Anda di halaman 1dari 12

TELAAH JURNAL

SELF REPORT OCCUPATIONAL RELATED CONTACT DERMATITIS:


PREVALENCE AND RISK FACTORS AMONG HEALTHCARE WORKERS
IN GONDAR TOWN, NORTHWEST ETHIOPIA, 2018

Nama : Vina Aprilianti


Kelas : VA
NIM : 1713201013

Dosen Pembimbing: Dr. Neila Sulung, M.Kes

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FORT DE KOCK
TAHUN AJARAN 2019

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayahnya kami dapat menelaah jurnal ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan di dalam nya.

Kami sangat berharap telaah jurnal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga penyadari sepenuhnya bahwa di dalam tulisan ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,kami berharap adanya kritik,saran dan
usulan demi perbaikan tulisan yang telah kami buat. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun. Semoga telaaah jurnal sederhana ini dapat di pahami bagi siapa
pun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah di susun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari anda demi perbaikan tulisan ini di waktu yang akan datang.

Bukittinggi, 20 November 2019

Vina Aprilianti

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4

C. Tujuan .................................................................................................................................. 4

BAB II TELAAH JURNAL ........................................................................................................... 5

A. Judul ..................................................................................................................................... 5

B. Peneliti ................................................................................................................................. 5

C. Abstrak Jurnal ...................................................................................................................... 5

D. Tujuan .................................................................................................................................. 5

E. Tempat Penelitian ................................................................................................................ 5

F. Waktu Penelitian .................................................................................................................. 5

G. Populasi Penelitian ............................................................................................................... 6

H. Teknik Pengambilan Data .................................................................................................... 6

I. Kata Kunci ........................................................................................................................... 6

J. Ruang Lingkup..................................................................................................................... 6

K. Analis PICO ......................................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 10

B. Saran .................................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit kulit akibat kerja adalah penyakit akibat kerja adalah hal yang paling
umum. Menurut laporan Kesehatan dan Keselamatan Eksekutif (HSE), ada sekitar
16.000 kasus setiap tahun di Inggris .Pada tahun 2010, kira-kira, sudah ada 850.000
kasus dermatitis yang berhubungan dengan pekerjaan di kalangan pekerja di Amerika
Serikat. Dermatitis kontak akibat kerja (OCD) menyumbang 70 - 90% dari semua
penyakit kulit akibat kerja, yang memburuk kapasitas fungsional dan kualitas hidup.
dimana peradangan kulit disebabkan oleh paparan zat di tempat kerja.

Gejala yang paling umum termasuk pembengkakan, gatal, kulit mengelupas


atau retak, lecet, perih pada kulit. dermatitis kontak bentuk umum dari penyakit kulit
yang berhubungan dengan pekerjaan, biasanya dialami oleh profesi kesehatan. Pekerja
sering terpapar bahan pembersih, seperti desinfektan, sabun, deterjen, lateks, dan sering
mencuci tangan dengan konstan. Penggunaan gel alkohol, kontak dengan alergen, dan
efek oklusi sarung tangan juga menyebabkan kontak dermatitis di profesi kesehatan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan sarung tangan lateks
dapat mendukung perkembangan kontak dermatitis kalangan pekerja kesehatan.
Prevalensi dermatitis kontak biasanya terlihat antara 10 dan 40%, pada umumnya.
Sebuah studi dari Yunani menggambarkan bahwa 39,9% dari karyawan sampel
menderita dermatitis kerja. Sebuah studi yang dilakukan di Polandia menunjukkan
bahwa prevalensi gangguan kulit antara rentang pekerja kesehatan 41-86%.

Di Ethiopia, baru-baru ini muncul perkembangan sistem kesehatan, tingkat kerja


dari pekerja kesehatan berkembang pesat namun sangat sedikit / atau tidak ada
perlindungan kesehatan dan keselamatan bagi mereka. Paparan berbagai bahaya
kesehatan meningkatkan kemungkinan mengalami gejala dermatitis kontak kerja,

3
B. Rumusan Masalah
Bagaimana prevalensi dan faktor risiko dermatitis kontak pada petugas kesehatan,
di kota Gondar, Baratlaut Ethiopia, 2018.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki prevalensi dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian kontak kerja terkait dermatitis di kalangan pekerja kesehatan
kota Gondar, Barat laut Ethiopia.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui prevalensi kejadian dermatitis kontak kerja di kalangan pekerja
kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia, tahun 2018.
b) Mengetahui faktor-faktor kejadian dermatitis kontak kerja di kalangan pekerja
kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia, tahun 2018.
c) Mengetahui hubungan karakteristik sosio-demografis dengan kejadian dermatitis
kontak kerja di kalangan pekerja kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia,
tahun 2018.
d) Mengetahhui hubungan shift kerja dengan kejadian dermatitis kontak kerja di
kalangan pekerja kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia, tahun 2018.
e) Mengetahui hubungan pelatihan isu-isu kesehatan dan keselamatan kerja dengan
kejadian dermatitis kontak kerja di kalangan pekerja kesehatan kota Gondar,
Barat laut Ethiopia, tahun 2018.
f) Mengetahui hubungan penggunaan sarung tangan dengan kejadian dermatitis
kontak kerja di kalangan pekerja kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia,
tahun 2018.
g) Mengetahui hubungan penggunaan APD dengan kejadian dermatitis kontak kerja
di kalangan pekerja kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia, tahun 2018.
h) Mengetahui hubungan mencuci tangan dengan kejadian dermatitis kontak kerja di
kalangan pekerja kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia, tahun 2018.

4
BAB II

TELAAH JURNAL
A. Judul
Self report occupational related contact dermatitis: Prevalence and risk factors
among healthcare workers in Gondar town, Northwest Ethiopia, 2018
Dermatitis kontak terkait pekerjaan yang dilaporkan: Prevalensi dan faktor risiko
pada petugas kesehatan, di kota Gondar, Barat laut Ethiopia, 2018

B. Peneliti
Tesfaye Hambisa Mekonnen, Dawit Getachew Yenealem, Beyene Mindaye Tolosa

C. Abstrak Jurnal
Penyakit kulit akibat kerja adalah penyakit akibat kerja yang paling umum kedua
dan bertanggung jawab untuk sekitar 25% dari semua hari kerja yang hilang. dermatitis
kontak kerja (OCD) terdiri 70 - 90% dari semua penyakit kulit akibat kerja. Di Ethiopia,
informasi tentang prevalensi dan faktor-faktor yang menentukan perkembangan
dermatitis kontak tidak diakui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki
prevalensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kontak kerja terkait dermatitis
kalangan pekerja kesehatan di kota Gondar, Barat laut Ethiopia.

D. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi dan faktor-faktor
yang mempengaruhi kejadian kontak kerja terkait dermatitis di kalangan pekerja
kesehatan kota Gondar, Barat Laut Ethiopia.

E. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kalangan pekerja kesehatan di kota Gondar, Barat laut
Ethiopia. Kota Gondar terletak 748 km ke arah barat laut Addis Ababa, ibukota Ethiopia.
Ada dua rumah sakit (publik dan swasta) di kota mempekerjakan pekerja kesehatan lebih
dari 700. Penelitian ini mengambil dua rumah sakit purposif untuk mencapai ukuran
sampel yang dibutuhkan.

F. Waktu Penelitian
Maret-April 2018

5
G. Populasi Penelitian
Semua petugas kesehatan yang bekerja di rumah sakit di kota Gondar adalah
populasi sumber kami. 422 peserta dilibatkan dalam penelitian ini.

H. Teknik Pengambilan Data


Penelitian ini menggunakan studi Cross-sectional dan menggunakan teknik
sample random sampling yang digunakan untuk memilih 422 peserta. kuisioner standar
Nordic Kerja Kulit untuk tes awal dan wawancara dilakukan untuk pengumpulan data.
Penelitian ini menggunakan SPSS versi 20 untuk melakukan analisis regresi logistik
biner. dengan menetapkan ≤ 0,05 p value dengan pasti arti dan 95% CI dengan rasio odds
untuk mengevaluasi kekuatan asosiasi.

I. Kata Kunci
Occupational related contact dermatitis, Healthcare workers, Self-report, Ethiopia

J. Ruang Lingkup
Penelitian yang di lakukan pada bulan Maret sampai April 2018 ini bertujuan untuk
mengetahui prevalensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kontak kerja
terkait dermatitis di kalangan pekerja kesehatan kota Gondar, Barat laut Ethiopia.
Penelitian ini dilakukan di kalangan pekerja kesehatan Termasuk, perawat, bidan,
teknologi laboratorium medik, dokter, apoteker, psikiater, dan dokter mata yang bekerja
di departemen klinis (memiliki kontak langsung dengan pasien) di rumah sakit di kota
Gondar, Barat laut Ethiopia. Kota Gondar terletak 748 km ke arah barat laut Addis
Ababa, ibukota Ethiopia. Di rumah sakit kota Gondar baik pemerintah maupun swasta
dengan jumlah sample 422 sample

Penelitian ini menggunakan studi Cross-sectional dan menggunakan teknik sample


random sampling yang digunakan untuk memilih 422 peserta. kuisioner standar Nordic
Kerja Kulit untuk tes awal dan wawancara dilakukan untuk pengumpulan data. Penelitian
ini menggunakan SPSS versi 20 untuk melakukan analisis regresi logistik biner. dengan
menetapkan ≤ 0,05 p value dengan pasti arti dan 95% CI dengan rasio odds untuk
mengevaluasi kekuatan asosiasi.

6
K. Analis PICO

No Kriteria Critical Thinking


1 P Problem dari jurnal ini adalah prevalensi dan faktor yang mempengaruhi
dermatitis kontak yang berhubungan dengan pekerjaan dikalangan petugas
kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode studi Cross-sectional dan
menggunakan teknik sample random sampling. Serta kuisioner standar
Nordic Kerja Kulit untuk tes awal dan wawancara dilakukan untuk
pengumpulan data. Besar sample dalam penelitian ini adalah 422 sampel.
Mayoritas, 52,4% ( N = 221), adalah laki-laki. Usia rata-rata adalah 22,6
(SD ± 6,3) tahun.
2 I Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data menggunakan
kuesioner pewawancara yang dikelola terstruktur. Dermatitis kontak
dinilai dengan standar Nordic Kerja Kulit Angket versi 2002 (NOSQ-
2002). Dirasakan kepuasan kerja dinilai dengan kuesioner generik
pekerjaan skala kepuasan. Peneliti menilai stres kerja menggunakan
kuesioner skala stres kerja. Peneliti membagi komponen kuesioner
menjadi empat bagian. Bagian pertama yaitu karakteristik sosio-
demografis, seperti jenis kelamin, usia, status pendidikan, profesi, status
perkawinan, gaji bulanan, dan pengalaman kerja. Bagian kedua terkait
faktor pekerjaan, termasuk jam kerja per hari, bagian pekerjaan, pra kerja
dan pemeriksaan kesehatan berkala, jenis sarung tangan yang digunakan,
jumlah pasang sarung tangan yang digunakan per hari, frekuensi cuci
tangan, shift kerja, pelatihan kesehatan dan keselamatan, lembur ( bekerja
lebih dari 8 jam per hari), pemanfaatan sarung tangan sehari-hari per
minggu, dan pemanfaatan sarung tangan perjam. Bagian ketiga dari
kuesioner merupakan informasi rinci tentang sejarah laporan diri dari
penyakit kronis, seperti demam atopik (ya / tidak), demam (ya / tidak),
asma (ya / tidak), dermatitis masa kanak-kanak (ya / tidak ), pribadi dan
riwayat keluarga alergi (ya / tidak), dan rhinitis (ya / tidak). Kategori
terakhir dari kuesioner survei yaitu faktor perilaku, seperti latihan fisik

7
(ya / tidak), merokok (ya / tidak), dan indeks massa tubuh (BMI) (berat
badan dibagi tinggi badan kuadrat).
3 C Prevalensi laporan kontak kerja terkait dermatitis selama 12 bulan 31,5%
(N = 133) [95% CI (27,0, 36,2)]. Hasil ini sebanding dengan studi di
Namibia (31,3%). Hal ini disebabkan karena persamaan dalam
karakteristik sosial ekonomi serta buruknya implementasi dan kesehatan
keselamatan kerja di wilayah ini, seperti negara-negara berkembang.
Kami menemukan prevalensi lebih rendah dari kontak-kerja terkait
dermatitis dari laporan studi di Lithuania (47,3%), Turki (61,7%) ,
Bulgaria (58,5%), Dan Yunani (39,9%). Terjadinya perbedaan
disebabkan karena perbedaan dalam manajemen penyakit kerja dan
pelaporan penyakit serta SOP yang ada di masing-masing negara.
Penelitian ini, lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian studi di Cina
(28,5%), Bulgaria (28,2%), Dan Taiwan (8%). Ini karena disparitas
karakteristik peserta penelitian dan aturan tiap negara. dermatitis tangan
(hand eksim), adalah kontak kerja yang paling sering terjadi.
Penelitian ini lebih rendah dibandingkan dengan laporan sebelumnya di
Jepang dan India (Prevalensi 36,2% di kedua) dan lebih tinggi dari studi
di Arab Saudi (7,73%). Penyebabnya karena perbedaan dalam jumlah
sampel dan metode pengumpulan data yang digunakan.
Kemerahan, 28,5% (n = 38), adalah gejala yang paling umum dari semua
kontak kerja terkait dermatitis diamati dalam penyelidikan kami. Ini lebih
rendah dari laporan literatur di Inggris (49%). Penyebabnya bisa
disebabkan perbedaan dalam metode pengumpulan data yang digunakan.
Temuan ini sejalan dengan laporan lain. karena yang memiliki riwayat
alergi mungkin menjadi penyebab utama terjadinya dermatitis kontak.
Alasan yang lebih masuk akal adalah bahwa memiliki riwayat alergi
dapat menyebabkan perkembangan dermatitis kontak, terutama alergi
dermatitis akibat stimulasi dari mekanisme tubuh, misalnya, IL-4 / Th2
jalur. Meningkatkan kerentanan individu untuk respon elisitasi ke
lingkungan pemicu.

8
Dalam studi saat ini, frekuensi cuci tangan per shift sangat mempengaruhi
dermatitis kontak kerja. hasil ini setara dengan temuan studi lain. Hal ini
karena mencuci tangan berulang-ulang mengekspos pekerja untuk lebih
lama kontak dengan air (pekerjaan basah) dan sabun / membersihkan
agen yang dapat mempengaruhi lapisan luar normal kulit. mencuci tangan
berulang-ulang menyebabkan pembasahan konstan dan pengeringan,
menghilangkan zat pelindung dari kulit yang membuat kurang lentur dan
lebih rentan terhadap kejadian dermatitis terkait dengan pekerjaan.
Penelitian kami juga menunjukkan bahwa sepasang sarung tangan yang
digunakan per hari merupakan faktor risiko penting untuk pekerjaan yang
berhubungan kontak dermatitis. Temuan ini setuju dengan penelitian lain.
Sebuah penjelasa, bahwa penghalang dan paparan perlindungan fungsi
kulit mungkin terganggu oleh efek oklusi pada penggunaan sarung
tangan.
Kurangnya pelatihan kesehatan dan keselamatan adalah faktor penting
lainnya terhadap kejadian dermatitis. Ada penelitian yang menunjukkan
hubungan antara kontak kerja terkait Status pelatihan dermatitis dan
pekerja kesehatan dan keselamatan kerja. Sebuah studi yang dilakukan di
India dikuatkan dengan temuan ini.
4 O Penelitian ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan yang lebih besar bagi
pekerja kesehatan untuk keamanan yang lebih baik dan pelatihan kesehatan
di tempat kerja. Menciptakan kesadaran untuk petugas kesehatan tentang
kapan dan bagaimana harus mencegah terjadinya penyakit dermatitis pada
tangan. Gejala tertinggi ditunjukkan adalah kemerahan, 28,5% ( n = 38),
diikuti dengan membakar, 17,3% ( n = 23). tangan sebagai bagian tubuh
yang paling sering terkena, 22% ( N = 93). Frekuensi mencuci tangan
[AOR 1,80, 95% CI (1.10, 3.20)], jumlah pasang sarung tangan tangan
yang digunakan per hari [AOR 3,22, 95% CI (2,05, 5,87)], riwayat alergi
[AOR 2,37, 95% CI ( 1,32, 4,61)], serta kurangnya pelatihan kesehatan dan
keselamatan [AOR 2,12, 95% CI (1,12, 2,25)] adalah faktor penyebab
terjadinya dermatitis kontak.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dermatitis kontak akibat kerja adalah masalah kulit yang berhubungan dengan
pekerjaan pada petugas kesehatan di Ethiopia. Frekuensi mencuci tangan, Jumlah pasang
sarung tangan yang digunakan per hari, memiliki riwayat alergi, dan kurangnya pelatihan
kesehatan dan keselamatan menjadi faktor risiko yang signifikan. Oleh karena itu,
penelitian ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan yang lebih besar bagi pekerja
kesehatan untuk keamanan yang lebih baik dan pelatihan kesehatan di tempat kerja.
Menciptakan kesadaran untuk petugas kesehatan tentang kapan dan bagaimana harus
mencegah terjadinya penyakit dermatitis pada tangan.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan kepada para pembaca agar kiranya
dapat mengetahui dan memahami prevalensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian kontak kerja terkait dermatitis di kalangan pekerja kesehatan kota Gondar, Barat
Laut Ethiopia.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Ngajilo D. Occupational contact dermatitis among nurses: a report of two cases: allergies in
the workplace. Curr Allergy Clin Immunol. 2014;27(1):42–6.
2. Ozgur E, Demıral Y, Cımrın A. Occupational contact dermatitis. Occup Environ Med.
2018;75(Suppl 2):A1–A650.
3. Union of Shop, Distributive and Allied Workers: Work-related Skin Disease. July 2010.
Available at
https://www.usdaw.org.uk/USDAW/media/Documents/Health%20and%20Safety/Health%2
0and%20Safety%20A-Z/ Dermatitis.pdf. Accessed 23 July 2018.
4. Public Health Ontario: Occupational dermatitis in health care settings. 27 September 2017.
Available at :
https://neo.ipaccanada.org/photos/custom/Presentations/Occupational%20Dermatitis.pdf.
Accessed 23 July 2018.

11

Anda mungkin juga menyukai