NPM :1904010012
PRODI : ADMINISTRASI PUBLIK
BAB 1
ETIKA SEJUMLAH PENGANDAIAN NORMATIF
A. Pentingnya Hukum-Hukum Moral
Sebuah akademi di kota Dijon Perancis mengadakan
sayembara tertulis untuk menjawab pertanyaan sederhana :
Apakah kemajuan dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan
memberikan sumbangan bagi perbaikan moralitas manusia?
Seorang bernama Jean-jacques Rousseau menjawab
pertanyaan tersebut "Tidak!" sebagai jawaban nya. Namun
implikasi nya demikian luas.
Menurut saya jawaban yang dikemukakan oleh
Rousseau tersebut sangat lah benar, Karena kemajuan bisa
berdampak negatif dan positif, namun di bidang seni dan
pengetahuan bisa dikatakan lebih mengarah ke negatif,
seandainya apabila kemajuan di bidang seni dari negara
barat ,contoh nya saja tarian masuk ke Indonesia yang
mayoritas muslim akan berdampak buruk bagi moralitas anak
bangsa karena kebanyakan penduduk barat menggunakan
pakaian yang tidak senonoh dan tidak cocok untuk di tiru oleh
anak bangsa. Dan berikutnya yaitu di kemajuan pengetahuan
katakan saja kemajuan di bidang teknologi yang seperul
sekarang ini sedang merambah di kalangan masyarakat
Indonesia yaitu Tiktok, akibat aplikasi ini kebanyakan anak
bangsa Indonesia cenderung menjual harga dirinya demi
sebuah popularitas.
Jadi untuk memperkuat moralitas kita harus memahami
terlebih dahulu arti dan Dampak kemajuan tersebut untuk
menjunjung tinggi nilai nilai moralitas.
1.Hukum moral sangat vital bagi manusia
Untuk kelestarian peradaban manusia, kesadaran akan
moral mutlak diperlukan.Perkembangan ilmu dan teknologi
membuat interaksi antar individu berlangsung secara
kompleks.
2.Hukum Moral Bersifat Rasional Dan Objektif
Yang membedakan manusia dengan hewan ialah
eksistensi moral, moral-moral menyangkut harkat manusia
maka ia akan selalu memiliki ciri rasional dan objektif sesuai
dengan kecenderungan manusia untuk berpikir.
Contoh moral bersifat objektif bahwa "korupsi tidak sah
secara moral" bukan berarti Bahwa "saya tidak suka dengan
pekerjaan yang menghasilkan uang". Contoh moral bersifat
rasional yaitu manusia selalu berusaha menghindari perbuatan
buruk yang bertentangan dengan hati nurani.
3. Moralitas Terdiri Dari hukum-hukum Universal
Universitas moral terletak pada kenyataan bahwa prinsip
moral berlaku bagi siapa ,Tanpa terbatas ruang waktu.
Beberapa negara modern misalnya, tidak memberlakukan
hukum moral kepada dua orang yang melakukan perzinahan
atas dasar suka sama suka, tetapi tidak ada satupun negara di
dunia yang melegalisasi perkosaan atau kekerasan seks yang
jelas melanggar hak asasi orang lain. Masih banyak contoh
yang membuktikan bahwa moralitas merupakan hukum yang
Universal.
● Individualisme
Individualisme adalah ajaran bahwa didalam hubungan
sosial yang paling pokok adalah individu nya. Segala interaksi
dalam masyarakat harus dilakukan demi keuntungan individu.
dampak positif dari individualisme adalah terpacunya prestasi
dan kreativitas Individu. Sedangkan dampak negatif yaitu
kecenderungan setiap orang mementingkan diri sendiri atau
egosentris.
Hedonisme
Titik tolak hedonisme ialah pendapat bahwa menurut
kodratnya manusia selalu mengusahakan kenikmatan, bila
kebutuhan terpenuhi orang akan memperoleh kenikmatan
sepuas puasnya. Paham ini memiliki kemiripan dengan paham
marxisme, hanya saja marxisme mencoba membalikkan logika
etisnya dari fakta bahwa setiap manusia memiliki rasa lapar,
memiliki kehendak untuk melestarikan dari atau untuk hidup.
● Eudaemonisne
Eudaemonisme berasal dari kata Yunani, yaitu demon
yang bisa bisa berarti roh pengawal yang baik, eudaemonisme
akan memiliki keinsafan tentang kepuasan yang sempurna,
tidak saja secara jasmani tetapi juga rohani.
● Utilitarianisme
Utilitarianisme mengatakan bahwa diri pengenal
kesusilaan adalah manfaat dari suatu perbuatan. Suatu
perbuatan dikatakan baik jika membawa manfaat atau
kegunaan, berguna artinya memberikan kita sesuatu yang baik
dan tidak menghasilkan sesuatu yang buruk.
Idealisme
Paham ini timbul dari kesadaran akan adanya lingkungan
normativasi bahwa terdapat kenyataan yang bersifat normatif
yang memberikan dorongan kepada manusia untuk berbuat.
Salah satu keunggulan dari ajaran idealisme adalah
pengakuannya tentang dualisme manusia, bahwa manusia
terdiri dari jsunderesis.
Rohani Moral yang dapat membagi tiga komponen
idealisme.
idealisme rasionalistik
Yang mengatakan bahwa dengan menggunakan pikiran
dan akal, manusia dapat mengenal norma-norma yang
menuntun perilaku nya.
idealisme estetik
Bertolak dari pandangan bahwa dunia serta kehidupan
manusia dapat dilihat dari perspektif karya seni.
idealisme etik
Pada intinya ingin menentukan ukuran moral dan
kesusilaan terhadap dunia dan kehidupan manusia.
Guna menyingkat pembahasan disini hanya ketengahkan
6 ide agung yang terdapat dalam tulisan adler yang merupakan
ringkasan atau penajaman dari buku yang pertama tadi.
a) Keindahan (beauty)
b) Persamaan (equality)
c) Kebaikan (goodness)
d) Keadilan (justice)
e) Kebebasan (liberty)
f) Kebenaran (truth)
F. Pertimbangan Moral
Didalam hidup bermasyarakat, faktor-faktor yang mendorong
perilaku seseorang itu berpengaruh secara interaktif. Pilihan-pilihan
tindakan tersebut antara lain dipengaruhi oleh perkembangan usia,
pengalaman yang di peroleh dari orang lain, kondisi sosial-ekonomis,
dan pendidikan akhlak yang pernah di kenyam seseorang. Tahap-
tahap pertimbangan moral yang mewujudkan perilaku seseorang
masih bisa kita lacak secara teoritis. Kita mulai dri yang paling
mendasar .
1. Penilaian sunderesis
Akal manusia memiliki keterbatasan dalam menilai
kebenaran dan kebaikan. Sebagai makhluk ciptaan, manusia
takkan mampu meneliti setiap aspek yang ada di belakang
suatu permasalahan, kebenaran insani lebih sering merupakan
hasil kesepakatan antar manusia.
2. Penilaian tentang ilmu moral
Dari proses interaksi dan belajar dengan individu yang
lain, seorang kemudian
Mendapatkan kaidah-kaidah moral yang berlaku dalam
masyarakat secara umum. Oleh karena itu contoh ungkapan yang
berlaku pada tahap ini adalah "menolong dalam keadaan tertentu
adalah baik".
3. Penilaian khusus nir-pribadi (non-personal)
Tahap penilaian ini berlangsung jika seseorang telah
berhadapan dengan suatu persoalan tipikal, kemudian
melakukan telah kognitif dalam pikirannya. Dia berusaha
mengadakan penalaran tentang nilai kebenaran secara
objektif. Pernyataan yang mewakili tahap penilaian ini,
misalnya, "orang miskin harus di bantu" atau "orang yang
sedang mengalami kecelakaan mestinya segera di tolong" dan
banyak contoh lain.
4. penilaian khusus pribadi
Selanjutnya, penilaian khusus merajuk kepada pribadi
baik itu menyangkut diri sendiri maupun oranglain. Jika dalam
penilaian tahap sebelumnya hanya terungkap bahwa "orang
yang miskin harus di bantu" oleh karena itu, yang berperan
dlam penilaian khusus pribadi ini ialah kesadaran tentang
berbagai macam perilaku dengan melibatkan penalaran etis.
5. Penilaian atas pilihan tindakan
tahap terakhir pertimbangan individu sebelum bertindak
ialah melakukan pemilihan atas tindakan tindakan yang harus
di ambil. Setelah memulai proses penilaian di antara beberapa
alternatif tindakan yang mungkin, akhirnya orang bertindak.