Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
PERBANKAN SYARIAH D
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang “Konsep Keseimbangan Pasar
Barang (IS) dan Pasar Uang (LM)”. Makalah disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Ekonomi Makro Islam. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
D. Kesimbangan Pasar Barang (IS) dan Pasar Uang (LM)
E. IS - LM Perspektif Islam
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
Syahbudi, Muhammad. 2018. “Ekonomi Makro Perspektif Islam”
2
Syahbudi, Muhammad. 2018. “Ekonomi Makro Perspektif Islam”
5
dan penawaran barang dan jasa. Sisi penawaran menggambarkan
kemampuan perekonomian dalam menghasilkan barang dan jasa pada
suatu periode tertentu. Pasar barang dikatakan seimbang apabila
penawaran sama dengan permintaan atau dengan kata lain pendapatan
sama dengan pengeluaran.
Didalam keseimbangan pasar barang variable-variabel yang
digunakan terbagi menjadi dua jenis variabel yaitu :
a. Variabel Endogen merupakan variabel yang besarnya dipengaruhi
oleh variabel lain misalnya C, S, I, dan Tx (proposional).
b. Variabel Eksogen merupakan variabel yang nilainya tidak
dipengaruhi oleh variabel lain misalnya G, Tr, Tx (pajak lumpsum).3
2. Menurunkan Kurva dan Grafik Fungsi IS
Keseimbangan pada pasar barang ditunjukkan oleh suatu kurva
yang disebut Kurva IS. Kurva IS adalah kurva yang menghubungkan
titik-titik besarnya pendapatan nasional (Y) pada berbagai tingkat
bunga (i) di mana pasar barang berada dalam keseimbangan. Kurva IS
adalah kurva yang menunjukkan keseimbangan di pasar.
Dengan demikian untuk menentukan kurva IS sama halnya dengan
menentukan persamaan kesimbangan yang telah dibahas sebelumnya,
yaitu dengan menyamakan antara pendapatan (Y) dengan pengeluaran
dari berbagai sektor ekonomi. Namun demikian ada perbedaannya,
yaitu pada pembahasan sebelumnya variabel investasi dianggap
sebagai variabel eksogen/merupakan variabel konstan. Akan tetapi
dalam menentukan persamaan kurva IS, variabel investasi
diperlakukan sebagai variabel endogen. Dalam hal ini besarnya
pengeluaran investasi dipengaruhi oleh tingkat bunga (i).
Secara persamaan dapat ditulis :
3
Digdowiseiso, Kumba. 2015. “Ekonomi Makro”
6
I = I – k i dimana Io adalah besarnya pengeluaran investasi pada
tingkat bunga sama dengan nol. i adalah tingkat bunga umum, k adalah
suatu bilangan.
3. Kebijakan Fiskal dan Pergeseran Kurva IS
Analisa pasar barang (IS) perekonomian sudah dalam campur
tangan pemerintah melalui pengeluaran pemerintah (G), transfer (Tr),
dan pajak (Tx) sehingga dengan adanya kebijakan fiscal dapat
menggeser kondisi keseimbangan dalam pasar barang (Kurva IS).
Posisi kurva IS akan berubah apabila terjadi perubahan pada sektor riil
(pasar barang), perubahan sektor riil dapat terjadi sebagai akibat dari
aktifitas kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah ditujukan untuk
mempengaruhi sektor riil disebut kebijakan fiskal.
Sifat kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah dalam
rangka mempengaruhi perekonomian digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Kebijakan Fiskal yang bersifat kontraktif adalah berdampak
pada penurunan pendapatan. Kebijakan Fiskal yang bersifat
kontraktif akan menggeser kurva barang ke kiri bawah.
2. Kebijakan Fiskal yang bersifat ekspansif adalah berdampak
pada kenaikan pendapatan. Kebijakan Fiskal yang bersifat
ekspansif akan menggeser kurva barang ke kanan atas.
4. Teori Permintaan Uang
7
1) Teori Permintaan Uang Menurut Irfing Fisher
Dengan bukunya yang berjudul “Transaction Demand Theory of The
Demand For Money” memandang uang sebagai alat pertukaran. Menurut
Fisher, apabila terjadi transaksi diantara penjual dan pembeli, maka
pertukaran antara uang dengan barang/jasa, sehingga nilai dari uang yang
ditukarkan pasti sama dengan nilai barang/jasa yang ditukarkan. Jadi,
berdasarkan persamaan tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat harga
berkaitan erat dengan jumlah uang yang beredar, apabila uang yang
beredar meningkat dua kali, maka tingkat harga juga akan naik dua kali
lipat.
8
b. Motif Berjaga-jaga
Setiap orang menghadapi ketidakpastian mengenai apa yang akan dating,
ketidakpastian ini menimbulkan orang memeganguang ditujukan untuk
berjaga-jaga. Menurut Keynes, antisipasi terhadap pengeluaran yang
direncanakan dan yang tidak direncanakan menyebutkan seseorang akan
memegang uang lebih besar daripada untuk tujuan transaksi.
c. Motif Spekulasi
Umumnya motif spekulasi ini dilakukan oleh seseorang untuk
perdagangan saham sehingga motif ini sangat dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya tingkat bunga. Motif spekulasi tergantung dari tingkat bunga.
9
2) Teori Permintaan Uang Menurut Tobin
Tobin menjelaskan mengenai motivasi seseorang memegang uang tunai
untuk tujuan spekulasi menggunakan pendekatan portofolio. Menurut
Tobin pada kenyataannya seesorang menghadapi ketidakpastian. Dalam
memegang sebuah surat berharga, seseorang mempunyai sebuah spektrum
dari keuntungan tersebut yang diukur dengan suatu frekuensi distribusi.
Seseorang yang memegang surat berharga mengharap akan memperoleh
pendapatan.4
4
Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D.,2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi
Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
10
2. Menurunkan Kurva dan Grafik Fungsi LM
Kurva LM adalah kurva yang menggambarkan keseimbangan di
pasar uang. Kurva LM merupakan suatu kurva yang menghubungkan
titik-titik besarnya pendapatan nasional pada berbagai tingkat bunga.
Hubungan antara tingkat bunga dengan pendapatan di dalam pasar
uang mempunyai hubungan yang positif, dengan demikian lereng
kurva (slope) dalam kurva LM adalah positif.
Di dalam kurva LM dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi tingkat
bunga mengakibatkan bertambahnya pendapatannya keseimbangan
dalam pasar uang, dimana tingkat bunga berubah dari i’, naik menjadi
i’’ mengakibatkkan berubahnya pendapatan dari Y1 menjadi Y2.
Keseimbangan didalam pasar uang, selain dijelaskan melalui kurva
LM, dapat pula di lihat dengan menggunakan grafik fungsi LM.
Didalam gambar grafik fungsi LM terdapat 4 kurva (4 kuadran).
Kuadran I merupakan kurva LM, kuadran ke II merupakan kurva M2
(motif spekulasi), kuadran ke III menggambarkan kurva jumlah uang
yang beredar di mana terjadi suatu keseimbangan antara permintaan
penawaran akan uang. Dengan demikian kurva tersebut membentuk
sudut 45o, kuadran ke IV merupakan kurva M! (motif transaksi dan
motif berjaga-jaga). Pada tingkat bunga sebesar i’ besarnya pendapatan
keseimbangan dalam pasar uang sebesar Y1. Kondisi ini berdampak
pada besarnya jumlah uang yang beredar untuk tujuan motif spekulasi
sebesar (M2’) dan pada akhirnya menjadikan besarnya permintaan
untuk motif transaksi dan berjaga-jaga sebesar M1’. Naiknya tingkat
bunga dari i’ menjadi i’’ justru mengakibatkan turunnya jumlah uang
yang beredar untuk tujuan spekulasi yaitu dari M2’ menjadi M2’’ dan
menaikkan jumlah permintaan uang untuk tujuan motif transaksi dan
berjaga-jaga dari M1’ menjadi M1’’.5
5
Digdowiseiso, Kumba. 2015. “Ekonomi Makro”
11
3. Kebijakan Moneter dan Pergeseran Kurva LM
Keberadaan kura LM dapat berubah, bila terjadi perubahan pada
sektor moneter (pasar uang) yang diakibatkan karena adanya kebijakan
pemerintah. Kebijakan pemerintah yang ditujukan untuk
mempengaruhi kondisi moneter disebut kebijakan moneter (Monetary
Policy). Variabel ekonomi yang digunakan untuk mempengaruhi
kondisi moneter adalah melalui jumlah uang yang beredar dan tingkat
bunga.
Kebijakan moneter murni adalah kebijakan moneter yang tidak
disertai dengan berubahnya pengeluaran pemerintah (G), pemungutan
pajak (Tx), dan pembayaran transfer (Tr). Seperti halnya kebijakan
fiskal (sektor riil), kebijakan moneter memiliki dua sifat kebijakan,
yaitu :
1. Kebijakan yang bersifat ekspansif => memiliki dampak pada
peningkatan pendapatan.
2. Kebijakan yang bersifat kontraktif => memiliki dampak pada
penurunan pendapatan.
Pergeseran kurva LM, akibat adanya kebijakan moneter dapat
dilihat pada kurva dibawah ini. Kebijakan moneter yang yang bersifat
ekspansif akan menggeser kurva LM dari LM0 ke LM1 ke samping
kanan. Sebaliknya, kebijakan moneter yang bersifat kontraktif akan
menggeser kurva LM dari LM0 ke LM2 (bergeser ke samping kiri).6
6
Sri Ramadhan. 2006. Pasar Uang dan Pasar Modal Dalam Perspektif Ekonomi
Islam. Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan. 1(2) : 198-210
12
Keseimbangan IS-LM merupakan keseimbangan antara pasar barang
dan pasar uang. Keseimbangan IS-LM disebut juga sebagai keseimbangan
perekonomian secara general antara sektor riil dengan sektor keuangan
suatu negara.
Keseimbangan umum atau general equilibrium terjadi ketika besarnya
pendapatan nasional Y dan tingkat suku bunga r mencerminkan
keseimbangan yang berlaku di dua pasar yaitu keseimbangan di pasar
barang dan di pasar uang. Secara grafis, keseimbangan umum akan
tercapai ketika kurva fungsi I-S berpotongan dengan kurva fungsi L-M.
13
3. Kebijakan Pemerintah dan Pergeseran Kurva IS-LM
Untuk menjaga kestabilan perekonomian diperlukan suatu
kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk mengendalikan
perekonomian, baik melalui kebijakan fiskal maupun kebijakan
moneter. Kebijakan fiskal yang sering disebut dengan “politik fiskal”
atau fiscal policy, dapat diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh
pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara dengan maksud
untuk mempengaruhi jalannya perekonomian.7
Variabel ekonomi yang biasanya dipengaruhi melalui kebijakan
fiskal ini adalah :
1. Pengeluaran Pemerintah (G)
2. Pajak (Tx)
3. Pembayaran Transfer (Tr)
Kebijakan moneter (monetary policy) adalah kebijakan pemerintah
yang ditujukan untuk mempengaruhi kondisi moneter. Variabel
ekonomi yang biasanya dipengaruhi melalui kebijakan moneter ini
adalah :
1. Jumlah Uang Beredar (JUB)
2. Tingkat Bunga (i)
3. Permintaan Uang (Md)
Baik kebijakan fiskal maupun moneter, keduanya dapat
berpengaruh terhadap pergeseran kurva IS-LM. Beberapa model
pergeseran kurva IS-LM yang diakibatkan adanya kebijakan
pemerintah :
a) Bila diketahui pengeluaran pemerintah mengalami kenaikan pajak
dan pembayaran transfer tetap.
b) Pengeluaran pemerintah dan pembayaran transfer tetap tidak
berubah, - Pajak mengalami kenaikan
7
Virizky, Dina dkk. 2014. Keseimbangan Kurva IS-LM Makro Islam.
14
c) Jumlah uang beredar mengalami kenaikan.
- G ; Tr ; Tx dan tingkat bunga tetap
d) Jumlah uang beredar mengalami kenaikan
- Pengeluaran pemerintah bertambah
-Pembayaran transfer dan pajak tetap8
8
Immamudin Yuliadi. 2001. Analisis Makro Ekonomi Indonesia Pendekatan IS-
LM. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 6(2) : 171-182
15
harus selalu berputar dalam perkonomian agar tingkat pendapatan
masyarakat semakin tinggi dan semakin baik.9
Adapun prinsip syariah tentang pasar uang antar bank dalam
keputusan fatwaDSN No.37/DSN-MUI/X/2002, adalah sebagai
berikut :
1. Ketentuan Umum
Pasar uang antar bank yang tidak dibenarkan menurut syariah, yaitu
pasar uang antar bank yang berdasarkan bunga. Pasar uang yang
dibenarkan menurut syariah yaitu pasar uang antar bank yang
berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
2. Ketentuan Khusus
Akad yang digunakan dalam pasar uang antar bank berdasarkan prinsip
syariah adalah mudharabah qiradh, musyarakah, qardh, wadiah, al-
sharf. Pemindahan kepemilikan instrument pasar uang menggunakan
akad-akad syariah yang digunakan dan hanya boleh di pindah
tangankan sekali. Pasar uang antar bank dengan prinsip syariah
merupakan kegiatan transaksi keuangan (tanpa bunga) dalam aktu
jangka pendek antar peserta pasar.10
9
Sri Ramadhan. 2006. Pasar Uang dan Pasar Modal Dalam Perspektif Ekonomi
Islam. Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan. 1(2) : 198-210
10
kompasiana.com, “Pasar Uang Dalam Pandangan Islam”, 21 Mei 2020.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
Pasar uang akan berada dalam kesimbangan apabila penwaran akan uang sama
dengan permintaan akan uang oleh masyarakat karena dipengaruhi oleh 3
tujuan (motif), yaitu motif transaksi, motif berjaga-jaga, dan motif spekulasi.
Dari ketiga motif tersebut akan digambarkan model keseimbangan pasar uang
(analisa LM) sehingga akan terbentuk fungsi LM yang menggambarkan
hubungan antara tingkat pendapatan nasional pada berbagai kemungkinan
tingkat bunga yang memenuhi syarat keseimbangan (equilibrium) dalam pasar
uang. Di dalam menentukan fungsi LM, terlebih dahulu harus diasumsikan
bahwa jumlah uang beredar dalam perekonomian diasumsikan sebagai
variabel eksogen.
Pasar Barang (IS) Dalam Perspektif Islam Pada sistem ekonomi islam
bunga tidak diberlakukan, sehingga keseimbangan di pasar barang pada
ekonomi islam ini sangat berbeda dengan keseimbangan pasar barang pada
sistem ekonomi konvensional. Hal ini karena sistem bunga dihapuskan dan
diganti dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (r).
18
Menurut pandangan islam pasar uang, uang hanya diperlukan sebagai alat
tukar, berjaga-jaga, dan transaksi. Islam tidak memperbolehkan adanya
spekulasi dikarenakan tidak adanya kejelasan. Dalam pandangan islam uang
adalah flow concept sehingga harus selalu berputar dalam perkonomian agar
tingkat pendapatan masyarakat semakin tinggi dan semakin baik.
B. Saran
Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran-
saran dan kritikan bagi para pembaca yang saya hormati guna untuk
membangun pada masa yang akan dating untuk menjadi yang lebih baik dalam
membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang
kami kerjakan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Sri Ramadhan. 2006. Pasar Uang dan Pasar Modal Dalam Perspektif Ekonomi
Islam. Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan. 1(2) : 198-210
Virizky, Dina dkk. 2014. Keseimbangan Kurva IS-LM Makro Islam. Makalah
https://www.academia.edu/11922328/IS-LM
20