PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh :
EDI PURWANTO
NIM . 161020550229
FAKULTAS MANAJEMEN
PROGAM STUDI MANAJEMEN EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULAMG
2020
Jl.surya kencana No.1 pamulang-kota-Tangerang Selatan
Tlep: (+6221)7412566/Website:www.unpam.ac.id
MOTTO
“Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk
merubah dunia”
(Nelson Mandela)
“Aku ini tergantung prasangka hambaKu, bila hambaKu berprasangka Aku ini
baik maka baiklah Aku, bila hambaKu berprasangka Aku ini buruk maka
buruklah Aku padamu”
(Hadist Qudsi)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
karena atas segala Rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
proposal yang berjudul “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN,FASILITAS
DAN KEPERCAYAAN KEPUASAN KONSUMEN PADA LABORATORIUM
KLINIK BIO MEDIKA JAKARTA CABANG GANDARIA ”.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak dalam
penyempurnaan agar dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Jika dilihat dari data jumlah pasien di Laboratorium Klinik Bio medika
cabang gandaria 2018-2019, terjadi penurunan jumlah pasien dari tahun 2018
sebesar 15653 orang turun menjadi orang pada tahun 14915 2019.
Pada tahun yang sama juga terdapat peningkatan jumlah keluhan konsumen pada
tahun 2018 sebesar 163 keluhan meningkat menjadi 213 keluhan pada tahun 2019.
Berdasarkan beberapa hal yang telah dikemukakan dalam latar belakang tersebut
diatas, maka dilakukan penelitian mengenai “ Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Fasilitas, dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan Konsumen pada
Laboratorium Klinik Bio medika Cabang Gandaria”
Sebagai bahan referensi dan informasi bagi peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian lebih lanjut terutama yang berhubungan dengan kepuasan
konsumen.
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab ini berisi tentang landasan teori yang mengemukakan telaah teori, penelitian
sebelumnya, kerangka konseptual dan hipotesis penelitian.
Bab ini menguraikan jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, waktu dan
lokasi penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, teknik pengambilan
sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrument, dan
teknik analisis data.
Bab ini berisi tentang analisis data berdasarkan teori-teori dan teknik-teknik
analisis yang dilakukan pada saat penelitian
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan saran yang
mungkin dapat dipergunakan dalam pengembangan perusahaan serta keterbatasan
dari hasil penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Philip Kotler (2017) menyatakan bahwa pelayanan atau jasa memiliki empat
karakteristik utama yaitu:
a. Intangibelity, tidak dapat dilhat dirasa dan dicium, didengar atau diraba
sebelum dibeli atau dikonsumsi. Dengan demikian orang tidak dapat menilai
kualitas jasa sebelum dia merasakan/mengkonsumsinya sendiri. Dalam hal ini
pemasar jasa menghadapi tatangan untuk memberikan bukti-bukti fisik dan
perbandingan pada penawaran absktraknya. Interaksi antara penyedia jasa dan
konsumen efektifitas individu yang menyampaikan jasa merupakan unsur
penting. Dengan demikian kunci keberhasilan bisnis jasa ada pada proses
rekruitmen, kompensasi, pelatihan, dan pengembangan karyawan.
b. Inseparability,barang biasanya di produksi, kemudian dijual, laku dikonsumsi.
Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan
dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi antara penyedia jasa dan konsumen
merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa.
c. Variability, jasa sangat variabel, banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis
tergantung pada siapa, kapan dan diamana jasa tersebut dihasilkan. Dalam hal
ini penyedia jasa dapat melakukan tiga tahap dalam pengendalian kualitasnya:
1) melakukan investasi, seleksi dan pelatihan personil yang baik.
2) melakukan standardisasi proses pelaksanaan jasa.
3) memantau kepuasan konsumen melalui sistem saran dan kebutuhan,
survey konsumen sehingga pelayanan yang kurang baik dapat dideteksi
dan dikoreksi.
d. Perishability, jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan. Kamar hotel yang tidak dihuni, kursi kereta api yang kosong akan
berlalu/hilang begitu saja karena tidak dapat disimpan dan digunakan diwaktu
lain.
Kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan juga tidak selalu prima,
hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat menyebabkan
uruknya kualitas pelayanan. Menurut Tjiptono (2017) beberapa hal yang dapat
menyebabkan buruknya kualitas pelayanan contohnya seperti tidak terampilnya
karyawan dalam melayani konsumen, umumnya karyawan yang melayani atau
berinteraksi langsung dengan konsumen memiliki tingkat pendidikan dan upah
yang paling rendah dalam sebuah perusahaan dikarenakan intensitas tenaga kerja
yang tinggi, memperlakukan semua pelanggan dengan cara yang sama, pesan
komunikasi penyedia layanan yang tidak dipahami pelanggan, maupun tidak bisa
selalu menyajikan informasi terbaru. Dari beberapa contoh tersebut dapat
berdampak negatif terhadap persepi kualitas di mata konsumen. Setiap perusahaan
harus mampu memahami dan mengantisipasi beberapa faktor potensial yang bisa
menyebaban buruknya kualitas pelayanan.
Dalam penelitian kali ini kualitas pelayanan yang di makusd merujuk pada
kualitas pelayanan kesehatan. Menurut pendapat Tjiptono (2014) kualitas
pelayanan kesehatan adalah salah satu bentuk kualitas jasa yang sukar untuk
didefinisikan, dijabarkan dan diukur bila dibandingkan dengan mutu barang.
2.1.2 Fasilitas
Menurut Youti (2017) fasilitas adalah segala sesuatu baik benda maupun
jasa yang menyertai pelayanan yang diberikan oleh perusahaan baik perusahaan
jasa, dagang maupun perusahaan industri. Fasilitas dapat juga diartikan sebagai
sarana dan prasarana yang tersedia di lingkungan maupun di dalam kantor
perusahaan, dimaksudkan untuk memberikan pelayanan maksimal agar konsumen
atau pelanggan merasakan nyaman dan puas.
Unsur fasilitas
Pelanggan yang menggunakan suatu produk berupa jasa daripenyedia jasa
dapat pula menggunakan berbagai fasilitas fisik sepertigedung dan ruangan
tunggu, dan ketersediaan tempat parkir selamaproses pemerolehan jasa dilakukan
oleh penyedia jasa.Unsur–unsur yang perlu dipertimbangkan dalam penyediaan
fasilitas dalamusaha jasa(Tjiptono, 2016-48),yaitu:
1). Pertimbangan atauperencanaan spesial. Aspek–aspek sepertiproporsi, tekstur,
warna dan lain–lain dipertimbangkan,dikombinasikan dan dikembangkan untuk
memancing responintelektual maupun emosional dari pemakai atau orang
yangmelihatnya.
2). Perencanaan ruang. Unsur ini mencakup perencanaan interior danarsitektur,
seperti penempatan perabotan dan perlengkapannya dalamruangan, desain aliran
sirkulasi, dan lain–lain. Seperti penempatanruang tunggu perlu diperhatikan selain
daya tampungnya,juga perludiperhatikan penempatan perabotan atau
perlengkapan tambahannya.
3). Perlengkapan atau perabotan. Perlengkapan atauperabotanberfungsi sebagai
sarana yang memberikan kenyamanan, sebagaipajangan atau sebagai infrastruktur
pendukung bagi penggunaanbarang para pelanggan. Yang dimaksud dengan
perlengkapan dalampenelitian ini seperti: ketersediaan listrik, meja atau
kursi,internethot spot area,lukisan atau bacaan, peralatan tulis dan lain-lain.
4). Tata cahaya dan warna. Tata cahaya yang dimaksud adalahadalah warna jenis
pewarnaan ruangan dan pengaturan pencahayaansesuai sifat aktivitas yang
dilakukan dalam ruangan serta suasanayang diinginkan. Warna dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkanefisiensi, menimbulkan kesan rileks, serta
mengurangitingkatkecelakaan. Warna yang dipergunakan untuk interior fasilitas
jasaperlu dikaitkan dengan efek emosional dari warna yang dipilih.
5). Pesan–pesan yang disampaikan secara grafis. Aspek penting dansaling terkait
dalam unsur ini adalah penampilan visual. Seperti foto,gambar berwarna, poster,
petunjuk peringatan atau papan informasi(yang ditempatkan pada lokasi/tempat
untuk konsumen).6). Unsur pendukung. Keberadaan fasilitas utama tidak akan
lengkaptanpa adanya fasilitas pendukung lainnya,seperti: tempat
ibadah,toilet,tempat parkir, tempat lokasi makan dan minum,mendengarkan musik
atau menonton televisi, internet area yang luasyang selalu diperhatikan tingkat
keamanannya.
2.1.3 Kepecayaan
1. Pengalaman (Experienced)
2. Kualitas kerja
Kualitas kerja adalah proses dan hasil kerja perusahaan yang dapat dinilai oleh
sebagian pelanggan atau masyarakat. Kualitas kerja yang tidak terbatas akan
menghasilkan kepercayaaan yang berkualitas.
3. Kecerdasan
2) Reliabilitas berarti sesuatu yang bersifat reliable atau dapat dihandalkan. Ini
bearti berhubungan dengan kualitas individu/organisasi. Reliabilitas harus
dilakukan dengan tindakan, “saya dapat memercayai apa yang akan
dilakukannya ....”. bentuk lain yang berhubungan adalah predictability dan
familiarity
3)Intimacy berarti Kata yang berhubungan adalah integritas yang berarti karyawan
memiliki kualitas sebagai karyawan yang memiliki prinsip moral yang kuat.
Integritas menunjukkan adanya internal consistency, ada kesesuaian antara apa
yang dikatakan dan dilakukan, ada konsistensi antara pikiran dan tindakan. Selain
itu integritas menunjukkan adanya ketulusan Sedangkan menurut Wiedenfels
yang dikutip oleh Restika Firdayanti bahwa kepercayaan ada ketika konsumen
memiliki keyakinan terhadap integritas, benovelence, competency dan
predictability. Dijelaskan lebih rinci sebagai berikut: (1) Integritas adalah
kejujuran dan kemampuan menepati janji dari pihak yang dipercaya (penjual).
Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam
menjalankan bisnisnya. Integrity dapat dilihat dari sudut kewajaran (fairness),
pemenuhan (fulfillment), kesetiaan (loyalty), keterus-terangan (honesty),
keterkaitan (dependability), dan kehandalan (reliability). (2) Benevolence
(kebaikan hati) adalah perhatian dan motivasi untuk bertindak sesuai dengan
kepentingan konsumen oleh penyedia barang. Kebaikan hati merupakan kemauan
penjual dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara dirinya
dengan konsumen. Penjual bukan semata-mata menjual profit maksimum semata,
melainkan juga memiliki perhatian yang besar dalam mewujudkan kepuasan
konsumen. Benevolence meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan daya terima.
(3) Competency adalah kemampuan penjual untuk melaksanakan kebutuhan dari
konsumen. Dalam hal ini, bagaimana penjual mampu menyediakan, melayani,
sampai mengamankan transaksi dari gangguan pihak lain. Artinya bahwa
konsumen memperoleh jaminan kepuasan dan keamanan dari penjual dalam
melakukan transaksi. Competency meliputi pengalaman, pengesahan institusional,
dan kemampuan dalam ilmu pengetahuan. (4) Predictability adalah konsistensi
perilaku oleh penjual. Kemampuan penjual untuk memberikan kepastian akan
barang yang dijual, sehingga konsumen dapat mengantisipasi dan memprediksi
tentang kinerja penjual. Predictability meliputi citra diri dari penjual, risiko atau
akibat yang mampu diprediksi dan konsistensi.
Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para
konsumen yang merasa puas. terciptanya kepuasaan konsumen dapat memberikan
beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan konsumen yang
menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang, dan
terciptanya loyalitas konsumen dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke
mulut (word-of-mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 2007).
2. Ghost Shopping
b. Derived dissatisfaction
Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama, yakni besarnya harapan
pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang mereka rasakan.
c. Problem anlysis
d. Importance-performance Analysis
1. Kompetensi teknik dokter dan atau profesi layanan kesehatan lain yang
2. Keluaran dari penyakit atau bagaimana perubahan yang dirasakan oleh pasien
sebagai hasil dari layanan kesehatan.
2. Persepsi tentang perhatian dan kepedulian dokter dan atau profesi layanan
kesehatan lain.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Delia Halim. (2016) tentang Analisis
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen Restoran Mirimar Medan,
menyatakan bahwa kualitas pelayanan memiliki hubungan yang positif dan
signifikan terhadap kepuasan konsumen.Dari uraian diatas dapat ditarik sebuah
hipotesis, yaitu :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nilai Adjusted R
square sebesar
0,508 yang
menunjukkan
bahwa 50,8
persen variasi
kepuasan pasien
dapat dijelaskan
oleh ketiga
variabel
independen dalam
penelitian ini.
Sedangkan
sisanya sebesar
49,2 persen
dijelaskan oleh
variabel lain yang
tidak diteliti
dalampenelitian
ini.
Sunariyah, Pengaruh Tingkat Variabel Hasil Penelitian
(2015) Kualitas Pelayanan bebasnya adalah Menyatakan
dan Kepercayaan kualitas bahwa Kualitas
terhadap Kepuasan pelayana, Pelayanan Dan
Konsumen kepercayaan Kepercayaan
pengguna jasa berpengaruh
laboratorium positif tehadap
Biologi UNDIP kepuasan
konsumen
pengguna jasa
laboratorium
biologi undip
Delia Halim. Analisis Faktor- Variabel Hasil penelitian
(2016) faktor yang bebasnya adalah menunjukan
mempengaruhi kualitas, bahwa faktor
kepuasan konsumen pelayanan, kualitas produk,
Restoran Mirimar harga. Variabel pelayanan, dan
Medan terikatnya adalah harga
kepuasan berpengaruh
konsumen. positif dan
signifikan
terhadap kepuasan
konsumen.
Panca Pengaruh Variabel Hasil Penelitian
Winahyuning Kepercayaan dan bebasnya adalah Menunjukan
sih (2016) Kualitas Pelayana kepercayaan dan bahwa
Terhadap Kepuasan Kualitas Kepercayaan dan
Konsumen Pada Pelayanan Kualitas
Hotel Griptha Pelayanan
Kudus memiliki
pengaruh yang
positif san
signifikan
terhadap
Kepuasan
Konsumen
Puji Pengaruh Fasilitas Variabel Hasil Penelitian
Wahyuningrum dan Kualitas babasnya adalah Menunjukan
(2015) Terhadap Kepuasan Fasilitas dan Bahwa Variabel
Pasien pada Rumah Kualitas Fasilitas dan
Sakit Umum Daerah Pelayanan Kualitas
(RSUD) Ungaran. Variabel Pelayanan
terikatnya adalah Memiliki
Kepuasan Pasien hubungan yang
positif dan
signifikan
terhadap kepuasan
pasien
Gambar 2.1
Kualitas
Pelayanan (X1)
H1
Kepuasan
Konsumen (Y)
Fasilitas (X2)
H2
Kepercayaan
(X3)
H3
H4
2.4 Hipotesis
METODE PENELITIAN
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
Data primer adalah sumber data yang paling utama. Data yang
dikumpulkan secara langsung selama dalam penelitian berjalan yaitu
informasi tentang kepercayaan, kualitas pelayanan, fasilitas dan minat
konsumen yang meliputi rekomendasi positif terhadap orang lain
Data sekunder adalah sumber data yang kedua selain dari data primer.
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan dari
penelitian-penelitian sebelumnya, buku-buku jurnal, atau data dari
instansi terkait yaitu data tentang pengunjung dan segala fasilitas Bio
Medika Gandaria.
No Tanggapan Skor
2 Setuju (S) 4
a.) Kuesioner
Yaitu proses untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
melalui daftar pertanyaan yang diajukan kepada semua responden.
b.) Observasi
Yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara melakukan pengamatan langsung terhadap responden melalui
tanya jawab. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai
ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Tabel 3.2
c. Ruang Memperhatikan 14
Pasien yang kelembaban suhu
Nyaman ruangan
d. Lobi yang Memiliki UGD yang 15
nyaman nyaman
e. Tempat - Menyediakan 16
Parkir tempat parkir luas
f. Keamanan Bio Medika Cabang 17
Gandaria
menyediakan security
24 jam
g. Kebersihan - Fasilitas Ruangan 18
dan Keamanan yang bersih dan
Ruangan nyaman
3 Kepercayaan (X2) a. Kepercayaan - sudah teruji 19
(Ujang Sumarwan, terhadap keahlihan dokter
2011) Ketaatan Bio berserta jajaranya
Medika
b. -Bio Medika Cabang 20,21
Kepercayaan Gandaria memiliki
terhadap reputasi yang baik
Repurtasi - Kejujuran
Karyawan
c. Kepercayaan -Pelayanan yang 22,23
Terhadap konsisten
Pelayanan - Mengutamakan
Kepentingan
konsumen
d.Keamanan -Proses Pemesanan 24,25
Layanan yang disediakan
melalui Website
aman
- Memberikan
Pelayanan Sesuai
Prosedur
4. Kepuasan a.Kepuasan - kecepatan dalam 26,27,28
Konsumen (Y) terhadap akses menyelesaikan
Pohan (2007:144- layanan pekerjaan
154) administrasi klinik
- penggunaan system
informasi
-Tersedianya Website
dan informasi yang
terbaru setiap harinya
c.Kepuasan -Banyaknya 30
terhadap Himbauan Prosedur
proses layanan tentang pentingnya
kesehatan kesehatan
31,32
d.Kepuasan -fasilitas yang
terhadap memadai dan terus
sistem layanan bekembang
kesehatan - Prosedur yang
terarah sehingga tidak
ada pasien yang
menggu jadwal
dokter
2. Uji korelasi
Uji korelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat, dengan rumus teknik korelasi peasrson
product moment :
Y = a + Bx
Dimana :
Y = Variabel Dependen
X = Variabel Independen
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
Analisis regresi linier berganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai
pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk
membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara
dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat. Pengumpulan data
adalah cara yang digunakan dalam mengolah data yang diperoleh sehingga
didapatkan suatu analisis atau hasil uji. Selanjutnya, analisis inferensial yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan alasan
sebagai berikut:
a. Bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
Keterangan:
Y : Kepuasan Konsumen
a : konstanta
X1 : Kualitas Pelayanan
X2 : Fasilitas
X3 : Kepercayaan
e : Error
6. Uji Hipotesis
Fh = R2 ( n−m−1 )
m . ( 1−¿ R2)
Keterangan :
n : jumlah sampel
hipotesis adalah :
Uji t, yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui atau pengaruh dari
masingmasing variabel secara parsial (independent) atau individu atau
secara terpisah terhadap variabel terikat (dependent). Kaidah pengujiannya:
r 1 √ n−2
t hitung=
√ 1−r 12
a. Apabila t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima, berarti ada
pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
b. Apabila t-hitung ≤ t-tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak, berarti tidak ada
pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat