Anda di halaman 1dari 24

“TEORI EKONOMI

POLITIK”
Pendapatan
Perkapita
Di Susun Oleh:
Novi Silviana - 1 9 0 2 3 11 0 0 1 5 6
Data A n i s a Yu l i a n i - 1 9 0 2 3 11 0 0 1 6 9 R o b i a t u l
Pendapatan Adawiyah - 1 9 0 2 3 11 0 0 1 7 3
Perkapita Wa h y u H a n d a y a n i - 1 9 0 2 3 11 0 0 1 7 5
Ricky Widad Ilahi - 1 9 0 2 3 11 0 0 1 7 6
Rian Mukti Saputra - 1 9 0 2 3 11 0 0 1 8 7
Perubaha
Riski Milianti - 1 9 0 2 3 11 0 0 1 8 8
n A Miftakhul Akhyar - 1 9 0 2 3 11 0 0 1 9 2
Strukrur Muhammad Syafiq Aufa - 1 9 0 2 3 11 0 0 1 9 8
D aa tl a
Perubahan
Struktural

EKONOMI PEMBANGUNAN D
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Rian Mukti

Bagaimana SEJARAH
SEJARAH DAN
PEMAKNAAN EKONOMI
EKONOMI POLITIk ?
POLITIK Menurut Clark (1998:21-23) dalam buku Prof. Dr. Ahmad Erani
Yustika (2013), munculnya teori ekonomi dapat dilacak dari
periode antara abad 14 dan 16, yang biasa disebut masa
transformasi besar di Eropa Barat sebagai implikasi dari sistem
perdagangan yang secara perlahan menyisihkan sistem ekonomi
feodal pada abad pertengahan. Clark Mark
Pilihan
blik
Selanjutnya, pada abad 18 muncul abad pencerahaan yang marak di Perancis dengan para
pelopornya, antara lain, Voltaire, Diderot, D’Alembert, dan Condilac. Pusat gagasan dari
pencerahan ide tersebut adalah adanya otonomi individu dan eksplanasi kapasitas manusia.
Sedangkan istilah ekonomi politik sendiri pertama kali diperkenalkan oleh penulis Perancis,
Rent-
ing Antoyne de Montchetien (1575-1621), dalam bukunya yang bertajuk Triatise on Political
Economy. Secara garis besar, ada mazhab dalam tiga kategori, yakni : Aliran ekonomi politik
konservatif yang dimotori oleh Edmund Burke; aliran ekonomi politik klasik yang dipelopori
ori
ibutive
oleh Adam Smith, Thomas Malthus, David Ricardo, Nassau Senior dan Jean Baptiste Say, dan
es dan Aliran ekonomi politik radikal yang dipropagandakan oleh William Godwin, Thomas Paine,
ilan Marquis de Condorcet, dan Karl Marx.

Sumber; Yustika, Ahmad Erani. 2012. Ekonomi Kelembagaan, Paradigma, Teori dan Kebijakan. Malang: Erlangga.
& SEJARAH
Syafiq

SEJARAH DAN
CABANG
PEMAKNAAN EKONOMI ILMU EKONOMI POLITIK
POLITIK

Secara garis besar Mazhab


Ekonomi Neoklasik dapat
dipecah dalam tiga kategori
ilihan yakni:
lik
1. Aliran ekonomi politik
konservatif yang dimotori
oleh Edmud Burke
2. Aliron ekonomi politik klasik
Rent- yang dipelopori oleh Adam
ing Smith, Thomas Malhus, David
Ricarco, Nassau Senior, dan
Jean Baptiste Say
3. Aliran ekonomi politik radikal
ori yang dipropagandakan oleh
ibutive Wiliam Godwim, Thomas
es dan
Paine, Marquis de Condorcet,
ilan
dan Karl Marx.

SUMBER: CLARK, 1998:24 Dalam buku Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika (2013)
Syafiq

PEMAKNAAN
SEJARAH DAN ILMU EKONOMI POLITIK
PEMAKNAAN EKONOMI
POLITIK
Caporaso & Levine A r i fi n & R a c h b i n i
Tidak terbatas pada studi Lahir dari upaya untuk
tentang teori sosial dan menemukan sinergi
ilihan
lik keterbelakangan.

Rent- Pakar ekonomi A i s e n & Ve i ga


ing
Lebih diartikan sebagai Stabilitas politik secara
analisis ekonomi terhadap signifikan meningkatkan
ori proses politik. pertumbuhan ekonomi.
ibutive
es dan
ilan
Ricky
Hal yang Memperkuat

SEJARAH DAN
PEMAKNAAN EKONOMI
5 Pe m a ka i a n E ko n o m i Po l i ti k
Analisis kebijakan akan memperkuat
POLITIK efektivitas sebuah rekomendasi karena
mencegah pemikiran yang
deterministik.
Pengguna kerangka kerja ekonomi 2 Analisis kebijakan mencegah
ilihan politik berupaya untuk menerima
lik pengambilan kesimpulan terhadap
eksistensi dan validitas dan perbedaan 1 beberapa alternatif tindakan
budaya politik, baik formal maupun 3 berdasarkan kepada prespektif
informal.
waktu yang sempit
Rent-
ing
Analisis kebijakan lebih mampu 5 4
menjelaskan interaksi antar manusia Analisis kebijakan yang berfokus ke
ori negara berkembang tidak bisa
( R o s t c h i l d a n d C u r r y J r,
ibutive
1978.6,9) mengadopsi secara penuh orientasi
es dan
ilan
teoritis statis ( Static Theoritical
Orientation)
Sumber; Yustika, Ahmad Erani. 2012. Ekonomi Kelembagaan, Paradigma, Teori dan Kebijakan. Malang: Erlangga.
Amar

Pendekatan ekonomi politik baru yang menganggap negara/pemerintah, politisi, atau birokrat sebagai
agen yang memiliki kepentingan sendiri merupakan pemicu lahirnya pendekatan Publik Choice (PC) atau
Rational Choice (RC).
ah dan
knaan Teori Pilihan Publik mendeskripsikan bahwa “secara tipikal ahli ekonomi politik
i POlitik melihat ekonomi dalam wujud demokrasi, yang memberi ruang untuk saling
melakukan pertukaran di antara masyarakat, partai politik, pemerintah, dan birokrat.
Dalam konteks itu, masyarakat pemilih diposisikan sebagai pembeli barang-barang
kolektif (public), sementara pemerintah dan partai politik dipertimbangkan sebagai
Te o r i P i l i h a n alternatif penyedia kebijakan publik (barang dan jasa) sehingga dalam jangka
panjang mereka bisa memungut dukungan dari pemilih lewat pemilihan umum
Publik (Mitchell, dikutip Rachbini, 2002:86)

Kecukupan kepentingan material individu


memotivasi adanya perilaku ekonomi
Rent-
king Motif kecukupan tersebut lebih mudah
4 Point Asumsi Umum dipahami dengan teori ekonomi neoklasik
yang Digunakan Kecukupan kepentingan individu yang
ri sama memotivasi adanya perilaku politik
butive
s dan Asumsi kepentingan yang sama dipahami
ilan
dengan teori neoklasik

Sumber; Yustika, Ahmad Erani. 2012. Ekonomi Kelembagaan, Paradigma, Teori dan Kebijakan. Malang: Erlangga.
Anisa

Dalam operasionalnya
pendekatan Pilihan Publik
dibedakan dalam dua bagian
ah dan
knaan
i POlitik Supply Demand

Te o r i P i l i h a n Pusat Pusat
Voters
Pressure
Kekuasaan Kekuasaan yang Groups
Publik yang Dipilih Tidak Dipilih

Diandaikan pusat kekuasaan yang dipilih akan


merespon setiap permintaan dari pemilih (voters) Voters atau pemilih akan mengontrol suara
Rent- dan sensitif terhadap informasi yang disodorkan untuk mendapatkan kebijakan yang
king oleh kelompok kelompok penekan/kepentingan, diinginkan, sedangkan Pressure Groups atau
dan sebaliknya. Pada titik ini bisa dipahami adanya kelompok kelompok penekan akan mengelola
keinginan pasar setiap pejabat publik sebanyak sumber daya yang dipunyai untuk
mungkin dipilih langsung oleh konstituen (misalnya memperoleh keuntungan yang diharapkan
ri lewat pemilu) agar mereka sensitif terhadap baik dari pusat kekuasaan yang dipilih
butive maupun dari pusat kekuasaan yang tidak
keinginan publik, seperti yang diinginkan oleh
s dan dipilih.
ilan bentuk pemerintahan demokrasi.

Sumber; Yustika, Ahmad Erani. 2012. Ekonomi Kelembagaan, Paradigma, Teori dan Kebijakan. Malang: Erlangga.
Novi

Teori Pilihan Publik melihat politisi sebagai perilaku yang cenderung memaksimalkan
h dan kepuasan pribadi yang dimotivasi oleh banyak faktor, seperti gaji, reputasi public,
naan kekuasaan, dan ruang yang mengotrol birokrasi (Piptone, tt:10). Akhirnya ringkasan
POlitik perbedaan cara pandang teori antara teori ekonomi klasik dan pilihan public bisa dilihat
dalam table 6.1.

Te o r i P i l i h a n
Publik

Rent-
king

ri
butive
s dan
ilan

Sumber; Yustika, Ahmad Erani. 2012. Ekonomi Kelembagaan, Paradigma, Teori dan Kebijakan. Malang: Erlangga.
Tiwi
TEORI
ah dan Rent-Seeking
knaan
i POlitik Konsep pendapatan (income)
ditransformasikan menjadi konsep perbaruan
rente. Konsep ini sangat penting bagi ilmu
ekonomi politik untuk menjelaskan perilaku FASILITAS RENTE EKONOMI
ilihan pengusaha, politisi, dan kelompok MEMILIKI DUA KEUNTUNGAN
ik kepentingan.
Perilaku mencari rente dianggap sebagai
pengekuaran sumber daya untuk mengubah
kebijakan ekonomi, atau menelikung kebijakan Mendapatkan Mencegah
tersebut agar dapat menguntungkan bagi para
Te o r i R e n t- pencari rente. Secara teoritis , kegiatan
laba yang pesaing masuk
seeking mencari rente (rent-seeking) harus dimaknai berlebih dalam pasar
secara netral, karena individu (kelompok) bisa
memperoleh keuntungan dari aktivitas
ri ekonomi yang legal (sah), seperti
butive
s dan
menyewakan tanah, modal (mesin), dan lain-
ilan lain

Sumber; Yustika, Ahmad Erani. 2012. Ekonomi Kelembagaan, Paradigma, Teori dan Kebijakan. Malang: Erlangga.
Wa h y u

Biaya - Biaya
ah dan MONOPOLI
knaan
i POlitik Sumbu horizontal menunjukkan jumlah komoditas, dalam hal ini gandum,
yang dapat diproduksi pada harga CC. sedangkan permintaan gandum
ditunjukkan oleh garis DD, yang juga menunjukkan beragam kesuburan
lahan. Pasar kompetitif ditunjukkan oleh unit Q1 karea pada titik tersebut
ilihan kurva permintaan, DD, mengenai garis biaya (diasumsikan dalam situasi ini
ik
adanya informasi yang sempurna dan tidak ada biaya transaksi). Sedangkan
titik keseimbangannya adalah pada harga P2 dan lahan dengan kualitas
yang rendah (tidak sumbur) yakni disisi sebelah kanan Q, tidak ditanami.

Te o r i R e n t- Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penjelasan mengenai perilaku


seeking mencari rente:
1. Masyarakat akan mengalokasikan sumber daya untuk menangkap peluang
hak milik atau property Rights yang ditawarkan oleh pemerintah
ri
2. Setiap kelompok atau individu pasti akan berupaya mempertahankan
butive posisi mereka yang menguntungkan
s dan 3. Di dalam pemerintah sendiri terdapat kepentingan-kepentingan yang
ilan berbeda dengan kata lain kepentingan pemerintah tidaklah tunggal

Sumber; Yustika, Ahmad Erani. 2012. Ekonomi Kelembagaan, Paradigma, Teori dan Kebijakan. Malang: Erlangga.
Riski

TEORI
REDISTRIBUTIVE COMBINES
ah dan
knaan
i POlitik
Menurut de soto (1992:250-251), Masalah pemanfaatan hukum bagi Menurut Rachbini (1996: 96),
pengambil kebijakan (pemerintah) kepentingan kelompok tertentu, dalam pola redistributive
lebih memberi tekanan kepada saat ini perkembangannya sudah combines ini sumber-sumber
ihan kegiatan menyaring dan memilah- sedemikian memuncak sehingga ekonomi, aset produktif, dan
k milah kelompok-kelompok pembentukan organisasi untuk modal didistribusikan secara
kepentingan khusus, memilih memeroleh pendapatan dengan terbatas hanya di lingkungan
kelompok-kelompok kepentingan cuma-cuma (unearned income) segelintir orang. Dengan
yang mereka anggap tepat dan yang dibagikan oleh negara atau demikian, di dalam suatu negara
Rent-
mengalihkan sumber daya kepada disalurkan melalui sistem hukum, korporatis kesejahteraan dan
ing kelompok-kelompok bersangkutan atau setidaknya untuk melindungi hasil-hasil pembangunan ekonomi
melalui saluran hukum. diri sendiri dari proses tersebut hanya bergulir di lingkungan
dengan membentuk apa yang terbatas -puncak kekuasaan dan
dinamakan teori “redistributive segelintir pengusaha besar yang
Te o r i R e d i s t r i b u ti v e combines”. mendapat privilege khusus.
Combies dan Keadilan

Sumber; Yustika, Ahmad Erani. 2012. Ekonomi Kelembagaan, Paradigma, Teori dan Kebijakan. Malang: Erlangga.
Rian

TEORI
KEADILAN JOHN RAWLS
h dan
knaan
POlitik Terhubungnya teori Teori redistributive combines mengandaikan adanya otoritas penuh dari
Redistributive Combines Negara/pemerintah untuk mengalokasikan kebijakan kepada kelompok-kelompok
yang dekembangkan ekonomi yang berkepentingan terhadap kebijakan tersebut. Akibatnya kebijakan
ihan oleh hernando de soto yang muncul sebagai hasil dari interaksi antara kelompok kepentingan ekonomi dan
k pemerintah kerapkali Cuma menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak
dengan teori keadilan yang lain, jadi disini muncul isu ketidakadilan.
yang dibangun oleh
john rawls. Relasi antara Kelompok kepentingan ekonomi yang eksis tidak selamanya mengandaikan
dua relasi ini bisa tingkat kemerataan seperti yang diharapkan, khususnya masalah kekuatan
Rent- dilacak dari 2 logika, ekonomi
ing
yaitu :

Keadilan sosial dapat diarahkan pada penyiapan penilaian terhadap sebuah standar aspek distribusi
Te o r i R e d i s t r i b u ti v e dari struktur dasar masyarakat. Hal ini terjadi karena adanya prinsip- prinsip keadilan tersebut
Combies dan Keadilan seperti yang di klaim oleh rawls akan menghasilkan kesepakatan dan negosiasi yang imparsial, yakni
situasi yang di desain untuk memperkuat ketiadaan kepentingan perwakilan yang dapat dibebankan
kepada pihak lain. Poin inilah yang menjadi kunci dari teori keadilan yang digagas oleh rawls.

Sumber; Yustika, Ahmad Erani. 2012. Ekonomi Kelembagaan, Paradigma, Teori dan Kebijakan. Malang: Erlangga.
Syafiq

TEORI
KEADILAN JOHN RAWLS
h dan
knaan Dengan pemahaman, Rawls akhirnya mengonseptualisasikan teori keadilan yang bertolak dua prinsip:
POlitik 1. Setiap orang harus mempunyai hak yang sama terhadap skema kebebasan dasar yang sejajar
2. Ketimpangan sosial dan ekonomi harus ditangani, sehingga:
a) Diekspektasikan secara logis menguntungkan setiap orang
ihan b) Dicantumkan posisi dan jabatan yang terbuka bagi setiap Orang.
k
Keadilan adalah kepatutan/kepantasan (fairness).Keadilan berdiri diatas bangunan kepatutan Sehingga
akan menghasilkan Kesepakatan dan negosiasi yang imparsial, yaitu situasi yang didesain Untuk
memperkuat ketiadaan kepentingan perwakilan yang dibebankan kepada pihak lain. Kebijakan yang
mengandaikan adanya relasi antara aktor dan struktur memunculkan ketidakadilan jika mengandung
Rent-
Unsur ketidakpatutan (unfairness).
ing
Dampaknya :
1. Pasar bebas justru menimbulkan ketidakadilan
2. Pasar bebas mengizinkan pembagian Kekayaan dipengaruhi secara tidak tepat oleh kondisi
Te o r i R e d i s t r i b u ti v e (alam dan sosial), inilah kesewenang-wenangan.
Combies dan Keadilan 3. Tiap orang masuk ke pasar dengan bakat dan kemampuan alamiah yang berlainan.
4. Peluang sama yang diberikan pasar tidak akan menguntungkan semua peserta
5. Pasar justru merupakan pranata yang tidak adil.

Sumber; Yustika, Ahmad Erani. 2012. Ekonomi Kelembagaan, Paradigma, Teori dan Kebijakan. Malang: Erlangga.
Amar

Studi Kasus 1

JUDUL DIMENSI EKONOMI POLITIK DALAM KONFLIK TATA KELOLA PERTAMBANGAN

METODE Pendekatan Kuantitatif

Sejarah gemilang gerakan politik protes terjadi di penghujung Desember 2015, sekitar 1.687 orang nelayan dari 4
Kabupaten di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berkumpul di halaman Kantor Gubernur untuk menuntut
pencabutan izin kegiatan pertambangan timah. Setlah begitu lama dieksploitasi, cadangan timah potensial dan ekonomis
PEMBAHASAN kini meliputi hampir seluruh wilayah pesisir pulau Bangka dan Belitung, kecuali wilayah Kabupaten yang telah dialih
fungsikan sebagai daerah pengembangan pariwisata. Pilihan rasional yang harus diambil oleh gubernur, berkonsekuensi
pada munculnya resiko menghambat usaha pertambangan komoditas strategis timah yang masih menjadi penopang
utama PAD, pertumbuhan, PDRB dan penyedia lapangan kerja yang besar bagi masyarakat.

Sejarah gemilang gerakan politik protes terjadi di penghujung Desember 2015, sekitar 1.687 orang nelayan dari 4
Kabupaten di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berkumpul di halaman Kantor Gubernur untuk menuntut
pencabutan izin kegiatan pertambangan timah. Setlah begitu lama dieksploitasi, cadangan timah potensial dan ekonomis
KESIMPULAN kini meliputi hampir seluruh wilayah pesisir pulau Bangka dan Belitung, kecuali wilayah Kabupaten yang telah dialih
fungsikan sebagai daerah pengembangan pariwisata. Pilihan rasional yang harus diambil oleh gubernur, berkonsekuensi
pada munculnya resiko menghambat usaha pertambangan komoditas strategis timah yang masih menjadi penopang
utama PAD, pertumbuhan, PDRB dan penyedia lapangan kerja yang besar bagi masyarakat.

Pratama, Sandy. 2018. DIMENSI EKONOMI POLITIK DALAM KONFLIK TATA KELOLA PERTAMBANGAN.
REFRENSI Jurnal wacana politik. Vol. 3, No. 1. Halaman 40-53
Ricky

Studi Kasus 2

JUDUL KEGAGALAN MAHINDA RAJAPAKSA DALAMPROYEK PELABUHAN HAMBANTOTA

METODE Deskriptif Kualitatif

Pembangunan Pelabuhan Hambantota di tahun 2007 tidak serta merta berjalan tanpa perencanaan dan studi kelayakan.
Pemerintahan Sri Lanka secara resmi menyatakan adanya pembangunan pelabuhan di Kota Hambantota sejak tahun
PEMBAHASAN 2002. Kedekatan dengan Tiongkok menjadikan Presiden Rajapaksa mendapatkan pembayaran dengan dana yang cukup
besar dari negara negara tirai bamboo tersebut. Hal ini dibuktikan melalui sebesar 7,6 juta Dolar telah dikeluarkan dari
akun atas nama China Harbour dari Standard Chartered Bank kepada afiliasi kampanye Presiden Rajapaksa. Informasi ini
didapatkan melalui media The Times yang berasal dari penyelidikan internal pemerintahan.

Selain motif ekonomi, kedekatan Presiden Rajapaksa dengan Tiongkok juga dijadikan kesempatan oleh beliau sebagai
sumber pendanaan kampanye pemilihan presiden di tahun 2015, namun sayangnya gagal menerima suara yang cukup
KESIMPULAN untuk kembali memegang jabatan tertinggi di Sri Lanka. Dibalik bantuan dana untuk kampanye, Tiongkok kembali
memanfaatkan Sri Lanka melalui sistem pemerintahan yang korup dan persentase bunga pinjaman yang cukup tinggi, agar
Tiongkok secara perlahan-lahan menguasai Pelabuhan Hambantota dan kawasan di sekitarnya.

REFRENSI Ilmu, J., Internasional, H., & Mustikasari, S. (2021). MANDALA : MANDALA : March.
Anisa

Studi Kasus 3

JUDUL EKONOMI POLITIK MEDIA: PEMBERITAAN PEMBANGUNAN TAMAN NASIONAL KOMODO


(TEMPO DAN MEDIA INDONESIA)
METODE Deskriptif Kualitatif

Tempo dalam hal ini, mengulas bahwa pembangunan Taman Nasional Komodo bertentangan dengan habitat
komodo yang telah ditetapkan sebagai area konservasi nasional. Tempo menguraikan pendapat-pendapat dari
berbagai pihak termasuk ahli yang berasal dari akademisi untuk menjelaskan alasan penolakan pembangunan
PEMBAHASAN
“Jurassic Park” di Pulau Komodo. Meskipun begitu, sudut pandang berita (News Angle) yang diangkat Tempo
dipaparkan dari berbagai pihak termasuk pemerintah sehingga semua informasi yang ada di tidak hanya memihak
pada satu pihak.

sistem media berkorelasi dengan sistem sosial, politik dan ekonomi. Fenomena tersebut menjelaskan, bahwa
sistem media massa mempunyai korelasi terhadap sistem sosial, politik yang berlaku di negara di mana media
KESIMPULAN beroperasi. Kendali politik dan ekonomi selalu menjadi faktor signifikan yang berpengaruh terhadap operasi
media. Faktor inilah yang kemudian memungkinkan susunan sebuah teks pemberitaan bertendensi pada suatu
pihak.

REFRENSI Wulandari, S. (2021). Ekonomi Politik Media : Pemberitaan Pembangunan Taman Nasional Komodo
( Tempo Dan Media Indonesia ) JPRMEDCOM : Journalism , Public Relation and. 3(1), 16–35.
Novi
Studi Kasus 4

JUDUL KEBIJAKAN PUBLIK DAN RITEL MODERN : STUDI KASUS PELAKSANAAN KEBIJAKAN
PLASTIK BERBAYAR
METODE Pendekatan Kuaitatif

Dari 53 responden toko modern di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, hanya 4 responden
(7,55%) yang menerapkan kebijakan plastik berbayar pada toko mereka, sedangkan 49 responden (92,45%)
tidak menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar, Walaupun ada kebijakan plastik berbayar konsumen
PEMBAHASAN pada toko ritel modern tetap jumlahnya sehingga tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap
jalannya usaha toko ritel modern. Dampak yang tidak signifikan tersebut pada akhirnya menyebabkan
kebijakan plastik berbayar yang coba diterapkan oleh pemerintah berjalan tidak efektif dan tidak berlanjut
sebagaimana yang diharapkan.

Kendala yang dihadapi antara lain ; kebiasaan masyarakat dalam menggunakan kantong plastik dalam
KESIMPULAN kehidupan sehari-hari, belum adanya aspek peduli lingkungan dalam sikap masyarakat menggunakan
kantong belanja sehingga lebih memilih kantong plastik yang praktis dan ekonomis

Amrita N.(2018) KEBIJAKAN PUBLIK DAN RITEL MODERN : STUDI KASUS PELAKSANAAN KEBIJAKAN PLASTIK BERBAYAR. E-Jurnal
REFRENSI Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Bali. Vol.07.No.01.Tahun.2018
Tiwi
Studi Kasus 5

JUDUL ANALISIS EKONOMI POLITIK MEDIA DALAM FRAMING PORTAL ONLINE KOMPAS.COM dan Detik.com

METODE penelitian deskriptif

Wacana terorisme saat ini oleh Kompas.co dan Detik.com dijadikan komoditas dalam arti barang dagangan.
Pemberitaan soal FPI yang disertai dengan adanya isu terorisme pada pemberitaannya di media online
Kompas.com merupakan bentuk komodifikasi isi dan komodifikasi khalayak, komodifikasi khalayak dalam hal ini
PEMBAHASAN
yaitu konsumen yang mengonsumsi berita tersebut yang tersedia di Kompas.com. Komodifikasi isi di Kompas.com
dilakukan dengan cara menampilkan berita-berita yang dikemas secara informatif bagi masyarakat dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.

Kompas.com dan Detik.com memanfaatkan isu terorisme sebagai informasi yang memiliki daya jual tinggi terlebih
dengan memasukkan FPI di setiap beritanya bahkan menjadikannya sebagai sebuah headline. Hal tersebut
ditunjukkan dari kemunculan berita mengenai kasus penangkapan teroris yang diduga sebagai anggota FPI, hal
KESIMPULAN tersebut tidak hanya menjadi breaking news yang menyita waktu berjam-jam dalam pemberitaannya, melainkan
kasus tersebut juga dapat dijual sebagai tayangan yang berisi informasi ringan yang mengacaukan perhatian
masyarakat dari isu yang menegangkan menjadi isu yang layak dikonsumsi setiap hari.

Rusadi, U. (2021). Analisis Ekonomi Politik Media dalam Framing Portal Online Kompas.com dan
REFRENSI
Detik.com. Journal of Communication Studies, 1(2), 90–101.
Wa h y u
Studi Kasus 6
JUDUL RENT-SEEKER DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (Studi Terhadap Pembangunan Pasar
Rakyat Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba)
METODE Pendekatan Kualitatif
PEMBAHASAN
Rent-Seeking dalam Pembangunan Pasar Rakyat Bonto Bahari ditunjukkan dengan adanya relasi kuasa dan bisnis yang
melibatkan pengusaha dan politisi lokal yang dapat mempengaruhi pemenangan tender proyek Pembangunan Pasar Rakyat
Bonto Bahari. Dengan adanya hubungan pengusaha dengan pihak ketiga yang memiliki relasi dalam pemerintahan
mengindikasikan adanya upaya untuk memenangkan tender proyek dengan persaingan yang tidak sehat antara
perusahaan/penyedia jasa konstruksi bangunan yang mejadi peserta tender proyek Pembangunan Pasar Rakyat Bonto
Bahari. Selain itu, banyaknya pihak yang terlibat dalam proses pengerjaan proyek dapat membuat semakin banyaknya biaya
transaksi sehingga pengerjaan proyek secara maksimal bukan lagi menjadi orientasi utama, melainkan seberapa besar
keuntungan yang bisa didapatkan.

KESIMPULAN
Tidak optimalnya penggunaan anggaran ditunjukkan dari hasil pembangunan dengan kualitas bangunan yang
rendah yang sampai mengalami keretakan pada dinding bangunan sebelum di resmikan, kemudian desain saluran
drainase yang tidak ideal, pondasi yang tidak memenuhi standar karena lebih rendah dari pada jalan, sehingga
dapat menimbulkan banjir saat musim hujan,padahal anggaran yang digunakan sebesar Rp.5.654.063.000, ini
menunjukkan adanya potensi yang besar terjadinya praktek rent-seeking.Masyarakat yang mengatasnamakan diri
aktivis masyarakat telah melaporkan temuan tersebut ke Kejaksaan RI Kab. Bulukumba, namun sudah lebih dari
satu tahun penyelidikan tersebut belum juga menuai hasil.

REFRENSI Arfandi Mandala (2018) RENT-SEEKER DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (Studi Terhadap Pembangunan
Pasar Rakyat Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba), UIN Alaudin Makassar, 2018.
Riski
Studi Kasus 7

JUDUL VAKSINASI COVID 19 DAN KEBIJAKAN NEGARA: PERSPEKTIF EKONOMI POLITIK

METODE Penelitian Kualitatif Dengan Pendekatan Deskriptif Analitik.

Sejauh ini, vaksin covid 19 yang akan didatangkan oleh pemerintah Indonesia, porsi terbesarnya adalah impor
(Bbcnews, 2020). Meski ada penyertaan perusahaan dalam negeri (BUMN) didalamnya, khususnya dalam aspek
PEMBAHASAN transfer teknologi dan pengetahuan (transfer of technology and knowledge) namun produksi secara massif masih
terbatas dan butuh effort yang konsisten. Dengan kondisi begini, Indonesia tidak memiliki tawar menawar yang
kuat, meski pangsa pasar Indonesia sangat besar.

Perspektif ekonomi politik berbasis negara pada dasarnya menempatkan negara sebagai sentrum dari berbagai
kepentingan kelompok (swasta) dan masyarakat menjadi kepentingan nasional. Empirisnya, perlakuan negara dari
vaksin covid 19 adalah menempatkan masyarakat sebagai subjek utama dalam proses induksi nilai. Dengan kata
KESIMPULAN lain, secara sederhana, pemerintah sekali lagi, harus melihat kondisi masyarakat lebih terbuka dan melihat pula
kemampuan objektif masyarakat saat ini. Jika tidak mungkin, maka pemerintah perlu berkorban dalam kondisi rugi
sekalipun (Rosyida, 2020). Jika sudah ada keselarasan nilai seperti itu, maka 100% kesadaran masyarakat akan
tumbuh atas kegunaan vaksin.

Akbar, I. (2021). Vaksinasi Covid-19 dan Kebijakan Negara: Perspektif Ekonomi Politik. Jurnal Academia
REFRENSI
Praja, 4(1), 244–254.
Rian
Studi Kasus 8

JUDUL DESENTRALISASI PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN WONOSOBO

METODE Pendekatan Kualitatif Deskriptif.

Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Perbup No 56 Tahun 2016, secara resmi telah menjalankan program
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di seluruh kantor kecamatan, dengan bentuk pelayanan yang
berbeda-beda di setiap kecamatan sesuai dengan kemampuan sumber daya kecamatan masing-masing.
Pelaksanaan PATEN yang kurang optimal di setiap kecamatan secara umum disebabkan oleh empat hal, yaitu:
PEMBAHASAN
struktur organisasi yang kurang sesuai dengan tujuan organisasi dan kewenangan kecamatan yang masih terbatas;
SDM yang masih kurang memadahi baik dari sisi kualitas maupun kuantitas; begitu juga dengan sarana dan
prasarananya; dan keterbatasan anggaran yang menyebabkan kecamatan kurang leluasa dalam mengembangkan
atau meningkatkan mutu pelayanan publik.

Harapan masyarakat yang tinggi terhadap optimalisasi fungsi kantor kecamatan menjadi simpul pelayanan publik
masyarakat perlu didukung oleh kesediaan dari pemerintah kabupaten dalam mendelegasikan beberapa urusan
KESIMPULAN pelayanan publik kepada kecamatan disertai dengan kelengkapannya. Kantor kecamatan perlu mendapatkan
perhatian khusus dengan mendesain ulang struktur, SDM, sarpras, dan anggarannya sehingga mampu
memberikan pelayanan secara optimal.

Shadu S,W (2020), DESENTRALISASI PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN WONOSOBO; Jurnal Ekonomi Publik. Vol 1 issue
REFRENSI 1.Tahun 2020,hal.100-115.
Amar

Studi Kasus 9

JUDUL ANALISIS EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL DALAM STUDI KASUS PERANG DAGANG AMERIKA
SERIKAT – TIONGKOK PERIODE 2018-2019
METODE Menggunakan Metode Kualitatif

ditengah interdependensi dunia yang makin menguat, muncul pula pemain baru dalam bidang perdagangan
internasional, yakni Tiongkok. Pemerintah Tiongkok yang mengandalkan sektor alat elektronik dan industri
semikonduktor berbiaya murah sebagai komoditas utama ekspor Tiongkok ke luar negeri. Komponen dasar
PEMBAHASAN
daripada komoditas ekspor Tiongkok tersebut sejatinya berasal dari Amerika Serikat. Komponen-komponen
tersebut dikirim ke Tiongkok oleh perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat untuk dirakit di Tiongkok. Ketika
komponen tersebut selesai dirakit, dan dikirim bentuk jadinya kembali ke Amerika Serikat

Fenomena perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan Tiongkok pada periode 2018-2019 lalu nyatanya
berkaitan langsung dengan kepentingan daripada masing-masing negara. pembalasan tarif yang dilakukan oleh
Tiongkok sejatinya lebih banyak dilatarbelaking oleh respon atas kebijakan tarif oleh Amerika Serikat. Mekanisme
KESIMPULAN proteksionisme yang dilakukan oleh masing-masing negara apabila ditilik melalui kajian Ekonomi Politik
Internasional didapat bahwa kedua negara telah menggunakan aspek-aspek ekonomi, dalam hal ini berkaitan
dengan bidang perdagangan, dalam rangka mencapai kepentingan nasional masing-masing.

Badiri, I. (2020). Analisis Ekonomi Politik Internasional Dalam Studi Kasus Perang Dagang Amerika
REFRENSI Serikat – Tiongkok Periode 2018-2019. Padjadjaran Journal of International Relations, 2(2), 147.
Studi Kasus 10 Ricky

JUDUL PERTARUHAN POLITIK NEGARA ATAS MEKANISME PASAR (Studi Analisis Ekonomi Politik Menurut John Rawls)
METODE Pendekatan Kualitatif Dengan Jenis Penelitian Deskriptif.

Pembangunan beberapa ruas jalan tol di ibukota Jakarta mulai ditawarkan oleh pemerintah kepada swasta dengan alasan
uang hasil penjualan tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangunan nasional di sektor lainnya. Tol Becakayu misalnya,
sebuah tol ibukota yang menghubungkan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu telah ditawarkan kepada pihak swasta oleh BUMN
Indonesia atau dalam hal ini oleh PT Waskita Karya. Pemerintah berada di bawah tekanan untuk mengurangi pengeluaran
PEMBAHASA sehingga ia menawarkan beberapa ruas jalan tol untuk dijual kepada pihak swasta. Sebuah ironi yang sangat menyedihkan
N jikalau pembangunan ruas-ruas tol yang dibangun dengan kekuatan dana dari APBN, dijual kepada pihak swasta dengan
alasan untuk percepatan laju pembangunan nasional dan perekonomian bangsa. Penjualan infrastuktur jalan tol dianggap
sebagai solusi utama dalam efisiensi pertumbuhan ekonomi nasional. Akan tetapi, prediksi tersebut akan menjadi boomerang
bagi ekonomi nasional apabila terjadi ketidakefisiensian atau in-efisiensi mekanisme pasar dalam kepemilikan properti ruas
jalan tol oleh pihak swasta

Jika pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada sektor swasta sebagai pemegang mekanisme pasar dalam infrastuktur
jalan tol maka pemerintah termasuk organisasi negara yang berprinsip pada laissez faire laissez passer dimana menyerahkan
KESIMPULAN kegiatan ekonominya kepada mekanisme pasar dan Politik negara dipertaruhkan apabila negara dilemahkan dan
dideregulasikan oleh mekanisme pasar, sehingga pola-pola keadilan sosial bagi negara-negara berkembang akan
termanipulasi oleh keinginan privatisasi dan regulasi-sendiri sebagai konsekuensi dari negara berbasis pasar (market-state).

REFRENSI
(Chabibi, 2019). PERTARUHAN POLITIK NEGARA ATAS MEKANISME PASAR (Studi Analisis Ekonomi Politik
Menurut John Rawls). Jurnal Ilmu Administrasi, 6(2), 25–34.
1

3
TERIMAKASIH
4

Anda mungkin juga menyukai