnya sense of
business sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial
b. menumbuh-kembangkan wirausaha-wirasuaha baru yang berpendidikan
tinggi
c. menciptakan unit bisnis baru berbasis IPTEKS
d. Membangun jejaring bisnis antara pelaku bisnis wirausaha pemula dengan
(terutama UKM) yang sudah mapan
3. Melalui buku ini diharapkan akan timbul minat dan semangat agar menjadi
wirausaha yang kreatif, inovatif dan optimis dalam menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda demi meraih sukses pada persaingan global
vii
Kewirausahaan
BAB I
RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN
1
Kewirausahaan
2
Kewirausahaan
memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
(5) menjalankan organisasi baru pada suatu industry. Schumpeter
mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam
konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
(1963) Penrose
Peter F. Drucker
3
Kewirausahaan
Pandangan Psikolog
4
Kewirausahaan
Pandangan Pemodal
5
Kewirausahaan
6
Kewirausahaan
7
Kewirausahaan
1. pengembangan teknologi
8
Kewirausahaan
apabila seseorang berpikir dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang
lama dengan cara-cara baru (Zimmerer, 1996;51)
Internal
9
Kewirausahaan
Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa yang
dicapainya. Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik wirausaha seperti
lebih cepat mau menerima pembaharuan (inovasi)
Eksternal
Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung pada usaha
seseorang, melainkan juga oleh keberuntungan, nasib, atau ketergantungan
pada pihak lain, karena ada kekuatan besar disekeliling seseorang.
1. Mencari peluang
2. Keuletan
3. Tanggung jawab terhadap pekerjaan
4. Tuntutan atas kualitas dan efisiensi
5. Pengambilan resiko
6. Menetapkan sasaran
7. Mencari informasi
8. Perencanaan yang sistematis dan pengawasannya
9. Persuasi dan jejaring/koneksi
10. Percaya diri
Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang
memiliki kepribadian kreatif dan inovatif, yaitu orang yang memiliki jiwa, sikap
dan perilaku kewirausahaan, dengan cirri-ciri : (1) penuh percaya diri
indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin,
bertanggung jawab; (2) memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energy,
cekatan dalam bertindak dan aktif; (3) memiliki motif berprestasi, indikatornya
terdiri atas orientasi pada hasil dan wawasan ke depan; (4) memiliki jiwa
kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda, dapat dipercaya, dan
tangguh dalam bertindak; dan (5) berani mengambil risiko dengan penuh
10
Kewirausahaan
perhitungan (oleh karena itu menyukai tantangan). Selain cirri-ciri diatas, masih
banyak cirri khas lain uyang bergantung dari sudut pandang dan konteks
penerapannya, yang secara khsus akan diuraikan pada bagian selanjutnya.
11
Kewirausahaan
2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini
seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan,
organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan
mengambil keputusan, pemasaran dan melakukan evaluasi.
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave 91996 :3), proses
kewirausahaan diawali dengan adanya inivasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh
berbagai factor baik yang berasal dari pribadi maupun diluar pribadi, seperti
pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Factor-faktor
tersebut membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan
pertumbuhan yang kemudian berkembang menjadi wirausaha yang besar. Secara
internal, keinovasian dipengaruhi oleh factor yang berasal dari individu, seperti
locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan factor
yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran,
aktivitas dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjdai
kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi dan
keluarga (Suryana, 2001 :34)
12
Kewirausahaan
1. Proses inovasi
2. proses pemicu
3. Proses pelaksanaan
4. Proses pertumbuhan
Berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan, diketahui bahwa aspek-
aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan wirausaha adalah :
a. mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang
pernmah dilakukan
b. Pembiayaan : pendanaan-jumlah dan sumber-sumber dana
c. SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
d. kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha
e. organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki
f. kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses manajerial
g. Pemasaran : lokasi dan tempat usaha
13
Kewirausahaan
14
Kewirausahaan
15
Kewirausahaan
16
Kewirausahaan
Gambar 1.1.
Modal Intelektual
Skill x Knowledge
Capability x Authority
Competency x Commitment
Intellectual Capital
17
Kewirausahaan
18
Kewirausahaan
3. Modal Mental
Modal mental adalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama,
diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi resiko dan
tantangan.
4. Modal Material
Modal material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini
terbentuk apabila seseorang memiliki jenis-jenis modal di atas.
Untuk memulai atau merintis usaha baru, modal utama yang harus ada pertama
kali adalah ide, baik ide untuk melakukan proses imitasi dan duplikasi, ide untuk
melakukan pengembangan, maupun ide untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Setelah memiliki ide, sebaiknya segera dilakukan analisis kelayakn
usaha seperti analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (strength,
weakness, opportunity, and threat – SWOT. Selanjutnya, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam merintis usaha baru, yaitu :
19
Kewirausahaan
1. Perencanaan usaha
2. Pengelolaaan keuangan
3. Aksi strategis usaha
4. Teknik pengembangan usaha
20
Kewirausahaan
Peran wirausaha pendiri adalah melahirkan suatu organisasi baru, baik sendiri
maupun bersama suatu kelompok. Setelah lahir maka wirausaha pendiri
melakukan upaya pengembangan organisasi hingga sampai organisasi tidak lagi
tergantung pada pendiri. Pelaksanaan organisasi memerlukan manajemen yang
menguatkan organisasi dengan sistem manajemen dan mengurangi
ketidakpastian dan ketergantungan pada factor subjektivitas pendiri. Dalam
diagram berikut ini diperlihatkan bagaimana orientasi manajemen, yang
21
Kewirausahaan
Gambar 1
Manajemen vs Kewirausahaan
MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN
Lalu
BIROKRASI INOVASI
22
Kewirausahaan
Gambar 2
Manajemen
panjang
Kurang Baik
Kewirausahaan
Di Indonesia tidak jarang ditemui perusahaan yang berada dalam kotak “Tidak
Layak Untuk Terus” yaitu baik manajemen dan kewirausahaan yang dimilikinya
23
Kewirausahaan
1.11. Rangkuman
Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan nilai tambah
atas barang dan jasa serta kemakmuran. Nilai tambah dan kemakmuran ini
diciptakan oleh wirausaha yang memiliki keberanian menanggung risiko,
menghabiskan waktu, dan mnyediakan berbagai produk barang dan jasa. Sejalan
dengan perkembangan konsep kewirausahaan, Peter F. Drucker (1994)
mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemapuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh Peter Hisrich
(1995 :10), yaitu bahwa kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang
berbeda untuk menciptakan nilai dengan menncurahkan waktu dan usaha
disertai dengan penggunaan keuangan, fisik, risiko, yang kemudian memberikan
hasil berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi, jiwa dan perilaku
kewirausahaan tidak hanya dijumpai dalam konteks bisnis, tetapi juga dalam
semua organisasi dan profesi, baik yang berorientasi pada laba maupun nirlaba,
seperti pendidikan, kesehatan, penelitian, hukum, arsitektur, teknik, pekerjaan
social dan distribusi.
Terlepas dari berbagai definisi kewirausahaan yang dikemukakan oleh
para ahli diatas, wirausaha dapat dipandang dari berbagai sudut konteks, yaitu
pandangan ahli ekonomi, ahli manajemen, pelaku bisnis, psikolog dan pemodal.
Wirausaha meliputi semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta
maupun pemerinta. Wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha
kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya
untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.
24
Kewirausahaan
BAB II
KARAKTER, CIRI-CIRI UMUM, DAN NILAI-NILAI
HAKIKI KEWIRAUSAHAAN
Tabel 2.1
Karakteristik Watak
Percaya diri dan optimis Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
ketidaktergantungan terhadap orang lain, dan
individualitas
Berorientasi pada tugas dan Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba,
hasil mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan
tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif
Berani mengambil risiko Mampu mengambil risiko yang wajar
dan menyukai tantangan
Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi
dengan orang lain dan terbuka terhadap saran
serta kritik
Keorisinalan Inovatif, kreatif dan fleksibel
Berorientasi masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap masa
depan
25
Kewirausahaan
1. desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-
usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab
akan selalu mawas diri
2. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko moderat, artinya
selalu menghindari risiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi
3. Confidence in their ability to success, yaitu memiliki kepercayaan diri untuk
memperoleh kesuksesan
4. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendali umpan balik
dengan segera
5. High leve; of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik
6. Future orientation, yaitu berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan
jauh ke depan
7. Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan
sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
8. Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi daripada
uang
26
Kewirausahaan
Tabel 2.2.
Nilai-nilai Perilaku
Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai
Risiko moderat Tidak melakukan spekulasi, melainkan berdasarkan
perhitungan yang matang
Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada sebaik mungkin
Objektivitas Melakukan pengamatan secara nyata untuk
memperoleh kejelasan
Umpan balik Menganalsis data kinerja waktu untuk memandu
kegiatan
Optimisme Menunjukkan kepercayaan diri yang besar walaupun
berada dalam situasi berat
Uang Melihat uang sebagai suatu sumber daya, bukan tujuan
akhir
Manajemen Proaktif Mengelola berdasarkan perencanaan masa depan
27
Kewirausahaan
28
Kewirausahaan
29
Kewirausahaan
30
Kewirausahaan
31
Kewirausahaan
32
Kewirausahaan
33
Kewirausahaan
Gambar 2.1
Entrepreneurship Traits (Erkila, 1990)
Persuasive
Autonomou
s
Initiative Problem
Solver
Entrepreneur
Traits
Need for
Working
Achievement
hard
34
Kewirausahaan
Dorongan untuk selalu berprestasi tinggi harus ada dalam diri seorang
wirausaha, karena dapat membentuk mental yang ada pada diri mereka untuk
selalu lebih unggul dan mengerjakan segala sesuatu melebihi standar yang
ada.
a. kemampuan inovatif
b. toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
c. keinginan untuk berprestasi
d. kemampuan perencanaan realistis
e. kepemimpinan berorientasi pada tujuan
f. obyektivitas
g. tanggung jawab pribadi
h. kemampuan beradaptasi (flexibility)
i. kemampuan sebagai pengorganisator dan administrator
j. tingkat komitmen tinggi (survival)
a. memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke
mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah
yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut
35
Kewirausahaan
36
Kewirausahaan
37
Kewirausahaan
38
Kewirausahaan
1. mau kerja keras (capacity for hard work)bekerjasama dengan orang lain
(getting things done with and through people)
2. penampilan yang baik (good appearance)
3. yakin (self confidence)
4. pandai membuat keputusan (making sound decision)
5. mau menambah ilmu pengetahuan (college education)
6. ambisi untuk maju (ambition drive)
7. pandai berkomunikasi (ability to communicate)
Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan. Setiap saat mencapai target,
sasaran, atau impian, maka segeralah membuat impian-impian baru yang
dapat memacu serta member semangat dan antuisme kepada kita untuk
mencapainya. Biasakanlah untuk memiliki target harian, bulanan maupun
tahunan, baik berupa peningkatan prestasi belajar, peningkatan omset usaha,
tingkat keuntungan, mobil idaman, rumah baru, kantor baru, maupun banyak
hal lainnya. Apapun impian atau target kita, ingat kata kuncu SMART
(Specific, Measurable, Achieveable, Reality-based, Time-frame), yang
39
Kewirausahaan
berarti harus spesifik dan jelas, terukur, dapat dicapai, berdasarkan realitas
atau kondisi kita saat ini, dan memiliki jangka waktu tertentu.
Bill gates adalah salah satu orang pertama yang mempunyai konsep
tentang masa depan computer yang aka nada dimana-mana, baik di
rumah maupun di kantor, dan bahwa suatu hari buku dan kertas tidak
akan lagi digunakan
Soichiro Honda, salah satu pendiri Honda mempunyai konsep
yaitu :
selalu berambisi dan berjiwa muda
Hargai teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu
memperbaiki produk atau jasa
Senangi pekerjan dan usahakan kondisi kerja senyaman mungkin
Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis
Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerjasama
Seorang wirausaha umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih
daripada yang non wirausaha. Hal-hal yang belum terpikirkan oleh orang
lain sudah terpikirkan olehnya dan wirausaha mampu membuat hasil
inovasinya tersebut menjadi permintaan. Wujud kreativitas dalam kehidupan
seharai-hari dapat dilihat dalam :
Tampilan iklan yang disajikan pada layar televise akan selalu berbeda
walaupun hanya untuk satu produk
40
Kewirausahaan
Ilmu disertai kerja keras namun tanpa impian bagaikan perahu yang berlayar
tanpa tujuan. Impian disertai kerja keras, tanpa ilmu ibarat berlayar tanpa
nahkoda, tidak jelas kemana arah yang akan dituju. Seringkali orang berhenti
41
Kewirausahaan
Ide dan perilaku seorang wirausaha tidak terlepas dari tuntutan tanggung
jawab. Oleh karena itulah komitmen sangat diperlakukan dalam pekerjaan
sehingga mampu melahirkan tanggung jawab. Indicator orang yang
bertanggung jawab adalah berdisiplin, penuh komitmen, bersungguh-
sungguh, jujur, berdedikasi tinggi dan konsisten.
7. Memiliki Kemandirian
Orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan orang lain
namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya
sendiri. Intinya adalah kepandaian dalam memanfaatkan potensi diri tanpa
harus diatur oleh orang lain. Untuk menjadi wirausaha mandiri, harus
memiliki berbagai jenis modal. Ada tiga jenis modal utama yang menjadi
syarat yaitu :
1. Sumber daya internal calon wirausaha, misalnya kepandaian,
keterampilan, kemammpuan menganalisis dan menghitung risiko, serta
keberanian atau visi jauh ke depan
2. Sumber daya eksternal, misalnya uang yang cukup untuk membiayai
modal usaha dan modal kerja, jaringan social serta jalur
permintaan/penawaran dan lain sebagainya.
3. Faktor X, misalnya kesempatan dan keberuntungan
42
Kewirausahaan
43
Kewirausahaan
dalam setiap aspek kehidupan manusia. Karena itulah ilmu pengetahuan dan
teknologi senantiasa berkembang.
Bila kita berpikir kreatif, sesungguhnya masih banyak rahasia yang harus
dipeceahkan oleh umat manusia dalam kehidupan ini melalui pengalaman
dan pencarian yang tiada henti akan kebenaran. Makna lain dari pernyataan
ini adalah bahwa setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan adalah
bagian dan prose salami untuk membantu kita dalam belajar, berubah dan
bertumbuh ke arah yang lebih baik.
44
Kewirausahaan
1. Kemampuan teknik
2. Kemampuan pribadi/personal
3. Kemampuan emosional
Seorang wirausaha yang cerdas harus mampu menggunakan tenaga dan
waktu orang lain untuk mencapai impiannya.
45
Kewirausahaan
1. Definisi Kreativitas
2. Atribut Kreativitas
46
Kewirausahaan
3. Proses Kreativitas
Berdasarkan fungsi otak dibedakan atas fungsi otak kiri yang menangani
berpikir logika, rasional, dan analitik sedangkan fungsi otak kanan mengatur
tingkat emosional dan pengalaman intuisi. Kreativitas memerlukan kedua
fungsi otak tersebut. Berikut ini proses dari kreativitas :
Tabel 2.4
Proses Kreativitas
47
Kewirausahaan
Gambar 2.2.
Hubungan Kreativitas dengan Kewirausahaan
Capacity High
High Low
Entrepreneur capacity
1. Kategori 1
2. Kategori 2
Perusahaan dengan kreativitas rendah tetapi memakai banyak konsep
kewirausahaan yaitu perusahaan franchising fast food seperti
McDonald‟s dimana kreativitas rendah karena perusahaan ini harus
mengikuti peraturan dari pemberi franchising (franchisor) sedangkan
48
Kewirausahaan
5. Manajemen Kreativitas
Kreativitas merupakan nilai penting dalam kompetisi dalam segala bidang.
Untuk itu kreativitas harus dipelihara dan dikembangkan dengan
mengaturnya melalui manajemen kreativitas yang baik. Kreativitas dapat
dibentuk atau dikembangkan dengan beberapa cara seperti berikut ini :
a. menciptakan keterbukaan dengan struktur organisasi desentralisasi
b. mendukung iklim terciptanya eksperimen-eksperimen kreativitas
c. mendorong sikap eksperimental
d. mengedarkan cerita-cerita sukses
e. menekankan peran dari seorang pemenang
f. menitikberatkan komunikasi pada semau level manajemen
g. ketersediaan sumber daya untuk inisiatif baru
h. memastikan bahwa ide-ide baru tidak mudah dimusnahkan
i. mengurangi birokrasi dari proses alokasi sumber daya
49
Kewirausahaan
50
Kewirausahaan
51
Kewirausahaan
Gambar 2.3
FAKTOR KEBERHASILAN
1 2
Luar diri Luar diri
Perilaku perilaku
3 4
Ketidaksempurn Kesempatan
aan/kelemahan peluang
FAKTOR KEGAGALAN
52
Kewirausahaan
2.7 Rangkuman
Watak, sifat, jiwa dan nilai kewirausahaan muncul dalam bentuk perilaku
kewirausahaan dengan cirri-ciri :
1. percaya diri
2. berorientasi pada tugas dan hasil
3. berani menghadapi risiko
4. berjiwa kepemimpinan
53
Kewirausahaan
5. keorisinalan
6. berorioentasi ke masa depan
jiwa kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh pengusaha dan berlaku
dalam bidang bisnis, tetapi juga dimiliki oleh setiap orang yang memiliki jiwa
kreatif dan inovatif, seperti pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya
masyarakat lainnya, baik secara individual maupun kelompok. Keberhasilan
berwirausaha sangat bergantung dari beberapa factor, yaitu kemauan,
kemampuan, peluang dan kesempatan.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang berminat melakukan wirausaha,
yaitu alasan keuangan, alasan social, alasan pelayanan dan alasan pemenuhan
diri. Beberapa peluang yang dapat diambil dari kewirausahaan meliputi :
1. peluang memperoleh control atas kemampuan diri
2. peluang memanfaatkan potensi yang dimiliki
3. peluang memperoleh manfaat secara financial
4. peluang berkontribusi kepada masyrakat dan untuk menghargai usaha-usaha
seseorang
54
Kewirausahaan
BAB III
PROSES KEWIRAUSAHAAN
55
Kewirausahaan
56
Kewirausahaan
Gambar 3.1.
Model Proses Kewirausahaan
Lingkungan
Lingkungan Lingkungan
Pesaing
peluang kompetisi
Pelanggan
model peran sumber daya
pemasok
aktivitas inkubator
investor,
kebijakan
bankir
pemerintah
57
Kewirausahaan
58
Kewirausahaan
Tabel 3.1.
Ciri-ciri Pertumbuhan Kewirausahaan
tinggi terhadap perubahan dan kegagalan. menggunakan orang lain dan sumber daya yang
Pengetahuan teknik dan pengalaman inovasi pada bidangnya. ada.
59
Kewirausahaan
60
Kewirausahaan
61
Kewirausahaan
3.6 Rangkuman
Kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi yang dipicu oleh factor pribadi
dan lingkunga. Factor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan adalah locus
of control, pendidikan, pengalaman, komitmen, visi, keberanian mengambil
62
Kewirausahaan
63
Kewirausahaan
64
Kewirausahaan
BAB IV
PENGEMBANGAN IDE DAN PELUANG USAHA
65
Kewirausahaan
3. Saluran Distribusi
Pendistribusian yang tidak merata atau tidak sesuia dengan kebutuhan
konsumen dapat menimbulkan ide-ide usaha untuk menyempurnakan produk
ataupun menciptakan produk baru. Contohnya adalah Pendistribusian
Pendapatan Negara yang tidak berimbang ke daerah menimbulkan timbulnya
sistem pemerintahan otonomi daerah yang dirasakan daerah lebih adil
4. Pemerintah
Ada dua cara sumber pengembangan ide dari pemerintah yaitu pertama,
melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan
sejumlah produk baru. Kedua, melalui pengaturan pemerintah kepada dunia
bisnis yang bisa memungkinkan munculnya gagasan produk baru. Misalnya
adalah peraturan pemerintah mengenai kebersihan udara melalui
pengurangan emisi gas buang kendaraan memungkinkan munculnya usaha-
usaha produk pengurang emisi seperti bahan bakar tanpa timbale dan produk
catalytic converter (penyaring gas buang) kendaraan.
5. Penelitian dan Pengembangan
Melalui penelitian dan pengembangan memungkinkan timbulnya gagasan
produk baru atau perbaikan dari produk yang sudah ada. Contohnya adalah
penelitian terhadap penyakit flu menghasilkan jenis obat flu yang tidak
membawa efek mengantuk.
Walaupun terdapat banyak pendekatan untuk mencari sumber ide bagi produk
atau jasa, proses ini dapat dipercepat dengan penggunaan saran-saran berikut :
a. Kebutuhan akan sumber penemuan
Penemuan yang berasal dari persepsi kebutuhan yang jelas ingin dipenuhi
dan banyak produk atau jasa yang telah dikembangkan dari persepsi tersebut
seperti kebutuhan irigasi di daerah langka air, mahal, dan agak beragam
memungkinkan seorang wirausaha memproduksi peralatan penetes air sesuai
metode irigasi yang sesuai
b. Hobi atau kesenangan pribadi
66
Kewirausahaan
Hobi atau minat pribadi adakalanya bisa mendorong bisnis baru. Contohnya
adalah orang yang memiliki hobi mobil dan kebersihan tubuh akan membuat
usaha bengkel dengan salon sehingga pemilik mobil dapat mengurus
tubuhnya sementara mobilnya dibengkel.
c. Mengamati kecenderungan-kecenderungan
Kecenderungan dan kebiasaan dalam mode merupakan sumber gagasan
untuk melakukan usaha. Peluang yang terlihat oleh pengamat dan
mendorong wirausaha mengerjakan sesuatu yang baru pada saat yang tepat.
Contohnya adalah saat mode pakaian bermerek tumbuh maka marak bisnis
factory outlet di kota Bandung dan Jakarta
d. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
Kekurangan pada produk dilakukan dnegan memperbaiki kinerja atau
menambah keunggulan yang diperlukan
e. Mengapa tidak terdapat ?
Peluang timbulnya usaha baru adakala datang dari pertanyan “Mengapa
tidak terdapat………?”. Seperti contoh tidak adanya cairan penghapus tinta
merupakan peluang mendirikan usaha baru yang disebabkan tidak adanya
alat untuk menghapus tinta
f. Kegunaan lain dari barang-barang biasa
Banyak produk komersil berasal dari penerapan barang-barang biasa untuk
kegunaan lain yang bukan kegunaan yang dimaksudkan dari barang itu.
Barang tersebut dari perubahan karakter dan kegunaan dari barang akhir
hingga pengembangan penerapan baru barang yang tidak terpakai. Seperti
Kit Wash Wax yang merupakan penambahan wax (cairan pengkilat) pada
shampoo mobil yang ada sehingga kita tidak perlu membeli wax.
g. Pemanfaatan produk dari perusahaan lain
Produk atau perusahaan baru dapat terbentuk sebagai perusahaan yang
memanfaatkan produk dari perusahaan yang ada. Misalnya seorang pegawai
perusahaan yang memproduksi cairan pembersih mobil berusaha
67
Kewirausahaan
68
Kewirausahaan
Dari 20 ide produk yang ada, kemudian dipilih lagi menjadi 5 ide dengan
menggunakan kriteria tertentu. Sebagai contoh kriteria dapat menggunakan
beberapa faktor, misalnya :
1. Tersedianya pasar lokal
2. Tersedianya tenaga kerja lokal
3. Tersedianya bahan baku
4. Tersedianya teknologi
5. Mendapat prioritas dari pemerintah
6. Peluang dimasa yang akan datang
7. Dan sebagainya
69
Kewirausahaan
menilai apakah ide produk tersebut layak atau tidak layak kalau direalisir
menjadi bisnis yang sebenarnya.
4.4. Rangkuman
Ide dan peluang merupakan dua unsur penting dalam kewirausahaan. Agar ide
menjadi peluang, maka harus dievaluasi dengan cara penyaringan (screening)
yaitu :
70
Kewirausahaan
1. ide harus dimunculkan dalam bentuk yang riil (barang dan jasa baru dan
berbeda di pasar, serta harus menciptakan nilai (efisiensi) baik bagi
konsumen maupun pembeli potensial
2. mengamati peluang
3. menjamin jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan
4. menaksir biaya awal
5. memperhitungkan risiko yang mungkin tejadi
untuk menjadi wirausaha yang tangguh, ada tujuh kemampuan
(kompetensi) yang harus dimiliki yaitu :
1. memiliki pengetahuan usaha yang akan dimasuki
2. kemampuan berimajinasi
3. kemampuan praktis
4. kemampuan berinovasi dan berkreasi
5. berpandangan ke depan
6. kemmapuan menghitung
7. kemampuan berkomunikasi.
71
Kewirausahaan
BAB V
PENYUSUNAN RENCANA USAHA
1. Pegawai
Pegawai membutuhkan rencana usaha (RU) untuk mengetahui
perkembangan perusahaan tempat mereka bekerja karena dengan begitu
mereka akan mengetahui manfaat positif maupun negative dari Rencana
Usaha terhadap mereka. Manfaat positif yang mungkin timbul :
a. RU membutuhkan penempatan SDM sehingga dimungkinkan adanya
penggunaan dari pegawai yang sudah ada untuk ditempatkan (mutasi)
yang membuat peningkatan jenjang karir ataupun gaji.
72
Kewirausahaan
73
Kewirausahaan
untuk bisnis baru bermanfaat bagi konsumen dalam melihat seberapa besar
manfaat yang dapat diterima bila menggunakan produk tersebut.
7. Advisor (Penasehat) dan konsultan
Manfaat Rencana Usaha (RU) bagi Advisor (Penasehat) dan konsultan
adalah untuk melihat apakah diperlukan perbaikan-[erbaikan dalam semua
factor ex pemasaran, operasional, SDM, Keuangan dan lainnya agar Rencana
Usaha dapat dijalankan tanpa adanya hambatan yang berarti
74
Kewirausahaan
75
Kewirausahaan
76
Kewirausahaan
8. Tenaga kerja tidak langsung apa yang dibutuhkan dan keterampilan apa
yang harus mereka miliki.
Supervisor, sekretaris, manajer dll
9. Berapa besar biaya total untuk pekerja langsung dan tidak langsung
Biaya total untuk pekerja langsung dan tidak langsung
10. Jenis bahan/material yang dibutuhkan dan dimana mendapatkannya
Yang perlu diperhatikan untuk mencari pemasok adalah : jauh-dekat,
tersedia bila dibutuhkan, keragaman ketersediaan dan syarat pembelian
seperti kredit. Selain itu adalah harganya.
11. Berapa banyak bahan langsung yang dibutuhkan dan biaya bahan per
unit produk
12. Berapa besar biaya bahan langsung tahun pertama, kedua, dan ketiga
13. Berapa banyak bahan tidak langsung yang dibutuhkan dan biayanya
untuk operasi tahun pertama, kedua dan ketiga
1. Kriteria evaluasi
2. Tahap ide
Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan
menjadi peluang melalui ide-ide dan akhirnya menjadi pengendali usaha.
Semua tantangan bisa menjadi peluang apabila terdapat inovasi.
3. Tahap konsep
Wirausaha harus mempunyai kemampuan personal untuk berpikir abstrak,
mendiagnosis, manganalisis situasi yang berbeda dan melihat situasi luar.
77
Kewirausahaan
78
Kewirausahaan
79
Kewirausahaan
80
Kewirausahaan
Terlepas dari bentuk mana yang dipilih, kepemimpinan proyek yang kuat dan
adanya kewewenangan formal sangatlah penting. Iklim yang ditumbuhkan
harus member ganjarandan mendorong adanya kreativitas dan inovasi dan
tersedianya sarana untuk melakukan usaha kreatif.
Ada lima metode dalam mempercepat proses produk baru tanpa merugikan
kualitas dalam pelaksanaannya, yaitu :
81
Kewirausahaan
82
Kewirausahaan
83
Kewirausahaan
84
Kewirausahaan
85
Kewirausahaan
1. Bila ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuhilah secepat mungkin
kekurangan tersebut
2. Doronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang memuaskan
3. Mintalah umpan balik (feed-back) dari karyawan tentang upaya perbaikan
pelayanan yang harus diberikan kepada pelanggan
4. Buatlah komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen
5. Hati-hati dalam memilih dan melatih seseorang yang akan berhubungan
dengan pelanggan
6. Kembangkan pelayanan bagi karyawan, sehingga komunikasi betul-betul
mengarah pada pelanggan
7. Berikan insentif kepada karyawan yang betul-betul memberikan pelayanan
istimewa kepada pelanggan
5.6 Produk
Produk memiliki siklus hidup (product life cycle) yang terdiri atas tahap
pengembangan, pengenalan, pertumbuhan penjualan, kematangan, kejenuhan
dan penurunan.
1. Tahap Pengembangan
Ada beberapa alasan mengapa produk gagal :
Produk baru tidak berbeda secara memadai dengan produk yang ada di
pasar
Wirausaha tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang pasar
Perusahaan kurang perencanaan dan kurang gencar dalam
memperkenalkan produk-produk barunya
Wirausaha gagal untuk menyesuaikan strategi produknya ketika ada
perubahan
Perusahaan kekurangan dana yang memadai dan kurang komitmen
terhadap produk baru
2. Tahap Pengenalan
86
Kewirausahaan
87
Kewirausahaan
5.7 Lokasi
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat paling strategi,
menyenangkan, dan efisien. Untuk mencapai sasaran tempat yang baik dapat
dilakukan dnegan jalan :
1. Memperbanyak saluran distribusi, misalkan langsung ke konsumen atau
tidak langsung yaitu melalui para agen
2. Memperluas segmentasi atau cakupannya, misal segmen local, regional,
nasional dan internasional
3. Menata penampilan tempat usaha, misal tata etalase dan posisi produk
4. Menggunakan cara penyampaian barang seefisien mungkin
5. Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang/tempat yang
lain.
5.8 Harga
Harga yang tepat adalah harga yang terjangkau dan paling efisien bagi
konsumen. Wirausaha bisa menciptakan harga yang paling efisien dengan
inovasi dan kreativitasnya. Menetapkan harga yang tepat harus
mempertimbangakn berbagai factor, tidak hanya intuisi atau perasaan, tetapi
juga harus berdasarkan informasi, fakta, dan analisis di lapangan. Factor-faktor
yang harus dipertimbangkan antara lain :
1. Biaya barang dan jasa
2. Permintaan dan penawaran pasar
3. Antisipasi volume penjualan produk dan jasa
4. Harga pesiang
88
Kewirausahaan
5. Kondisi ekonomi
6. Lokasi usaha
7. Fluktuasi musiman
8. Factor psikologi pelanggan
9. Bunga kredit dan bentuk kredit
10. Sensitivitas harga pelanggan
5.9 Promosi
Agar barang dan jasa yang kita produksi dikenal, diketahui, dibutuhkan, dan
diminta konsumen, maka wirausaha harus melakukan usaha-usaha sebagai
berikut :
1. Menginformasikan barang/jasa yang dihasilkan pada konsumen
2. Membujuk konsumen agar mau membeli barang/jasa yang dihasilkan
3. Mempengaruhi konsumen agar tertarik terhadap barang/jasa yang kita
hasilkan
Kegiatan-kegiatan diatas dapat dilakukan dengan periklanan dan promosi.
Oleh karena itu, promosi merupakan cara mengomunikasikan barang dan jasa
yang akan ditawarkan agar konsumen dapat mengenal dan kemudia
membelinya. Sesuai dengan fungsi promosi yaitu menginformasikan (to inform),
membujuk (to persuade), mengingatkan (to remind). Dan mempengaruhi (to
influence), maka melalui promosi barang dan jasa yang dihasilkan akan mudah
dikenal oleh konsumen. Ada beberapa jenis promosi :
1. iklan, misalnya melalui media cetak (majalah, surat kabar) atau elektronik
(radio, TV, Internet, dan lain-lain)
2. promosi penjualan, misalnya melalui pameran dagang, kuis berhadiah,
hiburan dan lain sebagainya
3. wiraniaga, mempromosikan langsung barang itu ke konsumen sasaran
dengan membawa produk contoh
4. pemasaran langsung, langsung menghubungi konsumen
89
Kewirausahaan
5.10 Rangkuman
Perencanaan usaha sebagai langkah awal dalam memulai usaha memiliki dua
fungsi, yaitu pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen dan sebagai alat
untuk mengajukan kebutuhan permodalan.
Selain membuat perencanaan wirausaha juga harus mencari sumber
keuangan. Keuangan itu bisa didapat dari lembaga keungan, perbankan dan
lembaga financial lainnya.
Kunci penting dalam perusahaan adalah pemasaran. Pemasaran merupakan
kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang dan
jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, menentukan tingkat
harga, mempromosikan agar produk dikenal dan mendistribusikan produk ke
tempat konsumen.
90
Kewirausahaan
BAB VI
MEMASUKI DUNIA USAHA
91
Kewirausahaan
Gambar 6.1
Dalam merintis usaha baru terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
yaitu :
92
Kewirausahaan
93
Kewirausahaan
94
Kewirausahaan
bermutu tinggi. Hal ini bisa dicapai apabila bahan baku dari pemasok
berkualitas, tepat waktu dan cukup jumlahnya.
Pelanggan
Pembeli atau pelanggan merupakan lingkungan yang sangat
berpengaruh karena dapat member informasi bagi perusahaan.
Konsumen yang kecewa karena tidak memperoleh manfaat dari
perusahaan.
Karyawan
Karyawan adalah orang pertama yang terlibat dalam perusahaan.
Karyawan akan berusaha bekerja dengan baik bila memperoleh
manfaat dari perusahaan. Semangat kerja yang tinggi, pelayanan
yang baik dan produktivitas yang tinggi akan terjadi apabila mereka
mendapat gaji yang cukup, masa depan yang terjamin dan kenaikan
jenjang kepangkatan yang teratur
Distributor
Distributor merupakan lingkkungan yang sangta penting dalam
perusahaan karena dapat memperlancar penjualan. Distributor yang
kurang mendapat manfaat dari perusahaan akan menghambat
pengiriman sehingga barang akan terlambat datang ke konsumen atau
pasar
b. Lingkungan Makro
Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat
mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, yang meliputi
:
Lingkungan ekonomi
Kekuatan ekonomi regional, local, nasional dan global akan
berpengaruh terhadap peluang usaha. Hasil penjualan dan biaya
perusahaan banyak dipengaruhi oleh lingkunagn ekonomi. Variabel-
95
Kewirausahaan
96
Kewirausahaan
Gambar 6.2
Analisis Dampak Silang
Kecenderungan Ekonomi
Kemajuan Teknologi
97
Kewirausahaan
98
Kewirausahaan
99
Kewirausahaan
100
Kewirausahaan
Tabel 6.1
101
Kewirausahaan
Sampai saat ini, batasan usaha kecil masih berbeda-beda tergantung pada
focus permasalahannya masing-masing. Pada umumnya perusahaan kecil
memiliki cirri-ciri khusus, yaitu manajemen, persyaratan modal, dan
pengoperasian yang bersifat local. Pada usaha kecil, manajer yang
mengoperasikan perusahaan adalah pemilik, majikan, dan investor yang
mengambil berbagai keputusannya secara mandiri. Usaha kecil memiliki
kekuatan yaitu :
102
Kewirausahaan
103
Kewirausahaan
6.7. Rangkuman
Ada tiga cara memasuki usaha baru yaitu :
1. Merintis usaha baru
2. Membeli perusahaan dari orang lain
3. Kerjasama manajemen (franchising)
Masing-masing bentuk tersebut memiliki keuntungan dan kerugian
tersendiri. Untuk merintis usaha baru, beberapa jenis kemampuan harus dimiliki,
antara lain kemampuan teknik, pemasaran, financial dan hubungan. Ada
beberapa unsure yang harus diperhatikan dalam merintis perusahaan baru,
diantaranya :
1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
2. Bentuk usaha dan kepemilikan perusahaan
3. Tempat usaha yang akan dipilih
4. Organisasi usaha yang akan digunakan
5. Jaminan usaha yang akan diperoleh
6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh seperti lingkungan ekonomi,
teknologi, sosiopolitik dan demografi serta gaya hidup.
Dilihat dari profilnya usaha kecil memiliki profil tersendiri sesuai dengan sifat
struktur dan kulturnya, yaitu keterbatasan dalam hal permodalan, manajemen,
teknik operasional, akses pemasaran dan lain-lain.
104
Kewirausahaan
BAB VII
STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
105
Kewirausahaan
jasa yang sudah ada, misalnya mengubah manfaat , nilai dan karakteristik
ekonomi lainnya.
4. Mengubah karakteristik produk, pasar atau industry
106
Kewirausahaan
107
Kewirausahaan
108
Kewirausahaan
3. Ada dua jenis dasar keunggulan bersaing, yaitu biaya rendah dan
diferensiasi. Semua keunggulan bersaing ini berasal dari struktur industry.
Perusahaan yang berhasil dengan stretgi biaya rendah memiliki kemampuan
dalam mendisain produk dan pasar yang lebih efisien dibandingkan pesaing.
Sedangkan diferensiasi adalah kemampuan untuk menghasilkan barang dan
jasa unik serta memiliki nilai lebih (superior value) bagi pembeli dalam
bentuk kualitas produk, sifat-sifat khusus, dan pelayanan lainnya.
4. Kedua jenis dasar keunggulan bersaing di atas menghasilkan tiga strategi
generic (Porter, 1997 : 11-13), yaitu :
a. Biaya rendah. Strategi ini mengandalkan keunggulan biaya yang relative
rendah dalam menghasilkan barang dan jasa. Keunggulan biaya berasal
dari :
Economic scale
Tenkologi milik sendiri
Akses preferensi ke bahan baku
b. Diferensiasi. Strategi ini berasal dari kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa yang unik dalam industrinya dan dalam
semua dimensi umum yang dapat dihargai oleh konsumen. Diferensiasi
dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, antara lain :
Diferensiasi produk
Diferensiasi sistem penyerahan/penyampaian produk
Diferensiasi dalam pendekatan pemasaran
Diferensiasi dalam peralatan dan konstruksi
Diferensiasi dalam citra produk
c. Focus. Strategi focus berusaha mencari keunggulan dalam segmen
sasaran pasar tertentu meskipun tidak memiliki keunggulan bersaing
secara kese;uruhan. Terdapat dua focus yaitu :
Focus biaya, dilaqkukan dengan mengusahakan keunggulan biaya
dalam segmen sasarannya
109
Kewirausahaan
Tabel 7.1
110
Kewirausahaan
perusahaan akan semakin tinggi. Sebagai contoh, pemasok bahan baku akan
mempertinggi kualitas pasokannya karena mendapatkan manfaat perusahaan,
karyawan akan lebih semangat dan tinggi produktivitasnya karena merasa
puas dengan gaji yang diberikan oleh perusahaan, manajer dan pimpinan
perusahaan akan semakin bersemangat karena mendapat keuntungan atau
imbalan hasil dari investasinya
2. Soothsaying
Strategi yang kedua ini berfokus pada sasaran, artinya perusahaan harus
mencari posisi yang tepat bagi rpoduk dan jasa-jasa yang dihasilkan
perusahaan
3. Positioning for speed.
Strategi ketiga adalah strategi dalam memposisikan perusahaan secara cepat
di pasar. Perusahaan harus segera mengkomunikasikan produk yang
dihasilkannya ke pasar agar segera dikenal konsumen
4. Positioning for surprise
Strategi keempat adalah membuat posisi yang mencengangkan melalui
barang dan jasa-jasa baru yang lebih unik dan berbeda serta memberikan
nilai tambah baru sehingga konsumen lebih menyukai barang dan jasa yang
diciptakan perusahaan
5. Shifting the role of the game.
Strategi kelima adalah mengubah pola-pola persaingan perusahan yang
dimainkan sehingga pesaing terganggu dengan pola-pola baru yang berbeda
6. Signaling strategic intent
Strategi keenam adalah mengutamakan perasaan. Kedekatan dengan para
karyawan, relasi, dan konsumen merupakan strategi yang ampuh untuk
meningkatkan kinerja perusahaan
7. Simultaneous and sequential strategic thrusts.
111
Kewirausahaan
7.8 Rangkuman
Dalam manajemen perusahaan modern seperti sekarang ini terjadi
pergeseran strategi, dari strategi perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan
bagi pemegang saham melalui pencarian laba menjadi penciptaan manfaat bagi
pemilik kepentingan (yaitu perorangan atau kelompok yang memiliki
kepentingan dalam kegiatan perusahaan, seperti karyawan, pembeli, masyarakat,
pemasok, pemegang saham, distributor dan pemerintah dan lain-lain)
Perusahaan dapat mencapai keberhasilan bila tiga kondisi terpenuhi :
pertama, tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (seperti
produksi dan pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan posisi terkuat di
pasar. Kedua, tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuaatan
perusahaan, serta diperbarui terus sesuai dengan perubahan peluang dan
ancaman lingkungan eksternal. Ketiga, perusahaan harus memiliki dan
mengeksploitasi kompetensi khusus sebagai pendorong untuk menjalankan
perusahaan.
112
Kewirausahaan
BAB VIII
STUDI KELAYAKAN BISNIS
113
Kewirausahaan
usaha atau melakukan investasi baru, sehingga bisnis yang akan dilakukan
meyakinkan wirausaha itu sendiri maupun pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
2. Investor dan penyandang dana
Bagi investor dan penyandang dana, studi kelayakan usaha penting untuk
memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai janminan
atas modal yang ditanamkan atau dipinjamkan, apakah investasi yang
dilakukannya memberikan jaminan atas modal yang ditanamkan atau
dipinjamkan, apakah investasi yang dilakukannya memberikan jaminan
pengembalian investasi yang memadai atau tidak. Oleh investor, studi
kelayakan sering digunakan sebagai bahan pertimbangan layak atau tidaknya
investasi dilakukan.
3. Masyarakat dan pemerintah
Bagi masyarakat, studi kalyakan usaha sangat diperlukan terutama sebagai
bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat
bagi masyarakat sekitarnya atau sebaliknya justru merugikan
114
Kewirausahaan
langgeng, atau apakah visi dan misi bisnis yang akan dikembangkan tersebut
benar-benar menjadi kenyataan atau tidak, semuanya dirumuskan dalam
bentuk tujuan
3. Tahap Analisis
Tahap analisis, yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu
keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tudak. Tahapan ini
dilakukan seperti prosedur proses penelitian ilmiah lainnya, yaitu dimulai
dengan mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan menarik
kesimpulan. Kesimpulan dalam studi kelayakan bisnis hanya dua, yaitu
dilaksanakan atau tidak dilaksanakan.
Adapun aspek-aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap
analisis tersebut meliputi :
a. Aspek pasar, mencakup produk yang akan dipasarkan, peluang,
permintaan dan penawaran, harga, segmentasi, pasar sasaran, ukuran,
perkembangan dan struktur pasar serta strategi pesaing
b. Aspek teknik produksi/operasi, meliputi lokasi, gedung bangunan, mesin
dan peralatan, bahan baku dan bahan penolong, tenaga kerja, metode
produksi, lokasi dan tata letak pabrik atau tempat usaha
c. Aspek manajemen, meliputi organisasi, aspek pengelolaan, tenaga kerja,
kepemilikan, yuridis, lingkungan dan sebagainya
d. Aspek financial/keuangan meliputi sumber dana dan penggunaannya,
proyeksi biaya, pendapatan, keuntungan dan arus kas
4. Tahp Keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnay meyakinkan, maka
langkah berikutnya adalah tahap pengambilan keputusan apakah bisnis
tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
115
Kewirausahaan
Gambar 8.1
Proses Studi Kelayakan Bisnis
Gagasan Usaha
Analisis/Evaluasi
1. Pasar
2. Produksi/operasi
3. Manajemen
4. Keuangan
5. ekonomi
Keputusan
116
Kewirausahaan
b. Segmentasi pasar
Pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misalnya beradasarkan
geografi, demografi, dan social budaya. Jika segmentasi pasar
teridentifikasi, maka pasar sasaran akan dapat terwujud dan tercapai
c. Target
Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih.
d. Nilai tambah
Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada setiap
rantai pemasaran, mulai dari pemasok, agen, hingga konsumen akhir.
Niali tambah barang dan jasa biasanya diukur dengan harga, misalnya
berapa harga dari pabrik pemasok, harga setelah di agen dan harga
setelah dikonsumen. Dengan mengetahui nilai tambah setiap rantai
pemasaran, maka nilai tambah bisnis akan dapat diketahui tinggi atau
rendah
e. Masa hidup produk
Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan lama atau
tidak. Apakah ukuran lama masa produk lebih dari waktu yang
dibutuhkan untuk menghasilkan laba sampai modal kembali atau tidak.
f. Struktur pasar
Harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan termasuk
pasar persaingan tidak sempurna atau pasar persaingan sempurna
g. Persaingan dan strategi pesaing
Jika persaingan tinggi, bebrarti peluang pasar rendah. Wirausaha harus
membandingkan keunggulan pesaing dilihat dari strategi produk, harga,
jaringan distribusi, promosi dan tingkat penggunaan teknologinya.
h. Ukuran pasar
Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan. Jika volume
penjualan tinggi, berarti pasar potensial
117
Kewirausahaan
i. Pertumbuhan pasar
Pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari pertumbuhan volume penjualan.
Jika pertumbuhan pasar tinggi lebih dari 20 persen, berarti potensi pasar
tinggi
j. Laba kotor
Perkiraan margin laba kotor lebih dari 20 persen, berarti pasar potensial
k. Pangsa pasar
Jika pangsa pasar menurut proyeksi meningkat, bahkan setelah lima
tahun mencapai 40 persen, berarti bisnis yang akan dilakukan atau
dikembangkan memiliki pangsa pasar tinggi
2. Analisis Aspek Produksi
a. lokasi operasi
b. volume operasi
e. tenaga kerja
f. tata letak
118
Kewirausahaan
d. karyawan
karyawan harus disesuaikan dengan jumlah dan kualifikasi yang
diperlukan
4. Analisis Aspek Keuangan
a. Kebutuhan dana
Yaitu kebutuhan dana untuk operasional perusahaan
b. Sumber dana
Ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu sumber dana internal
(misalnya modal disetor dan laba ditahan) dan modal eksternal (misalnya
penerbitan obligasi dan pinjaman
c. Proyeksi neraca
Sangat penting untuk mengetahu kekayaan perusahaan serta kondisi
keuangan lainnya
d. Proyeksi laba rugi
Proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan laba
atau rugi di masa yang akan datang
e. Proyeksi arus kas
Ada tiga jenis arus kas, yaitu :
Arus kas masuk, merupakan penerimaan berupa hasil penjualan atau
penadapatn
Arus kas kelaur, merupakan biaya-biaya termasuk pembayaran bunga
dan pajak
Arus kas masuk bersih, merupakan selisih dari arus kas masuk dan
arus kas keluar ditambah penyusutan dengan perhitungan bunga
setelah pajak
119
Kewirausahaan
Tabel 8.1
Proyeksi Arus Kas
Rumusnya :
Arus kas masuk bersih = laba setelah pajak +penyusutan + (1- tariff pajak) bunga
120
Kewirausahaan
Nilai Investasi
Periode pembayaran kembali = x 1 tahun
Kas masuk bersih
= TR – TC > atau
TR Bt
= = >0
TC (Co + Ct)
Dimana,
= laba
TR = Bt (benefit), penerimaan total tahunan yang merupakan manfaat
ekonomis sautu proyek atau disebut juga arus kas per tahun pada
periode t
TC = Co + Ct = Io, biaya tahunan yang dikeluarkan, disebut sebagai
investasi awal pada periode t
Co = biaya tetap awal
Ct = Biaya Variabel
121
Kewirausahaan
Bt Ct
NPV (i) = ( 1 + i) - (Co + (1 + i) atau
122
Kewirausahaan
123
Kewirausahaan
BAB IV KESIMPULAN
LAMPIRAN
124
Kewirausahaan
8.7. Rangkuman
Studi kelayakan nusaha merupakan penilaian tentang layak atau tidaknya suatu
usaha dilaksanakan dan member keuntungan secara terus menerus. Ada tiga
kegunaan studi kelayakan, yaitu :
1. Untuk merintis usaha baru
2. Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada
3. Untuk memilih jenis usaha yang paling menguntungkan
Oleh sebab itu, studi kelaykan sangat penting bukan saja bagi para investor dan
wirausaha tetapi juga bagi pemerintah dan masyarakat umum. Ada beberapa
tahap studi kelayakan bisnis, yaitu :
125
Kewirausahaan
Tindak lanjut dari studi kelayakan bisnis adalah membuat proposal usaha, baik
untuk kepentingan perizinan maupun untuk kepentingan usulan dana. Ada
beberapa aspek yang harus dimuat dalam proposal usaha, diantaranya
pendahuluan, organisasi/manajemen, pemasaran, operasi usaha dan aspek
keuangan.
Disamping membuat studi kelayakan bisnis, yang tidak kalah pentingnya adalah
membaut perencanaan usaha, yang meliputi :
126
Kewirausahaan
BAB IX
127
Kewirausahaan
4. Pemerintah
Peraturan dan undang-undang dari pemerintah sangat berpengaruh terhadap
iklim usaha. Undang-undang monopoli, hak paten, hak cipta dan peraturan
yang melindungi dan mengatur jalannya usaha sangat besar pengaruhnya
terhadap dunia usaha.
5. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan seperti bank, selain berfungsi sebagai jantung
perekonomian juga berfungsi sebagai lembaga yang dapat menyediakan dana
perusahaan. Neraca perbankan yang kurang likuid dapat mempengaruhi
neraca perusahaan yang tidak likuid. Sebaliknya, neraca perusahaan yang
kurang likuid dapat mempengaruhi keputusan bank dalam menyediakan dana
bagi perusahaan.
6. Investor
Investor sebagai penanam modal dapat mempengaruhi perusahaan melalui
serangkaian persyaratan yang diajukannya. Persyaratan tersebut akan
mengikat dan sangat besar pengaruhnya dalam pengambilan keputusan.
7. Masyarakat Umum
Harga dan kualitas barang serta pelayanan perusahaan kepada masyarakat
yang kurang memuaskan akan menciptakan citra perusahaan yang kurang
baik. Ini berarti loyalitas masyarakat sebagai bagian dari pemilik
kepentingan terhadap perusahaan menjadi rendah sebagai akibat rendahnya
kepuasan yang mereka terima dari perusahaan.
8. Pelanggan
Pelanggan yang membeli produk secara langsung dapat mempengaruhi
keputusan bisnis. Barang dan jasa yang akan dihasilkan, jumlah dan
teknologi yang diperlukan sangat ditentukan oleh pelanggan dan
mempengaruhi keputusan-keputusan bisnis.
128
Kewirausahaan
Gambar 9.1
Pemilik Kepentingan
PpPpP
Pelanggan
Karyawan Investor
PERUSAHAAN
Kreditor Pemasok
Pemerintah Masyarakat
129
Kewirausahaan
130
Kewirausahaan
131
Kewirausahaan
132
Kewirausahaan
g. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etika diawali dari
atasan. Atasan harus member contoh dan menaruh kepercayaan kepada
bawahannya
h. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah. Komunikasi
dua arah sangat penting, yaitu untuk menginformasikan barang dan jasa
yang kita hasilkan dan menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan
133
Kewirausahaan
134
Kewirausahaan
135
Kewirausahaan
136
Kewirausahaan
9.7 Rangkuman
Etika Bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan
nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan
da memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi. Etika, pada dasarnya adalah
suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang
tidak benar.
Etika harus dikembangkan oleh perusahaan dengan memperhatikan
pemilik kepentingan. Ada dua jenis pemilik kepentingan yang mempengaruhi
keputusan perusahaan, yaitu pemilik kepentingan internal dan eksternal.
Beberapa kelompok pemilik kepentingan diantaranya adalah para
pengusaha/mitra usaha, pemasok bahan baku, organisasi pekerja, pemerintah,
bank, investor, masyarakat umum, pelanggan, dan konsumen. Disamping itu,
ada pula beberapa pemilik kepentingan kunci, seperti manajer, direktur, dan
kelompok khusus lainnya. Loyalotas para pemilik kepentingan tersebut sangat
bergantung pada kepuasan mereka.
137
Kewirausahaan
1. Menciptakan kepercayaan
2. Mengembangkan kode etik
3. Menjalankan kode etik secara adil dan kosnsiten
4. Melindungi hak-hak perorangan
5. Mengadakan pelatihan etika
6. Melakukan audit etika secara periodic
7. Mempertahankan standar etika yang tinggi
8. Menghindari etika tercela
9. Menciptakan budaya komunikasi dua arah
10. Melibatkan karyawan dalam mempertahankan etika
138
Kewirausahaan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Sanusi. 1974. Menelaah Potensi Perguruan Tinggi untuk Membina Program
Kewirausahaa dan Mengantar Pewirausaha Muda, Makalah Seminar. Bandung :
Kopma-IKIP
Dun Steinhoff, John F. Burgess. 1993. Small Business Management Fundamentals 6th
ed. New York : McGrawhill Inc.
Dun & Broadstreet dan Business Credit, Inc. 1989. The Challenges of Managing a
Small Business Department. Winconsin : Murray Hill
Ebert J. Ronald, Ricky W. Griffin. 2000. Business Essentials. New Jersey : Prentice
Hall. Inc
…….1993. The Strategic Plan and Business Plan. New York : Prentice Hall
139
Kewirausahaan
Kuriloff, Arthur H., John M. Memphil, Jr. Douglas Cloud. 1993. Starting and Managing
the Small Business 3rd ed. New York : McGraw Hill.
Kaplan, Paul F., Cynthia Hsien Huang. 1973. Orientasi Berprestasi Wiraswasta Industri
Kecil di Filipina. Filipina : Universitas Cincinati
Lambing Peggy, Charles R. Kuehl. 2000. Entrepreneurship. New Jersey : [rentice Hall,
Inc
Meredith G., Geoffrey. 1996. Kewirausahaan : Teori dan Praktik, Jakarta : Pustaka
Binaman Presindo
Marzuki, Usman. 1997. Kewirausahaan dalam Birokrasi Salah Satu Langkah Antisipatif
Menghadapi Globalisasi. Makalah Seminar. Jatinangor : IKOPIN
Mahoney, J.T, JR. Pandian. 1992. The Resource Based View Within Conversation of
Strategic Management. Strategic Management Journal
140
Kewirausahaan
Winardi. 1998. Benchmarking sebagai Salah Satu Alat Manajemen Modern dalam
Rangka Menghadapi Persaingan Internasional. Bandung : STMB
141