Diajukan oleh :
BOBY RAHMAN
211104880
Kepada
MAGISTER MANAJEMEN
STIE WIDYA WIWAHA
YOGYAKARTA 2023
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
ng dan terpadu baik yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta diselengg
esadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat secara mandiri bagi setiap ora
erung menuntut pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermu
yarakat akan mutu pelayanan kesehatan maka fungsi pelayanan kesehatan dasa
an agar menjadi lebih efektif dan efisien serta memberi kepuasan kepada pasie
an baik yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta sangatlah penting. Sel
kesehatan, harus pula didukung dengan elemen mutu yang baik, agar dapat me
2
embali jasa pelayanan yang diberikan oleh lembaga penyedia layanan kesehata
n tersebut. Sebaliknya, apabila pasien merasa tidak puas dengan layanan yang
diberikan, maka pasien tersebut tidak akan menggunakan kembali lembaga pel
sebagai pengguna jasa lembaga pelayanan kesehatan merupakan hal yang penti
ng selalu berusaha untuk dapat memenuhi harapan pasien, sehingga pasien sela
lu merasa puas atas pelayanan yang telah mereka terima. Andriani (2016) dala
n mutu pelayanan rendah maka pasien tidak puas terhadap pelayanan yang dibe
rikan.
tidak hanya terhadap produk atau barang saja tetapi juga terhadap jasa yang dih
asilkan atau ditawarkan oleh suatu industry atau organisasi. Mutu pelayanan m
utuhan setiap pasien. Dengan demikian maka, mutu pelayanan Kesehatan adala
an dalam menimbulkan rasa puas pada diri sendiri setiap pasien (Ertanto, 2012).
Hal ini sejalan pula dengan yang disampaikan oleh Kementrian Kesehatan, ba
3
hwa Mutu pelayanan kesehatan merupakan tingkat kesempurnaan pelayanan ke
sehatan yang diselenggarakan sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan y
tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari memband
engan harapan seseorang. Jadi tingkat kepuasan adalah suatu fungsi dari perbed
aan antara penampilan yang dirasakan dan harapan. Terdapat tiga tingkat kepua
san,yaitu (1) bila penampilan kurang dari harapan, pelanggan tidak dipuaskan,
(2) bila penampilan sebanding dengan harapan, pelanggan puas, dan (3) apabila
an kesehatan pada pasiennya, juga menjadi perhatian utama pada Klinik Prata
ma Intan, di Daerah Istimewa Yogyakarta. Klinik Intan berawal dari Balai Pen
gobatan (BP) Intan yang didirikan oleh dr Asdi pada tahun 1997, sebagai sebua
lannya waktu, Balai Pengobatan Intan berkembang menjadi Klinik Pratama Int
an.
Saat ini Klinik Pratama Intan memiliki 6 (enam) Divisi Pelayanan antar
a lain :
4
Divisi Estetika
Divisi Fisioterapi
Divisi Gizi
Homecare
pelayanan yang terbaik bagi pasiennya. Penelitian ini akan berfokus pada Divisi P
engobatan Umum. Hal ini disebabkan karena divisi ini adalah pelayanan paling a
wal dan divisi yang memiliki pasien terbanyak. Hal ini dapat dilihat pada tabel pe
ncapain jumlah pasien pada tahun 2022 pada Divisi Pengobatan Umum, dibawah i
ni :
Dari tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2022, total jumlah pasien pada
divisi pengobatan umum adalah 2,430 pasien. Sedangkan pasien pada Divisi Hom
e Care berjumlah 990 pasien. Demikian pula dapat dilihat dalam tabel 2, jumlah p
asien pada divisi pengobatan umum sejak tahun 2019 hingga 2022, yang memperl
5
ihatkan konsistensi jumlah pasien yang menggunakan jasa layanan Klinik Pratama
Intan. Dalam tabel tersebut terlihat terjadi penurunan jumlah pasien pada tahun 20
20, disebabkan karena pada tahun tersebut sedang tingginya kasus Pandemic Covi
Hal inilah yang kemudian menjadi perhatian peneliti, untuk melihat kepua
san yang dialami oleh pasien pada divisi pengobatan umum terkait dengan mutu p
elayanan yang diberikan oleh Klinik Pratama Intan. Dengan demikian penelitian y
ERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, TAHUN 2023 ini akan berfokus pada kepu
6
asan yang dialami oleh pasien, terkait dengan persepsi mutu pelayanan yang diber
B. PERUMUSAN MASALAH
bahwa dianggap perlu untuk dilakukan sebuah penelitian dan analisa mendala
m tentang persepsi mutu pelayanan yang telah diberikan oleh Klinik Pratama I
ng diterima oleh pasien. Hal ini untuk mengetahui apakah mutu pelayanan tela
C. PERTANYAAN PENELITIAN
D. TUJUAN PENELITIAN
a. Tujuan Umum :
Penelitian ini berujutan untuk mengetahui dan menganalisa hubungan
7
Intan, khususnya Divisi Pengobatan Umum dengan kepuasan pasien.
b. Tujuan Khusus :
Pratama Intan.
E. MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat Teoritis :
Hasil Penelitian ini dapat menambah pengetahuan yang
pelayanan kesehatan.
b. Manfaat Praktis :
8
khsusunya pada Divisi Pengobatan Umum. Hal ini tentu saja sangat
datang.
masyarakat.
a. Lingkup Sasaran
b. Lingkup Masalah
Masalah dibatasi pada kepuasan yang dirasakan oleh pasien, terkait dengan
c. Lingkup Keilmuan
Penelitian ini termasuk dalam ruang Ilmu Manajemen Mutu Pelayanan Kese
hatan.
d. Lingkup Metode
e. Lingkup Lokasi
9
f. Lingkup Waktu
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
10
1. Upaya Kesehatan Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
kat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) secara terpadu dan salin
11
ng tombaknya
si teknis kesehatan.
12
iwujudkan melalui berbagai bentuk pelayanan profesional sep
13
s B pendidikan dan kelas A milik pemerintah (termasuk T
14
2. Klinik
pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari
satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. Dilihat
fasilitas kesehatan :
a. Klinik Pratama :
medik dasar yang dilayani oleh dokter umum dan dipimpin oleh seorang
b. Klinik Utama :
tertentu. Klinik ini dipimpin seorang dokter spesialis ataupun dokter gigi
15
adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran yang ada. Secara
kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap.
dirumah pasien.
diberikan kepada seseorang atau pasien tidak dalam bentuk rawat inap untuk
16
1. Mendapatkan riwayat penyakit
4. Membuat diagnosa
4. Mutu Pelayanan
rasa puas bagi seseorang pasien terhadap pelayanan yang diterima, dimana
walaupun merupakan nilai subjektif, tetapi tetap ada dasar objektif yang
perlu diperhatikan, yaitu teknis medis dan hubungan interpersonal. Hal ini
17
Donabedian (1980) dikutip oleh Wijono (2000) menyatakan bahwa mutu
18
b. Jika harapan sama dengan pelayanan yang dirasakan, maka k
c. Jika harapan tidak sesuai atau tidak terpenuhi maka kualitas pel
pelanggan.
peralatan yang baik dan memenuhi standar yang baik (state of the art).
utama:
19
5. Etika, yaitu sopan santun, ramah atau jujur.
utama, yaitu:
yang khusus atau istimewa, berbeda dari produk pesaing dan dapat
ggan.
20
3. Mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang
an.
m. Ada tiga pendekatan penilaian (evaluasi) mutu yaitu dari aspek str
21
David Garvin (1990) dikutip oleh Gaspersz (2000),
ngembangannya.
roduk.
22
ibadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan pribadi.
jasa, yaitu:
lan karyawan.
23
nggan terhadap perusahaan. Dimensi kepastian atau jaminan ini
pelayanan.
sa yang ditawarkan.
24
5. Pelayanan Prima
25
dari sebuah pelaytanan. Rincian yang biasanya tercantum dalam
berjumlah ribuan dan secara teknis berbeda satu sama lainnya. Dari
sekian ribu ini yang sudah dapat dinilai sebagai pelayanan prima masih
memberdayakan pelanggan.
6. Kepuasan Pasien
26
keinginan pelanggan. Menurut Umar Husein, terdapat faktor- factor yang
yang timbul karena apa yang didengar oleh konsumen dari konsumen
personal atau non personal) yang disampaikan oleh orang lain selain
pakar, keluarga, teman dan saat ini menjadi sangat penting adalah
media masa.
hal yang telah dipelajari atau diketahui olah pelanggan yang juga sangat
27
baiknya, sangatlah sulit bagi suatu perusahaan atau lembaga untuk
Pelanggan dengan harapan tinggi akan jauh lebih sulit untuk dipuaskan,
mudah dipuaskan.
produk berupa barang atau jasa dari suatu organisasi atau anggota
mitra kerja dalam organisasi yang membutuhkan produk barang atau jasa
eksternal yaitu semua orang atau sekelompok orang diluar organisasi yang
harapan yang sebelumnya atau kinerja lainnya dan kinerja aktual produk /
28
jasa yang dirasakan setelah pemakaiannya.
kesehatan, maka jasa sering disampaikan dengan cara yang berbeda dengan
kepuasan pasien. Oleh karena itu tingkat kepuasan pasien sangat tergantung
kesehatan, maka pelayanan kesehatan harus sesuai dengan kode etik dan
29
standar pelayanan profesi
berikutnya.
a. Harga :
b. Citra :
c. Tahap pelayanan :
30
pelayanan tersebut. Ketidakpuasan yang diperoleh pada tahap awal
7. Persepsi
yang berbeda dalam melihat suatu objek yang sama, hal ini dipengaruhi oleh
pelaku persepsi, faktor obyek atau target yang dipersepsikan dan faktor
sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diterima oleh
yang terpadu dari individu terhadap stimulus yang diterimanya, maka apa
hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam
31
memahami informasi tentang lingkungan baik lewat penglihatan,
sebuah penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukannya pada suatu
berbeda pula.
kondisi dari diri individu, tetapi menurut Norman (1995) persepsi dapat juga
berarti penafsiran pribadi apa yang dilihat, didengar, dibaui oleh seseorang
32
B. KERANGKA TEORI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
spesifik dan mendetil. Hal ini juga disampaikan oleh Moleong (2004;6) bahwa
dan bukan angka-angka. Selain itu juga segala sesuatu yang dapat dikumpulkan
dari lapangan dapat menjadi kunci terhadap apa yang diteliti. Oleh karenanya,
temuan lapangan.
a. Tahap persiapan
34
b. Tahap Pelaksanaan Turun Lapangan :
g telah ditentukan.
C. PEMILIHAN INFORMAN
tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Selain itu Andi
menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek
35
penelitian.” Dari penjelasan tersebut penulis memahami bahwa informan
adalah orang yang terlibat langsung dalam kegiatan yang akan diteliti.
berjumlah 3 orang :
1 orang Perawat
1 orang Dokter
a. Observasi :
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain.
Observasi juga tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang
lain. Melalui kegiatan observasi peneliti dapat belajar tentang perilaku dan
36
makna dari perilaku tersebut. Observasi dalam penelitian ini yaitu dengan
b. Wawancara
1. Wawancara Terstruktur
37
c. Dokumen penunjang.
penelitian. Dokumen penunjang ini antara lain adalah seluruh data yang
dibutuhkan yang telah tersedia, antara lain data yang diperoleh dari
deskriptif.
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan l
ola, memilih mana yang penting dan yang akn dipelajari, dan membuat kesimp
ulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
un tidak dapat pula dipungkiri bahwa sumber informasi yang berbeda akan me
an usaha pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga fisik dan pikiran sendiri.
selain menganalisis data, peneliti juga perlu mendalami kepustakaan guna men
38
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelilitan ini model Miles
1. Pengumpulan Data
milah dan menyusun data tersebut kedalam jenis-jenis yang berbeda tergan
2. Reduksi Data
3. Penyajian Data
Penyajian data merupakan anlisis dalam bentuk matrik, network, chart ata
uraian singkat, tabel, bagan dan hubungan antar kategori. Melalui penyajia
4. Penarikan Kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabi
39
F. UJI KEABSAHAN DATA PENELITIAN
sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitat
ntuk menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitat
wabkan sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data. Adapun
1. Credibility
Uji credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil peneliti
an yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak me
dengan sumber data yang ditemui maupun sumber data yang lebih baru.
difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh. Data yang
diperoleh setelah dicek kembali ke lapangan benar atau tidak, ada peruba
40
han atau masih tetap. Setelah dicek kembali ke lapangan data yang telah
ogis peristiwa dapat dicatat atau direkam dengan baik, sistematis. Mening
erjaan apakah data yang telah dikumpulkan, dibuat, dan disajikan sudah b
yang telah diperoleh. Dengan cara demikian, maka peneliti akan semakin
cermat dalam membuat laporan yang pada akhirnya laporan yang dibuat
c. Triangulasi.
litas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berb
1. Triangulasi Sumber
41
tnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga sumber dat
a (Sugiyono, 2007:274).
2. Triangulasi Teknik
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya untu
mber data yang bersangkutan untuk memastikan data mana yang dian
3. Triangulasi Waktu
gan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi ya
ng berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilak
ila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, be
42
itemukan, maka peneliti mungkin akan mengubah temuannya (Sugiyono,
2007:275).
ktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan penelitian,
o, 2007:275).
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujua
n dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data
2. Transferability
i masih dapat diterapkan/dipakai dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai transf
nakan dalam konteks yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas ni
43
3. Dependability
Reliabilitas atau penelitian yang dapat dipercaya, dengan kata lain beberap
n yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang sama akan
data, melakukan uji keabsahan data, sampai pada pembuatan laporan hasil
pengamatan.
4. Confirmability
nelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif apabila hasil penelitian telah dis
epakati oleh lebih banyak orang. Penelitian kualitatif uji confirmability ber
arti menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang telah dilak
ukan. Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yan
ty. Validitas atau keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara dat
a yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya pada
objek penelitian sehingga keabsahan data yang telah disajikan dapat dipert
anggungjawabkan.
44
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, Handi (2002). 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. PT. Elex Media Kompu
tindo, Jakarta.
Kemenkes RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia N
omor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada JKN. Jakarta: K
ementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kemenkes RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehat
an Nasional. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
45
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Pusat Data dan Informasi. Jakarta Selatan: Inf
odatin.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Menkes/sk/II/2004 tgl 10 Februari 2
004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Lampiran.D
epkes RI.Jakarta.2004 : 5
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1330/Menkes/sk/IX/2005 tgl 8 Septembe
r 2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Program pelayanan Kesehatan di
Puskesmas, Rujukan Rawat Jalan dan rawat Inap kelas III Rumah Sakit
yang Dijamin Pemerintah. Depkes RI. Jakarta. 2005 : 1-5
Muninjaya, I Gede. (2014). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: E
GC.
Moleong, Lexy, J. Dr, MA 2004, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung, Pener
bit PT. Remaja Rosdakarya
Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman. 2005. Qualitative Data Analysis
(terjemahan). Jakarta : UI Press.
Miles,M.B, Huberman,A.M, dan Saldana,J. 2014. Qualitative Data Analysis, A
Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications. Terjemahan Tj
etjep Rohindi Rohidi, UI-Press.
Norman, A.Hart; Stapleton, John., Kamus Marketing, Bumi Aksara, Jakarta, 19
95
Radiosunu., Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis, edisi 2. BPFE,
Yogyakarta, 1995
Robbins, Stephen. P, Luthan, Organization Behavior Concept, Cotroversies, A
plications, Prentice Hall. Inc, Englewood Cliffs, 1995
Supriyanto, Eko, Operasionalisasi Pelayanan Prima, Lembaga Administrasi N
egara-Republik Indonesia, Jakarta, 2001
Stanton, W.J., Prinsip Pemasaran Edisi Ketujuh Jilid 2,.Penerbit Erlangga, Jak
arta, 1996
Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandun
g : Alphabet.
Umar, Husein, Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen, Jakarta Business Rese
arch Center, Jakarta, 1996
Widjono, Djoko., Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Airlangga Universit
y Press, Surabaya, 1999
46
Walgito, B.,Psikologi Sosial ( Suatu Pengantar ).,Andi Offset, Yogyakarta,200
1
Wiratno, Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen dengan Servqual Instrume
n, Wakana,Vol I nomor 1, 1998
Winardi, Marketing dan Prilaku Konsumen, Bandar Maju, Bandung, 2004
Zeithaml, Valerie A & Mary Jo Bitner, et.al, Service Marketing : Integrating C
ustomer Focus Across the Firm. 2nd ed, New York, McGraw Hill, 1996
47