0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayahnya kami dapat menelaah jurnal ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan di dalam nya.
Kami sangat berharap telaah jurnal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga penyadari sepenuhnya bahwa di dalam tulisan ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,kami berharap adanya kritik,saran dan
usulan demi perbaikan tulisan yang telah kami buat. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun. Semoga telaaah jurnal sederhana ini dapat di pahami bagi siapa
pun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah di susun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari anda demi perbaikan tulisan ini di waktu yang akan datang.
Vina Aprilianti
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................................................. 4
A. Judul ..................................................................................................................................... 5
B. Peneliti ................................................................................................................................. 5
D. Tujuan .................................................................................................................................. 5
J. Ruang Lingkup..................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 10
B. Saran .................................................................................................................................. 10
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kulit akibat kerja adalah penyakit akibat kerja adalah hal yang paling
umum. Menurut laporan Kesehatan dan Keselamatan Eksekutif (HSE), ada sekitar
16.000 kasus setiap tahun di Inggris .Pada tahun 2010, kira-kira, sudah ada 850.000
kasus dermatitis yang berhubungan dengan pekerjaan di kalangan pekerja di Amerika
Serikat. Dermatitis kontak akibat kerja (OCD) menyumbang 70 - 90% dari semua
penyakit kulit akibat kerja, yang memburuk kapasitas fungsional dan kualitas hidup.
dimana peradangan kulit disebabkan oleh paparan zat di tempat kerja.
3
B. Rumusan Masalah
Bagaimana prevalensi dan faktor risiko dermatitis kontak pada petugas kesehatan,
di kota Gondar, Baratlaut Ethiopia, 2018.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki prevalensi dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian kontak kerja terkait dermatitis di kalangan pekerja kesehatan
kota Gondar, Barat laut Ethiopia.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui prevalensi kejadian dermatitis kontak kerja di kalangan pekerja
kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia, tahun 2018.
b) Mengetahui faktor-faktor kejadian dermatitis kontak kerja di kalangan pekerja
kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia, tahun 2018.
c) Mengetahui hubungan karakteristik sosio-demografis dengan kejadian dermatitis
kontak kerja di kalangan pekerja kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia,
tahun 2018.
d) Mengetahhui hubungan shift kerja dengan kejadian dermatitis kontak kerja di
kalangan pekerja kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia, tahun 2018.
e) Mengetahui hubungan pelatihan isu-isu kesehatan dan keselamatan kerja dengan
kejadian dermatitis kontak kerja di kalangan pekerja kesehatan kota Gondar,
Barat laut Ethiopia, tahun 2018.
f) Mengetahui hubungan penggunaan sarung tangan dengan kejadian dermatitis
kontak kerja di kalangan pekerja kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia,
tahun 2018.
g) Mengetahui hubungan penggunaan APD dengan kejadian dermatitis kontak kerja
di kalangan pekerja kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia, tahun 2018.
h) Mengetahui hubungan mencuci tangan dengan kejadian dermatitis kontak kerja di
kalangan pekerja kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia, tahun 2018.
4
BAB II
TELAAH JURNAL
A. Judul
Self report occupational related contact dermatitis: Prevalence and risk factors
among healthcare workers in Gondar town, Northwest Ethiopia, 2018
Dermatitis kontak terkait pekerjaan yang dilaporkan: Prevalensi dan faktor risiko
pada petugas kesehatan, di kota Gondar, Barat laut Ethiopia, 2018
B. Peneliti
Tesfaye Hambisa Mekonnen, Dawit Getachew Yenealem, Beyene Mindaye Tolosa
C. Abstrak Jurnal
Penyakit kulit akibat kerja adalah penyakit akibat kerja yang paling umum kedua
dan bertanggung jawab untuk sekitar 25% dari semua hari kerja yang hilang. dermatitis
kontak kerja (OCD) terdiri 70 - 90% dari semua penyakit kulit akibat kerja. Di Ethiopia,
informasi tentang prevalensi dan faktor-faktor yang menentukan perkembangan
dermatitis kontak tidak diakui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki
prevalensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kontak kerja terkait dermatitis
kalangan pekerja kesehatan di kota Gondar, Barat laut Ethiopia.
D. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi dan faktor-faktor
yang mempengaruhi kejadian kontak kerja terkait dermatitis di kalangan pekerja
kesehatan kota Gondar, Barat Laut Ethiopia.
E. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kalangan pekerja kesehatan di kota Gondar, Barat laut
Ethiopia. Kota Gondar terletak 748 km ke arah barat laut Addis Ababa, ibukota Ethiopia.
Ada dua rumah sakit (publik dan swasta) di kota mempekerjakan pekerja kesehatan lebih
dari 700. Penelitian ini mengambil dua rumah sakit purposif untuk mencapai ukuran
sampel yang dibutuhkan.
F. Waktu Penelitian
Maret-April 2018
5
G. Populasi Penelitian
Semua petugas kesehatan yang bekerja di rumah sakit di kota Gondar adalah
populasi sumber kami. 422 peserta dilibatkan dalam penelitian ini.
I. Kata Kunci
Occupational related contact dermatitis, Healthcare workers, Self-report, Ethiopia
J. Ruang Lingkup
Penelitian yang di lakukan pada bulan Maret sampai April 2018 ini bertujuan untuk
mengetahui prevalensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kontak kerja
terkait dermatitis di kalangan pekerja kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia.
Penelitian ini dilakukan di kalangan pekerja kesehatan Termasuk, perawat, bidan,
teknologi laboratorium medik, dokter, apoteker, psikiater, dan dokter mata yang bekerja
di departemen klinis (memiliki kontak langsung dengan pasien) di rumah sakit di kota
Gondar, Barat laut Ethiopia. Kota Gondar terletak 748 km ke arah barat laut Addis
Ababa, ibukota Ethiopia. Di rumah sakit kota Gondar baik pemerintah maupun swasta
dengan jumlah sample 422 sample
6
K. Analis PICO
7
(ya / tidak), merokok (ya / tidak), dan indeks massa tubuh (BMI) (berat
badan dibagi tinggi badan kuadrat).
3 C Prevalensi laporan kontak kerja terkait dermatitis selama 12 bulan 31,5%
(N = 133) [95% CI (27,0, 36,2)]. Hasil ini sebanding dengan studi di
Namibia (31,3%). Hal ini disebabkan karena persamaan dalam
karakteristik sosial ekonomi serta buruknya implementasi dan kesehatan
keselamatan kerja di wilayah ini, seperti negara-negara berkembang.
Kami menemukan prevalensi lebih rendah dari kontak-kerja terkait
dermatitis dari laporan studi di Lithuania (47,3%), Turki (61,7%) ,
Bulgaria (58,5%), Dan Yunani (39,9%). Terjadinya perbedaan
disebabkan karena perbedaan dalam manajemen penyakit kerja dan
pelaporan penyakit serta SOP yang ada di masing-masing negara.
Penelitian ini, lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian studi di Cina
(28,5%), Bulgaria (28,2%), Dan Taiwan (8%). Ini karena disparitas
karakteristik peserta penelitian dan aturan tiap negara. dermatitis tangan
(hand eksim), adalah kontak kerja yang paling sering terjadi.
Penelitian ini lebih rendah dibandingkan dengan laporan sebelumnya di
Jepang dan India (Prevalensi 36,2% di kedua) dan lebih tinggi dari studi
di Arab Saudi (7,73%). Penyebabnya karena perbedaan dalam jumlah
sampel dan metode pengumpulan data yang digunakan.
Kemerahan, 28,5% (n = 38), adalah gejala yang paling umum dari semua
kontak kerja terkait dermatitis diamati dalam penyelidikan kami. Ini lebih
rendah dari laporan literatur di Inggris (49%). Penyebabnya bisa
disebabkan perbedaan dalam metode pengumpulan data yang digunakan.
Temuan ini sejalan dengan laporan lain. karena yang memiliki riwayat
alergi mungkin menjadi penyebab utama terjadinya dermatitis kontak.
Alasan yang lebih masuk akal adalah bahwa memiliki riwayat alergi
dapat menyebabkan perkembangan dermatitis kontak, terutama alergi
dermatitis akibat stimulasi dari mekanisme tubuh, misalnya, IL-4 / Th2
jalur. Meningkatkan kerentanan individu untuk respon elisitasi ke
lingkungan pemicu.
8
Dalam studi saat ini, frekuensi cuci tangan per shift sangat mempengaruhi
dermatitis kontak kerja. hasil ini setara dengan temuan studi lain. Hal ini
karena mencuci tangan berulang-ulang mengekspos pekerja untuk lebih
lama kontak dengan air (pekerjaan basah) dan sabun / membersihkan
agen yang dapat mempengaruhi lapisan luar normal kulit. mencuci tangan
berulang-ulang menyebabkan pembasahan konstan dan pengeringan,
menghilangkan zat pelindung dari kulit yang membuat kurang lentur dan
lebih rentan terhadap kejadian dermatitis terkait dengan pekerjaan.
Penelitian kami juga menunjukkan bahwa sepasang sarung tangan yang
digunakan per hari merupakan faktor risiko penting untuk pekerjaan yang
berhubungan kontak dermatitis. Temuan ini setuju dengan penelitian lain.
Sebuah penjelasa, bahwa penghalang dan paparan perlindungan fungsi
kulit mungkin terganggu oleh efek oklusi pada penggunaan sarung
tangan.
Kurangnya pelatihan kesehatan dan keselamatan adalah faktor penting
lainnya terhadap kejadian dermatitis. Ada penelitian yang menunjukkan
hubungan antara kontak kerja terkait Status pelatihan dermatitis dan
pekerja kesehatan dan keselamatan kerja. Sebuah studi yang dilakukan di
India dikuatkan dengan temuan ini.
4 O Penelitian ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan yang lebih besar bagi
pekerja kesehatan untuk keamanan yang lebih baik dan pelatihan kesehatan
di tempat kerja. Menciptakan kesadaran untuk petugas kesehatan tentang
kapan dan bagaimana harus mencegah terjadinya penyakit dermatitis pada
tangan. Gejala tertinggi ditunjukkan adalah kemerahan, 28,5% ( n = 38),
diikuti dengan membakar, 17,3% ( n = 23). tangan sebagai bagian tubuh
yang paling sering terkena, 22% ( N = 93). Frekuensi mencuci tangan
[AOR 1,80, 95% CI (1.10, 3.20)], jumlah pasang sarung tangan tangan
yang digunakan per hari [AOR 3,22, 95% CI (2,05, 5,87)], riwayat alergi
[AOR 2,37, 95% CI ( 1,32, 4,61)], serta kurangnya pelatihan kesehatan dan
keselamatan [AOR 2,12, 95% CI (1,12, 2,25)] adalah faktor penyebab
terjadinya dermatitis kontak.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dermatitis kontak akibat kerja adalah masalah kulit yang berhubungan dengan
pekerjaan pada petugas kesehatan di Ethiopia. Frekuensi mencuci tangan, Jumlah pasang
sarung tangan yang digunakan per hari, memiliki riwayat alergi, dan kurangnya pelatihan
kesehatan dan keselamatan menjadi faktor risiko yang signifikan. Oleh karena itu,
penelitian ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan yang lebih besar bagi pekerja
kesehatan untuk keamanan yang lebih baik dan pelatihan kesehatan di tempat kerja.
Menciptakan kesadaran untuk petugas kesehatan tentang kapan dan bagaimana harus
mencegah terjadinya penyakit dermatitis pada tangan.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan kepada para pembaca agar kiranya
dapat mengetahui dan memahami prevalensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian kontak kerja terkait dermatitis di kalangan pekerja kesehatan kota Gondar, Barat
Laut Ethiopia.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Ngajilo D. Occupational contact dermatitis among nurses: a report of two cases: allergies in
the workplace. Curr Allergy Clin Immunol. 2014;27(1):42–6.
2. Ozgur E, Demıral Y, Cımrın A. Occupational contact dermatitis. Occup Environ Med.
2018;75(Suppl 2):A1–A650.
3. Union of Shop, Distributive and Allied Workers: Work-related Skin Disease. July 2010.
Available at
https://www.usdaw.org.uk/USDAW/media/Documents/Health%20and%20Safety/Health%2
0and%20Safety%20A-Z/ Dermatitis.pdf. Accessed 23 July 2018.
4. Public Health Ontario: Occupational dermatitis in health care settings. 27 September 2017.
Available at :
https://neo.ipaccanada.org/photos/custom/Presentations/Occupational%20Dermatitis.pdf.
Accessed 23 July 2018.
11