Anda di halaman 1dari 229

MATEMATIKA EKONOMI I

TOPIK FUNGSI LINIER


DAN APLIKASINYA

PRODI EP-USAKTI

1
MATEMATIKA EKONOMI I

TOPIK FUNGSI LINIER


DAN APLIKASINYA

PRODI EP-USAKTI

2
SILABUS MATA KULIAH

1. PENDAHULUAN
2. FUNGSI DAN APLIKASINYA
3. MATRIKS DAN APLIKASINYA
4. DIFERENSIAL DAN
APLIKASINYA
5. INTEGRAL DAN APLIKASINYA

3
FUNGSI DAN APLIKASINYA
 PENGERTIAN FUNGSI
Secara umum fungsi diartikan suatu
persamaan yang menyatakan hubungan
antara dua buah variabel atau lebih. Secara
matematik, fungsi dinyatakan dengan:
Y = f(Xi)
Persamaan: 1. fungsional Y =f(x)
2. identitas Y = C + I ---
3. keseimbangan Qd = Qs (barang yang diminta = barang

4 yang ditawarkan)
JENIS-JENIS FUNGSI

FUNGSI

LINIER NON LINIER

FUNGSI FUNGSI
5 KUADRAT EKSPONENSIAL
FUNGSI LINIER

Fungsi dimana variabel bebasnya


mempunyai pangkat paling tinggi satu.

Bentuk umum fungsi linier


Y = f(X) → Y = a + bX

Dibaca Y adalah fungsi dari x, dimana


x adalah variabel bebas
y adalah variabel terikat
a adalah konstanta
6 b adalah slope dari garis linier
FUNGSI LINIER

CARA MENCARI
MELALUI 2 TITIK MELALUI 1 TITIK
Y - Y1 X  X1

Y2  Y1 X2  X1
Y  Y1  m X  X1 

MELALUI REGRESI
a  Y  bX
n XY   X Y
b
n X 2    X 
2

7
FUNGSI LINIER : MELALUI 2 TITIK

 Contoh soal:
Jika diketahui 2 buah titik yaitu A (4, 16) dan
B (6, 8)

 Pertanyaan
Carilah fungsi linier yang melalui 2 buah titik
tersebut ?

8
 Penyelesaian

X1, Y1) = (4, 16) dan (X2,Y2) = (6, 8)


Y - Y1 X  X1
 2 (Y – 16) = -8(X – 4)
Y2  Y1 X 2  X1
2Y – 32 = -8X + 32
Y  16 X4 2Y = -8X + 32 + 32

8  16 64 2Y = -8X+64
Y = -4X + 32
Y  16 X4
 Y = 32 – 4X
-8 2

Jadi
Jadifungsi
fungsilinier
linieryang
yangdiminta
dimintaadalah
adalah
9
YY==32
32––4X
4X
FUNGSI LINIER : MELALUI 1 TITIK

 Contoh soal:
Jika diketahui titik yaitu A (3, 30) dan slope
sebesar 5

 Pertanyaan
Carilah fungsi linier yang melalui 1 buah titik
tersebut ?

10
 Penyelesaian

(X1, Y1) = (3, 30) dan b = 5


Y - Y1 = b(X-X1)
Y – 30 = 5 (X – 3)
Y – 30 = 5X - 15
Y = 5X – 15
+ 30
Y = 5X + 15
Y = 15 + 5X
Jadi fungsi linier yang diminta adalah
Jadi fungsi linier yang diminta adalah
YY==15
15++5X
5X
11
FUNGSI LINIER : MELALUI REGRESI

 Contoh soal:
Dari informasi data Y dan X berikut ini:
X Y
5 75
10 50
15 25
20 0

 Pertanyaan
12 Carilah fungsi linier yang melalui persamaan regresi ?
 Penyelesaian

Jika Y = a + bX maka nilai a dan b dicari dengan rumus :

a  Y  bX

n  XY   X  Y
b
n  X 2  (  X)2

13
n  XY   X  Y 41250    50150 
b   5
2
n  X  (  X) 2 4 750    50  2

150 50
a  Y  bX   ( 5 )  37,5  62,5  100
4 4

Jadi
Jadifungsi
fungsilinier
linieryang
yangdiminta
dimintaadalah
adalah
YY==100 – 5X
100 – 5X
14
MENGGAMBAR FUNGSI LINIER

Dengan bentuk umum fungsi linear : Y = a + bX


Langkah-langkah penggambaran fungsi linier :
 Cari titik potong sumbu X (intersep X), dengan
memisalkan nilai variabel Y sama dengan nol, maka
koordinatnya adalah (-a/b ; 0).
 Cari titik potong sumbu Y (intersep Y), dengan
memisalkan nilai variabel X sama dengan nol, maka
koordinatnya adalah (0 ; a).
 Hubungkan kedua titik tersebut

15
 Contoh soal
Gambarkan fungsi Y = 100 – 5X

 Penyelesaian
Titik potong sumbu X : Y = 0
Y = 100 – 5X
0 = 100 – 5X
5X = 100
X = 100/5 = 20, koordinat titik potong X (20, 0)
16
 Titik potong sumbu Y : X = 0
Y = 100 – 5X
Y = 100 – 5(0)
Y = 100, koordinat titik potong Y (0,100)
X Y
100/5 = 20 0 ( 20, 0 )
0 100 (0, 100)

17
 Gambar

0,100
Y = 100 – 5X

20,0 X
18
 Contoh soal:
Gambarkan fungsi Y = 40 + 0,2X

 Penyelesaian:
Titik potong sumbu X : Y = 0
Y = 40 + 0,2X
0 = 40 + 0,2X
-0,2X = 40  X = 40/-0,2 = -200.
Koordinat titik potong X (-200, 0)
19
 Titik potong sumbu Y : X = 0
Y = 40 + 0,2X
Y = 40 + 0,2(0))  Y = 40
Koordinat titik potong Y (0, 40)

X Y
40/-0.2=-200 0 ( -200, 0 )
0 40 ( 0, 40)

20
 Gambar

0,40 Y = 40 + 0,2X

-200,0 X

21
 Contoh soal:
Gambarkan fungsi Y = 10X

 Penyelesaian:
Untuk menggambar fungsi linier tanpa
konstanta (tanpa nilai a) tidak dilakukan
dengan mencari titik potong sumbu X dan Y,
tetapi dengan memisalkan minimal dua nilai X
tertentu untuk mendapatkan nilai Y

22
Untuk X = 0, Y = 10(0) = 0 sehingga
diperoleh titik (0, 0)

Untuk X = 1, Y = 10(1) =10 sehingga


diperoleh titik (1, 10)

X Y
0 0 ( 0,0 )
1 10 ( 1,10)

23
 Gambar

Y = 10X
10 1,10

0,0 1 X

24
 Contoh soal:
Gambarkan X = 20

 Penyelesaian:
Intersep X : X = 20, koordinat (20, 0)
Intersep Y : tidak ada koordinat titik potong

25
 Gambar

X = 20

20,0 X
26
 Contoh soal:
Gambarkan Y = 40

 Penyelesaian:
Intersep X : tidak ada koordinat titik potong
Intersep Y : Y = 40 koordinat titik potong
(0, 40)

27
 Gambar

Y
Y = 40

0,40

X
28
APLIKASI FUNGSI LINIER
 Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan
Pasar
 Pengaruh Pajak dan Subsidi terhadap
keseimbangan pasar
 Keseimbangan pasar kasus 2 barang
 Analisis perhitungan pendapatan nasional
 Pasar barang dan pasar uang
 Analisis Break Even Point (BEP)
29  Budget line dan Isocost
FUNGSI PERMINTAAN
 Fungsi Permintaan
– Permintaan dari segi fungsi menunjukkan
hubungan antara jumlah barang yang diminta
pada berbagai tingkat harga ceteris paribus.
– Pengaruh harga terhadap jumlah barang yang
diminta mengikuti hukum permintaan yang
menyatakan jika harga suatu barang naik maka
jumlah barang yang diminta turun atau
sebaliknya ceteris paribus.
– Secara umum, fungsi permintaan dinyatakan
dengan :
30
 Qdx = a - bPx
Dimana:
Qdx : Jumlah yang diminta (unit)
Px: Harga jual barang /unit (Rp)
a : Konstanta
b : Slope/kemiringan garis

31
 Contoh Soal
Informasi mengenai permintaan terhadap suatu
barang ditunjukkan dengan data sebagai
berikut.
Ketika harga barang sebesar Rp 5/unit, jumlah
barang yang diminta sebesar 30 unit. Naiknya
harga barang menjadi Rp 10/unit,
menyebabkan jumlah barang yang diminta
turun menjadi 20 unit.

32
 Pertanyaan
a. Bagaimana fungsi permintaan dari barang
tersebut dan gambarkan ?
b. Tentukan berapa jumlah barang yang diminta
pada harga 8 dan 12 ?
c. Jika jumlah barang yang diinginkan sebanyak
35 unit, tentukan berapa harga jual yang
harus ditetapkan?

33
Diketahui:
 P1 = 5, Q1 = 30 unit. Koordinat
(Q, P)  ( 30, 5 )
 P2 = 10, Q2 = 20 unit Koordinat
(Q, P)  ( 20, 10 )

34
Q  Q1 P  P1
 5 (Q – 30 ) = -10 ( P – 5 )
Q 2  Q1 P2  P1
5Q – 150 = -10P + 50
Q  30 P 5Q
5 = 50 + 150 – 10P

20 - 30 10 5Q
-5 = 200 – 10P
Q = 40 – 2P
Q  30 P5

- 10 5

Jadi fungsi permintaan barang yang diminta adalah


Jadi fungsi permintaan barang yang diminta adalah
Qd
Qd==40
40- -2P
2P
35
 Gambar

P
Qd = 40 - 2P
Q P
0,20 40 0 ( 40,0 )
0 40/2=20 ( 0,20)

Qd 40 – 2P

40,0 Q
36
FUNGSI PENAWARAN
 Fungsi Penawaran
– Penawaran dari segi fungsi penawaran
menunjukkan hubungan antara jumlah barang
yang ditawarkan (Qs) dengan tingkat harga
barang tersebut (P) ceteris paribus.
– Pengaruh harga terhadap jumlah barang yang
ditawarkan mengikuti hukum penawaran yang
menyatakan jika harga suatu barang naik maka
jumlah barang yang ditawarkan akan turun atau
sebaliknya.
– Secara umum, fungsi penawaran dinyatakan
dengan :
37
 Qsx = a + bPx
Dimana:
Qsx : Jumlah yang ditawarkan (unit)
Px : Harga jual barang /unit (Rp)
a : Konstanta
b : Slope/kemiringan garis

38
 Contoh Soal
Pada saat harga barang di pasar Rp 5/unit,
tidak ada satupun seorang produsen yang
mau menawarkan barangnya di pasar.
Naiknya harga barang sebesar Rp 10/unit
akan menyebabkan kenaikan penawaran
sebesar 20 unit.

39
 Pertanyaan
a. Bagaimana fungsi permintaan dari barang
tersebut dan gambarkan ?
b. Tentukan berapa jumlah barang yang
ditawarkan pada saat harga barang Rp
50/unit. ?
c. Pada harga berapa barang harus dijual jika
jumlah barang yang ditawarkan sebesar 50
unit?
40
Q – Q1 = b ( P – P1 )
Q–0 = 2(P–5)
Q = 2P – 10
Q = -10 + 2P

Jadi
Jadifungsi
fungsipenawarannya
penawarannyaadalah
adalah
Qs = -10 + 2P
Qs = -10 + 2P
41
 Gambar

P Qs = -10 + 2P

Q P

( -10,0 ) -10 0
( 0,5) 0 -10/-2 = 5

5
Qs = -10 + 2P

42
KESEIMBANGAN PASAR
 Keseimbangan Pasar
– Interaksi antara permintaan (konsumen) dan
penawaran (produsen) di pasar menghasilkan
suatu kondisi yang dikenal dengan sebutan
keseimbangan pasar (market equilibrium).
– Pada posisi keseimbangan pasar dihasilkan
dua kondisi yaitu :
 Jumlah barang yang diminta sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan (Qd = Qs ).
 Harga barang yang diminta sama degan
harga barang yang ditawarkan ( Pd = Ps ).
43
P
Qd = Fungsi permintaan
QsQs = Fungsi penawaran
E = Titik keseimbangan
Q* = Kuantitas keseimbangan
E (Qd = Qs)
P* P* = Harga keseimbangan
(Pd = Ps)

Qd

Q* Q

44
 Contoh Soal
Berdasarkan informasi sebelumnya dimana :
Qd = 40 – 2P dan Qs = -10 + 2P

 Pertanyaan
a. Tentukan harga dan kuantitas keseimbangan
pasar.
b. Gambarkan kondisi keseimbangan pasar
tersebut.
45
 Penyelesaian

Qd = Qs
40 – 2P = -10 + 2P
40 + 10 = 2P + 2P
50 = 4P
P = 50/4 = 12,5
Kuantitas (Q) keseimbangan pasar dilakukan
dengan mensubstitusikan P = 12,5
ke fungsi Qd atau Qs
Dengan mensubstitusikan P = 12,5
ke fungsi Qd diperoleh :...........
Q = 40 – 2P
Q = 40 – 2(12,5) = 40 – 25 = 15

Jadi harga dan kuantitas keseimbangan pasar terjadi pada


Jadi harga dan kuantitas keseimbangan pasar terjadi pada
P = 12,5 dan Q = 15
P = 12,5 dan Q = 15

47
 Gambar

P
Qs = -10 + 2P
20

E
12,5

5 Qd = 40 – 2P

-10 15 40 Q
48
• Gambar fungsi Qd = 40 – 2P
Q P
40 0 ( 40, 0 )
0 40/2= 20 ( 0, 20 )

• Gambar fungsi Qs = -10 + 2P


Q P
-10 0 ( -10, 0 )
0 -10/-2=5 ( 0, 5 )
49
PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI
BARANG TERHADAP KESEIMBANGAN
PASAR
 Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar
 Pengaruh Pajak perUnit terhadap Keseimbangan
Pasar
 Beban Pajak Konsumen, Beban Pajak Produsen dan
Total Pajak yang Diterima pemerintah untuk Pajak
perUnit
 Pengaruh Pajak Persentase terhadap Keseimbangan
Pasar
 Beban Pajak Konsumen, Beban Pajak Produsen dan
Total Pajak yang Diterima Pemerintah untuk Pajak
50 Persentase
PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI
BARANG TERHADAP KESEIMBANGAN
PASAR
 Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar
 Pengaruh Subsidi perUnit terhadap Keseimbangan
Pasar
 Alokasi Subsidi Konsumen, Subsidi Produsen dan
Total Subsidi yang diberikan Pemerintah untuk
Kasus Subsidi perUnit
 Pengaruh Subsidi Persentase terhadap
Keseimbangan Pasar
 Alokasi Subsidi Konsumen, Subsidi Produsen dan
Total Subsidi yang diberikan Pemerintah untuk
51 Kasus Subsidi Persentase
 PENGARUH PAJAK TERHADAP KESEIMBANGAN
PASAR

• Pajak yang dimaksud adalah pajak terhadap barang


dimana pajak ini merupakan pajak tidak langsung
yaitu pajak yang beban pengenaannya dapat
dipindahkan ke pihak lain.
Contohnya: Ppn, pajak tontonan dan pajak
restoran.
• Pajak terhadap barang dikenakan kepada produsen
walaupun dalam prakteknya dapat dipindahkan ke
konsumen. Dengan demikian pajak barang
mempengaruhi fungsi penawaran (fungsi supply)

52
• Pengaruh dari pajak barang terhadap
keseimbangan pasar adalah
 Harga keseimbangan pasar akan naik
 Kuantitas keseimbaganan pasar akan turun
• Pajak terhadap barang dibedakan atas :
 Pajak perunit
 Pajak persentase

53
 PENGARUH PAJAK PERUNIT TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR

Fungsi Penawaran dinyatakan dengan


Q = f(P)
Dengan fungsi penawaran : Qs = a + bP
Pajak perunit : tx
Fungsi penawaran setelah pajak dinyatakan
dengan :
Qstx
Qstx==aa++b(P-tx)
b(P-tx)

54
• Contoh
Dengan fungsi penawaran Qs = -10 + 2P
Pajak : Rp 2/unit

Qstx = -10 + 2(P – tx)


Qstx = -10 + 2(P – 2)
Qstx = -10 + 2P – 4
Qstx = -14 + 2P

Jadi fungsi penawaran setelah pajak Qstx = -14 + 2P


Jadi fungsi penawaran setelah pajak Qstx = -14 + 2P
55
Fungsi Penawaran dinyatakan dengan P = f(Q)

Dengan fungsi penawaran : Ps = -a/b + 1/bQ


Pajak perunit : tx
Fungsi penawaran setelah pajak adalah :

Pstx = -a/b+1/bQ + tx
Pstx = -a/b+1/bQ + tx

56
• Contoh
Dengan fungsi penawaran Ps = 5 + ½ Q
Pajak : Rp 2/unit

Pstx = 5 + ½ Q + tx
Pstx = 5 + ½ Q + 2
Pstx = 7 + ½ Q

Jadi fungsi penawaran setelah pajak Pstx = 7 + ½ Q


Jadi fungsi penawaran setelah pajak Pstx = 7 + ½ Q
57
 Contoh soal
Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = Rp 2/unit

 Pertanyaan
Hitung keseimbangan sebelum dan sesudah pajak.
Jelaskan dalam grafik.
58
 Penyelesaian
Keseimbangan sebelum pajak
Qd = Qs
40 – 2P = -10 + 2P
40 + 10 = 2P + 2P
50 = 4P
P = 12,5
Q = 40 – 2P = 40 – 2(12,5) = 40 – 25 = 15
59
 Gambar

P
20
Qst = -14 + 2P
Qs = -10 + 2P
E2
13,5
12,5 E1

7
Qd = 40 – 2P
5

-14 -10 13 15 40 Y
60
 BEBAN PAJAK KONSUMEN, BEBAN PAJAK
PRODUSEN DAN TOTAL PAJAK YANG DITERIMA
PEMERINTAH UNTUK PAJAK PERUNIT

Perhitungan Alokasi Pajak Kasus Pajak Perunit


Alokasi Pajak Formulasi
Beban pajak konsumen
 Pajak perunit Ptx – P
 Total Pajak (Ptx - P) . Qtx
Beban pajak produsen
 Pajak perunit tx – (Ptx – P)
 Total Pajak tx - (Ptx - P)  . Qtx
Total pajak yang T = Qt . tx atau
diberikan Pemerintah Subsidi konsumen + subsidi
produsen
 P = harga keseimbangan pasar sebelum
pajak
 Ptx = harga keseimbangan pasar setelah pajak
 Qtx = kuantitas keseimbangan setelah pajak
 tx = pajak perunit
 T = Total penerimaan pajak pemerintah

62
• Contoh
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = Rp 2/unit

Diperoleh keseimbangan pasar sebelum pajak


Q = 15 dan P = 12,5
Keseimbangan pasar setelah pajak :
Qtx = 13 dan Ptx = 13,5

63
Beban pajak konsumen
Pajak perunit = Ptx – P = 13,5 – 12,5 = 1
Total Pajak = (Ptx – P .Qtx = 1 x 13 = 13

Beban pajak produsen


Pajak perunit = t – (Ptx – P) = 2 – 1 = 1
Total Pajak = {t (Ptx - P) }. Qtx = 1 x 13 = 13
Total pajak yang diterima pemerintah
T = Qtx . tx = 13 x 2 = 26, atau
64 T = Pajak konsumen + pajak produsen = 13 + 13 = 26
 PENGARUH PAJAK PERSENTASE TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR

Fungsi penawaran dinyatakan dengan


Q = f(P)
Dengan fungsi penawaran : Qs = a + bP
Pajak persentase : t’ % dari harga = t’ P
Fungsi penawaran setelah pajak persentase
Qstx’ = a + b(P-t’P)

65
• Contoh
Dengan fungsi penawaran Qs = -10 + 2P
Pajak : 10 persen dari harga sehingga tx’ = 0,1P

Qstx’ = -10 + 2 (P – t’)


Qstx’ = -10 + 2 (P – 0,1P)
Qstx’ = -10 + 2 (0,9P)
Qstx’ = -10 + 1,8P

Jadi fungsi penawaran setelah pajak persentase


Jadi fungsi penawaran setelah pajak persentase
Qstx’=-10+ 1,8P
66 Qstx’=-10+ 1,8P
Fungsi penawaran dinyatakan dengan P = f(Q)
Dengan fungsi penawaran : Ps = 5 + ½ Q
Pajak persentase : tx’ = t’P
Fungsi penawaran setelah pajak persentase
Pstx’ = a + bQ + t’P

• Contoh
Dengan fungsi penawaran Ps = 5 + ½ Q
Pajak : 10 persen dari harga sehingga tx’ = 0,1P

67
P = 5 + ½ Q + t’ P
P = 5 + ½ Q + 0,1P
-½Q = 5 + 0,1P – P
-½Q = 5 – 0,9 P
Qstx’ = -10 + 1,8 P

Jadi fungsi penawaran setelah pajak


Jadi fungsi penawaran setelah pajak
Qstx’ = - 10 + 1,8 P
Qstx’ = - 10 + 1,8 P
68
 Contoh soal
Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = 10 persen dari harga

 Pertanyaan
Hitung keseimbangan sebelum dan sesudah pajak.
Jelaskan dalam grafik.
69
 Penyelesaian
Keseimbangan sebelum pajak
Qd = Qs
40 – 2P = -10 + 2P
40 + 10 = 2P + 2P
50 = 4P
P = 12,5
Q = 40 – 2P = 40 – 2(12,5) = 40 – 25 = 15
70
 Gambar

P
Qst = -10 + 1,8P
20

E2 Qs = -10 + 2P
13,16
E1
12,5

5,55
Qd = 40 – 2P
5

-10 13,68 15 40 Y
71
 BEBAN PAJAK KONSUMEN, BEBAN PAJAK
PRODUSEN DAN TOTAL PAJAK YANG DITERIMA
PEMERINTAH UNTUK PAJAK PERSENTASE

Perhitungan Alokasi Pajak Kasus Pajak Persentase


Alokasi Pajak Formulasi
Pajak Pemerintah tx = tx’ .Pt
 Pajak perunit Qtx’ . tx atau
 Total Pajak Pajak Konsumen + Pajak Produsen

Beban pajak konsumen


 Pajak perunit Ptx’ – P
 Total Pajak (Ptx’ - P) . Qtx’
Beban pajak produsen
 Pajak perunit tx – (Ptx’ – P)
 Total Pajak tx - (Ptx’ - P)  . Qtx’
72
 P = harga keseimbangan pasar sebelum
pajak
 Ptx’ = harga keseimbangan pasar setelah pajak
 Qtx’ = kuantitas keseimbangan setelah pajak
 tx’ = pajak persentase
 tx = pajak dari setiap unit barang
 T = Total penerimaan pajak pemerintah

73
 Contoh
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = 10% dari harga  t = 0,1P
Sebelum pajak :
Q = 15 dan P = 12,5
Setelah pajak :
Qtx’ = 13,68 dan Ptx’ = 13,16
Besarnya pajak yang diterima pemerintah dari setiap
74 unit barang adalah tx : tx’ . Pt = 0,1 x 13,16 = 1,316
Beban pajak konsumen
Pajak perunit = Ptx’ – P = 13,16 – 12,5 = 0,66
Total Pajak = (Ptx’ - P) . Qtx’ = 0,66 x 13,68 = 9,12
Beban pajak produsen
Pajak perunit = tx – (Ptx’ – P) = 1,316 - 0,66 = 0,66
Total Pajak = {tx - (Ptx’ - P)} . Qtx’ = 0,66 x 13,68 =
9,12
Total pajak yang diterima pemerintah
Pajak konsumen + pajak produsen = 9,12 + 9,12 = 18,24
75
 PENGARUH SUBSIDI TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR

 Subsidi yang dimaksud adalah subsidi terhadap barang


dimana subsidi ini merupakan subsidi tidak langsung
yaitu subsidi yang peruntukannya dapat dipindahkan
ke pihak lain.
Contohnya: subsidi BBM
 Subsidi terhadap barang pada prinsipnya ditunjukan
kepada konsumen, karena sifatnya tidak langsung
yaitu diberikan melalui produsen maka produsen
dapat menikmati subsidi tersebut. Dengan demikian
subsidi barang mempengaruhi fungsi penawaran
76 (fungsi supply)
 Pengaruh dari subsidi barang terhadap keseimbangan
pasar adalah
 Harga keseimbangan pasar akan turun
 Kuantitas keseimbangan pasar akan naik

 Subsidi terhadap barang juga dapat dibedakan atas :


 Harga keseimbangan pasar akan turun
 Kuantitas keseimbangan pasar akan naik

77
 PENGARUH SUBSIDI PERUNIT TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR

Fungsi penawaran dinyatakan dengan


Q = f(P)
Dengan fungsi penawaran : Qs = a + bP
Subsidi perunit : tr
Fungsi penawaran setelah subsidi dinyatakan
dengan :
Qstr = a + b(P+tr)

78
 Contoh
Dengan fungsi penawaran Qs = -10 + 2P
Subsidi : Rp 2/unit
Fungsi penawaran setelah subsidi dinyatakan dengan :
Qstr = -10 + 2(P + tr)
Qstr = -10 + 2(P + 2)
Qstr = -10 + 2P + 4
Qstr = - 6 + 2P

Jadi fungsi penawaran setelah subsidi Qstr = -6 + 2P


Jadi fungsi penawaran setelah subsidi Qstr = -6 + 2P
79
Fungsi penawaran dinyatakan dengan
P = f(Q)
Dengan fungsi penawaran : Ps = 5 + ½ Q
Subsidi perunit : tr
Fungsi supply setelah subsidi dinyatakan dengan :
Pstr = a + bQ - tr

80
 Contoh
Dengan fungsi penawaran Ps = 5 + ½ Q
Subsidi : Rp 2/unit
setelah subsidi :
Pstr = 5 + ½ Q - tr
Pstr = 5 + ½ Q - 2
Pstr = 3 + ½ Q
Jadi fungsi penawaran setelah subsidi Qstr = -6 + 2P
81 Jadi fungsi penawaran setelah subsidi Qstr = -6 + 2P
 Contoh soal
Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = Rp 2/unit

 Pertanyaan
Hitung keseimbangan sebelum dan sesudah pajak.
Jelaskan dalam grafik.
82
 Penyelesaian
Keseimbangan sebelum pajak
Qd = Qs
40 – 2P = -10 + 2P
40 + 10 = 2P + 2P
50 = 4P
P = 12,5
Q = 40 – 2P = 40 – 2(12,5) = 40 – 25 = 15
83
 ALOKASI SUBSIDI KONSUMEN, SUBSIDI
PRODUSEN DAN TOTAL SUBSIDI YANG
DIBERIKAN PEMERINTAH KASUS SUBSIDI
PERUNIT

Perhitungan Alokasi Subsidi Kasus Subsidi Perunit


Alokasi Subsidi Formulasi
Subsidi Konsumen
• Subsidi perunit P – Ptr
• Total subsidi konsumen (P - Ptr) . Qtr
Subsidi produsen
• Subsidi perunit tr – (P – Ptr)
• Total subsidi produsen tr - (P - Ptr)  . Qtr
Total subsidi yang Tr = Qtr. Tr atau
diberikan Pemerintah Subsidi konsumen + subsidi
produsen
84
 P = harga keseimbangan pasar sebelum
subsidi
 Ptr = harga keseimbangan pasar setelah
subsidi
 Qtr = kuantitas keseimbangan setelah subsidi
 tr = subsidi perunit
 Tr = Total subsidi yang diberikan pemerintah

85
 Contoh
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Subsidi = Rp 2/unit
Sebelum subsidi :
Q = 15 dan P = 12,5
Setelah subsidi :
Qtr = 17 dan Ptr = 11,5

86
Subsidi konsumen
 Subsidi perunit = P – Ptr = 12,5 – 11,5 = 1
 Total Subsidi = (P - Ptr) x Qtr = 1 x 17 = 17
Subsidi produsen
 Subsidi perunit = tr – (P – Ptr) = 2 – 1 = 1
 Total Subsidi = tr - (P - Ptr)  x Qtr = 1 x 17 = 17

Total subsidi yang diberikan pemerintah


 Tr = Qtr x tr = 17 x 2 = 34 atau
 Tr = Subsidi konsumen + subsidi produsen
87 = 17 + 17 = 34
 PENGARUH SUBSIDI PERSENTASE TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR

Subsidi persentase adalah subsidi yang


besarnya ditetapkan berdasarkan persentase
tertentu dari harga jual.
Fungsi penawaran dinyatakan dengan
Q = f(P)
Dengan fungsi penawaran : Qs = a + bP
Subsidi persentase : tr % dari harga = tr’ P
Fungsi supply setelah subsidi dinyatakan dengan :
88 Qstr’ = a + b(P+tr’ P)
Fungsi penawaran dinyatakan degan
P = f(Q)
Dengan fungsi penawaran : Ps = 5 + ½ Q
Subsidi persentase : tr’ = tr’ P
Fungsi supply setelah subsidi dinyatakan dengan :
Pstr’ = a + bQ – tr’P

89
 Contoh soal
Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = 10 persen dari harga

 Pertanyaan
Hitung keseimbangan sebelum dan sesudah pajak.
Jelaskan dalam grafik.
90
 Penyelesaian
Keseimbangan sebelum pajak
Qd = Qs
40 – 2P = -10 + 2P
40 + 10 = 2P + 2P
50 = 4P
P = 12,5
Q = 40 – 2P = 40 – 2(12,5) = 40 – 25 = 15
91
Qstr’ = -10 + 2(P – tr)
Qstr’ = -10 + 2(P + 0,1P)
Qstr’ = -10 + 2(1,1P)
Qstr’ = -10 + 2,2P

Jadi
Jadifungsi
fungsipenawaran
penawaransetelah
setelahsubsidi
subsidi
Qstr’ = -10 + 2,2P
Qstr’ = -10 + 2,2P
92
P
20 Qs = -10 + 2P

Qstr = -10 + 2,2P


E1
12,5
E2
11,9

5 Qd = 40 – 2P

-10 15 16,2 40 Q
93
Gambar fungsi Qd = 40 – 2P Gambar fungsi Qs = -10 + 2P
Q P Q P
40 0 ( 40, -10 0
( -10,
0 40/2= 20 0) 0 -10/-2=5 0)
( 0, ( 0, 5 )
Gambar20fungsi
) Qst = -10 + 2,2P
Q P
-10 0 ( -10, 0 )
0 -10/-2,2= 4,54 ( 0;
94
 ALOKASI SUBSIDI KONSUMEN, SUBSIDI
PRODUSEN DAN TOTAL SUBSIDI YANG
DIBERIKAN PEMERINTAH UNTUK KASUS
SUBSIDI PERSENTASE

Perhitungan Alokasi Subsidi Kasus Subsidi Persentase


Alokasi Subsidi Formulasi
Subsidi Pemerintah tr = tr’ . Ptr’
• Subsidi perunit Qtr’ . tr atau
• Total subsidi pemerintah Subsidi Konsumen + Subsidi
Produsen

Subsidi konsumen P – Ptr’


• Subsidi perunit (P – Ptr’) . Qtr’
• Total subsidi konsumen
Subsidi produsen tr – (P – Ptr’)
• Subsidi perunit {tr - (P – Ptr’) } . Qtr’
• Total subsidi produsen
95
 P = harga keseimbangan pasar sebelum
subsidi
 Ptr’ = harga keseimbangan pasar setelah subsidi
 Qtr’ = kuantitas keseimbangan setelah subsidi
 tr’ = subsidi persentase
 tr = subsidi perunit
 Tr = Total subsidi yang diberikan pemerintah

96
 Contoh
Qd = 40 – 2P
Qs = -10 + 2P
Pajak = 10% dari harga
Sebelum subsidi :
Q = 15 dan P = 12,5
Setelah subsidi :
Qtr’ = 16,2 dan Ptr’ = 11,9
Besarnya subsidi yang diterima pemerintah dari setiap
97 unit barang adalah : tr x Ptr’ = 0,1 x 11,9 = 1,19
KESEIMBANGAN PASAR KASUS DUA
MACAM BARANG

 Contoh soal
Permintaan dan penawaran untuk barang X dan barang Y
dinyatakan dengan persamaan berikut ini:
Barang X
Permintaan : Qdx = 100 – 2Px – 4Py
Penawaran : Qsx = -20 + Px + 2Py
Barang Y
Permintaan : Qdy = 25 - 2Py + Px
Penawaran : Qsy = 5 + 2Py – Px
98
 Pertanyaan
Tentukan berapa harga dan kuantitas
keseimbangan pasar untuk masing-masing
barang tersebut ?
 Penyelesaian
- Tentukan keseimbangan pasar untuk
masing-masing barang

99
Keseimbangan untuk barang X
Qdx = Qsx
100 – 2Px – 4Py = -20 + Px + 2Py
100 + 20 = Px + 2Px + 2Py + 4Py
120 = 3Px + 6Py …………….....................
1)
Keseimbangan untuk barang Y
Qdy = Qsy
25 – 2Py + Px = 5 + 2Py – Px
25 – 5 = -Px – Px + 2Py + 2Py
100 20 = -2Px + 4Py ...
- Eliminasikan hasil dari persamaan 1) dan
2) sehingga diperoleh Px dan Py
120 = 3Px + 6Py x 2  240 = 6Px +
12Py = -2Px + 4Py x 3  60 = -6Px + 12Py
20
300 = 24Py +
Py = 300/24 =
12,5
101
ANALISIS PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL

 Perekonomian 2 sektor
 Perekonomian 3 sektor
 Perekonomian 4 sektor

102
 PEREKONOMIAN 2 SEKTOR

Perekonomian 2 sektor yaitu perekonomian


dimana pemerintah belum campur tangan dan
belum ada transaksi ekonomi luar negeri
sehingga pelaku ekonomi terdiri dari rumah
tangga dan perusahaan

103
Keseimbangan pendapatan nasional diperoleh
sebagai berikut
Y=C+I
Dimana
Y = Pendapatan nasional
C = konsumsi
I = Investasi

104
Fungsi Konsumsi (C)
C = a + bY
Dimana
a = Konsumsi otonom, yaitu besarnya konsumsi
jika tidak memiliki pendapatan (Y = 0).

105
Fungsi Tabungan (S)
Tabungan diartikan sebagai bagian dari
pendapatan yang tidak dikonsumsikan di mana
secara matematik dinyatakan sebagai berikut:
S=Y–C
S = Y – (a + bY)
S = Y – a – bY
S = -a + (1 – b)Y
106
Dimana
-a = adalah tabungan otonom, yaitu besarnya
tabungan jika tidak memiliki
pendapatan (Y = 0).
1 – b = adalah kecenderungan untuk menabung
(MPS = Marginal Propensity to Saving)
yang menunjukkan perubahan tabungan
akibat perubahan pendapatan.
107
 Contoh
Jika diketahui fungsi konsumsi C = 20 + 0,75Y
Maka fungsi tabungannya adalah
S = -a + (1 – b)Y
S = -20 + (1 – 0,75)Y
S = -20 + 0,25Y

108
-a = -20, menunjukkan bahwa jika belum
memiliki pendapatan maka besarnya
tabungan -20 (dissaving).
1 – b = 0,25 menunjukkan jika terjadi kenaikan
pendapatan sebesar 1 smu maka akan
terjadi kenaikan tabungan sebesar 0,25
atau sebaliknya.

109
Fungsi Investasi (I)
Investasi diartikan sebagai suatu persamaan yang
menunjukkan hubungan antara pengeluaran
investasi dengan tingkat suku bunga ceteris
paribus. Bentuk umum fungsi investasi adalah:

110
I = I0 - ri
Dimana:
I0 : Investasi otonom.
r : Kecenderungan untuk investasi (MPI) =
Marginal Propensity to Investment) yang
menunjukkan perubahan investasi akibat
perubahan suku bunga.

111
 Contoh soal
Ketika masyarakat belum memiliki pendapatan
besarnya konsumsi yang harus dilakukan adalah
1000. Naiknya pendapatan sebesar Rp 200 akan
menaikkan konsumsi sebesar 160.

112
 Pertanyaan
a. Cari fungsi konsumsi dan fungsi tabungannya.
b. Hitung besarnya konsumsi dan tabungan pada
saat pendapatan sebesar 1000, 2000, 4000 dan
5000.
c. Gambarkan fungsi konsumsi dan fungsi saving
dalam grafik.

113
Diketahui
Y = 0  C = 1000  ( 0, 1000)
ΔC 160
ΔY  200  ΔC  160  b    0,8
ΔY 200

114
Fungsi konsumsi
C – C1 = b (Y – Y1)
C – 1000 = 0,8 (Y-0)
C – 1000 = 0,8Y – 0
C = 1000 + 0,8Y

Jadi
Jadifungsi
fungsikonsumsi
konsumsiyang
yangdimaksud
dimaksud
CC==1000 + 0,8Y
1000 + 0,8Y
115
Fungsi tabungan
S = -a + (1-b)Y
S = -1000 + (1-0,8)Y
S = -1000 + 0,2Y

Jadi
Jadifungsi
fungsitabungan
tabunganyang
yangdimaksud
dimaksud
SS==-1000 + 0,2Y
-1000 + 0,2Y

116
C, S

C = 1000 + 0,8Y

1000
S = -1000 + 0,2Y

-1250 5000 Y

117 -1000
C, S, I Y=C+I
C + I = 1000 + 0,75Y
C = 500 + 0,75Y
Y=C E1

1000

500 I = 500

-1333,3 -666,6 2000 4000


Y
-500
118
 PEREKONOMIAN 3 SEKTOR

Perekonomian 3 sektor yaitu perekonomian


dimana pemerintah sudah campur tangan tetapi
belum ada transaksi ekonomi luar negeri
sehingga pelaku ekonomi terdiri dari rumah
tangga dan perusahaan dan pemerintah

119
Keseimbangan pendapatan nasional diperoleh
sebagai berikut
Y=C+I+G
Dimana
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
120
 Beberapa hal yang harus dipertimbangkan pada
perekonomian 3 sektor yaitu :
 Fungsi pajak (Tx)
 Fungsi subsidi/transfer (Tr)
 Fungsi pendapatan siap
dibelanjakan/disposable income (Yd)
 Fungsi konsumsi setelah memasukkan pajak
dan subsidi
121
 Fungsi pengeluaran pemerintah (G)
 Contoh soal
Informasi data perekonomian suatu perekonomian
ditunjukkan sebagai berikut :
C = 2000 + 0,8Yd
I = 3000
G = 2160
Tx = 400 – 0,15Y
Tr = 200 + 0,1Y
122
 Pertanyaan
a. Hitung besarnya pendapatan nasional
keseimbangan
b. Tentukan besarnya konsumsi, tabungan,
pendapatan disposabel, pajak dan subsidi pada
kondisi keseimbangan pendapatan nasional

123
Untuk menentukan pendapatan nasional
keseimbangan, sebaliknya tentukan dulu besarnya
pendapatan disposabel (Yd)
Yd = Y – Tx + Tr
= Y – (400+0,15Y) + (200- 0,1Y)
= Y – 400 - 0,15Y + 200 – 0,1Y
= Y – 0,15Y – 0,1Y – 400 + 200
= 0,75Y -200
124
Y = C+I+G
Y = 2000 + 0,8Yd + 3000 + 2160
Y = 2000 + 0,8(0,75Y -200) + 5160
Y = 2000 + 0,6Y – 160 + 5160
Y – 0,6Y = 2000 + 5000
0,4Y = 7000
Y = 7000/0,4
Y = 17.500
Jadi
Jadibesarnya
besarnyapendapatan
pendapatannasional
nasional
125 keseimbangan
keseimbanganadalah
adalah17.500
17.500
 PEREKONOMIAN 4 SEKTOR

Perekonomian 4 sektor yaitu perekonomian


dimana pemerintah sudah campur tangan dan
sudah ada transaksi ekonomi luar negeri
sehingga pelaku ekonomi terdiri dari rumah
tangga, perusahaan, pemerintah dan sektor luar
negeri.

126
Keseimbangan pendapatan nasional diperoleh
sebagai berikut
Y=C+I+G+X–M
Dimana
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
127 M = impor
Tambahan fungsi yang ada pada perekonomian 4
sektor adalah :
 Fungsi ekspor
X = Xo
 Fungsi Impor
M = Mo + mY

128
 Contoh soal
Kondisi perekonomian suatu negara ditunjukkan
dengan informasi sebagai berikut :
C = 3000 + 0,75Yd
I = 2500
Tx = 1000 + 0,1Y
Tr = 400 - 0,1Y
G = 2450
X = 2000
129 M = 500 + 0,1Y
 Pertanyaan
a. Hitung besarnya pendapatan nasional
keseimbangan
b. Tentukan besarnya konsumsi, tabungan,
pendapatan disposabel, pajak, subsidi dan
impor pada kondisi keseimbangan pendapatan
nasional

130
Fungsi pendapatan disposable :
Yd = Y – Tx + Tr
= Y - (1000+0,1Y) + (400-0,1Y)
= Y – 1000 – 0,1Y + 400 – 0,1Y
= Y – 0,1Y – 0,1Y – 1000 + 400
= 0,8Y – 600

131
Pendapatan nasional keseimbangan :
Y = C+I+G+X–M
= 3000 + 0,75Yd + 2500 + 2450 + 2000 –
(500+0,1Y)
= 3000 + 0,75(0,8Y – 600) + 6950 – 500 – 01,Y
= 3000 + 0,6Y – 450 + 6450 – 0,1Y
= 3000 – 450 + 6450 + 0,6Y – 0,1Y
= 9000 + 0,5Y
132
Y – 0,5Y = 9000
0,5Y = 9000
Y = 9000/0,5
= 18000

133
PASAR BARANG DAN PASAR UANG
(ANALISIS IS-LM)

 Pasar Pasar Barang (Analisis IS)


 Pasar Uang (Analisis LM)
 Keseimbangan Pasar Barang & Pasar
Uang (Analisis IS-LM)

134
 PASAR PASAR BARANG (ANALISIS IS)

Pasar barang atau dikenal dengan fungsi


Investment-Saving (IS) menunjukkan hubungan
antara pendapatan dengan suku bunga dimana
kondisi keseimbangan pendapatan nasional
terpenuhi
(Y = C + I + G + X + M)

135
 Adapun hubungan matematik antara investasi
dengan tingkat suku bunga dinyatakan sebagai
berikut :
I = f(i)
I
Dimana < 0
i

136
Secara eksplisit persamaan investasi adalah:
I = Io + ri
Dimana
Io = Besarnya pengeluaran investasi pada
tingkat bunga nol
i = Tingkat suku bunga
r = Marginal propensity to invesment yaitu
perubahan investasi akibat perubahan
I
suku bunga MPI 
i
137
 Contoh soal
C = 1500 + 0.75Yd
­I = 1000 – 10i
G = 2000
Tx = 500+ 0,1Y
Tr = 200 – 0,1Y
X = 2225
M = 500 + 0,1Y

138
 Pertanyaan
a. Bagaimana fungsi IS nya dan gambarkan
b. Tentukan Berapa besarnya pendapatan nasional
pada saat suku bunga 10%, 15% dan 25%
c. Pada tingkat suku bunga berapa harus
ditetapkan jika pendapatan nasional yang
diinginkan sebesar 10.000

139
Fungsi IS:
Y = C+I+G+X–M
Y = 1500 + 0,75(Y–Tx+Tr) + 1000 –10i + 2000 +
2225 – (500 + 0,1Y)
= 1500 + 0,75{Y – (500+0,1Y)+(200-0,1Y)}+ 5225
– 500 – 0,1Y – 10i
= 1500 + 0,75(Y – 500 – 0,1Y +200 – 0,1Y) + 4725
– 0,1Y – 10i
140
= 1500 + 0,75 (Y – 0,1Y – 0,1Y – 500 + 200) +
4725 – 0,1Y - 10i
= 1500 + 0,75(0,8Y – 300) +4725 – 0,1Y – 10i
= 1500 + 0,6Y – 225 + 4725 - 0,1Y -10i
= 1500 – 225 + 4725 + 0,6Y - 0,1Y -10i
Y = 6000 + 0,5Y – 10I
0,5Y = 6000 – 10i
Y = 12000 - 20i
141
Jadi
Jadifungsi
fungsiISISnya
nyaadalah
adalahYY==12000
12000––20i
20i

142
i Gambar fungsi IS
Y = 12000 – 20i
600 Y I
Y = 12000 – 10i 12000 0 ( 12000, 0)
0 600 ( 0, 600)

12000 Y
143
 PASAR UANG (ANALISIS LM)

Analisis LM menunjukkan hubungan antara


pendapatan nasional dan suku bunga dimana
syarat keseimbangan di pasar uang terpenuhi
(permintaan uang = Penawaran uang).
Penawaran uang bersifat eksogen karena
ditentukan oleh otoritas moneter
Ms = Mso

144
 Contoh soal
Kondisi pasar uang ditunjukkan dengan data
sebagai berikut :
Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga
(L1) = 0,2Y
Permintaan uang untuk spekulasi
(L2) = 200 – 20i
Penawaran uang (MS) = 1200

145
 Pertanyaan
a. Tentukan persamaan LM nya dan gambarkan ?
b. Berapa besarnya pendapatan nasional pada
suku bunga 20%, 30% dan 50% ?
c. Hitung berapa besarnya suku bunga jika
pendapatan nasional yang diinginkan sebesar
25000 ?

146
 Penyelesaian
L1 + L2 = MS
0,2Y + 200 – 20i = 1200
0,2Y = 1200 – 200 + 20i
0,2Y = 1000 + 20i
Y = 5000 + 100i

Jadi
Jadifungsi
fungsiLM
LMnya
nyaadalah
adalah: :YY==5000
5000++100i
100i
147
i

Y = 5000 + 100i

-5000 Y

-50
148
 KESEIMBANGAN PASAR BARANG &
PASAR UANG (ANALISIS IS-LM)

Keseimbangan IS – LM terjadi apabila pasar


barang dan pasar uang berada dalam
keseimbangan secara bersama-sama
(IS = LM)

149
i IS = Fungsi IS
LM = Fungsi LM
E = Titik keseimbangan (IS=LM)
LM Y* = Pendapatan Nasional
Keseimbangan
E i* = Suku bunga keseimbangan
i*

IS

Y* Y
150
 Contoh soal
Dari informasi sebelumnya diketahui informasi
pasar barang dan pasar uang ditunjukkan dengan
persamaan :
IS : Y = 12000 - 20i
LM : Y = 5000 + 100i

151
 Pertanyaan
a. Tentukan berapa pendapatan nasional dan
tingkat suku bunga yang menjamin
keseimbangan pasar barang dan pasar uang
b. Gambarkan kondisi di atas dalam grafik.

152
 Penyelesaian
IS = LM
Y = Y
12000 – 20i = 5000 + 100i
12000 – 5000 = 20i + 100i
7000 = 120i
i = 7000/120 = 58,33

153
Y= 12000 – 20i
= 12000 – 20 (58,33)
= 12000 – 1166,6
= 10833,4
Jadi keseimbangan pasar barang dan pasar
Jadi keseimbangan pasar barang dan pasar
uang
uangterjadi
terjadipada
pada
Tingkat
Tingkatpendapatan
pendapatannasional
nasionalsebesar
sebesar10833,4
10833,4
Tingkat
Tingkatsuku
sukubunga
bungasebesar
sebesar58,33%
58,33%
154
i
600

IS  Y = 1200 – 200i

LM  Y = 5000 + 100i

E
53,33

5000 10933,4 12000


-50 Y
155
ANALISIS BREAK EVEN POINT
(ANALISIS PULANG POKOK)

 Fungsi Penerimaan
 Fungsi Biaya
 Break Even Point (BEP)

Secara matematik, kondisi BEP ditunjukkan dengan


TR = TC

156
 FUNGSI PENERIMAAN

Fungsi penerimaan total atau dikenal dengan


sebutan Total Revenue (TR) merupakan hasil
perkalian antara harga jual dengan jumlah barang
yang terjual dan secara matematik dinyatakan
sebagai berikut :
TR = P x Q

157
TR, TC

TR = bQ

Q
158
 Contoh soal
Jika harga jual perunit barang sebesar Rp 100
Tentukan bagaimana fungsi penerimaan totalnya
dan gambarkan.

 Pertanyaan
Hitung besarnya TR pada harga Rp 200 dan Rp
400
159
 Penyelesaian
P = 100
TR = P.Q = 100Q

TR = 100Q
Q TR
0 0 ( 0, 0 )
1 100 ( 1, 100)

160
TR, TC

TR = 10Q

100

1
Q
161
 FUNGSI BIAYA

Fungsi biaya atau dikenal dengan sebutan Total


Cost (TC) terdiri dari 2 komponen yaitu :
 Biaya Tetap (Total Fixed Cost)
 Biaya Variabel ( Total Variabel Cost)
 Biaya total (Total Cost )

162
 Biaya Tetap (Total Fixed Cost)
TFC = c
 Biaya Variabel ( Total Variabel Cost)
TVC = dQ
 Biaya total (Total Cost )
TC = TFC + TVC
Karena TFC = c dan TVC = dQ maka
TC = c + dQ
163
C

TC = c + dQ

TVC = dQ

TFC = c

Q
164
 Contoh soal
Dengan biaya tetap yang harus dikeluarkan
sebesar 1000 sementara biaya variabel untuk
setiap unit barang sebesar 50.

 Pertanyaan
Gambarkan kurva TFC, TVC dan TC nya dan
tentukan berapa biaya yang dikeluarkan jika
165 barang yang di produksi 20 unit.
 Penyelesaian
TFC = 1000
TVC = dQ = 50Q
TC = TFC + TFC = 1000 + 50Q
Pada saat Q = 20
TVC = 50Q = 50(20) = 1000
TC = 1000 + 20Q = 1000 + 20(50)
= 1000 + 1000 = 2000
166
C

TC = 1000 + 50Q

TVC = 50Q

2000

1000 TFC = 1000

-20 20 Q
167
 BREAK EVEN POINT (BEP)

Break Even Point (BEP) terjadi pada kondisi


TR = TC
bQ = c + dQ
bQ – dQ = c
(b-d)Q = c

c
Q 
*

bd
168
c
Q 
*

bd
Dimana
Q* = Output yang menghasilkan kondisi BEP
c = Total biaya tetap
b = Harga jual perunit output
d = Biaya variabel perunit output

169
R, C

TR = bQ

Tc = c + dQ

TR = TC

Q* Q
170
 Contoh soal
Dengan biaya tetap yang harus dikeluarkan
sebesar 1000 sementara biaya variabel untuk
setiap unit barang sebesar 50.
 Pertanyaan
Tentukan berapa besarnya output yang
menghasilkan kondisi Break Even Point dan
gambarkan. Apa yang terjadi dengan output
171 sebesar 15 unit dan 30 unit?
 Penyelesaian
P = 100  TR = 100Q
TFC = 1000, TVC= 50Q
TC = TFC + TVC = 1000 + 50Q
Output yang menghasilkan kondisi BEP
* c 1000 1000
Q     20
bd 100  50 50
Jadi output yang menghasilkan kondisi BEP terjadi pada output
Jadi output yang menghasilkan kondisi BEP terjadi pada output
172 (Q) sebesar 20
(Q) sebesar 20
TR, TC

TR = 100Q

Tc = 100 + 50Q
2500
2250
2000
1750
1500

15 20 25 Q
173
BUDGET LINE DAN ISOCOST
 Budget Line
 Isocost

174
 BUDGET LINE

Budget line mencerminkan daya beli


(kemampuan) seorang konsumen untuk membeli
barang dengan tingkat pendapatan dan tingkat
harga barang tertentu.
Fungsi budget line dinyatakan dengan :
M = Px.X + Py.Y

175
Secara grafik, fungsi budget line dinyatakan
dengan : Y

M/Py
Budget Line
M = Px.X + Py.Y

M/Px X
176
 Contoh soal
Shireen memperoleh pendapatan sebesar Rp
250.000/bulan dan akan dikonsumsikan untuk
membeli 2 barang.
Jika harga perunit barang masing-masing Rp
5.000 dan Rp 10.000.

177
 Pertanyaan
a. Tentukan bagaimana fungsi budget linenya
b. Berapa kombinasi dari konsumsi kedua barang
jika barang X yang akan dibeli sebanyak 20 unit
dan 40 unit
c. Jelaskan permasalahan diatas dalam grafik.

178
 Penyelesaian
M = 250.000 Px = 5000 Py = 10.000
Sehingga Budget Line
M = Px.X + Py.Y
250000 = 5000X + 10000Y

Jadi
Jadifungsi
fungsibudget
budgetlinenya
linenyaadalah
adalah
250000 = 5000X + 10000Y
250000 = 5000X + 10000Y
179
Y

25
Budget Line
250000 = 5000X + 10000Y
15

20 40 50 X
180
 ISOCOST

Isocost mencerminkan daya beli (kemampuan)


seorang produsen untuk membeli input dengan
dana tertentu yang dimiliki serta tingkat harga
input tertentu.

Fungsi isocost dinyatakan dengan :


C = PL.L + PK.K

181
Secara grafik, fungsi isocost dinyatakan dengan :
K

C/Pk
Isocost
C = PL.L + PK.K

182 C/PL L
 Contoh soal
Akila mempunyai dana sebesar Rp 10.000.000
yang akan digunakan untuk membeli input labor
(L) dan Kapital (K) untuk nantinya digunakan
dalam proses produksi.
Jika besarnya upah perjam Rp 20.000
sementara harga kapital perunit sebesar Rp
100.000.

183
 Pertanyaan
a. Tentukan bagaimana fungsi isocostnya
b. Berapa kombinasi penggunaan labor dan
capital pada saat penggunaan labor sebesar
400 jam dan 300 jam
c. Jelaskan permasalahan diatas dalam grafik.

184
 Penyelesaian
C = 10.000.000 PL = 20.000 PK = 100.000
sehingga persamaan isocost dinyatakan
dengan :
C = PL.L + PK.K
10000000 = 20000L + 100000K

Jadi fungsi isocost adalah 10000000


Jadi fungsi isocost adalah 10000000
==20000L
20000L++100000K
100000K
185
K

100
Isocost
10000000 = 20000L + 100000K

40
20

300 400 500 L


186
FUNGSI NON LINIER
 FUNGSI KUADRAT
 APLIKASI EKONOMI FUNGSI KUADRAT
 FUNGSI EKSPONENSIAL
 Aplikasi Fungsi Pangkat dalam Ilmu
Ekonomi

187
 FUNGSI KUADRAT

Adalah suatu fungsi dimana variabel bebasnya


mempunyai pangkat paling tinggi adalah dua.
Bentuk Umum Fungsi Kuadrat
Y = f (x) → Y = aX2 + bX + C
X adalah variabel bebas
Y adalah variabel terikat.

188
Permasalahan fungsi kuadrat
1. Mencari Titik Ekstrim (X,Y)
2. Menggambar fungsi kuadrat

189
 Contoh soal
Y = X2 + 5X – 24

 Pertanyaan
Tentukan titik ekstrimnya

190
 Penyelesaian
Diketahui a = 1 b = 5 c = -24
Mencari titik ekstrim
b5 5
X     2,5
2a 2 1 2
2
b  4ac 52  4(1)(24) 25  96 121
Y     30,25
4a 4(1) 4 4

191
Jadi
Jadititik
titikekstrimnya
ekstrimnya( (-2,5
-2,5; ;-30,25)
-30,25)

Karena nilai a = 1 > 0 maka fungsi tersebut


merupakan fungsi minimum

192
Y

Y = X2 + 5X – 24

(-2,5;0)
(-8,0) (3,0) X

(0,-24)

(-2,5;-30,25)
193
 APLIKASI EKONOMI FUNGSI KUADRAT

 Permintaan, Penawaran dan


Keseimbangan Pasar

194
 Contoh soal
Pd = 81 – Q2 dan Ps = 25 + Q2

 Pertanyaan
Tentukan berapa harga dan kuantitas
keseimbangan pasar dan gambarkan.

195
 Penyelesaian
Syarat keseimbangan pasar
Pd = Ps
81 – Q2 = 25 + Q2
81 – 25 = Q2 + Q2
56 = 2Q2
Q2 = 28
Q = ± 5,29 sehingga nilai Q diperoleh
Q1 = 5,29 dan
196
Q2 = -5,29 (yang digunakan Q = 5,29)
P = 25 + Q2 = 50 + 5,29² = 25+ 28 = 53

Jadi harga dan kuantitas keseimbangan


Jadi harga dan kuantitas keseimbangan
pasar
pasaradalah
adalahQQ==5,29
5,29dan
danPP==53
53

Gambar Fungsi Permintaan


Pd = 81 – Q2 di mana a = -1; b = 0; c = 81
197
P
81 PS = Q2 + 50

53

25 PD = 81 – Q2

-9 5,29 9 Q

198
 Pengaruh pajak dan subsidi terhadap
keseimbangan pasar
 Contoh soal
Dengan fungsi permintaan dan fungsi penawaran
yang dinyatakan dengan persamaan berikut Pd =
81 – Q2 dan Ps = 25 + Q2 dan terhadap barang
dikenakan pajak Rp 11/unit

199
 Pertanyaan
Tentukan harga dan kuantitas keseimbangan
sebelum dan sesudah pajak dan gambarkan.

 Penyelesaian
Dari pembahasan sebelumnya, keseimbangan
pasar sebelum pajak terjadi pada Q = 5,29 dan P =
53
200
Pajak perunit sebesar Rp 11 mempengaruhi
fungsi penawararan
Pst = 25 + Q² + t
= 25 + Q² + 11
= 36 + Q²

Jadi
Jadifungsi
fungsipenawaran
penawaransetelah
setelahpajak
pajakadalah
adalah
Pst = 36 + Q²
Pst = 36 + Q²

201
P PSt = 36 – Q2
81
PS = 25 + Q2
E2
58,5
53 E1
36
25 PD = 81 – Q2

-9 9 Q
4,74 5,29

202
 Fungsi Kepuasan Total (Total Utility)
Dengan asumsi konsumen hanya mengkonsumsi
satu jenis barang maka fungsi utilitas dinyatakan
dengan persamaan :
TU = f(X)
TU = Total Utilitas
X = barang yang dikonsumsi
203
 Contoh soal
Pola konsumsi seorang konsumen dinyatakan
dengan persamaan TU = 50X – X²

 Pertanyaan
Tentukan berapa besarnya barang yang harus
dikonsumsikan agar utilitas yang diperoleh
konsumen maksimum dan tentukan besarnya.
Jelaskan dalam grafik.
204
 Penyelesaian
TU = 50X – X2 di mana a = -1; b = 50
Titik ekstrim
X = -b/2a = -50/(2 x -1) = -50/-2 = 25
TU = -(b2 – 4ac)/4a
= -[502 – (4 x -1 x 0)]/(4 x -1)
= -2500/-4
= 625
205
Karena a = -1 < 0 maka fungsi utilitas memiliki
ekstrim maksimum

Jadi
Jadiagar
agarTU
TUmaksimum,
maksimum,barang
barangXXyang
yang
harus
harusdikonsumsikan
dikonsumsikansebanyak
sebanyak2525unit
unit
dan
danbesarnya
besarnyaTU
TUmaksimum
maksimumkonsumen
konsumen
625
625util.
util.

206
TU

625

TU = 50X – X2

207 0 25 50 X
 Fungsi Penerimaan Total (TR)
Jika fungsi permintaan merupakan fungsi linier
dimana fungsi permintaan berslope negatif
seperti ditunjukkan dengan persamaan :
P = a – bQ
Maka fungsi penerimaan total (Total Revenue)
dinyatakan dengan :
TR = P.Q = (a – bQ)Q = aQ – bQ²
208
 Contoh soal
Jika diketahui fungsi permintaan Q = 40 – 0,25P

 Pertanyaan
a. Tentukan jumlah barang yang harus dijual
serta besarnya harga jual agar total
penerimaan produsen maksimum dan hitung
besarnya.
b. Jelaskan dalam grafik.
209
 Penyelesaian
TR = 160Q – 4Q2 di mana a = -4; b = 160; c = 0
Titik ekstrim
Q = -b/2a = -160/(2 x -4) = -160/-8 = 20
TR = -(b2 – 4ac)/4a
= -[1602 – (4 x -4 x 0)]/(4 x -4)
= -25600/-16 = 1600

210
Karena a = -2 < 0 maka fungsi total penerimaan
memiliki ekstrim maksimum
P = 160 – 4Q
= 160 – 4(20) = 160 – 80 = 80

Jadi
Jadiagar
agarTR
TRmaksimum,
maksimum,jumlah
jumlah barang
barang
yang
yang harus
harus dijual
dijual (Q)
(Q)==20
20unit,
unit,
besarnya
besarnyaharga
hargajual
jual(P)
(P)==80
80dan
danbesarnya
besarnya
TR
TRmaksimum
maksimum1600.1600.
211
TR

1600

TR= 160Q – 4Q2

212 0 20 40 Q
 Fungsi Kubik
Fungsi kubik atau fungsi berderajat tiga adalah
fungsi yang memiliki pangkat tertinggi dari
variabelnya sebesar 3.
Y = a + bX + cX² + dX3
dimana d ≠ 0

213
10000.00
9000.00
8000.00
7000.00
6000.00
Nilai Y

5000.00
4000.00
3000.00
2000.00
1000.00
0.00
0 5 10 15 20 25 30 35 40
NIlai X
214
 FUNGSI EKSPONENSIAL

Fungsi eksponensial merupakan fungsi dari suatu


konstanta berpangkat variabel bebas dimana
secara matematik dinyatakan dengan persamaan
Y = ax
dimana a > 0

215
 Contoh soal
Jika diketahui fungsi Y = 2X

 Pertanyaan
Gambarkan fungsi tersebut ?

216
 Penyelesaian
Grafik untuk fungsi tersebut dapat diperoleh
dengan memisalkan nilai X pada fungsi tersebut
seperti ditunjukkan pada tabel berikut:

X -3 -2 -1 0 1 2 3

f(X) 1/8 ¼ ½ 1 2 4 8

217
Y
Y= 2X

2
1

-1 -2 -3 1 2 3 X

218
 APLIKASI FUNGSI PANGKAT DALAM
ILMU EKONOMI

 Bunga Majemuk
Suku bunga (i) dari segi perhitungannya
dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Suku bunga tunggal (single interest)
Yaitu bunga yang perhitungannya
didasarkan pada nilai awal (principal).

219
2. Suku bunga majemuk (Compound interest)
Yaitu bunga yang perhitungannya
didasarkan pada saldo akhir (prinsip bunga
berbunga).
Pn = P0 (1 + i)n
P0 = Present value (nilai sekarang)
Pn = Future value (nilai yang akan datang)
i = Bunga majemuk/tahun
220 n = Lamanya periode waktu
 Contoh soal
Pak Anggiat mendepositokan uangnya sebesar Rp
50 juta selama 3 tahun dengan suku bunga
majemuk sebesar 10% per tahun.

221
 Pertanyaan
Berapa besarnya jumah uang setelah 3 tahun jika
bunga dibayar
i. Tahunan
ii. Semesteran
iii. Kuartalan
iv. Bulanan
Berdasarkan hasil perhitungan di atas berikan
kesimpulan umumnya.
222
 Penyelesaian
P0 = Rp 50 juta
N = 3
I = 10% = 0,1
Bunga dibayar tahunan
P3 = P0 (1 + i)3
= 50 (1 + 0,1)3
= 50 (1,1)3
= 50 (1,331)
223 = Rp 66,55 juta
Kesimpulannya:
Semakin banyak frekuensi pembayaran dalam satu
periode (satu tahun) dengan suku bunga yang
sama akan meghasilkan bunga yang lebih besar
jika perhitungan bunga yang dilakukan adalah
bunga majemuk.

224
 Model Pertumbuhan
Secara umum model pertumbuhan dari suatu
variabel dinyatakan dengan
Nt = N1 Rt-1 dimana R = 1+r

225
 Contoh soal
Besarnya Gross Domestic Bruto (GDP) negara
ARAGUA pada tahun 2000 dengan berdasarkan
harga konstan tahun 1995 sebesar Rp 15.250
milyar.
Jika selama periode 2000-2007 perekonomian
mengalami pertumbuhan rata-rata pertahun 7%
pertahun

226
 Pertanyaan
berapa besarnya GDP pada tahun 2007 ?

 Jawab
N1 = 22 juta
R = 1 + r = 1 + 0,025 = 1,025
t = 16

227
N16 = N1 R16-1
N16 = 22 (1,025)15
= 15.250 (1,448298167)
= 31,8625 juta

Jadi
Jadijumlah
jumlahpenduduk
pendudukpada
padatahun
tahun2010
2010
diestimasi
diestimasisebesar
sebesar31,8625
31,8625juta
jutaorang.
orang.

228
S E L E S A I

229

Anda mungkin juga menyukai