Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Pancasila dan Demokrasi

MATA KULIAH : PANCASILA


DISUSUN
O
L
E
H
ARYA WIRANDA

0304213049

DOSEN PENGAMPU

YOLANDA STEPY, S.Sos, M.Pd.

JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pancasila dan Demokrasi ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pada mata kuliah Pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan
mengenai Pancasila dan Demokrasi bagi para pembaca dan juga saya selaku penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak YOLANDA STEPY S.Sos, M.Pd. selaku
dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni
Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Medan, 05 Desember 2021

ARYA WIRANDA

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pendahuluan Demokrasi ........................................................................................... 2
B. Aspek – Aspek Demokrasi ....................................................................................... 5
C. Demokrasi di Indonesia............................................................................................. 9
D. Demokrasi Pancasila..................................................................................................11
E. Demokrasi Pancasila dalam Berbagai Bidang...........................................................15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………… 16
B. Saran ……………………………………………………………………………….. 16

Daftar Pustaka.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua negara mengakui bahwa demokrasi sebagai alat ukur dari keabsahan politik. Kehendak
rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintahan menjadi basis tegaknya sistem politik
demokrasi. Demokrasi meletakkan rakyat pada posisi penting, hal ini karena masih memegang
teguh rakyat selaku pemegang kedaulatan. Negara yang tidak memegang demokrasi disebut
negara otoriter. Negara otoriter pun masih mengaku dirinya sebagai negara demokrasi. Ini
menunjukkan bahwa demokrasi itu penting dalam kehidupan bernegara dan pemerintahan.
Demokrasi yang diterapkan saat ini masih belum jelas setelah pada masa Presiden Soeharto
dikenal dengan Demokrasi Pancasila. Ir Soekarno dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi
(1965) pernah mengungkapkan pendapatnya tentang demokrasi bagi bangsa Indonesia yaitu
demokrasi adalah ’pemerintahan rakyat’. Pancasila sebagai dasar atau ideologi negara harus
diterapkan dalam kehidupan berdemokrasi. Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang
konstitusional berdasarkan mekanisme kedaulatan rakyat di setiap penyelenggaraan negara dan
penyelenggaraan pemerintahan menurut konstitusi yaitu UUD 1945. Pada pembahasan makalah
ini akan membahas bagaimana pancasila diterapkan dalam kehidupan demokrasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu demokrasi?
2. Apa saja aspek – aspek demokrasi?
3. Bagaimana demokrasi di Indonesia?
4. Apa itu demokrasi pancasila?
5. Bagaimana penerapan demokrasi pancasila di berbagai bidang?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk memahami dan mengetahui tentang demokrasi melalui sejarah, pengertian, dan konsep
demokrasi.
2. Untuk memahami dan mengetahui apa saja aspek – aspek demokrasi.
3. Untuk memahami dan mengetahui bagaimana demokrasi di Indonesia.
4. Untuk memahami dan mengetahui apa itu demokrasi pancasila dan aspek – aspeknya.
5. Untuk mengetahui bagaimana penerapan demokrasi pancasila di berbagai bidang.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendahuluan Demokrasi
1. Sejarah Singkat Demokrasi di Dunia
Gagasan demokrasi sebagai sistem pemerintahan berasal dari kebudayaan Yunani. Dengan
sistem tersebut rakyat akan terlibat langsung dalam pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan keberlangsungan sebuah negara. Dalam buku berjudul Throes of Democracy yang ditulis
oleh Walter A. Mcdougall terdapat sejarah pergolakan demokrasi yang terjadi di Amerika
Serikat pada tahun 1829 hingga 1877.
Jadi, seluruh perkara kenegaraan harus dibicarakan langsung dengan rakyatnya. Demokrasi
murni atau demokrasi langsung adalah sistem yang diusung di zaman tersebut. Ribuan tahun
kemudian, pada abad ke-6 SM, bentuk pemerintahan yang relatif demokratis diperkenalkan di
negara-negara bagian Athena oleh Cleisthenes pada 508 sebelum masehi.
Kondisi tersebut membuat Cleisthenes dikenal dengan panggilan bapak demokrasi Athena.
Saat itu, Athena menganut demokrasi langsung dan memiliki dua ciri utama, yakni pemilihan
warga secara acak untuk mengisi jabatan administratif dan yudisial di pemerintahan, serta
majelis legislatif yang terdiri dari semua warga Athena.
Kesemuanya saat itu memiliki hak berbicara dan memberi suara di majelis Athena. Meski
dibuat oleh majelis, demokrasi Athena berjalan dengan kontrol langsung dari rakyat. Rakyat
akan menyuarakan pendapatnya lewat majelis atau pengadilan untuk membantu kendali politik.
Hingga pada saat memasuki abad pertengahan (6-15 M) di Eropa Barat, gagasan tersebut
tidak digunakan lagi, ada banyak sistem dimana pemilihan tetap dilakukan meskipun hanya
beberapa orang yang dapat bergabung.
Parlemen Inggris sendiri dimulai dari Magna Carta, sebuah dokumen yang menunjukkan
bahwa kekuasaan Raja terbatas dan melindungi hak-hak tertentu rakyat. Parlemen terpilih
pertama adalah Parlemen De Montfort di Inggris pada 1265. Namun hanya beberapa orang yang
benar-benar dapat bergabung sebab parlemen dipilih oleh beberapa orang saja.

2. Pengertian
- Istilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5
SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang
berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan
dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan
perkembangan sistem“demokrasi” di banyak negara.
- Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein
yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang
lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep
demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi
wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu
negara. Menurut Wikipedia Indonesia, demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga
negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
- Berikut ini pengertian demokrasi menurut beberapa ahli:
1. Aristoteles
Menurut Aristoteles Demokrasi adalah suatu negara suatu kebebasan karena melalui
kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan di dalamnya.
2. Abraham Lincoln
Menurut Abraham Lincoln Democracy is government of the people, by the people, and for the
people (Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat).
3. Hans Kelsen
Menurut Hans Kelsen Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang
melaksanakan kekuasaannegara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telah
yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan didalam melaksanakan
kekuasaan negara.
4. Sidney Hook
Menurut Sidney Hook Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada kesepakatan mayoritas
yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
5. Mohammad Hatta
Menurut Mohammad Hatta Demokrasi sebagai sebuah pergeseran dan penggantian kedaulatan
raja menjadi kedaulatan rakyat.
6. C.F. Strong
Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana mayoritas rakyat berusia dewasa turut serta
dalam politik atas dasar sistem perwakilan, yang kemudian menjamin pemerintahan yang
mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan keputusannya.

3. Konsep Demokrasi
Sulit mencari kesepakatan dari semua pihak tentang pengertian atau definisi demokrasi.
Ketika ada yang mendefinisikan demokrasi secara ideal atau juga disebut sebagai definisi
populistik tentang demokrasi, yakni sebuah sistem pemerintahan ”dari, oleh, dan untuk rakyat”
maka pengertian demokrasi demikiantidak pernah ada dalam sejarah umat manusia. Tidak
pernah ada pemerintahandijalankan secara langsung oleh semua rakyat; dan tidak pernah ada
pemerintahan sepenuhnya untuk semua rakyat (Dahl 1971; Coppedge dan Reinicke 1993).
Dalam praktiknya, yang menjalankan pemerintahan bukan rakyat, tapi elite yang jumlahnya
jauh lebih sedikit. Juga tidak pernah ada hasil dari pemerintahan itu untuk rakyat semuanya
secara merata, tapi selalu ada perbedaan antara yang mendapat jauh lebih banyak dan yang
mendapat jauh lebih sedikit. Karena itu, ketika pengertian”demokrasi populistik” hendak tetap
dipertahankan, Dahl mengusulkan konsep ”poliarki” sebagai pengganti dari konsep ”demokrasi
populistik”tersebut. Poliarki dinilai lebih realistik untuk menggambarkan tentang sebuah
fenomena politik tertentu dalam sejarah peradaban manusia sebab poliarki mengacu pada sebuah
sistem pemerintahan oleh ”banyak rakyat” bukan oleh ”semua rakyat”,oleh”banyak orang”
bukan oleh”semua orang.”
Substansi demokrasi itu sendiri merupakan kekuasaan Yudikatif, Eksekutif dan Legislatif
berasal dari rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan. Substansi
tersebut membentuk struktur dalam demokrasi, yakni adanya infrastruktur dan suprastruktur
yang menhghasilkan keputusan dan kapabilitas.
Demokrasi merupakan pemusatan kekuasaan ditangan rakyat. Menurut Cholisin demokrasi di
Indonesia memegang prinsip TeoDemokratis dimana segala keputusan dan kebijakkan diatur
sepenuhnya untuk kepentingan rakyat namun tidak melanggar peraturan Tuhan. Inilah perbedaan
mendasar dari demokrasi yang khas di Indonesia dibandingkan dengan demokrasi di negara
lainnya. Prinsip Teo-demokratis merupakan hasil demokrasi yang mendasarkan Pancasila
terutama sila pertama yakni Ketuhanan yang maha Esa.
B. Aspek – Aspek Demokrasi
1. Ciri-Ciri Demokrasi
- Dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat
a. Demokrasi langsung (direct democracy)
Yaitu rakyat secara langsung dapat membicarakan dan menentukan suatu urusan politik
kenegaraan.
b. Demokrasi perwakilan atau tidak langsung (representative democracy)
Yaitu aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakilnya yang duduk di lembaga perwakilan
rakyat (parlemen).
c. Demokrasi sistem referendum
Yaitu rakyat memilih wakil-wakilnya yang duduk di parlemen tetapi dalam melaksanakan
tgasnya, parlemen dikontrol oleh rakyat melalui sistem referendum.
- Dilihat dari dasar atau paham ideologi yang dianut
a. Demokrasi liberal
Yaitu paham demokrasi dengan menitikberatkan pada ideologi liberalis yang cenderung pada
kebebasan individu atau perseorangan.
b. Demokrasi rakyat atau proletariat (komunis)
Yaitu demokrasi yang cenderung kepada kepentingan umum (dalam hal negara ini) sehingga
hak-hak politik rakyat dan kepentingan perseorangan kurang diperhatikan.
c. Demokrasi pancasila
Merupakan ciri khusus demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik saja, melainkan
juga bidang ekonomi, sosial, budaya, dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.
- Dilihat dari perkembangan paham
a. Demokrasi klasik : Yaitu paham demokrasi yang menitikberatkan pada pengertian politik
kekuasaan atau politik pemerintahan negara
b. Demokrasi modern : Yaitu paham demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik saja,
melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya dan menwujudkan kesejahteraan rakyat.
- Dilihat dari hubungan antara pemerintahan dengan rakyat
a. Demokrasi liberal : Dalam demokrasi ini pemerintah dibatsi oleh undang-undang dan
pemilihan umum yang bebas diselenggarakan dalam waktu yang tetap.
b. Demokrasi terpimpin : Dalam demokrasi ini terdapat keyakinan para pemimpin bahwa semua
tindakan mereka dipercaya oleh rakyat, tetapi menolak persaingan dalam pemilihan umum untuk
menduduki kekuasan.
c. Demokrasi sosial : Demokrasi ini menaruh kepeduliannya kepada keadaan sosial dan
egalitarianisme (paham persamaan) bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik.
d. Demokrasi partisipasi : Demokrasi yang menekankan hubungan timbal balik antara penguasa
atau pemimpin dengan yang dipimpin.
e. Demokrasi konstitusional : Demokrasi yang menekankan pada proteksi khusus bagi
kelompok-kelompok budaya dan menekankan kerja sama yang erat diantara elite yang mewakili
bagian budaya umum.

2. Prinsip-Prinsip Demokrasi
2.1 Prinsip budaya demokrasi
a. Kebebasan : Adalah kekuasaan untk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa
tekanan dar pihak manapun.
b. Persamaan : Setiap negara terdiri atas berbagai suku, ras, dan agama. Namun dalam negara
demokrasi perbedaan tersebut tidak perlu ditonjolkan bahkan harus ditekan agar tidak
menimbulkan konflik.
c. Solidaritas : Rasa solidaritas harus ada di dalam negara demokrasi. Karena dengan adanya
sifat solidaritas ini, walaupun ada perbedaan pandangan bahkan kepentingan tiap-tiap
masyarakat maka akan senantiasa selalu terikat karena adanya tujuan bersama.
d. Toleransi : Adalah sikap atau sifat toleran. Bersikap toleran artinya bersifat menenggang
(menghargai, memberikan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan,
kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri.
e. Menghormati kejujuran : Kejujuran berarti kesediaan ataketerbukaan untuk menyatakan suatu
kebenaran. Kejujuran menjadi hal yang sangat penting bagi semua pihak.
f. Menghormati penalaran : Peanalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki
pandangan tertentu, membela tindakan tertentu, dan menuntut hal serupa dari orang lain.
Penalaran ini sangat diperlukan bagi terbangunnya solidaritas antarwarga masyarakat
demokratis.
g. Keadaan Keadaban adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin atau kebaikan budi
pekerti. Seseorang yang berperilaku beradab berarti memberikan penghormatan terhadap pihak
lain yang dapat tercermin melalui tindakan, bahasa tubuh, dan cara berbicara.
2.2 Prinsip – prinsip demokrasi yang bersifat universal
a. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.
b. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.
c. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh para warga
negara.
d. Pengormatan terhadap supremasi hukum.
Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law) antara lain
sebagai berikut :
a. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang.
b. Kedudukan yang sama dalam hukum.
c. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang.

3. Ciri – Ciri Pemerintahan Demokratis


Setiap bentuk pemerintahan pastilah memiliki ciri-ciri. Berikut ini merupakan ciri-ciri
pemerintahan Demokrasi:
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik
langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan
rakyat.

4. Macam – Macam Demokrasi


Kekuasaan tertinggi negara demokrasi dimiliki oleh rakyat, entah dari mana rakyat tersebut
berasal dan latar belakangnya. Semua warga negara dianggap sama tanpa melihat latar belakang
dan asal rakyat tersebut. Sehingga, dalam suatu negara demokrasi semua warga negara dianggap
memiliki kesetaraan. Berikut ini macam-macam demokrasi yang perlu kamu ketahui:
a. Demokrasi Parlementer
Demokrasi Parlementer adalah demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada
legislatif atau disebut juga dengan demokrasi parlementer. Pihak eksekutif memperoleh hak
kekuasaan atas demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen. Kepala negaranya juga
berbeda dari kepala pemerintahan, dan keduanya memiliki tingkat kekuasaan yang berbeda-beda.
Namun, dalam kebanyakan kasus, presiden adalah raja yang lemah (Inggris) atau pemimpin
resmi (India).
b. Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung atau demokrasi murni merupakan jenis demokrasi dimana rakyatlah
yang memiliki kekuasaan secara langsung tanpa perwakilan, perantara atau majelis parlemen.
Demokrasi ini membutuhkan partisipasi luas dalam politik. Jika pemerintah harus mengesahkan
undang-undang atau kebijakan tertentu, peraturan tersebut kemudian akan ditentukan oleh
rakyat. Mereka memberikan suara pada suatu masalah dan menentukan nasib negaranya sendiri.
c. Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi tidak langsung adalah ketika rakyat dapat memilih siapa yang akan mewakili suara
mereka di parlemen. Demokrasi ini merupakan bentuk demokrasi paling umum di seluruh dunia.
Penekanannya terletak pada perlindungan hak-hak tidak hanya pada mayoritas rakyat di negara
bagian, tapi juga minoritas. Dengan memilih perwakilan yang lebih berkualitas, minoritas
kemudian akan dapat menyuarakan keluhannya dengan cara yang lebih efisien.
d. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Tanah Air. Demokrasi
yang bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berasaskan musyawarah mufakat
dengan memprioritaskan kepentingan seluruh masyarakat atau warga Negara seperti yang
tercantum pada kelima sila Pancasila. Seperti yang kita ketahui, Pancasila merupakan pandangan
hidup bangsa Indonesia yang memiliki makna kristalisasi berbagai pengalaman hidup bangsa
Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai, pandangan fisafat, moral,
serta etika yang telah melahirkannya.
e. Demokrasi Presidensial
Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden dipilih secara langsung dan tidak langsung
oleh warga negara. Presiden dan cabang eksekutif pemerintah kemudian tidak bertanggung
jawab kepada legislatif, tetapi, tidak dapat membubarkan legislatif secara sepenuhnya.
Dalam demokrasi presidensial, kepala negara adalah kepala pemerintahan. Negara-negara seperti
Amerika Serikat, Argentina, dan Sudan telah menggunakan jenis demokrasi ini. Pada buku yang
berjudul Sistem Presidensial Indonesia dari Soekarno ke Jokowi dari Sarah Nuraini Siregar ingin
menjelaskan mengenai dinamika serta efektivitas kinerja sistem demokrasi presidensial
Indonesia yang terjadi dari satu masa ke masa lainnya.

C. Demokrasi di Indonesia
1. Landasan – Landasan Demokrasi Indonesia
- 1.1 Pembukaan UUD 1945:
a. Alinea pertama yang berbunyi Kemerdekaan ialah hak segala bangsa.
b. Alinea kedua yang berbunyi Mengantarkan rakyat Indonesia kepintu gerbang kemerdekaan
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
c. Alinea ketiga yang berbunyi Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorong oleh
keinginan luhur supaya berkehidupan dan kebangsaaan yang bebas.
d. Alinea keempat yang berbunyi Melindungi segenap bangsa.
- 1.2 Batang Tubuh UUD 1945:
a. Pasal 1 ayat 2 yaitu tentang “Kedaulatan adalah ditangan rakyat”.
b. Pasal 2 yaitu tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat.
c. Pasal 6 yaitu tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
d. Pasal 24 dan Pasal 25 yaitu tentang Peradilan yang merdeka.
e. Pasal 27 ayat 1 yaitu tentang Persamaan kedudukan di dalam hukum.
f. Pasal 28 yaitu tentang Kemerdekaan berserikat dan berkumpul.

2. Perkembangan Demokrasi di Indonesia


Pelaksanaaan demokrasi di Indonesia yaitu Menurut Azyumardi Azra (2000: 130-141)
Perkembangan demokrasi di Indonesia dari segi waktu dapat dibagi dalam empat periode, yaitu :
a. Periode 1945-1959 Demokrasi Parlementer.
Demokrasi pada masa ini dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer. Sistem parlementer
ini mulai berlaku sebulan setelah kemerdekaan diproklamasikan. Sistem ini kemudian diperkuat
dalam Undang-Undang Dasar 1949 (Konstitusi RIS) dan Undang- Undang Dasar Sementara
(UUDS) 1950. Meskipun sistem ini dapat berjalan dengan memuaskan di beberapa negara Asia
lain, sistem ini ternyata kurang cocok diterapkan di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan
melemahnya persatuan bangsa. Dalam UUDS 1950, badan eksekutif terdiri dari Presiden sebagai
kepala negara konstitusional (constitutional head) dan perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan.
b. Periode 1959-1965 (Orde Lama) Demokrasi Terpimpin.
Demokrasi pada masa ini dikenal dengan sebutan demokrasi terpimpin. Dalam demokrasi
terpimpin ditandai oleh tindakan yang menyimpang dari atau menyeleweng terhadap ketentuan
Undang - undang Dasar dan didalam demokrasi terpimpin terdapat ciri-ciri yaitu adanya
dominasi dari Presiden, terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya pengaruh komunis
dan meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial politik. Dekrit Presiden 5 Juli dapat
dipandang sebagai suatu usaha untuk mencari jalan keluar dari kemacetan politik melalui
pembentukan kepemimpinan yang kuat.
Misalnya berdasarkan ketetapan MPRS No. III/1963 yang mengangkat Ir. Soekarno sebagai
Presiden seumur hidup. Selain itu, terjadi penyelewengan dibidang perundang-undangan dimana
pelbagai tindakan pemerintah dilaksanakan melalui Penetapan Presiden (Penpres) yang memakai
Dekrit 5 Juli sebagai sumber hukum, dan sebagainya.
c. Periode 1965-1998 (Orde Baru) Demokrasi Pancasila.
Demokrasi pada masa ini dinamakan demokrasi pancasila. Demokrasi Pancasila dalam rezim
Orde Baru hanya sebagai retorika dan gagasan belum sampai pada tataran praksis atau
penerapan. Karena dalam praktik kenegaraan dan pemerintahan,rezim ini sangat tidak
memberikan ruang bagi kehidupan berdemokrasi. Menurut M. Rusli Karim, rezim Orde Baru
ditandai oleh; dominannya peranan ABRI, birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan
politik, pembatasan peran dan fungsi partai politik, campur tangan pemerintah dalam persoalan
partai politik dan publik, masa mengambang, monolitisasi ideologi negara, dan inkorporasi
lembaga nonpemerintah
d. Periode 1998-sekarang ( Reformasi ).
Orde reformasi ditandai dengan turunnya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998.
Jabatan presiden kemudian diisi oleh wakil presiden, Prof. DR. Ir. Ing. B.J. Habibie. Turunnya
presiden Soeharto disebabkan karena tidak adanya lagi kepercayaan dari rakyat terhadap
pemerintahan Orde Baru. Bergulirnya reformasi yang mengiringi keruntuhan rezim tersebut.
menandakan tahap awal bagi transisi demokrasi Indonesia. Transisi demokrasi merupakan fase
krusial yang kritis karena dalam fase ini akan ditentukan ke mana arah demokrasi akan dibangun.

D. Demokrasi Pancasila
1. Pengertian Demokrasi Pancasila
Secara umum, pengertian demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang
bersumber dari pandangan hidup atau falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali berdasarkan
kepribadian rakyat Indonesia sendiri. Demokrasi yang dianut di Indonesia yaitu demokrasi
berdasarkan Pancasila, masih dalam taraf perkembangan dan mengenai sifat-sifat dan ciri-cirinya
terdapat berbagai tafsiran serta pandangan. Tetapi yang tidak dapat disangkal ialah bahwa
beberapa nilai pokok dari demokrasi konstitusional cukup jelas tersirat di dalam Undang-Undang
Dasar 1945. Selain dari itu Undang-Undang Dasar kita menyebut secara eksplisit dua prinsip
yang menjiwai naskah itu dan yang dicantumkan dalam penjelasan mengenai sistem
pemerintahan Indonesia, yaitu:
a. Indonesia ialah Negara yang Berdasarkan atas Hukum (Rechstaat)
Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (rechstaat), tidak berdasarkan kekuasaan belaka
(machstaat).
b. Sistem Konstitusional
Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan yang tidak terbatas).

2. Fungsi Demokrasi Pancasila


Adapun fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
a. Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara, misalkan: ikut
menyukseskan Pemilu, ikut menyukseskan pembangunan, dan ikut duduk dalam badan
perwakilan/permusyawaratan.
b. Menjamin tetap tegaknya negara RI.
c. Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem konstitusional.
d. Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila.
e. Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara lembaga negara.
f. Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab.
3. Ciri-ciri Demokrasi Pancasila
Dalam bukunya, Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan, Idris Israil
(2005:52-53) menyebutkan ciri-ciri demokrasi Indonesia sebagai berikut:
a. Kedaulatan ada di tangan rakyat.
b. Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong.
c. Cara pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
d. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi.
e. Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban.
f. Menghargai hak asasi manusia.
g. Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dan disalurkan melalui wakil-
wakil rakyat. Tidak menghendaki adanya demonstrasi dan pemogokan karena merugikan semua
pihak.
h. Tidak menganut sistem monopartai.
i. Pemilu dilaksanakan secara luber.
j. Mengandung sistem mengambang.
k. Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
l. Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum.

4. Prinsip Demokrasi Pancasila


Prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
a. Perlindungan terhadap hak asasi manusia.
b. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah.
c. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka,
artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain
contoh Presiden, BPK, DPR, atau lainnya.
d. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk menyalurkan
aspirasi rakyat.
e. Pelaksanaan Pemilihan Umum.
f. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar (pasal 1
ayat 2 UUD 1945).
g. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
h. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri
sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.
i. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
j.Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
 Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan
belaka (machtstaat).
 Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan tidak terbatas).
 Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan rakyat.

5. Isi Pokok Demokrasi Pancasila


Isi pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan UUD 1945 dan penjabarannya dituangkan batang tubuh dan penjelasan UUD
1945.
b. Menghargai dan melindungi HAM (Hak Asasi Manusia).
c. Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan berdasarkan dari kelembagaan.
d. Sebagai sendi dari hukum yang dijelaskan dalam UUD 1945,yaitu negara hukum yang
demokratis.

6. Asas Demokrasi Pancasila


Dalam sistem demokrasi Pancasila, terdapat dua asas antara lain sebagai berikut:
a. Asas Kerakyatan
Pengertian asas kerakyatan adalah asas kesadaran untuk cinta kepada rakyat serta memiliki jiwa
kerakyatan atau menghayati kesadaran senasib dan cita-cita dengan rakyat.
b. Asas Musyawarah
Pengertian asas musyawarah adalah asas yang memperhatikan aspirasi dan kehendak seluruh
rakyat yang jumlahnya banyak dan melalui forum permusyawaratan untuk menyatukan pendapat
serta mencapai kesepakatan bersama atas kasih sayang, pengorbanan untuk kebahagiaan
bersama.
7. Tujuh Sendi Pokok Demokrasi Pancasila
Dalam sistem pemerintahan demokrasi Pancasila terdapat tujuh sendi pokok yang menjadi
landasan, yaitu:
a. Indonesia ialah Negara yang Berdasarkan Hukum
Seluruh tindakan apa pun harus dilandasi oleh hukum. Persamaan kedudukan dalam hukum bagi
semua warga negara harus tercermin di dalamnya.
b. Indonesia Menganut Sistem Konstitusional
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih menegaskan bahwa
pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan konstitusi.
c. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai Pemegang Kekuasaan Tertinggi Negara
Seperti telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu, bahwa
(kekuasaan negara tertinggi) ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan
demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia.
d. Presiden adalah Penyelenggaraan Pemerintahan Tertinggi di Bawah MPR
Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi. Presiden selain
diangkat oleh majelis juga harus tunduk dan bertanggung jawab kepada majelis. Presiden adalah
Mandataris MPR yang wajib menjalankan putusan-putusan MPR.
e. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan mandat
(kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling bekerja sama dalam
pembentukan undang-undang termasuk APBN. Untuk mengesahkan undang-undang, presiden
harus mendapat persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang legislatif ialah hak inisiatif, hak
amendemen, dan hak budget.
f. Menteri Negara adalah Pembantu Presiden dan Tidak Bertanggung Jawab kepada DPR
Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan menteri negara. Menteri
ini tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal tersebut,
berarti sistem kabinet kita adalah kabinet kepresidenan/presidensial. Kedudukan Menteri Negara
bertanggung jawab kepada Presiden, tetapi mereka bukan pegawai tinggi biasa, menteri ini
menjalankan kekuasaan pemerintah dalam praktiknya berada di bawah koordinasi Presiden.
g. Kekuasaan Kepala Negara tidak Tak Terbatas
Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya kekuasaan
tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan DPR kuat
karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR merangkap menjadi
anggota MPR, DPR, sejajar dengan Presiden.

E. Demokrasi Pancasila dalam Berbagai Bidang


1. Bidang Ekonomi
Demokrasi Pancasila menuntut rakyat menjadi subjek dalam pembangunan ekonomi. Pemerintah
memberikan peluang bagi terwujudnya hak-hak ekonomi rakyat dengan menjamin tegaknya
prinsip keadilan sosial sehingga segala bentuk hegemoni kekayaan alam atau sumber-sumber
ekonomi harus ditolak agar semua rakyat memiliki kesempatan yang sama dalam penggunaan
kekayaan negara. Dalam implikasi pernah diwujudkan dalam Program Banteng tahun 1950,
Sumitro Plan tahun 1951, Rencana Lima Tahun Pertama tahun 1955 sampai dengan tahun 1960,
Rencana Delapan Tahun, dan terakhir dalam Repelita semuanya malah
menyuburkan korupsi dan merusaknya sarana produksi. Hal ini ditujukan untuk mencapai
masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 dan sila ke-5 Pancasila.
Maka secara kongkret, rakyat berperan melalui wakil-wakil rakyat di parlemen dalam
menentukan kebijakan ekonomi.

2. Bidang Kebudayaan Nasional


Demokrasi Pancasila menjamin adanya fasilitasi dari pihak pemerintah agar keunikan dan
kemajemukan budaya Indonesia dapat tetap dipertahankan dan ditumbuhkembangkan sehingga
kekayaan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat terpelihara dengan baik. Terdapat
penolakan terhadap uniformitas budaya dan pemerintah menciptakan peluang bagi
berkembangnya budaya lokal sehingga identitas suatu komunitas mendapat pengakuan dan
penghargaan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
- Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein
yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang
lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep
demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal
- Perkembangan demokrasi di indonesia dimulai dari Demokrasi Perwakilan (Representative
Democracy) pada masa revolusi (1945 – 1950). Setelah itu Demokrasi Liberal pada masa Orde
Lama (1950 - 1959). Kemudian beralih ke Demokrasi Terpimpin yang juga pada masa Orde
Lama (1959 – 1966). Setelah demokrasi termpimpin beralih lagi Demokrasi Pancasila pada Orde
Baru (1966 – 1998). Pada Orde Reformasi (1998 – sekarang), demokrasi yang digunakan adalah
Demokrasi Reformasi.
- Makna Demokrasi Pancasila bisa bermakna keikutsertaan rakyat kehidupan bermasyarakat dan
kehidupan bernegara ditentukan peraturan perundang-undangan. Dalam demokrasi Pancasila,
rakyat adalah subjek demokrasi, yaitu rakyat sebagai keseluruhan berhak ikut serta aktif
menentukan keinginan-keinginan dan juga sebagai pelaksana dari keinginan-keinginan itu.
Keinginan rakyat tersebut disalurkan melalui lembaga-lembaga perwakilan yang ada yang
dibentuk melalui Pemilihan Umum.

B. Saran
Sebagai warga negara Indonesia kita harus memahami demokrasi Pancasila sebagai pedoman
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan
datang.
Daftar Pustaka

A. Sumber Buku:
- Budiardjo, Miriam. 2002. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
- Huda, Ni’matu. 2005. Negara Hukum, Demokrasi, dan Judicial Review. Yogyakarta: UII Press.
- Israil, Idris. (2005). Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan. Malang:
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.
- Kansil, C. S. T. (1986). Hukum Tata Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
- Prof Dr. Azyumardi Azra, MA. 2003. Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta:
ICCE UIN Syarif Hidayatullah.
- Sharma, P. (2004). Sistem Demokrasi yang Hakiki. Jakarta: Yayasan Menara Ilmu.
- Tim Pokja UIN Sunan Kalijaga. 2005. Pancasila dan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pokja
Akademik UIN Sunan Kalijaga.
- Ujan AA, et.al. (2008). Pancasila Sebagai Etika Sosial Politik Bangsa Indonesia. Jakarta: MPK
Universitas Atma Jaya Jakarta.

B. Sumber Website:
- https://www.gramedia.com/literasi/demokrasi/
- Http:\pkb\materi\Demokrasi Di Indonesia dan Sejarahnya _ Koran Demokrasi Indonesia.mht
- Http:\\pkb\materi\Proses Demokrasi di Indonesia « Jendela Dunia.mht
- http://www.academia.edu/
- https://tifiacerdikia.wordpress.com/lecture/lecture-1/ilmu-kewarganegaraan/perkembangan-
demokrasi-di-indonesia/
- https://waysul.wordpress.com/2012/04/08/demokrasi-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai